Anda di halaman 1dari 74

Program Studi Teknik Sipil

Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan


Institut Teknologi Sumatera
Jln. Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Lampung Selatan, Lampung

SI - 3228
Rekayasa Antar Moda

• Perancangan Bandar Udara


• Perancangan Pelabuhan

1 220131-SI3228- Rekmod-0174
1. Pendahuluan, perencanaan dan
perancangan bandar udara, sejarah
SI-3228 bandar udara, Airport masterplan
Rekayasa Antar 2. Karakteristik pesawat dan landas pacu
3. Konfigurasi bandar udara
Moda 4. Perencanaan / perancangan geometrik
Bandara Udara 5. Perencanaan / perancangan perkerasan
6. Alat bantu navigasi
7. Konsep kapasitas sisi udara
1.Pendahuluan,
1. Definisi dan Pengertian Istilah
perencanaan dan 2. Airline Networks
perancangan 3. Konsep dan proses perencanaan dan
perancangan bandara udara
bandar udara, 4. Bagian-bagian dari sistem bandar udara.
sejarah bandar 5. Perencanaan bandar udara.
udara, Airport 6. Sejarah penerbangan sipil dan
perkembangannya.
masterplan 7. Organisasi penerbangan.
8. Keunggulan dan kelemahan moda
transportasi udara
9. Airport masterplan 3
220131-SI3228- Rekmod-0174
1. Planning and design of airport, Robert
Horonjeff, 2nd ed, 1975
2. Airport engineering, planning, design, and
development of 21st-century airport, Norman
J. Ashford et al, 4rth ed, 2011
Pustaka 3. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
4. FAA (Federal Aviation Administration) dan
5. ICAO (International Civil Aviation
Organization)
• Dalam perangkutan udara dikenal beberapa standar dan
code antara lain:
• ICAO (International Civil Aviation Organization)
• FAA (Federal Aviation Administration)
Pustaka • IATA (International Air Transport Association)
• SNI (Standar Nasional Indonesia)
Terkait • Peraturan di Indonesia di antaranya:
• UU No. 15/1992 Penerbangan
Standar Dan • PP. No. 3/2001 Keamanan dan Keselamatan
Code Penerbangan
• PP No. 70/2001 Kebandarudaraan
• KM No. 44/2002 Tatanan Kebandarudaraan
• KM No. 47/2002 Sertifikasi Bandara
• Permen Perhubungan No. 11 Tahun 2010
1. Definisi dan Pengertian Istilah
2. Airline Networks
3. Konsep dan proses perencanaan dan
perancangan bandara udara
4. Bagian-bagian dari sistem bandar udara.
5. Perencanaan bandar udara.
Pendahuluan. 6. Sejarah penerbangan sipil dan
perkembangannya.
7. Organisasi penerbangan.
8. Keunggulan dan kelemahan moda
transportasi udara
9. Airport masterplan

220131-SI3228- Rekmod-0174 6
1. Definisi dan Pengertian Istilah

220131-SI3228- Rekmod-0174 7
• Bandar Udara (sering disingkat sebagai bandara)
adalah
– kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai
tempat pesawat udara mendarat dan lepas
Bandar udara landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan
dan lapangan antarmoda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
terbang penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya.
– Pada beberapa bandar udara khusus yang
dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan
tambang atau kehutanan, sering dipergunakan
istilah lapangan terbang tersebut.

220131-SI3228- Rekmod-0174 8
• Lapangan Terbang (Lapter)
– Lapangan terbang nampaknya merupakan
terjemahan dari kata airfield.
– Dalam beberapa referensi terkait, istilah
lapangan terbang ini merujuk pada suatu
Bandar udara wilayah daratan dan perairan yang
digunakan sebagai tempat mendarat dan
dan lapangan lepas landas pesawat udara, termasuk naik
terbang turun penumpang dan bongkar-muat
barang.
– Fasilitas lapangan terbang umumnya hanya
fasilitas-fasilitas pokok untuk menunjang
penerbangan dan tidak selengkap seperti di
sebuah bandar udara.

220131-SI3228- Rekmod-0174 9
• Istilah “pelabuhan udara” dalam era
dahulu adalah sebagai istilah dari “bandar
udara”.
• Dahulu ada “Direktorat Pelabuhan
Pelabuhan Udara” dan “unit organisasi Pelabuhan
Udara”.
udara • Pelabuhan udara sepertinya sebagai
terjemahan dari kata “airport”,
(Pelabuhan adalah terjemahan dari kata
port yang merujuk pada Pelabuhan Laut).

220131-SI3228- Rekmod-0174 10
• Pengertian Umum; “merupakan sebuah fasilitas
tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan
mendarat”
Definisi • Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil
Bandara Udara Aviation Organization): Bandar udara adalah area
tertentu di daratan atau perairan (termasuk
(Bandara) / bangunan, instalasi dan peralatan) yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
Lapangan sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan
pergerakan pesawat.
Terbang/ • Menurut PT (persero) Angkasa Pura : "lapangan
Airport udara, termasuk segala bangunan dan peralatan
yang merupakan kelengkapan minimal untuk
menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan
udara untuk masyarakat“
220131-SI3228- Rekmod-0174 11
• Menurut Permen Perhubungan No. 11 Tahun
2010 pasal 1 ayat 1
– “Bandar Udara adalah kawasan di daratan
Definisi dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat
Bandara Udara pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat
(Bandara) / barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi yang dilengkapi
Lapangan dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan
Terbang/ fasilitas penunjang lainnya, yang terdiri atas
bandar udara umum dan bandar udara
Airport khusus yang selanjutnya bandar udara
umum disebut dengan Bandar Udara.”

220131-SI3228- Rekmod-0174 12
• Kebandarudaraan
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan
bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi
keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu
lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat
Istilah perpindahan intra dan/atau antarmoda serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Kebandarudaran • Jaringan Penerbangan
(Permen adalah beberapa rute penerbangan yang merupakan satu
kesatuan pelayanan angkutan udara.
Perhubungan No. • Rute Penerbangan
11 Tahun 2010) adalah lintasan pesawat udara dari bandar udara asal ke bandar
udara tujuan melalui jalur penerbangan yang telah ditetapkan.
• Aerodrome
adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu yang hanya digunakan sebagai tempat pesawat
udara mendarat dan lepas landas.
220131-SI3228- Rekmod-0174 13
• ARP (Aerodrome Reference Point);
Adalah titik koordinat yang dinyatakan dengan koordinat
geografis sebagai titik referensi lokasi bandar udara.
• Pangkalan Udara
adalah kawasan di daratan dan/atau di perairan dengan batas-
batas tertentu dalam wilayah Republik Indonesia yang
Istilah digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan
pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh
Kebandarudaran Tentara Nasional Indonesia.
(Permen • Angkutan Udara
Perhubungan No. adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara
untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk
11 Tahun 2010) satu pejalannan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar
udara yang lain atau beberapa bandar udara.
• Kargo
adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara
termasuk hewan dan tumbuhan selain pos, barang kebutuhan
pesawat selama penerbangan, barang bawaan, atau barang
yang tidak bertuan.
220131-SI3228- Rekmod-0174 14
• Angkutan Udara Dalam Negeri
adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani
angkutan udara dari satu bandar udara ke bandar
udara lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Istilah • Angkutan Udara Luar Negeri
Kebandarudaraan adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk melayani
(Permen angkutan udara dari satu bandar udara di dalam
negeri ke bandar udara lain di luar wilayah Negara
Perhubungan No. Kesatuan Republik Indonesia dan sebaliknya.
11 Tahun 2010) • Angkutan Udara Perintis
adalah kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri
yang melayani jaringan dan rute penerbangan untuk
menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau
daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi
lain dan secara komersial Belum Menguntungkan
220131-SI3228- Rekmod-0174 15
• Sebagai simpul jaringan transportasi udara berperan
sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi
pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan
Peranan Bandar sesuai hierarki bandar udara;
Udara • Sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam
upaya pemerataan pembangunan, pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi, serta keselarasan pembangunan
nasional dan pembangunan daerah yang menjadi pintu
masuk dan keluar kegiatan perekonomian;
• Sebagai tempat kegiatan alih moda transportasi,
– dalam bentuk interkoneksi antar moda pada simpul
transportasi guna memenuhi tuntutan peningkatan
kualitas pelayanan yang terpadu dan
berkesinambungan dan
– tempat perpindahan moda transportasi udara ke
moda transportasi lain atau sebaliknya;

220131-SI3228- Rekmod-0174 16
• Sebagai pendorong / penunjang kegiatan industri,
Peranan Bandar perdagangan dan/atau pariwisata dalam
Udara menggerakkan dinamika pembangunan nasional,
serta keterpaduan dengan sektor pembangunan
lainnya pada wilayah bandar udara dan sekitarnya
• Sebagai pembuka isolasi daerah, dengan membuka
daerah terisolir karena kondisi geografis dan/atau
karena sulitnya moda transportasi lain;
• Sebagai pengembangan daerah perbatasan, dengan
memperhatikan tingkat prioritas pengembangan
daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik
Indonesia di kepulauan dan/atau di daratan;

220131-SI3228- Rekmod-0174 17
Peranan Bandar • Sebagai pendukung dalam penanganan bencana,
Udara dengan memperhatikan kemudahan transportasi
udara untuk penanganan bencana alam pada
wilayah sekitamya; serta
• Sebagai suatu prasarana untuk memperkokoh
Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, yang
menghubungkan titik-titik lokasi bandar udara
dengan jaringan dan rute penerbangan yang
mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

220131-SI3228- Rekmod-0174 18
Merupakan bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas
dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo
dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara
Bandar nasional atau berbagai provinsi.
• Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer.
Udara yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan
Pengumpul jumlah lebih besar atau sama dengan 5.000.000 (lima juta) orang per
tahun;
(Hub) • Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder.
yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan
jumlah lebih besar dari atau sarna dengan 1.000.000 (satu juta) dan
lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta) orang per tahun;
• Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier.
yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan
19 Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
terdekat yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari
atau sarna dengan 500.000 (lima ratus ribu) dan lebih kecil dari
1.000.000 (satu juta) orang per tahun.
220131-SI3228- Rekmod-0174
• Bandar udara pengumpul (Hub) 20

Hierarki Bandar – Bandar udara pengumpul dengan


skala pelayanan primer.
Udara – Bandar udara pengumpul dengan
skala pelayanan sekunder
(Permen Perhubungan – Bandar udara pengumpul dengan
No. 11 Tahun 2010) skala pelayanan tersier
• Bandar udara pengumpan (Spoke)

220131-SI3228- Rekmod-0174
Bandar
a. bandar udara yang mempunyai cakupan
Udara pelayanan dan mempengaruhi perkembangan
Pengumpan ekonomi lokal;
(Spoke) b. bandar udara tujuan atau bandar udara
penunjang dari bandar udara pengumpul; dan
c. bandar udara sebagai salah satu prasarana
penunjang pelayanan kegiatan loka!.

21
220131-SI3228- Rekmod-0174
• Bandar udara internasional
Klasifikasi
Adalah bandara udara yang ditetapkan untuk
Bandar Udara melayani rute penerbangan dalam negeri dan
berdasarkan rute penerbangan dari dan ke luar negeri
layanan rute berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau
penerbangan multilateral.
(Penggunaan) – Bandar udara internasional utama
– Bandar udara internasional regional
– Bandar udara internasional penerbangan haji
– Bandar udara internasional angkutan kargo
22
• Bandara udara domestik
220131-SI3228- Rekmod-0174
Bandar udara internasional utama
Adalah bandar udara yang ditetapkan melalui perjanjian
Klasifikasi bilateral dan/atau multilateral, yang melayani rute
Bandar Udara penerbangan dalam negeri serta rute penerbangan dari dan
ke luar negeri dengan ketentuan:
berdasarkan a. sebagai bandar udara terbuka untuk melayani
layanan rute penerbangan dengan hak angkut (traffic right), kapasitas
penerbangan dan frekuensi penerbangan yang tak terbatas yang
ditetapkan melalui perjanjian bilateral dan/atau
(Penggunaan) multilateral yang telah memberlakukan pembukaan pasar
angkutan udara menuju ruang udara tanpa batasan hak
angkut untuk angkutan penumpang dan kargo;
b. sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani
penerbangan langsung jarak jauh, penerbangan jarak
23 menengah dan jarak dekat dengan rute penerbangan,
kapasitas, frekuensi dan hak angkut penerbangan yang
ditetapkan melalui perjanjian bilateral dengan negara
mitra;
220131-SI3228- Rekmod-0174
Bandar udara internasional regional
Klasifikasi Adalah bandar udara yang ditetapkan berdasarkan
Bandar Udara perjanjian bilateral dan/atau multilateral sebagai bandar
udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan
berdasarkan rute penerbangan dari dan ke luar negeri dengan ketentuan
layanan rute sebagai berikut :
penerbangan a. Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani
penerbangan dengan hak angkut (traffic right), kapasitas
(Penggunaan) dan frekuensi penerbangan terbatas (limited capacity)
yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dan/atau
multilateral;
b. Sebagai bandar udara yang terbuka untuk melayani
penerbangan langsung, penerbangan jarak menengah
24 dan jarak dekat dengan rute penerbangan, kapasitas,
frekuensi dan hak angkut penerbangan yang ditetapkan
melalui perjanjian bilateral dengan negara mitra.
220131-SI3228- Rekmod-0174
• Bandar udara internasional penerbangan haji
Klasifikasi Adalah bandar udara yang ditetapkan melalui surat
keputusan bersama Menteri Perhubungan dan
Bandar Udara Menteri Agama sebagai bandar udara embarkasi/
berdasarkan debarkasi haji yang melayani rute penerbangan
khusus angkutan haji
layanan rute
• Bandar udara internasional angkutan kargo
penerbangan Adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar
(Penggunaan) udara yang melayani angkutan kargo dengan rute
penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari
dan ke luar negeri yang ditetapkan melalui perjanjian
bilateral dan/atau perjanjian multilateral.
• Bandar Udara Domestik
25 Adalah bandar udara yang ditetapkan untuk melayani
rute penerbangan dalam negeri.

220131-SI3228- Rekmod-0174
• Bandar Udara Umum
Bandar – Adalah Bandar udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan umum
Udara – Diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah
Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Badan
Menurut Usaha Kebandarudaraan;
Statusnya
• Bandar Udara Khusus
– Adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan
tertentu
– Diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah
26 Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Badan
Hukum Indonesia

220131-SI3228- Rekmod-0174
• Military Aviation
Jenis Penerbangan untuk militer dan pertahanan negara
Penerbangan • General aviation
Menurut FAA Penerbangan bukan untuk tujuan komersial (perjalanan
bisnis, pemetaan dari udara, survey, penerbangan
(Operasi pribadi, dll.).
Penerbangan) • Air Carriers/ Commercial Aviation
Penerbangan komersial :
• GIA (Garuda Indonesia Airways),
• MNA (Merpati Nusantara Airlines),
• PANAM, Cathay Pasific,
27 • KLM, British Airways,
• Martin Air, Japan Airlines dan lain-lain.

220131-SI3228- Rekmod-0174
Jenis Penerbangan
General Aviation (GA) Air Carrier (AC) Perbedaan Umum.

• Istilah umum untuk • Semua penerbangan yang • General Aviation


menyatakan semua dilakukan oleh pesawat • Kurang begitu besar
penerbangan yang komersial • Pelayanan cukup dengan
dilakukan oleh pesawat • Contoh umum: sebidang tanah yang
non-komersial, dengan • Garuda Indonesia ditutup rumput atau
tujuan: perkerasan sederhana
• Merpati Nusantara
• Perjalanan Bisnis • Air Carrier
• Lion Airlines
• Keperluan • Cukup sampai sangat
• Mandala
penyemprotan besar
• Air Asia.
• Keperluan pemetaan • Perlu prasarana
udara pelayanan yang lebih
• Pengadaan survey dibanding dengan GA
• Penerbangan pribadi
• Dll
220131-SI3228- Rekmod-0174 28
2. AIRLINE NETWORKS

220131-SI3228- Rekmod-0174 29
• Pola penerbangan yang kompleks dan fleksibel
berdasarkan sistem jaringan hub-dan-spoke :
– Jaringan global
– Frekwensi tinggi
– Jadwal sesuai dg kebutuhan
PENERBANGAN – Tiket fleksibel
“FULL-SERVICE” – Disuguhi hiburan
– Ruang kursi yang luas
– Dibedakan dalam beberapa kelas
– Dilengkapi pelayanan airline lounge
– Ada layanan makan dan minum gratis
• Fokusnya adalah memaksimalkan tingkat
pelayanan dan unit2 yang menghasilkan
revenue
• Target utamanya adalah segmen penumpang
PENERBANGAN bisnis dan penerbangan jarak jauh
“FULL-SERVICE” • Dibutuhkan investasi yang besar dan juga biaya
pegawai yang tinggi
• Diperlukan jenis pesawat yang bervariasi,
prasarana bandar udara yang memadai dan
manajemen revenue yang baik.
• Produk Jasa penerbangan yang sederhana
berbasis struktur jaringan “point-to-point” :
– Rute jarak pendek dan menengah
– Biasanya menggunakan bandar udara
sekunder
PENERBANGAN – Harga tiket murah
“LOW-COST” – Hanya menyajikan pelayanan utama, tanpa
embel2 (tanpa makanan dan minuman,
tanpa hiburan)
– Konfigurasi tempat duduk relatif rapat
– Pola penjualan dengan internet
• Fokus bisnis ini adalah meminimalkan biaya
operasi dan juga harga tiket
• Target utama adalah segmen yang memiliki
Willingness-to-pay yang rendah, terutama
PENERBANGAN untuk penerbangan jarak pendek dan
“LOW-COST” menengah
• Jenis armada yang digunakan biasanya
standard.
• Utilisasi pesawat dan juga staff sangat intensif.
• Kebanyakan perusahaan penerbangan global
tetap melayani rute dengan pola operasi “hub-
and spoke”
• Pola ini juga digunakan untuk penerbangan
Fenomena kargo oleh Federal Express pada thn 1970 an,
terutama untuk layanan “overnight express
“HUBBING” parcels”
• Pola hub-and-spoke dapat memfasilitasi
pergerakan asal-tujuan yang volumenya relatif
kecil
• Struktur jaringan yang berpusat pada suatu
titik tertentu
JARINGAN • Dilakukan koordinasi skejul antara rute utama
“HUB-AND- dan rute feeder pada titik hub
• Layanan antar rute (rute feeder dan rute
SPOKE” utama) dilakukan secara terintegrasi, baik
untuk sistem teket maupun bagasi.
Contoh
Koordinasi
Skejul

220131-SI3228- Rekmod-0174 36
Tidak hanya sekedar bandar udara yang besar,
tetapi :
DEFINISI
TITIK “HUB”
(Dennis,
1994)
<< an integrated interchange point where one or
more specific airlines concentrate traffic and
operate waves of flights >> (“effective hubbing”)
Hub &
Spoke

220131-SI3228- Rekmod-0174 38
Secara geografis terletak di pusat wilayah

Prasarana sisi-udara yang luas sehingga memiliki kapasitas


operasional yang besar
Kriteria
Memiliki areal sisi-darat yang luas dengan kapsitas yang besar dan
Bandara juga dengan konfigurasi terminal yang memadai
yang
berperan Kondisi cuaca secara rata-rata cukup memadai untuk operasi
penerbangan
“HUB”
Idealnya memiliki potensi demand yang cukup besar dari daerah
sekitar dan juga dari bandar udara lain yang berperan sebagai feeder
(spoke)
Perusahaan2 Penerbangan merasa nyaman untuk menjadikan
bandar udara tersebut sebagai hub.
Jaringan
Transportasi
Udara

40
220131-SI3228- Rekmod-0174
TIPE HUB

220131-SI3228- Rekmod-0174 41
Struktur
Jaringan

220131-SI3228- Rekmod-0174 42
Jaringan
Transportasi
Comair

220131-SI3228- Rekmod-0174 43
Tingkatan
Hub

220131-SI3228- Rekmod-0174 44
3. Konsep dan proses perencanaan dan
perancangan bandara udara

220131-SI3228- Rekmod-0174 45
Lapangan Terbang terdiri atas beberapa fasilitas yang saling
berhubungan dan melayani aktivitas transportasi udara seperti:

Konsep dan Landasan Landasan


Air Traffic
Gedung Control -
proses pacu
(runway),
penghubung
(taxiway),
Apron,
terminal, tower,
Hanggar .
dan
perencanaan
dan
perancangan
bandara udara
Aktivitas penerbangan pada lapangan terbang
membentuk Sistem Bandar Udara

220131-SI3228- Rekmod-0174 46
Adalah pengembangan komponen-komponen
utama maupun tambahan dalam bandar udara
Perencanaan menurut konsep rencana induk bandar udara.
Sistem Bandara
Udara

Rencana induk bandar udara (Airport


Masterplan) merupakan pedoman jangka
panjang pengembangan :

Penetapan
Lahan di dalam kebutuhan
Fasilitas- Penetapan
wilayah / Penetapan perhubungan
fasilitas fisik pemeliharaan
kawasan kelayakan darat untuk
dari suatu dan perbaikan
otorita bandar ekonomisnya. akses keluar-
bandar udara fasilitas fisik
udara masuk wilayah
bandar udar
220131-SI3228- Rekmod-0174 47
• Komponen utama sisi udara yang meliputi:
– Landasan pacu (runway) merupakan jalur utama dengan struktur
perkerasan lentur (flexible pavement) bagi pesawat terbang untuk
melakukan tinggal landas (take-off) dan pendaratan (landing).
– Landasan penghubung merupakan jalur penghubung untuk
mobilitas pesawat terbang dari apron ke landasan pacu dan
Komponen sebaliknya, yakni terdiri atas jalur penghubung masuk landasan
pacu (entrance taxiway) dan jalur penghubung keluar landasan
sistem pacu (exit taxiway)
– Apron merupakan area parkir pesawat terbang dengan struktur
bandar perkerasan kaku (rigid pavement) pada masing-masing jalur
terminal yakni terminal kedatangan maupun terminal
udara keberangkatan.
– ATC (Air Traffic Control) Tower merupakan menara pengatur dan
pengawasan lalu lintas udara, yang mengatur sistem keamanan
penerbangan serta berwenang untuk memberikan ijin dalam
proses tinggal landas (take-off) maupun pendaratan (landing) dari
pesawat terbang.
220131-SI3228- Rekmod-0174 48
• Komponen utama sisi darat yang meliputi:
– Gedung Terminal Utama yang terdiri atas:
• terminal keberangkatan (Departure Terminal) untuk
mengatur proses keberangkatan penumpang dan
Komponen • terminal kedatangan (Arrival Terminal) untuk
mengatur proses kedatangan penumpang.
sistem • Areal parkir kendaraan.
• Komponen penunjang yang meliputi:
bandar – Hanggar adalah tempat perawatan dan pemeliharaan
pesawat terbang sebelum dan sesudah melakukan
udara penerbangan.
– Divisi keamanan dan keselamatan otorita bandar udara
(Airport Security and Safety Division) berwenang
menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jasa
transportasi udara selama berada di bandar udara.
220131-SI3228- Rekmod-0174 49
4. Bagian-bagian dari sistem bandar
udara.

220131-SI3228- Rekmod-0174 50
AREA SISI UDARA (AIR SIDE)
Bagian-
bagian dari
sistem AREA SISI DARAT (LAND SIDE)
bandar
udara. ELEMEN PENDUKUNG
LAPANGAN TERBANG

220131-SI3228- Rekmod-0174 51
220131-SI3228- Rekmod-0174 52
Layout
Bandara

220131-SI3228- Rekmod-0174 53
Bandar
Udara
(Airports)

220131-SI3228- Rekmod-0174 54
Bandar
Udara
(Airports)

220131-SI3228- Rekmod-0174 55
Bandar Udara (Airport) 56

• Merupakan
komponen simpul
dari jaringan
transportasi udara
• Terjadi pertemuan
antara moda
angkutan udara
dengan moda yang
sama atau moda
lainnya
220131-SI3228- Rekmod-0174
Fungsi Prasarana Bandar Udara 57

• Prasarana yang berfungsi


untuk memfasilitasi
semua aktifitas
pergerakan yang ada di
Bandara
• Pergerakan yang terjadi
bisa berupa pergerakan
sarana (pesawat) maupun
objek angkut (barang dan
penumpang)

220131-SI3228- Rekmod-0174
Komponen
Bandara

58
220131-SI3228- Rekmod-0174
Sisi-udara
Bandara dapat (Air-side) Area
dibagi menjadi Intermodality
dua komponen : Sisi Darat (terminal)
(Land-side)
Akses sisi-darat
Prasarana Pada masing-masing
komponen
Bandara memerlukan prasarana

Jenis prasarana
disesuaikan
dengan fungsi
untuk
memfasilitasi
pergerakan yang
ada
Merupakan akses pesawat ke dan dari bandar udara

Fungsi prasarana adalah memfasilitasi pergerakan dan


pengoperasian pesawat saat take off dan landing
Sisi-Udara

Kriteria penyediaan prasarana adalah kemudahan, keamanan dan


keselamatan pesawat

Prasarana yang dibutuhkan adalah :


Runway Taxiway Apron
Fungsi prasarana adalah memfasilitasi terjadinya intermodality
(perpindahan antar moda)

Terminal Kriteria penyediaan prasarana adalah kemudahan dan biaya

Prasarana yang dibutuhkan adalah :


Fasilitas
Ticketing Administrasi Ruang Tunggu
Penunjang
Fungsi prasarana adalah memfasilitasi
pergerakan transportasi darat (kereta
atau mobil) dari dan ke bandara

Akses Kriteria penyediaan prasarana adalah


sisi-darat kemudahan dan keamanan

Prasarana yang • Jalan akses / track rel akses


dibutuhkan adalah : • Areal parkir/Platform kereta
5. Perencanaan Bandar Udara.

220131-SI3228- Rekmod-0174 63
Aspek yang
Faktor-faktor yang diperhatikan
berpengaruh pada dalam
Bandara perencanaan
lapangan terbang.
Perencanaan
Bandar Udara
(Bandara). Pemilihan dan
Faktor faktor yang
berpengaruh pada
penentuan lokasi
dimensi / ukuran
lapangan terbang.
lapangan terbang

220131-SI3228- Rekmod-0174 64
Tingkat kebutuhan pelayanan transportasi
udara.

Faktor-Faktor Pengembangan daerah dalam tinjauan aspek


ekonomi dan kepentingan otonomi regional
Yang
Berpengaruh Kepentingan strategis pemerintah daerah
Pada Bandara
Kondisi geografis dari daerah setempat

220131-SI3228- Rekmod-0174 65
Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan:

• Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.


Aspek yang • FAA (Federal Aviation Administration) dan
• ICAO (International Civil Aviation Organization)

diperhatikan Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis


daerah, curah hujan tahunan, peta topografi daerah dan
dalam peta aliran angin

perencanaan Studi prospek eksistensi bandar udara untuk jangka pendek


lapangan (5 tahun) menengah (10 tahun) dan jangka panjang (15-20
tahun) berdasarkan kebutuhan pelayanan transportasi
terbang udara.

Kebutuhan pengembangan dan pengadaan fasilitas


pendukung pada bandar udara.
220131-SI3228- Rekmod-0174 66
Tipe pengembangan daerah di sekitar
lapangan terbang
jumlah distribusi harian
kendaraan bermotor,
Kondisi geologi, geografi dan klimatologi dari
daerah setempat.

Pemilihan
/Penentuan Aksesibilitas sarana transportasi darat, alternatif penggunaan sarana
dipengaruhi oleh: transportasi darat yang ada
Lokasi
Lapangan
Ketersediaan lahan untuk perluasan penentuan jumlah
wilayah/kawasan lapangan terbang kemungkinan cara
penggunaan moda
transportasi darat yang
Ada tidaknya bandar udara/lapangan terbang
lain & tersedianya jalur terbang / wilayah
tersedia.
penerbangan lainnya
Ketersediaan jarak pandang yang cukup bagi
pilot pesawat terbang maupun dari pengawas
menara ATC (tidak ada sight obstruction) secara
alami (keadaan asli daerah untuk lapangan
terbang berupa pegunungan atau perbukitan)
maupun buatan (gangguan asap dari industri)
Ketersediaan sumber daya pendukung
Pemilihan operasional lapangan terbang seperti suplai
/Penentu kebutuhan air, tenaga listrik, dan jangkauan
distribusi bahan bakar untuk pesawat terbang
an Lokasi yang cukup. Pembagian wilayah menurut
Lapangan ketinggian daerah kawasan
lapangan terbang dan
Terbang Rencana penggunaan lahan lapangan terbang kemungkinan bahaya
kecelakaan pesawat terbang
dipengaruhi oleh 2 tipe pembagian wilayah
yang dapat terjadi
lapangan terbang, yaitu :

Pembagian wilayah tata guna


lahan lapangan terbang
• Penetapan lokasi Bandara didasarkan pada
Penetapan prinsip efisiensi dan keselamatan
• Faktor yang ditinjau adalah kedua komponen
Lokasi Bandara: sisi-udara, sisi-darat (terminal &
akses darat)
Bandara: • Faktor yang paling signifikan dari ketiganya
adalah komponen sisi-udara
Lokasi
Bandara
• Sangat dipengaruhi oleh komponen sisi-udara
(dari aspek keselamatan operasi penerbangan)
Kriteria • Tidak ada obstacle (daerahnya luas dan
cukup datar)
Lokasi. • Arah angin
• Biaya konstruksi yang kecil
• Biaya maintenance dan operasi yang kecil
Jarak
Airport ke
Pusat Kota

220131-SI3228- Rekmod-0174 70
Karakteristik dan spesifikasi pesawat terbang rencana
berpengaruh pada perencanaan ukuran panjang dan lebar
dari landasan pacu dan landasan penghubung

Faktor faktor
yang
berpengaruh Kepadatan lalu lintas penerbangan yang dilayani
pada dimensi mempengaruhi jumlah landasan pacu dan susunan landasan
/ ukuran penghubung
lapangan
terbang

Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang, aspek


temperatur udara berpengaruh pada ukuran panjang
landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh pada
jumlah dan konfigurasi landasan pacu.
a. Fasilitas pokok di bandar udara, yang meliputi:

1) fasilitas sisi udara;


2) fasilitas sisi darat;
Daerah 3) fasilitas navigasi penerbangan;
4) fasilitas alat bantu pendaratan visual;
Lingkungan 5) fasilitas komunikasi penerbangan.

Kerja b. Fasilitas penunjang bandar udara, yang meliputi:

Bandara 1) fasilitas penginapan/hotel;


2) fasilitas penyediaan toko dan restoran;
3) fasilitas penempatan kendaraan bermotor;
4) fasilitas perawatan pada umumnya;
5) fasilitas lainnya yang menunjang secara langsung atau tidak
langsung kegiatan bandar udara.
220131-SI3228- Rekmod-0174 72
kawasan pendekatan dan lepas landas;

kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan;


Kawasan
Keselamatan kawasan di bawah permukaan horizontal-dalam;
Operasi
kawasan di bawah permukaan horizontal-luar;
73
Penerbangan
(KKOP), kawasan di bawah permukaan kerucut;
meliputi:
220131-SI3228- Rekmod-0174

kawasan di bawah permukaan transisi; dan


kawasan di sekitar penempatan alat bantu
navigasi penerbangan.
74

Anda mungkin juga menyukai