IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.
2. Dampak Negatif dan Positif IPTEK
Saat ini IPTEK telah berkembangan sangat pesat/cepat. Dapat dilihat dari semakin banyaknya bermunculan berbagai macam teknologi canggih yang dapat membantu aktifitas dalam kehidupan manusia. Bengan semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, sehingga menimbulkan efek negatif dan positif, seperti misalnya: Sisi negatif seperti: Dapat merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi moral dari seseorang. Seperti misalnya konten yang berbau negatif dan yang lainnya. Dapat menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan banyak dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK itu sendiri. Dapat membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk mempermudah & memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas sebab sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja. Sisi positifnya seperti: Dapat meringankan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia. Dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah. Dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini semakin langka. IPTEK juga membawa manusia kearah lebih maju dan modern Dengan demikian itulah pengertian IPTEK, yaitu suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Pengertian Kereta Api
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara. Kereta Api juga merupakan kendaraan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat umum selain karena dapat mengangkut penumpang dalam skala besar, kereta api juga terjangkau dari segi harga tiket dan praktis sehingga banyak masyarakat yang menggunakan alat transportasi ini. 4. Sejarah Perkembangan Kereta Api di Indonesia Kehadiran kereta api pertama di Indonesia mulai hadir sejak Tanam Paksa hingga saat ini. Perusahaan yang dinasionalisasikan, Djawatan Kereta Api (DKA) berdiri setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 September 1945 atau sekitar sebulan setelah proklamasi. Di bawah ini adalah sejarah perkeretaapian di Indonesia pada rentang tahun 1875-1925 dan dalam bentuk sketsa. Gambaran keadaan kereta api di Indonesia pada masa djaman doeloe perlu dilestarikan, sehingga generasi mendatang bisa menghayati dan betapa pentingnya pembangunan kereta api. Memang pada masa itu nama kereta api sudah tepat, karena kereta dijalankan dengan api dari pembakaran batu bara atau kayu. Sedangkan sekarang sudah memakai diesel atau listrik, sehingga lebih tepat kalau disebut kereta rel, artinya kereta yang berjalan di atas rel dengan diesel ataupun listrik. Informasi tersebut sangat langka. Setelah Tanam Paksa diberlakukan oleh van den Bosch pada tahun 1825-1830, ide tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari Sistem Tanam Paksa tersebut. Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840, Kolonel J.H.R. Carel Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda. Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.
5. Pengaruh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Kereta Api
KAI menyadari bahwa teknologi informasi menjadi sumber daya yang harus dikuasai dan dikelola perseroan untuk memberikan gebrakan pelayanan yang belum pernah dilakukan dalam sejarah perkeretaapian negeri ini. Mulailah KAI melahirkan berbagai layanan berbasis TI seperti Internet Reservation, mobile ticketting, boarding pass dan kini hadir dalam bentuk e-boarding pass, Pre Order Meals, hingga membuat aplikasi resmi milik perseroan bernama KAI Access. Tak hanya di KAI, berbagai terobosan TI pun sudah banyak diterapkan dalam layanan dan management anak perusahaan KAI, beberapa di antaranya seperti pada layanan Commuter Line yang dikelola oleh PT KCI, layanan kereta bandara yang dikelola PT Railink, layanan parkir berbasis TI yang dikelola PT RMU, layanan angkutan logistik oleh PT Kalog, dan lain sebagainya. KAI Access menjadi aplikasi yang mengintegrasikan berbagai layanan perkeretaapian. Tak hanya bagi para milenial yang memang gandrung akan berbagai kemudahan yang serba cepat dan praktis, kegunaan aplikasi ini pun mudah untuk diakses siapa saja. Memiliki aplikasi ini di ponsel pintar Anda ibarat membuat kemudahan berkereta api ada di dalam genggaman. KAI Access yang dilengkapi dengan fitur-fitur baru. Bertepatan dengan HUT ke-73 perkeretaapian Indonesia pada 28 September 2018, KAI meluncurkan beberapa fitur tambahan KAI Access. Beberapa fitur baru seperti fitur Online Reschedule atau Ubah Jadwal Online yang memungkinkan pengguna dapat mengganti jadwal perjalanan KA tanpa harus datang ke Customer Service di stasiun. Hanya dengan KAI Access, maka ubah jadwal dapat dilakukan sejauh seat yang diinginkan masih tersedia. Demikian juga dengan fitur Online Cancelation atau Pembatalan Online yang memungkinkan pengguna dapat membatalkan perjalanan KA tanpa harus ke Customer Service di stasiun. Selanjutnya yakni pada fitur My Trip, pengguna dapat menambahkan kode booking tiket yang dibeli di berbagai channel eksternal. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk dapat membatalkan atau mengubah jadwal perjalanan meskipun pemesanan tiket tidak melalui KAI Access. Fitur baru lainnya yakni Airport Train yang memudahkan pengguna jika ingin memesan tiket KA Bandara, baik KA Bandara Soetta maupun KA Bandara Kualanamu. Kemudian ada fitur Local Train untuk pemesanan tiket KA lokal, namun untuk saat ini masih untuk KA Lokal Bandung Raya, dan akan disusul KA Lokal di daerah-daerah lainnya. Beberapa fitur lain yang sedang dalam pengembangan dan nantinya akan diluncurkan yakni E-Moda untuk pemesanan taksi dan Porter untuk pemesanan jasa porter. Fitur-fitur tambahan ini nantinya akan memberikan kenyamanan lebih dan kemudahan kepada pengguna jasa KA. “KAI Access diharapkan jadi smart solution dalam menjawab berbagai kebutuhan pengguna jasa KA. Berbagai pelayanan yang berkaitan dengan jasa layanan KA akan terintegrasi melalui KAI Access,” tambah Edi. Pelayanan kepada penumpang pun terus di-upgrade melalui inovasi-inovasi yang memberikan nilai tambah dan kepuasan lebih bagi pengguna jasa KAI. Sebut saja Entertainment On Board, Wifi On Train, Customer Service On Train, Customer Service On Station, Aplikasi Kepuasan Pelanggan, dan masih banyak lagi. Stasiun-stasiun pun dipoles sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan membuat masyarakat semakin dekat dengan kereta api. Stasiun kini telah menjadi lifestyle station dengan berbagai merchant internasional maupun nasional untuk memenuhi kebutuhan penumpang, toilet-toilet pun dibuat serupa hotel berbintang bahkan dilengkapi aplikasi kepuasan penggunaan toilet, serta hiburan di stasiun seperti live music dan tayangan- tayangan yang informatif. Tak hanya dalam sisi angkutan penumpang, terobosan teknologi informasi pun telah diterapkan dalam angkutan barang, yang menjadi salah satu core business KAI. Masih di momen yang sama, KAI juga telah meluncurkan Rail Cargo System atau RCS. KAI mengelola sekitar 50 business processes dari semenjak kontrak sampai dengan proses di back office, 24 jenis komoditas, 35 jenis tarif, jenis relasi yang beragam yakni ada yang satu kali jalan, Pergi-Pulang, Pergi-Pulang yang berhenti di stasiun antara, juga jenis angkutan yang beragam (ada angkutan dinas, corporate, retail, satuan kerja, dll ), serta lebih dari 262 perjalanan KA yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Beragamnya komoditas barang, pola angkutan, mekanisme pembayaran dari mitra- mitra serta proses bisnis angkutan barang yang kompleks mendorong KAI mengembangkan aplikasi untuk menangani hal tersebut. Perkembangan teknologi informasi membantu KAI untuk menerapkan satu aplikasi untuk mengelola dan memantau sistem bisinisnya. KAI mengembangkan sendiri RCS tanpa melibatkan vendor. RCS membuat produktivitas angkutan akan terpantau secara real time dan perekaman data lebih akurat, sehingga lebih menghemat waktu dan biaya bagi pelaku bisnis. RCS merupakan aplikasi yang dibangun berdasarkan 3 aplikasi yaitu Manajemen Kontrak, Train Plan, dan Portal Sarana. RCS dapat memberikan data lebih real time dan akurat sehingga memudahkan pelaku bisnis/usaha memantau perkembangan angkutan bisnis mereka tanpa harus melakukan proses tatap muka yang tentu akan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini juga dapat membantu pengambilan keputusan bagi manajemen atas setiap aspek yang berdampak pada performa bisnis perusahaan. Sistem ini nantinya tidak hanya digunakan oleh internal KAI saja tetapi juga bagi customer. Customer nantinya akan dibukakan akses untuk mengajukan pengajuan pengangkutan secara online dengan berbasis web maupun mobile application. Aplikasi ini nantinya membuat komunikasi host to host dengan aplikasi customer yang memudahkan pertukaran data. Di samping seluruh upaya KAI dalam mengelola TI agar meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasanya, KAI juga mengajak masyarakat untuk turut menjadi bagian perubahan dan kebangkitan perkeretaapian Indonesia. Budaya bertransportasi dengan kereta api yang baik ditanamkan ke masyarakat. Kini, masyarakat lambat laun mengerti bagaimana naik kereta api yang tertata, tertib, dan nyaman. Terlebih saat momen-momen besar seperti Angkutan Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru. Tidak ada lagi wajah lusuh Angkutan Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru seperti yang dulu. Wajah angkutan KA saat ini sudah nyaman, tertib, aman, dan tentunya mengutamakan keselamatan perjalanan KA. Baik dari sejak stasiun keberangkatan, saat perjalanan, hingga stasiun tujuan, semua sudah diperhitungkan dan diatur dengan matang. Kemajuan perkeretaapian ini lambat laun telah membawa perubahan pada pembangunan Indonesia, terlebih dalam sistem perkeretaapian nasional. Bahkan kini pemerintah tengah gencar mengembangkan sistem transportasi berbasis rel. Moda kereta api jenis baru pun telah hadir di Indonesia. Pengoperasian LRT di Palembang pada Juli 2018 lalu menjadi goresan sejarah baru. LRT di Palembang menggunakan salah satu teknologi yang baru pertama kali digunakan dalam sistem perkeretaapian di Indonesia, yakni third rail atau roda ketiga. Teknologi serupa pun nantinya akan hadir dalam layanan LRT Jabodebek. Berbagai terobosan pelayanan ini tak akan terwujud tanpa perkembangan TI yang dikelola sebaik mungkin. Sinergi dari berbagai pihak pun akan mewujudkan percepatan kemajuan. Dinamika perkembangan TI perlu disambut dengan optimis dan saling bahu- membahu agar Indonesia mampu mengelolanya dan mengintegrasikannya dalam pembangunan di seluruh aspek demi bangsa yang terus bergerak maju