Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan
dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.

2. Dampak Negatif dan Positif IPTEK


Saat ini IPTEK telah berkembangan sangat pesat/cepat. Dapat dilihat dari semakin
banyaknya bermunculan berbagai macam teknologi canggih yang dapat membantu
aktifitas dalam kehidupan manusia. Bengan semakin berkembangannya IPTEK itu
sendiri, sehingga menimbulkan efek negatif dan positif, seperti misalnya:
Sisi negatif seperti:
 Dapat merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat
mempengaruhi moral dari seseorang. Seperti misalnya konten yang berbau
negatif dan yang lainnya.
 Dapat menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan
banyak dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi
pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK itu sendiri.
 Dapat membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk
mempermudah & memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas
sebab sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.
Sisi positifnya seperti:
 Dapat meringankan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
 Dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah.
 Dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini
semakin langka.
 IPTEK juga membawa manusia kearah lebih maju dan modern
Dengan demikian itulah pengertian IPTEK, yaitu suatu ilmu yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia.

3. Pengertian Kereta Api


Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun
sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi masal yang umumnya
terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian
kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang
maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif,
beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi
utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
Kereta Api juga merupakan kendaraan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat
umum selain karena dapat mengangkut penumpang dalam skala besar, kereta api juga
terjangkau dari segi harga tiket dan praktis sehingga banyak masyarakat yang
menggunakan alat transportasi ini.
4. Sejarah Perkembangan Kereta Api di Indonesia
Kehadiran kereta api pertama di Indonesia mulai hadir sejak Tanam Paksa hingga saat
ini. Perusahaan yang dinasionalisasikan, Djawatan Kereta Api (DKA) berdiri setelah
kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 September 1945 atau sekitar sebulan
setelah proklamasi. Di bawah ini adalah sejarah perkeretaapian di Indonesia pada rentang
tahun 1875-1925 dan dalam bentuk sketsa.
Gambaran keadaan kereta api di Indonesia pada masa djaman doeloe perlu
dilestarikan, sehingga generasi mendatang bisa menghayati dan betapa pentingnya
pembangunan kereta api. Memang pada masa itu nama kereta api sudah tepat, karena
kereta dijalankan dengan api dari pembakaran batu bara atau kayu. Sedangkan sekarang
sudah memakai diesel atau listrik, sehingga lebih tepat kalau disebut kereta rel, artinya
kereta yang berjalan di atas rel dengan diesel ataupun listrik. Informasi tersebut sangat
langka.
Setelah Tanam Paksa diberlakukan oleh van den Bosch pada tahun 1825-1830, ide
tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi
dari Sistem Tanam Paksa tersebut. Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak
optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840, Kolonel
J.H.R. Carel Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di
Hindia Belanda.
Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan
rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische
Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS -
Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja
Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.
Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka
Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan
kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak
Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang,
sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.

5. Pengaruh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Kereta Api


KAI menyadari bahwa teknologi informasi menjadi sumber daya yang harus dikuasai
dan dikelola perseroan untuk memberikan gebrakan pelayanan yang belum pernah
dilakukan dalam sejarah perkeretaapian negeri ini. Mulailah KAI melahirkan berbagai
layanan berbasis TI seperti Internet Reservation, mobile ticketting, boarding pass dan
kini hadir dalam bentuk e-boarding pass, Pre Order Meals, hingga membuat aplikasi
resmi milik perseroan bernama KAI Access.
Tak hanya di KAI, berbagai terobosan TI pun sudah banyak diterapkan dalam layanan
dan management anak perusahaan KAI, beberapa di antaranya seperti pada layanan
Commuter Line yang dikelola oleh PT KCI, layanan kereta bandara yang dikelola PT
Railink, layanan parkir berbasis TI yang dikelola PT RMU, layanan angkutan logistik
oleh PT Kalog, dan lain sebagainya.
KAI Access menjadi aplikasi yang mengintegrasikan berbagai layanan
perkeretaapian. Tak hanya bagi para milenial yang memang gandrung akan berbagai
kemudahan yang serba cepat dan praktis, kegunaan aplikasi ini pun mudah untuk diakses
siapa saja. Memiliki aplikasi ini di ponsel pintar Anda ibarat membuat kemudahan
berkereta api ada di dalam genggaman.
KAI Access yang dilengkapi dengan fitur-fitur baru.
Bertepatan dengan HUT ke-73 perkeretaapian Indonesia pada 28 September 2018, KAI
meluncurkan beberapa fitur tambahan KAI Access. Beberapa fitur baru seperti fitur
Online Reschedule atau Ubah Jadwal Online yang memungkinkan pengguna dapat
mengganti jadwal perjalanan KA tanpa harus datang ke Customer Service di stasiun.
Hanya dengan KAI Access, maka ubah jadwal dapat dilakukan sejauh seat yang
diinginkan masih tersedia. Demikian juga dengan fitur Online Cancelation atau
Pembatalan Online yang memungkinkan pengguna dapat membatalkan perjalanan KA
tanpa harus ke Customer Service di stasiun.
Selanjutnya yakni pada fitur My Trip, pengguna dapat menambahkan kode booking
tiket yang dibeli di berbagai channel eksternal. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk
dapat membatalkan atau mengubah jadwal perjalanan meskipun pemesanan tiket tidak
melalui KAI Access. Fitur baru lainnya yakni Airport Train yang memudahkan pengguna
jika ingin memesan tiket KA Bandara, baik KA Bandara Soetta maupun KA Bandara
Kualanamu. Kemudian ada fitur Local Train untuk pemesanan tiket KA lokal, namun
untuk saat ini masih untuk KA Lokal Bandung Raya, dan akan disusul KA Lokal di
daerah-daerah lainnya.
Beberapa fitur lain yang sedang dalam pengembangan dan nantinya akan diluncurkan
yakni E-Moda untuk pemesanan taksi dan Porter untuk pemesanan jasa porter. Fitur-fitur
tambahan ini nantinya akan memberikan kenyamanan lebih dan kemudahan kepada
pengguna jasa KA. “KAI Access diharapkan jadi smart solution dalam menjawab
berbagai kebutuhan pengguna jasa KA. Berbagai pelayanan yang berkaitan dengan jasa
layanan KA akan terintegrasi melalui KAI Access,” tambah Edi.
Pelayanan kepada penumpang pun terus di-upgrade melalui inovasi-inovasi yang
memberikan nilai tambah dan kepuasan lebih bagi pengguna jasa KAI. Sebut saja
Entertainment On Board, Wifi On Train, Customer Service On Train, Customer Service
On Station, Aplikasi Kepuasan Pelanggan, dan masih banyak lagi. Stasiun-stasiun pun
dipoles sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan dan membuat masyarakat
semakin dekat dengan kereta api. Stasiun kini telah menjadi lifestyle station dengan
berbagai merchant internasional maupun nasional untuk memenuhi kebutuhan
penumpang, toilet-toilet pun dibuat serupa hotel berbintang bahkan dilengkapi aplikasi
kepuasan penggunaan toilet, serta hiburan di stasiun seperti live music dan tayangan-
tayangan yang informatif.
Tak hanya dalam sisi angkutan penumpang, terobosan teknologi informasi pun telah
diterapkan dalam angkutan barang, yang menjadi salah satu core business KAI. Masih di
momen yang sama, KAI juga telah meluncurkan Rail Cargo System atau RCS. KAI
mengelola sekitar 50 business processes dari semenjak kontrak sampai dengan proses di
back office, 24 jenis komoditas, 35 jenis tarif, jenis relasi yang beragam yakni ada yang
satu kali jalan, Pergi-Pulang, Pergi-Pulang yang berhenti di stasiun antara, juga jenis
angkutan yang beragam (ada angkutan dinas, corporate, retail, satuan kerja, dll ), serta
lebih dari 262 perjalanan KA yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Beragamnya komoditas barang, pola angkutan, mekanisme pembayaran dari mitra-
mitra serta proses bisnis angkutan barang yang kompleks mendorong KAI
mengembangkan aplikasi untuk menangani hal tersebut. Perkembangan teknologi
informasi membantu KAI untuk menerapkan satu aplikasi untuk mengelola dan
memantau sistem bisinisnya.
KAI mengembangkan sendiri RCS tanpa melibatkan vendor. RCS membuat
produktivitas angkutan akan terpantau secara real time dan perekaman data lebih akurat,
sehingga lebih menghemat waktu dan biaya bagi pelaku bisnis. RCS merupakan aplikasi
yang dibangun berdasarkan 3 aplikasi yaitu Manajemen Kontrak, Train Plan, dan Portal
Sarana. RCS dapat memberikan data lebih real time dan akurat sehingga memudahkan
pelaku bisnis/usaha memantau perkembangan angkutan bisnis mereka tanpa harus
melakukan proses tatap muka yang tentu akan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini
juga dapat membantu pengambilan keputusan bagi manajemen atas setiap aspek yang
berdampak pada performa bisnis perusahaan.
Sistem ini nantinya tidak hanya digunakan oleh internal KAI saja tetapi juga bagi
customer. Customer nantinya akan dibukakan akses untuk mengajukan pengajuan
pengangkutan secara online dengan berbasis web maupun mobile application. Aplikasi
ini nantinya membuat komunikasi host to host dengan aplikasi customer yang
memudahkan pertukaran data.
Di samping seluruh upaya KAI dalam mengelola TI agar meningkatkan pelayanan bagi
pengguna jasanya, KAI juga mengajak masyarakat untuk turut menjadi bagian perubahan
dan kebangkitan perkeretaapian Indonesia. Budaya bertransportasi dengan kereta api
yang baik ditanamkan ke masyarakat. Kini, masyarakat lambat laun mengerti bagaimana
naik kereta api yang tertata, tertib, dan nyaman.
Terlebih saat momen-momen besar seperti Angkutan Lebaran maupun Natal dan
Tahun Baru. Tidak ada lagi wajah lusuh Angkutan Lebaran maupun Natal dan Tahun
Baru seperti yang dulu. Wajah angkutan KA saat ini sudah nyaman, tertib, aman, dan
tentunya mengutamakan keselamatan perjalanan KA. Baik dari sejak stasiun
keberangkatan, saat perjalanan, hingga stasiun tujuan, semua sudah diperhitungkan dan
diatur dengan matang.
Kemajuan perkeretaapian ini lambat laun telah membawa perubahan pada
pembangunan Indonesia, terlebih dalam sistem perkeretaapian nasional. Bahkan kini
pemerintah tengah gencar mengembangkan sistem transportasi berbasis rel. Moda kereta
api jenis baru pun telah hadir di Indonesia. Pengoperasian LRT di Palembang pada Juli
2018 lalu menjadi goresan sejarah baru. LRT di Palembang menggunakan salah satu
teknologi yang baru pertama kali digunakan dalam sistem perkeretaapian di Indonesia,
yakni third rail atau roda ketiga. Teknologi serupa pun nantinya akan hadir dalam
layanan LRT Jabodebek.
Berbagai terobosan pelayanan ini tak akan terwujud tanpa perkembangan TI yang
dikelola sebaik mungkin. Sinergi dari berbagai pihak pun akan mewujudkan percepatan
kemajuan. Dinamika perkembangan TI perlu disambut dengan optimis dan saling bahu-
membahu agar Indonesia mampu mengelolanya dan mengintegrasikannya dalam
pembangunan di seluruh aspek demi bangsa yang terus bergerak maju

Anda mungkin juga menyukai