Anda di halaman 1dari 12

STANDAR KELAYAKAN PELAYANAN

PERKERETAAPIAN DI INDONESIA SAAT INI

DISUSUN OLEH:
Kayla Dwi Anindya (3336220124)

Dosen Pengampu:
Rindu Twidi Bethary, Dr., S. T., M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGUNG TIRTAYASA

CILEGON - BANTEN

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kereta api adalah alat transportasi berupa kendaraan dengan tenaga
gerak, baik berjalan sendiri maupun dibarengi dengan kendaraan lain, yang
bergerak di atas rel. Kereta umumnya terdiri dari lokomotif yang digerakkan
oleh tenaga manusia yang disebut masinis dengan bantuan mesin dan set
kereta atau gerbong sebagai tempat mengangkut barang dan atau penumpang.
Rangkaian kereta atau gerbong ini berukuran relatif lebar sehingga bisa
memuat penumpang atau barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai
transportasi efektif dalam skala massal, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya sebaik mungkin sebagai sarana utama transportasi darat
baik dalam kota, antar kota, maupun antar negara.
Menurut Salim (2004) transportasi kereta api adalah penyediaan
jasa angkutan di atas rel untuk mengangkut barang dan penumpang. Kereta
Layanan pemadam kebakaran memberikan keselamatan, kenyamanan, dan
keamanan bagi penumpang. Kereta ditemukan sekitar tahun 1800 dan
mengalami perkembangan sampai tahun 1860 (Salim, 2004). Pada awalnya
diketahui hanya kereta kuda terdiri dari satu rangkaian (seri). Kemudian
kereta kuda yang menarik dibuat lebih dari satu sirkuit dan berjalan pada jalur
tertentu yang terbuat dari besi (rel). Kereta api jenis ini kemudian disebut rel
atau lebih kita kenal kereta.
Seiring waktu, manusia selalu membutuhkan sesuatu yang dapat
menyediakan kenyamanan dan kemudahan efisien dan efektif untuk hidup
hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangat membutuhkan sarana
dan prasarana infrastruktur yang mendukung kegiatannya. Hampir seluruh
belahan dunia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari seseorang
membutuhkan banyak sarana dan infrastruktur pendukung agar tujuan
berjalan dengan baik dan bagus. Dukungan adalah ketersediaan infrastruktur
yang memadai, dimana infrastruktur memiliki peran yang sangat penting
dalam kelancaran penggerak pembangunan nasional seperti transportasi,
komunikasi dan informatika, energi dan listrik, perumahan dan bangunan, air,
jalan (Bappenas, 2012). Ketersediaan infrastruktur berperan dalam jaringan
distribusi, sumber energi yang dapat meningkatkan produktivitas.
Transportasi berkembang dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan dan
minat mereka juga pertumbuhan dan perkembangan penduduk berjalan di
suatu daerah. Transportasi punya gagasan mengangkut atau membawa
(sesuatu) ke lain atau dari satu tempat ke tempat lain (Setijowarno & Frazila,
2002). Transportasi juga dapat didefinisikan sebagai upaya dan aktivitas
mengangkut atau mengangkut barang dan/atau penumpang dari satu tempat
ke tempat lain (Kadir, 2006). Transportasi sebagai tindakan proses atau benda
mengangkut atau memindahkan dari satu tempat ke tempat lain (Murlok,
1984). Ada empat elemen utama dalam transportasi termasuk jalan,
kendaraan dan sarana transportasi (vicicle), tenaga penggerak atau motive
power dan terminal atau stasiun.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan oleh PT KAI sebagai pihak
yang menaungi perkeretaapian di Indonesia sudah memenuhi standar
kelayakan saat ini atau belum
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Rel Kereta Api

1.3 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan penegtahuuan mengenai perkembangan
perkeretaapian di Indonesia
2. Memberikan pemikiran bagi instansi pendidik atau dosen

1.4 Rumusan Masalah


Berikut adalah beberapa rumusan masalah mengenai perkereetaapian di
Indonesia:
1. Bagaimana bentuk pelayanan pada perkeretaapian di Indonesia?
2. Bagaimana keadaan dan situasi perkertaapian di Indonesia?
3. Apakah perkeretaapian di Indonesi sudah memenuhi standar kelayakan
saat ini?
BAB II
STUDI LITERATUR

Makalah ini mengambil sumber dari jurnal-jurnal dan segala referensi yang
mendukung guna memenuhi penelitian. Tujuan dari penulisan makalah yang
diambil dari jurnal penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah pelayanan
perkeretaapian di Indonesia saat ini sudah memenuhi standar kelayakan minimum,
(2) Kondisi fasilitas pada perkeretaapian di Idonesia, (3) upaya peningkatan
fasilitas penumpang pada perekertaapian di Indonesia. Teknik pengumpulan data
penelitian ini berupa data primer dan data skunder. Dimana data primer adalah
data yang diperoleh secara langsung dilapangan, sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh secara tidak langsung. Data tersebut meliputi:
1. Data primer
Pada data ini terdapat data dari hasil survey yang dilakukan dilapangan
yaitu data kondisi perkeretaapian di Indonesia.
2. Data sekunder
Pada data ini berfungsi sebagai data pendukung dari pengumpulan data
primer, dimana data tersebut berupa pelayanan perkeretaapian di Inonesia,
kondisi perkeretaapian di Indonesia dan solusi permasalahan keret api
Indonesia serta diperoleh melalui instansi.
Desain penelitian ini berfungsi untuk mempermudah serta memahami tahapan dalam
penelitian. Tahapan-tahapan penelitian yang akan ditulis sebagai berikut :
1. Pada tahapan pertama adalah dengan menentukan masalah awal setelah
melakukan penilaian di daerah tersebut studi. Dari masalah yang
diperoleh, diambil beberapa masalah untuk studi lebih lanjut. Tahap ini
akan memudahkan menentukan survei apa yang harus dilakukan.
2. Tahap kedua adalah pengolahan data. Masukkan data yang diperlukan
Setelah diperoleh, data diolah atau dianalisis untuk mengetahui kondisi
daerah penelitian dan apa yang akan dibuat rekomendasi wilayah studi.
Kesimpulan dalam penelitian ini dapat diambil bahwa dari analisa dalam makalah
ini yaitu pelayanan perkeretaapian di Indonesia saat ini masih belum bisa
dikatakan baik dan memenuhi standar kelayakan.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Perkeretaapian Indonesia


Kereta Api adalah transportasi umum yang banyak digunakan masyarakat
Indonesia antar suatu daerah. Masih banyak permasalahan pada
perkertaapian di Indonesia saat ini. Kondisi kereta api Indonesia saat ini
mengalami penurunan. Mesin-mesin lokomotif sudah dapat dikatan
modern, tetapi sistem majarisasi kereta api masih kurang baik. Hal ini
terlihat pada pengelolaan kereta api yang tidak maksimal. Permasalahan-
permasalahan yang menyangkut perkeretaapian adalah adanya lokomotif
yang tidak terawat dan sudah tidak layak pakai, gerbong kereta yang
kotor dan tidak layak pakai, serta kondisi rel kereta yang
memprihatinkan. PT KAI masih belum mampu menjadi fasilator bagi
masyarakat Indonesia dalam transpotasi umum seperti kereta api. Jumlah
penumpang yang terlalu banyak hingga terjadinya penumpukkan jumlah
penumpang membuat masyarakat enggan menggunakan kereta api. PT
KAI seharusnya melalukan dan mencari solusi atas permasalahan-
permasalahan yang ada seperti penumpukkan jumlah penumpang yang
bisa berakibat kecelakaan. Sering kali muatan pada kereta api Indonesia
melebihi batas normal. Tingginya korban jiwa serta kerugian akibat
kecelakaan kereta api telah menciptakan pelayanan dan manjemen
perkeretaapian mulai menurun. Adapun penyebab tingginya kecelakaan
kereta api oleh beberapa faktor yaitu:
a. Kecelakaan keret api akibat kelalaian
Kecelakaan kereta api karena kesalahan dapat disalahkan pada
kelompok yang berbeda. Beberapa mungkin karena kesalahan
perusahaan kereta api itu sendiri, sementara yang lain karena
kesalahan kondektur atau karyawan kereta api yang lalai. Beberapa
kecelakaan bahkan disebabkan oleh kelalaian instansi pemerintah.
Atau mungkin pabrikan peralatan bisa menjadi alasan mengapa
kecelakaan itu terjadi. Salah satu contoh kegagalan rel adalah ketika
lengan penyeberangan dioperasikan secara tidak benar. Kesalahan
ceroboh lainnya adalah jika operator lupa atau gagal menyalakan
lampu sinyal, yang seharusnya memberikan peringatan yang
memadai. Faktor umum yang berkontribusi terhadap masalah ini
adalah teknologi yang sudah terdesak dan sudah berusia puluhan
tahun yang masih sering digunakan untuk kereta api dan rel kereta api
saat ini. Teknologi yang lebih baik tersedia untuk meningkatkan
keamanan mobil pemadam kebakaran, tetapi penerapan fitur ini
sering kali tertunda karena melibatkan investasi yang besar.
b. Kecelakaan kereta api akibat bunuh diri
Beberapa orang memiih mengakiri hidupnya dengan berdiri diatas rel
kereta pada saat kereta melintasi rel tersebut atau melompat dari atas
gerbong. Tindakan tragis dan putus asa ini juga membahayakan
nyawa orang lain seperti kru kereta api, responden darurat,
penumpang, dan orang-orang yang melihatnya.
c. Kecelakaan kereta api akibat keslahan manusia
Jika kondektur tidak berpengalaman, kecelakaan kereta api dapat
dengan mudah terjadi. Bahkan mereka yang sudah lama bekerja di
industri perkeretaapian pun bisa melakukan kesalahan yang
membahayakan orang lain, termasuk penumpang. Masalah lain yang
berkembang dengan bantuan yang berpengalaman dan baru adalah
kelelahan. Mereka tidak dapat mengoperasikan kereta dengan aman
jika kelelahan, tetapi mereka tetap melakukannya karena tekanan
yang mereka hadapi dari atasan dan perusahaan mereka. Kesalahan
manusia selalu menjadi salah satu alasan paling umum untuk
kecelakaan apa pun. Dari penilaian yang buruk hingga masalah
penglihatan hingga gangguan reaksi.
d. Kecelakaan kereta api akibat kerusakan mesin
Kereta adalah mesin besar dengan sistem yang rumit dan banyak
bagian yang bergerak. Semua sistem yang berbeda harus bekerja
sama dengan sempurna untuk menyediakan lokomotif dan tenaga
listrik. Jika beberapa peralatan pemandu (seperti pelindung rel) atau
peralatan keselamatan (seperti sinyal rel) rusak, dapat menyebabkan
kecelakaan fatal.
e. Kecelakaan kereta api akibat rel kereta yang rusak (Defektive Tracks)
Obstruksi adalah masalah umum dengan rel dan dapat menyebabkan
penutupannya dengan kereta api. Benda asing yang tertinggal secara
tidak sengaja di lokasi yang akan dilalui kereta api bisa mematikan.
Konduktor harus waspada terhadap lingkungan mereka setiap saat
untuk mengelola situasi yang berpotensi berbahaya dengan cepat dan
aman. Namun, dalam beberapa kasus, seorang konduktor gagal
melihat rintangan ini sama sekali atau pada waktunya untuk
menghentikan tabrakan.

3.2 Pelayanan Kereta Api Indonesia


Pelayanan meruapakan hal yang dapat menentukan kenyamanan
masyarakat ketika akan memilih menaiki transportasi umum seperti
kereta api. Jika pelayanan yang diberikan tidak baik maka kemauan
masyarakat untuk menaiki transporasi tersebut menurun. Sedangkan, jika
pelayanan yang diberikan bagus dapat menarik keinginan masyarakat
untuk menggunakan transporasi umum. Ada dua aspek yang menjadi
pelayanan pada kereta api yaitu pelayanan intra atau dalam dan
pelayanan ekstra atau luar. Apabila kedua aspek tersebut sudah terpenihi
maka dapat dipastikan tingkat kenyamanan dan kepuasan pengguna
kereta api cukup tinggi, namun apabila hanya satu aspek yang dapat
terpenuhi maka akan menghsilkan kenyamanan dan kepuasan yang
rendah. PT KAI telah melalukan perkembangan teknologi pada
perkeretaapian Indonesia yaitu dengan adanya pemesanan tiket secara
online memberikan kemudahan bagi masyarakat, sehingga sebagian
masrakat yang ingin menggunakan kereta api tidak harus mengantri
panjang untuk memesan tiket pada loket.
3.3 Persyaratan Teknis Jalur Perkeretaapian Indonesia
Persyaratan ini dimaksudkan sebagai pedoman teknis bagi penyelenggara
prasarana perkeretaapian dalam membangun jalur kereta api yang baik
dan benar yaitu sebagai berikut:
a. Persyaratan sistem
Seperti rel kereta, jembatan dan terowongan yang memadai. Adanya
penambat guna menghubungkan antara bantalan rel seerta klasifikasi
jalan rel yang harus dilayani. Adanya bantalan guna menerima beban
dari rel dan mendistribusikannya kepada lapisan balasn dengan
tingkat tekanan yang kecil, mempertahankan sistem penambat untuk
mengikat rel pada dudukannya dan menahan pergerakan kearah
longitudinal, lateral.
b. Persyaratan komponen
Persyaratan Komponen merupakan spesifikasi teknis yang harus
dipenuhi setiap komponen sebagai bagian dari suatu sistem.
c. Perencanaan konstruksi jalur rel kereta api
Perencanaan konstruksi jalur kereta api harus direncanakan dengan
baik persyaratan teknis agar dapat dipertanggung jawabkan teknis dan
ekonomis. Secara teknis berarti pembangunan rel kereta api harus
dilalui dengan aman melalui rel kereta api dengan tingkat
kenyamanan tertentu selama umur konstruksinya. Secara ekonomis
diharapkan adanya pembangunan dan pemeliharaan konstruksi
semacam itu dapat dilakukan pada tingkat harga yang sama
sekecil mungkin dengan output kualitas terbaik yang dihasilkan dan
dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan. Perencanaan
konstruksi rel kereta api dipengaruhi oleh jumlah beban, kecepatan
maksimum, beban gandar dan pola operasi. Atas dasar ini
mengadakan klasifikasi rel kereta api sehingga perencanaan dapat
dilakukan dengan tepat.

Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar perkeretaapian internasional


terbukti memperkuat infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
pelayanan dasar. Berdasarkan capaian tahun 2015-2019, rasio kecelakaan kereta
api tahun 2017 sebesar 0,26. Ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2010.
Dilansir dari website Bappenas, pemenuhan kecukupan dan modernisasi
teknologi/peremajaan sarana dan prasarana keselamatan dan keamanan
transportasi sesuai standar SNI dan SI merupakan salah satu arah kebijakan dan
strategi infrastruktur pelayanan dasar di era teknokratis.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan perkeretaapian Indonesia masih belum


memenuhi standar kelayakan pada saat ini. Masihb banyak hal yang harus
dibenahi oleh PT KAI guna memajukkan perkeretaapian di Indonesia yang lebih
baik . Kereta api memiliki kelas kelas tersndiri seperti ekonomi, bisnis dan
eksekutif, namun ketiga kelas tersebut harus dapat memenuhi standar kelayakan,
kenyaman dan kepuasan penumpang. Semua sistem sarana prasarana serta
pelayanan perkeeretaapian di Indonesia haruslah ditingkatkan lagi guna
menunjang masyarakat untuk lebih menggunakan transpotasi umum seperti kereta
api.
DAFTAR PUSTAKA

Humas BSN. (2019). Peran penting SNI Perkeretaapian Dalam


Teknokratif RPJMN 2020-2024.
https://www.bsn.go.id/main/berita/detail/10797/peran-penting-sni-
perkeretaapian-dalam-teknokratif-rpjmn-2020-2024-. Diakses pada
tanggal 6 Juli 2023.
Sayoga, Yusron. Kecelakaan Kereta Api; Penyebab: Statistik, dan
Pencegahan. https://www.yusronsayoga.com/2020/06/kecelakaan-
kereta-api-penyebab-statistik-dan-pencegahan.html. Diakses pada
tanggal 6 Juli 2023.
Nurhasanah, Annissa Siti. (2022). Peningkatan Fasilitas Pelayanan di
Stasiun Porong. Jurnal Politeknik Transportasi darat Indonesia.
Diakses pada tanggal 6 Juli 2023.

Anda mungkin juga menyukai