DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 2
DOSEN:
DR Heryati, S.T., M.T
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini berjudul "Transportasi
vertikal". Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik bagi para pembaca
Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode kajian literatur dengan
mengumpulkan berbagai sumber dari jurnal ilmiah, buku, dan artikel online yang relevan
dengan topik yang dibahas.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik
tentang penggunaan transportasi vertikal.Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,
terutama dosen pembimbing kami yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang
sangat berharga. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama proses penulisan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf
apabila terdapat kekurangan dalam penulisan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………
Daftar Isi…………………………………...………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………...……..
B. Rumusan Masalah………………………………...…...……..
C. Tujuan …………………………………....................………...
D. Waktu dan Tempat…………………….………...………..…
E. Teknik Survey…………………….……....................………..
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu momen penting dalam sejarah transportasi vertikal adalah penemuan
lift modern pada abad ke-19. Penemuan ini memungkinkan manusia untuk naik dan
turun dari lantai ke lantai dengan lebih cepat dan lebih aman. Lift menjadi sangat
populer dan menjadi bagian integral dari gedung-gedung bertingkat tinggi yang
menjadi ikon kota-kota besar di seluruh dunia.
Selain lift, eskalator dan tangga mekanik juga merupakan bagian dari sejarah
transportasi vertikal. Eskalator pertama kali ditemukan pada tahun 1899 dan
digunakan untuk pertama kalinya di acara Pameran Dunia Paris pada tahun 1900.
Eskalator memberikan solusi baru untuk memindahkan orang dari satu lantai ke lantai
lainnya dengan cara berjalan.
Sementara itu, tangga mekanik pertama kali ditemukan pada tahun 1892, namun
baru dikembangkan menjadi sebuah produk yang komersial pada tahun 1911. Dalam
beberapa dekade terakhir, transportasi vertikal semakin berkembang dengan teknologi
baru seperti lift super cepat, eskalator yang dapat diprogram, dan sistem transportasi
vertikal yang ramah lingkungan.
C. TUJUAN
E. TEKNIK SURVEY
Teori transportasi vertikal merupakan kumpulan konsep dan prinsip yang membahas
tentang pergerakan orang atau barang dari satu lantai ke lantai lain dalam sebuah bangunan.
Teori transportasi vertikal meliputi aspek teknis, keselamatan, efisiensi energi, dan
kenyamanan pengguna.
Sejarah transportasi vertikal dapat dilacak hingga ribuan tahun yang lalu, ketika
manusia pertama kali menggunakan tangga untuk mengakses bangunan-bangunan yang lebih
tinggi dari tanah. Namun, transportasi vertikal modern seperti lift, eskalator, dan tangga
mekanik baru berkembang pada abad ke-19.
Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis mematenkan sistem rem darurat untuk lift, yang
mengamankan lift dari jatuh jika kabelnya putus. Ini memungkinkan pengembangan lift yang
lebih aman dan membuat lift menjadi pilihan transportasi vertikal yang lebih populer di
gedung-gedung tinggi.
Pada awal abad ke-20, eskalator ditemukan oleh Jesse W. Reno dan dipatenkan pada
tahun 1892. Eskalator pertama kali dipasang di Coney Island, New York pada tahun 1896 dan
digunakan sebagai atraksi di taman hiburan. Namun, kemudian eskalator mulai dipasang di
gedung-gedung bertingkat sebagai alat transportasi vertikal.
Tangga mekanik pertama kali ditemukan oleh Sylvan Goldman pada tahun 1930 dan
dipatenkan pada tahun 1932. Tangga mekanik mulai digunakan pada tahun 1940-an dan sejak
itu menjadi salah satu pilihan utama transportasi vertikal di pusat perbelanjaan dan pusat-
pusat kota.
1) Lift
Lift adalah salah satu jenis transportasi vertikal yang paling umum dan populer. Lift
digunakan untuk mengangkut orang dan barang dari satu lantai ke lantai lain dengan
cepat dan efisien. Lift dapat berupa lift penumpang, lift barang, atau lift kombinasi.
2) Eskalator
Eskalator adalah jenis transportasi vertikal berupa tangga bergerak yang digunakan
untuk mengangkut orang dari satu lantai ke lantai lain dengan cara berjalan. Eskalator
digunakan di pusat perbelanjaan, stasiun kereta, bandara, dan gedung-gedung
bertingkat lainnya.
3) Tangga mekanik
Tangga mekanik adalah jenis transportasi vertikal yang mirip dengan eskalator,
namun tangga mekanik tidak bergerak secara vertikal melainkan bergerak horizontal.
Tangga mekanik digunakan di pusat perbelanjaan, stasiun kereta, dan gedung-gedung
bertingkat lainnya.
4) Lift miring
Lift miring adalah jenis transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
dan barang di daerah dengan kemiringan, seperti di tempat parkir, stasiun kereta api,
dan gedung-gedung bertingkat.
5) Pemindah vertical,
Pemindah vertikal adalah jenis transportasi vertikal yang digunakan untuk
mengangkut barang dari satu lantai ke lantai lain dengan cara mengangkat atau
menurunkan barang. Pemindah vertikal dapat berupa lift barang, konveyor, dan lain-
lain.
6) Trotoar berjalan
Trotoar berjalan adalah jenis transportasi vertikal berupa jalur berjalan yang
digunakan untuk mengangkut orang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara
berjalan. Trotoar berjalan digunakan di bandara, stasiun kereta, dan pusat
perbelanjaan.
7) Sistem pneumatic
Sistem pneumatik adalah jenis transportasi vertikal yang menggunakan tekanan udara
untuk mengangkut orang dan barang dari satu lantai ke lantai lain. Sistem ini
digunakan di gedung-gedung bertingkat kecil dan rumah-rumah dengan lantai yang
banyak.
BAB IV
PEMBAHASAN SISTEM KELENGKAPAN BANGUNAN
SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
4.1 Lift/Elevator
Bagian - bagian dan Cara Kerja
Lift Lift pada gedung rektorat menggunakan satu motor penggerak untuk
menggerakkan semua gerakan lift, termasuk pengangkatan dan penurunan kabin dan
pembukaan dan penutupan pintu lift. Motor ini biasanya terletak di atas kabin lift atau
di ruang mesin khusus di atas gedung. Kemudian motor penggerak akan terhubung ke
katrol melalui sebuah sabuk atau rantai. Katrol ini akan memutar kabel baja yang
terhubung ke kabin lift dan bergerak mengangkat atau menurunkan kabin lift. Lift di
gedung retorat ini juga di lengkapi dengan Kontrol sistem yang terdiri dari
mikroprosesor dan berbagai sensor. Kontrol sistem ini memungkinkan lift untuk
bekerja secara efisien dan aman. Lift ini juga dilengkapi dengan pintu lift, yang
membuka dan menutup secara otomatis ketika lift berhenti di lantai yang tepat. Pintu
lift ini dikontrol oleh motor penggerak yang sama dengan yang menggerakkan kabin
lift.
4.2 Sistem Keamanan Lift/Elevator
Batrey cadangan: batrey ini akan memastikan lift tetap berjalan saat terjadi
pemadaman listrik, namun tidak akan bertahan lama dan tidak bisa mengganti sumber
listrik utama
sistem suara: ketika lift mengalami gagal fungsi saat di gunakan, sistem suara pada
lift bisa di gunakan untuk meminta bantuan pada bagian keamanan di luar lift
sehingga dapat langsung di tindaki
Sensor keamanan: Pada lift ini juga di lengkapi dengan sistem sensor yang baik,
fungsinya untuk mendeteksi benda/manusia yang tidak sengaja terjepit pada pintu lift,
Karena saat terdeteksi lift akan otomatis terbuka kembali.
safety gear: safety gear berfungsi sebagai pengait cadangan yang akan bereaksi
ketika lift putus dan menahan lift agar tidak jatuh.
sirine peringtan: sirine ini akan berbunyi ketika beban yang di tanggung lift melebihi
kapasitas 800kg.
4.3 Tangga
Pada gedung retorat ung, tangga berfungsi sebagai akses untuk naik turun dari lantai
lain dan juga sebagai jalur evakuasi.
Tangga dari lantai dua hingga lantai empat memiliki ukuran sekitar 90-110 cm.
tangga ini terletak di sisi kiri dan kanan lift dan sirkulasinya cukup luas untuk di lalui satu
pengguna. kemudian memilii tempat istirahat atau bordes
Bentuk tangga dari lantai satu ke lantai dua memilii struktur yang lebih besar dari
lantai dua hingga lantai empat. tangga bagian ini memiliki ukuran seitar 3-3,5 meter. tinggi
anak tangga sekitar 18 cm dengan lebar sekitar 30 cm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gedung rektorat merupakan salah satu pusat kegiatan penting di dalam lingkungan
kampus. Seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa, dosen, dan staf, kebutuhan akan
akses yang mudah dan cepat ke berbagai lantai di gedung rektorat semakin meningkat.
Transportasi vertikal adalah jenis transportasi yang melibatkan pergerakan ke atas atau ke
bawah dalam ruang vertikal, seperti lift, eskalator, dan tangga.
Jenis-jenis transportasi vertikal
Lift
Eskalator
Tangga
TRavelator
Transportasi vertikal yang di miliki Gedung Rektorat universitas negeri gorontalo yaitu tangga dan
lift/Elevator
5.2 Saran
Saran saya adalah dalam melakukan survey bisa di damping dengan pendamping yang lebih
berpengalaman agar bisa mendapatkan data-data yang lebih valid untuk menulis laporan
survey kedepannya
DAFTAR PUSTAKA