Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS


NEGERI GORONTALO

DISUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK 2

1. FATHIMAH AZZAHRAH 551420042


2. IRMAWATI RIZAL 551420046
3. EGA MAJID 551421068
4. MOHAMAD FIKRI DATUELA 551420070
5. SRI MARYAM BAYAHU 551421008

DOSEN:
DR Heryati, S.T., M.T

PRODI TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini berjudul "Transportasi
vertikal". Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik bagi para pembaca

Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode kajian literatur dengan
mengumpulkan berbagai sumber dari jurnal ilmiah, buku, dan artikel online yang relevan
dengan topik yang dibahas.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik
tentang penggunaan transportasi vertikal.Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,
terutama dosen pembimbing kami yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang
sangat berharga. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama proses penulisan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf
apabila terdapat kekurangan dalam penulisan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………
Daftar Isi…………………………………...………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………...……..
B. Rumusan Masalah………………………………...…...……..
C. Tujuan …………………………………....................………...
D. Waktu dan Tempat…………………….………...………..…
E. Teknik Survey…………………….……....................………..

BAB II DESKRIPSI BANGUNAN…………......................…………

BAB III DASAR TEORI SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL


3.1 Sejarah Transportasi Vertikal. ……………………..............…………………………...…
3.2 Jenis-jenis Transportasi Vertikal………....……….…….............……..……………………

BAB IV PEMBAHASAN SISTEM KELENGKAPAN BANGUNAN


SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
4.1…………………… ……..……..............…………....…….
4.2. …………………………………………………………………
4.3. ………………………………………………………………….

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Transportasi vertikal memiliki latar belakang yang sangat penting dalam


perkembangan bangunan dan masyarakat modern. Sejak zaman dahulu, manusia
selalu mencari cara untuk bergerak naik dan turun antar lantai dalam bangunan. Pada
awalnya, manusia menggunakan tangga untuk melakukan pergerakan vertikal dalam
bangunan. Namun, dengan berkembangnya teknologi, transportasi vertikal semakin
berkembang dan berubah menjadi lebih canggih dan efisien.

Salah satu momen penting dalam sejarah transportasi vertikal adalah penemuan
lift modern pada abad ke-19. Penemuan ini memungkinkan manusia untuk naik dan
turun dari lantai ke lantai dengan lebih cepat dan lebih aman. Lift menjadi sangat
populer dan menjadi bagian integral dari gedung-gedung bertingkat tinggi yang
menjadi ikon kota-kota besar di seluruh dunia.

Selain lift, eskalator dan tangga mekanik juga merupakan bagian dari sejarah
transportasi vertikal. Eskalator pertama kali ditemukan pada tahun 1899 dan
digunakan untuk pertama kalinya di acara Pameran Dunia Paris pada tahun 1900.
Eskalator memberikan solusi baru untuk memindahkan orang dari satu lantai ke lantai
lainnya dengan cara berjalan.

Sementara itu, tangga mekanik pertama kali ditemukan pada tahun 1892, namun
baru dikembangkan menjadi sebuah produk yang komersial pada tahun 1911. Dalam
beberapa dekade terakhir, transportasi vertikal semakin berkembang dengan teknologi
baru seperti lift super cepat, eskalator yang dapat diprogram, dan sistem transportasi
vertikal yang ramah lingkungan.

Dalam perkembangannya, transportasi vertikal telah menjadi sangat penting


bagi masyarakat modern yang tinggal atau bekerja di gedung bertingkat tinggi.
Namun, penggunaan transportasi vertikal juga memiliki berbagai tantangan, termasuk
masalah keamanan, efisiensi energi, dan kenyamanan pengguna. Oleh karena itu,
penting untuk terus mengembangkan teknologi transportasi vertikal yang lebih aman,
efisien, dan nyaman bagi pengguna.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penggunaan transportasi vertikal, seperti
masalah keamanan, efisiensi energi, dan kenyamanan pengguna?
2. Bagaimana teknologi transportasi vertikal dapat dikembangkan lebih lanjut untuk
mengatasi tantangan tersebut?
3. Apa saja dampak penggunaan transportasi vertikal terhadap lingkungan dan
masyarakat di sekitarnya?

C. TUJUAN

Tujuan makalah ini adalah untuk membahas tentang transportasi vertikal,


termasuk jenis-jenisnya, peran dan pentingnya dalam kehidupan modern, tantangan
yang dihadapi, serta teknologi terkini yang digunakan dalam transportasi vertikal.

D. WAKTU DAN TEMPAT

Tempat: GedungRektorat Universitas Negeri Gorontalo

Waktu : 6 April 2023

E. TEKNIK SURVEY

Mahasiswa melakukan wawancara dan pengamatan langsung di lapangan dan


mendeskripsikan objek yang di lihat dan di buatkan laporan dari peletakan Tangga,
lift termasuk jumlah unitnya.
BAB 2
DESKRIPSI BANGUNAN

Gedung Rektorat merupakan salah satu gedung penting di lingkungan kampus


Universitas Negeri Gorontalo. Gedung ini berfungsi sebagai pusat administrasi dan
pengambilan keputusan di dalam kampus. Dalam aktivitas sehari-hari, gedung rektorat ini
sering dikunjungi oleh mahasiswa, dosen, karyawan, serta tamu dari luar kampus. Oleh
karena itu, keamanan, kenyamanan, dan efisiensi transportasi vertikal pada gedung rektorat
sangat penting untuk menjamin kelancaran aktivitas di dalam gedung tersebut
BAB 3
DASAR TEORI

Teori transportasi vertikal merupakan kumpulan konsep dan prinsip yang membahas
tentang pergerakan orang atau barang dari satu lantai ke lantai lain dalam sebuah bangunan.
Teori transportasi vertikal meliputi aspek teknis, keselamatan, efisiensi energi, dan
kenyamanan pengguna.

Beberapa teori transportasi vertikal yang dapat dijelaskan antara lain:

⮚ Teknologi transportasi vertikal Teori ini membahas tentang jenis-jenis transportasi


vertikal, seperti lift, eskalator, tangga mekanik, dan lain-lain. Selain itu, teori ini juga
membahas tentang cara kerja, kecepatan, dan kapasitas dari setiap jenis transportasi
vertikal tersebut.
⮚ Keselamatan transportasi vertikal Teori ini membahas tentang langkah-langkah untuk
memastikan keselamatan pengguna transportasi vertikal, seperti pemeliharaan secara
rutin, penggunaan teknologi keamanan, dan prosedur evakuasi dalam situasi darurat.
⮚ Efisiensi energi transportasi vertikal Teori ini membahas tentang cara meningkatkan
efisiensi energi dalam penggunaan transportasi vertikal, seperti penggunaan sistem
regeneratif untuk menghasilkan listrik, penggunaan bahan-bahan yang ramah
lingkungan, dan lain-lain.
⮚ Kenyamanan pengguna transportasi vertikal Teori ini membahas tentang cara
meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi vertikal, seperti penggunaan
teknologi pengatur suhu dan kelembaban, pencahayaan yang baik, dan lain-lain.
⮚ Dalam pengembangan teori transportasi vertikal, perlu mempertimbangkan berbagai
aspek tersebut agar dapat menghasilkan sistem transportasi vertikal yang lebih aman,
efisien, dan nyaman bagi pengguna.

3.1 SEJARAH TRANSPORTASI VERTIKAL

Sejarah transportasi vertikal dapat dilacak hingga ribuan tahun yang lalu, ketika
manusia pertama kali menggunakan tangga untuk mengakses bangunan-bangunan yang lebih
tinggi dari tanah. Namun, transportasi vertikal modern seperti lift, eskalator, dan tangga
mekanik baru berkembang pada abad ke-19.

Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis mematenkan sistem rem darurat untuk lift, yang
mengamankan lift dari jatuh jika kabelnya putus. Ini memungkinkan pengembangan lift yang
lebih aman dan membuat lift menjadi pilihan transportasi vertikal yang lebih populer di
gedung-gedung tinggi.

Pada awal abad ke-20, eskalator ditemukan oleh Jesse W. Reno dan dipatenkan pada
tahun 1892. Eskalator pertama kali dipasang di Coney Island, New York pada tahun 1896 dan
digunakan sebagai atraksi di taman hiburan. Namun, kemudian eskalator mulai dipasang di
gedung-gedung bertingkat sebagai alat transportasi vertikal.

Tangga mekanik pertama kali ditemukan oleh Sylvan Goldman pada tahun 1930 dan
dipatenkan pada tahun 1932. Tangga mekanik mulai digunakan pada tahun 1940-an dan sejak
itu menjadi salah satu pilihan utama transportasi vertikal di pusat perbelanjaan dan pusat-
pusat kota.

Dalam beberapa dekade terakhir, transportasi vertikal terus mengalami perkembangan


dan inovasi. Lift dengan teknologi terbaru dapat mencapai kecepatan yang lebih tinggi dan
dapat menjangkau lantai-lantai yang lebih tinggi. Eskalator modern lebih cepat dan dapat
menangani volume pengguna yang lebih besar. Sedangkan tangga mekanik juga mengalami
pengembangan dalam hal keamanan dan efisiensi energi.

Dengan terus berkembangnya teknologi transportasi vertikal, keamanan, efisiensi


energi, dan kenyamanan pengguna dapat terus ditingkatkan, sehingga transportasi vertikal
menjadi semakin penting dalam kehidupan modern.

3.2 JENIS-JENIS TRANSPORTASI VERTIKAL

1) Lift
Lift adalah salah satu jenis transportasi vertikal yang paling umum dan populer. Lift
digunakan untuk mengangkut orang dan barang dari satu lantai ke lantai lain dengan
cepat dan efisien. Lift dapat berupa lift penumpang, lift barang, atau lift kombinasi.
2) Eskalator
Eskalator adalah jenis transportasi vertikal berupa tangga bergerak yang digunakan
untuk mengangkut orang dari satu lantai ke lantai lain dengan cara berjalan. Eskalator
digunakan di pusat perbelanjaan, stasiun kereta, bandara, dan gedung-gedung
bertingkat lainnya.
3) Tangga mekanik
Tangga mekanik adalah jenis transportasi vertikal yang mirip dengan eskalator,
namun tangga mekanik tidak bergerak secara vertikal melainkan bergerak horizontal.
Tangga mekanik digunakan di pusat perbelanjaan, stasiun kereta, dan gedung-gedung
bertingkat lainnya.
4) Lift miring
Lift miring adalah jenis transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
dan barang di daerah dengan kemiringan, seperti di tempat parkir, stasiun kereta api,
dan gedung-gedung bertingkat.
5) Pemindah vertical,
Pemindah vertikal adalah jenis transportasi vertikal yang digunakan untuk
mengangkut barang dari satu lantai ke lantai lain dengan cara mengangkat atau
menurunkan barang. Pemindah vertikal dapat berupa lift barang, konveyor, dan lain-
lain.
6) Trotoar berjalan
Trotoar berjalan adalah jenis transportasi vertikal berupa jalur berjalan yang
digunakan untuk mengangkut orang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara
berjalan. Trotoar berjalan digunakan di bandara, stasiun kereta, dan pusat
perbelanjaan.
7) Sistem pneumatic
Sistem pneumatik adalah jenis transportasi vertikal yang menggunakan tekanan udara
untuk mengangkut orang dan barang dari satu lantai ke lantai lain. Sistem ini
digunakan di gedung-gedung bertingkat kecil dan rumah-rumah dengan lantai yang
banyak.

Setiap jenis transportasi vertikal memiliki kelebihan dan kekurangan,


tergantung pada kebutuhan penggunaannya. Pemilihan jenis transportasi vertikal yang
tepat dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna.

BAB IV
PEMBAHASAN SISTEM KELENGKAPAN BANGUNAN
SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
4.1 Lift/Elevator
 Bagian - bagian dan Cara Kerja
Lift Lift pada gedung rektorat menggunakan satu motor penggerak untuk
menggerakkan semua gerakan lift, termasuk pengangkatan dan penurunan kabin dan
pembukaan dan penutupan pintu lift. Motor ini biasanya terletak di atas kabin lift atau
di ruang mesin khusus di atas gedung. Kemudian motor penggerak akan terhubung ke
katrol melalui sebuah sabuk atau rantai. Katrol ini akan memutar kabel baja yang
terhubung ke kabin lift dan bergerak mengangkat atau menurunkan kabin lift. Lift di
gedung retorat ini juga di lengkapi dengan Kontrol sistem yang terdiri dari
mikroprosesor dan berbagai sensor. Kontrol sistem ini memungkinkan lift untuk
bekerja secara efisien dan aman. Lift ini juga dilengkapi dengan pintu lift, yang
membuka dan menutup secara otomatis ketika lift berhenti di lantai yang tepat. Pintu
lift ini dikontrol oleh motor penggerak yang sama dengan yang menggerakkan kabin
lift.
4.2 Sistem Keamanan Lift/Elevator
 Batrey cadangan: batrey ini akan memastikan lift tetap berjalan saat terjadi
pemadaman listrik, namun tidak akan bertahan lama dan tidak bisa mengganti sumber
listrik utama

 sistem suara: ketika lift mengalami gagal fungsi saat di gunakan, sistem suara pada
lift bisa di gunakan untuk meminta bantuan pada bagian keamanan di luar lift
sehingga dapat langsung di tindaki

 Sensor keamanan: Pada lift ini juga di lengkapi dengan sistem sensor yang baik,
fungsinya untuk mendeteksi benda/manusia yang tidak sengaja terjepit pada pintu lift,
Karena saat terdeteksi lift akan otomatis terbuka kembali.
 safety gear: safety gear berfungsi sebagai pengait cadangan yang akan bereaksi
ketika lift putus dan menahan lift agar tidak jatuh.
 sirine peringtan: sirine ini akan berbunyi ketika beban yang di tanggung lift melebihi
kapasitas 800kg.
4.3 Tangga
Pada gedung retorat ung, tangga berfungsi sebagai akses untuk naik turun dari lantai
lain dan juga sebagai jalur evakuasi.

Tangga dari lantai dua hingga lantai empat memiliki ukuran sekitar 90-110 cm.
tangga ini terletak di sisi kiri dan kanan lift dan sirkulasinya cukup luas untuk di lalui satu
pengguna. kemudian memilii tempat istirahat atau bordes

Bentuk tangga dari lantai satu ke lantai dua memilii struktur yang lebih besar dari
lantai dua hingga lantai empat. tangga bagian ini memiliki ukuran seitar 3-3,5 meter. tinggi
anak tangga sekitar 18 cm dengan lebar sekitar 30 cm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gedung rektorat merupakan salah satu pusat kegiatan penting di dalam lingkungan
kampus. Seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa, dosen, dan staf, kebutuhan akan
akses yang mudah dan cepat ke berbagai lantai di gedung rektorat semakin meningkat.
Transportasi vertikal adalah jenis transportasi yang melibatkan pergerakan ke atas atau ke
bawah dalam ruang vertikal, seperti lift, eskalator, dan tangga.
Jenis-jenis transportasi vertikal
 Lift
 Eskalator
 Tangga
 TRavelator
Transportasi vertikal yang di miliki Gedung Rektorat universitas negeri gorontalo yaitu tangga dan
lift/Elevator

5.2 Saran

Saran saya adalah dalam melakukan survey bisa di damping dengan pendamping yang lebih
berpengalaman agar bisa mendapatkan data-data yang lebih valid untuk menulis laporan
survey kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai