Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sejarah perkembangannya, manusia selalu mengalami perubahan.

Baik dalam beberapa hal manusia selalu dituntut untuk bisa bertahan hidup.

Namun tak hanya itu, sejak manusia purba sampai manusia modern terus

beradabtasi baik dengan lingkungan (alam) nya maupun dengan hubungannya

dengan sesamanya. Terciptanya sistem teknologi, melalui dibuatnya peralatan

dengan berbagai kebutuhannya untuk bertahan hidup, kini berubah sebagai

alat untuk memudahkan manusia bertahan hidup dan menjalaninya,bahkan

sebagai prestise dan gaya hidup. Teknologi dipahami sebagai segala sesuatu

yang menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta

memelihara segala peralatan dan perlengkapan.

Di era modern ini, masyarakat di seluruh dunia telah mencicipi manisnya

semua kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau kerap disebut IPTEK.

Karena perkembangan serta kemajuannya, berbagai teknologi tercipta. Salah

satu teknologi yang telah dirasakan. Sarana transportasi yang awalnya

manusia hanya menggunakan alas kaki dan tenaga binatang guna mencapai

tempat tujuan, kini sejalan dengan laju perkembangan teknologi, beragam

variasi sarana transportasi diciptakan. Kebutuhan akan transportasi

merupakan kebutuhan turunan ( derived demand ) akibat kebutuhan ekonomi,

social dan sebagainya.

8
Sejarah perkembangan sarana transportasi dimulai dari berbagai inovasi

yang tergolong sederhana hingga sangat modern. Mulai dari darat hingga air

bahkan udara semua telah terjamah seiring perkembangan zaman. Berawal

dari keterbatasan manusia dalam hal daya angkut maupun tenaga, maka mulai

digunakanlah tenaga hewan. Namun sebagai manusia, rasa keingin tahuan

manusia terhadap lingkungannya dan mencari cara untuk mencari daya

angkut yang lebih efisien karena dirasa bahwa tenaga hewan juga memiliki

batasan dan tidak maksimal, manusia menciptakan berbagai sarana

transportasi. Dimulailah era penemuan transportasi. Berawal dari roda hingga

semakin berkembang dan terciptalah pesawat. Hal tersebut sejalan dengan

perkembangan teknologi automatif, metal, elektronika dan informatika

manusia berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk

mencipatakan berbagai jenis dan ukuran kendaraan bermotor serta lokomotif

yang kesemuanya berhasil menjawab tuntutan akan kapasitas angkut, jarak

tempuh, kecepatan pergerakan dan kenyamanan serta keselamatan.

Tidak hanya itu, rasa penasaran manusia juga membawa penemuan

penemuan sarana transportasi yang memungkinkan manusia mengarungi

lautan. Diprakasai oleh rakit dan sampan, serta berlanjut hingga menjadi

kapal pesiar. Baik menggunakan tenaga manusia untuk mengayuh sampan,

tenaga angin untuk mendorong layar, mesin uap, hingga mesin-mesin yang

lebih canggih. Dan tidak hanya berhenti pada jalur laut saja, penemuan

penemuan mengagumkan terus bermunculan hingga jalur udarapun tidak lagi

hanya menjadi angan. Semua jalur telah terjamah oleh berbagai sarana

9
transportasi. Sarana transportasi yang ada memegang peranan vital dalam

berbagai aspek kehidupan. Pertumbuhan pada sektor sarana transportasi akan

mendorong berbagai sektor lainnya secara langsung maupun tidak langsung.

Efisiensi waktu, tenaga maupun biaya terlaksana dengan baik. Sistem

sarana transportasi berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia pada masa

lalu, ketika mobilitas penduduk masih sangat rendah dan luas mobilitasnya

masih terbatas didalam lingkungan hidupnya manusia belum begitu

membutuhkan sarana transportasi. Akan tetapi ketika tingkat mobilitas

semakin tinggi dan jangkauannya semakin luas maka dibutuhkan sarana

transportasi yang memadai dan menunjang mobilitasnya. Keberhasilan sektor

transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam menunjang serta

mendorong sektor sektor lainnya baik dalam tingkat lokal, nasional maupun

internasional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menyusun beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan sarana transportasi?

2. Bagaimana tingkat perkembangan sarana transportasi di dusun

Wirogomo Lor?

3. Apa pengaruh sarana transportasi bagi perekonomian warga dusun

Wirogomo Lor?

10
4. Bagaimana cara meningkatkan perekonomian warga dusun

Wirogomo Lor?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan pengertian sarana transportasi.

2. Untuk mendeskripsikan tingkat perkembangan sarana transportasi di

dusun Wirogomo Lor.

3. Untuk menjelaskan pengaruh sarana transportasi bagi perekonomian

warga dusun Wirogomo Lor

4. Untuk menjelaskan cara meningkatkan sarana transportasi untuk

meningkatkan sarana transportasi untuk meningkatkan perekonomian

warga dusun Wirogomo Lor.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian karya ilmiah ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teori,

ataupun sekurang kurangnya dapat berguna bagi sumbangan pemikiran

bagi dunia ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang transportasi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

11
Dengan karya ilmiah ini dapat menambah wawasan penulis

dalam berbagai bidang. Khususnya pada bidang ilmu tegnologi

transportasi, untuk nantinya dijadikan acuan dalam

perkembangan penulis.

b. Bagi warga dusun Wirogomo Lor

Diharapkan dengan adanya karya ilmiah ini dapat menjadi salah

satu sumbangan masukan yang membangun guna meningkatkan

sarana prasana transportasi di dusun Wirohomo Lor. Dan juga

dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan pada dusun

Wirogomo Lor.

c. Bagi awam

Dapat menjadi tambahan khazanah keilmuan mengenai

perkembangan sarana transportasi dan menyadari besarnya

peranan sarana transportasi dalam menunjang berbagai kegiatan.

d. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi referensi dalam pembangunan sarana dengan

dasar ilmu pengetahuan terutama dalam bidang transportasi.

Serta dapat menerapkan di daerah yang memerlukan.

12
F. Batasan Masalah

Penulis menyusun karya ilmiah dengan judul “Sarana Transportasi dan

Pengaruhnya terhadap Perekonomian Warga Dusun Wirogomo Lor, Desa

Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa

Tengah” , akan memberikan beberapa batasan istilah. Pemberian batasan istilah

ini tidak lain bertujuan agar pembaca dengan penulis memiliki focus masalah

yang sama. Batasan istilahnya antara lain :

 Sarana Transportasi adalah “kegiatan pemindahan barang (muatan)

dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.”1

 Perekonomian adalah

“salah satu bidang ilmu yang mencoba untuk


menyelesaikan permasalahan kebutuhan manusia melalui
penggembelengan seluruh seluruh sumber ekonomi yang
ada dengan atas dasar pada teori dan prinsip dalam suatu
sistem ekonomi yang dianggap efisien dan efektif.”2

Jadi yang dimaksud dengan Sarana Transportasi dan Pengaruhnya

terhadap Perekonomian Warga Dusun Wirogomo Lor, Desa

Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi

Jawa Tengah adalah bagaimana tingkat kegiatan pemindahan barang

maupun penumpang dari suatu tempat ke tempat lain dan pengaruhnya

terhadap usaha warga menyelesaikan kebutuhan hidup melalui

1
Abbas Salim, Manajemen Transportasi (Jakarta,1993), hal.45.
2
Hermaina Syafitri.ed, Advanced Learning Economics 1( Bandung,2014),hal.5.

13
penggembelengan seluruh seluruh sumber ekonomi yang ada dengan

atas dasar pada teori dan prinsip dalam suatu sistem ekonomi yang

dianggap efisien dan efektif di Dusun Wirogomo Lor, Desa

Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi

Jawa Tengah

14
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teoritis

A.1 Pengertian Sarana Transportasi

Pada era globalisasi ini, telah banyak temuan yang tersebar luas di

dunia. Penemuan- penemuan fenomenal yang semakin memajukan dunia.

Termasuk didalamnya adalah sarana transportasi. Sudah banyak ahli dan

pakar yang menjelaskan pengertian- pengertian dari kata sarana

trasnsportasi. Beberapa diantaranya seperti :

“Menurut Salim transportasi adalah kegiatan pemindahan


barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu
pemindahan/pergerakan (movement) dan secara fisik mengubah
tempat dari barang (comoditi) dan penumpang ke tempat lain.”3

Menurut Hasim Purba di dalam bukunya, pengangkutan merupakan

kegiatan pemindahan baik orang dan atau barang dari suatu tempat ke

tempat lain baik melalui angkutan jalur darat, udara maupun udara dengan

menggunakan alat angkutan. Jadi pengangkutan itu berupa suatu wujud

kegiatan dengan maksud memindahkan muatan maupun penumpang

(orang) edari tempat asal ke suatu tempat tujuan tertentu.4

3
Salim,Op.Cit
4
Hasim Purba,Hukum Pengangkutan Di Laut (Medan:2005),hal.3.

15
Menurut Soegijatna Tjakranegara dalam bukunya ia menyatakan

pengangkutan atau dalam hal ini berkaitan dengan transportasi bahwa

“pengangkutan adalah memindahkan barang ataucommodity of goods dan

penumpang dari suatu tempat ketempat lain, sehingga pengangkut

menghasilkan jasa angkutan atau produksi jasa bagi masyarakat yang

membutuhkan untuk pemindahan atau pengiriman barangbarangnya.”5

Menurut Miro transportasi dapat diartikan usaha memindahkan,

mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan baik muatan maupun

penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lainnya

tersebut lebih bermanfaat maupun dapat berguna untuk tujuan-tujuan

tertentu.6 Sedangkan menurut Nasution adalah sebagai pemindahan barang

dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.7

Menurut H.M.N Purwosutjipto menyatakan bahwa :

“Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara


pengangkut dengan pengirim, dimana pengangkut
mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan
tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan
diri untuk membayar uang angkutan”.8

5
Soegijatno Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang
(Jakarta, 1995),hal.40.
6
F.Miro, Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi (
Jakarta,1991),hal.52.
7
Nasution.M.Nur, Manajemen Transportasi ( Jakarta,2003 ),hal.16.
8
H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia
(Jakarta,1995),hal.2.

16
Pada dasarnya permintaan angkutan diakibatkan oleh hal- hal berikut :

“1.Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain


dengan tujuan mengambil bagian di dalam suatu kegiatan,
misalnya bekerja, berbelanja, kesekolah, dan lain- lain.
2. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan atau
dikonsumsi di lokasi lain.”
Pengangkutan sebagai usaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Berdasarkan suatu perjanjian;
2) Kegiatan ekonomi di bidang jasa;
3) Berbentuk perusahaan;
4) Menggunakan alat angkut mekanik.”9

Sedangkan fungsi trasportasi menurut Morlok adalah untuk

menggerakan atau memindahkan orang dan / atau barang dari satu tempat

ke tempat lain dengan menggunakan system tertentu untuk tujuan

tertentu.10

Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan

akhir, oleh karena itu permintaan akan jasa transportasi dapat disebut

sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya

permintaan akan komoditi atau jasa lainnya. Dengan demikian permintaan

akan transportasi baru akan ada apabila terdapat factor- factor

pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri,

melainkan tersembunyi dibalik kepentingan yang lain. 11

9
Nasution, Op.Cit.
10
Edward.K.Morlok, Pengantar Teknik Transportasi ( Jakarta, 1984),hal.2.
11
Ibid.,hal.3.

17
“Pengertian transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare ,dimana

trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut

atau membawa (sesuatu) kesebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat

lainnya.”12 Dengan demikian transportasi dapat didefinisikan sebagai

usaha maupun kegiatan memindahkan baik muatan maupun penumpang

dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Sarana transportasi seiring dengan perkembangannya dapat dijadikan

alat bagi manusia dalam membantu memudahkan aktivitas manusia setiap

harinya. Pentingnya transportasi bagi masyarakat disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari

ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut,

sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui

darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah dunia.13

Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat

transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran

pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa

penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan

distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah

air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.14

A.2 Klasifikasi Transportasi


12
Salim,Op.Cit
13
Abdulkadir Muhammad,Hukum Pengangkutan Niaga(Bandung,1998),hal.7.
14
Ibid.,hal.8.

18
Sejalan dengan perkembangannya, sarana transportasi mengalami

banyak kemajuan yang terbilang pesat. Maka dari itu terdapat banyak jenis

sarana transportasi yang ada saat ini. Dari sudut teknis dan alat

pengangkutannya, sarana transportasi dapat dibedakan menjadi :

 Transportasi jalan raya ( Highway Transportation ), seperti

pengangkutan dengan bus, truk maupun sedan.

 Transportasi rel ( Rail Transportation ), yaitu angkutan kereta api,

trem listrik dan lain sebagainya.

 Transportasi melalui air (Inland Transportation), seperti

pengangkutan sungai, danau, rawa dan sebagainya.

 Transportasi pipa (Pipe Line Transportation), seperti transportasi

untuk mengangkut minyak tanah, bensin dan air minum.

 Transportasi laut dan samudra (Ocean Transportation), yaitu

transportasi menggunakan kapal laut mengarungi samudra

 Transportasi udara (Air Transportation), yaitu transportasi dengan

jalur udara. 15

A.3 Dampak Transportasi terhadap Perekonomian

Pada awalnya infrastrukur seperti transportasi berperan dalam

memenuhi kebutuhan dasar manusia. Berbagai aktifitas terkait dengan

pemenuhan kebutuhan dasar memerlukan ketersediaan infrastruktur

yang baik, sekarang transportasi berperan penting dalam

15
Abdul Kadir, Transportasi : Peran dan Dampaknya dalam Pertumbuhan
Ekonomi Nasional (Dipublikasi melalui www.google.com , 2006)

19
mengoakomodasi aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat. Peran lain

pada tahap ini adalah sebagai fasilitas bagi sistem produksi dan

investasi sehingga memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi

baik pada tingkat nasional maupun daerah.

Di sisi lain, pembangunan sarana dan prasarana transportasi dapat

membuka aksesibilitas sehingga meningkatkan produksi masyarakat

yang berujung pada peningkatan daya beli masyarakat.

Penanggulangan kemiskinan membutuhkan pertumbuhan ekonomi

yang cukup, dengan mengupayakan kombinasi yang optimum antara

pertumbuhan ekonomi dengan upah minimum pekerja.

Penanggulangan kemiskinan memerlukan penguatan koordinasi dalam

pelaksanaan program – programnya yang didesai melalui partisipasi

aktif masyarakat serta pembedayaan langsung.

Kemajuan sarana transportasi akan membawa peningkatan

mobilitas manusia, mobilitas faktor faktor produksi dan mobilitas hasil

olahan yang akan dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas yang dilakukan

maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih cepat waktu yang

diperlukan dalam proses mengolah bahan maupun pendistribusiannya.

Akan adanya peningkatan produksivitas masyarakat disebabkan oleh

efisiensi waktu maupun biaya yang disebabkan oleh transportasi

sebagai motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang

berkembang akan ditunjukan dengan tingginya mobilitas social yang

20
tinggi dengan ditunjang dengan sarana trasnportasi yang baik serta

memadai.

Kemajuan sektor perekonomian di negara- negara maju salah

satunya disebabkan oleh sarana maupun sistem transportasi mereka

yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem maupun sarana

transportasi di berbagai negara maju telah terintegrasi dengan baik

dengan berbagai aspek pendukung perekonomian lainnya. Sehingga

sangat mendukung dalam berbagai aktivitas perekonomian yang

dilakukan. Dengan adanya sarana transportasi yang memadai akan

memudahkan interaksi antar warga, baik lokal, nasional maupun ranah

internasional sehingga menghilangkan cap terisolir yang ada.

Keterisolasian merupakan masalah pertama dan utama yang harus

ditanganin dalam menyelesaikan masalah ekonomi. Dalam hal ini

sarana transportasi berfungsi sebagai jembatan yang mengubungkan

semua penjuru. Baik antar produsen, konsumen hingga para

distributor.

Transportasi dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan

masyarakat, menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesbilitas dari

potensi potensi sumber daya alam dan wilayah pemasaran yang baru.

Sehingga sumber daya alam yang dahulu terbengkalai dan tidak

menghasilkan nilai ekonomis apapun dapat terjangkau untuk

selanjutnya dieksplorasi serta diolah.

21
Namun sarana transportasi yang tidak memadai bahkan belum ada

sama sekali akan mengakibatkan kelangkaan. Hal ini akan berdampak

pada tingginya tingkat permintaan dimana penawaran yang ada kurang

dan berakibat pada tingginya biaya untuk mendapatkan sarana

transportasi. Oleh karena itu, sarana transportasi yang memadai sangat

di perlukan.

B. Hipotesis

H0 : Dengan adanya sarana transportasi maka perekonomian di dusun

Wirogomo Lor akan semakin berkembang.

HI : Dengan adanya sarana transportasi maka perekonomian di dusun

Wirogomo Lor akan tetap terisolir.

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode

Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi

penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian

yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah (cara)

sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

masalah masalah tertentu.

Metode merupakan suatu cara yang teratur dan digunakan untuk

memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu pekerjaan maupun

penelitian sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Berhubungan

dengan proses penelitian, maka metode penelitian merupakan suatu cara

yang menggambarkan strategi atau hasil usaha peneliti dalam

memecahkan perumusan masalah sehingga dengan adanya metode

penelitian dapat diperoleh suatu data yang menjadi jawaban dari

perumusan masalah tersebut.

Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian pendidikan

juga dikenal suatu model atau metode penelitin yang digunakan yaitu

metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dan

kuantitatif merupakan metode penelitian yang secara definisi maupun

pelaksanaannya bertolak belakang. Pengertian dan perbedaan dari ke dua

metode tersebut yaitu:

23
1. Metode Penelitian Kualitatif

Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek

pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah

daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.

Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis

mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah

secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin

bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari

masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu

generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap

suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan

kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

2. Metode Penelitian Kuantitatif

Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek

pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk

dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di

jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan

indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan

memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda

sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan

variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol

angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif

24
matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan

suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu

parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah

menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi.

Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi

dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan

akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat

dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode

estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.

Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan

pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas

lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam

penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian

sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering

disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang

dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan

metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif

mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta

dan menguji teori-teori yang timbul.16

16
Drs.Sumanto.M.A, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Yogyakarta,
1995),hal.51.

25
Beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan

dalam penelitian pendidikan.

1) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.Penelitian

deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.Melalui

penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan

kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan

khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (

satu variabel ) bisa juga lebih dan satu variabel.

2) Studi Kasus
Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif

seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus

tertentu.Misalnya, mempelajari pengaruh penggunaan pestisida

terhadap keseimbangan ekosistem.Terhadap kasus tersebut peneliti

mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup

lama.Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat

menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.

Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan

apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi

26
dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk mengungkap persoalan

pengaruh dan dampak penggunaan pestisida.Teknik memperoleh data

sangat komprensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis

dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung kepada topik yang dipelajari.

Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu

sama lain, kalau perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik

kesimpulan - kesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan

yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan

pada penelitian kualitatif.Kelebihan studi kasus dari studi lainnya

adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan

menyeluruh.

Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi

yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang

bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama

pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi informasi

sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji

hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan

hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut.Banyak teori,

konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.

3) Penelitian Survei

Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah

– masalah pengaruh penggunaan pestisida terhadap keseimbangan

27
ekosistem. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang

variabel dari sekolompok obyek ( populasi ). Survei dengan cakupan

seluruh populasi ( obyek ) disebut sensus. Sedangkan survei yang

mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei.Pada tahap

selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan atau analsis hubungan

antara variabel tersebut.

4) Studi Korelasional

Seperti halnya survei, metode deskriptif lain yang sering digunakan

dalam pendidikan adalah studi korelasi. Studi ini mempelajari

hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam

satu variable berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat

hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang

dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan

untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk

menyatakan besar-kecilnya hubungan antara kedua variabel.

Studi korelasi bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara

mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara

variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel

mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui variabel-

variabel mana yang sekiranya berhubungan dengan pestisida.

Semua variabel yang ada kaitannya ( misal latar belakang penggunaan

pestisida dan lain – lain ) diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya

28
untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya

dengan dampak pestisida.

5) Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis

guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab

akibat.Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.Dalam metode

eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan

mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi.Dalam penelitian

eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi

2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan

dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.

6) Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang

dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial ( termasuk

pendidikan ) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri.

Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek

tersebut dan situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan. Terdapat

dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan.

29
Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area

yaitu :

1) Untuk memperbaiki praktek

2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan

pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang

dilaksanakannya.

3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut

dilaksanakan.

7) Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development

(R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk

memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan

Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah

rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar

dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk

benda atau perangkat keras, seperti buku, modul, alat bantu

pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat

lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan

data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun

model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,bimbingan,

evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.

30
Berpijak pada penelitiaan diatas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perkembangan sarana transportasi serta dampaknya terhadap

tingkat perekonomian warga dusun Wirogomo Lor. Sedangkan jenis

penelitian yang penulis pakai adalah jenis deskriptif kualitatif yang

mempelajari masalah masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku.

Penelitian defkriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendedkripsikan

apa saja yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi

atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

memperoleh informasi informasi mengenai keadaan yang ada. 17

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan pertanyaan peneliti, baik pertanyaan

tertulis ataupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka

sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Peneliti yang

mengamati tumbuhnya padi, maka sumber datanya adalah padi, sedangkan

objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Apabila peneliti

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber

data, sedangkan isi catatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian.

17
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal
(Jakarta,1999),hal.26.

31
Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek di mana data menempel, yang

disingkat dengan 3 P, yaitu:

1. Person: Jika sumber data berupa orang. Person yaitu sumber data yang

bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau

jawaban tertulis melalui angket.

2. Place: Jika sumber data berupa tempat. Place yaitu sumber data yang

menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya

ruangan, kelengkapan alat, wujud benda , warna dan lain-lain. Bergerak,

misalnya: aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada umumnya

tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode

observasi.

3. Paper: Jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data

yang menyajikan tandatanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbol

symbol lain. Pengertian paper bukan terbatas hanya pada kertas, tapi juga

dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar dan sebagainya, yang

cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.

C. Polupasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti

oleh peneliti. Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen

yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya

merupakan satuan analisis.Populasi merupakan himpunan semua hal

32
yang ingin diketahui. Dapat berupa kumpulan semua kota, semua

wanita, semua perusahaan. Populasi dalam penelitian dapat pula

diartikan sebagai keseluruhan unitanalisis yang ciri-cirinya akan diduga.

Unit analisis adalah unit/satuan yangakan diteliti atau dianalisis.

Berikut beberapa pengertian tentang populasi.

1. Pengertian Populasi menurut para ahli

a) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atausubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya18

b) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian 19

c) Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut

masalah yang diteliti.20

2. Populasi berdasarkan jenisnya

a) Populasi terbatas

Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya

secara kuantitif sehingga dapat dihitung jumlahnya.

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung,2005),hal.90.
19
S.Arikunto, Prosedur Suatu Penelitian :Pendekatan Praktek
(Jakarta,2002),hal.108.
20
Narsalam, Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :
Pedoman Skirpsi,Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan (Jakarta,2003),hal20.

33
b)Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)

Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat

ditentukan batas batasnya sehingga relatif tidak dapat

dinyatakan dalam bentuk jumlah.

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris “Population” yang

berarti jumlah penduduk.Oleh karena itu apabila disebutkan kata

populasi, orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah –

masalah kependudukan.Hal tersebut ada benarnya juga sebab itulah

makna kata populasi sesungguhnya.Kemudian pada perkembangan

selanjutnya, kata populasi menjadi amat popular, dan digunakan di

berbagai disiplin ilmu.Dalam metode penelitian kata populasi juga

digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek

yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi

penelitian merupakan keseluruhan ( universum ) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara,

gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga

objek – objek tersebut dapat menjadi sumber data penelitian.

Populasi juga dapat dikatakan merupakan suatu wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Ruang

lingkup populasi yang dicakup dalam penelitian karya ilmiah ini

adalah dari masyarakat Dusun Wirogomo Lor, Desa Wirgomo,

34
Kecamatan Banyu Biru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa

Tengah.

Tabel 1. Populasi Warga Dusun Wirogomo Lor

NO NAMA KEPALA JUMLAH ANGGOTA


KELUARGA KELUARGA
1 Arifin 3
2 Samsudin 6
3 Isanih 4
4 Suwito 5
5 Rusnadi 4
6 Yaseri 6
7 Kamrin 4
8 Sukur 4
9 Elis Toryono 5
10 Subani 3
11 Nurodi 4
12 Poniman 5
13 Ponidi 4
14 Trimo 6
15 Rukin 6
16 B. Siyamto 4
17 SlametSoari 7
18 Sodikin 4
19 Midi 3
20 Setiyawan 4
21 Jumari 3
22 Nariyanto 8
23 Sobriyanto 6
24 Yahya 5

35
25 Asrodin 4
26 Muhrodi 4
27 Rohmad 4
28 Waluyo 3
29 Harsono 6
30 Umani 9
31 KisudAhmadi 4
32 Aminanto 5
33 Susanto 5
34 SelametParman 6
35 Turwanto 6
34 Sofyani 4
35 Kasnin 3
36 Salim 3
37 MuhamadAsmawi 4
38 Badi 4
39 Asrofi 6
40 Godin 3
41 AlifWahyudi 4
42 Wanto 6
43 Samin 5
44 Pardi 3
45 Roji 4
46 BolotRomiyanto 5
47 Sihadi 5
48 Maksum 5
49 Muhsukardi 5
50 SlametRipai 6
51 FirmanParsudi 3
52 Turdak 5

36
53 Nandim 4
54 SlametSunar 5
55 Suyanto 5
56 Rehwan 3
57 Kabul M. 7
58 Maskur 4
59 SlametBero 4
60 Zaeromi 5
61 Suryono 3
62 Jamal Nurkazis 7
63 Suyitno 5
64 Yumri 5
65 Jaeni 2
66 Maryono 5
67 Hudi 3
68 Wahyan 4
69 Umar Slamet 6
70 Marsiyanto 5
71 Sodin 4
72 Kusriyadi 4
73 Masudi 3
74 Sofwan 6
75 Jukari 2
76 Sudiyan 3
77 Sarwadi 5
78 Paryono 5
79 Sipyanmadi 3
80 Kasdi 6
81 Damsuri 3
82 Sofi’i 4

37
83 Sumijan 3
84 Slamet Hartono 4
85 Suryahmi 7
86 Purwadi 2
87 Suwadi 3
88 Suliyem 1
89 Sulaiman 5
90 Kirman 2
91 Sulurun 6
92 Parsih 1
93 Manisah 1
94 Sukeri 5
95 BejoDimin 6
96 Asroni 4
97 Supari 6

2) Sampel

Sampe merupakan bagian dari suatu populasi. Pada umumnya,

tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap semua anggota populasi

yang ada. Selain terlalu banyak, tingkat kerumitan analisa akan

semakin bertambah. Maka dari itu penelitian hanya dilakukan dengan

representatif yang ada dari sebuah populasi yang kemudian diteliti.

Representatif dari populasi inilah yang kemudian dikenal sebagai

sampel.

38
Berbagai definisi akan kata sampel juga telah jabarkan oleh

beberapa tokoh yang ahli pada bidangnya. Beberapa di antaranya

seperti:

 Sugiyono mendefinisikan sampel sebagai bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.21

 Menurut Prof.Dr.Suharsimi Arikunto, Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.22

 Definisi Sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang

akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan

populasinya.23

Peneliti menetapkan bahwa sampel yang akan dipilih haruslah

pemilik sarana transportasi maupun yang tidak memilikinya. Hal ini

dikarenakan asumsi peneliti bahwa sampel tersebut merupakan subyek

penelitan yang merasakan dampak dari kehadiran sarana transportasi

terhadap tingkat perekonomian warga.

Sedangkan dalam memilih reponden sebagai sampel, peneliti

menggunakan teknik Accidental Sampling yang pada dasarnya

memilih siapa saja (baik itu pemilik sarana transportasi ataupun yang

21
Sugiyono, Op.Cit., hal.118.
22
Arikunto, Op.Cit., hal.109.
23
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung,2004),hal.57.

39
tidak memiliki sarana transportasi) yang kebetulan dijumpai serta

bersedia untuk dijadikan sampel.

Pada penelitian ini penulis telah mendapatkan beberapa sampel

yang bersedia dijadikan sampel peneliyian. Diantaranya :

1) Bpk. Suwito G

2) Bpk. Jumari

3) Bpk. Midi

4) Bpk. Rohmad

5) Bpk. Norodi

6) Bpk. Kasdi

7) Bpk. Wagiyan

8) Bpk. Suyitno

9) Bpk. Godin

10) Bpk. Subani

11) Bpk. Nandim

12) Bpk. Sofwan

13) Bpk. Sihadi

14) Bpk. Senin

15) Bpk. Hudi

16) Bpk. Firman

17) Bpk. Kabul Muhyayin

18) Ibu Suliyem

19) Bpk. Ansuri

40
20) Bpk. Sukamto

21) Bpk. Kisud Ahmadi

22) Bpk. Firman

23) Bpk. Nandim

24) Bpk. Slamet Bero

25) Bpk. Sungateno

26) Ibu Suyahmi

27) Bpk. Salim

28) Bpk. Suyatno

29) Bpk. Bolot

30) Bpk. Arifin

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengertian secara singkat pengumpulan data adalah

manipulasi data agar dapat menjadi bentukyang lebih berguna.

Data yang sudah penulis dapatkan dari penelitian kemudian akan

penulis olah. Data tersebut dapat bersifat numeris ataupun non-

numeris.Ketika keabsahan data sudah dipenuhi maka selanjutnya

melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara:

41
1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari

hasil penelitian, seperti: hasil wawancara, dokumentasi, catatan

lapangan dan sebagainya.

2. Reduksi data

Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara,

catatan lapangan, serta bahan-bahan data lain yang ditemukan di

lapangan dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan membuat

catatan-catatan ringkasan untuk menyesuaikan menurut hasil

penelitian. Kegiatan ini dapat disebut juga dengan “Editing”.

Editing adalah pekerjaan mengoreksi atau melakukan pengecekan

yang dapat dilakukan di tempat penelitian. Hal-hal yang perlu di

cek dalam editing meliputi kelengkapan jawaban, kelengkapan

pengisian, tulisan dari pewawancara harus dapat dibaca dengan

jelas dan keserasian antara pertanyaan dengan jawaban

3. Penyajian data (display data)

Data yang sudah dikelompokkan dan sudah disesuaikan dengan

kode kodenya, kemudian disajikan dalam bentuk tulisan deskriptif

agar mudah dipahami secara keseluruhan dan juga dapat menarik

42
kesimpulan untuk melakukan penganalisisan dan penelitian

selanjutnya.

4. Kesimpulan atau Verifikasi

Setelah seluruh data terkumpul dan terisi penuh dengan benar,

dan juga telah melewati proses pengkodean, maka selanjutnya data

tersebut akan diproses sehingga nantinya dapat dianalisis. Hasil

penelitian yang telah terkumpul dan terangkum harus diulang

kembali dengan mencocokkan pada reduksi data dan display data,

agar kesimpulan yang telah dikaji dapat disepakati untuk ditulis

sebagai laporan yang memiliki tingkat kepercayaan yang benar.

Selain menggunakan beberapa metode yang sudah

dijelaskan, dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa pilihan

teknik dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti

dengan informan atau subjek penelitian. Wawancara merupakan

proses komunikasi yang sangat menetukan penelitian. Pada

hakikatnya, wawancara merupakan cara untuk memperoleh

informasi-informasi mengenai suatu isu atau tema secara lebih

mendalam.

43
Menurut Keraf, wawancara adalah suatu cara untuk

mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung

kepada seorang informan atau seorang autoritas (suatu ahli atau

yang berwenang dalam suatu masalah).24 Menurut Burhan

Nurgiyantoro, wawancara biasanya dilakukan terhadap seseorang

yang kemampuan bahasanya cukup memadai sehingga

memungkinkan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam

bahasa itu.25

Secara umum, wawancara dibedakan ke dalam beberapa

macam, yaitu :

a) Man in The Street Interview

Wawancara yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

kepada masyarakat umum di tempat umum.

b) Causal Interview

Wawancara yang tidak direncanakan terlebih dahulu, benar-benar

merupakan hal yang secara kebetulan saja atau spontan.

c) Personality Interview

Wawancara untuk mengetahui mengenai pribadi seseorang,

biasanya dipilih pribadi yang dapat dijadikan teladan atau cermin

24
Gorys Keraf, Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (
Flores,1993),hal.161.
25
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
(Yogyakarta,2001),hal.278.

44
untuk kehidupan orang banyak. Wawancara semacam ini disiapkan

terlebih dahulu dengan matang dan hati-hati.

d) News Interview

Wawancara yang biasanya dilakukan oleh wartawan untuk

memperoleh bahan pemberitaan.

e) Telephone Interview

Wawancara yang dilakukan dengan mempergunakan pesawat

telpon. Wawancara jenis ini biasanya baru boleh dilakukan apabila

dalam keadaan mendesak.

f) Prepared Question Interview

Wawancara yang pertanyaannya dipersiapkan terlebih dahulu

dengan cermat, dalam hal ini mungkin wawancara tidak

dilaksanakan secara lisan melainkan secara tertulis. Wawancara

seperti ini lebih-lebih dilaksanakan untuk memperoleh informasi

yang penting, yang menyangkut kepentingan rakyat banyak.

g) Simposium Interview/ Group Interview

Wawancara yang dilakukan secara berombongan, dalam hal ini

dapat interviewernya yang berombongan atau interviewer dan

interviewer kedua-duanya berombongan.

h) Wawancara Penelitian Ilmiah

Wawancara jenis ini dilakukan dengan sungguh-sungguh cermat

bahkan perlu diujicobakan terlebih dahulu. Bisa jadi pertanyaan-

45
pertanyaan diubah beberapa kali demi keberhasilan memperoleh

data yang dibutuhkan.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan terjun

langsung ke lapangan untuk mengamati secara langsung objek yang

diteliti.Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga

dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi).

Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Bungin,

mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu observasi

partisipasi, observasi tidak terstruktur, observasi kelompok.26

1. Observasi partisipasi (Participant Observation)

Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam keseharian

informan.

2. Observasi tidak terstruktur

26
Bungin, M. Burhan,Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya( Jakarta,2007),hal.115.

46
Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan

tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti

mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang

terjadi di lapangan.

3. Observasi kelompok

Observasi kelompok adalah pengamatan yang dilakukan oleh

sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi

objek penelitian.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data observasi, khususnya observasi partisipasi

karena penulis mendapatkan data penulisan melalui pengamatan

dari keterlibatan penulis dalam keseharian objek penelitian, melalui

kegiatan sehari – hari yang dilakukan dengan warga Dusun.

Dengan begitu penulis dapat langsung melakukan penelitian ke

lapangan ( ke tempat yang dituju ).

c. Kuisioner

Kuisioner/angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.27

27
Arikunto, Op.Cit., hal.161.

47
Kelebihan metode angket adalah dalam waktu yang relatif

singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang

diperlukan sedikit dan responden dapat menjawab dengan bebas

tanpa pengaruh orang lain. Sedangkan kelemahan angket adalah

angket bersifat kaku karena pertanyaan yang telah ditentukan dan

responden tidak member jawaban yang sesuai dengan keadaan

dirinya hanya sekedar membaca kemudian menulis jawabannya.

Angket atau kuisioner menurut Suharsimi Arikunto dapat

dibeda-bedakan atas beberapa jenis tergantung apada sudut

pandangnya:

1. Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

a. Kuisioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada

responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri

b. Kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

a. Kuisioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya

b. Kuisioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang

lain.

3. Dipandang dari bentuknya maka ada:

48
a. Kuisioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

koesioner tertutup

b. Kuisioner isian, yang dimaksud adalah kuisioner terbuka

c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check pada kolom yang sesuai

d. Rating-scale (skala bertingkah), yaitu sebuah pertanyaan diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya

mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju28

Untuk pengumpulan data dalam bentuk kuisioner, penulis

menggunakan kuisioner terbuka, atau kuisioner isian. Penulis

sebelumnya mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk dijawab

oleh narasumber terkait.

d. Pendekatan

Pendekatan didefinisikan suatu usaha dalam aktivitas untuk

mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode

untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah penelitian.

Pendekatan adalah cara terbaik untuk mencapai sesuatu. Berbagai

macam cara pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan

wawancara :

28
Ibid., hal.115.

49
1. Cara Partisipasi

- Interviewer terlibat langsung dalam kegiatan interviewer.

2. Cara Identifikasi

- Interviewer mengaku seprofesi dengan interviewee. Tentu saja

dalam hal ini interviewer harus mempelajrai dan memahami

terlebih dahulu tentang seluk beluk profesi interviewer.

3. Cara Persuasi

- Interviewer dengan rendaha hati memperkenalkan diri dan minta

kesediaan interviewee untuk memberikan informasi yang

dimilikinya.

4. Melalui Tokoh Kunci (Key Person)

- Melakukan pendekatan dengan orang yang diharapkan dapat

menjembatani antara interviewer dan interviewee.

5. Cara Komersial/Bisnis

- Disini interviewer menjanjikan imbalan, biasanya dalam bentuk

uang kepada interview.

e. Metode Studi Pustaka

Secara umum, metode studi pustaka merupakan metode

penulisan karya ilmiah dengan mengumpulkan bahan-bahan,

materi-materi, data-data dan informasi yang diperoleh dari buku-

buku atau jurnal mengenai masalah-masalah yang diteliti dalam

karya ilmiah.

50
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode

Penelitian’ mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi

kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-

catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan29

Selain itu, menurut Nazir studi kepustakaan merupakan

langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan

topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang

berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.30

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data studi dokumentasi, interview, observasi serta

kuisioner (angket) karena satu dan lain hal demi kelancaran

penelitian. Bahwa dengan teknik pengumpulan data gabungan

dapat membuat data yang diperoleh semakin valid.

E. Cara Menganalisis Data

Tahap menganalisis data termasuk pada salah satu bagian

penting yang menentukan keberhasilan suatu penelitian. Pada tahap

menganalisis data, data yang telah dikumpulkan serta diperoleh

akan dianalisa. Tujuannya tidak lain adalah untuk

29
Nazir, Metode Penelitian (Jakarta,1998),hal.111.
30
Ibid.

51
menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca

serta diinterpretasikan. Selain itu pula agar data yang telah

terkumpul dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk menjawab

masalah yang telah dirumuskan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan berbagai metode

pengumpulan data seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Serta

berikut penggunaannya :

 Data yang telah diperoleh dari studi dokumentasi akan

digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor satu.

Dianalisis dengan cara dikelompokkan, dikategorikan

maupun dikomentari dengan berdasarkan pada teori

struktural.

 Data yang didapatkan dari observasi, interview maupun

kuisioner akan digunakan untuk menjawab pertanyaan

nomor dua sampai dengan empat. Data dianalisis dengan

cara diurutkan, dikelompkkan serta di kategorikan dengan

teknik tabulasi kemudian akan ditarik kesimpulannya.

52
53

Anda mungkin juga menyukai