Disusun Oleh
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Pengaruh
globalisasi terhadap transportasi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun pengetahuan kepada para pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 2.1 transportasi yang terekam dalam Relief yang ditemukan di Ibukota
Assyrian Dur Sharrukin, 8 abad SM
(sumber :
https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi#cite_note-2).
Gambar 2.2 sejarah perkembangan roda yang makin kesini semakin ringan
(sumber : https://blog.ruangguru.com/sejarah-perkembangan-transportasi).
Pada tabel di bawah ini ditunjukkan perkembangan didalam transportasi dari
zaman ke zaman.
Tahun Temuan
1492 Leonardo Da Vinci membuat lebih dari 100 gambar rancangan pesawat terbang
Blaise Pascal menciptakan bus angkutan umum pertama yang ditarik kuda
1662
melayanai trayek tetap, berjadwal dan penerapan sistem tarif
Gambar 2.3 relief kuda yang digunakan antara 23 000 sampai dengan 12 000
tahun yang lalu pada peralatan yang digunakan masyarakat di Eropa
(sumber :
https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi#cite_note-
2).
Lokomotif uap pertama yang ditemukan oleh Richard Trevithick yang kemudian
1801
disempurnakan oleh George Stephensen
Jean Lenoir mengembangkan mobil pertama yang digerakkan dengan mesin dengan
1858
pembakaran dalam
Werner von Siemens merancang dan mengembangkan kereta api listrik yang
1879
pertama
Orville and Wilbur Wright. pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara
1903
membuat penerbangan pertama
Henry Ford menerapkan sistem produksi ban berjalan untuk pembuatan mobil
1908
secara massal
Pesawat terbang jet pertama Jerman diterbangkan atas dasar desain turbin yang
1939
dibuat Hans von Ohain ditahun 1936
Gambar 2.4 diyakini, John C. Potter adalah salah satu dari dua orang laki – laki
dalam mobil kuno ini
(sumber:
https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi#cite_note-2).
Industri otomotif Indonesia dimulai tahun 1920 ketika General
Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan Chevrolet di Tanjoeng
Priok, lalu pada tahun 1955, Pemerintah Indonesia mendatangkan
mobil dari luar negeri untuk mendukung pelaksanaan Konferensi
Asia-Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 18-24 April.
Mobil-mobil itu adalah Plymouth Belvedere, Opel Kapitan, dan Opel
Kadett.
Sepeda Motor
Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum
mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di
Indonesia. Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di
Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada hal
yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor
tersebut. Sedang sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di
Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach
tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893, sepeda motor pertama
yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand
und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.
Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga
digunakan untuk menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan
Belgia. Mesin Minerva saat itu juga dipesan dan digunakan pada
merk motor lain sebelum bisa membuat mesin sendiri, diantaranya
adalah Ariel Motorcycles di Inggris.
sebanyak 6 juta. Dari data yang ada, pengguna kendaraan bermotor merupakan sepertiga
dari jumlah penduduk di Indonesia (2010-2011).
Jumlah diatas terus bertambah setiap tahunnya, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk terbesar nomor 4 di dunia.
Pertumbuhan penduduk yang massive yang terjadi di Indonesia telah menunjukkan
pertumbuhan yang cukup tinggi terhadap penggunaan kendaraan bermotor. Pertumbuhan
penduduk menyebabkan kebutuhan mobilitas yang cukup tinggi untuk setiap individu.
Selain itu, sistem mass transportation di Indonesia yang belum memadai juga merupakan
salah satu alasan terbesar mengapa banyak orang, khususnya di kota-kota besar, memilih
menggunakan kendaraan bermotor. Sistem transportasi massal yang ada saat ini hanya
dapat ditemukan di beberapa tempat saja, seperti TransJakarta di DKI Jakarta, TransJogja
di DI Jogja, Batik Solo Trans di Solo, dan Sarbagita di Bali. Itupun masih banyak masalah
yang dihadapi. Salah satunya yang dialami di ibu kota. Pemerintah Provinsi Jakarta telah
menyiapkan jalur tersendiri untuk TransJakarta, namun kemacetan masih belum bisa
dihindari. Pengguna kendaraan bermotor pribadi terus bertambah, karena masyarakat
berpikir bahwa kendaraan pribadi lebih nyaman dibandingkan dengan menggunakan
transportasi massal. Selain itu, banyak pengendara nakal yang melewati batas jalur dan
mengendarai kendaraan mereka di jalur busway TransJakarta ketika kemacetan terjadi.
Sebenarnya, Indonesia memiliki sistem transportasi massal yang kita sebut dengan
angkot/lyn (baca: len). Namun yang menjadi masalah adalah masih banyak trayek lyn yang
tidak sesuai dengan trayek yang telah dipaparkan di terminal-terminal tempat lyn tersebut
singgah. Selain itu, jadwal kedatangan lyn yang tidak pasti, terkadang bisa datang cepat,
datang tepat waktu, dan bahkan bisa datang terlambat membuat banyak orang yang malas
untuk menunggu dan menggunakan lyn. Kemudian, ketika kita menggunakan lyn, banyak
supir yang ‘ngetem’ terlebih dahulu, sehingga waktu perjalanan menjadi lebih lama dari
yang seharusnya. Dan juga, kita banyak menjumpai supir-supir lyn yang bertingkah
sembronoh ketika berkendara sehingga membuat penumpang tidak nyaman. Beberapa
alasan diatas merupakan faktor-faktor yang membuat masyarakat memilih untuk
menggunakan kendaraan bermotor yang mereka beli sendiri ketimbang menggunakan
transportasi massal yang ada.
Pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor inilah yang menyebabkan
kemacetan. Pengguna kendaraan bermotor di Indonesia meningkat 11% setiap tahunnya,
namun pertumbuhan jalan yang ada di Indonesia hanya 0,01%, itu pun hanya terjadi di
jalan-jalan besar yang ada di Indonesia. Seperti yang terjadi di kota Bandung. Bandung
merupakan salah satu kota besar di Indonesia, yang merupakan kota dengan mobilitas
tinggi, aktivitas warga yang sangat beragam, dan jumlah penduduk yang sangat tinggi.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi di kota Bandung tidak hanya dari segi fertilitas.
Banyak masyrakat dari luar kota yang mengadu nasib mereka di kota kembang, baik
menetap maupun pulang-pergi. Masyarakat yang pulang-pergi inilah yang membuat
kemacetan di kota Bandung tidak dapat dihindari, terutama di jam sibuk yaitu 06.00-08.00
di pagi hari dan 16.00-18.00 di sore hari. Hal yang sama juga terjadi di kota Surabaya,
walaupun tidak separah dengan yang terjadi di kota Bandung. Semakin tinggi jumlah
penduduk maka kebutuhan akan sarana transportasi semakin meningkat. Namun ditengah
meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi, keadaan jaringan jalan di kota Bandung
bisa dibilang menggenaskan. Suatu kota idealnya memiliki jaringan jalan sebanyak 30%
dari keseluruhan luas wilayah, namun kota Bandung hanya memiliki 4% dari keseluruhan
luas kota. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan transportasi dan
keberadaan jaringan jalan sehingga kemacetan pun tidak bisa dihindari.
Inovasi-inovasi terhadap kebutuhan transportasi yang dapat mengatasi polemik ini telah
dicanangkan oleh pemerintah. Seperti di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya
merencanakan untuk membangun sistem transportasi massal yaitu monorail yang
menghubungkan Surabaya Timur hingga Surabaya Barat dan trem yang menghubungkan
Surabaya Utara hingga Surabaya Selatan. Namun pembangunan belum dilaksanakan,
sehingga masyarakat harus menunggu untuk dapat merasakan sistem transportasi massal
baru tersebut. Dari peristiwa yang dialami setiap saat oleh penduduk Indonesia ini, saya
menyarankan kepada pemerintah untuk terus mengembangkan transportasi massal di
Indonesia dan mengurangi pertumbuhan kendaraan bermotor terutama sepeda motor dan
mnobil pribadi. Sementara menunggu terwujudnya sarana transportasi massal yang
diharapkan, langtkah penting yang dapat dilakukan pemerintah adalah mulai membenahi
sistem yang ada menjadi lebih baik, seperti membenahi sistem pada angkot/lyn, dimulai
dari trayek yang jelas dan diketahui masyarakat, kemudian etika para supir selama
menyetir lyn yang dapat membuat penumpang merasa nyaman serta aman, agar
masyarakat tidak segan untuk menggunakan transportasi massal yang saat ini ada. Selain
itu, untuk masyarakat, kurangi kebiasaan kita menggunakan kendaraan bermotor pribadi
dan beralihlah ke transportasi massal. Dengan begitu, keadaan jalan menjadi lebih leluasa,
kemacetan bisa dihindari, dan kelebihan kapasitas jalan dapat dikurangi.
2.5. Dampak Globalisasi Terhadap Transportasi
Teknologi transportasi sendiri merupakan teknologi yang mampu mendukung
pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Perkembangan teknologi transportasi di era
globalisasi tentunya sangat membantu kehidupan sehari – hari manusia. Segala perubahan
yang terjadi pada era globalisasi ini tentunya membawa berbagai pengaruh terhadap
transportasi. Dampak tersebut tentunya ada yang positif maupun negatif yang bisa
dirasakan oleh manusia di dunia.
Dampak Positif
1) Kemajuan transportasi saat ini dapat mempersingkat waktu perjalanan sehingga
tidak memerlukan banyak waktu dalam menempuh perjalanan ke suatu tempat.
2) Gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor bila bereaksi dengan oksigen di
udara akan menghasilkan gas karbon dioksida yang bisa dimanfaatkan oleh
tumbuhan dalam proses fotosintesis.
3) Semakin canggihnya transportasi masa kini membuat pengguna transportasi
semakin nyaman dan dimudahkan dalam menggunakan kendaraannya.
4) Semakin banyak inovasi dan pilihan jenis transportasi bagi penggunanya ketika
ingin bepergian, seperti transportasi darat, laut, dan udara yang sangat canggih.
5) Kemudahan dalam mengakses berbagai jenis transportasi. Contohnya saat ini
ketika ingin memesan tiket perjalanan sekarang tidak harus antri lama di loket,
karena bisa memesan tiket secara online dengan pembayaran melalui transfer ke
penyedia jasa transportasi tersebut.
6) Adanya pembangunan yang berkembang pesat untuk mendukung kemajuan
transportasi seperti dibangunnya bandara, jalan raya, jembatan, dan lain – lain.
Dampak Negatif
1) Semakin canggihnya transportasi masa kini membuat banyak orang tergiur untuk
membeli kendaraan pribadi sehingga jalanan semakin macet.
2) Semakin banyaknya kendaraan yang ada di jalan menghasilkan polusi udara
sehingga pencemaran udara semakin meningkat dan membahayakan kesehatan.
3) Selain pencemaran udara, semakin banyaknya kendaraan dapat menyebabkan
pencemaran suara.
4) Meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas.
5) Semakin langkanya minyak bumi seiring dengan perkembangan transportasi
karena membutuhkan bahan bakar dari minyak bumi.
6) Semakin berkurangnya lahan yang tersedia karena pembangunan fasilitas
pendukung transportasi seperti bandara, jalan raya, jembatan, dan lain – lain.
2.6. Solusi Permasalahan yang Dihasilkan oleh Perkembangan Transportasi di Era
Globalisasi
Ada beberapa hal yang menjadi masalah dari berkembang pesatnya trasnportasi.
Kecenderungan permasalahan ini dilihat dari pertumbuhan populasi dimana tingkat
kelahiran lebih besar daripada kematian dan tingkat urbanisasi pola dari desa ke kota terus
meningkat. Fakta ini diperkuat dengan data dan isu pada tahun 2013 bahwa penduduk
Indonesia mencapai 240 juta dan diprediksi pada tahun 2030 mencapai 300 juta.
Pertumbuhan populasi yang terus meningkat ini akan berbanding lurus dengan budaya
konsumerisme terhadap penggunaan transportasi.
Penggunaan transportasi yang berlebihan ini akan mengurangi budaya positif yang
diajarkan oleh bangsa Asia yaitu berjalan kaki dan akan memunculkan dampak yang salah
satunya adalah macet. Ironis jika mengeluhkan kemacetan jalan tetapi tetap menggunakan
transportasi pribadi berlebihan.
Tidak hanya itu, tantangan yang ada akan mengacu pada penggunaan bahan bakar
kendaraan. Di Indonesia, sektor transportasi merupakan konsumen Bahan Bakar Minyak
(BBM) terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Peningkatan kepemilikan kendaraan
akan berbanding lurus terhadap konsumsi bahan bakar. Selain itu, pemakaian bahan bakar
berlebih akan mengarah pada pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
masyarakat yaitu timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kebijakan dan strategi pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini maka dilakukan
beberapa strategi, yaitu melalui 3 program (Avoid, Shift, dan Improve). Avoid artinya
kurangi perjalanan jauh menggunakan moda transportasi pribadi, Shift artinya mengganti
atau pindah pada moda transportasi umum, dan Improve yaitu mengembangkan dan
meningkatkan fasilitas pelayanan publik.
Dilakukan program kebijakan angkutan umum untuk menangani masalah ini.
Peningkatan penggunaan angkutan umum akan mengarah pada pengembangan sistem
angkutan umum yang modern dan tarif yang terjangkau. Program ini diarahkan agar
mampu memberikan pelayanan setara dengan angkutan pribadi. Integrasi efektif antar
moda angkutan, sistem informasi penumpang yang baik pada semua tingkat perjalanan,
penerapan sistem tiket yang komprehensif, armada angkutan umum yang selalu diperbaiki,
memenuhi persyaratan kenyamanan dan keselamatan, manajemen operasional yang
mampu meningkatkan keteraturan, mekanisme waktu perjalanan yang singkat dan efisien,
diharapkan melalui kebijakan angkutan umum tersebut dapat menangani penggunaan
kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan jalan.
Program yang akan dilaksanan akan dan telah dilaksanan di Indonesia contohnya
seperti pengadaan angkutan sejenis Trem, Kereta Rel Listrik (KRL), Kereta Rel Diesel
(KRD), Light Trail Transit (LRT), dan Mass Rapid Transit (MRT). Harapannya dengan
solusi kebijakan dan strategi angkutan umum tersebut dapat mengurangi kemacetan dan
permasalahan lainnya sehingga masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan
pribadi menjadi kendaraan umum dan mengurangi penggunaan BBM, serta emisi gas
buang yang dapat diminimalisir.
Kemudian berdasarkan riset yang dilakukan Institute For Transportation And
Development Policy (ITDP), hanya 25 persen warga Jakarta yang menggunakan
transportasi publik pada 2019. Direktur ITDP, Faela Sufa mengatakan kondisi itu berbeda
jauh dengan tahun 2010 dengan persentase pengguna kendaraan umum mencapai 57
persen. Hal tersebut dapat terjadi karena kepemilikan kendaraan pribadi tidak dikendalikan
oleh regulasi pemerintah. Pemerintah seharusnya membatasi pembelian kendaraan pribadi
seperti diadakannya kuota dan harus mengantri untuk membeli kendaraan pribadi. Opsi
lainnya pemerintah juga dapat mengadakan pembatasan waktu dan area penggunaan
kendaraan pribadi di semua jalan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Dewasa ini, manusia dituntut untuk terus bermobilisasi di masa percepatan seperti
saat ini. Perkembangan aspek-aspek ekonomi, politik, dan sosial budaya menuntut
individu-individu lebih kritis dalam merancang inovasi-inovasi serba praktis dan serba
efisien. Seiring berkembangnya suatu zaman, semakin banyak perkembangan yang terjadi
di dalam dunia ini yang semakin lama semakin maju dan canggih. Apalagi di dalam era
globalisasi ini, segala sesuatu yang kita butuhkan bisa diakses secara mudah, seperti
teknologi transportasi. Setelah dikaji lebih lanjut, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan kausalitas antara jumlah penduduk yang dituntut bermobilisasi di era
Globalisasi dengan perkembangan teknologi transportasi modern di masa kini.
Dari peristiwa yang dialami setiap saat oleh penduduk Indonesia ini, kami
menyarankan kepada pemerintah untuk terus mengembangkan transportasi massal di
Indonesia dan mengurangi pertumbuhan kendaraan bermotor terutama sepeda motor dan
mnobil pribadi. Sementara menunggu terwujudnya sarana transportasi massal yang
diharapkan, langtkah penting yang dapat dilakukan pemerintah adalah mulai membenahi
sistem yang ada menjadi lebih baik, seperti membenahi sistem pada angkot/lyn, dimulai
dari trayek yang jelas dan diketahui masyarakat, kemudian etika para supir selama
menyetir lyn yang dapat membuat penumpang merasa nyaman serta aman, agar
masyarakat tidak segan untuk menggunakan transportasi massal yang saat ini ada. Selain
itu, untuk masyarakat, kurangi kebiasaan kita menggunakan kendaraan bermotor pribadi
dan beralihlah ke transportasi massal. Dengan begitu, keadaan jalan menjadi lebih leluasa,
kemacetan bisa dihindari, dan kelebihan kapasitas jalan dapat dikurangi.
Selain itu, pemerintah seharusnya mengendalikan kepemilikian kendaraan pribadi.
Pemerintah seharusnya membatasi pembelian kendaraan pribadi seperti diadakannya
kuota dan harus mengantri untuk membeli kendaraan pribadi. Opsi lainnya pemerintah
juga dapat mengadakan pembatasan waktu dan area penggunaan kendaraan pribadi di
semua jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Zakky. 2018. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli dan Secara Umum. di
https://www.zonareferensi.com/pengertian-globalisasi/ (diakses pada 24 November 24,
2019).
Ornata, Renjiro. 2019. Perkembangan Teknologi Transportasi dalam Era Globalisasi dan
Dampaknya bagi Manusia. di
https://www.kompasiana.com/renjiro/5d42fb000d82303aec185b33/perkembangan-teknologi-
transportasi-dalam-era-globalisasi-dampaknya-bagi-manusia?page=all (diakses pada 24
November 2019).
Prabowo, Haris. 2019. Kenapa Warga Jabodetabek Sulit Beralih ke Transportasi Umum?. di
https://tirto.id/kenapa-warga-jabodetabek-sulit-beralih-ke-transportasi-umum-efYl (diakses
pada 24 November 2019).
Phoebe, dkk. 2019. Perkembangan Teknologi Transportasi dalam Era Globalisasi dan
Dampaknya bagi Manusia. di
https://www.kompasiana.com/renjiro/5d42fb000d82303aec185b33/perkembangan-teknologi-
transportasi-dalam-era-globalisasi-dampaknya-bagi-manusia?page=2 (diakses pada 24
November 2019).
Muharram, Riza Miftah. 2019. Sejarah Kelas 12 : Mengenal Sejarah Perkembangan
Transportasi Dunia. di https://blog.ruangguru.com/sejarah-perkembangan-transportasi
(diakses pada 24 November 2019).
Phoebe, Leticia Hadi, Ivan, Vicky, Fellipe, 2019. Perkembangan Teknologi Transportasi
dalam Era Globalisasi dan Dampaknya bagi Manusia. Jakarta: Kompasiana.
Aji, Septino Seno. 2014. TUGAS PAPER TENTANG LIGHT RAIL TRANSIT (LRT)MATA
KULIAH UNDANG-UNDANG PERKERETAAPIAN. di
https://www.academia.edu/9701687/Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT_ ( diakses pada
24 November 2019).