Anda di halaman 1dari 17

WAWASAN KEMARITIMAN

TRANSPORTASI LAUT

OLEH :
ARJUNA BULO
E1A1 19 022

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah
735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di
dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi laut yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang
punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal.
Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu dikembangkan
dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan seluruh wilayah
indonesia, termasuk lautan nusantaa sebagai kesatuan wilayah nasional. Pengembangan
transportasi laut harus mampu menggerakkan pembangunan indonesia. Transportasi laut
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia dimana pengangkutan
barang merupakan bagian terpenting dalam bisnis transportasi laut dimana lebih dari tujuh miliar
ton barang dikirim lewat jalur laut setiap tahunnya. Keefektifan terhadap operasional pelayaran
akan menurunkan biaya operasional yang memberikan dampak yang besar baik bagi konsumen
maupun penyedia layanan transportasi itu sendiri. Perlu diketahui bahwa kontribusi
transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah paling
kecil bila dibandingkan dengan biaya transportasi darat ataupun udara. Selain itu efisiensi dalam
proses transportasi dan distribusi menjadi salah satu hal yang penting karena proporsi biaya
transportasi bisa mencapai 66 % dari keseluruhan biaya logistik.
Mengingat keadaan geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia dan
dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia membutuhkan angkutan laut masal
dalam jumlah yang cukup besar untuk mendukung distribusi barang serta untuk mobilisasi
penumpang. Sistem transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,
merupakan hal yang penting untuk menciptakan pola distribusi nasional yang handal dan
dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana transportasi laut di Negara kepulauan seperti
Indonesia telah menjadi tulang punggung utama pergerakan distribusi barang dalam skala besar
dengan menggunakan kapal laut. Data Badan Pusat Statistik dalam laporan bulan September
2015, jumlah barang yang diangkut melalui transportasi laut sepanjang bulan Januari- Juli
2015 mencapai 130,4 juta ton mengalami penurunan hingga 1,73% dari periode yang sama tahun
sebelumnya mencapai 132,7 juta ton.
Dari segi ekonomi dan bisnis penggunaan sarana transportasi dengan kapal laut lebih efektif dan
besar manfaatnya. Sehingga dengan adanya sarana prasarana transportasi laut untuk pemindahan
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, diharapkan akan dapat diikuti oleh aktifitas ekonomi
masyarakat yang berdampak positif dalam peningkatan ekonomi suatu wilayah.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari transportasi laut ?
2. Apa sajakah fungsi dan manfaat dari transportasi laut ?
3. Apa sajakah sarana dan prasarana yang menunjang dalam transportasi laut ?
4. Apa keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut ?
5. Apa sajakah macam-macam transportasi laut ? dan permasalahan apa saja yang pernah terjadi di
Indonesia mengenai transportasi laut ?

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diyraikan sebelumnya, maka
penulisan makalah ini bertujuan untuk “ Mengetahui penunjang transportasi laut dari segi
infrastruktur “. Guna mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan beberapa sasaran antara lain.

1.3.2 Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya maka sasaran yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu transportasi laut.
2. Mengetahui fungsi dan manfaat serta kelemahan dan keunggulan dari transportasi laut.
3. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang transportasi laut.
4. Mengatahui jenis-jenis dan permasalahan transportasi laut.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang yang menggambarkan transportasi
laut. Pada bab ini selain dijelaskan latar belakang juga terdapat rumusan masalah pembahasan
makalah ini serta tujuan, sasaran dan sistematika penulisan yang membuat penyususnan makalah
ini lebih terstruktur dan terperinci.
BAB II PEMBAHASAN
Merupakan bab tinjauan pustaka yang menjelaskan definisi, fungsi dan manfaat, sarana
prasarana, serta jenis-jenis transportasi laut.
BAB III PENUTUP
Merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari semua pembahasan yang telah dijelaskan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transportasi Laut


Secara harfiah transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Secara umum transportasi dibedakan menjadi 3, diantara yaitu transportasi darat, transportasi
laut dan transportasi udara. Akan tetapi, dalam makalah ini membahas mengenai transportasi laut.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, definisi transportasi
laut (kapal) adalah suatu kendaraan air dengan bentuk dan
jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, mekanik, atau energi lainnya yang ditarik
atau ditunda berdaya dukung dinamis maupun bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
Secara umum, definisi transportasi laut adalah suatu kendaraan air yang digerakkan dengan angin
maupun mesin dengan fungsi memindahkan barang ataupun manusia dari satu tempat ke tempat
lain dengan jangkauan pulau bahkan benua.
Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya konsep
transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
 Manusia yang membutuhkan
 Barang yang dibutuhkan
 Kendaraan sebagai alat/sarana
 Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
 Organisasi (pengelola transportasi)

2.2 Fungsi dan Manfaat TransportasiLaut


Menurut Utomo, transportasi memiliki dua fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi
beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu
melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the
promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:
Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan
manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan
menimbulkan adanya transaksi.
Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk
perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan
untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk.
Manfaat Politis
Transportasi meningkatkan keamanan negara, menciptakan persatuan, pelayanan lebih
luas, mempermudah mengatasi suatu permasalahan bencana, dan lain sebagainya.
Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman dengan mempermudah
akses khususnya bagi yang sedang mengalami pembangunan.

2.3 Sarana dan Prasarana Transportasi Laut 2.3.1


Sarana Transportasi Laut
Sarana transportasi laut memegang peranan vital dalam berbagai aspek termasuk
sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.
Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana
transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi
salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi
penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang
rata maupun hasil pembangunan yang ada. Adapun sarana yang menunjang berkembangnya
transportasi laut sebagai berikut :
Kapal
adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya
sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang
lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh
manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
Feri
adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai peranan penting
dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung
antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
Sampan
Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar
yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai
alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut
penumpang 2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki atap
kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di perairan dekat darat.
Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini
tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk. Kata “sampan” secara
harafiah berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa Kanton, dari kata Sam (tiga) dan pan
(papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada rancangan perahu ini, yang terdiri dari
sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar papan); dua lembar papan lainnya dipasang
di kedua belah sisinya. Sampan digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat
pula dipasangi motor di bagian belakangnya.
2.3.2 Prasarana Transportasi Laut
Prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak
langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi
menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini
membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi
yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Adapun prasarana
transportasi laut adalah sebagai berikut :
Pelabuhan
adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan
memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-
alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang
berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun
pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang
seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan
yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk
berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.
Berikut hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi, antara lain :
 Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter).
 Perlindungan dari angin, ombak, dan petir.
 Akses ke transportasi penghubung seperti kereta apai dan truk.
 Galangan kapal, adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan
membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line,
pesawat barang atau penumpang.
Peran dan fungsi pelabuhan laut terdiri dari :
1. Pelabuhan Internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan utama yang memiliki peran
dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang internasional dalam
volume besar karena kedekatan dengan pasar dan jalur pelayaran internasional serta
berdekatan dengan jalur laut kepulauan Indonesia.
2. Pelabuhan Internasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama yang memiliki
peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional
dalam volume yang relatif besar karena kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan
internasional serta mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan internasional lainnya.
3. Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama memiliki peran dan
fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dengan
volume sedang dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dalam pemerataan
pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan wilayah, mempunyai jarak
tertentu dengan jalur/rute lintas pelayaran nasional dan antar pulau serta berada
(dekat) dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota kabupaten/kota dan kawasan
pertumbuhan nasional.
4. Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan jangkauan
pelayanan antar kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada pelabuhan
utama.
5. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi khususnya untuk
melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam
jumlah kecil dan jangkau pelayanannya antar kecamatan dalam kabupaten/kota serta
merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama dan pelabuhan regional.
Berdasarkan jenisnya pelabuhan dibedakan atas:

Pelabuhan umum digunakan untuk melayani kepentingan umum sesuai ketetapan


pemerintah dan mempunyai fasilitas karantina, imigrasi dan bea cukai.
Pelabuhan khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu.
Jaringan pelayanan transportasi laut dibedakan menurut kegiatan dan sifat
pelayanannya.Berdasarkan kegiatannya,jaringan transportasi laut terdiri dari:

Jaringan Transportasi Laut Dalam Negeri, terdiri dari :


- Jaringan transportasi laut utama yang menghubungkan antar pelabuhan yang
berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi;
- Jaringan transportasi laut pengumpan yaitu yang menghubungkan pelabuhan
yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi dengan pelabuhan yang
bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi. Disamping itu, jaringan
ini
juga menghubungkan pelabuhan-pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat
akumulasi dan distribusi;
- Jaringan transportasi laut perintis yaitu menghubungkan daerah terpencil
atau daerah yang belum berkembang dengan pelabuhan yang berfungsi
sebagai pusat akumulasi dan distribusi atau pelabuhan yang bukan berfungsi
sebagai pusat akumulasi dan distribusi.
Jaringan Transportasi Laut Luar Negeri
Jaringan pelayanan ini ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan pusat industri,
perdagangan dan pariwisata pengembangan daerah, keterpaduan intra dan antar moda
transportasi dan perwujudan kesatuan wawasan nusantara.
Berdasarkan sifat pelayanannya jaringan pelayanan transportasi laut terdiri dari :
- Jaringan pelayanan transportasi laut tetap dan teratur yaitu
jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang telah ditetapkan.

- Jaringan pelayanan transportasi laut tidak tetap dan tidak teratur yaitu
jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang tidak ditetapkan.

2.4 Keunggulan dan Kelemahan Transportasi Laut


Dalam sebuah infrastruktur terdapat sarana dan prasarana yang dapat diunggulkan
sehingga memicu berkembangnya infrastruktur tersebut. Akan tetapi selain itu ada juga sarana
dan prasarana infrastruktur yang bisa menghambat berkembangnya infrastruktur tersebut.
Tidak terkecuali infrastruktur transportasi, lebih khususnya transportasi laut dalam
perkembangan yang semakin canggih ini bidang transportasi laut dituntut untuk mengembangkan
sarana dan prasarana yang ada sehingga transportasi laut semakin berkembang dan memenuhi
fungsi utamanya yaitu membantu aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun keunggulan dari transportasi laut dibandingkan dengan transportasi yang lain adalah
sebagai berikut :
Murah (dibandingkan dengan pesawat).
Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar.

Jaringan alamiah.
Dapat menggunakan jalur mana saja (jalur lintas luas).

Servis yang fleksibel.


Polusi rendah.
Kanal memacu pertumbuhan industri.

Menjadi sarana penghubung transportasi darat.


Selain keunggulan, hal-hal berikut merupakan kelemahan yang menghambat perkembangan
transportasi laut. Adapun kelemahan transportasi laut adalah sebagai berikut :
Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak atau membususk.
Lebih lambat (dibandingkan pesawat).
Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunannya.

Kendala cuaca yang signifikan.


Tidak cocok untuk jarak dekat.
Jalur yang memutar sebab terhalang daratan (route tidak fleksibel).

Sulit melakukan transit di segala tempat (kendala kedalaman laut).

2.5 Jenis-Jenis dan Permasalahan Transportasi Laut


Kapal laut adalah alat transortasi yang bergerak di perairan. Kapal laut memiliki banyak
fungsi selain mengangkut penumpang. pembahasan jenis-jenis kapal beserta fungsinya, sebagai
berikut:
1) Kapal Penumpang
Jenis kapal laut ini sangat akrab dengan kehidupan kita. Fungsinya diperuntukkan bagi
penumoang yang hendak bepergian lintas benua, kapasitasnya bisa mencapai ribuan
orang dengan fasilitas lengkapdan arsitektur mewah yang terkenal adalah Titanic, Queen
Marry, dan Queen Elizabeth II.
Gambar 2.5.1 Kapal
Penumpang

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

2) Kapal Barang
Kapal jenis ini juga merupakan kapal yang sibuk melintasi lautan membawa muatan
barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Kapal barang menjadi urat nadi
aktivitas perdagangan dunia, karena berperan penting dalam aktivitas ekspor dan
impor. Selain ukurannya yang besar dan mampu membawa banyak muatan, kapal ini
juga mampu berlayar sangat jauh.
Gambar 2.5.2
Kapal Barang

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

3) Kapal Tanker
Kapal ini memiliki ukuran yang sangat besar, dengan fungsi untuk mengangkut
minyak yang dikendalikan oleh komputer dan sistem navigasi yang canggih melalui
satelit. Tanker yang berukuran raksasa disebut supertanker. Supertanker ini memiliki
panjang mencapai 378 meter dengan lebar 50 meter dan berat kosong 167.000 ton.
Ukuran yang jumbo tersebut mampu mengangkat minyak mentah hampir mencapai
satu juta barrel.
Gambar 2.5.3
Kapal Tanker

Sumber : www.agrobisnisinfo.com
4) Kapal Feri
Kapal ini memiliki fungsi sebagai alat penyebrangan untuk melintasi selat atau laut
diantara dua pulau. Meski ukurannya tidak sebesar kapal penumpng, kapal feri mampu
mengangkut banyak penumpang sekaligus kendaraan-kendaraan sepert mobil, bus dan
truk. Ukuran transportasi laut antar pulau inilah yang diandalkan. Di Indonesia, kapal
feri memiliki waktu yang sibuk ketika setiap libur lebaran, yang melayani ribuan
pemudik yang ingin pulang kampung keluar dari pulau.
Gambar 2.5.4 Kapal
Feri

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

5) Kapal Selam (submarine)


Kapal ini memiliki keunikan karena bergerak dengan tidak terapung di permukaan laut,
melainkan menyelam ke dalam laut. Kini hampir semua kapal selam digunakan untuk
tujuan militer dengan penelitian bawah laut, namun ada juga yang dibuat khusus untuk
perjalanan wisata. Cara kerja kapal selam ini menggunkan prinsip archimedes, dimana
terdapat ruang-ruang yang berfungsi sebagai pemberat. Jka ingin menyelam, maka ruang
pemberat akan diisi air sehingga kapal akan tenggelam. Sebaliknya jika ingin naik ke
permukaan, maka ruang pemberat diisi udara dan air dikeluarkan.
Gambar 2.5.5 Kapal
Selam

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

6) Kapal Perang
Kapal ini sesuai dengan namanya, dengan fungsi untuk membantu kegiatan perang.
Kapal perang memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu kapal induk yang digunakan
untuk membawa armada tempur udara, kapal perusak (destroyer) yang digunakan
untuk kapal lawan perang, kapal penjelajah (cruiser) yang digunakan untuk berlayar
dalam waktu yang lama dan berperrang ditempat yang jauh, serta kapal penyapu
ranjau yang berfungsi untuk mencari dan menghancurkan ranjau berat.
Gambar 2.5.6 Kapal
Perang

Sumber : www.agrobisnisinfo.com
7) Kapal Tunda
Kapal ini berfungsi untuk menarik kapal lain yang lebih besar ketika akan merapat atau
meninggalkan pelabuhan yang sempit. Meski ukurannya kecil, tenaganya cukup besar
untuk menarik kapal-kapal besar. Kadang- kadang, untuk menarik kapal yang berukuran
super seperti kapal induk diperlukan beberapa kapal tunda untuk menariknya.
Gambar 2.5.7
Kapal Tunda

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

8) Kapal Penangkap Ikan


kapal ini digunakan para nelayan untuk menangjap ikan. Dengan dilengkapi jala yang
berukuran besar, banyak ikan yang ditangkap dengan cepat. Kapal ini juga memiliki
ruang pendingin untuk menyimpan ikan hasil tangkapan supaya ikan tetap segar setelah
tiba dipelabuhan.
Gambar 2.5.8 Kapal
Penangkap Ikan

Sumber : www.agrobisnisinfo.com
9) Kapal Layar
Kapal ini sudah ada sejak zaman dahulu sebelum ditemukannya motor penggerak
modern. Kapal ini bergerak menggunakan tenaga angin dengan memanfaatkan layar
yang terbentang lebar. Kapal ini kini digunakan sebagai kegiatan olahraga.
Gambar 2.5.9
Kapal Layar

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

10) Kapal Penyelamat (lifeboat)


Lifeboat digunakan oleh tim penyelamat apanila terjadi musibah dilaut, misalnya terjadi
musibah kapal tenggelam. Lifeboat dapat melakukan pencarian dan penyelamatan korban
musibah laut meski dalam kondisi cuaca buruk misalnya badai.
Gambar 2.5.10
Kapal Penyelamat (lifeboat)

Sumber : www.agrobisnisinfo.com

Tarif Transportasi laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang terdiri
dari:
a. Tarif Pelayanan Nusantara
Tarif uang tambang yang dibayar oleh pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas
jasa yang diberikan untuk melakukan pengangkutan barang melalui laut dikenal
dengan nama tarif uang tambang nusantara. Tarif angkutan laut ini ditetapkan
berdasarkan komponen biaya, yaitu :
Biaya pelayaran yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mil pelayaran kapal,
Biaya kapal di pelabuahan yang dihitung menurut besarnya biaya pengeluaran
kapal di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar dan
Golongan barang.

b. Tarif OPT/OPP
Tarif OPP/OPT (onkos pelabuhan pemuatan/ ongkos pelabuhan tujuan) yang merupakan
balas jasa untuk pekerjaan board stevedoring , cargodoring , dan receiving/delivery di
pelabuhan pemuatan dan di pelabuhan tujuan.

Tarif “board stevedoring” dikenakan atas jasa pekerjaan


membongkar muatan dari dek kapal ke dermaga dan sebaliknya
Tarif “cargodoring” dikenakan atas jasa mengeluarkan muatan dari
jaringan di atas dermaga, mengangkat ke gudang, menyusun di dalam gudang
dan sebaliknya.
Traif “receiving/delivery” dikenakan atas pekerjaan mengambil

muatan dari gudang tempat penumpukan dan penyerahan sampai ke atas


kendaraan yang merapat ke gudang darat dan sebaliknya. Tinggi tarif tergantung
pada golongan dan jenis barang.

c. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan


Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari sewa gudang dan sewa tempat penumpukan dan
fasilitas pelabuhan.

d. Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL),


Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) meliputi balasan jasa atas pekerjaan inklaring
dan uitklaring. tarif EMKL ini dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan
dokumenya dilakukan oleh perusahaan EMKL.
Penggunaan transportasi laut tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan yang dapat menimpa
kapal maupun penumpang didalamnya. Tingginya kasus kecelakaan laut di Indonesia harus menjadi
perhatian seluruh pihak, bukan hanya pemilik kapal, melainkan juga pemerintah, instansi terkait dan
masyarakat.
Penyebab utama kecelakaan laut pada umumnya karena faktor kelebihan angkutan dari daya angkut
yang telah ditetapkan, baik angkutan barang maupun angkutan orang. Bahkan tidak jarang pemakai jasa
pelayaran memaksakan diri naik kapal meskipun kapal sudah penuh dengan tekad asal dapat tempat di atas
kapal. Indonesia mempunyai catatan buruk dalam hal kecelakaan transportasi kapal laut karena
menewaskan ratusan korban jiwa. Adapun kecelakaan yang yang pernah terjadi di Indonesia beserta
penyebabnya yaitu :
1. Jumlah Penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas
Dalam kasus kecelakaan transportasi laut sebagian besar kecelakaan yang terjadi adalah
akibat dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas dari kapal yang berlayar.
Hal ini selain disebabkan kelalaian dari nahkoda kapal kadangkala juga disebabkan
kelalaian dari pengawasan pelabuhan ketika kapal akan diberangkatkan. Hal ini juga
disebabkan para pegawai yang dipelabuhan masih menganggap remeh akan standarisasi
yang telah ditetapkan. Seperti yang terjadi pada perairan Indonesia beberapa saat yang
lalu. Sebanyak 33 imigran yang menumpang kapal Indonesia menuju Australia
tenggelam akibat dari jumlah muatan yang sangat berlebih. Kapal yang seharusnya
hanya diisi oleh 150 orang, diisi dengan jumlah penumpang sebanya 300 orang. Dalam
kasus inihuman error yang terjadi adalah akibat kesalahan dari nahkoda yang menyetir
kapal. Karena imigran-imigran ini adalah imigran yang ilegal sehingga tidak berada
dalam pengawasan pelabuhan.
2. Faktor Teknis
Faktor lain yang terjadi biasanya sebagai penyebab dari kecelakaan tranportasi lau adalah
faktor teknis. Faktor teknis ini banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Seperti
desain kapal yang tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Ada
pula maintenance yang dilakukan oleh para awak kapal yang masih tidak terjadwal
dilakukan. Sehingga ketika kapal berlayar terjadi panas mesin yang menyebabkan mesin
panas. Ataupun faktor teknis ketika membawa barang-barang yang berbahaya. Karena
tidak adanya kesadaran untuk menjaga kapal dari awak kapal menyebabkan kapal
meledak dan terbakar. Kejadian-kejadian yang terjadi akibat faktor teknis ini seperti
yang terjadi pada Kapal Marina. Seperti yang terjadi pada tahun 2009 yaitu
kecelakaan KMP Teratai Prima di Tanjung Baturoro, Sendana, Kabupaten Majene,
Sulawesi Barat yang menewaskan 334 korban jiwa dan 36 orang lain berhasil
diselamatkan. kecelakaan ini juga diduga karena spesifikasi mesin yang tidak memadai
untuk kapal tersebut. Kapal ini hanya menggunakan mesin 2×520 pk, ukuran mesin ini
biasa digunakan sebuah mobil dan kapasitas daya tampung bahan bakarnya hanya 6
ton.
3. Pengelolaan Lalu Lintas
Pengelolaan lalu lintas di bidang transportasi laut baik kapal yang akan memasuki
ataupun yang meninggalkan pelabuhan, berfungsi untuk kelancaran arus lalu lintas di
pelabuhan. Kurangnya sistem informasi dan koordinasi akan menyebabkan beberapa
kerugian, diantaranya keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan kapal,
peningkatan jumlah antrian, hingga memungkinkan terjadinya kecelakaan. Contoh
kecelakaan dari penyebab tersebut yaitu kapal tanker pembawa BBM mengalami
tabrakan di Sungai Kapuas 7 April 2017. Kapal tanker ini membawa 22 orang
anak buah kapal dan dinakhodai oleh Ishak. Sementara KM Rokan Permai
membawa 16 orang ABK dan dinakhodai oleh Johanis Viani Rambing dengan
tujuan Pontianak-Dumai. apal KM Rokan Permai sedang mengarah ke alur
Pontianak-Dumai. Namun di arah berlawanan ada kapal tanker pembawa BBM.
4. Faktor Cuaca
Faktor cuaca buruk merupakan permasalahan yang sering dianggap sebagai
penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami
adalah badai, gelombang yang tinggi, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan
jarak pandang yang terbatas, ini semua yang dipengaruhi oleh musim. Pada 5
Desember 2016, terjadi kecelakaan di perairan Madura dan Batam. Kapal Sinar
Laut Mutiara dilaporkan tenggelam. Kapal berbobot 50 GT dinakhodai Ali Imron
sesuai manifest mengangkut 9 orang anak buah kapal (ABK), pegawai ternak 6
orang, dan ditambah 11 orang pegawai tambahan. Namun semua ternak yang
dibawa ikut tenggelam bersama kapal. Kecelakaan laut terjadi lagi karena faktor
cuaca.
5. Human Error
Para awak kapal harus memiliki pengetahuan ( knowledge ), pemahaman
(understanding) , kecakapan ( proficiency ) serta keterampilan (skill ) yang
diperlukan untuk mengantisipasi resiko kecelakaan, dan meminimalisir kesalahan
manusia ( human error ), sebagai salah satu faktor kecelakaan laut yang terjadi.
Kecelakaan yang terjadi di sungai, danau dan penyebrangan yang sampai ke
Mahkamah Pelayaran pada tahun 2006 lebih disebabkan karena faktor kesalahan
manusia (88%) dan hanya sedikit kejadian kecelakan di perairan yang disebabkan
oleh faktor alam.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai transportasi laut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang
secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan
prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin
meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga
kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi,
sosial, dan sebagainya. Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital dalam aspek sosial
ekonomi melalui fungsi di stribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pelabuhan adalah sebuah
fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo
maupun penumpang ke dalamnya.

3.2 Rekomendasi
Untuk meminimalisir kecelakaan di laut, terutama yang disebabkan oleh faktor human error
yang menjadi topik pembahasan makalah ini maka diperlukan peran semua pihak baik pemerintah,
masyarakat maupun swasta. Berikut beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai upaya untuk
mengantisipasi terjadi kecelakaan transportasi laut.
 Sistem navigasi kapal dan semua peralatan yang dipergunakan di kapal angkutan transportasi
laut harus segera dilengkapi dan dilakukan perawatan secara berkala.
 Pengadaan sistem patroli perlu dilakukan, berkaitan dengan ketidaknyamanan jalur-jalur
pelayaran saat ini, terutama untuk menjaga keamanan penumpang dan barang, penertiban
terhadap kapal yang mengangkut penumpang dan barang yang berlebih, serta kapal-kapal
yang tidak memiliki fasilitas keamanan yang memadai.
 Perlu diadakannya gerakan sadar keselamatan pelayaran nasional serta menanamkan budaya
keselamatan (safety culture ) di lingkungan masyarakat Indonesia khususnya di bidang
maritim.
 Meningkatkan kompentensi Nakhoda dan Awak Kapal dengan sertifikasi Pelaut.

Anda mungkin juga menyukai