Anda di halaman 1dari 28

TRANSPORTASI MULTIMODA

Di Susun Oleh :

DANDY RAYNALDI H

2019310010

Dosen Pengampu:
MOCH. RICKY DARIANSYAH S. T., M. SI

TEKNIK PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2021
TRANSPORTASI MULTIMODA

DANDY RAYNALDI H (2019310010) i


TRANSPORTASI MULTIMODA

Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Gambar ................................................................................................................... iii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Sasaran. .................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan. ........................................................................................................ 2
1.3.2 Sasaran. ....................................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan. .............................................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Transportasi ............................................................................................ 4
2.2 Fungsi transportasi .................................................................................................... 6
2.3 Manfaat transportasi.................................................................................................. 6
2.4 Jenis transportasi ....................................................................................................... 8
2.4.1 Transportasi darat........................................................................................ 8
2.4.2 Transportasi udara ....................................................................................... 8
Transportasi udara........................................................................................................... 8
2.4.3 Transportasi perairan................................................................................... 9
Transportasi perairan ...................................................................................................... 9
2.5 Transportasi multimoda .......................................................................................... 10
Transportasi multimoda .................................................................................................... 10
2.6 Transportasi laut...................................................................................................... 11
2.7 Fungsi dan manfaat transportasi laut ...................................................................... 12
2.8 Sarana dan prasarana transportasi laut .................................................................... 13
2.8.1 Sarana Transportasi Laut .......................................................................... 13
2.8.2 Prasarana ................................................................................................... 14
2.9 Keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut .................................................. 17
2.10 Perkembangan transportasi laut ............................................................................ 18
BAB 3 Penutup ................................................................................................................. 28
3.1 Kesimpulan. ............................................................................................................ 28

DANDY RAYNALDI H (2019310010) ii


TRANSPORTASI MULTIMODA

DANDY RAYNALDI H (2019310010) iii


TRANSPORTASI MULTIMODA

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang.


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan
panjang garis pantai 81.290 km. Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km 2.
Ini memiliki arti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas
daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB
tahun 1982, wilayah perairan Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah laut/zona laut
yaitu zona Laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.
Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas yang membentang dari barat ke
timur sepanjang 5.110 km dan membujur dari utara ke selatan sepanjang 1.888 km.
Dengan wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km2 yang terdiri atas 1.890.754 km2
luas daratan dan 3.302.498 km2 luas lautan.Luas daratan Indonesia hanya sekitar 1/3
dari luas seluruh Indonesia sedangkan 2/3-nya berupa lautan. Negara Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah Indonesia seluruhnya
adalah 5.193.250 km2 Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan perairan atau
wilayah laut. Luas wilayah perairan di Indonesia mencapai 3.287.010 km 2 Adapun
wilayah daratan hanya 1.906.240 km2.
Luas wilayah Indonesia di dominasi oleh kepulauan dan dihubungkan
dengan perairan yang sangat luas sehingga untuk mengembangkan dan
menggerakkan Pembangunan Nasional sektor perhubungan udara dan
perhubungan laut memegang peranan yang sangat penting dalam mendekatkan
suatu wilayah dengan wilayah lainnya, suatu daerah dengan pulau terluar serta
wilayah perbatasan dalam rangka perwujudan wawasan nusantara, sehingga dapat
mengarahkan tumbuhnya perdagangan dan kegiatan pembangunan umumnya.
Sistem transportasi sangat penting dalam pengembangan wilayah terutama
bagi provinsi yang terdiri dari banyak pulau meliputi transportasi laut melalui
pelabuhan. Dalam proses pengembangan wilayah, transportasi merupakan elemen
2 penting dan strategi dalam memperlancar kegiatan perekonomian, karena
transportasi merupakan salah satu unsure pembentuk struktur ruang wilayah untuk
mendukung secara langsung hubungan fungsional dan orientasi jasa distribusi
DANDY RAYNALDI H (2019310010) 1
TRANSPORTASI MULTIMODA

antara simpul konektifitas dalam mewujudkan aksesibilitas kegiatan sosial

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 2


TRANSPORTASI MULTIMODA

ekonomi masyarakat baik dalam wilayah maupun keluar wilayah. Disamping itu,
transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong, serta penggerak bagi
pertumbuhan daerah yang memiliki potensi namun belum berkembang. Hal ini
tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan transportasi untuk
mobilitas orang dan barang.
Karena peran dan fungsinya sebagai alat mobilitas manusia dan barang,
maka penyediaan prasarana dan sarana transportasi terus dituntut untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan yang berpedoman kepada kondisi cepat, tertib,
aman, dan lancar serta terjangkau oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah.


Pada makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Transportasi?


2. Apa fungsi dari transportasi?
3. Apa manfaat Transportasi?
4. Berapa jenis moda transportasi yang ada berdasarkan letak beroperasinya?
5. Apa yang dimaksud dengan transportasi multimoda?
6. Apa yang dimaksud dengan transportasi laut?
7. Apa saja fungsi dan manfaat dari transportasi laut?
8. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang menunjang dalam
transportasi laut?
9. Apa keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut?
10. Bagaimana perkembangan transportasi laut?

1.3 Tujuan dan Sasaran.

1.3.1 Tujuan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penulisan ini bertujuan untuk “mengetahui sarana dan prasarana penunjang
transportasi laut dari segi infrastruktur”. Guna mencapai tujuan tersebut, maka
diperlukan beberapa sasaran.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 3


TRANSPORTASI MULTIMODA

1.3.2 Sasaran.
Berdasar dari tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka sasaran yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu transportasi laut.
2. Mengetahui fungsi dan manfaat serta keunggulan dan kelemahan
dari transportasi laut.
3. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang transportasi laut.
4. Mengetahui jenis – jenis dan permasalahan transportasi laut.

1.4 Sistematika Penulisan.


Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang yang


menggambarkan transportasi laut. Pada bab ini selain dijelaskan latar
belakang juga terdapat rumusan masalah pembahasan makalah ini serta
tujuan, sasaran dan sistematika penulisan yang membuat penyususnan
makalah ini lebih terstruktur dan terperinci.

BAB 2 PEMBAHASAN
Merupakan bab tinjauan pustaka yang menjelaskan definisi, fungsi
dan manfaat, sarana prasarana, serta jenis-jenis transportasi laut.

BAB 3 PENUTUP
Merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari semua pembahasan
yang telah dijelaskan.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 4


TRANSPORTASI MULTIMODA

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transportasi.


Menurut Wikipedia Transportasi ialah perpindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin.
Sedangkan menurut Sukarto, pengertian transportasi adalah perpindahan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik
yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin.
Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal dan
tujuan.

Transportasi atau transport diartikan sebagai tindakan atau kegiatan


mengangkut atau memindahkan muatan (barang dan orang) dari satu tempat ke
tempat lain, atau dari tempat asal ketempat tujuan. Tempat asal dapat merupakan
daerah produksi, dan tempat tujuan adalah daerah konsumen (atau pasar). Tempat
tempat asal dapat pula merupakan daerah perumahan (permukiman), sedangkan
tempat tujuannya adalah tempat bekerja, kantor, sekolah, kampus, rumah sakit,
pasar, toko, pusat perbelanjaan, hotel, pelabuhan, bandar udara, dan masih banyak
sekali yang lainnya, ataupun dalam arah sebaliknya, yaitu tempat tujuan
merupakan tempat asal dan tempat asal merupakan tempat tujuan (Adisasmita,
2011).

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 5


TRANSPORTASI MULTIMODA

Berpindahnya manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya


menimbulkan kegunaan. Kegunaan yang ditimbulkan karena perpindahan tempat
atau perbedaan tempat itu disebut kegunaan tempat (place utility). Berpindahnya
tempat komoditas hasil pertanian (seperti beras, sayuran dan buah-buahan) yang
dihasilkan di daerah pertanian dikirim ke pasar perkotaan, akan memberikan
kegunaan positif bagi penduduk perkotaan (konsumen) yang membutuhkan.
Transportasi merupakan sarana penghubung atau yang menghubungkan antara
daerah produksi dan pasar, atau dapat dikatakan mendekatkan daerah produksi
dan pasar, atau seringkali dikatakan menjembatani produsen dengan konsumen.
Transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat sejak dulu, hanya saja
alat angkut yang dimaksud bukan seperti sekarang ini sebelum tahun 1800, alat
pengangkutan yang digunakan adalah tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga
dari alam. Antara tahun 1800-1860 transportasi telah mulai berkembang dengan
dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal laut, dan kereta api, hal
mana yang digunakan dalam dunia perdagangan.
Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya spesialisasi atau
pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat dan
budaya suatu bangsa atau daerah. Transportasi dibutuhkan karena sumber
kebutuhan manusia tidak terdapat di sembarang tempat, sehingga terdapat
kesenjangan jarak antar, lokasi sumber, lokasi produksi, dan pemukiman
masyarakat sebagai konsumen. Kesenjangan jarak inilah yang melahirkan
kegiatan pengangkutan. Dengan demikian maka unsur-unsur pengangkutan yang
paling pokok antara lain :
- Manusia yang membutuhkan
- Barang yang dibutuhkan
- Kendaraan sebagai alat/sarana
- Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
- Organisasi (pengelola transportasi)
Pengertian transportasi sangat beragam berdasarkan para ahli. Namun yang
dituliskan diatas ada garis besar dan definisi umum mengenai transportasi.
Pengertian transportasi dimasa yang akan datang mungkin akan mengalami
banyak perkembangan akibat kemajuan teknologi. Tetapi konsep pengertian

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 6


TRANSPORTASI MULTIMODA

transportasi secara mendasar diatas harus dipahami sebagai dasar dan sejarah
transportasi.

2.2 Fungsi transportasi.


Membantu perpindahan arus manusia dan barang ke berbagai wilayah.
Dukungan transportasi yang baik membuat kehidupan bernegara menjadi lebih
optimal karena seluruh kebutuhan dapat terpenuhi. Manusia bisa berpindah tempat
dengan cepat karena dukungan transportasi.
Transportasi juga mampu menunjang perkembangan pembangunan.
Pembangunan yang dimaksud di sini terbagi dalam dua hal, yakni manusia dan
infrastruktur. Ketika transportasi mampu mengirimkan manusia dan barang ke
berbagai wilayah, maka kedua unsur tersebut dapat membantu pembangunan di
sana.

2.3 Manfaat transportasi.


Adapun manfaat transportasi antara lain:
A. Ekonomi:
salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia
dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan
adanya transaksi

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 7


TRANSPORTASI MULTIMODA

B. Sosial:
- Pelayanan untuk perorangan atau kelompok.
- Pertukaran atau penyampaian informasi.
- Perjalanan untuk bersantai.
- Memendekkan jarak.
- Memencarkan penduduk.
Gambar 2.3 fungsi transportasi sebagai memencarkan penduduk.

C. Kewilayahan:
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama
yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta peningkatan pembangunan.
D. Politis:
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan
negara, mengatasi bencana.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 8


TRANSPORTASI MULTIMODA

2.4 Jenis transportasi.


Transportasi yang digunakan pada saat ini dapat dibagi kedalam 3 Jenis
transportasi berdasarkan tempat beroperasinya, yaitu transportasi darat,
transportasi udara, dan transportasi perairan.

2.4.1 Transportasi darat.


Merupakanbentuk transportasi menggunakan jalan untukmengangkut penum
pang atau baramg. Bentuk awal dari transportasi darat adalah
menggunakan kuda, keledai ataubahkan manusia untukmembawa barang melewat
i jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau
dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian ditemukan. dan
memiliki banyak bentuk dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangannya
masing - masing. alat transportasi terdiri dari sepeda, motor, mobil, kereta
api,becak, dan delman.

2.4.2 Transportasi udara.


Transportasi udara ialah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat
udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk satu perjalanan
bandar udara atau lebih. Sarana dalam transportasi udara adalah pesawat terbang
dan prasarananya adalah bandar udara.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 9


TRANSPORTASI MULTIMODA

2.4.3 Transportasi perairan.


Transportasi perairan ialah Mengangkut orang dan barang atau kargo.
Walaupun dalam sejarah, penggunaan transportasi air untuk penumpang
cenderung menurun dikarenakan meningkatnya penerbangan komersial,
transportasi air masih penting untuk transportasi jarak dekat dan kapal pesiar.
Transportasi air masih menjadi sarana pengangkutan barang terbesar di dunia.
Walaupun lebih lambat dibandingkan transportasi udara, transportasi air modern
merupakan cara yang efektif untuk memindahkan barang dalam jumlah yang
besar. Biaya untuk transportasi air lebih rendah dari transportasi udara untuk
pelayaran antar-benua.
Transportasi air sering kali bersifat internasional berdasarkan sifat
alaminya,tetapidapatjugadijalankanoleh kapal melintasi lautan, samudera, danau,
kanal atau sungai.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 10


TRANSPORTASI MULTIMODA

2.5 Transportasi multimoda.


Transportasi multimoda ialah Multi memiliki artian dalam KBBI adalah
lebih dari satu, dua dan sebagainya, sedangkan moda memiliki artian yaitu
angkutan.
Sehingga transportasi multimoda dapat diartikan sebagai transportasi atau
perpindahan dari titik awal menuju titik tujuan baik itu orang atau barang dengan
menggunakan lebih dari 1 moda atau angkutan untuk mencapai lokasi atau tujuan
tersebut.

Sedangkan menurut United Nations Convention on International Multimodal


Transport of Goods kurang lebih adalah sebagai berikut : Pengangkutan barang dengan
paling sedikit dua moda transportasi yang berbeda, berdasarkan satu kontrak transportasi
multimoda, dari satu tempat dalam suatu negara di mana tanggung jawab atas barang
tersebut diambil alih oleh multimodal transport operator (MTO), ke suatu tempat di
negara lain yang telah ditetapkan untuk penyerahan barang dimaksud.”

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 11


TRANSPORTASI MULTIMODA

Dan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 8


tahun 2011 pasal 1
“Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling
sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai
dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan
usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan
barang kepada penerima barang angkutan multimoda.” Adapun manfaat dari
transportasi multimoda ialah:
- Mengurangi waktu yang hilang pada transhipment point
- Mengangkut dengan lebih cepat, menekan kerugian terhadap jarak,
mengurangi permodalan
- Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi
- Hemat biaya karena tarif rata-rata dan biaya asuransi menjadi turun
- Hanya berurusan dengan 1 agen sebagai penanggung jawab
- Menurunkan harga barang
- Dan pada akhirnya meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar
global.
Dengan memiliki segmentasi kegiatan perpindahan yaitu:
- Pabrik/pergudangan
- Pengangkutan ke transshipment point
- Barang sampai di transshipment point (stasiun, pelabuhan, bandar
udara)
- Pengangkutan (main haul) melalui darat, kapal, kereta api atau
pesawat terbang
- Transshipment point (stasiun, pelabuhan, bandar udara)
- Pengangkutan dari transshipment point
- Sampai di konsumen.

2.6 Transportasi laut.


Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,
definisi transportasi laut (kapal) adalah suatu kendaraan air dengan bentuk dan
jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, mekanik, atau energi lainnya

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 12


TRANSPORTASI MULTIMODA

yang ditarik atau ditunda berdaya dukung dinamis maupun bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah.

Secara umum, definisi transportasi laut adalah suatu kendaraan air yang
digerakkan dengan angin maupun mesin dengan fungsi memindahkan barang
ataupun manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan jangkauan pulau bahkan
benua.
Mengingat keadaan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia dan dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia
membutuhkan angkutan laut masal dalam jumlah yang cukup besar untuk
mendukung distribusi barang serta untuk mobilisasi penumpang. Sistem
transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,
merupakan hal yang penting untuk menciptakan pola distribusi nasional yang
handal dan dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana transportasi laut di
Negara kepulauan seperti Indonesia telah menjadi tulang punggung utama
pergerakan distribusi barang dalam skala besar dengan menggunakan kapal laut.

2.7 Fungsi dan manfaat transportasi laut.


Menurut Utomo, transportasi memiliki dua fungsi dan manfaat yang
terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang
terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang
perkembangan pembangunan (the promoting sector).

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 13


TRANSPORTASI MULTIMODA

Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:


a) Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan
menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
b) Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a)
pelayanan untuk perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau
penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan
jarak, e) Memencarkan penduduk.
c) Manfaat Politis
Transportasi meningkatkan keamanan negara, menciptakan persatuan,
pelayanan lebih luas, mempermudah mengatasi suatu permasalahan
bencana, dan lain sebagainya.
d) Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman dengan
mempermudah akses khususnya bagi yang sedang mengalami
pembangunan.

2.8 Sarana dan prasarana transportasi laut.

2.8.1 Sarana Transportasi Laut


Sarana transportasi laut memegang peranan vital dalam berbagai aspek
termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih
mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk
mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk
antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi
yang rata maupun hasil pembangunan yang ada. Adapun sarana yang
menunjang berkembangnya transportasi laut sebagai berikut :

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 14


TRANSPORTASI MULTIMODA

a) Kapal
Adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai
dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya
cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam
istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih
kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk
mengarungi sungai atau lautan.
b) Feri
adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai
peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai,
membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil
dibandingkan jembatan atau terowong.
c) Sampan
Adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif
datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai
alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat
mengangkut penumpang 2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan
ada kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal
permanen di perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk
berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki
perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk. Kata “sampan” secara
harafiah berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa Kanton, dari kata Sam
(tiga) dan pan (papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada rancangan
perahu ini, yang terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar
papan); dua lembar papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan
digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor
di bagian belakangnya.

2.8.2 Prasarana.
Prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung
maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan
prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas
pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi
DANDY RAYNALDI H (2019310010) 15
TRANSPORTASI MULTIMODA

daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari
daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Adapun prasarana
transportasi laut adalah sebagai berikut :

1. Pelabuhan.
adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk
memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan
gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak
swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas
penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Kata pelabuhan laut
digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan
perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal
penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Berikut
hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi, antara lain :
- Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)..
- Perlindungan dari angin, ombak, dan petir. .
- Akses ke transportasi penghubung seperti kereta apai dan truk.
Pelabuhan umum terdiri dari :
1. Pelabuhan Internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan
utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat
penumpang dan barang internasional dalam volume besar karena
kedekatan dengan pasar dan jalur pelayaran internasional serta berdekatan
dengan jalur laut kepulauan Indonesia.
2. Pelabuhan Internasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama
yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat
penumpang dan barang nasional dalam volume yang relatif besar karena
kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan internasional serta
mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan internasional lainnya.

3. Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama


memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 16


TRANSPORTASI MULTIMODA

dan barang nasional dengan volume sedang dengan memperhatikan


kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan nasional dan
meningkatkan pertumbuhan wilayah, mempunyai jarak tertentu dengan
jalur/rute lintas pelayaran nasional dan antar pulau serta berada (dekat)
dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota kabupaten/kota dan kawasan
pertumbuhan nasional.

4. Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi


untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam
jumlah kecil dan jangkauan pelayanan antar kabupaten/kota serta
merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama.

5. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi


khususnya untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang
dalam Pelabuhan umum digunakan untuk melayani kepentingan umum
sesuai ketetapan pemerintah dan jumlah kecil dan jangkau pelayanannya
antar kecamatan dalam kabupaten/kota serta merupakan pengumpan
kepada pelabuhan utama dan pelabuhan regional.
6. Pelabuhan internasional hub dan pelabuhan internasional
dikembangkan untuk: Melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti
kemas angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar.
Menjangkau wilayah pelayanan sangat luas. Menjadi simpul jaringan
transportasi laut internasional.
7. Pelabuhan nasional dikembangkan untuk: Melayani kegiatan
pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan
internasional dalam jumlah menengah. Menjangkau wilayah pelayanan
menengah. Memiliki fungsi sebagai simpul jaringan transportasi laut
nasional.
8. Pelabuhan regional dikembangkan untuk: Melayani kegiatan
pelayaran dan alih muat angkutan laut nasional dan regional, pelayaran
rakyat, angkutan sungai, dan angkutan perintis dalam jumlah menengah.
Menjangkau wilayah pelayanan menengah.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 17


TRANSPORTASI MULTIMODA

9. Pelabuhan lokal dikembangkan untuk: Melayani kegiatan


pelayaran dan alih muat angkutan laut lokal dan regional, pelayaran rakyat,
angkutan sungai, dan angkutan perintis dalam jumlah keciL. Menjangkau
wilayah pelayanan terbatas.
Pelabuhan khusus dikembangkan untuk menunjang pengembangan kegiatan
atau fungsi tertentu. Pelabuhan khusus ddapat dialih fungsikan menjadi pelabuhan
umum dengan memperhatikan sistem transportasi laut.

Alur pelayaran.
Terdiri atas alur pelayaran internasional dan alur pelayaran nasional.
1. Alur Pelayaran Internasional, terdiri atas:
Alur Laut Kepulauan Indonesia :
▪ Jaringan pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan internasional hub dan
pelabuhan internasional.
▪ Jaringan pelayaran yang menghubungkan antara pelabuhan internasional hub
dan pelabuhan internasional dengan pelabuhan internasional di negara lain.
2. Alur Pelayaran Nasional terdiri atas:
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan pelabuhan nasional dengan pelabuhan
internasional atau pelabuhan internasional hub.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan nasional.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antara pelabuhan nasional dan pelabuhan
regional.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan regional.
Alur pelayaran internasional ditetapkan berdasarkan kriteria yang berlaku secara
internasional dan peraturan perundangundangan. Alur pelayaran nasional
ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
laut.

2.9 Keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut.


Dalam sebuah infrastruktur terdapat sarana dan prasarana yang dapat
diunggulkan sehingga memicu berkembangnya infrastruktur tersebut. Akan tetapi
selain itu ada juga sarana dan prasarana infrastruktur yang bisa menghambat

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 18


TRANSPORTASI MULTIMODA

berkembangnya infrastruktur tersebut. Tidak terkecuali infrastruktur transportasi,


lebih khususnya transportasi laut dalam.
Perkembangan yang semakin canggih ini bidang transportasi laut dituntut
untuk mengembangkan sarana dan prasarana yang ada sehingga transportasi laut
semakin berkembang dan memenuhi fungsi utamanya yaitu membantu aktivitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun keunggulan dari transportasi laut dibandingkan dengan transportasi
yang lain adalah sebagai berikut :
- Murah (dibandingkan dengan pesawat).
- Mampu mengangkut dalam jumlah yang besar.
- Jaringan alamiah.
- Dapat menggunakan jalur mana saja (jalur lintas luas).
- Servis yang fleksibel.
- Polusi rendah.
- Kanal memacu pertumbuhan industri.
- Menjadi sarana penghubung transportasi darat.

Selain keunggulan, hal-hal berikut merupakan kelemahan yang menghambat


perkembangan transportasi laut. Adapun kelemahan transportasi laut adalah
sebagai berikut :
- Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak atau
membususk.
- Lebih lambat (dibandingkan pesawat).
- Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunannya.
- Kendala cuaca yang signifikan.
- Tidak cocok untuk jarak dekat.
- Jalur yang memutar sebab terhalang daratan (route tidak fleksibel).
- Sulit melakukan transit di segala tempat (kendala kedalaman laut).

2.10 Perkembangan transportasi laut.


Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir merupakan bangsa yang pertama kali
menggunakan kapal sebagai alat untuk perniagaan sekitar tahun 6000 SM. Pada
waktu itu Mesir memperdagangkan gandumnya ke kawasan Libanon yang

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 19


TRANSPORTASI MULTIMODA

menghasilkan tekstil untuk bahan pakaian.


Bangsa punisia merupakan pelaut-pelaut yang berani pada zaman dahulu.
Mereka mendiami daerah pantai diantara pegununganLibanon dan laut Tengah.
Bangsa ini telah menjelajahi seluruh seluruh pelosok laut tengah dengan kapal-
kapalnya. Bahkan mereka telah berhasil menelusuri pantai hingga ke tanah
Inggris. Kapal-kapal bangsa Punisia disebut Galley. Yang dibuat dari kayu sejenis
pohon cemara, memakai tenaga layar sertabeberapa orang pendayung. Kapal jenis
ini pada waktu itu berlayar sangat cepat serta lebih mudah dari kapal layar biasa.
Pada kedua sisi kapal, terdapat sederetan tempat duduk bagi para pendayung.
Bangsa Punisia terkenal sangat berani melakukan pelayaran ke negara-negara lain
sehingga perdagangan sangat ramai dan juga penyebaran ilmu.
Pada abad ke 5 lalu lintas laut tengah sudah sangat maju. Pada waktu itu
ditemukan layar sejenis lateen yang berbentuk segitiga. Memasangnya membujur
sepanjang tubuh kapal. Sebelum penemuan penemuan layar bentuk lateen, layar
berbentuk segi empat, dipasang melintang terhadap tubuh kapal. Tanpa
menggunakan navigasi pelaut-pelaut zaman dahulu telah berani mengarungi
lautan, salah satu pedoman yang mereka gunakan hanyalah garis pantai,
disamping tanda pengenal tertentu yang nampak dari lautan.
Bukti tertua mengenai penggunaan kapal di Nusantara ditemukan di situs
kerajaan Sriwijaya di daerah Palembang, namun sangat tidak lengkap. Indikasi
bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sudah menggunakan kapal sebagai sarana
transportasi baik untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan ekonomi
ditemukan pada relief candi Borobudur yang dibangun pada abad IX Masehi.
Kapal yang dipahatkan di candi tersebut mempunyai kesamaan dengan kapal jenis
kora- kora sebagaimana yang telah digambarkan oleh orang-orang Eropa pada
saat pertama kali datang ke Indonesia. Lambung kapal Borobudur memiliki
sepasang penggandung (outrigger) yang terapung dan berfungsi sebagai
penyeimbang serta tempat para pendayung. Kapal Borobudur memiliki dua tiang
layar berkaki tiga untuk mengibarkan layar empat persegi yang pada kapal-kapal
Yunani kuno disebut sebagai artemon.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 20


TRANSPORTASI MULTIMODA

Berdasarkan data survei asal tujuan transportasi nasional, secara nasional


hampir 90% pergerakan barang dilakukan dengan moda darat (jalan), 7% dengan
moda laut, dan sisanya dengan moda lain (seperti kereta api, pesawat terbang, dan
angkutan sungai dan penyeberangan). Kurangnya perhatian terhadap pergerakan
barang dengan moda laut dan kereta api terutama disebabkan oleh kurangnya
ketersediaan prasarana dan sarana serta lemahnya sistem dan regulasi, sehingga
pergerakan barang melalui jalan masih merupakan pilihan yang dianggap lebih
efisien. Pilihan ini tentu berpengaruh terhadap beban lalulintas di jalan raya dan
mempercepat tingkat kerusakan jalan, apalagi bila masih adanya toleransi muatan
truk yang melebihi tonase yang diizinkan.
Pergerakan barang di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) juga
masih didominasi oleh moda jalan (95%) dan cenderung dengan muatan berlebih,
walaupun pemerintah provinsi NAD, melalui Dinas Perhubungan, telah
mengeluarkan toleransi batasan kelebihan muatan hanya 30% pada tahun 2008.
Jembatan timbang yang seharusnya merupakan tempat untuk mengukur kendaraan
bermuatan lebih sejak otonomi daerah banyak dimanfaatkan untuk menaikkan
pendapatan asli daerah. Organda pusat pernah melaporkan bahwa pungutan liar
terhadap angkutan jalan raya, terutama truk-truk yang mengangkut barang,
mencapai 18 trilliun rupiah per tahun. Sementara pungutan resmi pergerakan
barang melalui moda jalan mencapai 50 trilliun rupiah pertahun. Jika
dibandingkan dengan rencana biaya pemeliharaan jalan, yang hanya 12,04 trilliun
untuk tahun 2009, hal tersebut berarti bahwa biaya pemeliharaan hanya 67 persen
dari nilai pungli yang dilakukan dan hanya 24 persen saja dari nilai pungutan
resmi.
Hasil survei yang dilakukan Bank Dunia dan BRR (2006) terhadap
perjalanan truk dan pungutan liar di Aceh pada angkutan barang dengan trayek
antara Medan–Banda Aceh dan sebaliknya menunjukkan bahwa terjadi pungutan
tidak resmi (pungli) antara Rp.
242.500 hingga Rp. 500.000 untuk sekali jalan. Jika diambil rata-rata setiap
truk harus membayar 350.000 rupiah sekali jalan dengan jarak kurang lebih 600
kilometer dan setiap truk diasumsikan rata-rata mengangkut 18 ton barang, biaya
tak terduga menjadi sebesar Rp. 32,41 per ton-kilometer, sementara kelebihan
DANDY RAYNALDI H (2019310010) 21
TRANSPORTASI MULTIMODA

beban seharusnya dikenakan denda sebesar Rp. 41,9 per ton-kilometer (Sofyan et
al., 2007).
Dalam masalah kerusakan jalan ini sering terjadi saling klaim antara
Kementrian Perhubungan dan Kementrian Pekerjaan Umum. Kementrian
Perhubungan menilai kerusakan jalan yang terjadi bukan hanya akibat kelebihan
beban dan bencana alam, namun lebih banyak disebabkan oleh konstruksi jalan
yang tidak memenuhi standar. Sementara Kementrian Pekerjaan Umum menuding
bahwa kerusakan jalan terjadi semakin cepat karena jalan dibebani melebihi
kapasitasnya.
Oleh karena itu suatu sistem transpotasi barang multimoda/intermoda untuk
mengantisipasi kerusakan jalan akibat beban berlebih perlu dilakukan dengan
optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda. Tujuan studi ini adalah
mengembangkan model optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda
berdasarkan total biaya transportasi dan biaya penanganan prasarana melalui
kombinasi penanganan jaringan sebagai masukan kepada pengambil kebijakan
sistem transportasi barang multimoda untuk mengurangi kerusakan jalan akibat
beban berlebih.
Berbeda dengan moda lain, moda jalan dengan truk selama ini telah
menyebabkan banyak hal, yang meliputi menambah beban dan mengganggu
kelancaran arus lalulintas, volume barang yang diangkut cenderung melebihi
beban yang diijinkan, dan mempercepat kerusakan konstruksi jalan dan
menyebabkan rendahnya kinerja jaringan jalan. Untuk menjaga agar konstruksi
jalan sesuai dengan umur rencana (masa layan), dan dengan biaya pemeliharaan
yang sesuai rencana, diperlukan suatu kebijakan untuk memperkecil pelanggaran
beban berlebih dengan mengalihkan pengangkutan barang kepada moda laut dan
moda kereta api.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Pemerintah
Provinsi NAD telah merencanakan untuk membangun kembali (merevitalisasi)
jalan kereta api dari Besitang (batas Sumatera Utara) sampai ke Banda Aceh pada
lintasan eksisting sepanjang
486 km. Sebagian rencana ini telah terealisasi, yaitu antara Bireuen–
Lhokseumawe. Demikian juga dengan rencana Pemerintah Provinsi NAD untuk

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 22


TRANSPORTASI MULTIMODA

membangun jalan baru setara dengan jalan kelas I pada Lintas Timur (Jalan Raya
Lintas Timur) NAD sepanjang 391,5 km yang sudah selesai tahap desain awal.
Selain itu telah dilakukan peningkatan beberapa pelabuhan laut dan pelabuhan
udara, sehingga sudah selayaknya bila dilakukan kajian sistem transportasi barang
multimoda/intermoda di Provinsi NAD.
Pembangunan kembali jalan kereta api dan rencana jalan baru terkendala
masalah keterbatasan anggaran. Untuk itu diperlukan suatu kajian dengan
melakukan optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda untuk
menentukan prioritas penanganan jaringan tersebut.
Transportasi barang multimoda diharapkan dapat mengurangi beban di
jalan, sehingga dapat mengurangi kerusakan jalan, terutama akibat beban berlebih.
Secara umum kerusakan konstruksi jalan dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu kerusakan akibat “kegagalan konstruksi” yang disebabkan mutu
pelaksanaan yang tidak sesuai, dan kerusakan akibat “pemanfaatan” yang tidak
sesuai ketentuan (misalnya overload) ataupun penyimpangan iklim/cuaca (Ali,
2004). Pada tulisan ini, hanya dibatasi akibat pemanfaatan yang tidak sesuai,
sementara untuk kegagalan konstruksi dan penyimpangan iklim dan cuaca serta
faktor regional lainnya dianggap telah diperhitungkan saat perencanaan
konstruksi.
Daya rusak kendaraan (Vehicle Damage Factor, VDF) adalah angka yang
memperlihatkan jumlah lintasan sumbu tunggal roda ganda seberat 18 kips atau
8,16 ton yang menyebabkan kerusakan yang sama atau penurunan indeks
permukaan yang sama apabila kendaraan tersebut lewat satu kali. Setiap jenis
kendaraan memiliki konfigurasi yang berbeda, sehingga setiap kendaraan akan
memiliki daya rusak yang berbeda pula yang merupakan jumlah angka ekivalen
beban sumbu depan, sumbu tengah, dan sumbu belakang. Oleh karena itu Bina
Marga telah menetapkan suatu formula untuk Daya Rusak Kendaraan (VDF)

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 23


TRANSPORTASI MULTIMODA

BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan.
Dari pembahasan mengenai transportasi laut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana
transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak
langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana
transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun
semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah
pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah
pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Kebutuhan transportasi
merupakan kebutuhan turunan (derived demand ) akibat aktivitas ekonomi, sosial,
dan sebagainya. Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi di stribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai
atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun
penumpang ke dalamnya.
Sistem transportasi ini sangat penting dalam pengembangan wilayah
terutama bagi provinsi yang terdiri dari banyak pulau meliputi transportasi laut
melalui pelabuhan. Dalam proses pengembangan wilayah, transportasi merupakan
elemen penting dan strategi dalam memperlancar kegiatan perekonomian, karena
transportasi merupakan salah satu unsure pembentuk struktur ruang wilayah untuk
mendukung secara langsung hubungan fungsional dan orientasi jasa distribusi
antara simpul konektifitas dalam mewujudkan aksesibilitas kegiatan sosial
ekonomi masyarakat baik dalam wilayah maupun keluar wilayah.

DANDY RAYNALDI H (2019310010) 24

Anda mungkin juga menyukai