Di Susun Oleh :
DANDY RAYNALDI H
2019310010
Dosen Pengampu:
MOCH. RICKY DARIANSYAH S. T., M. SI
TEKNIK PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2021
TRANSPORTASI MULTIMODA
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Gambar ................................................................................................................... iii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Sasaran. .................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan. ........................................................................................................ 2
1.3.2 Sasaran. ....................................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan. .............................................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Transportasi ............................................................................................ 4
2.2 Fungsi transportasi .................................................................................................... 6
2.3 Manfaat transportasi.................................................................................................. 6
2.4 Jenis transportasi ....................................................................................................... 8
2.4.1 Transportasi darat........................................................................................ 8
2.4.2 Transportasi udara ....................................................................................... 8
Transportasi udara........................................................................................................... 8
2.4.3 Transportasi perairan................................................................................... 9
Transportasi perairan ...................................................................................................... 9
2.5 Transportasi multimoda .......................................................................................... 10
Transportasi multimoda .................................................................................................... 10
2.6 Transportasi laut...................................................................................................... 11
2.7 Fungsi dan manfaat transportasi laut ...................................................................... 12
2.8 Sarana dan prasarana transportasi laut .................................................................... 13
2.8.1 Sarana Transportasi Laut .......................................................................... 13
2.8.2 Prasarana ................................................................................................... 14
2.9 Keunggulan dan kelemahan dari transportasi laut .................................................. 17
2.10 Perkembangan transportasi laut ............................................................................ 18
BAB 3 Penutup ................................................................................................................. 28
3.1 Kesimpulan. ............................................................................................................ 28
BAB 1
Pendahuluan
ekonomi masyarakat baik dalam wilayah maupun keluar wilayah. Disamping itu,
transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong, serta penggerak bagi
pertumbuhan daerah yang memiliki potensi namun belum berkembang. Hal ini
tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan transportasi untuk
mobilitas orang dan barang.
Karena peran dan fungsinya sebagai alat mobilitas manusia dan barang,
maka penyediaan prasarana dan sarana transportasi terus dituntut untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan yang berpedoman kepada kondisi cepat, tertib,
aman, dan lancar serta terjangkau oleh masyarakat.
1.3.1 Tujuan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penulisan ini bertujuan untuk “mengetahui sarana dan prasarana penunjang
transportasi laut dari segi infrastruktur”. Guna mencapai tujuan tersebut, maka
diperlukan beberapa sasaran.
1.3.2 Sasaran.
Berdasar dari tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka sasaran yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu transportasi laut.
2. Mengetahui fungsi dan manfaat serta keunggulan dan kelemahan
dari transportasi laut.
3. Mengetahui sarana dan prasarana penunjang transportasi laut.
4. Mengetahui jenis – jenis dan permasalahan transportasi laut.
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
Merupakan bab tinjauan pustaka yang menjelaskan definisi, fungsi
dan manfaat, sarana prasarana, serta jenis-jenis transportasi laut.
BAB 3 PENUTUP
Merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari semua pembahasan
yang telah dijelaskan.
BAB 2
PEMBAHASAN
transportasi secara mendasar diatas harus dipahami sebagai dasar dan sejarah
transportasi.
B. Sosial:
- Pelayanan untuk perorangan atau kelompok.
- Pertukaran atau penyampaian informasi.
- Perjalanan untuk bersantai.
- Memendekkan jarak.
- Memencarkan penduduk.
Gambar 2.3 fungsi transportasi sebagai memencarkan penduduk.
C. Kewilayahan:
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama
yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta peningkatan pembangunan.
D. Politis:
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan
negara, mengatasi bencana.
yang ditarik atau ditunda berdaya dukung dinamis maupun bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah.
Secara umum, definisi transportasi laut adalah suatu kendaraan air yang
digerakkan dengan angin maupun mesin dengan fungsi memindahkan barang
ataupun manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan jangkauan pulau bahkan
benua.
Mengingat keadaan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia dan dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia
membutuhkan angkutan laut masal dalam jumlah yang cukup besar untuk
mendukung distribusi barang serta untuk mobilisasi penumpang. Sistem
transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,
merupakan hal yang penting untuk menciptakan pola distribusi nasional yang
handal dan dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana transportasi laut di
Negara kepulauan seperti Indonesia telah menjadi tulang punggung utama
pergerakan distribusi barang dalam skala besar dengan menggunakan kapal laut.
a) Kapal
Adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai
dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya
cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam
istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih
kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk
mengarungi sungai atau lautan.
b) Feri
adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai
peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai,
membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil
dibandingkan jembatan atau terowong.
c) Sampan
Adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif
datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai
alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat
mengangkut penumpang 2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan
ada kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal
permanen di perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk
berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki
perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk. Kata “sampan” secara
harafiah berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa Kanton, dari kata Sam
(tiga) dan pan (papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada rancangan
perahu ini, yang terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar
papan); dua lembar papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan
digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor
di bagian belakangnya.
2.8.2 Prasarana.
Prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung
maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan
prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas
pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi
DANDY RAYNALDI H (2019310010) 15
TRANSPORTASI MULTIMODA
daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari
daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Adapun prasarana
transportasi laut adalah sebagai berikut :
1. Pelabuhan.
adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk
memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan
gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak
swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas
penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Kata pelabuhan laut
digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan
perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal
penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Berikut
hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi, antara lain :
- Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)..
- Perlindungan dari angin, ombak, dan petir. .
- Akses ke transportasi penghubung seperti kereta apai dan truk.
Pelabuhan umum terdiri dari :
1. Pelabuhan Internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan
utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat
penumpang dan barang internasional dalam volume besar karena
kedekatan dengan pasar dan jalur pelayaran internasional serta berdekatan
dengan jalur laut kepulauan Indonesia.
2. Pelabuhan Internasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama
yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat
penumpang dan barang nasional dalam volume yang relatif besar karena
kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan internasional serta
mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan internasional lainnya.
Alur pelayaran.
Terdiri atas alur pelayaran internasional dan alur pelayaran nasional.
1. Alur Pelayaran Internasional, terdiri atas:
Alur Laut Kepulauan Indonesia :
▪ Jaringan pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan internasional hub dan
pelabuhan internasional.
▪ Jaringan pelayaran yang menghubungkan antara pelabuhan internasional hub
dan pelabuhan internasional dengan pelabuhan internasional di negara lain.
2. Alur Pelayaran Nasional terdiri atas:
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan pelabuhan nasional dengan pelabuhan
internasional atau pelabuhan internasional hub.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan nasional.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antara pelabuhan nasional dan pelabuhan
regional.
▪ Alur pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan regional.
Alur pelayaran internasional ditetapkan berdasarkan kriteria yang berlaku secara
internasional dan peraturan perundangundangan. Alur pelayaran nasional
ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
laut.
beban seharusnya dikenakan denda sebesar Rp. 41,9 per ton-kilometer (Sofyan et
al., 2007).
Dalam masalah kerusakan jalan ini sering terjadi saling klaim antara
Kementrian Perhubungan dan Kementrian Pekerjaan Umum. Kementrian
Perhubungan menilai kerusakan jalan yang terjadi bukan hanya akibat kelebihan
beban dan bencana alam, namun lebih banyak disebabkan oleh konstruksi jalan
yang tidak memenuhi standar. Sementara Kementrian Pekerjaan Umum menuding
bahwa kerusakan jalan terjadi semakin cepat karena jalan dibebani melebihi
kapasitasnya.
Oleh karena itu suatu sistem transpotasi barang multimoda/intermoda untuk
mengantisipasi kerusakan jalan akibat beban berlebih perlu dilakukan dengan
optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda. Tujuan studi ini adalah
mengembangkan model optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda
berdasarkan total biaya transportasi dan biaya penanganan prasarana melalui
kombinasi penanganan jaringan sebagai masukan kepada pengambil kebijakan
sistem transportasi barang multimoda untuk mengurangi kerusakan jalan akibat
beban berlebih.
Berbeda dengan moda lain, moda jalan dengan truk selama ini telah
menyebabkan banyak hal, yang meliputi menambah beban dan mengganggu
kelancaran arus lalulintas, volume barang yang diangkut cenderung melebihi
beban yang diijinkan, dan mempercepat kerusakan konstruksi jalan dan
menyebabkan rendahnya kinerja jaringan jalan. Untuk menjaga agar konstruksi
jalan sesuai dengan umur rencana (masa layan), dan dengan biaya pemeliharaan
yang sesuai rencana, diperlukan suatu kebijakan untuk memperkecil pelanggaran
beban berlebih dengan mengalihkan pengangkutan barang kepada moda laut dan
moda kereta api.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Pemerintah
Provinsi NAD telah merencanakan untuk membangun kembali (merevitalisasi)
jalan kereta api dari Besitang (batas Sumatera Utara) sampai ke Banda Aceh pada
lintasan eksisting sepanjang
486 km. Sebagian rencana ini telah terealisasi, yaitu antara Bireuen–
Lhokseumawe. Demikian juga dengan rencana Pemerintah Provinsi NAD untuk
membangun jalan baru setara dengan jalan kelas I pada Lintas Timur (Jalan Raya
Lintas Timur) NAD sepanjang 391,5 km yang sudah selesai tahap desain awal.
Selain itu telah dilakukan peningkatan beberapa pelabuhan laut dan pelabuhan
udara, sehingga sudah selayaknya bila dilakukan kajian sistem transportasi barang
multimoda/intermoda di Provinsi NAD.
Pembangunan kembali jalan kereta api dan rencana jalan baru terkendala
masalah keterbatasan anggaran. Untuk itu diperlukan suatu kajian dengan
melakukan optimasi perencanaan jaringan transportasi multimoda untuk
menentukan prioritas penanganan jaringan tersebut.
Transportasi barang multimoda diharapkan dapat mengurangi beban di
jalan, sehingga dapat mengurangi kerusakan jalan, terutama akibat beban berlebih.
Secara umum kerusakan konstruksi jalan dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu kerusakan akibat “kegagalan konstruksi” yang disebabkan mutu
pelaksanaan yang tidak sesuai, dan kerusakan akibat “pemanfaatan” yang tidak
sesuai ketentuan (misalnya overload) ataupun penyimpangan iklim/cuaca (Ali,
2004). Pada tulisan ini, hanya dibatasi akibat pemanfaatan yang tidak sesuai,
sementara untuk kegagalan konstruksi dan penyimpangan iklim dan cuaca serta
faktor regional lainnya dianggap telah diperhitungkan saat perencanaan
konstruksi.
Daya rusak kendaraan (Vehicle Damage Factor, VDF) adalah angka yang
memperlihatkan jumlah lintasan sumbu tunggal roda ganda seberat 18 kips atau
8,16 ton yang menyebabkan kerusakan yang sama atau penurunan indeks
permukaan yang sama apabila kendaraan tersebut lewat satu kali. Setiap jenis
kendaraan memiliki konfigurasi yang berbeda, sehingga setiap kendaraan akan
memiliki daya rusak yang berbeda pula yang merupakan jumlah angka ekivalen
beban sumbu depan, sumbu tengah, dan sumbu belakang. Oleh karena itu Bina
Marga telah menetapkan suatu formula untuk Daya Rusak Kendaraan (VDF)
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan.
Dari pembahasan mengenai transportasi laut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana
transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak
langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana
transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun
semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah
pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah
pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk. Kebutuhan transportasi
merupakan kebutuhan turunan (derived demand ) akibat aktivitas ekonomi, sosial,
dan sebagainya. Sarana transportasi yang ada di laut memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi di stribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai
atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun
penumpang ke dalamnya.
Sistem transportasi ini sangat penting dalam pengembangan wilayah
terutama bagi provinsi yang terdiri dari banyak pulau meliputi transportasi laut
melalui pelabuhan. Dalam proses pengembangan wilayah, transportasi merupakan
elemen penting dan strategi dalam memperlancar kegiatan perekonomian, karena
transportasi merupakan salah satu unsure pembentuk struktur ruang wilayah untuk
mendukung secara langsung hubungan fungsional dan orientasi jasa distribusi
antara simpul konektifitas dalam mewujudkan aksesibilitas kegiatan sosial
ekonomi masyarakat baik dalam wilayah maupun keluar wilayah.