Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TEKNOLOGI EKONOMI MARITIM

“LANDASAN DAN ASAS TRANSPORTASI NASIONAL”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
1. ROY MAIBURU / 2016-70-030 (KETUA)
2. ALI SOFYAN / 2016-70-014
3. ADI PETRUS MANIK / 2016-70-002
4. VERONICA L. BAKARBESSY / 2016-70-036

PROG. STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai system transportasi nasional. Makalah ini
dibuat dengan melakukan pencarian dari berbagai situs internet dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Poka, 11 April 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... .3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3 Tujuan.................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Transportasi Nasional .............................................................. 6

2.2 Landasan Transportasi Nasional ……….............................................................. 6

2.3 Asas Transportasi Nasional……………………………………………………… 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11

3.2 Saran…………………….…………………………………………………… 11

DAFTAR PUSAKA ............................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan. Pembangunan sektor
transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi nasional yang handal,
berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara efektif dan efisien dalam menunjang dan
sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta
jasa, mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan
peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara.

Perwujudan sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien, menghadapi berbagai
tantangan, peluang dan kendala sehubungan dengan adanya perubahan lingkungan yang dinamis
seperti otonomi daerah, globalisasi ekonomi, perubahan perilaku permintaan jasa transportasi,
kondisi politik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepedulian pada kelestarian
lingkungan hidup serta adanya keterbatasan sumber daya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut,
sistem transportasi nasional perlu terus ditata dan disempurnakan dengan dukungan sumber daya
manusia yang berkualitas, sehingga terwujud keandalan pelayanan dan keterpaduan antar dan
intra moda transportasi, dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat
serta perdagangan nasional dan internasional dengan memperhatikan kehandalan serta kelaikan
sarana dan prasarana transportasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut.

1. Bagaimanakah definisi dari system transportasi nasional?


2. Bagaimanakah landasan transportasi nasional?
3. Bagaimanakah asas transportasi nasional?

4
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dituliskan tujuan pembuatan makalah ini
yaotu sebagai berikut.

1. Dapat mengetahui definisi transportasi nasional.


2. Dapat mengetahui landasan transportasi nasional.
3. Dapat mengetahui asas transportasi nasional.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Transportasi Nasional

Sistem transportasi nasional (Sistranas) dimaksudkan sebagai pedoman pengaturan dan


pembangunan transportasi secara menyeluruh, dengan tujuan agar tercapai penyelenggaraan
transportasi nasional yang efektif dan efesien. Sistranas disusun dengan menggunakan landasan
Pancasila. Undang-undang Dasar 1945, Wawasan Nusantara, ketahanan nasional, undang-
undang di bidang transportasi dan peraturan perundangan terkait lainnya.

Sistranas diwujudkan dalam tiga tataran, yaitu tataran transportasi nasional (Tatranas),
tataran transportasi wilayah (Tatrawil), dan tataran transportasi local (tatrolok). Tatranas
meliputi seluruh wilayah nasional. Tatrawil meliputi wilayah suatu provinsi, dan tatrolok
meliputi wilaayah suatu kabupaten. Berikut uraiannya!

1. Tatranas (Tataran Transportasi Nasional) dalam lingkup nasional, yang bertujuan


membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan
berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota nasional
(SKN) dan dari simpul atau kota nasional ke LN atau sebaliknya.
2. Tatrawil (Tataran Transportasi Wilayah) dalam lingkup propinsi, yang bertujuan
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan
berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota wilayah
(SKW) dan dari simpul atau kota wilayah ke nasional atau sebaliknya.
3. Tatralok (Tataran Transportasi Lokal) dalam lingkup kabupaten/kota, yang bertujuan
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan
berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota lokal
(SKL) dan dari simpul atau kota lokal ke propinsi atau nasional atau sebaliknya.

2.2 Landasan Transportasi Nasional

Sistranas diselenggarakan berdasarkan landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD


1945, landasan visional Wawasan Nusantara, landasan konsepsional Ketahanan Nasional,

6
landasan operasional peraturan perundangan di bidang transportasi serta peraturan perundangan
lain yang terkait.

1. Pancasila
Dalam menunjang pemerataan pembangunan nasional, utamanya seperti yang tersirat dalam
sila kelima Pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka pembangunan
diarahkan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat yang berkeadilan, antara lain melalui
pemerataan pelayanan jasa transportasi.

2. Undang-Undang Dasar 1945


Pada hakekatnya tujuan nasional yang tercantum di dalam UUD 1945 adalah untuk
mencapai cita-cita nasional yaitu negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur,
antara lain melalui penataan sistem transportasi.

3. Wawasan Nusantara
Merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan bangsa dalam kebhinekaan dan kesatuan wilayah dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang perlu didukung sistem transportasi
sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

4. Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras, dalam
seluruh aspek kehidupan nasional, dimana peranan transportasi sangat penting.

5. Undang-Undang di Bidang Transportasi dan Peraturan Perundangan Terkait


Arah dan kebijakan pembangunan transportasi dilakukan secara terencana, rasional, optimal,
bertanggung jawab, mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan hidup, serta keterpaduan
antarsektor dan subsektor dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

7
2.3 Asas Transportasi Nasional

Asas-asas hukum pengangkutan merupakan landasan filosofis yang diklasifikasikan menjadi


dua yaitu:

1. Yang bersifat perdata


2. Yang bersifat public

Asas-asas yang bersifat publik terdapat pada tiap-tiap Undang-Undang pengangkutan baik
darat, laut dan udara. Dalam pengangkutan udara terdapat dalam Pasal 2 Undang-Undang No.15
Tahun 1992. Asas-asas yang bersifat perdata merupakan landasan hukum pengangkutan yang
hanya berlaku dan berguna bagi kedua pihak dalam pengangkutan niaga, yaitu pengangkut dan
penumpang atau pengirim barang.

Asas-asas hukum pengangkutan yang bersifat perdata menurut Abdulkadir Muhammad


(1998: 18-19) adalah sebagai berikut:

a. Konsensual : Pengangkutan tidak diharuskan dalam bentuk tertulis, sudah cukup dengan
kesepakatan pihak-pihak. Tetapi untuk menyatakan bahwa perjanjian itu sudah terjadi atau
sudah ada harus dibuktikan dengan atau didukung oleh dokumen angkutan.
b. Koordinatif : Pihak-pihak dalam pengangkutan mempunyai kedudukan setara atau sejajar,
tidak ada pihak yang mengatasi atau membawahi yang lain. Walaupun pengangkut
menyediakan jasa dan melaksanakan perintah penumpang/pengirim barang, pengangkut
bukan bawahan penumpang/pengirim barang. Pengangkutan adalah perjanjian pemberian
kuasa.
c. Campuran : Pengangkutan merupakan campuran dari tiga jenis perjanjian, yaitu pemberian
kuasa, penyimpanan barang, dan melakukan pekerjaan dari pengirim kepada pengangkut.
Ketentuan ketiga jenis perjanjian ini berlaku pada pengangkutan, kecuali jika ditentukan lain
dalam perjanjian pengangkutan.
d. Retensi : Pengangkutan tidak menggunakan hak retensi. Penggunaan hak retensi
bertentangan dengan tujuan dan fungsi pengangkutan. Pengangkutan hanya mempunyai
kewajiban menyimpan barang atas biaya pemiliknya.

8
e. Pembuktian dengan dokumen : Setiap pengangkutan selalu dibuktikan dengan dokumen
angkutan. Tidak ada dokumen angkutan berarti tidak ada perjanjian pengangkutan, kecuali
jika kebiasaan yang sudah berlaku umum, misalnya pengangkutan dengan angkutan kota
(angkot) tanpa karcis/tiket penumpang.

Ada beberapa asas hukum pengangkutan yang bersifat publik, yaitu sebagai berikut:

a. Asas manfaat yaitu, bahwa pengangkutan harus dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengembangan
perikehidupan yang berkesinambungan bagi warga negara, serta upaya peningkatan
pertahanan dan keamanan negara;
b. Asas usaha bersama dan kekeluargaan yaitu, bahwa penyelenggaraan usaha di
bidang\\pengangkutan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa yang
dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dijiwai oleh
semangat kekeluargaan;
c. Asas adil dan merata yaitu, bahwa penyelenggaraan penegangkutan harus dapat
memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada segenap lapisan masyarakat dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat;
d. Asas keseimbangan yaitu, bahwa pengangkutan harus diselenggarakan sedemikian rupa
sehingga terdapat keseimbangan yang serasi antara sarana dan prasarana, antara kepentingan
pengguna dan penyedia jasa, antara kepentingan individu dan masyarakat, serta antara
kepentingan nasional dan internasional;
e. Asas kepentingan umum yaitu, bahwa penyelenggaraan pengangkutan harus mengutamakan
kepentingan pelayanan umum bagi masyarakat luas;
f. Asas keterpaduan yaitu, bahwa penerbangan Pengangkutan harus merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh, terpadu, saling menunjang, dan saling mengisi baik intra maupun antar moda
transportasi;
g. Asas kesadaran hukum yaitu, bahwa mewajibkan kepada pemerintah untuk menegakkan dan
menjamin kepastian hukum serta mewajibkan kepada setiap warga negara Indonesia untuk
selalu sadar dan taat kepada hukum dalam penyelenggaraan pengangkutan.

9
h. Asas percaya pada diri sendiri yaitu, bahwa Pengangkutan harus berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian
bangsa;
i. Asas keselamatan Penumpang yaitu bahwa setiap penyelenggaraan pengangkutan
penumpang harus disertai dengan asuransi kecelakaan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka kami dapat menarik kesimpylan sebagai berikut:

1. Sistranas adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari
transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi
penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang masing-
masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan
dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa
transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang,
yang terus berkembang secara dinamis.
2. Sistranas diselenggarakan berdasarkan landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, landasan visional Wawasan Nusantara, landasan konsepsional Ketahanan
Nasional, landasan operasional peraturan perundangan di bidang transportasi serta peraturan
perundangan lain yang terkait.
3. Sistranas diselenggarakan berdasarkan asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, asas manfaat, asas adil dan merata, asas usaha bersama, asas keseimbangan, asas
kepentingan umum, asas kesadaran hukum, asas kemandirian, dan asas keterpaduan.

3.2 Saran

Dalam penulisan ini kami sebagai penulis serta peyusun masih sangat butuh masukan dari
para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kelanjutan terhadap tulisan-
tulisan yang kami buat.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://vanyugo.wordpress.com/2014/03/09/asas-dalam-hukum-pengangkutan/

https://www.google.com/search?client=firefox-
b&ei=wvXMWqO1AYrXvATZ1ZrgDQ&q=asas+asas+sistem+transportasi+nasional&oq=asas+
asas+sistem+transportasi+nasional&gs_l=psy-
ab.3...322789.324079.0.324801.5.5.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-ab..5.0.0....0.epaUn9jUXPw

https://www.academia.edu/23108728/SISTEM_TRANSPORTASI_NASIONAL_SISTRANAS_
URAT_NADI_TRANSPORTASI_PENDORONG_DAN_PENDUKUNG_PEMBANGUNAN_
SELURUH_SEKTOR

12

Anda mungkin juga menyukai