Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALUR KERETA API TRANS SULAWESI

OLEH:
 ARINDA (21.023.63.201.020)
 ADE JESICA 21.023.63.201.009)
 HASRI (21.023.63.201.021)
 DELFI (21.023.63.201.012)
 SLAMET RIYADI (21.023.63.201.013)
 JHAMES D. K (21.023.63.201.023)

KELAS : A (SEMESTER 4)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
TAHUN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. Kami dapat menyusun makalah
”PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALUR KERETA API TRANS SULAWESI”.

Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai apa itu
“PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALUR KERETA API TRANS SULAWESI”. Kami
berharap informasi yang kami dapatkan tidak hanya untuk kami sendiri melainkan untuk para
pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan memberikan maaf dalam hidup kita nantinya. Dari lubuk hati
yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang kami buat masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itulah tidak ada salahnya kami mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................................


A. Latar Belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN ...............................................................................................


A. Perencanaan Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Sudah Direncanakan Dengan
Baik ................................................................................................................................
B. Tujuan Perencanaan Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi .........................
C. Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Tahap 1 .............................................

BAB III: PENUTUP ......................................................................................................


A. Simpulan ...................................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk berpindah tempat dari
tempat yang satu dengan yang lainnya baik jarak dekat apalagi jarak yang begitu jauh, baik darat,
laut maupun udara. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan akibat aktivitas
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Transportasi jika dilihat dari sisi sosial lebih merupakan proses
sosialisasi budaya dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah menuju daerah
lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam bingkai keanekaragaman
Indonesia. Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan negara-negara lain didunia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada.
Pembangunan berbagai sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan,
bandara dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar, baik dalam
hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam
perekonomian lokal dan regional.
Secara umum, masyarakat yang melakukan pergerakan dengan tujuan yang berbeda-beda
membutuhkan sarana penunjang pergerakan berupa angkutan pribadi (mobil dan motor) maupun
angkutan umum (paratransit dan masstransit). Angkutan umum paratransit merupakan angkutan
yang tidak memiliki rute dan jadwal yang tetap dalam beroperasi disepanjang rutenya, sedangkan
angkutan umum masstransit merupakan angkutan yang memiliki rute dan jadwal yang tetap serta
tempat pemberhentian yang jelas. Pada umumnya sebagian besar masyarakat sangat tergantung
dengan angkutan umum bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena sebagian besar
masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah atau sebagian besar tidak memiliki
kendaraan pribadi. Banyaknya kelompok yang masih tergantung dengan angkutan umum ini
tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum yang memadai, terutama ditinjau dari
kapasitas angkut. Akibatnya hampir semua angkutan umum yang tersedia terisi penuh sesak oleh
penumpang. Hal ini menyebabkan para penumpang berusaha memilih alternatif angkutan umum
lainnya yang dirasa lebih nyaman, efektif dan efisien meskipun dengan biaya yang cukup besar.
Hal tersebut menunjukkan arti pentingnya transportasi di Indonesia, sehingga pembangunan dan
peningkatan kualitas pelayanan transportasi atau pengangkutan mutlak diperlukan. Pembangunan
yang baik dan berkualitas tidak hanya mengenai peningkatan mutu sarananya saja, tetapi juga
harus menyangkut pembangunan aspek hukum transportasi sendiri. Pembangunan hukum tidak
hanya menambah peraturan baru atau merubah peraturan lama dengan peraturan baru tetapi juga
harus dapat memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi semua pihak yang terkait
dengan sistem transportasi terutama pengguna jasa transportasi. Mengingat penting dan
strategisnya peran lalu-lintas dan angkutan jalan yang menguasai hajat hidup orang banyak serta
sangat penting bagi seluruh masyarakat, maka pembangunan dan pengembangan prasarana dan
sarana pengangkutan perlu di tata dan dikembangkan dalam sistem terpadu dan kepentingan
masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan
yang optimal baik dari pemerintah maupun penyedia jasa transportasi. Selain itu perlindungan
hukum atas hakhak masyarakat sebagai konsumen transportasi juga harus mendapatkan
kepastian. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara
berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas jangkauan dan pelayanannya kepada
masyarakat, dengan tetap memperhatikan kepentingan umum, kemampuan masyarakat,
kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan sekaligus mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.
Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan, berevolusi
dengan terjadi perubahan sedikit demi sedikit yang sebenarnya diawali dengan perjalanan jarak
jauh berjalan kaki pada zaman batu tua. Awal masuknya transportasi darat kereta api dimulai
pada masa pendudukan Belanda, pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute
Batavia-Buitenzorg (Bogor) tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan didalam
kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Tahun 1960-an, trem digantikan bus-bus
besar. Untuk transportasi jarak dekat ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai
sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul becak dan bajaj.
Masyarakat Kabupaten Barru menggunakan berbagai macam jenis transportasi seperti
mobil, motor, becak, dokar, kapal, sepeda. Transportasi ini digunakan dikeseharian masyarakat
Kabupaten Barru untuk meringankan perjalanan mereka baik yang jarak jauh lebih-lebih yang
jarak dekat. Seiring dengan perkembangannya modernisasi pemerintah Kabupaten Barru
menyetujui pembangunan jalur kereta api lintas Makassar, Parepare dimana Provinsi lain seperti
Jawa, Jakarta sudah lama memiliki alat transportasi ini.
Jalur kereta api Makassar Parepare adalah jalur sepanjang kurang lebih 145 kilometer ini
merupakan tahap pertama dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi dari Kota Makassar
menuju Kota Parepare. Proses peletakan batu pertama pembangunan kereta api lintas Makassar-
Parepare dilaksanakan pada Senin, 18 Agustus 2014 di Desa Siawung, Kecamatan Barru,
Kabupaten Barru. Pemasangan rel pertama telah dilakukan pada Jumat, 13 November 2015 di
Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Pemasangan rel disaksikan oleh
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko dan
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. Jalur kereta ini diujicobakan untuk kali
pertama pada tanggal 10 November yang lalu. Jalur kereta api ini pada awalnya dibangun jalur
tunggal, tetapi lahan yang disiapkan dapat dibangun jalur ganda. Jalur ini direncanakan
mempunyai 23 stasiun yang akan dibangun sebagai pemberhentian kereta api.
Keberadaan prasarana transportasi sangatlah vital dalam menunjang keberhasilan
pembangunan suatu daerah. Prasarana tersebut menjadi pendorong bagi berputarnya roda
perdagangan dan industri. Rencana pembangunan transportasi kereta api massal yang bakal
beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat bekerja sama
dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota akan mampu menggerakkan roda ekonomi ke
depan. Di sisi lain menjadi kabar gembira untuk masyarakat serta kebanggaan tersendiri bagi
daerah yang menjadi rute kereta api. Penjajakan pengadaan kereta api yang sudah mulai
dilakukan oleh pemerintah. Tahap pengerjaan pertama pemerintah yang menggandeng investor
Cina merencanakan melayani rute dari Kota Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sidrap,
Luwu, Malili, hingga Sorowako. Rute ini berjarak sekitar 700 kilometer (km). Sementara tahap
kedua dimulai di Parepare, Pinrang, Polman, Majene, Mamuju Utara, hingga Pasangkayu. Pada
Tahap kedua ini berjarak sekitar 400 km. Sedangkan tahap ketiga rencananya lintas provinsi
yang dimulai di Mamuju Utara, Sulteng, Gorontalo, hingga Sulawesi Utara, dengan jarak tempuh
1.000 km. Menurut Vice General Manager Tangshan Railway Vehicle Cina Zhen Dawei
pengadaan transportasi massal di Sulsel ini diklaim tercanggih dari kereta api yang selama ini
sudah beroperasi di Indonesia, khususnya di Jawa. Kecepatan yang dimiliki dinilai jauh lebih
cepat dibandingkan produk lainnya. Jika kereta api yang ada di Jawa umumnya membutuhkan
waktu tempuh 12 jam untuk jarak 800 km kereta api hasil teknologi terbaru Cina itu waktu
tempuhnya hanya tiga jam. Bila mengacu pada kecepatan kereta api bisa dipastikan jarak tempuh
Makassar hingga Sorowako hanya membutuhkan waktu tiga jam. Atau jauh lebih cepat bila naik
kendaraan umum lainnya yang terkadang harus dilewati sekitar 12 jam. Pembangunan kereta api
yang mendatangkan investor dari luar merupakan suatu prestasi tersendiri untuk pemerintah
setempat meskipun salah satu promotor pembangunan kereta api adalah pemerintah pusat.
Dalam pembangunan rel kereta api di Kabupaten Barru memunculkan berbagai respon
perilaku dari masyarakat Kabupaten Barru. Adapun berbagai macam perilaku dari masyarakat
yaitu ada yang menerima dengan senang hati adapula masyarakat yang menerima karena itu
merupakan kebijakan dari pemerintah. Bahan material rel kereta api seperti tanah untuk
timbunan rel didapatkan dari tanah masyarakat yang dijual baik itu dari daerah perkotaan
ataupun pedesaan. Perilaku dari masyarakat yang menjual tanah mereka responnya begitu positif
sedangkan dari pengguna jalan dimana truk-truk lalu-lalang mengangkut tanah mengakibatkan
kerusakan jalan, material tanahnya yang berserakan ditambah lagi musim hujan mengakibatkan
jalanan rusak dan licin, banyak terjadi kecelakan dan banjir yang berkepanjangan, hal ini
membuat masyarakat cemas dan adapula yang emosi. Perilaku adalah suatu aksi dan reaksi suatu
organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru berwujud bila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan. Dengan
demikian suatu rangsangan tentu akan menimbulkan perilaku tertentu pula.
Proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
berasal dari diri individu itu sendiri, antara lain susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi
dan belajar. Susunan syaraf pusat memegang peranan penting dalam perilaku manusia, karena
perilaku merupakan perpindahan dari rangsangan yang masuk ke respon yang dihasilkan.
Perpindahan ini dilakukan oleh susunan syaraf pusat dengan unitunit dasarnya yang disebut
neuron. Neuron memindahkan energi dalam impuls-impuls syaraf. Perubahan perilaku dalam diri
seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi ini adalah pengalaman yang dihasilkan
melalui indra pendengaran, penciuman dan sebagainya. Para psikolog mengemukakan bahwa
perilaku terbentuk dari adanya interaksi antara domain trikomponen sikap yakni interaktif antara
komponen kognitif, afektif dan domain konatif. Namun masih terdapat kekeliruan yang
menganggap komponen konatif salah satu komponen dalam trikomponen sikap sebagai perilaku
(behaviour), sehingga perilaku dianggap sebagai salah satu komponen sikap (aptitude). Para
psikolog telah membedakan perilaku dan sikap sebagai dua gejala yang dapat berbeda satu sama
lainnya. Dijelaskan dengan konsep adalah bahwa sikap dan perilaku merupakan dimensi dalam
diri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda. Komponen konatif dalam trikomponen
sikap tidak disamakan dengan perilaku. Komponen konatif merupakan baru sebatas
kecenderungan perilaku yang terkristalisasi dalam kata akan, mau dan hendak. Sedangkan
perilaku merupakan suatu bentuk tindakan nyata dari individu yang dapat diukur dengan panca
indera langsung.
Pembangunan rel kereta api di Kabupaten Barru membuat pekerjaan masyarakat yang
biasanya bertani kini mencari lagi pekerjaan sampingan karena lahan persawahan mereka dibeli
untuk pembangunan rel. Dari hal ini banyak masyarakat yang kaya mendadak dari hasil
penjualan tanah mereka maupun rumah mereka. Pembangunan rel kereta api ini ada dampak
positif dan negatifnya akan tetapi masyarakat dapat menerima demi pembangunan Kabupaten
Barru yang berkemajuan. Pembangunan jalur kereta api sebagian besar menggunakan produk
dalam negeri kecuali pengadaan dan wesel masih perlu impor dari luar negeri, kecepatan desain
kereta api di Sulawesi lebih cepat yaitu 200km/jam dibandingkan dengan kecepatan desain
kereta api di Jawa dan Sumatra .
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perencanaan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi sudah direncanakan
dengan baik?
2. Apakah tujuan perencanaan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi?
3. Jelaskan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi tahap 1?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perencanaan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi sudah
direncanakan dengan baik.
2. Untuk mengetahui tujuan perencanaan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi.
3. Untuk mengetahui pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi tahap 1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Sudah Direncanakan


Dengan Baik
Seluruh masyarakat patut mengapresiasi terkait dengan rampungnya pembangunan jalur
kereta api trans Sulawesi, yang merupakan sebuah bukti nyata dari komitmen kuat yang dimiliki
oleh Presiden Jokowi dalam menciptakan pemerataan pembangunan di semua wilayah di
Indonesia sehingga tidak hanya jawasentris saja.

Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo telah selesai merampungkan seluruh
pembangunan proyek transportasi kereta api di Sulawesi. Kereta baru karya bangsa melaju
pertama kali di wilayah tersebut. Sulawesi yang selama ini belum pernah memiliki transportasi
berupa kereta api, namun di era kepemimpinan Jokowi kini dapat merasakan memiliki sarana
transportasi itu.

Kepala Operasional dan Layanan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi, Rizqi Prasetyo
mengungkapkan bahwa sesuai arahan yang telah diberikan oleh Presiden Jokowi mengenai
pembangunan kereta api, dirinya menyatakan bahwa di Sulawesi memang pihaknya sudah
menyusun sebuah grand design.

Dalam grand design tersebut, dirinya mengemukakan bahwa kereta api trans Sulawesi
direncanakan akan mampu menghubungkan antara Kota Makassar sampai dengan Kota Manado,
sehingga seluruh masyarakat yang hendak bepergian, utamanya menuju ke kota-kota tersebut
kini tidak perlu khawatir lagi karena sudah ada sarana transportasi baru.

Rizqi Prasetyo menambahkan bahwa perencanaan akan pembangunan jalur kereta api
trans Sulawesi sebenarnya bukanlah sebuah hal yang dilakukan tanpa rencana matang. Pasalnya,
seluruh jajaran pemerintah bahkan sudah mulai melakukan eksekusi akan pembangunan tersebut
sejak tahun 2015 silam. Dirinya mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 itu sudah mulai
dilakukan groundbreaking yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo beserta jajaran
terkait untuk bisa sesegera mungkin membangun semua jalur kereta api di Sulawesi, khususnya
di lintas Kota Makassar hingga Kota Parepare.

Ini bukan hanya sekedar wacana yang dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya aksi
nyata, kini seluruh perencanaan yang sudah dimulai sejak tahun 2015 itu, di Sulawesi Selatan
sendiri kini sudah membuahkan hasil dengan terbangunnya kurang lebih 110 km jalur rel kereta
api yang terbentang dari Kabupaten Maros sampai dengan perbatasan Kabupaten Barru.

Kepala Operasional dan Layanan KA Trans Sulawesi tersebut menjelaskan bahwa jalur
rel yang sudah mulai beroperasi adalah angkutan berpenumpang yang sebelumnya telah melalui
sejumlah uji coba terbatas, yakni di lintas Garongkong sampai dengan Mangilu.

Sebagai informasi, rel kereta api di Sulawesi ternyata memiliki lebar 1435 mm, yang
merupakan ukuran yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rel kereta api yang ada di
Pulau Jawa. Maka dengan rel yang lebih lebar seperti ini, maka akan mampu kapasitas yang
lebih besar pula

Mengenai bagaimana selesainya seluruh proyek pembangunan sarana transportasi berupa


kereta api di Sulawesi oleh Presiden Jokowi, tidak sedikit diantara para masyarakat yang
kemudian beramai-ramai mencoba bagaimana rasanya naik kereta baru yang dimiliki oleh
Sulawesi.

Saat mencoba menaikinya, mereka memberikan respon yang sangat positif terkait dengan
bagaimana suksesnya Presiden RI ketujuh tersebut dalam membangun infrastruktur berupa
sarana transportasi kereta api di Sulawesi bahkan hingga membuat masyarakat menjadi sangat
bangga dan berbahagia.

Masyarakat menjadi sangat berbahagia lantaran mereka menilai bahwa kini dengan
adanya sarana transportasi kereta api di Sulawesi, maka semua akses yang masyarakat butuhkan
bisa menjadi jauh lebih mudah. Selain itu, kini akhirnya mereka mampu merasakan bagaimana
sensasi menaiki kereta api, tanpa perlu jauh-jauh pergi ke Pulau Jawa terlebih dahulu tidak
seperti sebelumnya.

Pasalnya, sebelum masyarakat Sulawesi secara resmi memiliki sarana transportasi kereta
api sendiri seperti sekarang ini, ada beberapa diantara warga yang harus rela pergi ke Pulau Jawa
terlebih dahulu hanya untuk dapat merasakan bagaimana menaiki kereta api. Hal tersebut juga
menjadi sebuah bukti nyata bahwa selama ini memang masih terjadi kesenjangan pembangunan
di Indonesia.

Pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, seluruh ketimpangan pembangunan,


utamanya mengenai infrastruktur di semua wilayah di Tanah Air, perlahan menjadi merata
sehingga seluruh masyarakat di Indonesia benar-benar merasakan kesempatan yang sama dan
diberikan kemudahan yang sama dengan masyarakat di wilayah lainnya di Indonesia.

Bahkan disebutkan bahwa jalur yang akan dilalui oleh Kereta Api Trans Sulawesi ini
tidak hanya untuk warga saja, yang mana menghubungkan antara Kota Makassar dengan Kota
Manado saja. Melainkan, ke depannya akan juga ada jalur rel Kereta Api yang akan langsung
dihubungkan ke pabrik semen.

Tentunya dengan upaya adanya penghubungan jalur rel kereta api bahkan hingga ke
pabrik semen tersebut, maka diharapkan bisa lebih membantu menggerakkan roda perekonomian
khususnya di Sulawesi agar menjadi jauh lebih meningkat di masa depan.

Seluruh hal tersebut patut untuk diapresiasi oleh semua masyarakat Tanah Air, khususnya
bagi warga di Sulawesi karena komitmen kuat dari Presiden Jokowi untuk benar-benar bisa
menciptakan pemerataan pembangunan di Indonesia.

B. Tujuan Perencanaan Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi


Jalur Kereta Api Trans - Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun dengan
tujuan untuk mempermudah transportasi warga yang berada di pelosok-pelosok dan
menghubungkan daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi.
Jaringan ini dimulai pada tahap I di Tahun 2015 dari Makassar hingga Pare-pare dengan
target mencapai panjang 2.000 kilometer dari Makassar ke Manado.
Sasaran utama pembangunan jalur ini dititikberatkan pada peningkatan perekonomian Sulsel
secara khusus dan untuk menghubungkan wilayah atau perkotaan yang memiliki fungsi ekonomi
dan potensi barang atau komoditas baik pertanian, pariwisata ataupun yang lainnya yang cukup
tinggi.

Dalam kunjungan beberapa waktu yang lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi yang didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM. Nurdin Abdullah, menjelaskan
bahwa Kereta Api Makassar Pare-Pare ini pertama digunakan untuk kombinasi penumpang dan
barang. Pembangunan tahap I yang sudah terbangun sepanjang 165 kilometer ditargetkan 3 (tiga)
tahun kedepan sudah sampai ke Pare-pare.

Menhub mengatakan hingga saat ini, kemajuan pembangunan proyek andalan Sulsel ini
sudah hampir selesai 44 km dan akan segera membangun 60 km, sehingga totalnya mencapai
104 km dan nanti secara bersamaan bisa dihubungkan dengan beberapa pabrik semen yang ada
di Sulsel dimana pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 dan segera bisa
dioperasikan.

Kereta Api kombinasi penumpang dan barang ini nantinya akan mengangkut batubara
dari Pulau Kalimantan masuk ke Pelabuhan Garongkong dan dari Pabrik-pabrik yang ada
mengangkut semen. Sehingga diharapakan melalui jalur yang ada ini nantinya akan menghemat
biaya/cost lebih murah 20-30 persen dan bisa menimbulkan efisiensi logistik.

Menhub menambahkan, bahwa prospek pembangunan Jalur Kereta Api, sangat baik dan
meningkat. Salah satunya pembangunan pendukung lainnya seperti Pabrik-pabrik dan bisa
menjadi percontohan daerah lain sebagai moda angkutan penumpang dan juga barang, dengan
tetap menitikberatkan kepada Pemerintah Sulsel untuk nantinya tidak memberatkan pada izin
pembangunan Pabrik-pabrik kedepannya.
C. Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Tahap 1
Sejak usulan pertama hingga realisasi pembangunan disebut membutuhkan waktu hingga
13 tahun. Adapun rencana untuk mewujudkan jalur kereta api di Pulau Sulawesi sejatinya telah
muncul sejak 2001. Kemudian pada 2002 dan 2003 pemerintah mulai menyelenggarakan studi
kelayakan jalur kereta api di untuk lintas Makassar–Parepare. Dua tahun kemudian kajian studi
tersebut sempat diperluas menjadi Makassar–Takalar–Bulukumba. Hasilnya, Kementerian
Perhubungan dan Pemda Sulawesi Selatan menandatangani Nota Kesepahaman tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi pada 1 Juni dan 28 Desember 2012.
Rencana pembangunan pun semakin dimatangkan dengan keluarnya hasil studi terkait Detail
Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makassar hingga Parepare
disusul hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada rute yang sama pada 2014. Sejak
groundbreaking pada 12 Agustus 2014, akhirnya rel sepanjang 71 kilometer akan dibuka
bertahap pada Oktober 2022.

Jalur kereta api Makassar–Parepare adalah jalur sepanjang kurang lebih 145 kilometer ini
merupakan tahap pertama dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi dari Kota Makassar
menuju Kota Parepare. Pembangunan jalur kereta api tahap I ini dimulai pada tahun 2015 yang
akan menghubungkan 5 kota/kabupaten yakni makassar, maros, pangkep, barru dan pare-pare
dengan panjang jalur 145 kilometer. Jalur kereta api ini pada awalnya dibangun jalur tunggal,
tetapi lahan yang disiapkan dapat dibangun jalur ganda. Jalur ini direncanakan mempunyai 17
stasiun yang akan dibangun sebagai pemberhentian kereta api.
Perencanaan pembangunan jalur ka Lintas Trans Sulawesi tahap 1 Makassar–Parepare terbagi
menjadi 4 segmen yaitu:
Segmen 1 tanete rilau - barru, panjang segmen 16km.
Segmen 2 Barru–Palanro, Panjang segmen 26 km.
Segmen 3 Makassar–Mandalle
Segmen 4 Palanro–Soreang, Panjang segmen 26 km
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Seluruh masyarakat patut mengapresiasi terkait dengan rampungnya pembangunan jalur
kereta api trans Sulawesi, yang merupakan sebuah bukti nyata dari komitmen kuat yang dimiliki
oleh Presiden Jokowi dalam menciptakan pemerataan pembangunan di semua wilayah di
Indonesia sehingga tidak hanya jawasentris saja.
Jalur Kereta Api Trans - Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun dengan tujuan
untuk mempermudah transportasi warga yang berada di pelosok-pelosok dan menghubungkan
daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi.
Jaringan ini dimulai pada tahap I di Tahun 2015 dari Makassar hingga Pare-pare dengan target
mencapai panjang 2.000 kilometer dari Makassar ke Manado.
Sasaran utama pembangunan jalur ini dititikberatkan pada peningkatan perekonomian Sulsel
secara khusus dan untuk menghubungkan wilayah atau perkotaan yang memiliki fungsi ekonomi
dan potensi barang atau komoditas baik pertanian, pariwisata ataupun yang lainnya yang cukup
tinggi.
B. SARAN
Akhirnya makalah yang berjudul “Perencanaan Pembangunan Rel Kereta Api Trans
Sulawesi” dapat kami selesaikan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami berharap saran dari berbagai pihak :
1. Dari pihak dosen, kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah
2. Untuk para mahasiswa, kami mengharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Kami juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://radarsampit.jawapos.com/nasional/30/01/2023/apresiasi-selesainya-pembangunan-jalur-
kereta-api-trans-sulawesi/
https://www.sulselprov.go.id/welcome/post/kemajuan-kereta-api-trans-
sulawesi#:~:text=Api%20Trans%20Sulawesi-
,Jalur%20Kereta%20Api%20Trans%20%2D%20Sulawesi%20adalah%20jaringan%20jal
ur%20kereta%20api,daerah%20penting%20di%20Pulau%20Sulawesi
https://amp.kompas.com/makassar/read/2022/11/27/224256178/sejarah-jalur-ka-trans-sulawesi-
jalur-kereta-api-pertama-di-sulawesi-yang

Anda mungkin juga menyukai