Anda di halaman 1dari 26

ANALISA FAKTOR –FAKTOR KELALAIAN MANUSIA

(HUMAN ERROR) DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS


(studi kasus : DISTRIK MERAUKE SAMPAI DISTRIK SOTA
KABUPATEN MERAUKE)

Disusun Oleh :

MARIO NORBERTUS RIYADI WERMASUBUN (2016 2220 1047)


AKBAR ALI SADIKIN (2018 2220 1023)
RANDI PATAR SITORUS (2018 2220 1031)
HENDRI CRISTIAWAN (2018 2220 1061)
SILVA KEIZA SAHELANGI (201922201045)
ANGELICA V KLOATUBUN (201922201076)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2021
1 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
bisa menyelesaikan Makalah “Analisa Faktor –Faktor Kelalaian Manusia
(Human Error) Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Di Distrik Merauke Sampai
Distrik Sota Kabupaten Merauke ”dapat terselesaikan. Terimakasih kepada
Bapak Dosen yang telah membantu dan membimbing kami dalam
menyelesaikan laporan ini. Kepada teman-teman yang telah mendukung dan
membantu kami sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan tugas ini.
Menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi
acuan bagi penyusun untuk menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Merauke, 8 November 2021

Penulis

i
2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................5
2.1. Kecelakaan Lalu Lintas.............................................................................5
2.2. Faktor-faktor Human Error........................................................................7
2.3. Solusi Meminimalisir Kecelakaan Yang Disebabkan Human Error.........8
1. Aspek Teknologi.......................................................................................8
2. Aspek Prasarana Jalan...............................................................................9
3. Aspek Kesadaran.......................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................10
3.1. Lokasi Penelitian.....................................................................................10
3.2. Metode penelitian....................................................................................10
3.2.1. Data Primer......................................................................................10
3.2.2. Data Sekunder..................................................................................11
3.3. Metode Pengumpulan Data.....................................................................11
3.3.1. Metode Angket (Kuesioner).............................................................11
3.3.2. Pencatatan Administrasi/Registrasi..................................................11
BAB IV..................................................................................................................12

ii
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................12
4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner....................................................................12
4.2 Karakteristik Responden Masyarakat......................................................12
4.3 Data Dari Responden...............................................................................13
BAB V....................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
Kesimpulan.....................................................................................................18
Saran................................................................................................................18
Daftar Pustaka.................................................................................................19

iii
3 BAB I

4 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai warga negara Indonesia kita harus menyadari peranan
transportasi, lalu lintas dan angkutan jalan yang harus ditata dalam satu sistem
transportasi nasional secara terpadu agar mampu mewujudkan tersedianya jasa
transportasi yang serasi dengan tingkat lalu lintas dan pelayanan angkutan
yang tertib, aman, nyaman, cepat, tepat, teratur dan lancar sehingga tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas dijalan raya. Pengembangan lalu lintas dan
angkutan jalan yang ditata dalam satu kesatuan sistem, dilakukan dengan
integrasi dan dinamisasi, unsur-unsurnya yang terdiri dari jaringan transportasi
jalan, kendaraan beserta pengemudinya, serta peraturan-peraturan, prosedur
dan metode yang sedemikian rupa sehingga terwujud totalitas yang utuh,
berdaya dan berhasil guna. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan
perlu diselenggarakan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar
daya jangkau dan pelayanannya lebih luas kepada masyarakat, dengan
memperhatikan sebesar-besarnya kepentingan umum dan kemampuan
masyarakat, kelestarian lingkungan, koordinasi antara wewenang pusat dan
daerah antara instansi, sektor, dan unsur yang terkait serta terciptanya
keamanan dan ketertiban dalam menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan
jalan, sekaligus mewujudkan sistem transportasi nasional yang lebih baik dan
terpadu. Aturan mengenai penyelenggaraan jalan ditegaskan di dalam
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Pada perkembangannya, lalu lintas jalan dapat menjadi masalah bagi
manusia, karena semakin banyaknya manusia yang bergerak atau berpindah-
pindah dari satu tempat ketempat lainnya, dan semakin besarnya masyarakat
yang menggunakan sarana transportasi angkutan jalan, maka hal inilah yang
akan mempengaruhi tinggi rendahnya angka kecelakaan lalu lintas. Pada

1
kecelakaan lalu lintas yang terjadi antara lain disebabkan oleh kelelahan,
kelengahan, kekurang hati-hatian, dan kejemuan yang dialami pengemudi.
Tidak berlebihan semua kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum disebabkan oleh faktor 3 pengemudi,
pejalan kaki, kendaraan, sarana dan prasarana, petugas/penegak hukum dalam
lalu lintas jalan. Faktor kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi dikarenakan
human error (faktor manusia). Dan setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian dengan
berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan
kesembilan sebagai kontributor utama kematian global. Kejadian kecelakaan
lalu lintas meningkat dalam jumlah maupun jenisnya dengan perkiraan angka
kematian dari 5,1 juta pada tahun 1990 menjadi 8,4 juta pada tahun 2020 atau
meningkat sebanyak 65 persen. (Depkes, 2006). Laporan WHO menyatakan
bahwa saat ini tingkat kecelakaan transportasi jalan di dunia telah mencapai
1,2 juta korban meninggal dan lebih dari 30 juta korban luka – luka/cacat
akibat kecelakaan lalu lintas pertahun (2.739 jiwa dan luka – luka 63.013 jiwa
perhari). 85 persen korban yang meninggal akibat kecelakaan ini terjadi
dinegara – negara berkembang yang jumlah kendaraannya hanya 32 persen
dari jumlah kendaraan yang ada didunia. (www.dephub.go.id).
kecelakaan lalu lintas di jalan raya juga dipengaruhi oleh faktor perilaku
pengendara. Beberapa kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebenarnya dapat
dihindari bila pengguna jalan bisa berperilaku disiplin, sopan dan saling
menghormati. sebagai contohnya ketaatan terhadap rambu-rambu lalu lintas
yang berpengaruh terhadap keselamatan pengemudi lain yang bisa berakibatan
kecelakaan lalu lintas, adapun penyebab yang paling dominan adalah ugal-
ugalan dijalan,atau dengan kata lain mengendarai sepeda motor sesuai dengan
hati dan pikiran si pengendara tanpa memperdulikan pengguna jalan yang lain
(ichwan,2001).

Kecelakaan lalu lintas di jalan raya sangat tragis dan banyak memakan
korban meninggal. Oleh karena itu jalan raya merupakan salah satu pembunuh
yang sangat mengerikan, tingkat lalu lintas tidak dapat lagi dipandang

2
persoalan transportasi semata, dimensi permasalahannya sudah seluas menjadi
masalah sosial, ekonomi, lingkungan kesehatan dan jika dikaitkan dengan
penyediaan dan bagi upaya perbaikannya. Dari latar belakang tersebut
penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan
judul : “Analisa Faktor –Faktor Kelalaian Manusia (Human Error)
Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Di Distrik Merauke Sampai Distrik Sota
Kabupaten Merauke”

1.2 Rumusan Masalah


Adapun peneliti akan merumuskan masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor human error apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan rute
Meraauke-Sota ?
2. Bagaimana solusi/Langkah-langkah yang diambil agar dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan yang disebabkan human error ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah
1. Mengetahui faktor-faktor Human Error apa saja yang menyebabkan kecelakaan
lalu lintas di rute Merauke-Sota
2. Mengetahui bagaimana solusi yang diambil agar dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan yang disebabkan faktor human error

1.4 Manfaat Penelitian


1.Bagi pembaca
Agar mengetahui betapa berpengaruhnya human error terhadap
keselamatan pengendara rute merauke-sota dan lebih berhati-hati lagi dalam
berkendara.
2.Bagi Penyusun
Mendapat banyak refrensi terkait topik yang di bahas sehingga wawasan
penyusun menjadi lebih luas.

3
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini diusahakan secara sistematis sehingga mudah untuk
dipahami oleh pembaca. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang pengertian kecelakaan lalu lintas dan faktor
kecelakaan lalu lintas.
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas tentang lokasi penelitian dan jenis data, metode analisis
SWOT.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Di dalam hasil dan pembahasan ini berisi tentang analisis swot dan
pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil
penelitian.

4
5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang sangat kompleks, karena bisa


memiliki banyak sekali faktor penyebab suatu kecelakaan lalu lintas bisa berasal
dari manusia, mesin/kendaraan, jalanan, dan lingkungan. Faktor manusia
dipengaruhi oleh pengemudi, penumpang, pemakaian jalan, faktor kendaraan
dipengaruhi oleh kendaraan tidak bermotor, kendaraan bermotor. Faktor jalanan
dipengaruhi oleh kebaikan jalan, sarana jalan dan faktor lingkungan dipengaruhi
oleh cuaca dan geografi (Bustan, 2000). Dalam melakukan suatu analisa
kecelakaan lalu lintas diperlukan pengetahuan mengenai definisi kecelakaan.
Kecelakaan merupakan suatu kejadian tidak direncanakan atau tidak terkendali,
ketika aksi atau reaksi suatu obyek, bahan, atau radiasi menyebabkan cidera atau
kemungkinan cidera (Heinrich, 1980). Kecelakaan tidak terjadi kebetulan
melainkan ada sebabnya. Oleh karena ada penyebabnya, sebab kecelakaan harus
dianalisis dan ditemukan, agar tindakan korektif kepada penyebab itu dapat
dilakukan serta dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah.
(D.A. Colling. 1990) Kecelakaan lalu lintas dapat diartikan sebagai suatu
peristiwa di jalan raya yang tidak disangka–sangka dan tidak disengaja,
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan
korban manusia atau kerugian harta benda (PP No. 43 Tahun 1993). Berdasarkan
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
mengungkapkan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda. Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang
sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerusakan
atau kerugian pada pemiliknya (korban) (WHO, 1984). Kecelakaan lalu lintas

5
merupakan kejadian yang sulit diprediksi kapan dan dimana terjadinya.
Kecelakaan tidak hanya trauma, cedera, ataupun kecacatan tetapi juga kematian.
Kasus kecelakaan sulit diminimalisasi dan cenderung meningkat seiring
pertambahan panjang jalan dan banyaknya pergerakan dari kendaraan. (F.D.
Hobbs, 1995).Dari beberapa definisi kecelakaan lalu lintas dapat disimpulkan
bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa pada lalu lintas jalan
yang tidak diduga dan tidak diinginkan yang sulit diprediksi kapan dan dimana
terjadinya, sedikitnya melibatkan satu kendaraan dengan atau tanpa pengguna
jalan lain yang menyebabkan cedera, trauma, kecacatan, kematian dan/atau
kerugian harta benda pada pemiliknya (korban).

2.1.1. Klasifikasi Kecelakaan Lalu Lintas

Penggolongan Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan undang-undang


Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 229,
karakteristik kecelakaan lalu lintas dapat dibagi kedalam 3 (tiga) golongan, yaitu:

1) Kecelakaan Lalu Lintas Ringan yaitu kecelakaan yang mengakibatkan


kerusakan kendaraan dan atau barang.
2) Kecelakaan Lalu Lintas Sedang yaitu kecelakaan yang mengakibatkan luka
ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang. Luka ringan dimaksud
adalah luka yang mengakibatkan korban menderita sakit yang tidak
memerlukan perawatan inap dirumah sakit atau selain yang diklasifikasikan
luka berat.
3) Kecelakaan Lalu Lintas Berat yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban
meninggal dunia atau luka berat. Yang dimaksud luka berat adalah yang
mengakibatkan korban jatuh sakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali
atau menimbulkan bahaya maut, tidak mampu terus menerus untuk
menjalankan tugas dan jabatan atau pekerjaan, kehilangan salah satu panca
indra, menderita cacat berat atau lumpuh, terganggu daya pikir selama 4
minggu lebih, gugur atau matinya seseorang, dan luka berat yang
membutuhkan perawatan rumah sakit lebih dari 30 hari

6
2.2. Faktor-faktor Human Error

Menurut US National Highway Traffic Safety Administration (US


NHTSA, 2015) terdapat empat faktor utama dari diri pengemudi/pengendara yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan, yaitu:

1. Kesalahan dalam aspek rekognisi (recognition error), yaitu kesalahan akibat


pengemudi tidak memusatkan perhatiannya; atau pecah konsentrasinya baik
karena adanya gangguan yang berasal dari luar maupun dari dalam diri sendiri,
atau kesalahan akibat kontrol terhadap lingkungan secara tidak tepat.
2. Kesalahan dalam membuat keputusan (decision error), yaitu mengemudi terlalu
cepat (mengebut), terlalu cepat ketika menikung, keliru dalam memperkirakan
tindakan pengemudi/pengendara lain, melakukan manuver secara tidak legal,
dan kekeliruan dalam memperkirakan jarak dan kecepatan antara kendaraannya
sendiri dan kendaraan orang lain.
3. Kesalahan dalam melakukan tindakan (performance error), termasuk
didalamnya adalah overcompensation, kontrol yang lemah terhadap
arah/tujuan.
4. Kesalahan lain seperti mengantuk, kelelahan, dan lain sebagainya.

Ketika mengemudi/mengendarai kendaraan di jalan raya, situasi yang


dihadapi pengemudi/ pengendara setiap saat berubah dengan sangat cepat (Castro,
2009). Pengemudi/ pengendara perlu memusatkan perhatiannya, mempersepsikan
apa yang dihadapi dan kemudian membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi.
Dalam membuat keputusan pada situasi yang sangat cepat berubah
pengemudi/pengendara memerlukan kemampuan untuk memahami situasi dan
mengaktifkan pengetahuan atau informasi yang sudah dimiliki sebelumnya.
Endsley (1995) mengemukakan model pemrosesan informasi, yaitu situation
awareness untuk mengkaji proses pengambilan keputusan yang dilakukan
pengemudi/ pengendara untuk bertindak. Sebagai suatu proses, setiap tahapan
dalam model tersebut akan berpengaruh terhadap tahapan selanjutnya, sehingga
jika suatu tahapan mengalami hambatan maka berpotensi menghalangi sampainya

7
informasi di tahap berikutnya. Sebagai contoh, sebuah peringatan yang tidak dapat
dipahami.

2.3. Solusi Meminimalisir Kecelakaan Yang Disebabkan Human Error

Kecelakaan lalu lintas telah menjadi perhatian banyak pihak. Banyak pula riset
yang meneliti penanganan lalu lintas untuk mengurangi angka kejadian
kecelakaan. Beberapa solusi yang diberikan terkait dengan pengembangan faktor-
faktor sarana prasarana, regulasi hukum, dan teknologi. Padahal masalah
utamanya adalah dari faktor manusia itu sendiri, yaitu kedisiplinan pengguna jalan
dan kedisiplinan aparat yang seharusnya menegakkan peraturan.

Salah satu metode penangan permasalahan lalu lintas adalah 3 E, yakni kombinasi
dari engineering, education dan enforcement. Yakni, keterpaduan antara aspek
teknologi yang terdiri dari inovasi kendaraan dan pengaturan prasarana jalan,
pendidikan kesadaran berlalu lintas serta penegakan hukum yang tegas terhadap
pelanggar peraturan lalu lintas (Subair, 2008).

1. Aspek Teknologi

Contoh dari aspek teknologi yakni kendaraan yang dilengkapi pengereman


darurat otomatis dan peringatan tabrakan, memiliki kemungkinan 43% lebih kecil
kecelakaan. Studi yang sama juga menemukan, jumlah kecelakaan secara
signifikan lebih rendah pada mobil yang dilengkapi dengan advanced driver
assistance systems.

Temuan utama dari riset ini, kami mendapat keuntungan besar dalam
keselamatan, melalui penerapan sistem bantuan pengemudi. Seperti rear
emergency braking, rear cross-traffic alert dan fitur lain. Selain itu, kami
mengungkap, semakin otomatis sistemnya (komputeriasasi) maka semakin besar
manfaatnya. Hubungan kerja kami dengan GM sangat penting dalam
mengevaluasi efek dari sistem ini. Dan kami berharap, apa yang dipelajari dapat
memotivasi penyebaran yang lebih luas pada teknologi yang paling efektif,”
imbuh Carol Flannagan, UMTRI Research Associate Professor.

8
2. Aspek Prasarana Jalan

Salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya, termasuk jalan tol adalah
pengemudi yang didapati dalam kondisi mengantuk. Penyebab kantuk pun
banyak ragamnya, diantaranya seperti pengemudi mengalami jenuh sehingga
kelihangan orientasi saat berkendara. Contoh prasarana jalan agar
mengingatkan/menyadar pengemudi dari kantuknya yakni dengan membuat
polisi tidur.

3. Aspek Kesadaran
keterampilan mengemudi/mengendara secara fisik saja tidak mencukupi
untuk mengemudi/mengendara secara aman di jalan raya. Faktor kognitif di
dalam diri pengemudi/pengendara memegang peran sangat penting walaupun
pada kenyataannya sering tidak diperhitungkan, baik dalam menentukan
kelayakan dalam memberikan Surat Izin Mengemudi (SIM) maupun dalam
menganalisis perilaku mengemudi secara aman/berbahaya, dan juga
menganalisis terjadinya sebuah kecelakaan.

9
6 BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
lokasi penelitian yaitu ruas jalan sepanjang distrik
merauke sampai distrik sota kabupaten merauke. Alasan peneliti
memilih lokasi ini untuk mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas di ruas jalan
tersebut.

Merauke

Gambar 1.1 lokasi penelitian

3.2. Metode penelitian

Sumber Data Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data
primer dan data sekunder.

3.2.1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat peneliti dari sumber pertama baik individu
atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner yang biasa

10
dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah
memperoleh data dari para masyarakat yang sudah melewati ruas jalan merauke
sampai sota dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah disediakan oleh
peneliti.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:

3.3.1. Metode Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk di
jawabnya. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebagai instrumen penelitian,
metode yang digunakan adalah analisis SWOT. Peneliti meneliti 80 responden.

11
7 BAB IV

8 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner


Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode survei dengan
menyebarkan kuesioner pada masyarakat merauke yang pernah melewati jalan
merauke-sota. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Total item pernyataan dalam kuesioner sebanyak
20 item pernyataan.

Kuesioner yang disebarkan sebanyak 80 kuesioner kepada responden


yang merupakan masyarakat merauke yang pernah melewati jalan merauke-
sota. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti. Pengisian
kuesioner dilakukan selama 7 hari, mulai dari tanggal 1 November 2021 s/d 7
November 2021.

4.2 Karakteristik Responden Masyarakat


Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, dan jenis kendaraan . Peneliti telah merangkum
karakteristik responden secara terperinci yang ditunjukkan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2
Karakteristik responden

Karakteristik Jumlah (orang) presentasi


Jenis kelamin
1. Laki – laki 53 66%
2. Perempuan 27 34%
Usia
1. 20-25 tahun 34 43%

12
2. 26-31 tahun 25 31%
3. 32-37 tahun 17 21%
4. Diatas 37 tahun 4 5%
Pendidikan terakhir
1. Smp 19 24%
2. Sma 43 54%
3. S1 18 22%
Jenis kendaraan
1. Motor 51 64%
2. Mobil 29 36%

Data primer yang diolah (2021)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki


sebanyak 53 orang dengan presentase 66% dan responden perempuan
sebanyak 27 orang dengan presentase 34 %. Untuk kategori Usia mayoritas
responden terbanyak berkisar antara 20-25 tahun sebanyak 34 orang dengan
presentase 43% dan usia responden yang paling sedikit adalah di atas 37
tahun yaitu sebanyak 4 orang dengan presentase 5%. Untuk kategori
pendidikan terakhir didominasi oleh responden yang berpendidikan SMA
yaitu sebanyak 43 responden dengan presentase 54% dan responden paling
sedikit dalam kategori pendidikan terakhir yaitu S1 yang berjumlah 18
responden dengan presentase 22%. Sedangkan untuk kategori kendaraan
mayoritas responden mengendarai mobil sebanyak 29 orang dengan
presentase 36% dan yang mengendarai motor sebanyak 51 orang dengan
presentase 64%.

4.3 Data Dari Responden


Dari data tersebut dilakukan uji statistik deskriptif. Hasilnya
menunjukkan bahwa rerata dan simpangan baku untuk masing–masing
indikator memberikangambaran bahwa data tersebut sudah cukup baik dan
dapat dipergunakan untuk keperluan analisis berikutnya.data di tunjukan
dalam tabel 4.3

13
Tabel 4.3
Data responden
Contoh Sampel Kuisioner
Responden 1
Kuisioner Bobot Rating
Strength (Kekuatan)
1. Apakah bpk/ibu/saudara/i selalu memperhatikan kecepatan kendaraan saat mengendarai ? 5 3
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering menyalip kendaraan lain / belok tanpa menggunakan lampu sein? 3 3
3. Apakah Anda sering membunyikan klakson untuk menunjukkan kesalahan pada pengguna jalan lain? 4 4
4. Apakah Anda sering merawat kendaraan Anda sebelum melakukan perjalanan melalui rute Merauke – Sota? 4 3
5. Apakah Anda sering melihat kaca spion ketika berkendara? 5 4

Weakness (Kelemahan)
1. Apakah perjalanan bpk/ibu/saudara/i mengalami rasa kantuk karena jalan yang cukup panjang? 3 3
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering berkendara rute Merauke - Sota dalam keadaan yang kurang sehat? 3 2
3. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika belok ke sisi jalan? 4 1
4. Apakah umur kendaraan yang sudah tua mempengaruhi keselamatan dalam berkendara? 4 2
5. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika berkendara? 3 2

Opportunity (Peluang)
1. Apakah Anda setuju bahwa perbaikan jalan rute Merauke - Sota berdampak baik pada semua pengendara? 5 4
2. Menurut Anda, apakah jalan rute Merauke - Sota yang bagus menjadi alasan untuk membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi?
5 2
3. Apakah anda sebagai pengguna kendaraan pernah mempelajari tentang keselamatan lalu lintas? 4 3
4. Apakah sebelum berkendara bpk/ibu/saudara/i sering mengecek kendaraan terlebih dahulu? 4 4
5. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas jalan Merauke – Sota? 5 3

Threats (Ancaman)
1. Apakah Anda setuju bahwa butiran pasir yang banyak terdapat pada tikungan membahayakan keselamatan Anda? 3 2
2. Apakah pengguna jalan yang ugal-ugalan menjadi faktor utama dalam terjadinya kecelakaan? 4 2
3. Apakah Anda pernah membawa kendaraan dalam pengaruh alkohol? 3 1
4. Apakah Anda pernah mencoba menyalip pengendara yang memberikan tanda berbelok? 3 2
5. Apakah Anda pernah mengerem terlalu cepat atau salah berbelok sampai terpleset? 3 2

Pembobotan Rating
1 Tidak Pernah 1 Tidak Kuat
2 Jarang 2 Kurang Kuat
3 Pernah 3 Kuat
4 Sering 4 Sangat Kuat
5 Selalu

14
Bobot

Strength (Kekuatan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Bobot


1. Apakah bpk/ibu/saudara/i selalu memperhatikan kecepatan kendaraan saat mengendarai ? 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47 0,2398
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering menyalip kendaraan lain / belok tanpa menggunakan lampu sein? 3 3 3 3 3 4 5 2 2 1 29 0,14796
3. Apakah Anda sering membunyikan klakson untuk menunjukkan kesalahan pada pengguna jalan lain? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 0,20918
4. Apakah Anda sering merawat kendaraan Anda sebelum melakukan perjalanan melalui rute Merauke – Sota? 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 39 0,19898
5. Apakah Anda sering melihat kaca spion ketika berkendara? 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 40 0,20408
∑ 196 1

Weakness (Kelemahan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Bobot


1. Apakah perjalanan bpk/ibu/saudara/i mengalami rasa kantuk karena jalan yang cukup panjang? 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 21 0,14685
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering berkendara rute Merauke - Sota dalam keadaan yang kurang sehat? 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 24 0,16783
3. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika belok ke sisi jalan? 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 36 0,25175
4. Apakah umur kendaraan yang sudah tua mempengaruhi keselamatan dalam berkendara? 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 0,24476
5. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika berkendara? 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 0,18881
∑ 143 1

Opportunity (Peluang) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Bobot


1. Apakah Anda setuju bahwa perbaikan jalan rute Merauke - Sota berdampak baik pada semua pengendara? 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 44 0,20952
2. Menurut Anda, apakah jalan rute Merauke - Sota yang bagus menjadi alasan untuk membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi? 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 43 0,20476
3. Apakah anda sebagai pengguna kendaraan pernah mempelajari tentang keselamatan lalu lintas? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 0,18571
4. Apakah sebelum berkendara bpk/ibu/saudara/i sering mengecek kendaraan terlebih dahulu? 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 39 0,18571
5. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas jalan Merauke – Sota? 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 45 0,21429
∑ 210 1

Threats (Ancaman) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Bobot


1. Apakah Anda setuju bahwa butiran pasir yang banyak terdapat pada tikungan membahayakan keselamatan Anda? 3 3 3 3 3 2 2 2 4 5 30 0,18405
2. Apakah pengguna jalan yang ugal-ugalan menjadi faktor utama dalam terjadinya kecelakaan? 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 0,23313
3. Apakah Anda pernah membawa kendaraan dalam pengaruh alkohol? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 0,19018
4. Apakah Anda pernah mencoba menyalip pengendara yang memberikan tanda berbelok? 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 32 0,19632
5. Apakah Anda pernah mengerem terlalu cepat atau salah berbelok sampai terpleset? 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 0,19632
∑ 163 1

15
Rating

Strength (Kekuatan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rating Skor


1. Apakah bpk/ibu/saudara/i selalu memperhatikan kecepatan kendaraan saat mengendarai ? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,71939
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering menyalip kendaraan lain / belok tanpa menggunakan lampu sein? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,44388
3. Apakah Anda sering membunyikan klakson untuk menunjukkan kesalahan pada pengguna jalan lain? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 0,83673
4. Apakah Anda sering merawat kendaraan Anda sebelum melakukan perjalanan melalui rute Merauke – Sota? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,59694
5. Apakah Anda sering melihat kaca spion ketika berkendara? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 0,81633
∑ 170 17 3,41327

Weakness (Kelemahan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rating Skor


1. Apakah perjalanan bpk/ibu/saudara/i mengalami rasa kantuk karena jalan yang cukup panjang? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,44056
2. Apakah bpk/ibu/saudara/i sering berkendara rute Merauke - Sota dalam keadaan yang kurang sehat? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,33566
3. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika belok ke sisi jalan? 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0,25175
4. Apakah umur kendaraan yang sudah tua mempengaruhi keselamatan dalam berkendara? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,48951
5. Apakah Anda sering tidak menyadari pejalan kaki menyeberang ketika berkendara? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,37762
∑ 100 10 -1,8951

Opportunity (Peluang) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rating Skor


1. Apakah Anda setuju bahwa perbaikan jalan rute Merauke - Sota berdampak baik pada semua pengendara? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 0,8381
2. Menurut Anda, apakah jalan rute Merauke - Sota yang bagus menjadi alasan untuk membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,40952
3. Apakah anda sebagai pengguna kendaraan pernah mempelajari tentang keselamatan lalu lintas? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,55714
4. Apakah sebelum berkendara bpk/ibu/saudara/i sering mengecek kendaraan terlebih dahulu? 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3,9 0,72429
5. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas jalan Merauke – Sota? 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 0,64286
∑ 159 15,9 3,1719

Threats (Ancaman) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rating Skor


1. Apakah Anda setuju bahwa butiran pasir yang banyak terdapat pada tikungan membahayakan keselamatan Anda? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,3681
2. Apakah pengguna jalan yang ugal-ugalan menjadi faktor utama dalam terjadinya kecelakaan? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,46626
3. Apakah Anda pernah membawa kendaraan dalam pengaruh alkohol? 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0,19018
4. Apakah Anda pernah mencoba menyalip pengendara yang memberikan tanda berbelok? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,39264
5. Apakah Anda pernah mengerem terlalu cepat atau salah berbelok sampai terpleset? 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 0,39264
∑ 90 9 -1,8098

X Y
1,5182 1,362

16
Grafik

17
18
19
20
9 BAB V

PENUTUP
Kesimpulan

Saran

18
Daftar Pustaka

https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/06/10/human-error-sering-kita-
lakukan-di-jalanan-benarkah/

https://www.liputan6.com/otomotif/read/4059411/riset-buktikan-fitur-sistem-
pengereman-otomatis-mengurangi-risiko-tabrakan

19

Anda mungkin juga menyukai