FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Sarana dan
Prasarana Transportasi di Jakarta” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Ria Miftakhul Jannah,
S.T., M.T. yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Ibu
Ria Miftakhul Jannah, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-
Dasar Rekayasa Transportasi. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca untuk mengetahui tentang permasalahan
transportasi apa saja yang ada di Jakarta. Kami sangat menyadari jika makalah ini
jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan. Maka dari itu, kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
2.3.1 Kemacetan...............................................................................................5
BAB III..................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan...................................................................................................24
3.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1.4 Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi yang ada di
Jakarta?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, transportasi juga dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
transportasi orang dan transportasi barang. Transportasi orang digunakan untuk
memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain, seperti dalam perjalanan ke
sekolah, tempat kerja, atau kegiatan sosial. Sementara itu, transportasi barang
digunakan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, seperti dalam
distribusi barang atau pindah rumah.
3
Sistem transportasi mencakup berbagai jenis mode transportasi, seperti kendaraan
pribadi, kendaraan umum, kapal, pesawat, kereta, dan lain-lain. Sistem ini juga
melibatkan infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, jembatan, rel kereta, bandara,
dan pelabuhan.
Selain itu, sistem transportasi juga mencakup berbagai jenis kegiatan dan layanan
pendukung, seperti manajemen lalu lintas, logistik, perawatan kendaraan, dan
informasi transportasi. Semua ini dikelola dan diatur oleh pemerintah, organisasi
swasta, dan masyarakat untuk memastikan transportasi yang aman, efisien, dan
handal.
4
Keterbatasan infrastruktur transportasi: Kepadatan penduduk yang tinggi dapat
mengakibatkan keterbatasan infrastruktur transportasi, termasuk jalan-jalan,
jembatan, dan stasiun. Hal ini dapat mengakibatkan masalah dalam mengelola
aliran lalu lintas dan meningkatkan waktu tempuh.
2.3.1 Kemacetan
Jakarta adalah ibu kota dan kota terbesar Indonesia. Terletak di estuari Sungai
Ciliwung, di bagian barat laut Jawa. Jumlah penduduk yang terus meningkat juga
berakibat terhadap meningkatnya jumlah pergerakan atau mobilititas masyarakat. Jika
terjadi kesendatan dalam lalu lintas yang ditandai dengan tidak bergeraknya
kendaraan maka itu dikatakan terjadi kemacetan. Kemacetan di Jakarta sudah menjadi
momok, bukan hanya bagi masyarakat Jakarta saja namun juga bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Dibandingkan dengan kota di negara lain, angkutan umum di
negara kita sangat tertinggal. Di negara maju masyarakatnya lebih bnyak
menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Sedangkan di Jakarta
masyarakatnya lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi alih-alih menggunakan
kendaraan umum dengan alasan seperti tidak nyaman, waktu tempuh perjalanan yang
lebih lama, kapasitas angkutan umum tidak memadai sehingga keamanan tidak dapat
diperoleh dan alasan lain. Jumlah penunggang kendaraan pribadi semakin meningkat
dari tahun ke tahun yang tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur yang
memadai dan akan menyebabkan kemacetan semakin meningkat.
5
Berikut adalah faktor faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan di kota Jakarta:
sekitarnya bertambah sebanyak 5.500 hingga 6.000 unit per hari. Dengan terus
bertambahnya volume kendaraan di jakarta tanpa adanya pembangunan infrastruktur
yang memadai tentu hal ini patut disebut sebagai penyebab utama kemacetan di
Jakarta. Kemacetan di jalan tol luar dan dalam kota didominasi oleh kendaraan
pribadi, begitu juga disetiap lampu lalulintas jumlah kendaraan roda dua sangat
mendominasi. Kendaraan roda empat yang memiliki ukuran besar yang seharusnya
dikendarai oleh 3 atau 4 orang bahkan hanya dikendarai oleh pengemudi saja.
Bisa dibayangkan bagaimana pemborosan ruas yang terjadi. Disamping pengguna
kendaraan roda empat, disetiap lampu merah kendaraan roda dua bisa berjumlah
ratusan. Meningkatnya pengguna sepeda motor umumnya dkarenakan lebih banyak
keuntungan yang dirasakan diantaranya harga relative lebih murah, bahan bakar lebih
irit, waktu tempuh jadi lebih cepat, tidak perlu menunggu, dan dapat menunjang
segala aktifitas manusia. Tapi hal ini menyebabkan masalah karena kurangnya
kedisiplinan pengguna sepeda motor dan juga tidak ada jalur khusus kendaraan roda
dua yang menyebabkan motor seringkali menempati jalur untuk mobil sehingga
menyebabkan kemacetan. Mereka enggan menggunakan kendaraan umum itu
disebabkan karena fasilitas kendaraan umum dianggap masih sangat kurang nyaman.
Menggunakan kendaraan umum dirasakan membuang waktu dengan siasia dan
seringkali menimbulkan kekesalan, karena kendaraan umum sering ngetem terlalu
lama sehingga penumpang yang terburu-buru terlambat sampai ditujuan merasa
6
khawatir dimana akhir-akhir ini kita sering mendengar berita kriminalitas yang terjadi
di angkutan umum. alasan lebih praktis, hemat dan lebih cepat sampai di tujuan.
Faktor Manusia
Manusia sebagai pengguna jalan baik sebagai pengendara ataupun pejalan kaki
yang tidak taat aturan menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta. Pejalan kaki
yang menyebrang tidak melalui jembatan penyebrangan, angkutan umum yang
ngetem disembarang tempat, pengendara yang melawan arus, angkutan umum yang
menaik turunkan penumpang disembarang tempat, melanggar aturan lalu lintas, juga
para pengendara yang menyerobot jalur busway yang tentunya menyebabkan
terganggunya hak transportasi tersebut, dsb. Disamping itu penumpang juga memiliki
andil dalam menciptakan kemacetan, misalnya menghentikan kendaraan disembarang
tempat yang menybabkan angkutan berhenti secara mendadak sehingga akan
menggangu kendaraan yang lain atau bahkan kecelakaan.
7
Pedagang kaki lima juga salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Banyak
pedagang kaki lima yang mengunakan trotoar sebagai tempat berjualan mereka dan
mengganggu pejalan kaki sehingga pejalan kaki lebih memilih turun ke jalan yang
dapat mengganggu lalulintas. Hal lain yang membuat pedagang kaki lima menjadi
penyebab kemacetan karena banyak pengendara yang akan berhenti untuk membeli
dagangan mereka dan memarkirkannya di pinggir jalan raya yang menyebabkan
terganggunya arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan. Tidak jarang juga
kendaraan pejabat yang lewat dengan patroli menyebabkan kemacetan karena banyak
kendaraan yang menepi ataupun diberhentikan yang menyebabkan kemacetan terjadi.
8
dampak secara psikis bisa berupa stres, kesal, dan rasa tidak nyaman karena
dikelilingi oleh polusi, penurunan kualitas lingkungan akibat polusi, dan sebagainya.
Dalam suatu permasalahan tentu ada suatu usaha untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah
kemacetan di kota Jakarta :
9
terhadap penggunaan kendaraan umum. Ini dikarenakan masih banyaknya
permasalahan yang terjadi ketika menggunakan kendaraan umum sehingga lebih
memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Fasilitas yang kurang memadai
menjadikan masyarakat enggan untuk menggunakan kendaraan umum. Halte-halte
transjakarta yang sulit terjangkau dan juga KRL yang belum ada tambahan jalur atau
gerbong menjadi alasan masyarakat Jakarta malas menggunakan kendaraan umum.
10
kendaraan pribadi memasuki jalur transjakarta. Tentunya ini mengganggu perjalanan
transjakarta.
Angkot
Seiring perkembangan zaman, masyarakat Jakarta sudah jarang menggunakan
angkot untuk berpergian. Dikarenakan sudah banyak yang memiliki kendaraan pribadi
dan juga sudah ada ojek/taksi online yang lebih mudah dan praktis. Akan tetapi
angkot masih menjadi permasalahan transportasi umum. Ini dikarenakan angkot yang
sering berhenti di sembarang tempat sehingga terjadi kemacetan. Selain itu
masyarakat sudah jarang menggunakan angkot dikarenakan fasilitas dari angkot
sendiri sudah ketinggalan dan tidak memberikan kenyamanan. Selain itu supir angkot
juga banyak yang seenaknya dalam berkendara seperti kebut-kebutan sesama angkot
untuk memperebutkan penumpang.
2. Fasilitas dari prasarana yang tidak memadai
Dampak dari permasalahan transportasi umum ini sangat banyak, diantaranya adalah :
11
Transportasi umum seharusnya memberikan kenyamanan kepada penggunanya.
Masyarakat tentu berharap dengan menggunakan kendaraan umum dapat menghemat
biaya dan lebih efisien waktunya. Namun dikarenakan sarana yang ada di Jakarta
kurang, maka yang terjadi adalah menambah waktu perjalanan. Disamping itu juga
masyarakat harus berdesak-desakan di dalam kendaraan umum. Sudah pasti ini sangat
mengganggu kenyamanan para pengguna kendaraan umum. Banyak juga yang berdiri
di dalam kendaraan umum untuk waktu yang lama dikarenakan tidak mendapat kursi.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan transportasi umum yang
ada di Jakarta yaitu :
12
juga KRL. Selain itu, melihat dari jam kerja masyarakat Jakarta, transportasi umum
menjadi padat ketika jam berangkat dan jam pulang kerja. Penambahan armada
transjakarta dan juga KRL perlu pertimbangan yang lebih matang. Karena selain pada
waktu jam kerja masyarakat Jakarta pengguna transportasi umum menjadi berkurang.
2. Peluasan prasarana
Banyaknya pengguna transportasi umum di Jakarta tidak seimbang dengan
prasarana yang ada. Antrean yang panjang sering kali terjadi, bahkan sampai keluar
stasiun atau halte. Mungkin untuk mengurangi antrean solusinya yaitu memperluas
prasarana yang ada. Seperti yang kita tahu, Jakarta merupakan kota yang padat.
Sehingga perluasan prasarana menjadi hal yang sulit. Tetapi perluasan prasarana bisa
dilakukan dengan mengikuti jalur kendaraan umum seperti halte-halte transajakarta
yang menyambung dengan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang). Ini dilakukan
supaya antrean tidak melebihi dari prasarana yang tersedia.
3. Meningkatkan fasilitas yang ada
Fasilitas yang tersedia dalam sarana dan prasarana transportasi umum masih
belum maksimal. Peningkatan fasilitas diharapkan bisa memberikan kenyaman
kepada para penggunanya. Misalkan seperti menambah kursi di halte ataupun stasiun
untuk menunggu kedatangan transjakarta ataupun kereta dan menyediakan toilet di
halte transjakarta.
13
yang diderita sungguh besar terutama bagi pengguna jalan, seperti terjadinya waktu
tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.
14
Situasi-sistuasi yang dikategorikan faktor setempat itu adalah seperti daya
dukung tanah di tempat itu memang sangat rendah. Dibutuhkan perbaikan daya
dukung tanah dengan cara menggantinya dengan tanah yang memiliki daya dukung
yang baik kemudian dipadatkan. Kemudian dilakukan pekerjaan konstruksi lapisan
jalan.
15
2.3.4 Banjir Yang Menghambat Kegiatan Transportasi
Banjir merupakan bencana alam yang palig sering terjadi di Indonesia, terutama
di daerah Ibu Kota. Banjir merupakan keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh
air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan
memperhatikan curah hujan dan aliran ait. Namun terkadang banjir dapat datang tiba-
tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.
Jakarta merupakan kota yang selalu terkena bencana banjir. Kita tidak dapat
menghilangkannya. Tetapi yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi risiko
yang diakibatkan dari bencana banjir. Banyak cara yang dilakukan, baik dalam jangka
pendek, menengah, maupun panjang, termasuk normalisasi dan naturalisasi. Proses
normalisasi bisa dilakukan di hilir, sedangkan naturalisasi dilakukan di tengah dan
hulu.
Terjadinya banjir menimbulkan kerugian secara material dan non material bagi
masyarakat. Berikut dampak banjir :
Banjir bisa mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah ataupun
sarana prasarana umum lainnya. Selain itu, masyarakat terdampak banjir juga akan
sulit untuk bekerja selama banjir terjadi. Hal ini tentu membuat masyarakat rugi dari
sisi ekonomi.
16
aktivitas seperti biasa. Terlebih bencana banjir juga membuat kesulitan dalam akses
dan transportasi. Tidak hanya rumah warga saja yang terjkena banjir. Namun
beberapa jalur transportasi di Ibu Kota juga terganggu. Mulai dari kendaraan pribadi,
transjakarta, hingga kereta, baik commuterline maupun kereta jarak jauh.
Kereta listrik menerobos rel yang terendam air di stasiun. Saat hujan lebat dan
mengakibatkan genangan air yang merendam jalur rel, untuk antisipasi PT Kereta
Commuter Indonesia melakukan rekayasa pola oprasi.
17
Beberapa kendaraan menerobos banjir di ruas
tol Jakarta. Drainase yang buruk membuat ruas tol
terendam banjir, sehingga menyebabkan kemacetan
parah di kedua arah.
Penyebab
Kedua, perubahan tutupan lahan. Analisis data tutupan lahan KLHK tahun 2000
dan 2019 menunjukkan peningkatan luas hutan tanaman hingga 117.7% di kawasan
hulu sungai yang mengalir menuju Jakarta, menggantikan dominasi lahan pertanian.
Luas permukiman juga tumbuh pesat hingga 47.4%, menggantikan lahan pertanian
dan ruang terbuka hijau di kawasan tengah dan hilir. Di Jakarta sendiri, luas ruang
terbuka hijau hanya 9.8% di tahun 2019. Hal ini meningkatkan peluang meluapnya
sungai dan jaringan drainase akibat besarnya air limpasan permukaan (runoff), belum
lagi ancaman sedimentasi di sungai akibat laju erosi yang besar di kawasan hulu.
18
untuk kebutuhan harian. Akibatnya, tinggi muka air tanah di Jakarta semakin dangkal
dan kapasitas simpan air menjadi lebih rendah.
Solusi
Secara umum ada beberapa jenis kecelakaan lalu lintas, diantaranya Yaitu:
jenis kecelakaan dan penyebab kecelakaan. jenis kecelakaan Dipandu oleh pedoman
untuk menangani lokasi rawan kecelakaan Lalu lintas yang diterbitkan oleh
departemen. permukiman dan infrastruktur Region (Pd T-09-2004-B) fokus pada
penelitian antar tipe Insiden dikelompokkan berdasarkan jenis utama. Analisis data
19
kecelakaan dapat dilakukan dengan cara menganalisis Metode "5W+1H", yaitu Why
(penyebab kecelakaan), What (jenis kecelakaan), Where (lokasi kecelakaan),
Who(pengguna jalan), When (waktu kejadian) dan How (jenis pergerakan
kendaraan).
Keterlibatan pengguna jalan dalam kecelakaan dikelompokkan sesuai dengan itu jenis
pengguna jalan atau jenis kendaraan, termasuk pejalan kaki, bus, truk, bus, sepeda
motor, kendaraan tidak bermotor (sepeda, becak, kereta bayi, dll.)
4. Where
Waktu terjadinya kecelakaan dapat dilihat dari kondisi pencahayaan pada mobil Di
mana atau kapan kecelakaan itu terjadi.
Jika dilihat dari kondisi cahaya, waktu terjadinya terbagi menjadi Malam
Gelap/Tanpa Cahaya, Malam Cerah, Siang Terang, hari gelap (hujan, kabut, asap),
fajar atau senja.
20
Jika mengacu pada jangka waktu dalam hal waktu terjadinya Ditemukan di tabel
kejadian.
Sebelum kecelakaan, pada dasarnya olahraga tertentu. Aksi olahraga khas, dll. Jalan
lurus, potong atau siapkan kendaraan, belok (kiri atau kanan), berbalik, berhenti (tiba-
tiba, atas dan bawah Penumpang) masuk dan keluar tempat parkir. Menurut Austroad
(2002), Warpani (1999) dan Pignataro (1973)
Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang paling umum tidak termasuk
faktor manusia (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan, jalan dan lingkungan jalan.
Pignataro juga mengatakan kecelakaan itu karena perilaku pengemudi yang buruk
atau kombinasi faktor pejalan kaki, jalan raya, kendaraan, cuaca buruk atau jarak
pandang yang buruk. Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pergerakan kendaraan,
kebutuhan untuk memindahkan orang dan/atau barang dan lingkungan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kecelakaan terjadi karena efek gabungan dari satu atau dua
faktor menyebabkan satu atau lebih banyak kecelakaan.
1. Faktor Manusia
21
b. Usia pengemudi
Berdasarkan usia pelaku kecelakaan lalu lintas mayoritas adalah 22s.d30 tahun,
kemudian 31s.d 40 tahun, dimana pada kelompok usia ini tingkat emosi paling stabil
yaitu tingkat kelincahan dan refleksnya bagus dibandingkan dengan kelompok umur
lainnya, namun secara umum disini pada kelompok umur mobilitasnya juga sangat
tinggi di jalan raya.
Jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah sepeda motor
yang pangsanya rata-rata 62,62% dalam empat tahun terakhir, diikuti jenis mobil
pengemudi 36%. barang kendaraan 29% dan bus 10 ,56%. Risiko kecelakaan akibat
tidak beroperasinya kendaraan cukup tinggi, sehingga aparat penegak hukum harus
tegas dalam memberantas pelanggaran lalu lintas.
Faktor yang disebabkan oleh faktor jalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
4. Faktor lingkungan
22
Faktor lingkungan jalan sangat mempengaruhi lalu lintas. Hal ini mempengaruhi
pengemudi saat mengatur kecepatan (percepatan, konstan, perlambatan atau
berhenti). faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan, faktor tersebut adalah:
a. Lokasi Jalan
Volume lalu lintas merupakan variabel terpenting dalam rekayasa lalu lintas dan pada
dasarnya merupakan proses perhitungan yang berkaitan dengan jumlah pergerakan
per satuan waktu pada suatu lokasi tertentu.
d. Geometri jalan
23
hilang atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak dapat dipulihkan atau
diregenerasi untuk selama-lamanya.
3. Luka ringan adalah korban kecelakaan yang mengalami luka yang tidak
memerlukan rawat inap atau memerlukan rawat inap lebih dari 30 hari.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transportasi adalah suatu kegiatan yang melibatkan perpindahan orang,
barang, atau informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
berbagai jenis kendaraan dan infrastruktur transportasi. Tujuan dari transportasi
adalah untuk menghubungkan berbagai tempat dan memudahkan mobilitas
manusia serta barang, sehingga memungkinkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Kemacetan
Transportasi umum
Kerusakan prasarana jalan raya
Banjir yang menghambat kegiatan transportasi
Kecelakaan lalu lintas
Permasalahan transportasi ini disebabkan oleh faktor alam dan juga faktor
manusia. Begitu juga dampak-dampak dari banyaknya permasalahan transportasi
25
yang ada sangatlah bermasalah bagi masyarakat dan juga alam. Bagi masyarakat
akan kehilangan waktu dan juga berpengaruh pada ekonomi mereka. Sedangkan
dampak terhadap alam yaitu polusi yang sangat tebal di Jakarta.
Solusi dari permasalahan transportasi ini bisa diatasi dengan kerja sama
masyarakat. Solusi yang digunakan juga harus terintegritas dan berkelanjutan.
Diantaranya yaitu investasi dalam infrastruktur transportasi, mendorong
transportasi berkelanjutan, penerapan teknologi transportasi, pendidikan
kesadaran publik, dan regulasi lalu lintas.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai hasil diskusi kami tentang
“Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Sarana dan Prasarana Transportasi di
Jakarta” yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Kami menyadari masih
sangat banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini. Karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya referensi yang berhubungan dengan makalah kami.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abigail, T. T. (2022, November 2). 19 Cara Mengatasi Kemacetan di Jakarta. Retrieved
from Pinhome: https://www.pinhome.id/blog/cara-mengatasi-kemacetan-di-
jakarta/#:~:text=Cara%20Mengatasi%20Kemacetan%20di%20Jakarta
%20Membuat%20sistem%20transportasi,Mengoptimalkan%20angkutan
%20trans%20Jakarta%20dengan%20jalur%20khusus%20busway
Ali, M. I., & Abidin, M. R. (2019). Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap intensitas
kemaceta lalu lintas di Kecamatan Rappocini Makassar. PROSIDING SEMINAR
NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, 68-73.
Azzam, A. (2020, Februari 25). BERITA FOTO : Ketika Banjir Melumpuhkan Transportasi
Ibu Kota. Retrieved from Bisnis.com:
https://jakarta.bisnis.com/read/20200225/383/1205611/berita-foto-ketika-
banjir-melumpuhkan-transportasi-ibu-kota-
B1. (2013, Januari 25). Pengamat: Kerusakan Jalan di Jakarta Sudah Parah. Retrieved
from BERITASATU: https://www.beritasatu.com/news/93568/pengamat-
kerusakan-jalan-di-jakarta-sudah-parah
BANJIR JAKARTA: Transportasi & Distribusi Terganggu, Inflasi Terkerek. (2013, Januari
17). Retrieved from EKONOMI BISNIS:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20130117/9/131701/banjir-jakarta-
transportasi-and-distribusi-terganggu-inflasi-terkerek
Banyak Masalah, KRL Commuter Line Sudah Uzur. (2019, April 5). Retrieved from
Okezone.com:
https://economy.okezone.com/read/2019/04/05/320/2039378/banyak-
masalah-krl-commuter-line-sudah-uzur?page=2
Dampak Jalan Rusak terhadap Aktivitas Masyarakat. (2019, Juni 22). Retrieved from
kompasiana:
https://www.kompasiana.com/dimas95061/5d0e0aee0d82307f980c1434/damp
ak-jalan-rusak-terhadap-aktivitas-masyarakat
Hidayanti, I. (2019, Januari 3). Urbanisasi dan Transportasi Masal di Jakarta. Retrieved
from LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA:
http://lipi.go.id/publikasi/urbanisasi-dan-transportasi-masal-di-jakarta/27088
Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan (unit) di Provinsi DKI Jakarta
2019-2021. (2021). Retrieved from jakarta.bps:
https://jakarta.bps.go.id/indicator/17/786/1/jumlah-kendaraan-bermotor-
menurut-jenis-kendaraan-unit-di-provinsi-dki-jakarta.html
Masalah Transportasi Umum di Jakarta: Dari Fasilitas Hingga Sistem Integrasi. (2021,
Maret 27). Retrieved from Info indonesia: https://www.infoindonesia.id/info-
27
warna-warni/pr-9617009463/Masalah-Transportasi-Umum-di-Jakarta-Dari-
Fasilitas-Hingga-Sistem-Integrasi
Menuju Transportasi Perkotaan yang Ramah dan Nyaman. (2021, Juni 15). Retrieved
from Kementerian Perhubungan Republik Indonesia:
https://dephub.go.id/post/read/menuju-transportasi-perkotaan-yang-ramah-
dan-nyaman
Pribadi, Y. S., & Wihanesta, R. (2021, Agustus 3). Mengapa Jakarta Sering Mengalami
Banjir dan Bagaimana Adaptasi Nature-based Solutions (NbS) dapat Membantu
Mengurangi Risikonya. Retrieved from WRI INDONESIA: https://wri-
indonesia.org/id/wawasan/mengapa-jakarta-sering-mengalami-banjir-dan-
bagaimana-adaptasi-nature-based-solutions-nbs
Tamara, S., & Sasana, H. (2017, Desember 13). ANALISIS DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL
AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA BOGOR-JAKARTA. Retrieved
from http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP/article/view/529/425
Zulfikar, F. (2022, Juli 16). 5 Dampak Banjir bagi Masyarakat dan Lingkungan. Retrieved
from detikedu: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6182544/5-dampak-
banjir-bagi-masyarakat-dan-lingkungan
28