Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Delfiyan Widiyanto, S.Pd., M.Pd.


Anggota kelompok : Afra Andiryan (2220503090)
Andira Rahyu Gita (2220503104)
Lulu Isna Zanuba (2230503109)
Ganendra Andito D. P. (2240503120)
Yusfian Wahyu Setyadi (2240503121)

1. Apa yang membedakan ukuran bendera merah putih di beberapa tempat?


Ukuran bendera merah putih telah ditetapkan di dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 yang mengatur tentang bendera, Bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan. Sesuai dengan pasal 4 ayat 1 “Bendera Negara Sang
Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari
panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama.” Kemudian pada pasal yang sama ayat 3 dijelaskan
bahwasannya ukuran bendera Negara telah ditentukan sebagai berikut :
a. Untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan ukuran bendera yaitu 200 cm ×
300 cm
b. Untuk penggunaan di lapangan umum yaitu 120 cm × 180 cm
c. Untuk penggunaan di dalam ruangan yaitu 100 cm × 150 cm
d. Untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden yaitu 36 cm × 45 cm
e. Untuk penggunaan di mobil pejabat negara yaitu 30 cm × 45 cm
f. Untuk penggunaan di kendaraan umum yaitu 20 cm × 30 cm
g. Untuk penggunaan di kapal yaitu 100 cm × 150 cm
h. Untuk penggunaan di kereta api yaitu 100 cm × 150 cm
i. Untuk penggunaan di pesawat udara yaitu 30 cm × 45 cm
j. Untuk penggunaan di meja yaitu 10 cm × 15 cm

Kemudian di dalam ayat 4 dijelaskan mengenai ukuran bendera di tempat yang tidak
disebutkan dalam ayat 3. Ayat 4 ini berbunyi “Untuk keperluan selain sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), bendera yang merepresentasikan Bendera Negara dapat dibuat
dari bahan yang berbeda dengan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ukuran
yang berbeda dengan ukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan bentuk yang
berbeda dengan bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1).”
Jadi ukuran bendera di depan rumah, depan gedung, dan hiasan rumah itu bisa dengan
berbagai ukuran. Akan tetapi, harus sesuai dengan pasal 4 ayat 1 yang menyatakan
bahwa ukuran lebar bendera negara Indonesia yaitu 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta
warna merah dan putihnya memiliki ukuran yang sama.

2. Kapan bendera merah putih dikibarkan satu tiang dan setengah tiang?
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 3
bendera negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa
Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah,
gedung atau kantor, satuan Pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri. Kemudian dalam ayat 5 dijelaskan pula bahwa pengibaran
bendera Negara dikibarkan setiap pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau
peristiwa lain. Misalnya seperti hari pahlawan pada tanggal 10 November, hari
kebangkitan nasional pada tanggal 20 Mei, dan juga hari besar nasional lainnya.
Sedangkan bendera merah putih dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung
sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 12 ayat 5.
Kemudian dijelaskan pula pada ayat 6,7, dan 8 bendera merah putih dikibarkan setengah
tiang ketika presiden dan wakil presiden meninggal selama 3 hari, pimpinan Lembaga
negara dan Menteri atau pejabat setingkat Menteri selama 2 hari, dan anggota Lembaga
negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dprd selama 1 hari. Untuk pejabat negara yang
meninggal di luar negeri, bendera merah putih dikibarkan setengah tiang dilakukan sejak
tanggal kedatangan jenazah di Indonesia.

3. Apakah boleh bendera merah putih digunakan untuk sungunan, sampul buku, baju dengan
pola bendera merah putih dan bendera merah putih ditempelkan pada baju?
Untuk penggunaan bendera merah putih yang ditempelkan di baju diperbolehkan
karena sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Pasal
23 dijelaskan bahwa “Bendera Negara yang digunakan sebagai lencana dipasang pada
pakaian di dada sebelah kiri.”
Kemudian menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 pasal
24. Bendera kebangsaan Indonesia tidak boleh dipakai sebagai pembungkus maupun
penutup barung, bendera kebangsaan tidak boleh dipasang di tempat yang mudah rusak
dan kotor.
Sesuai dengan yang tertulis pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2009 pasal 24 poin e. Sampul buku tidak dapat menggunakan bendera merah putih karena
bendera tidak boleh digunakan untuk pembungkus barang. Bendera merah putih juga
tidak boleh diikat di langit-langit rumah atau untuk kegiatan sungunan. Karena bendera
kebangsaan tidak boleh diikat di langit-langit rumah yang menjadikan mudah rusak dan
juga kotor.
Sementara untuk penggunaan bendera merah putih pada baju/kemeja masih
diperbolehkan dengan syarat penggunaan bendera tidak bermaksud untuk merendahkan
kehormatan bangsa maupun menggunakan bendera negara sebagai bahan iklan komersial.

Pasal 24
Setiap orang dilarang:
a. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan
maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
b. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
c. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
d. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang
lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan
e. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup
barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.

Anda mungkin juga menyukai