Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PPKN

SEJARAH BENDERA INDONESIA

Disusun oleh :
1. Nama 01
Kelas :
9G

SMP NEGERI 02 TAWANGMANGU


TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
A. Sejarah Bendera Indonesia
Bendera sebagai identitas sebuah negara. Bendera Indonesia terdiri dari warna
merah dan putih dimana merah menggambarkan keberanian serta putih
melambangkan kesucian.
Selain itu warna merah juga melambangkan raga manusia, sementara warna
putih melambangkan jiwa dari manusia.
Saat ini bertepatan dengan 28 Oktober yang merupakan hari Sumpah Pemuda,
tanggal ini menjadi sejarah awal pergerakan kaum muda dalam berjuang merebut
kemerdekaan Republik Indonesia.
Warna merah dan putih pada bendera, sebenarnya telah digunakan sejak
zaman kerajaan. Kerajaan Pertama ialah Majapahit yang berpusat di Jawa Timur yang
menjadikan bendera merah putih sebagai lambang kebesarannya pada abad ke-13.
Tidak hanya Majapahit, Kerajaan Kediri juga menggunakan warna merah
putih sebagai panji kerajaan. Bahkan bendera pada perang Sisingamangaraja IX dari
Tanah Batak juga menggunakan warna merah dan putih.
Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja
Sisingamangaraja I-XII. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh
menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di
bagian belakangnya diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang
serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka,
bendera Merah Putih, digunakan sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan
Bone (Bendera Bone dikenal dengan nama Woromporang).
Kemudian pada tahun 1928, di pulau jawa Bendera merah putih digunakan
sebagai bentuk protes dan semangat dari pelajar dan kaum nasionalis untuk lepas dari
penjajahan Belanda.
Usai perang dunia II dan Indonesia merdeka, bendera merah putih mulai
digunakan sebagai bendera nasional. Bendera Sang Saka Merah putih pertama kali
dikibarkan di Indonesia pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan bangsa.
Setelah sebelumnya Bendera Belanda berkibar sejak 20 Maret 1602 – 8 Maret
1942 (340 tahun) dan Bendera Jepang berkibar sejak 8 Maret 1942 – 17 Agustus 1945
(3 tahun 5 bulan) di Indonesia.
Usai kemerdekaan bendera merah putih selalu dikibarkan setiap upacara
bendera.
Lagu Bendera Indonesia yaitu Berkibarlah Benderaku juga merupakan lagu
yang diperuntukkan untuk bendera merah putih. Lagu ini merupakan karangan Ibu
Soed yang digolongkan sebagai salah satu lagu wajib.
Lagu ini menceritakan kegigihan Joesoef Ronodipoero seorang pimpinan
kantor Radio Republik Indonesia. Menjelang Agresi Militer Belanda I pada 1947,
Joesoef mendapat ancaman senjata api dari pasukan Belanda, untuk menurunkan
Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI. Tetapi, Joesoef mempertahankan
bendera merah putih, untuk terus berkibar.
B. Fungsi dan Tata Cara Penggunaan Bendera Merah Putih
Bendera Negara dapat digunakan sebagai Tanda perdamaian terutama bila
terjadi konflik horizontal di wilayah NKRI, Tanda berkabung dikibarkan setengah.
Bendera setengah tiang berasal dari abad 17. Tradisi ini diperkenalkan oleh
para pelaut Inggris dan diikuti oleh negara-negara lain hingga sekarang. Sejak tahun
1612, kapten kapal Inggris Heart’s Ease meninggal dalam perjalanan ke Kanada.
Penumpang kapal mengibarkan bendera kebangsaan Inggris untuk
menghormati mendiang kapten. Bendera tersebut tidak dikibarkan di ujung tiang tapi
di tengah tiang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan perkabungan.
Selain itu bendera merah putih juga digunakan sebagai Penutup peti atau
usungan jenazah. Untuk tata cara penggunaan Bendera Negara, berikut beberapa
diantaranya:
1. Bendera Negara dikibarkan dan atau dipasang pada tiang yang besar dan tingginya
seimbang dengan ukuran Bendera Negara.
2. Bendera Negara yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran
Bendera Negara.
3. Bendera Negara yang dipasang pada dinding, dipasang membujur rata.
4. Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-lahan,
dengan khidmat dan tidak menyentuh tanah.
Pada waktu penarikan atau penurunan Bendera Negara, semua orang yang
hadir memberi hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil menghadap kan muka
pada Bendera Negara hingga selesai.Penaikan dan penurunan Bendera Negara dapat
diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
C. Larangan Terkait Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara
Diantaranya :
1. Dilarang Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar atau melakukan
perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina atau merendahkan kehormatan
Bendera Negara.
2. Memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial. Mengibarkan
Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut atau kusam.
3. Mencetak, menyulam dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan
memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara. Memakai Bendera
Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.
D. Pasal Tentang Bendera Merah Putih
Bendera negara diatur dalam UUD ’45 pasal 35, UU No 24/2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Terkait bendera
sebagai lambang negara dijelaskan dalam Pasal 4 dari ayat 1 hingga 3. Berikut ini
adalah bunyi pasal tentang bendera merah putih Indonesia:
1. Pasal 4 Ayat (1):
Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan
bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2. Pasal 4 Ayat (2):
Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dari kain yang
warnanya tidak luntur.
3. Pasal 4 Ayat (3):
Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan ketentuan
ukuran: 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan
120 cm x 180 cm pada lapangan umum
100 cm x 150 cm untuk di ruangan
36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara
20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal\
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara
10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja
Temukan pula berbagai hukum yang mengatur berbagai hal mengenai bangsa
Indonesia mulai dari sejarah perkembangan dan pokok Hukum Indonesia pada
buku Pengantar Hukum Indonesia Sejarah Dan Pokok.
E. Larangan Terhadap Perlakuan Bendera Indonesia
Larangan terhadap perlakuan bendera juga diatur dalam Pasal 57 di UU
Nomor 24 Tahun 2009 dari huruf a sampai d. Berikut bunyi dari Pasal 57, dimana
setiap warga Indonesia dilarang:
1. Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan
maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara
2. Menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk,
warna, dan perbandingan ukuran
3. Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi
dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara
4. Menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam
Undang-Undang ini.
5. Sementara itu pada Pasal 66 Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-
injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 huruf a, akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
atau denda paling banyak Rp 500 juta.
F. Aturan Pengibaran Bendera Merah Putih
Dalam keadaan tertentu pengibaran dan pemasangan Bendera Negara juga
dapat dilakukan di malam hari.
Bendera Negara juga wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai
hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum
dan transportasi pribadi di seluruh wilayah NKRI dan di kantor perwakilan RI di luar
negeri.
Pemerintah daerah juga memberikan bendera negara kepada warga negara
Indonesia yang tidak mampu dan dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar
nasional atau peristiwa lain. Sementara itu Bendera Negara wajib dikibarkan setiap
hari di:
1. Istana Presiden dan Wakil Presiden gedung atau kantor lembaga negara
2. Gedung atau kantor lembaga pemerintah
3. Gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian
4. Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah
5. Gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah
6. Gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
7. Gedung atau halaman satuan Pendidikan
8. Gedung atau kantor swasta; rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden
9. Rumah jabatan pimpinan lembaga negara
10. Rumah jabatan Menteri
11. Rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian
12. Rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat
13. Gedung atau kantor atau rumah jabatan lain
14. Pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
15. Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia
16. Taman makam pahlawan nasional.
17. Bendera Negara juga wajib dipasang pada Kereta api yang digunakan Presiden
dan Wakil Presiden, Kapal milik pemerintah atau kapal yang terdaftar di
Indonesia pada waktu berlabuh dan berlayar, Pesawat terbang milik pemerintah
atau pesawat terbang yang terdaftar di Indonesia. Selain itu Bendera Negara dapat
dikibarkan dan atau dipasang pada:Kendaraan atau mobil dinas Pertemuan resmi
pemerintah dan atau organisasi
18. Perayaan agama atau adat
19. Pertandingan olahraga Perayaan atau peristiwa lain
G. Fakta Menarik Bendera Merah Putih.Bendera pusaka 17 agustus 1945
1. Nama Lain Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia memiliki tiga sebutan yang berbeda yaitu, Bendera Pusaka,
Sang Saka Merah Putih, Sang Dwiwarna. Bendera Pusaka merupakan sebutan
untuk bendera yang pertama kali dijahit oleh Ibu Fatmawati.
Sementara sebutan Bendera Pusaka berasal dari Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih, yang merupakan julukan kepada Bendera Merah Putih sebagai
bendera Negara Indonesia. Terakhir, Sang Merah Putih atau Sang Dwiwarna
adalah sebutan untuk setiap bendera Republik Indonesia yang berkibar di setiap
upacara bendera.
2. Berasal dari Mitologi Austronesia
Dalam catatan sejarah, warna merah dan putih yang terdapat pada bendera
Republik Indonesia, berasal dari mitologi Austronesia yang melambangkan tanah
dan langit. Di mana tanah bermakna tempat kita berpijak dan langit yang
dijunjung.
3. Terinspirasi dari Warna Panji Kerajaan Majapahit
Pemilihan warna merah dan putih, konon terinspirasi dari warna panji
Kerajaan Majapahit yang memiliki sembilan garis berwarna merah putih dan
tersusun horizontal.
Bahkan sebelum Indonesia merdeka, tahun 1928, sering kali pemuda-pemuda
Indonesia menggunakan bendera merah putih untuk menunjukkan nasionalisme
mereka saat itu. Karena hal inilah sebelum kemerdekaan, Belanda melarang
penggunaan bendera merah putih.
4. Dijahit Pertama Kali oleh Ibu Fatmawati, Istri Soekarno
Bendera Pertama kali dijahit oleh Ibu Fatmawati dengan bahan katun Jepang
berukuran 276 x 200 ccm pada tahun 1944. Namun sebelumnya, bendera merah
putih ini sempat dipotong menjadi dua dan dibawa oleh Husein Mutahar, yang
merupakan ajudan Soekarno. Hingga kondisi aman, bendera baru kembali
disatukan.
5. Pertama Kali Dikibarkan pada 17 Agustus 1945
Bendera Indonesia pertama kali dikibarkan saat presiden pertama Indonesia
yaitu Soekarno, mengikrarkan Proklamasi Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur
56, pada 17 Agustus 1945.
Arti warna merah pada bendera ini yaitu melambangkan keberanian bangsa
dalam melawan penjajah, sementara putih melambangkan niat suci para pahlawan
dan rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sejak saat itu diselenggarakan upacara pemasangan dan penurunan bendera di
Istana Negara setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk mengenang jasa para
pahlawan dan mensyukuri Kemerdekaan Republik Indonesia.
6. Bambu Sebagai Tiang Pengibaran Pertama Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia pertama kali dikibarkan Ir. Soekarno saat
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, tiang yang digunakan
untuk mengibarkan bendera adalah bambu.
Dengan tiang bambu tersebut, Bendera Merah Putih berkibar pertama kali di
halaman belakang rumah Presiden Soekarno. Bendera bersejarah itu kini disimpan
dan dijaga dengan baik di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Bendera yang dikibarkan
di Istana Negara hingga saat ini hanyalah bendera duplikat yang terbuat dari bahan
sutra.
7. Berbagai Makna Dibalik Warna Merah Putih
Merah pada sang saka merah putih bermakna berani dan putih artinya suci.
Namun tak hanya itu, presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ir.
Soekarno, memaknai warna merah putih dengan sesuatu yang berbeda, yaitu
merah putih sebagai elemen penciptaan manusia.
Jika digali lebih dalam lagi, ternyata warna merah putih ini juga memiliki
filosofi elemen alam. Merah yang berarti tanah, sedangkan putih mewakili langit.
Menurut Gombloh, pencipta sekaligus penyanyi lagu Kebyar-kebyar, merah
berarti darah dan putih berarti tulang.
Merah dan putih bersatu padu, menunjukkan fitrah manusia Indonesia sejak
mereka lahir. Sesungguhnya warna merah dan putih juga telah digunakan sejak
dahulu oleh orang Jawa untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia
empat bulan berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah
sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan
unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
8. Tak Hanya Indonesia yang Menggunakan Bendera Merah Putih
Tak hanya Indonesia yang menggunakan warna merah putih, ada banyak
negara yang juga menggunakan warna ini. Paling mirip dengan bendera Indonesia
adalah bendera Monako.
Bedanya pada rasio perbandingan antara panjang dan lebarnya. Jika bendera
Indonesia memiliki rasio lebar dan panjangnya 2:3, maka bendera Monako adalah
4:5.
Bendera Monako terlihat lebih persegi. Sementara itu Bendera Singapura juga
hampir sama dengan Indonesia, dengan tambahan bulan dan bintang limanya. Tak
hanya Monako dan Singapura, negara Polandia juga menggunakan warna merah
dan putih dengan urutan warna putih di atas warna merah.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/sejarah-bendera-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai