Anda di halaman 1dari 30

Nama : Antonius Mulyo Amanto, S.Pd.,M.Pd.

TTL : Semarang, 14 Agustus 1964


Alamat : Jl. Karonsih Selatan V/528 Ngaliyan
Jabatan : Pelatih Kwarcab. Kota Semarang
Pekerjaan : Kepala Sekolah SDN Tandang 01
Hp : 081542541577
Riwayat Pendidikan Ke Pramukaan:
-KMD Tahun 2006
-KML Tahun 2008
-KPD Tahun 2013
NKRI
BENDERA, BAHASA,
LAMBANG NEGARA

DAN
LAGU
NKRI
Walang kekek, walange abang
Walang abang, menclok eng pari
Mari kawan, kita berjuang
Perjuangan demi NKRI
 
O ya iyo…..ya ….iya
E ya iyo, ya..e…ya..iyo..iya iyo
 
Pancasila Dasar Negari
NKRI itu harga mati
I. PENDAHULUAN

1. Sebuah negara merdeka dan berdaulat memiliki


bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan untuk menunjukkan eksistensi di
dalam hubungan internasional.
2. adalah upaya penanaman rasa nasionalisme, cinta
tanah air dan bela negara kepada warganya.
3. Setiap warga negara berkewajiban untuk
memahami aturan dan penggunaan bendera,
bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan.
 
II. MATERI POKOK
1. Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan.

2. Umum
Bahwa bendera, bahasa dan lambang
negara serta lagu kebangsaan merupakan
manifestasi kebudayaan yang berakar pada
sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dan
keragaman budaya serta kesamaan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan NKRI.
3. Bendera Negara
a. Bendera Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Bendera Negara) adalah Sang
Merah Putih.
b. Bendera Pusaka adalah bendera negara
yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945, di Jl. Pegangsaan Timur No. 56,
Jakarta. Bendera Pusaka di simpan dan
dipelihara di Monumen Nasional, Jakarta.
c. Bentuk dan ukuran

1. Bentuk dan ukuran bendera negara adalah


empat persegi panjang dengan ukuran
lebar 2/3 (dua pertiga) dari panjang, bagian
atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih dengan ukuran sama.
2. Ukuran bendera 120 cm x 180 cm untuk
penggunaan di lapangan, dan ukuran 100
cm x 150 cm untuk penggunaan dalam
ruangan.
d. Waktu, tempat dan tata cara
penggunaan bendera negara
1.Bendera negara wajib dikibarkan oleh
warga negara pada setiap tanggal 17
Agustus, di rumah, kantor, sekolah dan
tempat-tempat lainnya;
2. Bendera negara wajib dikibarkan setiap
hari di gedung-gedung instansi pemerintah
pusat dan daerah, taman makam pahlawan
serta instisusi pendidikan, perbatasan
negara dan pulau-pulau terpencil;
3. Bendera negara dapat dikibarkan
dan/atau pada kendaraan dinas,
pertemuan pemerintah, perayaan
agama/adat, pertandingan olahraga
dan/atau perayaan lainnya;
4. Bendera negara sebagai tanda
perdamaian (apabila terjadi konflik
horizontal dalam NKRI), tanda berkabung
dan penutup peti jenazah;
5. Pada saat penaikkan/penurunan bendera negara,
semua peserta yang hadir memberi hormat dengan
berdiri tegak dan khidmat menghadapkan muka ke
bendera negara hingga penaikkan/penurunan
selesai. Penaikkan/penurunan bendera negara
dapat diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
6. Penggunaan bendera negara dalam rapat atau
pertemuan di dalam ruangan:
a. apabila dipasang pada dinding, bendera negara
ditempatkan rata pada dinding sebelah kanan di
belakang pimpinan rapat;
b. apabila dipasang pada tiang, bendera negara
ditempatkan sebelah kanan di belakang pimpinan
rapat atau mimbar.
7. Pemasangan bendera negara dengan
bendera negara lain:
a. ukuran bendera dan tiang, seimbang/sama
besar.
b. apabila jumlah bendera genap bendera
negara diletakkan di paling kanan,
sedangkan apabila jumlah bendera ganjil,
maka bendera negara diletakkan di
tengah-tengah bendera negara lainnya.
8. Pemasangan bendera negara dengan
bendera organisasi
a. ukuran bendera negara dan tiang pada poin
ini, lebih besar dan lebih tinggi dari bendera
atau panji organisasi.
b. apabila ada satu bendera atau panji
organisasi, bendera negara diletakkan di
kanan bendera atau panji organisasi.
c. apabila ada dua atau lebih bendera atau panji
organisasi dipasang sejajar, bendera negara
diletakkan di depan baris bendera atau panji
organisasi diposisi tengah.
9. Bendera negara yang dipasang sebagai
lencana, dipasang di dada sebelah kiri.
e. Hal-hal yang dilarang
Setiap warga negara dilarang:
1. merusak, merobek,menginjak-injak,
membakar atau perbuatan lain dengan
maksud menodai, menghina atau
merendahkan kehormatan bendera
negara.
2. mengibarkan bendera negara yang
rusak, robek, luntur, kusut atau kusam.
3. memasang atau menambahkan
benda dalam bentuk apapun di
bendera negara.
4. menggunakan untuk reklame
atau iklan komersial.
5. menutup langit-langit, atap,
pembungkus barang dan atau
penutup barang yang dapat
merusak kehormatan bendera
negara.
MARS ABITA
BERIBU-RIBU PULAUNYA
BERANEKA SUKU BANGSA
NEGRIKU BUMI NUSANTARA
TEMPATKU DIBESARKAN BUNDA

BERMACAM RAGAM BAHASA


BERANEKA BUDAYANYA
TANAH PUSAKA PENUH PESONA
INDONESIA TERCINTA

ABITA
AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU
BHINNEKA TUNGGAL IKA
JADI JIWA SEMBOYAN BANGSA
4. Bahasa
a. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bahasa
Indonesia) adalah bahasa resmi nasional yang
digunakan di seluruh wilayah NKRI.
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi berfungsi
sebagai bahasa kenegaraan, pengantar pendidikan,
komunikasi nasional, pengembangan kebudayaan
nasional, transaksi dan dokumentasi niaga,
pengembangan sarana iptek, seni, bahasa dan media
massa.
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan berfungsi
sebagai jatidiri bangsa, kebanggaan nasional, pemersatu
antar sukubangsa, sarana komunikasi antar daerah dan
antar budaya daerah.
b. Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia wajib digunakan:
1. dalam dokumen resmi negara;
2. sebagai bahasa pengantar pendidikan;
3. dalam pelayanan administrasi publik di
instansi pemerintah;
4. dalam perjanjian atau nota kesepahaman
lembaga negara, instansi pemerintah,
lembaga swasta dan atau perseorangan
warga negara Indonesia;
5. untuk nama gedung atau bangunan, jalan,
pemukiman, komplek perdagangan, merk
dagang, lembaga usaha, lembaga
pendidikan, organisasi yang didirikan atau
yang dimiliki oleh badan hukum di
Indonesia;
6. dalam informasi produk barang atau jasa
produksi dalam negeri atau luar negeri
yang beredar di Indonesia;
7. dalam penulisan dan publikasi karya
ilmiah;
5. Lambang Negara
a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lambang Negara) adalah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor atau ruang kelas satuan
pendidikan;
2. luar gedung atau kantor;
3. lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita
negara dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah dan dokumen resmi yang dikeluarkan
pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas, dan
6. materai.
c. Lambang negara sebagai cap atau
kop surat jabatan antara lain
lembaga negara, Kepala
Pemerintahan, kepala perwakilan
RI di luar negeri (duta besar,
konsul, konjen), dan pejabat lain
sesuai ketentuan undang-undang
serta notaris.
d. Hal-hal yang dilarang

1. membuat lambang untuk perseorangan,


partai politik, perkumpulan, organisasi dan
atau perusahaan yang sama atau yang
menyerupai;
2. mencoret, menulisi, menggambari, atau
membuat rusak dengan maksud menodai,
menghina dan merendahkan kehormatan
Lambang Negara.
6. Lagu Kebangsaan
a. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Lagu Kebangsaan)
adalah Indonesia Raya yang digubah oleh
Wage Rudolf Supratman.
b. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia wajib dinyanyikan dan
atau diperdengarkan:
1. untuk menghormati Presiden dan/atau
Wakil Presiden;
2. menghormati bendera negara pada waktu
upacara penaikkan/penurunan;
3. dalam upacara resmi yang
diselenggarakan oleh pemerintah;
4. pembukaan sidang paripurna MPR, DPR
dan DPRD, serta DPD;
5. menghormati kepala negara sahabat
dalam kunjungan resmi kenegaraan;
6. dalam acara atau kegiatan olahraga
internasional, dan/atau
7. kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni internasional yang
diselenggarakan di Indonesia;
c. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat diperdengarkan
dan/atau dinyanyikan:
1. Sebagai pernyataan rasa kebangsaan
2. Dalam rangkaian program pendidikan
3. Dalam acara resmi yang diselenggarakan
oleh organisasi, partai politik dan
kelompok masyarakat.
d. Tata cara penggunaan
lagu kebangsaan
 Tata cara penggunaan lagu kebangsaan
1) Lagu kebangsaan dapat dinyanyikan
dengan diiringi alat musik, tanpa diiringi
alat musik atau diperdengarkan secara
instrumentalia;
2) Setiap orang yang hadir pada saat Lagu
Kebangsaan diperdengarkan dan/atau
dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan
sikap hormat.
e. Hal-hal yang dilarang

1) mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada,


irama, katakata, dan gubahan lain dengan
maksud untuk menghina atau merendahkan
kehormatan Lagu Kebangsaan;
2)memperdengarkan, menyanyikan, ataupun
menyebarluaskan hasil ubahan Lagu
Kebangsaan dengan maksud untuk tujuan
komersial; atau
3) menggunakan Lagu Kebangsaan untuk iklan
dengan maksud tujuan untuk komersial.
III. KESIMPULAN
Bendera, Bahasa, Lambang
Negara dan Lagu Kebangsaan
merupakan lambang kedaulatan
NKRI, setiap warga negara wajib
menjaga dan menghormatinya.
 
BERKIBAKLAH BENDERASKU

Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Diseluruh Pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa

Siapa berani menurunkan engkau


Serentak rakyatku, membela

Sang Merah Putih yang perwira


Berkibarlah slamalamanya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai