Anda di halaman 1dari 30

BENDERA, BAHASA,

LAMBANG NEGARA
DAN
LAGU KEBANGSAAN

KAK Ujang, MG
1. Sebuah negara merdeka dan berdaulat
memiliki bendera, bahasa, lambang negara
dan lagu kebangsaan untuk menunjukkan
eksistensi di dalam hubungan internasional.

2. Bendera, bahasa, lambang negara dan lagu


kebangsaan adalah upaya penanaman
rasa nasionalisme, cinta tanah air dan bela
negara kepada warganya.

3. Setiap warga negara berkewajiban untuk


memahami aturan dan penggunaan
bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan.
1. Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan.
 
2. Umum
Bahwa bendera, bahasa dan lambang negara
serta lagu kebangsaan merupakan manifestasi
kebudayaan yang berakar pada sejarah
perjuangan bangsa, kesatuan dan keragaman
budaya serta kesamaan dalam mewujudkan
cita-cita bangsa dan NKRI.
1. Bendera Negara
a. Bendera Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Bendera Negara) adalah Sang
Merah Putih.
b. Bendera Pusaka adalah bendera
negara yang dikibarkan pada tanggal 17
Agustus 1945, di Jl. Pegangsaan Timur No.
56, Jakarta. Bendera Pusaka di simpan dan
dipelihara di Monumen Nasional, Jakarta.
c. Bentuk dan ukuran
1. Bentuk dan ukuran bendera negara
adalah empat persegi panjang dengan
ukuran lebar 2/3 (dua pertiga) dari panjang,
bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih dengan ukuran sama.
2. Ukuran bendera 120 cm x 180 cm untuk
penggunaan di lapangan, dan ukuran 100 cm
x 150 cm untuk penggunaan dalam ruangan.
d. Waktu, tempat dan tata cara penggunaan bendera negara

1. Bendera negara wajib dikibarkan oleh warga negara pada


setiap tanggal 17 Agustus, di rumah, kantor, sekolah dan tempat-
tempat lainnya;
2. Bendera negara wajib dikibarkan setiap hari di gedung-
gedung instansi pemerintah pusat dan daerah, taman makam
pahlawan serta instisusi pendidikan, perbatasan negara dan
pulau-pulau terpencil;
3. Bendera negara dapat dikibarkan dan/atau pada
kendaraan dinas, pertemuan pemerintah, perayaan agama/adat,
pertandingan olahraga dan/atau perayaan lainnya;
4. Bendera negara sebagai tanda perdamaian (apabila
terjadi konflik horizontal dalam NKRI), tanda berkabung dan
penutup peti jenazah;
e. Hal-hal yang dilarang
1. Setiap warga negara dilarang:
merusak, merobek,menginjak-injak, membakar
atau perbuatan lain dengan maksud menodai,
menghina atau merendahkan kehormatan bendera
negara.
2. mengibarkan bendera negara yang rusak,
robek, luntur, kusut atau kusam.
3. memasang atau menambahkan benda dalam
bentuk apapun di bendera negara.
4. menggunakan untuk reklame atau iklan
komersial.
5. menutup langit-langit, atap, pembungkus barang
dan atau penutup barang yang dapat merusak
kehormatan bendera negara.
4. Bahasa
a. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Bahasa Indonesia) adalah bahasa resmi
nasional yang digunakan di seluruh wilayah NKRI.
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
berfungsi sebagai bahasa kenegaraan, pengantar
pendidikan, komunikasi nasional, pengembangan
kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi
niaga, pengembangan sarana iptek, seni, bahasa
dan media massa.
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
berfungsi sebagai jatidiri bangsa, kebanggaan
nasional, pemersatu antar sukubangsa, sarana
komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah.
5. Lambang Negara
a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lambang Negara) adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor atau ruang kelas satuan
pendidikan;
2. luar gedung atau kantor;
3. lembaran negara, tambahan lembaran
negara, berita negara dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah dan dokumen resmi yang
dikeluarkan pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas, dan
6. materai.
6. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
(Lagu Kebangsaan) adalah
Indonesia Raya yang digubah
oleh Wage Rudolf Supratman.

Designed by: JOKO MURSITHO


Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia wajib dinyanyikan dan atau diperdengarkan:
1. untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil
Presiden;
2.menghormati bendera negara pada waktu
upacara penaikkan/penurunan;
3. dalam upacara resmi yang diselenggarakan
oleh pemerintah;
4. pembukaan sidang paripurna MPR, DPR dan
DPRD, serta DPD;
5. menghormati kepala negara sahabat dalam
kunjungan resmi kenegaraan;
6. dalam acara atau kegiatan olahraga
internasional, dan/atau
7. kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
internasional yang diselenggarakan di I ndonesia;

Designed by: JOKO MURSITHO


5. Lambang Negara
a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lambang Negara) adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor atau ruang kelas satuan
pendidikan;
2. luar gedung atau kantor;
3. lembaran negara, tambahan lembaran
negara, berita negara dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah dan dokumen resmi yang
dikeluarkan pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas, dan
6. materai.

Designed by: JOKO MURSITHO


SEKIAN
TERIMA KASIH

Designed by: JOKO MURSITHO


5. Lambang Negara
a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lambang Negara) adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor atau ruang kelas satuan
pendidikan;
2. luar gedung atau kantor;
3. lembaran negara, tambahan lembaran
negara, berita negara dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah dan dokumen resmi yang
dikeluarkan pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas, dan
6. materai.

Designed by: JOKO MURSITHO


5. Lambang Negara
a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lambang Negara) adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor atau ruang kelas satuan
pendidikan;
2. luar gedung atau kantor;
3. lembaran negara, tambahan lembaran
negara, berita negara dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah dan dokumen resmi yang
dikeluarkan pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas, dan
6. materai.

Designed by: JOKO MURSITHO


simpul tiang
simpul untuk mengikat leher binatang agar tidak
terjerat dan masih dapat bergerak bebas.
simpul tarik
simpul digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan
tidak akan kembali.
2. SANGGA
A.Kelompok kecil dalam Ambalan Penegak disebut
Sangga yang beranggotakan 4 – 8 Pramuka Penegak.
B.Kata Sangga mengandung pengertian sebagai
penopang. Sangga di dalam Ambalan memberi
pengertian sebagai penopang kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus. Sangga juga mempunyai arti
sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat
merencanakan berbagai kegiatan. Nama Sangga
disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga
Perintis, Penegas, Pendobrak, Pencoba dan Sangga
Pelaksana.
C.Setiap Sangga memiliki Pemimpin Sangga dan Wakil
Pemimpin Sangga, yang dipilih berdasarkan hasil
musyawarah Sangga.
3. PEMBINA DAN INSTRUKTUR

1. Setiap Ambalan dan Sangga Penegak idealnya


memiliki Pembina. Sesuai dengan metode
satuan terpisah, maka Pembina
Ambalan/Sangga putera harus seorang pria,
dan Pembina Ambalan/Sangga puteri harus
seorang wanita.
2. Ambalan yang menginginkan materi-materi
sebagai bekal keterampilan dalam
hubungannya dengan life-skill, dapat
mengundang instruktur yang ahli di bidangnya.
4. PEMINATAN

Di dalam Gerakan Pramuka terdapat


lembaga-lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada
peminatan yang disebut dengan Satuan
Karya (Saka).
5. DEWAN PENEGAK / DEWAN AMBALAN
A. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan
bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan
Penegak, disingkat Dewan Penegak yang dipimpin
seorang Ketua disebut Pradana dengan susunan
sebagai berikut.
1. Seorang Ketua yang disebut Pradana
2. Seorang Pemangku Adat ( penjaga kode etik
ambalan)
3. Seorang Kerani
4. Seorang Bendahara
5. Beberapa orang anggota
 Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan
Wakil Pemimpin Sangga. dipilih dari para pemimpin
Sangga dan atau wakil pemimpin Sangga.
 Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu
Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam
Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil
keputusan terakhir.
 Dewan Penegak bertugas :
○ Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan
mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
○ Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
○ Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
○ Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

Designed by: JOKO MURSITHO


B. Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan
Wakil Pemimpin Sangga.
C. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina
Pramuka Penegak tidak masuk dalam Dewan
Ambalan
D. Dewan Penegak bertugas :
 Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana
program dan mengadakan penilaian atas
pelaksanaan kegiatan.
 Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan
dewan.
 Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
 Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

Designed by: JOKO MURSITHO


6. DEWAN KEHORMATAN PENEGAK

1. Dewan Kehormatan Penegak adalah dewan yang


dibentuk untuk mendampingi Dewan Penegak
yang anggotanya terdiri atas para anggota
Ambalan yang sudah dilantik, dan diketuai oleh
Pemangku Adat
2. Tugas Dewan Kehormatan adalah untuk
menentukan:
○ Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan
tindakan atas pelanggaran terhadap kode
kehormatan
○ Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka
Penegak
○ Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
3. Pembina bertindak sebagai penasehat

Designed by: JOKO MURSITHO


MAJELIS PEMBIMBING
 Badan yg menghimpun tomas
dan pejabat pemerintah yg
mempunyai perhatian dan atau
terkait dengan pen kepram.
 Anggota Majelis Pembimbing,
adalah orang yang ditunjuk oleh
organisasi Gerakan Pramuka
karena diyakini dapat memajukan
Gerakan Pramuka.

Designed by: JOKO MURSITHO


Sifat kepramukaan:
1. Nasional: Penyelenggaraan kepramukaan untuk ke-
pentingan nasional/bangsa.
2. Internasional: dalam kepramukaan dikembangkan
rasa bersaudara dengan sesama Pramuka di dunia,
dengan sasaran akhir terciptanya perdamaian dunia.
3. Universal: semua Organisasi Pramuka di dunia meng-
gunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan, yang merupakan ciri khasnya.
Alam terbuka, menarik, menantang, mendidik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai