Anda di halaman 1dari 45

Arti Lambang Bendera

Merah - Putih
PENGURUS DAERAH
PURNA PASKIBRAKA
INDONESIA
KOTA MAGELANG

Bendera Negara Kesatuan


Republik Indonesia
Bendera Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang secara singkat disebut
Bendera Negara, adalah Sang Merah
Putih. Bendera Negara Sang Merah
Putih berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga)
dari panjang serta bagian atas
berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya
berukuran sama.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Sang Saka Merah Putih

Bendera Merah Putih


Bendera tanah airku
Gagah dan jernih tampak
warnamu
Berkibarlah di langit yang biru
Bendera Merah Putih
Bendera bangsaku

Bendera nasional Indonesia adalah


sebuahbendera berdesain sederhana
dengan dua warna yang dibagi menjadi
dua bagian secara mendatar. Warnanya
diambil dari warna kerajaan Majapahit.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan
Majapahit saja yang memakai bendera
merah putih sebagai lambang kebesaran.
Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah
memakai panji-panji merah putih.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Sang Saka Merah Putih merupakan julukan


kehormatan terhadap bendera Merah Putih
negara Indonesia. Pada mulanya sebutan
ini ditujukan untuk bendera Merah Putih
yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56,
Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan.
Tetapi selanjutnya dalam penggunaan
umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan
kepada setiap bendera Merah Putih yang
dikibarkan dalam setiap upacara.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Bendera Indonesia memiliki


makna filosofis. Merah berarti
berani, putih berarti suci.
Merah melambangkan tubuh
manusia, sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia.
Keduanya saling melengkapi
dan menyempurnakan untuk
Indonesia.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Sejarah Bendera Merah - Putih


Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri
Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera
berbahan katun Jepang, ada juga yang
menyebutkan bahan bendera tersebut adalah
kain wool dari London yang diperoleh dari
seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat
itu digunakan khusus untuk membuat benderabendera negara di dunia karena terkenal
dengan keawetannya berukuran 276 x 200 cm.
Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968,
bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap
hari ulang tahun kemerdekaan RI.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna


merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna
merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna
putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah
bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di
pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit berjaya di
Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah
merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu
warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan
untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah
berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang
diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya
bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah
sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika
sang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah,
yang ditanam di gua garba.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Peraturan Tentang Bendera Merah


Putih
Bendera negara diatur menurut UUD '45
pasal 35, UU No 24/2009, dan Peraturan
Pemerintah No.40/1958 tentang Bendera
Kebangsaan Republik Indonesia
Menurut UU No 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr
109, TLN 5035):
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

Bendera Negara dibuat dari kain yang warnanya


tidak luntur.
Bendera Negara dibuat dengan ketentuan ukuran:
1.
2.
3.
4.

200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan;


120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum;
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan;
36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil
Presiden;
5. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara;
6. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum;
7. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal;
8. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api;
9. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara;dan
10.10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

10

Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu


antara matahari terbit hingga matahari terbenam. Dalam keadaan tertentu
pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada
malam hari.
Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan
Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai
hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan,
transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia
di luar negeri.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

11

Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:


istana Presiden dan Wakil Presiden;
gedung atau kantor lembaga negara;
gedung atau kantor lembaga pemerintah;
gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
gedung atau halaman satuan pendidikan;
gedung atau kantor swasta;
rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden;
rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
rumah jabatan menteri;
rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian;
rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat;
gedung atau kantor atau rumah jabatan lain;
pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan
taman makam pahlawan nasional.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

12

Setiap orang dilarang:


merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan
perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau
merendahkan kehormatan Bendera Negara;
memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau
kusam;
mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda
lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera
Negara; dan
memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus
barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan
Bendera Negara.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

13

Apa itu PASKIBRAKA ?


3. Adalah Kumpulan pemuda-pemudi
setingkat SLTA yang mengibarkan bendera
pusaka pada upacara detik-detik
proklamasi baik di tingkat nasional,
provinsi maupun kabupaten/kota.
4. generasi muda yang bertanggung jawab
atas hari depan bangsa Indonesia yang
mendapat kehormatan bertugas sebagai
PENGIBAR DAN PENURUN BENDERA
MERAH PUTIH dalam rangka memperingati
hari ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia, yang merupakan tugas besar
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

14

Adalah bendera yang dijahit dengan engkol


tangan oleh Ibu Fatmawati untuk dikibarkan
pada upacara Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945.
Aslinya bendera itu berukuran 2 x 3 meter,
tetapi setelah sering dicuci kini mengerut
menjadi 196 x 274 centimeter.
Sebelum 17 Agustus 1945, bendera MerahPutih itu sudah beberapa kali dikibarkan. Pada
30 April 1945, sehari setelah ulang tahun
Kaisar Hirohito, Pemerintah Militer Jepang di
Indonesia mengumumkan izin untuk
mengibarkan Merah-Putih bersama Hinomaru
(bendera Jepang) pada hari-hari besar.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

15

Asal mula PASKIBARA tidak bisa


lepas dari upacara pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan RI pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Pada saat itulah bendera pusaka
dikibarkan pertama kali.
Adapun yang mengibarkan bendera
pada saat itu adalah Latief
Hendraningrat, Trimurti, dan
Suhud.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

16

Menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI,


Presiden Soekarno memanggil salah satu
ajudannya, Mayor (L) Hussein Mutahar dan memberi
tugas untuk mempersiapkan dan memimpin
Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di
Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Hussein Mutahar memiliki pemikiran bahwa untuk
menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka
pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para
pemuda se-Indonesia.
Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda (3 putri
dan 2 putra) perwakilan daerah yang ada di
Yogyakarta.
Lima orang adalah simbol dari Pancasila
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

17

Pengibaran Bendera Pusaka pada Upacara Proklamasi


Kemerdekaan RI ditangani oleh Hussein Mutahar.
Jumlah pengibar sebanyak 5 orang pemuda.
Secara bergiliran menampilkan para pemuda dari
daerah-daerah Indonesia lainnya.

Pengibaran Bendera dibentuk dan diatur oleh


Rumah Tangga Kepresidenan.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

18

Hussein Mutahar kembali menangani


pengibaran bendera, ditandai dengan
pengangkatan beliau menjadi Dirjen Urusan
Pemuda dan Pramuka Depdikbud yang
kemudian menghasilkan konsep Latihan
Pandu Indonesia ber-Pancasila.
Konsep pelatihan ini sempat diujicobakan
pada tahun 1967, dan dimasukkan dalam
kurikulum uji coba Pasukan Pengerek
Bendera Pusaka (PASREKRAKA) Tahun 1967
Kekhasan konsep Latihan Pandu Indonesia
ber-Pancasila adalah metode diklat
menggunakan sistem pendekatan Keluarga
Bahagia yang diterapkan secara nyata dalam
Pendekatan Desa Bahagia.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

19

Dikembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok,


yaitu kelompok 17 (pengiring/pemandu), kelompok 8
(pembawa/inti), dan kelompok 45 (pengawal). Formasi ini
merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan
RI 17 Agustus 1945 ( 17 8 45 )
Melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi
anggota Pandu/Pramuka.
Adapun yang menjadi bagian dari kelompok 45, semula
direncanakan dari mahasiswa AKABRI. Karena kendala
transportasi dan masa libur perkuliahan, maka dibatalkan.
Usul lain melibatkan anggota dari pasukan khusus ABRI
(RPKAD, PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah.
Diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres)
yang mudah dihubungi sekaligus posisi tugas yang
memang ada di Istana Negara.

Petugas pengibar bendera pusaka


mulai berasal dari para pemuda
utusan dari provinsi.
Karena belum seluruh provinsi
mengirim utusan sehingga ditambah
dengan eks anggota pasukan tahun
1967.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

21

Karena bendera pusaka kondisinya sudah tua &


tidak mungkin lagi dikibarkan. Untuk itu dibuatlah
dulikat bendera pusaka yang dijahit dari 3 potong
kain merah dan 3 potong kain putih kekuningkuningan dari bahan wool.
Selanjutnya dibuatlah bendera pusaka duplikat
untuk dibagikan kepada daerah, yang idealnya
terbuat dari sutera alam Indonesia dan ditenun
dengan alat tenun asli Indonesia yang warna merah
dan putihnya menyatu tanpa jahitan.
Dengan adanya bendera duplikat, bendera pusaka
asli bertugas mengantar, mengiringi, dan
menjemput pengibaran dan penurunan bendera
duplikat.
Pada tahun ini, secara resmi, anggota pengibar
bendera pusaka terdiri dari utusan 26 provinsi yang
terdiri dari 1 pasang putra dan putri.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

22

Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang


akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra
alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah
dan putihnya langsung ditenun menjadi satu tanpa
dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya cat
celup asli Indonesia.
Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan
oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu
oleh PT Ratna di Ciawi Bogor.
Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera
Pusaka, sukar untuk memenuhi syarat ideal yang
ditentukan Bapak Husein Mutahar, karena cat asli
Indonesia tidak memiliki warna merah yang standar
dan pembuatan dengan alat tenun bukan mesin akan
lama.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

23

5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta


berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera
Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah
Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada Gubernur
/ Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan
ke Daerah Tingkat II serta perwakilan-perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera duplikat (dari 6 carik kain) mulai
dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada
peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi
Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana
Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka
bertugas mengantar dan menjemput bendera
duplikat yang dikibar/diturunkan.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

24

Dari tahun 1967 sampai tahun 1972


anggota yang terlibat masih dinamakan
sebagai anggota "Pengerek Bendera"

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

25

Idik sulaeman (terlibat sebagai pembina


pasukan penggerek bendera sejak 1967)
melontarkan sebuah nama untuk anggota
pengibar bendera pusaka dengan sebutan
PASKIBRAKA.
PAS berasal dari PASUKAN. KIB berasal dari
KIBAR mengandung pengertian PENGIBAR.
RA berasal dari BENDERA. KA berasal dari
PUSAKA.
Nama anggun itulah yang hingga kini
dipertahankan.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

26

Pada masa presiden Abdurrahman


Wahid, nama PASKIBRAKA sempat
diganti dengan BARISAN GENERASI
MUDA PENGIBAR BENDERA PUSAKA.
Penggantian nama dilakukan dengan
alasan bahwa kata PASUKAN berbau
militeristik, dimana pada masa itu
terdapat ketidaksenangan terhadap
hal-hal yang berbau militer.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

27

Pada masa presiden Megawati


Soekarnoputri, kembali digunakan
nama PASKIBRAKA.
Bendera duplikat sudah tidak diiringi
lagi oleh bendera pusaka karena
faktor usia yang sudah tidak
memungkinkan.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

28

HUSSEIN MUTAHAR
BAPAK PASKIBRAKA
INDONESIA

Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya.


Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak
Husein Mutahar (Bapak Paskibraka-red) ditugaskan oleh
Presiden Soekarno untuk menyelematkan Bendera Pusaka.
(Penyelematan Bendera tersebut merupakan salah satu
bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang
Merah Putih di persada Ibu Pertiwi)
Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa
Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian
yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu
Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut
berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut
masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas
Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi
dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya. Hal
ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu
beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah
Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera
karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna
menghindari penyitaan dari pihak Belanda.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

30

Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka,


Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama
Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke
Muntok, Bangka Sumatera.
Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar
menerima berita dari Bapak Soejono , isi pemberitahuan itu
yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada
pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar
guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau
dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya
Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada
Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).
Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin
jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang
terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali
persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari
ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.
Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak
Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

31

LAMBANG ANGGOTA

1973 s.d. sekarang


05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

32

Pada kelopak bahu seragam


PASKIBRAKA dikenakan tanda ciri
pemuda dan pramuka, yaitu
BINTANG SEGI LIMA dan CIKAL
KEMBAR KELAPA.
Tetapi karena pemakaian lambanglambang tersebut menuai kritik
negatif, akhirnya digunakan lambang
yang dipakai pada saat sekarang ini.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

33

Lambang anggota merupakan


ciptaan Idik Sulaeman pada tahun
1973.
Lambang anggota PASKIBRAKA
adalah setangkai BUNGA TERATAI
yang mulai mekar dan dikelilingi oleh
sebuah gelang rantai, yang mata
rantainya berbentuk bulat dan belah
ketupat, sebanyak masing-masing 16
buah.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

34

Lambang berupa Bunga Teratai yang tumbuh


dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas
air, hal ini mengandung makna atau
dianalogikan bahwa anggota PASKIBRAKA
adalah pemuda yang tumbuh dari bawah
(orang biasa) dari tanah air yang sedang
berkembang (mekar) dan membangun.
BUNGA TERATAI bermahkota 3 helai,
bermakna BELAJAR, BEKERJA dan BERBHAKTI.
BUNGA TERATAI berkelopak 3 helai, bermakna
AKTIF, DISIPLIN, dan GEMBIRA.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

35

MATA RANTAI berkaitan melambangkan


persaudaraan yang akrab antar sesama
generasi muda yang ada di berbagai pelosok
(16 penjuru mata angin) tanah air, tanpa
memandang asal suku, agama, status sosial dan
golongan akan membentuk jalinan mata rantai
persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat .
BENTUK BULAT bermakna pemuda putri dan
BENTUK BELAH KETUPAT bermakna pemuda
putra.
Diharapkan anggota PASKIBRAKA mampu
menangkal pengaruh dari luar dan memperkuat
ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat
persatuan dan kesatuan yang telah tertanam
dalam dada setiap anggota PASKIBRAKA

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

36

LAMBANG KORPS

1973 s.d. sekarang


05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

37

Untuk mempersatukan Korps, untuk


PASKIBRAKA Nasional, Propinsi dan
Kabupaten/Kota ditandai oleh Korps yang
sama
Lambang KORPS PASKIBRAKA berupa
lencana yang terbuat dari logam
(kuningan) dengan gambar yang
sederhana, yaitu perisai dengan gambar
bendera merah putih di dalam lingkaran,
dikelilingi kalimat PASUKAN PENGEREK
BENDERA PUSAKA dan angka tahun di
ujung bawah perisai.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

38

Lambang KORPS PASKIBRAKA adalah


bentuk perisai berwarna hitam
dengan garis pinggir dan huruf
berwarna kuning bertuliskan
PASUKAN PENGIBAR BENDERA
PUSAKA dan tahun tugas pada ujung
bawah perisai, berisi gambar dalam
bulatan putih sepasang anggota
PASKIBRAKA dilatar belakangi bendera
merah putih yang sedang berkibar
dan 3 garis horison atau awan.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

39

BENTUK PERISAI bermakna Siap


Bela Negara termasuk bangsa dan
tanah air Indonesia, warna hitam
bermakna teguh dan percaya diri,
warna kuning berarti kebanggaan
dan keteladanan dalam perilaku dan
sikap anggota PASKIBRAKA.
SEPASANG ANGGOTA PASKIBRAKA
bermakna bahwa PASKIBRAKA terdiri
dari anggota putra dan putri yang
dengan teguh hati bertekad untuk
mengabdi dan berkarya bagi
pembangunan Indonesia.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

40

BENDERA MERAH PUTIH yang sedang


berkibar adalah bendera kebangsaan
INDONESIA yang harus dijunjung
tinggi oleh seluruh bangsa Indonesia
termasuk generasi mudanya yang
terwakili oleh anggota PASKIBRAKA
GARIS HORISON ATAU AWAN 3 garis
menunjukkan bahwa PASKIBRAKA
ada di 3 tingkat pemerintahan, yaitu
Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota.

05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

41

TANDA PENGUKUHAN
PASKIBRAKA

Sebagai tanda pengukuhan yang menandai


berakhirnya Pelatihan PASKIBRAKA (yang
merupakan salah satu Latihan
Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis)
para anggota PASKIBRAKA yang dikukuhkan
mengenakan kendit kecakapan yang
dililitkan di pinggang dan disimpul mati di
bagian depan (perut).
Kendit adalah tanda ksatria pada jaman dulu
yang mengikrarkan kesetiannya pada
kerajaan. Hal ini melambangkan bahwa para
anggota PASKIBRAKA setelah lulus dari
pelatihan sebagai pemegang kendit memiliki
sifat dan jiwa ksatria dalam pemikiran,
perkataan dan perbuatannya sehari-hari.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

43

Kendit terbuat dari kain, bermotif


gambar rantai terdiri dari 17 mata
rantai berbentuk belah ketupat dan
17 mata rantai berbentuk bulat. Pada
seluruh mata rantai berisi huruf yang
membentuk kalimat PANDU IBU
INDONESIA BERPANCASILA
Semula ukuran panjang dan lembar
kendit adalah 17 dm dan 5 cm yang
melambangkan angka tanggal 17
dan 5 sila, tetapi karena kesulitan
pada teknik printing berubah menjadi
140 cm dan 5 cm.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

44

Sebagai LENCANA PENGUKUHAN digunakan


Lencana Merah Putih dan Garuda (MPG)
dengan warna dasar garuda sama dengan
warna dasar kendit.
Warna tersebut berdasarkan tingkatan
Latihan Kepemimpinan Pemuda sebagai
berikut
HIJAU untuk lat. PERINTIS PEMUDA.
MERAH untuk lat. PEMUKA PEMUDA.
COKLAT untuk lat. PENUNTUN PEMUDA.
KUNING untuk lat. PENDAMPING PEMUDA.
UNGU untuk lat. PENAYA KEPEMUDAAN.
ABU-ABU untuk lat. PENATAR
KEPEMUDAAN.
05/05/16

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG

45

Anda mungkin juga menyukai