Anda di halaman 1dari 46

Sejarah PRABDA

PRAJA PENGABDI NEGARA


LAMBANG PRABDA DAN MAKNANYA

• Makna segi lima melambangkan pancasila


• Segi yang runcing menandakan seorang praja memiliki
prinsip dan kebersamaan
• Padi dan kapas menandakan seorang praja memiliki
sifat solidaritas, loyalitas dan toleransi
• Kedua tangan yang terbuka dan menadah keatas
menandakan seorang praja memiliki sifat terbuka tetapi
kritis dalam menerima hal yang baru dan saling
mengayomi sesama
• Bintang menandakan seorang praja taat terhadap tuhan
yang maha ESA

2
• Sisik pinus menandakan seorang praja
memiliki prinsip kekeluargaan yang kokoh
dan dapat menyesuaikan diri dimanapun
berada
• Bunga pinus menandakan seorang praja
yang selalu menyelesaikan maslah
dengan kepala dingin

3
SEJARAH PEMBENTUKAN
PRABDA
• Prabda di bentuk di SMAN 1 Sindangwangi
pada tanggal 11 – 11 – 2011 dicetuskan oleh
anggota paskibra brigade ke-3 dalam rapat kerja
yang di hadiri oleh 13 anggota paskibra.
• Berdirinya prabda tercetus dari pemikiran
anggota paskibra brigade ke-3 untuk
menjadikan sebuah organisasi yang berbeda di
bawah naungan PASKIBRA.

4
• Pembentukan prabda di selenggarakan
dalam 2 tahap yaitu :
• a. Diselenggarakan pada tanggal 18 oktober
2011, yang berjasa perumusan masalah
menentukan nama organisasi.
• b. Diselenggarakan pada tanggal 3
november 2011, yang berjasa merumusan
masalah, logo, makna dan sejarah.
• Dan pada akhirnya disepakati dan
diresmikan pada tanggal 4 februari 2012

5
PERINTIS PRABDA
STRUKTUR ORGANISASI BRIGADE KE-3
• PEMBINA : Dede Zaenal Aripin, S.Pd
• Lurah Putra : Ryan Soelaiman Hidayat
• Lurah Putri : Tiara Kusuma
• Sekertaris : Aminudin
• Bendahara : Putri Lony
• Anggota : Arif Hidayat
» Siti Khadijah
» Asmadi
6
– Rina Widiyanti
– Rini Fitriani
– Siti Wijayanti
– Nunung Kurnia
– Syfa Nur Janah
– Husen

7
STRUKTUR ORGANISASI PRABDA

• PRABDA diketuai oleh seorang lurah putra


dengan satu garis komando kepada lurah
putri
• Sorang wakil ketua PRABDA (RT) di
pegang oleh seorang putra dengan garis
komando kepada RT Putri

8
TATA TERTIB DAN ADAT PRABDA

A. Pakaian dinas
•PDH ( pakaian dinas harian) pakaian dinas
ini di pakai ketika pertemuan biasa atau
kegiatan lainnya yang bersifat intern
maupun ekstern
•PDL ( pakaian dinas lapangan) pakaian ini
di gunakan saat kegiatan latihan rutin atau
kegiatan latihan gabungan

9
• PDU (pakaian dinas upacara) pakaian ini
di gunakan saat akan mengibarkan
bendera merah putih
• Pakaian dinas kotak-kotak pakaian ini di
gunakan ketika kegiatan pelantikan,
pakaian ini hanya di gunakan oleh senior
atau panitia dan sebagai pengganti PDL
B. Tanda Pengenal
• PIN PRABDA, Pin ini wajib di pakai setiap
hari oleh semua anggota PRABDA

10
PDL (Pakaian Dinal Lapangan)

11
Pasukan PASKIBRAKA
SMAN 1 Sindangwangi Tahun 2015

12
PDU (Pakaian Dinas Upacara)
PD
Apa itu PASKIBRAKA ?
1. PASuKan PengIbar BendeRA PusaKA
2. Sosok Pemuda Dengan Sikap Pribadi Dan
Penampilan Yang Mandiri, Aktif Dinamis,
Penuh Dedikasi, Peka, Tanggap, Teguh Dan
Berpendirian, Memiliki Pendapat Dan
Keyakinan, Argumentasi Kuat Dan Benar,
Terbuka Atas Kritik Dan Kritisan, Sadar
Kelemahan Dan Kekurangan, Inovatif, Berjiwa
Mulia. ( DR. R. SIHADI DARMO WIHARDJO)

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 14


Apa itu PASKIBRAKA ?
3. Adalah Kumpulan pemuda-pemudi setingkat
SLTA yang mengibarkan bendera pusaka pada
upacara detik-detik proklamasi baik di tingkat
nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.
4. generasi muda yang bertanggung jawab atas hari
depan bangsa Indonesia yang mendapat
kehormatan bertugas sebagai PENGIBAR DAN
PENURUN BENDERA MERAH PUTIH dalam
rangka memperingati hari ulang tahun
kemerdekaan Republik Indonesia, yang
merupakan tugas besar

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 15


• Adalah bendera yang dijahit dengan engkol
tangan oleh Ibu Fatmawati untuk dikibarkan
pada upacara Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945.

• Aslinya bendera itu berukuran 2 x 3 meter,


tetapi setelah sering dicuci kini mengerut
menjadi 196 x 274 centimeter.

• Sebelum 17 Agustus 1945, bendera Merah-


Putih itu sudah beberapa kali dikibarkan.
Pada 30 April 1945, sehari setelah ulang
tahun Kaisar Hirohito, Pemerintah Militer
Jepang di Indonesia mengumumkan izin untuk
mengibarkan Merah-Putih bersama Hinomaru
(bendera Jepang) pada hari-hari besar.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 16


• Asal mula PASKIBARA tidak bisa
lepas dari upacara pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan RI pada
tanggal 17 Agustus 1945.

• Pada saat itulah bendera pusaka


dikibarkan pertama kali.

• Adapun yang mengibarkan bendera


pada saat itu adalah Latief
Hendraningrat, Trimurti, dan
Suhud.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 17


• Menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, Presiden
Soekarno memanggil salah satu ajudannya, Mayor (L) Hussein
Mutahar dan memberi tugas untuk mempersiapkan dan
memimpin Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di
Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
• Hussein Mutahar memiliki pemikiran bahwa untuk
menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka pengibaran
bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia.
• Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda (3 putri dan 2
putra) perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta.
• Lima orang adalah simbol dari Pancasila

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 18


• Pengibaran Bendera Pusaka pada Upacara Proklamasi
Kemerdekaan RI ditangani oleh Hussein Mutahar.
• Jumlah pengibar sebanyak 5 orang pemuda.
• Secara bergiliran menampilkan para pemuda dari daerah-
daerah Indonesia lainnya.

• Pengibaran Bendera dibentuk dan diatur oleh Rumah Tangga


Kepresidenan.
26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 19
• Hussein Mutahar kembali menangani pengibaran
bendera, ditandai dengan pengangkatan beliau menjadi
Dirjen Urusan Pemuda dan Pramuka Depdikbud yang
kemudian menghasilkan konsep Latihan Pandu
Indonesia ber-Pancasila.
• Konsep pelatihan ini sempat diujicobakan pada tahun
1967, dan dimasukkan dalam kurikulum uji coba
Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (PASREKRAKA)
Tahun 1967
• Kekhasan konsep Latihan Pandu Indonesia ber-
Pancasila adalah metode diklat menggunakan sistem
pendekatan Keluarga Bahagia yang diterapkan secara
nyata dalam Pendekatan Desa Bahagia.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 20


• Dikembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu
kelompok 17 (pengiring/pemandu), kelompok 8 (pembawa/inti), dan
kelompok 45 (pengawal). Formasi ini merupakan simbol dari tanggal
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 ( 17 – 8 – 45 )
• Melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota
Pandu/Pramuka.
• Adapun yang menjadi bagian dari kelompok 45, semula
direncanakan dari mahasiswa AKABRI. Karena kendala transportasi
dan masa libur perkuliahan, maka dibatalkan.
• Usul lain melibatkan anggota dari pasukan khusus ABRI (RPKAD,
PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah.
• Diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) yang mudah
dihubungi sekaligus posisi tugas yang memang ada di Istana Negara.
• Petugas pengibar bendera pusaka mulai
berasal dari para pemuda utusan dari provinsi.
• Karena belum seluruh provinsi mengirim
utusan sehingga ditambah dengan eks anggota
pasukan tahun 1967.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 22


• Karena bendera pusaka kondisinya sudah tua & tidak mungkin
lagi dikibarkan. Untuk itu dibuatlah dulikat bendera pusaka
yang dijahit dari 3 potong kain merah dan 3 potong kain putih
kekuning-kuningan dari bahan wool.
• Selanjutnya dibuatlah bendera pusaka duplikat untuk
dibagikan kepada daerah, yang idealnya terbuat dari sutera
alam Indonesia dan ditenun dengan alat tenun asli Indonesia
yang warna merah dan putihnya menyatu tanpa jahitan.
• Dengan adanya bendera duplikat, bendera pusaka asli bertugas
mengantar, mengiringi, dan menjemput pengibaran dan
penurunan bendera duplikat.
• Pada tahun ini, secara resmi, anggota pengibar bendera pusaka
terdiri dari utusan 26 provinsi yang terdiri dari 1 pasang putra
dan putri.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 23


• Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan
dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat
tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putihnya langsung
ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan
warna merahnya cat celup asli Indonesia.
• Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan oleh
Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu oleh PT
Ratna di Ciawi Bogor.
• Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera Pusaka, sukar
untuk memenuhi syarat ideal yang ditentukan Bapak Husein
Mutahar, karena cat asli Indonesia tidak memiliki warna
merah yang standar dan pembuatan dengan alat tenun bukan
mesin akan lama.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 24


• 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara
penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan
reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada
Gubernur / Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
• Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan ke Daerah
Tingkat II serta perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri.
• Bendera duplikat (dari 6 carik kain) mulai dikibarkan
menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang
Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969
di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka
bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang
dikibar/diturunkan.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 25


• Dari tahun 1967 sampai tahun 1972 anggota yang
terlibat masih dinamakan sebagai anggota "Pengerek
Bendera"

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 26


• Idik sulaeman (terlibat sebagai pembina pasukan
penggerek bendera sejak 1967) melontarkan sebuah
nama untuk anggota pengibar bendera pusaka dengan
sebutan PASKIBRAKA.
• PAS berasal dari PASUKAN. KIB berasal dari
KIBAR mengandung pengertian PENGIBAR. RA
berasal dari BENDERA. KA berasal dari PUSAKA.
• Nama anggun itulah yang hingga kini dipertahankan.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 27


• Pada masa presiden Abdurrahman Wahid,
nama PASKIBRAKA sempat diganti dengan
BARISAN GENERASI MUDA PENGIBAR
BENDERA PUSAKA.
• Penggantian nama dilakukan dengan alasan
bahwa kata PASUKAN berbau militeristik,
dimana pada masa itu terdapat
ketidaksenangan terhadap hal-hal yang berbau
militer.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 28


• Pada masa presiden Megawati Soekarnoputri,
kembali digunakan nama PASKIBRAKA.
• Bendera duplikat sudah tidak diiringi lagi oleh
bendera pusaka karena faktor usia yang sudah
tidak memungkinkan.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 29


HUSSEIN MUTAHAR
BAPAK PASKIBRAKA INDONESIA
• Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada
waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein
Mutahar (Bapak Paskibraka-red) ditugaskan oleh Presiden
Soekarno untuk menyelematkan Bendera Pusaka. (Penyelematan
Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk
menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi)
• Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak
Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah
serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang
jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya
kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada
kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi
dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya. Hal ihwal
Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau
mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut
tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik
kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak
Belanda.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 31


• Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau
ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden
beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera.
• Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima
berita dari Bapak Soejono , isi pemberitahuan itu yakni adanya surat
pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden
memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali
Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono
yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan
kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).
• Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik
isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua
bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan
tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.
• Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono
sesuai dengan isi surat perintah Presiden.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 32


LAMBANG ANGGOTA

1973 s.d. sekarang


26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 33
• Pada kelopak bahu seragam PASKIBRAKA
dikenakan tanda ciri pemuda dan pramuka,
yaitu “BINTANG SEGI LIMA” dan “CIKAL
KEMBAR KELAPA”.
• Tetapi karena pemakaian lambang-lambang
tersebut menuai kritik negatif, akhirnya
digunakan lambang yang dipakai pada saat
sekarang ini.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 34


• Lambang anggota merupakan ciptaan Idik
Sulaeman pada tahun 1973.
• Lambang anggota PASKIBRAKA adalah
setangkai BUNGA TERATAI yang mulai
mekar dan dikelilingi oleh sebuah gelang
rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat
dan belah ketupat, sebanyak masing-masing
16 buah.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 35


• Lambang berupa Bunga Teratai yang tumbuh dari lumpur
(tanah) dan berkembang di atas air, hal ini mengandung
makna atau dianalogikan bahwa anggota PASKIBRAKA
adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa)
dari tanah air yang sedang berkembang (mekar) dan
membangun.
• BUNGA TERATAI bermahkota 3 helai, bermakna
BELAJAR, BEKERJA dan BERBHAKTI.
• BUNGA TERATAI berkelopak 3 helai, bermakna
AKTIF, DISIPLIN, dan GEMBIRA.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 36


• MATA RANTAI berkaitan melambangkan persaudaraan
yang akrab antar sesama generasi muda yang ada di
berbagai pelosok (16 penjuru mata angin) tanah air, tanpa
memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan
akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan
sebangsa yang kokoh dan kuat .
• BENTUK BULAT bermakna pemuda putri dan
BENTUK BELAH KETUPAT bermakna pemuda putra.
• Diharapkan anggota PASKIBRAKA mampu menangkal
pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional,
melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang
telah tertanam dalam dada setiap anggota PASKIBRAKA

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 37


LAMBANG KORPS

1973 s.d. sekarang


26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 38
• Untuk mempersatukan Korps, untuk PASKIBRAKA
Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota ditandai oleh
Korps yang sama
• Lambang KORPS PASKIBRAKA berupa lencana
yang terbuat dari logam (kuningan) dengan gambar
yang sederhana, yaitu perisai dengan gambar bendera
merah putih di dalam lingkaran, dikelilingi kalimat
“PASUKAN PENGEREK BENDERA PUSAKA”
dan angka tahun di ujung bawah perisai.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 39


• Lambang KORPS PASKIBRAKA adalah
bentuk perisai berwarna hitam dengan garis
pinggir dan huruf berwarna kuning bertuliskan
“PASUKAN PENGIBAR BENDERA
PUSAKA” dan tahun tugas pada ujung bawah
perisai, berisi gambar dalam bulatan putih
sepasang anggota PASKIBRAKA dilatar
belakangi bendera merah putih yang sedang
berkibar dan 3 garis horison atau awan.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 40


• BENTUK PERISAI bermakna “Siap Bela
Negara” termasuk bangsa dan tanah air
Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan
percaya diri, warna kuning berarti kebanggaan
dan keteladanan dalam perilaku dan sikap
anggota PASKIBRAKA.
• SEPASANG ANGGOTA PASKIBRAKA
bermakna bahwa PASKIBRAKA terdiri dari
anggota putra dan putri yang dengan teguh hati
bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi
pembangunan Indonesia.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 41


• BENDERA MERAH PUTIH yang sedang
berkibar adalah bendera kebangsaan
INDONESIA yang harus dijunjung tinggi oleh
seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi
mudanya yang terwakili oleh anggota
PASKIBRAKA
• GARIS HORISON ATAU AWAN 3 garis
menunjukkan bahwa PASKIBRAKA ada di 3
tingkat pemerintahan, yaitu Nasional, Provinsi,
dan Kabupaten/Kota.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 42


TANDA PENGUKUHAN

PASKIBRAKA
• Sebagai tanda pengukuhan yang menandai
berakhirnya Pelatihan PASKIBRAKA (yang
merupakan salah satu Latihan Kepemimpinan
Pemuda Tingkat Perintis) para anggota
PASKIBRAKA yang dikukuhkan mengenakan kendit
kecakapan yang dililitkan di pinggang dan disimpul
mati di bagian depan (perut).
• Kendit adalah tanda ksatria pada jaman dulu yang
mengikrarkan kesetiannya pada kerajaan. Hal ini
melambangkan bahwa para anggota PASKIBRAKA
setelah lulus dari pelatihan sebagai pemegang kendit
memiliki sifat dan jiwa ksatria dalam pemikiran,
perkataan dan perbuatannya sehari-hari.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 44


• Kendit terbuat dari kain, bermotif gambar
rantai terdiri dari 17 mata rantai berbentuk
belah ketupat dan 17 mata rantai berbentuk
bulat. Pada seluruh mata rantai berisi huruf
yang membentuk kalimat PANDU IBU
INDONESIA BERPANCASILA
• Semula ukuran panjang dan lembar kendit
adalah 17 dm dan 5 cm yang melambangkan
angka tanggal 17 dan 5 sila, tetapi karena
kesulitan pada teknik printing berubah menjadi
140 cm dan 5 cm.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 45


• Sebagai LENCANA PENGUKUHAN digunakan
Lencana Merah Putih dan Garuda (MPG) dengan
warna dasar garuda sama dengan warna dasar kendit.
• Warna tersebut berdasarkan tingkatan Latihan
Kepemimpinan Pemuda sebagai berikut
– HIJAU untuk lat. PERINTIS PEMUDA.
– MERAH untuk lat. PUKA PEMUDA.
– COKLAT untuk lat. PENUNTUN PEMUDA.
– KUNING untuk lat. PENDAMPING PEMUDA.
– UNGU untuk lat. PENAYA KEPEMUDAAN.
– ABU-ABU untuk lat. PENATAR
KEPEMUDAAN.

26/08/23 PURNA PASKIBRAKA INDONESIA KOTA MAGELANG 46

Anda mungkin juga menyukai