Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Delfiyan Widiyanto, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Chaerani Az-Zahra (2210503014)

Ayzuma Rakhma Sella (2210503017)

Salma Raikhana (2210503030)

Khansa’ Nissrina ‘A. N. (2210503032)

Amelia Miska Rossa (2220503033)

Hasna Nafisa (2220503042)

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TIDAR 2023


PERTANYAAN

1. Identifikasikan ukuran Bendera Merah Putih di masing-masing tempat:


a. Gedung : 120 cm x 180 cm, menggunakan ukuran seperti yang
digunakan pada lapangan umum
b. Ruangan : 100 cm x 150 cm
c. Kendaraan Umum : 20 cm x 30 cm
d. Bendera Plastik : 10 cm x 15 cm

Ketentuan mengenai bendera negara secara khusus dituangkan dalam UU No 24 tahun


2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Dalam Pasal 4 Ayat 1 UU No 24 2009 disebutkan, bendera negara Sang Merah Putih
berbentuk empat persegi Panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua pertiga) dari panjang.
Bagian atas bendera berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama.

o Pasal 4 Ayat (1) : Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas
berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran
sama.
o Pasal 4 Ayat (2) : Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dari
kain yang warnanya tidak luntur.
o Pasal 4 Ayat (3) : Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
dengan ketentuan ukuran: 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana
kepresidenan

Selain itu, UU Nomor 24 tahun 2009 juga mengatur tentang ukuran bendera negara.
Aturan mengenai ukuran Bendera Merah Putih sesuai dengan undang-undang tersebut,
yakni:

- 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan;


- 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum;
- 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan;
- 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil presiden dan wakil presiden;
- 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara;
- 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum;
- 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal;
- 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api;
- 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara; dan
- 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.

Untuk keperluan selain penggunaan di tempat-tempat tersebut, bendera yang


merepresentasikan bendera negara dapat dibuat dengan ukuran dan bentuk yang berbeda.

Ukuran bendera yang berbeda maksudnya adalah besar kecilnya bendera. Sementara
yang dimaksud dengan bentuk yang berbeda adalah bentuk bendera yang tidak mengikuti
bentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang, misalnya bentuk segitiga,
bujur sangkar, trapesium, jajaran genjang, dan lingkaran.

2. Kapan Bendera Merah Putih dikibarkan satu tiang dan setengah tiang?

Jawab:

- Bendera Merah Putih dikibarkan satu tiang saat melakukan upacara biasa atau untuk
memperingati hari besar Negara Indonesia. Selain dalam keadaan tertentu, bendera tetap
dikibarkan satu tiang dalam keadaan apapun maupun di manapun.
- Bendera Merah Putih dikibarkan setengah tiang pada saat kondisi tertentu seperti saat:
1) Apabila Presiden atau Wakil Presiden meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara
setengah tiang dilakukan selama tiga hari berturut-turut di seluruh wilayah NKRI dan
semua kantor perwakilan RI di luar negeri.
2) Apabila pimpinan lembaga negara dan menteri atau pejabat setingkat menteri
meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama dua
hari berturut-turut terbatas pada gedung atau kantor pejabat negara yang
bersangkutan.
3) Apabila anggota lembaga negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dewan
perwakilan rakyat daerah meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah
tiang dilakukan selama satu hari, terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang
bersangkutan.
4) Dalam hal pejabat meninggal dunia di luar negeri, pengibaran Bendera Negara
setengah tiang dilakukan sejak tanggal kedatangan jenazah di Indonesia.
5) Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda berkabung bersamaan dengan pengibaran
Bendera Negara dalam rangka peringatan hari-hari besar nasional, dua Bendera
Negara dikibarkan berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan
yang sebelah kanan dipasang penuh (satu tiang).
6) Pada saat tanggal 30 September sebagai tanda penghormatan G30S/PKI

Bendera setengah tiang memiliki makna sebagai tanda berkabung, seperti tercantum
dalam pasal 12 UU No. 24 Tahun 2009. Aturan pengibaran bendera tercantum dalam
Undang-undang RI Nomor 24 Tahun 2009. Dalam pasal 12 ayat 1 disebutkan, bahwa
bendera negara dapat digunakan sebagai tanda perdamaian, tanda berkabung, dan atau
penutup peti atau usungan jenazah.

Tata cara pengibaran bendera setengah tiang dijabarkan dalam pasal 14 ayat 2 UU No.
24 Tahun 2009. Bendera negara yang dikibarkan setengah tiang dinaikkan hingga ke
ujung tiang, dihentikan sebentar, dan diturunkan tepat setengah tiang. Lalu pada pasal 14
ayat 3 disebutkan bahwa ketika bendera setengah tiang hendak diturunkan, dinaikkan
terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikkan sebentar, kemudian diturunkan.

Pada waktu penaikan atau penurunan bendera negara, semua orang yang hadir memberi
hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil menghadapkan muka pada bendera
sampai penaikan atau penurunan bendera selesai. Penaikan atau penurunan bendera dapat
diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Durasi pengibaran bendera setengah tiang dijelaskan sebagai berikut:

 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama tiga hari setelah wafatnya


Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semua kantor
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Ini wajib dilakukan oleh seluruh
instansi baik pemerintah atau swasta, serta warga negara yang menguasai hak
penggunaan rumah, gedung, kantor dan/atau satuan pendidikan.
 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama dua hari setelah wafatnya
pimpinan lembaga negara dan menteri atau pejabat setingkat menteri. Pengibaran
Bendera Negara setengah tiang hanya terbatas pada gedung atau kantor pejabat
negara yang bersangkutan
 Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama satu hari setelah wafatnya
anggota lembaga negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan
rakyat daerah. Pengibaran Bendera Negara setengah tiang hanya terbatas pada
gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan.

3. Bagaimana pemakaian Bendera Merah Putih yang benar?


Jawab:
- Saat latihan upacara, disarankan tidak menggunakan Bendera Merah Putih tetapi
menggunakan bendera dengan warna lain yang memiliki ukuran yang sama dengan
Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan.
- Sampul buku, penggunaan warna seperti Bendera Merah Putih tidak diperbolehkan
karena tidak sesuai ukurannya dengan ketentuan yang terdapat pada Pasal 24 Tahun 2009
yaitu berbentuk empat persegi Panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua pertiga) dari
panjang. Bagian atas bendera berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang
kedua bagiannya berukuran sama.
- Di atas rumah yang sedang dibangun, pemasangan Bendera Merah Putih tidak wajib
dipasang, hal itu merupakan kepercayaan orang zaman dahulu agar pembangunan rumah
lancar dan terhindar dari segala halangan.
- Warna Pakaian,

Untuk tata cara penggunaan Bendera Negara, berikut beberapa diantaranya:

o Bendera Negara dikibarkan dan atau dipasang pada tiang yang besar dan tingginya
seimbang dengan ukuran Bendera Negara.
o Bendera Negara yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran Bendera
Negara.
o Bendera Negara yang dipasang pada dinding, dipasang membujur rata.
o Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-lahan, dengan
khidmat dan tidak menyentuh tanah.
o Pada waktu penarikan atau penurunan Bendera Negara, semua orang yang hadir
memberi hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil menghadap kan muka pada
Bendera Negara hingga selesai.
o Penaikan dan penurunan Bendera Negara dapat diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya
Larangan terhadap perlakuan bendera juga diatur dalam Pasal 57 di UU Nomor 24 Tahun
2009 dari huruf a sampai d. Berikut bunyi dari Pasal 57, dimana setiap warga Indonesia
dilarang:

1. Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan


maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara
2. Menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna,
dan  perbandingan ukuran
3. Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi
dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara
4. Menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-
Undang ini.
Sementara itu pada Pasal 66 Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak,
membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau
merendahkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a,
akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 500
juta.

4. Apakah boleh bendera merah putih di pasang di baju?


Jawab:
Boleh seperti yang dijelaskan pada pasal 52 UU No. 24 tahun 2009 mengenai Lambang
Negara dapat digunakan:
a. Sebagai cap atau kop surat jabatan;
b. Sebagai cap dinas untuk kantor;
c. Pada kertas bermaterai;
d. Pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
e. Sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara
indonesia yang sedang mengemban tugas negara di luar negeri;
f. Dalam penyelenggaraan peristiwa resmi;
g. Dalam buku dan majalah yang diterbitkan oleh pemerintah;
h. Dalam buku kumpulan undang-undang; dan/atau
i. Di rumah warga negara indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai tahun 2014 lalu telah
menetapkan aturan seragam sekolah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014. Aturan ini mengatur pemakaian seragam sekolah.
Tiga seragam diwajibkan dalam peraturan ini yakni seragam nasional, seragam sekolah dan
seragam kepramukaan. Seragam ini berlaku untuk sekolah dasar dan menengah. Ada
tambahan dalam peraturan ini adalah logo bendera merah putih di atas saku.
Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian seragam sekolah. Setiap siswa SD
yang mengenakan seragam putih merah, seragam SMP putih biru dan seragam SMA/SMK
diwajibkan menambah badge bendera merah putih ukuran 5 x 3 cm yang diletakkan di atas
saku kiri seragam bajunya.

Pemakaian seragam sekolah menurut mantan menteri Pendidikan muhammad Nuh


merupakan cara untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme, kebersamaan, dan
juga untuk memperkuat tali persaudaraan sehingga dapat menumbuhkan semangat kesatuan
dan persatuan di kalangan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Bordir Bendera Merah Putih. (2019). Retrieved from bordirsekolah.com:


https://bordirsekolah.com/blog/bordir-bendera-merah-putih/

detikJateng, T. (2022, Agustus 1). Memasang Bendera Merah Putih Tak Boleh Asal, Ini
Aturannya. Retrieved from detikjateng: https://www.detik.com/jateng/berita/d-
6209915/memasang-bendera-merah-putih-tak-boleh-asal-ini-aturannya

Setyaningrum, P. (2022, Agustus 1). Lengkap! Ini Aturan Penggunaan Bendera Merah Putih
dan Sanksi Pelanggarannya. Retrieved from Kompas.com:
https://regional.kompas.com/read/2022/08/01/180410478/lengkap-ini-aturan-
penggunaan-bendera-merah-putih-dan-sanksi-pelanggarannya?
amp=1&page=2&jxconn=1*owoynd*other_jxampid*M1JhWXVXVElLRjk0cXdkSj
B4OFJFOTRDWldQS3dVTHVGNkZ1d2lkb0RreS1PN2NsZzJyUW1OdXFvb1F4R3

tempo.co. (2010). Inilah Aturan Pemakaian Lambang Negara Itu. Retrieved from tempo.co:
https://nasional.tempo.co/read/299068/inilah-aturan-pemakaian-lambang-negara-itu

(n.d.). UU Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan.

Wulandari, T. (2021, September 30). Bendera Setengah Tiang 30 September, Ini Makna dan
Aturan di Undang-Undang. Retrieved from detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5747406/bendera-setengah-tiang-30-
september-ini-makna-dan-aturan-di-undang-undang

Anda mungkin juga menyukai