Soal
1. Bendera, lambang negara dan Lagu Kebangsaan merupakan identitas dan wujud eksistensi
bangsa serta menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara Indonesia
a. Bagaimana cara mengibarkan (memasang) bendera yang benar jika terjadi bersamaan
hari bahagia dan berkabung?
Jawab: Cara mengibarkan (memasang) bendera yang benar jika terjadi bersamaan hari
bahagia (Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus) dan berkabung (meninggalnya tokoh
negara yaitu presiden/ wakil presiden) yaitu dengan tetap mengibarkan dua Bendera
Negara secara berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah
kanan dipasang penuh hingga ke ujung tiang. Dengan cara Bendera Negara yang akan
dikibarkan setengah tiang dinaikkan terlebih dahulu ke ujung tiang, lalu dihentikan
sejenak kemudian diturunkan tepat setengah tiang. Apabila Bendera Negara yang
dikibarkan setengah tiang akan diturunkan, maka dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung
tiang dihentikan sejenak kemudian baru diturunkan.
3. Tahun 2024 dikatakan sebagai tahun politik bagi bangsa indonesia karena diselenggarakan
pesta demokrasi (pemilu). Para calon kontestan peserta pemilu sudah mulai menyiapkan
calonnya masing-masing. Ada wacana dari ormas/ orpol tertentu untuk memperpanjang masa
jabatan presiden (Ir. Jokowi) menjadi 3 periode masa jabatan.
Pertanyaan :
Bagaimana menurut pendapat anda
a. Mungkinkah bisa terlaksana? Berilah alasannya?
Jawab: Tidak mungkin, karena masa jabatan presiden secara jelas telah diatur dalam
UUD 1945. Bahwa masa jabatan presiden maksimal 2 periode atau10 tahun. Maka dari itu,
sebagai salah satu negara hukum, segala tindakan penyelenggaraan negara termasuk
pemilihan Presiden harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum.
4. Konstitusi (hukum dasar) yang tertulis oleh negara indonesia UUD 1945 dalam sejarahnya
pernah mengalami 4 kali perubahan (amandemen)
Pertanyaan :
a. Kapan perubahan (amandemen) dilakukan?
Jawab:
1) Amandemen pertama terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Umum MPR 1999
yang berlangsung sejak 14 Oktober - 21 Oktober 1999.
2) Amandemen kedua dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2000 yang berlangsung
antara 7 Agustus - 18 Agustus 2000.
3) Amandemen ketiga dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2001 yang berlangsung
sejak 1 November - 9 November 2001.
4) Amandemen keempat terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2002
yang berlangsung antara 1 Agustus - 11 Agustus 2002.
5. Anda sering melihat adanya anak-anak usia sekolah yaitu berumur 7 – 12 tahun berada di
perempatan jalan raya di dekat rambu-rambu lampu lalu lintas (traffic light). Mereka
meminta-minta belas kasihan kepada orang yang lewat dijalan perempatan tersebut.
Pertanyaan :
a. Bagaimana menurut anda tindakan anak-anak dan orang tua anak tersebut?
Jawab: Peristiwa tersebut sebenarnya sudah tidak diherankan lagi di Indonesia. Faktor
penyebab utama dari permasalahan tersebut yaitu karena masalah perekonomian. Akan
tetapi juga ada faktor malas bekerja yang dialami oleh orang tua tersebut. Bahkan ada
banyak kasus eksploitasi anak, yang mana ada pihak yang memaka anak-anak untuk
meminta – minta belas kasihan di jalan raya.Pada dasarnya peristiwa tersebut juga
disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah bagi masyrakat bawah, sehingga
memicu terjadinya peristiwa tersebut. Maka dari itu, seharusnya pemerintah lebih
memperhatikan kemakmuran rakyatnya.
6. Bagaimana pandangan saudara didasarkan dengan UU terkait Hukuman Mati yang dijatuhkan
kepada tersangka pelaku tindak pidana, apakah Hukuman Mati tsb dapat melanggar Hak Asasi
Manusia?
Jawab: Menurut pandangan saya hukuman mati tidak melanggar Hak Asasi Manusia. Hal
tersebut karena hukuman mati sudah selayaknya diberikan kepada kejahatan yang
mengancam hak untuk hidup orang lain. Dimana rasa keadilan bahwa hak untuk hidup dari
pelaku kejahatan pembunuhan berencana, genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan,
terorisme dan pengedar narkotika itu harus dihapuskan dengan mengabaikan hak hidup
korban dari kejahatan mereka. Ketentuan dalam hukum positif kita bahwa seseorang tidak
bisa dipidana sebelum ada aturannya, sementara aturan saat ini diatur sampai hukuman mati,
dalam kasus-kasus tertentu diatur maksimal hukuman mati karena saat ini masih berlaku dan
sah. Maka dari itu hukuman mati tidak melanggar Hak Asasi Manusia karena tidak
bertentangan dengan konstitusi dan UUD 1945 tidak menganut kemutlakan hak asasi
manusia.
b. Apabila peraturan perundangan yang rendah bertentangan dengan aturan hukum yang
lebih tinggi, apakah perundangan yg rendah tsb dapat dibatalkan? Dan melalui mekanisme
seperti apa?
Jawab: Peraturan perundang undangan yang secara hierarki lebih rendah kedudukannya
dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka secara
otomatis dapat dibatalkan demi hukum, contohnya suatu keputusan menteri tidak
dibenarkan bertentangan dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah tidak boleh
bertentangan dengan Undang- Undang dan Undang-Undang tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945.
Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tingkatannya isinya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. Hal itu dikarenaka
peraturan Perundang-undangan baru harus mengesampingkan peraturan perundang-
undangan lama. Dengan dikeluarkannya suatu peraturan perundang- undangan baru, maka
apabila telah ada peraturan perundang-undangan sederajat yang telah diberlakukan secara
otomatis akan dinyatakan tidak berlaku.
10. Pada tanggal 6 Oktober 2020 melalui Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2020, Universitas
Sebelas Maret resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang Berbadan Hukum (PTN BH).
a. Apa yang anda ketahui tentang PTN BH? Dan apa kelebihan dan kekurangan dari PTN
BH?
Jawab: Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN BH
adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai
subjek hukum yang otonom dan merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi
dengan otonom yang lebih luas.