Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Nama : Winda Putri Setyo Rini


NIM : K7122337
Kelas : 2E
Nomor : 33
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Soal
1. Bendera, lambang negara dan Lagu Kebangsaan merupakan identitas dan wujud eksistensi
bangsa serta menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara Indonesia
a. Bagaimana cara mengibarkan (memasang) bendera yang benar jika terjadi bersamaan
hari bahagia dan berkabung?
Jawab: Cara mengibarkan (memasang) bendera yang benar jika terjadi bersamaan hari
bahagia (Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus) dan berkabung (meninggalnya tokoh
negara yaitu presiden/ wakil presiden) yaitu dengan tetap mengibarkan dua Bendera
Negara secara berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah
kanan dipasang penuh hingga ke ujung tiang. Dengan cara Bendera Negara yang akan
dikibarkan setengah tiang dinaikkan terlebih dahulu ke ujung tiang, lalu dihentikan
sejenak kemudian diturunkan tepat setengah tiang. Apabila Bendera Negara yang
dikibarkan setengah tiang akan diturunkan, maka dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung
tiang dihentikan sejenak kemudian baru diturunkan.

b. Bagaimana posisi bendera dan lambang negara?


Jawab:
Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2009 menjelaskan bahwa :
• Bendera Kebangsaan Indonesia, yakni Bendera Merah Putih memiliki bentuk empat
persegi panjang dengan lebar kurang lebih dua per tiga dari ukuran panjangnya.
Warnanya terdiri atas merah di bagian atas dan warna putih di bagian bawah yang
kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Kebangsaan Indonesia juga memiliki arti
bahwa bendera merah putih, yaitu merah berarti berani dan putih berarti suci
• Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas
pita yang dicengkeram oleh Garuda. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar
yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda juga memiliki sayap yang
masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher
berbulu 45. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal
yangmelukiskan katulistiwa. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan
dasar Pancasila. Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas
merah, putih, kuning, hitam, dan alam.
Cara penempatan posisi bendera Negera dan Lambang negara yaitu dengan
menempatkan lambang negara di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada bendera
kebangsaan negara Indonesia.

c. Bagaiamana pandangan anda menurut UU terkait Lagu kebangsaan yang dinyanyikan


dengan irama musik hip hop atau irama musik yang lainnya agar mengikuti
perkembangan zaman?
Jawab: Menurut pandangan saya, menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
dengan irama musik hip hop atau irama musik yang lainnya tidak menjadi suatu
permasalahan. Apabila tidak mempunyai maksud merendahkan atau mnghina Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya. Jika mempunyai maksud merendahkan, akan ada hukuman
pidana sebagaiamana yang tercantum pada UU Nomor 24 Tahun 2009 bahwa Setiap
orang yang mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lain
dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Dalam UU No.2 tahun 2006 diatur mengenai asas-asas dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang yaitu asas ius sanguinis dan asas ius soli. Hal ini bisa berdampak terjadinya
Bipatride maupun Apatride.
Pertanyaan :
Bagaiamana terjadi Bipatride maupun Apatride? Berilah penjelasan serta contoh negaranya?
Jawab: Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal itu bisa terjadi
apabila anak yang lahir dari orang tua yang menerapkan asas lus sanguinis tetapi lahir di
negara yang menerapkan asas lus soli.
Sedangkan Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Hal itu bisa
terjadi apabila anak yang lahir dari orang tua yang menerapkan asas ius soli tetapi lahir di
negara yang menerapkan asas ius sanguinis.
Terjadinya Bipatride dan Apatride dapat disebabkan oleh faktor pernikahan beda negara
dan perbedaan asas yang dianut di banyak negara yang menyebabkan permasalahan pada
status kewarganegaraan seseorang. Adapun negara yang menerapkan asas ius sanguinis
yakni, Indonesia, Cina, Inggris, Spanyol, Korea Selatan dan Jepang. Sedangkan negara ang
menerapkan asas ius soli yakni, Amerika Serikat, Pakistan, Kamboja dan Meksiko.

3. Tahun 2024 dikatakan sebagai tahun politik bagi bangsa indonesia karena diselenggarakan
pesta demokrasi (pemilu). Para calon kontestan peserta pemilu sudah mulai menyiapkan
calonnya masing-masing. Ada wacana dari ormas/ orpol tertentu untuk memperpanjang masa
jabatan presiden (Ir. Jokowi) menjadi 3 periode masa jabatan.
Pertanyaan :
Bagaimana menurut pendapat anda
a. Mungkinkah bisa terlaksana? Berilah alasannya?
Jawab: Tidak mungkin, karena masa jabatan presiden secara jelas telah diatur dalam
UUD 1945. Bahwa masa jabatan presiden maksimal 2 periode atau10 tahun. Maka dari itu,
sebagai salah satu negara hukum, segala tindakan penyelenggaraan negara termasuk
pemilihan Presiden harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum.

b. Apakah landasan hukumnya? Berilah penjelasan?


Jawab: Masa jabatan presiden diatur pada UUD 1945 pasal 7 yang menyebutkan bahwa
“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Pembatasan masa jabatan presiden tersebut dapat menjadi suatu upaya untuk
mencegah terjadinya penguasaan jabatan kekuasaan secara terus menerus yang diyakini
akan menjadi dasar terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan.

4. Konstitusi (hukum dasar) yang tertulis oleh negara indonesia UUD 1945 dalam sejarahnya
pernah mengalami 4 kali perubahan (amandemen)
Pertanyaan :
a. Kapan perubahan (amandemen) dilakukan?
Jawab:
1) Amandemen pertama terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Umum MPR 1999
yang berlangsung sejak 14 Oktober - 21 Oktober 1999.
2) Amandemen kedua dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2000 yang berlangsung
antara 7 Agustus - 18 Agustus 2000.
3) Amandemen ketiga dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2001 yang berlangsung
sejak 1 November - 9 November 2001.
4) Amandemen keempat terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2002
yang berlangsung antara 1 Agustus - 11 Agustus 2002.

b. Apa syarat dilakukan amandemen?


Jawab: Syarat dilakukan amandemen UUD 1945 (Konstitusi Negara) yakni, sebagai
berikut :
1) Usul Perubahan Diajukan oleh Minimal 1/3 Anggota MPR (UUD 1945 Pasal 37 ayat
1)
2) Alasan Terhadap Perubahan Pasal Tersebut Haruslah Jelas (UUD 1945 Pasal 37 ayat
2)
3) Sidang MPR Harus Dihadiri Minimal 2/3 Anggota MPR (UUD 945 Pasal 37 ayat 3)
4) Keputusan Perubahan Harus Disetujui Minimal 50% + 1 Anggota MPR (UUD 945
Pasal 37 ayat 4)
5) Pasal Mengenai Bentuk Negara Tidak Dapat Diubah

c. Berapa jumlah anggota MPR yang harus terlibat (tulis angkanya)?


Jawab: 474 anggota MPR

5. Anda sering melihat adanya anak-anak usia sekolah yaitu berumur 7 – 12 tahun berada di
perempatan jalan raya di dekat rambu-rambu lampu lalu lintas (traffic light). Mereka
meminta-minta belas kasihan kepada orang yang lewat dijalan perempatan tersebut.
Pertanyaan :
a. Bagaimana menurut anda tindakan anak-anak dan orang tua anak tersebut?
Jawab: Peristiwa tersebut sebenarnya sudah tidak diherankan lagi di Indonesia. Faktor
penyebab utama dari permasalahan tersebut yaitu karena masalah perekonomian. Akan
tetapi juga ada faktor malas bekerja yang dialami oleh orang tua tersebut. Bahkan ada
banyak kasus eksploitasi anak, yang mana ada pihak yang memaka anak-anak untuk
meminta – minta belas kasihan di jalan raya.Pada dasarnya peristiwa tersebut juga
disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah bagi masyrakat bawah, sehingga
memicu terjadinya peristiwa tersebut. Maka dari itu, seharusnya pemerintah lebih
memperhatikan kemakmuran rakyatnya.

b. Bagaimana menurut anda ditinjau dari konstitusi di indonesia? Berilah penjelasannya


(tanggung jawab siapa)?
Jawab: Menurut pendapat saya, jika ditinjau dari konstitusi di Indonesia, pada peristiwa
tersebut yang menjadi penanggung jawab adalah pihak pemerintah. Pemerintah
seharusnya lebih memperhatikan rakyatnya dan menjaga kemakmurannya.

6. Bagaimana pandangan saudara didasarkan dengan UU terkait Hukuman Mati yang dijatuhkan
kepada tersangka pelaku tindak pidana, apakah Hukuman Mati tsb dapat melanggar Hak Asasi
Manusia?
Jawab: Menurut pandangan saya hukuman mati tidak melanggar Hak Asasi Manusia. Hal
tersebut karena hukuman mati sudah selayaknya diberikan kepada kejahatan yang
mengancam hak untuk hidup orang lain. Dimana rasa keadilan bahwa hak untuk hidup dari
pelaku kejahatan pembunuhan berencana, genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan,
terorisme dan pengedar narkotika itu harus dihapuskan dengan mengabaikan hak hidup
korban dari kejahatan mereka. Ketentuan dalam hukum positif kita bahwa seseorang tidak
bisa dipidana sebelum ada aturannya, sementara aturan saat ini diatur sampai hukuman mati,
dalam kasus-kasus tertentu diatur maksimal hukuman mati karena saat ini masih berlaku dan
sah. Maka dari itu hukuman mati tidak melanggar Hak Asasi Manusia karena tidak
bertentangan dengan konstitusi dan UUD 1945 tidak menganut kemutlakan hak asasi
manusia.

7. Apa peran Media masa dalam perkembangan demokrasi di Indonesia?


Jawab: Media masa mempunyai peran yang sangat krusial yakni menjaga arah demokrasi
Indonesia. Media massa juga memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi-kondisi
yang dibutuhkan organisasi masyarakat sipil untuk mencapai inklusi dan demokrasi. Selain
itu, media massa dapat menciptakan kondisi-kondisi dengan cara membantu dalam
pembatasan represi serta memastikan bahwa presiden yang sedang menjabat dapat
menghindari pelanggaran komitmen, sebagaimana yang terjadi di Indonesia pada awal masa
reformasi. Media massa juga memiliki peran secara dinamis dalam proses demokrasi, yakni
menjembatani pendapat publik melalui jejaring sosial yang tersebar secara masif.
8. Konstitusi dapat diartikan sebagai hukum dasar dan istilah hukum dasar juga dipakai oleh
para pendiri negara kita. Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan “ Undang-undang dasar
suatu negara ialah hanya sebagian hukum dasar negara itu. Undang-undang dasar ialah hukum
dasar yang tertulis, sedang disampingnya undang-undang dasar tersebut berlaku juga hukum
dasar yang tidak tertulis yang disebut konvensi. Jelaskan apa itu konvensi dan sebutkan
macam-macam konvensi?
Jawab: Konvensi adalah hukum dasar tak tertulis yang didalamnya terdapat kebiasaan
ketatanegaraan dalam sebuah negara. Hukum dasar tak tertulis seperti konvensi memiliki sifat
melengkapi, menyempurnakan serta menghidupkan kaidah hukum perundang-undangan.
Hukum dasar tak tertulis seperti konvensi tidak akan mengalami pengulangan. Konvensi juga
termasuk bagian dalam dari konstitusi yang tidak bisa dipaksakan melalui pengadilan.
Konvensi dapat menjadi aturan-aturan yang bisa ada dan dipelihara dalam praktik
ketatanegaraan. Namun, konvensi tidak bisa dibenarkan ketika bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar 1945. Biasanya konvensi merupakan suatu aturan yang bisa ada karena berasal
dari suatu praktik penyelenggaraan ketatanegaraan.
Konvensi terdapat dua macam yaitu Konvensi Nasional dan Konvensi internasinal. Yang
mana Konvensi Nasional adalah jenis aturan tak tertulis yang ada di dalam suatu negara.
Dimana pihak yang terlibat merupakan warga negara dan pemerintah yang ada di dalam
negara tersebut. Sedangkan Konvensi Internasional adalah suatu jenis aturan yang tidak
tertulis yang mana melibatkan warga negara dan pemerintah dari setiap negara yang turut
menandatangani suatu konvensi. Jumlah negara yang turut serta menandatangani suatu
konvensi internasional bisa bertambah dari waktu ke waktu.
9. Hukum di Indonesia membentuk sistem hukum, sistem hukum ini tersusun secara hierarkis,
yang artinya peraturan-peraturan yang membentuk sistem itu berjenjang dari aturan hukum
yang lebih tinggi menjadi dasar bagi peraturan hukum yang lebih rendah. Peraturan hukum
yang rendah isinya menjabarkan hukum di atasnya. Peraturan hukum yg rendah tidak boleh
bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi.
a. Sebutkan hierarki peraturan perundangan di Indonesia dari yang paling tinggi sampai
paling rendah?
Jawab: Ketentuan Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011 menerangkan bahwa jenis
dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia terdiri atas:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
4) Peraturan Pemerintah.
5) Peraturan Presiden.
6) Peraturan Daerah Provinsi.
7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

b. Apabila peraturan perundangan yang rendah bertentangan dengan aturan hukum yang
lebih tinggi, apakah perundangan yg rendah tsb dapat dibatalkan? Dan melalui mekanisme
seperti apa?
Jawab: Peraturan perundang undangan yang secara hierarki lebih rendah kedudukannya
dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka secara
otomatis dapat dibatalkan demi hukum, contohnya suatu keputusan menteri tidak
dibenarkan bertentangan dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah tidak boleh
bertentangan dengan Undang- Undang dan Undang-Undang tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945.
Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tingkatannya isinya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. Hal itu dikarenaka
peraturan Perundang-undangan baru harus mengesampingkan peraturan perundang-
undangan lama. Dengan dikeluarkannya suatu peraturan perundang- undangan baru, maka
apabila telah ada peraturan perundang-undangan sederajat yang telah diberlakukan secara
otomatis akan dinyatakan tidak berlaku.
10. Pada tanggal 6 Oktober 2020 melalui Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2020, Universitas
Sebelas Maret resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang Berbadan Hukum (PTN BH).
a. Apa yang anda ketahui tentang PTN BH? Dan apa kelebihan dan kekurangan dari PTN
BH?
Jawab: Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN BH
adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai
subjek hukum yang otonom dan merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi
dengan otonom yang lebih luas.

Kelebihan PTN BH yakni bisa secara mandiri mengelola rumah tangganya


sendiri sesuai dengan tujuan kampus tersebut, sehingga bisa lebih cepat berkembang
dan berinovasi. PTN BH bisa mengurusi rumah tangganya secara lebih mandiri.
Misalnya, PTN yang berstatus PTN BH tersebut bisa membuka Progran Studi baru atau
menutupnya ketika dianggap tidak lagi diperlukan. Begitupun dalam urusan keuangan,
urusan kepegawaian juga diatur sendiri oleh PTN tersebut. Kemudian, adanya
keterbukaan dan kemampuan menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan standar pelaporan yang berlaku
kepada pemangku kepentingan. Berubahnya status sebuah PTN menjadi PTN BH
menuntut adanya perubahan yang meningkat dalam perguruan tinggi negeri tersebut
secara reputasi maupun kualitasnya. Baik secara institusi maupun sumber daya begitu
pula dengan lulusannya. Karena tujuan awal perguruan tinggi negeri berubah statusnya
menjadi berbadan hukum adalah untuk meningkatkan kualitas.

Adapun kekurangan PTN BH yakni pemerintah akan mengurangi dana subsidi


PTN. Akan tetapi, perguruan tinggi negeri berbadan hukum diberikan keleluasaan dalam
mencari dana tambahan dari pihak swasta guna menjalankan aktivitas kampus untuk
pembangunan infrastruktur dan lainnya. Kelemahan lainnya, adanya peningkatan biaya
kuliah di PTN BH. Selain itu, pengelolaan keuangan secara mandiri juga memiliki efek
negative, yaitu bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
kepentingan pribadi.

b. Pada tanggal 31 Maret 2023 Medikbudristek mengeluarkan Peraturan Menteri No 24


Tahun 2023 Tentang Penataan Peraturan Internal dan Organ di Lingkungan UNS, yang
mana isinya membatalkan hasil pemilihan dan penetapan Rektor UNS dan membekukan
salah satu organ di dalam PTN BH UNS yaitu Majelis Wali Amanat (MWA) , Bagaiamana
pandangan saudara mengenai hal tsb? Apakah Peraturan Menteri tsb bertentangan dengan
PP No 56 tahun 2020 ttg PTN BH UNS?
Jawab: Menurut pandangan saya, berdasarkan Peraturan Menteri No 24 Tahun 2023
Tentang Penataan Peraturan Internal dan Organ di Lingkungan UNS yang di keluarkan
oleh Mendikbudristek tidak bertentangan dengan PP No 56 tahun 2020 tentang PTN BH
UNS, hal tersebut karena peraturan yang telah dikeluarkan mendikbutristek dapat
mendorong PTN di Indonesia memiliki tata cara pengelolan yang baik. Selain itu, faktor
penyebab mendikbudtistek mengeluarkan peraturan tersebut karena adanya pelanggaran
dan ketidaksesuaiaan dalam penyusunan internal UNS seperti pemilihan rektor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai