PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hukum
lainnya,
Islam
mampu
menjawab
setiap
permasalahan yang ada. Termasuk untuk kasus hormat bendera ini. Dengan
merujuk kepada sumber-sumber hukum yang ada dalam Islam, akan dapat
ditentukan bagaimana hukum penghormatan kepada bendera.
B. Rumusan Masalah
muamalah?
C. Tujuan Pembahasan
muamalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), 556.
2 Ibid., 172.
Hampir sama dengan tujuan hormat bendera menurut undangundang, secara sosiologis, hormat bendera dilakukan untuk menghormati
dan menghargai jati diri bangsa dan Negara. Hormat kepada bendera
kebangsaan, pada hakikatnya juga untuk menghormati dan menghargai diri
sendiri, karena dalam wujud bendera kebangsaan tersebut tercakup pula jati
diri dan identitas segenap rakyatnya.
7 Indra Akuntono, JK Tidak Hormat Bendera Saat Upacara di Istana Negara, Ini Penjelasan
Jubir, dalam
http://nasional.kompas.com/read/2015/08/17/15115741/JK.Tidak.Hormat.Bendera.Saat.Upacara.di
.Istana.Negara.Ini.Penjelasan.Jubir (17 Agustus 2015)
fatwa bernomor 21238. Fatwa ini berisi larangan untuk berdiri sebagai bentuk
penghormatan kepada bendera atau lagu kebangsaan, karena tidak dicontohkan
oleh Nabi Muhammad saw. atau al-khulafa> ar-ra>shidi>n. Jadi, hal itu
termasuk bidah yang dapat merusak keimanan seorang muslim kepada Allah
swt. dan menggiring kepada kesyirikan, serta termasuk tindakan yang
menyerupai (meniru) kebiasaan orang-orang kafir.
Kedua, fatwa nomor 59639, yang berisi larangan hormat bendera.
Sama
dengan
fatwa
sebelumnya,
larangan
dalam
fatwa
ini
juga
dengan
bersandar
pada
ayat
48
dari
surah
al-Nisa>13,
10
sujud lah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur dan termasuk lah ia ke
dalam golongan orang-orang yang kafir. (al-Baqarah: 34)
Kedua, sujud yang dilakukan anak-anak Nabi Yaqub alayh asSala>m kepada Nabi Yusuf alayh as-Sala>m, saudara mereka, Dan ia
(Yusuf) menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana dan mereka
(semuanya) merebahkan diri seraya bersujud kepada Yusuf. (Yu>suf: 100)
Sujud saja, yang notabene identik dengan penyembahan, bisa
mengandung tujuan lain, yaitu untuk penghormatan. Apalagi jika yang
dilakukan adalah penghormatan biasa, yang bentuknya hanya pandangan
mata atau penyandaran telapak tangan di salah satu bagian kepala. Itu pun
dilakukan secara sadar dan sengaja, tanpa adanya niat untuk menyembah atau
mengkultuskan sebuah benda. Tentu, melakukan tindakan ini boleh-boleh saja.
Penulis lebih condong kepada pendapat yang dikemukakan oleh
kelompok moderat tersebut. Sangat lah jauh perbedaan antara memberi
penghormatan dengan melakukan penyembahan sehingga tidak lah tepat jika
menyamakan antara keduanya. Paling tidak jika dilihat dari tiga aspek.
Pertama,
niat.
Kaidah
ushul
menetapkan
bahwa
al-umu>ru
11
Waktunya pun cukup singkat dan dengan intensitas yang jarang, paling tidak
seminggu sekali.
Ketiga, dampak atau akibat. Tidak ada dampak buruk yang
ditimbulkan dari hormat bendera tersebut. Bahkan, hormat bendera berdampak
positif, yaitu menjadi perantara untuk bertumbuh-kembangnya rasa cinta
terhadap tanah air. Dengan hormat bendera, seseorang dituntun untuk
merenungi kembali perjuangan berat dan pengorbanan besar para pendiri
bangsa.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Zahro, Ahmad. Fiqh Kontemporer Menjawab 111 Masalah. Jombang: Penerbit
Unipdu Press, 2012.
Agam, Yousri Nur Raja. Peristiwa Hari Pahlawan Berawal dari Insiden
Bendera.
https://koranlangit.wordpress.com/tag/insiden-bendera-19-
12
Akuntono, Indra. JK Tidak Hormat Bendera Saat Upacara di Istana Negara, Ini
Penjelasan
Jubir.
dalam
http://nasional.kompas.com/read/2015/08/17/15115741/JK.Tidak.Hormat.B
endera.Saat.Upacara.di.Istana.Negara.Ini.Penjelasan.Jubir. 17 Agustus 2015
Al-Lajnah ad-Da>imah li al-buh}u>th al-Ilmiyyah wa al-Ifta>.
al-Wuqu>f
taz}iman
li
al-Sala>m
al-Wat}aniy.