Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PERTEMUAN 5 MENGENAI TENTANG KASUS YANG TERKAIT DENGAN


KONSTITUSI DAN UUD1945

Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosem Pembimbing : Syafreni Putri Tama,M.Pd.

Disusun Oleh :

Fauzul ‘Azim Zulfi

NIM : 20334033

Tingkat : 1 B

PRODI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
SOAL :

1. Kasus yang terkait dengan konstitusi dan UUD 1945 

KASUS :

Pencoretan Bendera Merah Putih


Pancasila, simbol dan lambang negara, harus diperjuangkan dan dipertahankan
dengan segala tumpah darah. Karena memperoleh dan menciptakannya diperlukan
perjuangan, darah, dan air mata bangsa Indonesia yang merebut kemerdekaan.
Belakangan banyak kasus yang dinilai melecehkan simbol dan lambang negara. Seperti
bendera Indonesia yang ditulis dengan aksara Arab dan dua silang pedang saat
demonstrasi di depan Mabes Polri, beberapa waktu lalu. Menurut sosiolog Universitas
Nasional, Sigit Rochadi, Pancasila dan lambang negara merupakan dasar negara dan
simbol negara. Semua pihak harus menghormati dan memperlakukannya dengan baik.
"Konstitusi telah menetapkan hal itu sehingga pelecehan terhadapnya merupakan
pelanggaran konstitusi," Secara sosiologi, kata Sigit, bangsa Indonesia diikat dengan
berbagai aliran ideologi, paham, dan budaya. Jika memang terbukti melecehkan simbol
dan lambang negara maka harus ditindak tegas. "Pelecehan terhadap simbol negara
merupakan penghinaan bangsa Indonesia sehingga harus ditindak tegas siapa pun
pelakunya,".
Sebelumnya diberitakan, polisi mengamankan seorang pria berinisial NF (20)
yang diduga membawa bendera merah putih dengan tulisan aksara Arab saat unjuk rasa
beberapa saat lalu. Saat ini, NF tengah dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres
Jakarta Selatan. Undang-undang mengatur tentang pelecehan lambang negara tersebut,
seperti dituangkan dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Lambang Negara dengan
ancaman hukuman lima tahun penjara.
Analisis :
Bendera merupakan simbol dari NKRI yang diberi warna merah dan putih. Yang
merupakan simbol kebanggaan terbesar bangsa indonesia setelah bahasa dan juga
kebudayaan yang beragam. Sejarah dan nilai histori bendera merah putih ini mengiringi
perjalan kemerdekaan bangsa Indonesia, sehingga tidak heran jika kemudian bendera
memiliki nilai yang sakral dan amat dihormati. Maka tindakan seperti mencoret bendera
termasuk kedalam salah satu contoh pelanggaran terhadap konstitusi.

Sebab secara jelas telah ditetapkan bajwa Bendera dan lambang negara serta
bahasa diatur dalam pasal 36-36 UUD 1945. Maka segala bentuk perbuatan yang
dikategorikan melecehkan keberadaan bendera negara adalah merupakan bentuk
pelanggaran konstitusi. Sehingga tidak dipungkiri lagi perbuatan ini dapat dikategorikan
dalam pelanggaran hukum yang kemudain dapat berujung pada tindakan pidana yang
berujung sanksi.

Mengetahui kasus pelanggaran yang dipaparkan diatas, sebagai mahasiswa


merasakan prihatin karena simbol NKRI seenaknya dicoret dengan begitu mudah dan
tidak memkirkan apapun . Kita seharusnya tak sekedar acuh akan hal tersebut, walaupun
kita tidak bisa turun tangan secara langsung untuk menyikapi dan mencegah pelanggaran
seperti itu terjadi lagi dinegara indonesia ini. Namun sebagai mahasiswa yang mana
menjadi generasi penerus harus lebih mengetahui akan konstitusi. Dalam hal ini kita
mengambil tindakan preventif atau mempersiapkan guna memperbaiki konstitusi yang
semakin tercemar namanya sebab pelanggaran tersebut. Bicara soal pemecahan masalah,
sebagai mahasiswa dapat memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang mengatasi
akan pelanggaran konstitusi tersebut. Sebagai contoh yaitu polisi.

Dukungan yang lain dan mungkin menjadi dukungan yang sangat mudah bagi kita
sebagai mahasiswa adalah mendukung lembaga-lembaga yang mengatasi pelanggaran
konstitusi tersebut melalui media sosialnya. Dengan mengikuti berita dan program yang
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga tersebut kita dapat mempublikasikan ulang dan
menyebarkan melalui media social kita. Sehingga orang disekitar kita (pengguna media
social) dapat mengetahui berita dan program yang nantinya akan mencegah terjadinya
pelanggaran konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai