Anda di halaman 1dari 4

Kisi kisi PPKn

1. berkaitan dengan presentasi kel 1, 4 pilar, visi indonesia emas


- 4 pilar:
UUD 1945, Pancasila, Sumpah Pemuda, Bhineka Tunggal Ika
- Visi Indonesia emas:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

2. berkaitan jati diri bangsa


Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya
dimana setiap bangsa memiliki identitasnya masing-masing sesuai
dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa.
Kedudukan identitas nasional sebagai karakter suatu bangsa ialah:
a. sebagai pemersatu bangsa
b. Sebagai suatu ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa
lain.
c. Sebagai landasan atau pegangan bagi sebuah negara untuk berkembang
atau
mewujudkan potensi yang dimiliki.
Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia.
meliputi: bendera negara (sang merah putih), Bahasa Indonesia, lambang
negara (garuda Pancasila), dan lagu kebangsaan Indonesia (Indonesia raya)

3. cari peraturan menteri perdagangan tiktok shop


- Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 yang direvisi bulan lalu
melarang platform social commerce memfasilitasi perdagangan.
- Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang merupakan revisi dari Permendag 50
Tahun 2020.
- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan akan memberikan
sanksi berupa pencabutan izin usaha media sosial (medsos) yang masih melayani
transaksi jual beli.
- Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang
Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
- pasal 21 dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023, diatur soal kewajiban model
media sosial social-commerce dilarang untuk melakukan transaksi jual beli.
Dalam aturan ini juga melarang social-commerce dan e-commerce menjadi
produsen.
4. hak dan kewajiban warga negara
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak konstitusional
adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh UUD NRI Tahun 1945, sedangkan
hak-hak hukum timbul berdasarkan jaminan undang-undang dan peraturan
perundang-undangan di bawahnya.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh


tanggung jawab.

Hak Warga Negara Indonesia :


– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan


yang sah (pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :


– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan UU. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

5. materi masalah demokrasi di kampus politik identitas


Polarisasi politik: Demokrasi kampus sering kali terganggu oleh polarisasi politik, di
mana mahasiswa terpecah berdasarkan identitas politik mereka. Ini bisa berdampak
negatif pada dialog konstruktif dan kerja sama lintas-identitas.

Diskriminasi dan intoleransi: Beberapa kelompok mahasiswa mungkin merasa tidak


diakui atau didiskriminasi berdasarkan identitas mereka, seperti ras, agama, gender,
atau orientasi seksual. Hal ini dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi, seperti
kesetaraan dan keadilan.

Kebebasan berbicara dan sensorship: Universitas harus mempertimbangkan sejauh


mana kebebasan berbicara berlaku, dan di mana harus diterapkan sensorship.
Beberapa mahasiswa mungkin merasa terhambat dalam mengemukakan pandangan
mereka karena takut akan backlash atau sensorship.

Keterwakilan: Bagaimana kampus mengatasi isu-isu keterwakilan dalam pengambilan


keputusan dan dalam kurikulum adalah masalah kunci. Mahasiswa mungkin
mendesak universitas untuk mencerminkan keragaman identitas mereka dalam
berbagai aspek kehidupan kampus.

Protes dan perlawanan: Demokrasi kampus sering kali melibatkan protes dan
perlawanan sebagai bentuk ekspresi politik. Bagaimana universitas menangani protes
dan perlawanan mahasiswa dapat menjadi isu kontroversial dalam konteks politik
identitas.

Pendidikan inklusif: Penting bagi kampus untuk menciptakan lingkungan pendidikan


yang inklusif di mana berbagai identitas merasa diakui dan dihormati. Ini termasuk
kurikulum yang mencerminkan keragaman masyarakat dan pelatihan staf dan dosen
dalam isu-isu politik identitas.

Membangun pemahaman lintas-identitas: Membangun pemahaman dan toleransi


lintas-identitas adalah tantangan penting. Kampus dapat memainkan peran penting
dalam membantu mahasiswa memahami perspektif orang lain dan meredakan
ketegangan yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai