Anda di halaman 1dari 2

Resume Pendidikan Kewarganegaraan

A. Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan


1. Sarjana
Seorang sarjana atau professional menurut UU Republik Indonesia no.12 Tahun
2012 adalah program sarjana merupakan jenjang Pendidikan bidang akademik bagi
lulusan straja yang mengalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran
ilmiah.
2. Profesional
Pekerjan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan dan perlu keahlian
serta standar mutu dan diperoleh melalui Pendidikan profesi.
3. Warga Negara Indonesia
Orang-orang yang asli bangsa Indonesia dan orang-orang yang telah di sahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Apapun profesinya dan apapun
status anda dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara apabila memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur di peraturan perundang undangan maka anda
berstatus sebagai warna negara.
B. Mengapa Diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan?
Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah penting apalagi untuk mahasiswa seumuran
seperti saya karena dapat meningkatkan rasa kebangsaan kepada negara dan cinta
tanah air. Selain itu, Pendidikan kewarganegaraan juga sangat penting untuk
membangun rasa disiplin, demokratis, berdaya saing yang tinggi, berkeadaban, serta
ikut andil dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional dalan
UUD 1945.
1. Civics Knowledge
- Pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga negara;
- Hak Asasi Manusia (HAM);
- Prinsip dan proses demokrasi;
- Identitas nasional;
- Pemerintah berdasarkan hukum;
- Norma dalam masyarakat;
- Lembaga pemerintah dan Lembaga non pemerintah.
2. Civics Skills
- Keterampilan berfikir kritis;
- Mengikuti organisasi di lingkungan sosial;
- Dapat memberikan kebijakan umum sesuai norma yang ada;
- Mempengaruhi kebijakan umum sesuai norma;
- Turu serta mengatasi konflik sosial.
3. Civics Disposition
1. Karakter Privat
- Religius
- Nasionalis
- Integritas
- Mandiri
- Gotong royong
2. Karakter Public
- Tingkat pedulinya tinggi sebagai seorang warga negara
- Melindungi dan menghormati hak yang sama bagi setiap manusia
- Memberi contoh perilaku moral dari kewarganegaraan demokratis.
C. Landasan Yuridis
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Pasal 27 ayat 1
“Setiap warga negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan
negara.”
- Pasal 30 ayat (1)
“Tiap-tiap warga berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
2. UU Nomor 12 Tahun 2012
“Diperlukan Pendidikan yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuan, dan / atau professional yang
berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter Tangguh, serta berani
membela kebenaran untuk kepentingan negara.”
3. UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
“Pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa
Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.”
D. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Prespektif Internasional
1. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan Kewarganegaraan di
Indonesia.
- Tahun 1908 : Lahirnya oraganisasi perintis perjuangan Indonesia yang diawali
dengan pendirian perkumpulan “Boedi Oetomo” pada tahun 1908.
- Tahun 1928 : Muncul kesadaran politik dilingkungan kaum muda terdidik,
mendorong kaum pemuda untuk mengadakan perkumpulan dan
pertemuan yang melahirkan “Sumpah Pemuda pada tahun 1928”.
- Tahun 1945 : Diproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka
dan berdaulat (bebas dari penjajahan).
E. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
- Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai
pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Sehingga sikap dan perilaku mereka
sangat dinamis.
- System ketatanegaraan, demokrasi, HAM, lingkungan hidup, geopolitik, dan
geostrategis mengalami perubahan.
- Mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan atau sejalan dengan dinamika dan
tatanan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai