Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM

KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL


( UU RI 20/2003)

“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI


MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK
SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM
RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”
(Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)

PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :


“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR
MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP,
KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG
DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB”
( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL ( UU No. 20/2003)

“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20


Tahun 2003:

“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk


membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI

 CIVICS/KEWARGAAN NEGARA : SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969,


 SMA 1969
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975, 1984.
 PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) : SD,
 SMP, SMU 1994-Sekarang
 PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
 (rintisan)
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
WACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKAN
KEWARGANEGARAAN DI DUNIA

ISTILAH :
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH,
TARBIYATUL AL WATONIYAH (TIMTENG)
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERNICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFSEL)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAAN INDONESIA SAAT INI

 .

Bahaya manusia
Menipisnya nasionalisme,
lunturnya semangat gotong- Indonesia menjadi
royong, menguatnya ikatan- manusia “marginal
ikatan primordial, dan individualis”
merajalelanya tindakan2
kekerasan dll

Globalisasi dengan
modernisasi di segala bidang
berimplikasi pada
melemahnya kehidupan
kebangsaan kita
LATAR BELAKANG MENGAPA MEMPELAJARI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

 Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship) merupakan


mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi agama, sosial-budaya, bahasa, dan
suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh
Pancasila dan UUD 1945.

 Pelajaran pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai


wahana untuk membentuk warga negara yang baik (to be
good citizenship), cerdas, terampil, dan berkarakter yang
setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
 Dengan mempelajari pendidikan kewarga negaraan, kita
dapat memahami hak dan kewajiban sebagai seorang
warga negara serta mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
kewarganegaraan, seperti:

a. persatuan bangsa;
b. nilai dan norma;
c. hak asasi manusia;
d. kekuasaan dan politik;
e. masyarakat demokratis;
f. Pancasila dan konstitusi negara;
g. serta globalisasi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah :

 Dapat memahami hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara


serta mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
berkaitan dengan kewarganegaraan, seperti persatuan bangsa, nilai
dan norma, hak asasi manusia, kekuasaan dan politik, masyarakat
demokratis, Pancasila dan konstitusi negara, serta globalisasi.
Landasan Hukum
3. Surat keputusan Dirjen Dikti Nomer
Pendidikan kewarganegaraan memiliki landasan 43/DIKTI/Kep/2006, tentang rambu-
2. UU Nomor 20 Tahun
hukum yaitu 2003, mengenai sistem
rambu pelaksanaan kelompok
1. UUD 1945 pengembangan kepribadian di
pendidikan Nasional
perguruan tinggi.

a. Pembukaan UUD c. Pasal 27 ayat 3,


1945, alinea kedua b. Pasal 27 ayat 1,
hak dan kewajiban d. Pasal 30 ayat1, hak dan
dan keempat. kesamaan kedudukan
warga negara dalam kewajiban warga negara
warga negara di dalam
upaya bela negara dalam usaha pertahanan dan
hukum dan
keamanan
pemerintahan
1. Berpikir secara
kritis, rasional, dan
kreatif dalam
menghadapi berbagai
masalah
kewarganegaraan.

4. Berinteraksi dengan
2. Berpartisipasi secara
bangsa-bangsa lain dalam
aktif dan bertanggung
percaturan dunia secara Manfaat menguasai jawab, serta bertindak
langsung atau tidak pendidikan secara cerdas dalam
langsung dengan kewarganegaraan, anda kegiatan bermasyarakat,
memanfaatkan teknologi dapat mengembangkan berbangsa, dan
informasi dan kemampuan-kemampuan bernegara.
komunikasi. sebagai berikut:

3. Berkembang secara
positif dan demokratis
untuk membentuk diri
berdasarkan pada
karakter-karakter
masyarakat Indonesia
agar dapat hidup secara
berdampingan dengan
Pengertian Manusia sebagai makhluk Individu dan Makhluk sosial

 Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang


dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya.
 Namun, keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan
bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan
masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan.
 Oleh karena itu, harkat dan martabat setiap individu harus diakui
secara peuh untuk mencapai kebahagiaan bersama.
 Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia perlu diberi kebebasan,
baik kebebasan asasi maupun kebebasan sosial.
 Kebebasan asasi adalah ungkapan martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan yang mampu melakukan pilihan-pilihannya sendiri
serta menentukan sikap dan pendiriannya sendiri.
 Adapun kebebasan sosial adalah melakukan hubungannya dengan
manusia lain.
 Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerja
sama dengan orang lain.
 Sebagai makhluk individu, manusia dituntut untuk mampu hidup
bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri.
 Oleh karena itu, manusia diharuskan untuk bekerja sama, tolong-
menolong. Saling menghormati, dan saling memberikan
kesempatan kepada orang lain.
 Dengan kata lain, dalam memenuhi kebutuhan pribadinya, manusia
diwajibkan mau dan mampu mengendalikan dirinya masing-
masing.
Banyak kewajiban yang harus dilaksanakan oleh manusia
dalam memenuhi kebuthan hidupnya, di antaranya manusia
dituntut untuk melakukan hal-hal, antara lain:

1. Mengembangkan sikap tenggang rasa (tepa selira), serta


saling mencintai antara sesama manusia.

2. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya

3. Tidak semena-mena terhadap orang lain

4. Menghormati hak-hak orang lain tidak boros

5. Menghargai hasili karya orang lain


 Perilaku-perilaku tersebut merupakan cerminan pengendalian diri
yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia dalam memenuhi
kebutuhan pribadinya.
 Oleh karena itu, setiap manusia dipacu untuk giat memenuhi
kebutuhan pribadi dengan tetap memperhatikan hal-hal tersebut.
 Dengan demikian, setiap manusia hendaknya sadar bahwa di
samping dirinya, masih ada orang lain yang memiliki hak yang
sama sebagai makhluk sosial.
 Dalam memenuhi kebutuhan hidup, diharapkan tidak terjadi
benturan, bahkan harus dapat saling mengendalikan diri.
 Jika manusia tidak mau dan tidak mampu mengendalikan diri,
kehidupan ini akan menjadi kacau dan menciptakan masyarakat
yang anarki.
 Bangsa merupakan kesatuan masyarakat yang mempunyai cita-cita
yang sama dalam kehidupannya didasarkan pada persamaan ras,
sejarah, dan wilayah.
 Adapun negara adalah alat dari manusia dan bangsa itu sendiri yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan manusia di dalamnya.
 Manusia merupakan objek dan subjek dari kekuasaan, yaitu sebagai
pihak yang memberi perintah dan yang diperintah.
Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang melekat pada dirinya, yaitu
sebagai berikut:

1. Sifat memaksa
Agar kehidupan berjalan secara tertib dan aman berdasarkan peraturan
yang berlaku, negara mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan
peraturan kepada seluruh lapisan masyarakat.

2. Sifat monopoli
Negara mempunyai hak monopoli dalam menerapkan tujuan bersama
dari masyarakat.

3. Sifat mencakup semua


Peraturan yang dikeluarkan negara berlaku untuk semua yang berada
di negara tersebut tanpa terkecuali.
Hak dan Kewajiban Warganegara

 Berdirinya suatu negara harus memenuhi tiga syarat yaitu


wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
 Rakyat yang menetap di suatu wilayah disebut warga
negara.
 Setiap warga negara memiliki kewajiban terhadap negara
dan hak yang diberikan oleh negara.
Berikut ini merupakan beberapa kewajiban warga negara, yaitu:

• Mentaati undang-undang dan menjunjung tinggi perundang-


undangan yang berlaku

• Membayar pajak, bea, dan cukai sesuai dengan peraturan yang


berlaku

• Mendahulukan kepentingan negara dan bangsa

• Menjaga keamanan dan ketertiban nasional

• Membela negara dari ancaman di dalam maupun di luar negri

• Mensukseskan pemilu baik secara pasif maupun secara aktif


sebagai peserta pemilu
Menurut George Jellinek setiap warga negara mempunyai empat
kedudukan hukum, yaitu:

• Status positif, yaitu hak kepada warga negara untuk menuntut


tindakan positif berupa perlindungan jiwa, hak milik, dan
kemerdekaan.

• Status negatif, yaitu negara tidak ikut campur tangan terhadap


hak asasi warga negaranya

• Status aktif, yaitu hak warga negara untuk ikut serta dalam
pemerintahan

• Status pasif, yaitu kewajiban warga negara untuk taat dan


tunduk kepada peraturan yang dibuat oleh negaranya
1.Hak
untuk
Beberapa hak dasar yang dimiliki oleh warga
merdeka

negara,2. antara lain :


Hak untuk
mendapat
kedudukan
yang sama di
mata hukum

3. Hak
perlindungan

4.Hak untuk
berpolitik

5. Hak sosial
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship)
merupakan mata pelajaran yang menfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi : agama,
sosial-budaya, bahasa, dan suku bangsa, agar
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh
Pancasila dan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai