PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
OLEH:
DR. M. JAMIL BS, S.PD., M.AP
DOSEN FKIP UNIVERSITAS MULAWARMAN

Materi perkuliahan bagi Mahasiswa Program Sarjana dilingkungan Universitas Mulawarman

 Dr. M. JAMIL, S.PD, M.AP
Curriculum
JL. JAKARTA PERUM KORPRI BLOK
Vitae E.D RT.68 NO. 08 LOA BAKUNG
SAMARINDA
PHONECELL:085247604999
SD: BARRU, SMP: BARRU, SMA:
PPU,SARJANA: FKIP UNMUL,
MASTER: FISIPOL UNIBRAW
DOKTOR: ILMU PENDIDIKAN
UNINUS BANDUNG
DOSEN TETAP FKIP UNMUL
 1. Pendahuluan

DESKRIPSI 2. IDENTITAS NASIONAL

3. HAK DAN KEWAJIBAN WN
MATERI 4. BANGSA DAN NEGARA
5. DEMORASI
111nnn
6. KONSTITUSI NEGARA
7. HAM
8. OTONOMI DAERAH
9. 9. MASYARAKAT MADANI (CIVIL SOCIETY)
10. 10. PEMERINTAHAN YANG BAIK
11. 11. GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI
  Cita-cita negara, tujuan negara dan cita-cita
URGENSI MK proklamasi
 Agenda reformasi (constitutional
PKN DI PT reform,institutional reform and empowerment,
political culture)

 Mahasiswa garda terdepan dalam

memahami/menyikapi dinamika
perkembangan bangsa (agent of
social,political changes & control)

 PKN memiliki nilai strategis utk meningkatkan

kesadaran berbangsa & bernegara
(partisipatory skills); 1.proaktif berinteraksi,
2.kritis dalam memonitor isu publik,
3.kemampuan mempengaruhi kebijakan
publik.
  Paradigma FEODALISTIK: asumsi bahwa
PARADIGMA lembaga PT merupakan tempat melatih
dan mempersiapkan peserta didik
PKN (obyek) untuk masa yang akan datang.
 Paradigma HUMANISTIK: asumsi bahwa
peserta didik sebagai manusia yang
memilki potensi dan karateristik yang
berbeda dan peserta didik (mahasiswa)
dipandang sebagai subyek sekaligus
obyek pembelajaran yang menekankan
pada learning to know, learning to be,
learning to do and learning to live
together.
    civics: kewarganegaraan yg
ETIMOLOGI membicarakan manusia dlm orgs
ekosospol, individu dg negara. (H.R.
DAN Waite;1886,: cabang dr ilmu politik,
bukan hanya government tetapi juga
TERMINOLOGI community cv, economic cv & vocational
cv (Edmonson;1958))
 civics education/ citizenship
education:pembelaj. Kpd siswa/mhs spy
mengenal kehidupan dg ruang lingkup
lokal, nasional & internasional
(W.A.Dunn;1907)
 citizenship: sesuatu yg berhubungan dg
kegiatan sekolah yg mempelajari legal
status in country, political funtion,
govern-organz, legal right and
resposibility. (S.E.Diamond;…)
    Azra (2005:07): Pkn memiliki cakupan
ETIMOLOGI yg luas dari pend. Demokrasi, HAM,
konstitusi, rule of law, partisipasi publik.
DAN  Zamroni (2005:07):Pkn yg bertujuan
mempersiapkan warga masy berpikir
TERMINOLOGI kritis dan bertindak demokratis.
 Civic Education(gabungan pendapat
pakar secara substantif): pendidikan
kewargaan secara substantif tidak saja
mendidik generasi muda menjadi
warganegara yang cerdas, sadar akan
hak dan kewajibannya dalam konteks
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
serta membangun kesiapan warga
negara menjadi warga dunia (global
society).(Mahoney, Allen, Soemantri,
M.Panjaitan & civic International)
  1) Setiap jenis, jalur & jenjang pendidikan
ETIMOLOGI

wajib memuat Bahasa Indonesia, Pendidikan
Agama & Pendidikan Kewarganegaraan
DAN  2) Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan

TERMINOLOGI adlh hubungan antara warga negara & negara

serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
 3) Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
& Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
merupakan salah satu komponen yg tdk dpt
dipisahkan dr Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian dlm susunan
kurikulum inti perguruan tinggi di Indonesia.
  
TUJUAN 1) Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan &
kemampuan dsr kpd mhs mengenai hub
antara WN dng Neg serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara agr mnjdi WN yg
dpt diandalkan oleh bangsa & negara.
 2) Tujuan Khusus. Agr mhs dpt memahami &
melaksanakan hak & kewajiban scr santun,
jujur & demokratis srt ikhlas sbg WN RI
terdidik & bertanggung jawab.
 a) Agr mhs menguasai & memahami
berbagai mslh dsr dlm kehidupan
bermasyarakat, berbangsa & bernegara,
srt dpt mengatasinya dng pemikiran kritis
& bertanggungjawab yg berlandaskan PS,
Wasnus & Tahnas.
 b) Agr mhs memiliki sikap & perilaku yg
ssuai dng nilai2 kejuangan, cinta tanah air,
srt rela berkorban bg nusa & bangsa.
  Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi
TUJUAN 1. 1. Menjadi warga negara yang memiliki wawasan
berbangsa dan bernegara.
2. 2. Menjadi warga negara yang komit terhadap nilai-
nilai HAM dan demokrasi, serta berpikir kritis
terhadap permasalahannya.
3. 3. Berpartisipasi dalam hal: a) Upaya menghentikan
budaya kekerasan dengan damai dan menghormati
supremasi hukum. b) Menyelesaikan konflik dalam
masyarakat dilandasi sistem nilai Pancasila dan
universal.
4. 4. Berkontribusi terhadap berbagai persoalan dalam
kebijakan publik.
5. 5. Memiliki pengertian internasional tentang civil
society, menjadi warga negara yang kosmopolit.
kompetensi dasar:
 1. civics knowledge (demokrasi, human rights,civil society), 2. civics
dispotition (equality,kebersamaan,keragaman,kepekaan terhadap
masalah, 3. civics skills (partisipasi dalam public policy, controlling)
   
LANDASAN  Dasar Pemikiran Pendidikan
1.

ILMIAH Kewarganegaraan
 Warga negara dituntut hidup berguna dan
bermakna bagi negara dan bangsanya,
serta mampu mengantisipasi
perkembangan dan perubahan masa
depannya.
b) Untuk itu diperlukan bekal ilpengtek dan
seni yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-
nilai budaya bangsa.
 Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai
panduan dan pegangan hidup warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
  2. Sebagai perbandingan, di berbagai negara

LANDASAN juga dikembangkan

 materi pendidikan umum (general

ILMIAH 
education/humanities) sebagai
pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan
perilaku warga
 negaranya.
 1. Amerika Serikat : History, Humanity,
Philosophy.
 2. Jepang : Japanese History, Ethics,
Philosophy.
 3. Filipina : Philipino, Family Planning,
Taxation and Land Reform, The Philipine
New Constitution, Study of Human Rights.
 4. Beberapa negara lainnya : Civics
Education.
 1. UUD 1945

LANDASAN


 a) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat

(cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang

HUKUM 
kemerdekaanya).

b) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga negara di

dalam hukum dan pemerintahan.
 c) Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga negara
dalam upaya pembelaan negara.
 d) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
 e) Pasal 31 (1), hak warga negara mendapatkan
pendidikan.
 2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
 3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006
tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
 MPR, UUD Negara RI Tahun 1945 Beserta Amandemennya,
Pressindo, 2006.

 
 IDENTITAS NASIONAL
14
HAKEKAT IDENTITAS NAS:

JAMIL
MENIFESTASI NILAI-BUDAYA YG TUMBUH-BERKEMB
DLM BERBG ASPEK KEHIDP SUATU BGS (NATION)
DG CIRI KHAS YG MEMBEDAKAN DG BGS LAIN

IDENTITAS NAS DLM KONTEKS IND

MANIFESTASI NILAI-BUDAYA YG TUMBUH-BERKEMB
DLM BERBAGAI ASPEK KEHDP MAN-MASY IND
 YG “DIHIMPUN” DLM KESATUAN IND MENJADI KEBUDY IND

DG ACUAN DG ROH
PANCASILA BHINEKA TUNGGAL IKA

SEBAGAI DASAR – ARAH PENGEMBANGANNYA

 IDENTITAS NAS BERSIFAT DINAMIS
15
IDENTITAS NAS SUATU BGS
(TERMASUK INDONESIA)

JAMIL
SELALU TUMBUH - BERKEMBANG

DINAMIS
TDK MANDEG MENUJU KEMAJUAN
TERBUKA AKTUAL
KEARAH YG LEBIH BAIK

IDENTITAS NAS BUKAN

BARANG JADI

SELALU BERPROSES

BAGI BGS IND?

ADA KECEMASAN TTG ARAH
PROSES TSB DI ERA REFORMASI
 PEMBERDAYAAN IDENTITAS NASIONAL
16
JAMAN – KEADAAN
SUDAH – SELALU BERUBAH

JAMIL
 TANTANGAN BERBEDA
 PERWUJUDAN CITA-HARAPAN SEMAKIN BERAT

PERLU PEMBUDAYAAN IDENTITAS NAS

MELALUI REVITALISASI PANCASILA
DILETAKKAN DLM KEUTUHANNYA DG
PEMBK. UUD 1945 (SBG SUMBER MOTIVASI & APSIRASI)

REALITASNYA IDEALISTASNYA FLEKSIBILITASNYA

TETAP MENCERMINKAN ADA UPAYA NYATA-RIIL MENGAKTUALISASIKAN
KONDISI DG. TETAP & UNT MEWUJUDKAN NILAI PANCASILA
OBJEKTIF PANCASILA SCR RELEVAN- FUNGSIONAL DG
TETAP BHINEKA TUNGGAL IKA
1.
IDENTITAS  IDENTITAS: tanda2 atau jatidiri
yang melekat dan membedakan
NASIONAL lainnya.
 Identitas (antropologi): sifat khas
yg menerangkan dan sesuai dg
kesadaran diri
pribadi,gol,klp,komunitas atau
negara sendiri.
 NASIONAL: Identitas yg melekat
pd klp yg lebih besar oleh
kesamaan, baik fisik (budaya
,agama & bahasa) maupun non
fisik(keinginan,cita2&tujuan).
  NASIONALISME: sebuah situasi kejiwaan
IDENTITAS seseorang secara total diabdikan
langsung pada negara atas nama bangsa.
NASIONAL  NATION-STATE:merupakan sebuah bangsa
yg memiliki bangunan politik (political
building) seperti ketentuan2 perbatasan
territorial,pemerintahan yg
sah,pengakuan luar negeri.
 NASIONALISME INDONESIA:faham
kebangsaan Indonesia. Nasionalisme yg
bersifat toleran,corak ketimuran,nilai2
kemanusiaan,perekat persatuan dari
kelompok yg berbeda.
 Konsep Nasionalisme Indonesia:1.nation-
state,2.civics,3.philosfische
grondslag,4.integrasi nas.
  1.suku bangsa:gol sosial yg
khusus yg bersifat askriptif (ada
UNSUR sejak lahir) yg sama coraknya dg
PEMBENTUK golongan umur dan jenis kelamin.
2.agama:ajaran yg berasal dari
IDENTITAS Tuhan diyakini sebagai sesuatu
NASIONAL kebenaran yg harus diterima.
3.kebudayaan:patokan nilai2
etika dan moral,baik yg tergolong
sbgai ideal yg seharusnya maupun
operasional/aktual.
4.bahasa:sistem perlambang yg
secara arbiter dibentuk atas
unsur2 bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana
 PENGERTIAN BANGSA
1. ERNEST RENAN
21
SUATU KESATUAN SOLIDARITAS, YG DIDORONG RASA SETIA KAWAN DIANTARA MRK DG DILATARBELAKANGI OLEH
PERASAAN SENASIB DI MASA LAMPAU DAN SATU TUJUAN DI MASA DEPAN

JAMIL
 TDK TERGANTUNG PERSAMAAN RAS, AGAMA, BHS, DLL
 SEOLAH-OLAH ADA KESEPAKATAN

2. BEN ANDERSON
KOMUNITAS POLITIK YG DIBAYANGKAN DLM WILAYAH YG JELAS BATASNYA DAN BERDAULAT

 DIANTARA ANGGTNYA TDK SALING KENAL

 BATAS WILAYAHNYA JELAS
 BIASANYA DIBAWAH SUATU NEG
 MEMANDANG SATU SAMA LAIN SBG SAUDARA
3. OTTO BAUER
SATU PERSATUAN PERANGAI YG TIMBUL KRN PERSATUAN NASIB

ELEMEN POKOK BGS:

~ JIWA – KEHENDAK – PERASAAN – SEMANGAT
~ BERSAMA BENTUK PERSATUAN

BANGSA BUKAN KENYATAAN LAHIRIAH, TTP KEROKHANIAN

 PENGERTIAN NEGARA
22

ALAT DARI SUATU MASY YANG MEMPUNYAI

JAMIL
KEKUASAAN MENGATUR HUB2 MAN & MENERTIBKAN
GEJALA2 YG TIMBUL KRN HUB TSB

NEGARA MEMPY TUGAS PENTING: MENGENDALIKAN

& MENGATUR GEJALA2 KEKUASAAN YG TIMBUL DLM MASY
YG BERTENTANGAN SATU SAMA LAIN

UNSUR NEGARA

PEMERINTAH
RAKYAT WILAYAH
YG BERDAULAT
 PROSES
BERBANGSA-BERNEGARA
23

JAMIL
TIDAK DATANG SECARA TIBA2 TTP
MELALUI PROSES SEJARAH

DIMULAI DI PENGALAMAN SEJARAHNYA (SENASIB)

& ANCANGANNYA MENATAP MASA DEPAN (SETUJUAN)
(KESADARAN – SEMANGAT BERSAMA)

MENCIPTAKAN IDENTITAS
KOLEKTIF SBG PEMERSATU

TERWUJUD SIMBOL2 EKSPRESIF

SBG SATU BANGSA
 PENGERTIAN BANGSA
1. ERNEST RENAN
25
SUATU KESATUAN SOLIDARITAS, YG DIDORONG RASA SETIA KAWAN DIANTARA MRK DG DILATARBELAKANGI OLEH
PERASAAN SENASIB DI MASA LAMPAU DAN SATU TUJUAN DI MASA DEPAN

JAMIL
 TDK TERGANTUNG PERSAMAAN RAS, AGAMA, BHS, DLL
 SEOLAH-OLAH ADA KESEPAKATAN

2. BEN ANDERSON
KOMUNITAS POLITIK YG DIBAYANGKAN DLM WILAYAH YG JELAS BATASNYA DAN BERDAULAT

 DIANTARA ANGGTNYA TDK SALING KENAL

 BATAS WILAYAHNYA JELAS
 BIASANYA DIBAWAH SUATU NEG
 MEMANDANG SATU SAMA LAIN SBG SAUDARA
3. OTTO BAUER
SATU PERSATUAN PERANGAI YG TIMBUL KRN PERSATUAN NASIB

ELEMEN POKOK BGS:

~ JIWA – KEHENDAK – PERASAAN – SEMANGAT
~ BERSAMA BENTUK PERSATUAN

BANGSA BUKAN KENYATAAN LAHIRIAH, TTP KEROKHANIAN

 PENGERTIAN NEGARA
26

ALAT DARI SUATU MASY YANG MEMPUNYAI

JAMIL
KEKUASAAN MENGATUR HUB2 MAN & MENERTIBKAN
GEJALA2 YG TIMBUL KRN HUB TSB

NEGARA MEMPY TUGAS PENTING: MENGENDALIKAN

& MENGATUR GEJALA2 KEKUASAAN YG TIMBUL DLM MASY
YG BERTENTANGAN SATU SAMA LAIN

UNSUR NEGARA

PEMERINTAH
RAKYAT WILAYAH
YG BERDAULAT
  Bangsa: suatu komunitas etnik yg memiliki
ciri-ciri (nama, wilayah tertentu mitos
BANGSA leluhur, kenangan, budaya dan rasa
solidaritas tertentu.
DAN  Statum(keadaan tetap/tegak),staat, state,
etat
NEGARA  Negara: orgs tertinggi diantara satu klp
masyarakat yg mempunyai cita2 utk
bersatu, hidup di dalam daerah tertentu
dan mempunyai pemerintahan yg
berdaulat.
 • UNSUR:
1.rakyat,2.wilayah,3.pemerintah,4.pengak
UNSUR- uan negara lain,5.dasar negara.

UNSUR TUJUAN
•

• 1. power exvance,
dan • 2.law and order,

TUJUAN 3.stabilsator,
•

• 4.depance,
NEGARA • 5.prosparity,
• 6.justice.
• Tujuan Negara RI (Alinea ke 4 Pembukaan
UUD 1945)
  1.social contract, 2.kedaulatan Tuhan,
3.kedaulatan raja, (4.kedaulatan
TEORI negara,5.kedaulatan hukum,6.kedaulatan
rakyat,7.kekuatan,8.organis,9.historis
NEGARA  Bentuk: 1.unity state, 2.federal state, 3.
Monarki, 4. Oligarki, 5. Demokrasi
  WARGANEGARA: rakyat yg menetap di
suatu wilayah dan melakukan hubungan
KEWARGA 
dg negara.
WNI: Bangsa Indonesia asli dan Bgs lain yg
NEGARAA disahkan UU sebagai warga negara.
 Unsur: ius soli, ius sanguinis dan
N naturalisasi (opsi/repudiasi)
 Status kewarganegaraan: Apatride,
Bipatride dan Multipatride
  WARGANEGARA: rakyat yg menetap di
suatu wilayah dan melakukan hubungan
KARATERISTIK 
dg negara.
WNI: Bangsa Indonesia asli dan Bgs lain yg
WARGANEGAR disahkan UU sebagai warga negara.
 Unsur: ius soli, ius sanguinis dan
A naturalisasi (opsi/repudiasi)
 Status kewarganegaraan: Apatride,
Bipatride dan Multipatride
  ISTILAH: constitur (Pranncis)=membentuk,
grondwet (Belanda)=UUD, Grundgesetz
KONSTITUSI (Jerman)=UUD, constitution (Inggris)=UUD,
constitutio (Latin)=UUD, fundamental
law/hukum dasar (Indonesia)=UUD
NEGARA
 C.F.Strong:a bndle of separate law. Bolling
Broke: const is assemblingof law,institutions
and custom. Oliver Crommwell: the
constitution is instrument of government.

 TERMINOLOGI:sejumlah aturan2 dasar

dan ketentuan2 hukum yg dibentuk utk
mengatur fungsi dan struktur lembaga
pemerintahan termasuk dasar hub kerja
sama antara negara dan masy (rakyat)
dalam konteks kehidupan berbangsa &
bernegara.
  SIFAT: 1. fleksibilitas 2. rigiditas

KONSTITUSI SUBSTANSI KONSTITUSI (the philosophy &


structure of the state, human rights, the
procedural to change the
NEGARA constitution….ect.)
 NILAI: 1.normatif, 2.nominal, 3.semantik
 TUJUAN: 1)pembatasan kekuasaan,
2)pengawasan terhadap kekuasaan,
3)menjamin hak2 rakyat, 4)sbg arah/kendali
pengambilan kebijakan, 5)manivestasi
hukum tertinggi yg harus ditaati.
 LAW ENFORCES: 1.pemerintah, 2.lembaga2
negara, 3.kepolisian, 4. kejaksaan, 5.
lawyer, 6.masyarakat
  KONSTITUSI DEMOKRATIS: 1)menempatkan
warganegara sbg sumber utama,
KONSTITUSI 2)mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak
minoritas, 3)pembatasan pemerintahan,
DEMOKRATIS 4)pembatasan dan pemisahan kekuasaan
negara

AMANDEMEN  AMANDEMEN KONSTITUSI: 1.melalui

lembaga legislatif, 2.referendum, 3.suara
terbanyak negara2 bagian, 4.
KONSTITUSI konvensi/musyawarah khusus.
 PERKEMBANGAN KONSTITUSI INDONESIA
 1.UUD’45, 2.Konstitusi RIS’49, 3.UUDS’50,
4.UUD’45 dan perubahan I,II,III & IV
KONSTITUSIONALISME 36

JAMIL
“Constitutionalism is the name given to the trust
which men response in the power of words
wngrossed on parchment to keep a government
in order”
(Walton H. Hailton)

Mengatur dan Membatasi

Kekuasaan

“constitutionalism is an institutionalized system

affective, regularized. Detraid upon
governmental action”
(CJ Friedrich)
 37
KEKUASAAN SEBAGAI PUSAT PERHATIAN

JAMIL
PEMBATASAN KEKUASAAN

PENGAWASAN KEKUASAAN

RAKYAT
 “………A CONSTITUTION IS A DOCUMENT
WHICH CONTAINS THE RULES FOR THE38
OPERATION OF AN ORGANIZATION” (BRIAN
THOMPSON)

JAMIL
KONSTITUSI
KENISCAYAAN BAGI ORGANISASI
BERBENTUK BADAN HUKUM (LEGAL ENTITY)

NEGARA
• PERATURAN TERTULIS
• KEBIASAAN & KONVENSI KETATANEGARAAN
•SUSUNAN & KEDUDUKAN ORGAN NEGARA
•HUB. ANTAR ORGAN NEGARA
• HUB. ORGAN NEGARA DG WARGA NEGARA
 PANCASILA 39

JAMIL
NKRI TUNAS

STAATSIDEE

FILOSOFI GRONDSLAG

COMMON PLATFORMS
KONSTITUSIONALISME 40
• HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DAN WARGA NEGARA

JAMIL
•HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA PEMERINTAH

KONSTITUSI
• PEMBATASAN KEKUASAAN ORGAN NEGARA
• MENGATUR HUBUNGAN ANTAR ORGAN NEGARA
• MENGATUR HUBUNGAN KEKUASAAN ORGAN NEGARA DENGAN WARGA
NEGARA

• PEMBATASAN KEKUASAAN DAN

• MEMB. LEGITIMASI KEKUASAAN PEMERINTAH
• INSTRUMEN PENGALIHAN KEWENANGAN
UUD NKRI 1945
1. TOOL OF SOCIAL AND POLITICAL
41
CONTROL
2. TOOL OF SOCIAL AND POLITICAL

JAMIL
REFORM
3. TOOL OF SOCIAL AND POLITICAL
ENGINEERING

PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. CITA NEGARA HUKUM (NOMOKRASI)
3. PAHAM KEDAULATAN RAKYAT (DEMOKRASI)
4. DEMOKRASI LANGSUNG/DEMOKRASI PERWAKILAN
5. PEMISAHAN KEKUASAAN & PRINSIP CHECK AND BALANCES
6. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL
7. PRINSIP PERSATUAN & KERAGAMAN DALAM NEGARAN KESATUAN
8. DEMOKRASI EKONOMI
9. CITA MASTARAKAT MADANI
 42
LEMBAGA NEGARA

JAMIL
1. MPR (PS 2 DAN 3)
2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN (PS 4 S/D 16)
3. DPR (PS 19 S/D 22B)
4. DPD (PS 22C S/D 22D)
5. BPK (PS 23E S/D 26G)
6. MA (PS 24 S/D 24A)
7. KOMISI YUDISIAL (PS 24B)
8. MAHKAMAH KONSTITUSI (PS 24C S/D 25)
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN – UNDANGAN RI
( UU NO.10 TAHUN 2004 ) 43
UUD 1945

JAMIL
UU / PERPU

PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN
PERDA

PERDA PROV.

PERDA KAB/KOTA

PERDA DESA / SETINGKAT

  ISTILAH: Yunani “demos dan cratos”
 SUBSTANSI:1.freedom, 2.equality,
DEMOKRASI 3.representative, 4.justice, 5.human rights,
6.empowering.
 PENDAPAT PAKAR:-Joseph
Schmeter:”merup perenc institusional utk
mencapai kep politik dimana individu
memperoleh kekuasaan”. 2.Sidney
Hook:”keputusan2 pemerintahan yg
penting secara langsung/tdk langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas”.
3. Affan Gaffar:”demokrasi secara
normatif/ideal yg dianut oleh negara dan
empirik/perwujudan pada dunia politik
praktis
  HAKEKAT:”government of the people, by
people and for the people”

DEMOKRASI  UNSUR PENEGAK

DEMOKRASI:1.rechstaat,2.civil
society,3.political infrastructur,4.free press
 PILAR DEMOKRASI:1.Ketuhanan
YME,2.HAM,3.Kedaulatan Rakyat,4.Pemisahan
kekuasaan,5.Otoda,6.Supremasi
Hukum,7.Peradilan yg bebas,8.Kesra,9.Keadilan
sosial,10.Kecerdasan rakyat.

 INDIKATOR NEGARA DEMOKRASI:”adanya:

1. constitution,2.protection&guarantee of
human rights, 3.separation of power,4.free of
justice,5.free press,6.equality before the
law,7.free of speak&concience,8.civic
education.
  Libeal (pemerintahan yg dibatasi oleh uu)
2.Tertimpin (kepemimpinan dipercaya
MODEL-

rakyat,tanpa PEMILU)

MODEL 3.Sosial (kepedulian pada keadilan sosial)



 4.Partisipasi (hub tim-balik antar penguasa-

DEMOKRASI 
dikuasai)
5.Concociational (proteksi khusus bagi klp2
budaya)
 6.Langsung (perwujdan kedaulatan secara
langsung)
 7.Tidak langsung (perwjd kedaultn tdk
langsung) PERKEMBANGAN DEMOKRASI
INDONESIA:1.parlementer(45-
49),2.terpimpin(59-65),3.Pancasila(65-
98),4.dalam oref(99-sekarang)
  Civics (1957-1962)
 Manipol dan USDEK, Pancasila dan UUD 1945
PERKEMBANG 
(1960-an)
Pendidikan kemasyarakatan (1964-sejarah,ilmu
AN 
bumi&kewarganegaraan)
PKN (1968-1969)

DEMOKRASI 

Pendidikan Civics dan Hukum (1973)
Filsafat Pancasila (1970-sekarang)

DI INDONESIA 


PMP (1975-1984)
Penataran P-4 (1970-1990)
 PPKn (1994)
 Pendidikan Pancasila (1980-2005)
 Pendidikan kewiraan (1989-2005)
 Pendidikan Kewarganegaraan (2000-sekarang)
 Pembudayaan nilai Pancasila (PNP-2007-…)
  Latar Belakang:1.kecendrungan sifat
manusia intervensi & nafsu,2.pertentangan
HAK AZASI kepentingan,3.pemikiran para
tokoh:hobbes,socrates,kautilya,sejarahwan,

MANUSIA 

4.community movement.
▪ Istilah dan Definisi:fundamenntal
rights,menyangkut legal rights,social
economic,political rights & the right to
development.
 “seperangkat hak yang melekat pada
manusia sbg makhluk Tuhan YME yg
merupakan anugerah yg harus
dihormati,dijunjung tinggi oleh negara,
hukum,pemerintah dan setiap org demi
harkat martabat manusia”(UU No.39/1999).
 49
UMUM
(UNIVERSAL)

JAMIL
HAM SUPRALEGAL

MELEKAT PADA
MANUSIA
 INDONESIA 50

PROKLAMASI 17

JAMIL
AGUSTUS

PANCASILA
HAM
PEMBUKAAN
UUD 1945

UUD 1945

PEMERINTAH Imperatif
 INDONESIA 51

PRINSIP DASAR

JAMIL
1. AMANAT KONSTITUSI DAN
LAK. HAM SATU KESATUAN
HAM
2. KS INTERNASIONAL SALING
MENGHORMATI,
KESEDERAJATAN, HK
INTERNASIONAL
 DUNIA
52
UNIVERSAL DECLARATION OF
HUMAN RIGHT 10 DESEMBER

JAMIL
1948

1957
1. INTERNASIONAL COVENANT

HAM OF ECONOMIC, SOCIAL AND

CULTURAL RIGHTS ;
2. INTERNATIONAL COVENANT
ON CIVIL AND POLITICAL
RIGHTS;
3. OPTIONAL PROTOCOL TO THE
INTERNATIONAL COVENANT
ON CIVIL AND POLITICAL
1966 = NEGARA ANGGOTA PBB -> RIGHTS
RATIFIKASI ; 1976 = EFEKTIF
 PENEGAKAN HUKUM
53
PERUNDANG-UNDANGAN

JAMIL
BELUM BERWAWASAN GENDER

KONDISI EKONOMI
PERMASALAHAN
HAM KONFLIK DI DAERAH

AKSI TERORISME

GLOBALISASI
(KRIMINALITAS
INTERNASIONAL)
 54
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
KEADILAN&KESETARAAN GENDER ;

JAMIL
RAN PENGHAPUSAN PERDAGANGAN
HAM KELOMPOK PEREMPUAN&ANAK 2003 – 2007;
RENTAN

PERLINDUNGAN HAK ANAK;

PERLINDUNGAN PEKERJA
 UU HAM (UU 39/1999;
RAN HAM 2004 – 2009
(KEPRES 44/2004) 55
PENGADILAN HAM (UU
26/2000

PENGADILAN HAM AD

JAMIL
HOC (KEPRES 96/2001
LEGISLASI HAM
PERLINDUNGAN ANAK
(UU 23/2002

PEMAJUAN DAN KONVENSI PENGHAPUSAN

PERLINDUNGAN MERATIFIKASI 4 (DARI 7) DISKRIMINASI THP
INSTRUMEN POKOK PEREMPUAN (UU 7/84)
HAM HAM INTERNASIONAL
KONVENSI HAK
ANAK(KEPRES 36/90)

KONVENSI MENENTANG
PENYIKSAAN&PERLAKUAN
RUU RATIFIKASI 2 ATAU PENGHUKUMAN LAIN YG
KEJAM, TDK MANUSIAWI&
KONVENSI MRENDAHK MARTABAT
MANUSIA (UU 5/88)

MERATIFIKASI&KONVEN
KONVENSI PENGHAPUSAN
SI DASAR ILO SEGALA BENTUK DISKRIMINASI
RASIAL (UU 29/99)
 LOKNAS HAM I = 21-22
JANUARI 1991 KOMNAS HAM 56
(KEPRES 50/1993 RATIFIKASI
PERANGKAT
INTERNASIONAL

JAMIL
UU NO 39 TAHUN 1999 = HAM;
KOMNAS HAM
DESIMINASI &
a. KOMISI ANTI KEKERASAN PENDIDIKAN
PEMAJUAN DAN THD PEREMPUAN (KEPRES HAM;
PERLINDUNGAN 181/1998
LAK. PENANGANAN
HAM b. KOMISI PERLINDUNGAN MASALAH
ANAK INDONESIA (KEPRES PRIORITAS HAM;
77/2003)

PELAK.ISI
&KETENTUAN
PERANGKAT
POKJA HAM (DEPLU) TTG INTERNASIONAL
RANHAM 1998 – 2003 (KEPRES HAM YG TELAH
129/1998, DIREVISI KEPRES DIRATIFIKASI
INDONESIA
61/2003
  HAM dokumen yg bertujuan melindungi:1.
magna charta,2.bill of rights,3.hobbeas
HAK AZASI corpus act,4.declaration of
independen,4.declaration des droits de

MANUSIA I’homme et du’citoyen,5,atlantic

charter,5.UDoR.
 Pembagian HAM:1.personal
rights,2.proferty rights,3.right of legal
equality,4.political rights,5.social & culture
rights,6.procedural rights.
 Kategori pelanggaran
HAM:1.genocide,2.terorisme skala
besar,3.pemerintahan totaliter,4.penolakan
kebutuhan mendasar,5.perusakan
lingkungan,6.rasialisme,7.kejahatan-
kejahatan perang.
  OTONOMI: kemandirian suatu daerah dlm
kaitan pembuatan dan pengambilan
OTONOMI keputusan mengenai kepentingan
daerahnya sendiri.
DAERAH  DESENTRALISASI: pelimpahan wewenang
dan tanggungjawab dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah.
 VISI OTODA: 1.politik (peluang kep daerah
utk direct demoracy), 2.ekonomi
(optimalisasi potensi ekonomi daerah
3.sosial (kemampuan masy utk merespon
dinamika kehidupan disekitarnya
  OTONOMI: kemandirian suatu daerah dlm
kaitan pembuatan dan pengambilan
OTONOMI keputusan mengenai kepentingan
daerahnya sendiri.
DAERAH  DESENTRALISASI: pelimpahan wewenang
dan tanggungjawab dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah.
 VISI OTODA: 1.politik (peluang kep daerah
utk direct demoracy), 2.ekonomi
(optimalisasi potensi ekonomi daerah
3.sosial (kemampuan masy utk merespon
dinamika kehidupan disekitarnya
  GOOD GOVERNANCE: “pemerintahan
yang baik” tindakan atau tingkah laku yg
GOOD didasarkan pada nilai-nilai yg bersifat
mengarahkan,mengendalikan,atau
GOVERNANCE mempengaruhi masalah publik untuk
mewujudkan nilai-nilai itu dalam dan
kehidupan keseharian.
 Good Government: suatu kesepakatan
menyangkut pengatuan negara yg
diciptakan bersama oleh pemerintah, masy
madani, dan swasta.Kesepakatan
mencakup keseluruhan bentuk/mekanisme
lembaga2 dan warganegara menggunakan
hak2nya memenuhi kewajiban dan
menjembatani perbedaan.
  Asas Umum Penyelenggaraan Negara (UU.
No 28/1999 (good and clean government:

ASAS-ASAS 

1.kepastian hukum
2.tertib penyelenggaraan negara

DAN PILAR 

3.kepentingan umum
4.keterbukaan
GOOD 

5.proporsionalitas
6.profesionalitas
GOVERNANCE  7.akuntabilitas
 Pilar-pilar good and clean government:
 1.good parliament
 2.good government
 3.good social
 4.good system
  CIVIL SOCIETY/MASYARAKAT MADANI:

CIVIL SOCIETY 1. masyarakat


berpendidikan,maju,sejahtera,beradab,taat
hukum dan menghormati pluralisme.
 2. sistem sosial yg subur yg diasaskan
kepada prinsip moral yg menjamin
keseimbangan antara kebebasan
perorangan dg kestabilan masyarakat.
 3. wilayah-wilayah kehidupan sosial yg
teroganisasi dan bercirikan antara lain
voluntary, self-generating-self-suporting,
kemandirian yg tinggi berhadapan dg
negara dan keterkaitan dg norma2 atau
nilai2 hukum yg diikuti oleh warganya. (Tim
ICCE:2005;240)
  KARATERISTIK MASYARAKAT MADANI:
 1.free public sphere
CIVIL SOCIETY  2.demokratis
 3.toleran
 4.pluralisme
 5.keadilan sosial
 PILAR MASYARAKAT MADANI:
 1.Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM/NGO)
 2.Pers
 3.Supremasi Hukum
 4.Perguruan Tinggi
 5.Partai Politik