Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan sejarah lahirnya dekrit presiden pada tahun 1959!

Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk


menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota Konstituante mulai bersidang pada
10 November 1956, tetapi pada kenyataannya hingga tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD
yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada
UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Ir. Soekarno lantas menyampaikan
amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke
UUD '45.

2. Tuliskan dasar dan ciri Indonesia sebagai negara hukum!

 UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat (3) yang berbunyi bahwa
Negara Indonesia adalah negara hukum.
 Bab X pasal 27 ayat (1) yang menyatakan bahwa segala warga Negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
 Dalam pasal 28 ayat (5) yang berbunyi bahwa untuk penegakkan dan melindungi hak asasi
manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan

3. Jelaskan tugas kepolisian di dalam menangani sebuah kasus laka-lantas secara:


 Preventif: Menjaga dan mengawasi agar peraturan hukum tidak dilanggar oleh siapapun
 Represif: Menjalankan peraturan apabila terjadi peristiwa pelanggaran hukum.

4. Jelaskan pengertian dari:


a. Apatride: Keadaan dimana seseorang tidak memiliki status kewarganegaraan, diakibatkan
negara asal menganut asas ius soli, dan negara tinggal atau tempat kelahiran menganut asas
ius sanguinis.
b. Bipatride: Keadaan dimana seseorang memiliki 2 kewarganegaraan sekaligus hal ini
diakibatkan karena negara asal menganut asas ius sanguinis, dan negara tinggal atau tempat
kelahiran menganut asas ius soli.
c. Hak Opsi: Merupakan hak untuk memilih suatu kewarganegaraan atau berpindah
kewarganegaraan tertentu. Hak opsi berlaku dalam stelsel aktif.
d. Kewarganegaraan Terbatas: Asas pengecualian pada prinsip Kewarganegaraan Tunggal,
dimana warga negara tidak harus melepas kewarganegaraan lainnya. Umumnya
pengecualian ini diberikan kepada anak yang belum dewasa hasil perkawinan campuran
antara warga negara dengan orang asing.
5. Jelaskan perbedaan antara Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi!
i. Mahkamah Agung: Mahkamah Agung membawahi empat peradilan, dimana keempat
peradilan tersebut memiliki Pengadilan Tinggi dan berakhir di Pengadilan Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
ii. Mahkamah Konstitusi: Bersifat peradilan tingkat pertama dan terakhir yang memutus secara
final.
6. Apa pengertian dari hubungan internasional dan bagaimana politik NKRI dalam dunia
internasional?
- Semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berbeda, apakah itu disponsori oleh
pemerintah atau tidak, ia mencakup juga studi mengenai serikat perdagangan internasional,
palang merah internasional, turisme, perdagangan internasional, transportasi, komunikasi,
dan perkembangan nilai dan etik internasional. Dan politik Indonesia dalam dunia
internasional sebagai:
1. Anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
2. Normalisasi hubungan dengan Malaysia
3. Peranan Indonesia dalam ASEAN
4. Peran serta Indonesia sebagai salah satu negara pendiri gerakan non blok
5. Peran serta Indonesia dalam Organisasi Internasional APEC

7. Jelaskan pengertian supremasi hukum!


Menjadikan instrument hukum dan keadilan sebagai landasan dari keberlangsungan suatu
sistem masyarakat.

8. Media yang bebas merupakan cerminan demokrasi yang baik, tetapi kebebasan tersebut juga
harus diiringi etika media. Jelaskan pernyataan tersebut dan berikan contohnya!
 Dengan mementingkan sebuah etika di dalam memberikan sebuah informasi melalui
sebuah media haruslah terdapat sebuah etika dengan memberikan sebuah penekanan
terhadap tindakan yang dikerjakan oleh seorang manusia yang dimana ketika melakukan
publikasi harus terdapat kesadaran moral, bersusila, dan juga telah mengikut berbagai
macam norma yang dimana berlaku.

9. Sebutkan bunyi pasal:


1. Pasal 18 ayat 1: Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang.
2. Pasal 18 A ayat 1: Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
3. Pasal 34 ayat 1: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
10. Sebutkan dan jelaskan paham atau ideologi maupun sistem dari sebuah negara:
 A. Sosialis: Suatu paham yang menghendaki segala sesuatu itu harus diatur Bersama, dan
hasilnya pun harus Bersama-sama pula. Dengan menggunakan cara itu, tidak akan terjadi
satu pihak yang sangat berlebihan dan dilain pihak sangat kekurangan. Maka dengan begitu
lahirlah semboyan “sama rata sama rasa”.
 B. Komunis: Yang berkenaan dengan filososi, politik, social, dan ekonomi yang tujuan
utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan
kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
 C. Liberalis: Paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai pangkal kebahagiaan
hidup. Ideologi liberalis diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang Belanda yang
mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Dan paham liberalis ini dikembangkan oleh
organisasi-organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.
 D. Sistem Kapitalis: Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang
panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta.
 D. Pancasila: Nilai-nilai luhur budaya dan religious bangsa Indonesia. Pancasila
berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, ideologi Pancasila kumpulan
nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai