Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh:

Putri Marselina (2210113081)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
I. Negara hukum (Rule of Law)
a. Konsep dan hakikat Rule of Law
Rule of Law dapat diartikan ke dalam Bahasa Indonesia dengan “aturan
(rule)” dan “hukum (law)”. Jadi konsep Rule of Law dikaitkan dengan negara
adalah negara yang dalam tata pemerintahannya menggunakan aturan hukum
untuk menjaga ketertiban masyarakat yang tertuang dalam konstitusinya.
Sementara itu,Friedman (1959) membedakan pengertian Rule of Law menjadi
dua, yaitu pengertian secara formal (in the formal sense) dan pengertian secara
hakiki/materiil (ideological sense). Secara formal Rule of Law diartikan sebagai
kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power),misalnya negara.
Sedangkan secara hakiki,Rule of Law terkait dengan penegakan Rule of
Law,karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust
law).
Rule of Law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan
bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan
prosedur yang bersifat objektif,tidak memihak,tidak personal,dan otonom. Rule
of Law merupakan doktrin dalam hukum yang mulai muncul pada abad ke-19,
bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Kehadirannya
boleh disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolut yang telah
berkembang sebelumnya. Rule of law merupakan konsep tentang common law,
dimana segenap lapisan masyarakat dan negara beserta seluruh
kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas
prinsip keadilan dan egalitarian. Ada tidaknya Rule of Law dalam suatu negara
ditentukan oleh “kenyataan” apakah rakyatnya benar-benar menikmati
keadilan, dalam arti perlakuan yang adil,baik sesama warga negara maupun dari
pemerintahan. Oleh karena itu,pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang berlaku
di suatu negara merupakan suatu premise, bahwa kaidah-kaidah yang
dilaksanakan itu merupakan hukum yang adil, artinya kaidah hukum yang
menjamin perlakuan adil bagi masyarakat.
Rule of Law sebagian besar pakar disamakan dengan konsep negara
hukum, atau rechtsstaat. Istilah negara hukum secara terminologis terjemahan
dari kata rechtsstaat atau Rule of Law. Negara hukum adalah negara yang
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Negara
berdasar hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme).
Supremasi hukum tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum: keadilan,
kemanfaatan, dan kepastian. Pemerintahan dalam negara hukum harus
konstitusional, artinya ada pembatasan kekuasaan dan ada jaminan hak dasar
warga negara.
b. Prinsip-prinsip Rule of Law
Terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law,yaitu:
1. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-
wenang,dalam arti seseorang hanya boleh dihukum jika memang melanggar
hukum.
2. Kedudukan yang sama dihadapan hukum. Hal ini berlaku baik bagi
masyarakat biasa maupun pejabat negara
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang dan keputusan-
keputusan pengadilan
Konsep negara dengan rule of law yang dikembangkan di abad ini
sedikitnya memiliki jumah ciri yang melekat pada negara hukum atau
rechtsstaat,yaitu sebagai berikut:
1. Pengakuan dari perindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan
dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan budaya
2. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak
memihak
3. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat
dipahami dan dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya
4. Supremasi hukum (menjunjung tinggi hukum)
5. Pembagian kekuasaan (division of power dalam konsep trias politika) demi
kepastian hukum
6. Pemilihan umum yang bebas

Jika dilihat dari berbagai prinsip dan ciri dari negara hukum atau negara
dengan sistem Rule of Law di atas maka tidak salah jika konsep negara hukum
merupakan sebuah realitas dari cita-cita yang diinginkan oleh setiap masyrakat
yang hidup dalam sebuah bangsa dan negara termasuk Indonesia.

c. Indonesia adalah negara hukum


Secara yuridis,Indonesia dikatakan adalah sebuah negara hukum,hal ini
disebabkan oleh pernyataan bahwa:
a) Negara, termasuk didalamnya pemerintah dan lembaga lainnya dalam
melaksanakan tindakan apapun, harus dilandasi oleh hukum atau harus
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
b) Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
c) Negara melindungi HAM
II. Identitas nasional
a. Pengertian identitas nasional
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri
atau keadaan khusus seseorang. Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-
nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-
agama besar dibumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan
suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika
sebagai dasar dan arah pengembangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa didalam kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah pancasila sebagai aktualisasinya tercermin
dalam penataan dalam kehidupan kita dalam arti yang luas,misalnya didalam
aturan perundang-undangan atau moral yang secara normatif diterapkan
didalam pergaulan,baik itu didalam tataran nasional maupun internasional dan
sebagainya.
b. Sejarah kelahiran paham nasionalisme Indonesia
Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) dan natie
(Belanda),yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang
mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemampuan untuk bersatu,
karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan tujuan. J.Ernest Renan yang
menganut aliran nasionalisme yang didasarkan faktor kemanusiaan,
mengemukakan bahwa munculnya suatu bangsa karena adanya kehendak untuk
bersatu (satu suara persatuan).
Hans Kohn (1986), menyatakan bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan .
Slamet mulyana (1986) menyatakan bahwa nasionalsime adalah manifestasi
kesadaran berbangsa dan bernegara atau semangat bernegara.

c. Lahirnya pergerakan nasional Indonesia


Pergerakan nasional Indonesia memiliki arti sebagai berikut
1. Pergerakan
Maksud dari “pergerakan” disini meliputi segala macam aksi yang
menggunakan “organisasi modern” untuk menentang penjajahan dan
mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa aksi
tersebut disusun secara teratur,dalam arti ada pemimpinnya, anggota, dasar,
dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Nasional
Istilah “nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi modern yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti
ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural. Adapun tujuannya adalah
melawan penjajahan untuk digantikan dengan kekuasaan yang dipegang
oleh bangsa Indonesia sendiri.
3. Indonesia
Nama “Indonesia” yang digunakan berfungsi sebagai simbolis didalam
sejarah pergerakan nasional dan dengan makin majunya pergerakan
nasional maka sebutan “Indonesia” merupakan keharusan.

Sejarah pergerakan nasional yang dimulai dari berdirinya Budi Utomo


sampai dengan mencapai kemerdekaan 1945, dapat dibagi menjadi beberapa
masa,yakni:

1) Masa awal perkembangan, yang ditandai dengan berdirinya dengan


organisasi seperto Budi Utomo (BU), Sarekat Islam (SI), dan Indische Partij
(IP).
a. Budi Utomo, sebuah organisasi pada awal pergerakan yang terjadi di
Indonesia. Latar belakang pembentukan organisasi Budi Utomo datang
dari Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia adalah seorang dokter Jawa yang
berasal dari Surakarta. Ia adalah orang yang dulunya dengan giat
menyebarkan cita-cita pendirian organisasi. Ia ingin agar di daerah
Jawa memiliki sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk memajukan
pendidikan. Selain itu, tujuan perkumpulan tersebut adalah membiayai
anak-anak yang tidak bisa bersekolah tetapi memiliki potensi dan
kemauan. Tujuan didirikannya organisasi Budi Utomo ini tercetus di
dalam kongres pertama ini. tujuannya adalah untuk menjadi kehidupan
sebagai bangsa yang terhormat. Fokus dari pergerakan organisasi ini
dalam bidang pengajaran, pendidikan, dan kebudayaan.
b. Sarekat Islam adalah organisasi dagang bernama Sarekat Dagang Islam
(SDI) yang didirikan oleh K.H Samanhudi pada 16 Oktober 1905.
Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam dengan tujuan untuk
menggalang kerja sama antara pedagang Islam demi memajukan
kesejahteraan pedagang Islam pribumi. Pendirian Sarekat Islam
memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Mengembangkan jiwa dagang dan kesejahteraan masyarakat
pribumi
2. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat
pribumi.
3. Memperbaiki citra Islam di kalangan masyarakat luas.
4. Membantu kesulitan yang dialami anggota dalam sektor ekonomi.
5. Mengembangkan eksistensi agama Islam di Indonesia.
c. Indische Partij atau Partai Hindia adalah partai politik pertama di
Hindia Belanda yang berdiri di Bandung pada 25 Desember
1912. Tujuan dari didirikannya Indische Partij adalah agar terciptanya
kerjasama antara orang Indo dengan bumiputera. Untuk menimbulkan
kerjasama antara orang Indo dengan bumiputera, Indische Partij
memiliki beberapa program kerja, yaitu:
1. Menyerap cita-cita nasional Hindia (Indonesia).
2. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik dalam
bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan.
3. Memberantas berbagai usaha yang mengakibatkan kebencian
antaragama.
4. Memperbesar pengaruh pro Hindia di pemerintahan.
5. Berusaha mendapatkan hak bagi semua orang Hindia.
6. Dalam pengajaran, harus bertujuan bagi kepentingan ekonomi
Hindia dan memperkuat ekonomi mereka yang lemah.
2) Masa radikal, ditandai dengan berdirinya dengan Partai Komunis Indonesia
(PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Perhimpunan Indonesia (PI).
a. Partai Komunis Indonesia, merupakan salah satu partai politik
revolusioner Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan
pergerakan nasional Indonesia. Gerakan perjuangan PKI bersifat radikal
dan mengedepankan cara-cara kekerasan untuk memperjuangkan hak-
hak masyarakat pribumi terhadap kekuasaan kolonial. Perjuangan PKI
dalam menentang kolonialisme Belanda bersifat radikal dan cenderung
anarkis.
b. Partai Nasional Indonesia, Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah nama
yang digunakan oleh beberapa partai politik Indonesia sejak tahun 1927
sampai tahun 2000-an. PNI pertama kali didirikan oleh Soekarno pada
4 Juli 1927 di Bandung. Partai Nasional Indonesia lahir sebagai
organisasi untuk mengekspreksikan rasa nasionalisme Indonesia pada
masa pra kemerdekaan. PNI sendiri dibentuk didasarkan pada gagasan
untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.
c. Perhimpunan Indonesia, Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan
organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah
"Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor
kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan
Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto
Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Mereka adalah para
pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negeri Belanda.
organisasi pergerakan nasional tersebut awalnya berdiri bernama
Indische Vereeniging. Kemudian pada 1922 ketika nasionalisme
Indonesia berkembang, Indische Vereeniging mengubah namanya
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Perhimpunan Indonesia
merupakan pelopor gerakan nasionalis Indonesia yang mengadvokasi
kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Perhimpunan Indonesia adalah
organisasi politik pertama yang menggunakan istilah "Indonesia" di
dalam namanya. Ide-ide tersebut dipengaruhi oleh ide sosialis dan
Mohandas (Mahatman Gandhi) di India tentang pembangkangan sipil
tanpa kekerasan. Saat Perhimpunan Indonesia kembali ke Indonesia,
mereka aktif dalam studi dan akhirnya di partai politik untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dua tokoh Perhimpunan
Indonesia yang terkemuka adalah Sutomo dan Mohammad Hatta.
Tujuan Perhimpunan Indonesia Dikutip dari situs Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jika kegiatan-kegiatan
politik Perhimpunan Indonesia (PI) sangat menarik perhatian dunia
internasional. Salah satu aksi yang paling dikenal adalah manifesto
politik yang dikeluarkan pada 1925. Kegiatan tersebut berdampak
hingga membuat pemerintah Belanda merasa terancam akan keberadaan
organisasi pergerakan nasional Indonesia tersebut. Karena tidak ada
yang menyangka sebelumnya kalau organisasi yang awalnya didirikan
dengan sifat sosial berubah menjadi organisasi pergerakan nasional.
Bahkan aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di kancah
internasional
3) Masa bertahan, ditandai dengan berdirinya Fraksi Nasional,Petisi Sutardjo,
dan Gabungan Politik Indonesia.
• Fraksi Nasional
Ide pembentukan fraksi nasional didalam Volksraad muncul dari anggota
Volksraad Moh. Husni Thamrin, ketua perkumpulan Kaum Betawi,karena
pengaruh beberapa faktor yang muncu pada saat itu,diantaranya:
1. Sikap pemerintah kolonial Hindia-Belanda terhadap gerakan politik
dluar Volksraad, terutama terhadap PNI.
2. Anggapan dan perlakuan yang sama oleh pemerintah terhadap semua
gerakan nasional baik non-kooperasi maupun kooperasi.
3. Didirikannya Vanderlandsche Club (VC) pada tahun 1929 sebagai
protes terhadap ethisch beleid, Gubernur Jenderal de Graef.

Fraksi nasional mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan


2. Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik,ekonomi dan
intelektual sebagai antitesis kolonial
3. Mengusahakan kedua hal tersebut atas dengan cara-cara yang tidak
bertentangan dengan hukum.
• Petisi Sutardjo
Petisi Sutardjo digagas oleh Sutardjo Kartohadikusumo, Ketua Persatuan
Pegawai Bestuur/Pamongpraja Bumiputra (PPBB) pada 15 Juli 1936. Petisi
ini dibuat karena adanya rasa ketidakpuasan di kalangan rakyat terhadap
pemerintah akibat kebijakan politik yang dijalankan Gubernur Jenderal de
Jonge. Isi dari petisi ini adalah pemberian kepada Indonesia sebuah
pemerintahan yang berdiri sendiri dalam batas Pasal 1 UUD Belanda. Akan
tetapi, Petisi Sutardjo ditolak pada 14 November 1938, karena bangsa
Indonesia dianggap masih belum matang untuk memerintah diri sendiri. Isi
Petisi Sutardjo adalah permohonan supaya diselenggarakan suatu
musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda di mana para
anggotanya memiliki hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun
suatu rencana yang isinya adalah pemberian kepada Indonesia sebuah
pemerintahan yang berdiri sendiri dalam batas Pasal 1 UUD Belanda.
Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa Kerajaan Belanda meliputi wilayah
Belanda, Hindia Belanda, Suriname, dan Curacao.
• Gabungan Politik Indonesia, adalah sebuah organisasi yang terdiri dari
gabungan partai politik Indonesia masa pergerakan nasional. GAPI dibentuk
pada tanggal 19 Maret 1939 atas inisiatif dari Moh. Hoesni Thamrin.
Organisasi ini terdiri dari beberapa partai politik yaitu; Gerindo, Perindra,
Partai Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katolik.
Pendirian GAPI berawal dari penolakan Belanda terhadap Petisi Soetardjo
pada tahun 1936. Kegagalan Petisi Soetardjo mendorong Moh. Hoesni
Thamrin untuk menyatukan partai politik di Indonesia dalam bentuk
organisasi. Alasan lain terbentuknya GAPI adalah munculnya paham
fasisme di dunia Internasional yang sangat mengkhawatirkan bagi nasib
demokrasi di Indonesia. Tokoh nasional Indonesia khawatir akan
penyebaran fasisme di kalangan pemerintah kolonial Belanda. Berdasarkan
anggaran dasar organisasinya. GAPI memiliki tujuan untuk:
1. Menyatukan partai politik Indonesia dalam perjuangan kedaulatan
pemerintahan Indonesia
2. Demokratisasi pemerintahan Indonesia.
3. Mencegah konflik antar partai politik Indonesia dalam melakukan
perjuangan kemerdekaan.

Untuk mencapai tujuannya, GAPI berpegang teguh pada asas-asas berikut:

1. Hak untuk menentukan nasib bangsa Indonesia sendiri.


2. Persatuan aksi seluruh organisasi pergerakan Indonesia
3. Persatuan nasional Indonesia yang berpedoman pada prinsip kerakyatan
d. Karakteristik identitas nasional
Karakteristik identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda
dengan bangsa yang lain. Berikut beberapa karakter sekaligus contoh identitas
nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia
1. Bahasa nasional atau Bahasa Persatuan, yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar sesamanya.
2. Bendera negara,yaitu sang merah putih
Seperti yang sudag tertera dalam UUD 1945 Pasal 35 yang menyebutkan
bahwa “Bendera negara Indonesia adalah Sang Merah Putih”. Warna merah
memiliki arti berani dan putih artinya suci.
3. Lagu kebangsaan,yaitu Indonesia Raya
Lagu Indonesia raya diciptakan tahun 1924,pertama kali dimainkan pada
kongres sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya
dijadikan lagu kebangsaan.
4. Semboyan Negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep pluralisme dan multikulturalisme dalam
kehidupan yang terikat dalam satu kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika tidak
bersifat sektarian dan eklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling
benar,paling hebat.
5. Konstitusi (hukum dasar) negara,yaitu UUD 1945
Undang-Undang Dasar adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi
dalam negaradan merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat berisi aturan
yang harus ditaati. Hukum dasar negara meliputi keseluruhan sistem
ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk negara dan
mengatur pemerintahannya. Undang-Undang Dasar merupakan suatu hal yang
sangat penting dan vital dalam suatu pemerintahan yang telah merdeka.
6. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
Kebudayaan dapat berbentuk kebudayaan daerah dapat pula berbentuk
kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah yaitu suatu budaya asli setiap suku
atau daerah yang diwarisi dari nenek moyang secara turun temurun.
Kebudayaan daerah kita pelihara dan kita kembangkan menjadi kebudayaan
nasional yang dinikmati oleh seluruh bangsa. Jadi,kebudayaan nasional adalah
suatu perpaduan dan pengembangan berbagai macam kebudayaan daerah yang
terus menerus dibina dan dilestarikan keberadaannya sehingga menjadi milik
bersama.
e. Faktor pendukung kelahiran identitas nasional
Kelahiran identitas nasional memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan sendiri-
dendiri yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahirannya.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi:1. Faktor obyektif,yang meliputi faktor geografis, ekologis,dan
demografis; 2. Faktor subyektif,yaitu faktor historis,sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya The
Power of Indentity (Joko Suryo, 2002:67) mengemukakan teori tentang munculnya
identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis dalam empat faktor
penting, yaitu faktor primer,faktor pendorong,faktor penarik, dan faktor reaktif.
Faktor primer mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis,
bahasa,agama,wilayah merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan
kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam tersebut menyatukan
diri dalam suatu persekutuan hidup bersama,yaitu bangsa Indonesia. kesatuan
tersebut tidak menghilangkan keberagaman.
Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,lahirnya
angkatan bersenjata modern,dan pembangunan lainnya dalam kehidupan
bernegara. Dalam hal ini,kemajuan IPTEK serta pembangunan negara dan
bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.
Faktor penarik,mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi,tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Faktor reaktif, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif
melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad
dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor reaktif melalui
memori kolektif rakyat Indonesia. semangat perjuangan,pengorbanan,penegakan
kebenaran dapat menjadi identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
f. Pemberdayaan identitas nasional menuju multikulturalisme
Pengertian pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-
yang menjadi kata “ berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya
kekuatan, sedangkan berdaya artinya memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya
membuat sesuatu menjadi berdaya,mempunyai daya, atau mempunyai kekuatan.
Merujuk dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
pemberdayaan identitas nasional adalah suatu upaya,daya dan kekuatan bangsa
dalam menjaga eksistensi identitas nasional dikancah global. Di era globalisasi saat
ini, Indonesia tengah mengalami degradasi identitas nasional dimana kebudayaan
asli Indonesia mulai terkikis oleh kebudayaan asing yang belum tentu sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. globalisasi sangat berpengaruh
luas,terutama pada generasi muda dengan alasan ingin mengikuti tren. Mulai dari
munculnya sikap individualisme, konsumerisme, hedonisme, dan materialistis.
Oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan identitas nasional bagi generasi
muda dengan menanamkan kembali nilai-nilai pancasila. kelima nilai tersebut
adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan
nilai keadilan. Melalui penanaman nilai ketuhanan, diharapkan generasi muda
mempunyai jiwa yang religius dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat yang
menyerap norma agama. Sedangkan dalam menjalankan norma kemanusiaan,kita
diharapkan bisa menghormati sesama anggota masyarakat sehingga terjadi
kedamaian dalam masyarakat itu. Selanjutnya, dengan menanamkan nilai
persatuan diharapkan setiap ada masalah akan dibahas bersama-sama sehingga
dapat tercapainya satu tujuan yang sesuai dengan kesepakatan bersama. Melalui
nilai kerakyatan diharapkam semua masalah akan dibahas secara musyawarah
bersama sehingga terjadi mufakat yang disetujui bersama,sehingga kita bisa
menghindari perselisihan. Terakhir dengan menanamkan nilai keadilan dalam diri
akan membantu kita dalam memandang sesuatu hal dengan menempatkan keadilan
secara profesional yang telah ditetapkan dalam hukum-hukum formal.
Bangsa Indonesia dikenal dengan sebagai bangsa majemuk yang ditandai
dengan banyaknya etnis,suku,agama,bahasa dan adat istiadat. Disisi lain
masyarakat Indonesia disebut sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang
anggotanya memiliki latar belakang budaya dan agama yang beragam. Kesadaran
multikultural dapat berkembang dengan baik apabila ditanamkan sejak awal
terhadap generasi muda lewat jalur pendidikan. Pendidikan berbasis multikultural
membantu peserta didik mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku,
budaya, nilai, dan agama yang berbeda sebagai apresiasi pemberdayaan identitas
nasional menuju multikulturalisme.
III. Geografi,Geopolitik dan Geosrategi
A. Geopolitik
a. Pengertian dan asal istilah geopolitik
Secara etimologi, geopolitik berasal dari bahasa Yunani yaitu geos yang berarti
bumi yang menjadi tempat hidup dan pemberi kehidupan serta wilayah negara.
Sementara itu politik berasal dari kata politeia. Poiteia sendiri berasal dari kata polis
yang berarti kota/negara atau kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri,dan teia
yang berarti kebijakan/urusan yang bermakna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya teretak pada pertimbangan geografi,
wilayah atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu
negara. Sebaliknya, politik negara itu secara tidak langsung akan berdampak pada
geografi negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi sosial
(hukum geografi),mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala
sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi.
b. Unsur-unsur geopolitik
Geopolitik memiliki unsur-unsur yang tidak bisa dilepaskan dengan kondisi yang
dimiliki oleh suatu negara. Adapun unsur gopolitik adalah sebagai berikut:
a) Ruang/wilayah
Ruang merupakan dinamika politik dan militer dan disebut juga kombinasi
ruang dan kekuatan. Unsur ruang terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Boundary: batas wilayah antara dua negara. Batas ini dapat berupa
perbukitan, pegunungan, jalan raya, atau patok kayu yang sengaja dibuat
untuk membatasi antara dua negara
2) Frontier
Frontier merupakan batas imajiner atau batas asimilasi dari dua negara.
Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar boundary. Batas frontier
yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari seberang boundary dapat
berawal dari budaya, ekonomi, sosial, agama, dan ras. Batas frontier dapat
berubah tergantung dari kuatnya pengaruh antara kekuatan asli dengan
kekuatas asi ng disebelah boundary.
b) Politik kekuatan, yang mencakup politik, ekonomi, dan militer
c) Pertahanan dan keamanan
Konsep pertahanan dan keamanan ini melahirkan konsepsi geostrategis.
Konsep pertahanan dan keamanan disini yang diutamakan adalah konsep
pertahanan nasional. Dalam upaya menjaga keamanan negara dan bangsa,
semangat kesatuan dan persatuan menjadi salah satu kekuatan untuk
menghambat datangnya ancaman dari luar, baik secara fisik maupun secara
sosial, ekonomi, dan budaya.
c. Perkembangan konsep geopolitik
Perkembangan konsep geopolitik pada hakikatnya dapat dibagi dalam tiga
periode,yaitu:
1) Periode pra perang dunia II
a. Konsep geopolitik dari pemikiran Frederich Ratzel yang menyatakan
bahwa negara mirip organisme (makhluk hidup). Ratzel memandang
dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat bangsa (politik) yang terikat oleh hukum alam.
Jika bangsa dan negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus
diberlakukan hukum ekspansi.
b. Rudolf Kjellen yang menegaskan pendapat retzel, bahwa negara adalah
organisme yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan sistem
politik yang mencakup geopolitik, ekonomi, politik hingga sosiopolitik.
Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka
mempertahankan dan mengambangkan negara.
2) Periode masa perang dunia II

Pada masa ini, pendapat Ratzel dan Kjellen dikembangkan oleh


Houshofer yang pada waktu itu mewarnai geopolitik nazi jerman dibawah
pimpinan adolf hilter. Pokok-pokok pemikiran karl Haushofer adalah
sebagai berikut:

a) Suatu bangsa dalam mpertahankan kelangsungan hidupnya tidak


terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) yang
dapat bertahan dan berkembang (menjurus pada rasialisme)
b) Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan mengejar kekuasaan
imperium maritim untuk menguasai pengawasan di lautan
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan menguasai Eropa
(dikuasai oleh jerman), Afrika dan Asia Barat (dikuasai oleh Italia).
Smentara jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan
kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian
baru kekayaan alam dunia. Berdasarkan teori ini, wilayah dunia nanti
akan terbagi menjadi region-region yang dikuasai oleh bangsa unggul
seperti AS, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang
3) Periode pasca perang dunia II
Pada periode ini, setelah Italia, Jerman, dan Jepang kalah dalam perang
dunia II atas pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat, teori Haushofer
terbukti benar. Dunia saat ini dikuasai oleh negara-negara yang
unggul,seperti AS, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang. Negara-negara ini
memang unggul dalam segala bidang termasuk teknologi, ilmu
pengetahuan, dan lain-lain sebagainya.
B. Geostrategi
a. Pengertian geostrategi
Secara konsep geostrategi berasal dari bahasa yunani, yaitu geos yang
berarti ruang/wilayah dan strategos yang berarti strategi/cara/metode. Menurut
Kaelan dan Ahmad zubaidi, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-
aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan
dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik, lebih aman, dan bermanfaat.
Sementara itu di Indonesia, geostrategis Indonesia dikatakan sebagai
suatu cara atau metode dalam memanfaatkan segenap konstelasi geografi
negara Indonesia dalam menentukan kebijakan, arahan serta sarana dalam
mencapai tujuan seluruh bangsa dengan berdasarkan asas kemanusiaan dan
keadilan sosial. Menurut Heri Herdiawanto dan Jumanta, tujuan dari geostrategi
diarahkan untuk:
a. Menegakkan hukum dan keadilam
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
c. Terselenggarakannya pertahanan dan keamanan
d. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
b. Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia diwujudkan dalam rumusan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu bangsa indonesua
yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi sgala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri. Konsep ketahanan nasional Indonesia memiliki dua
sifat pokok,yaitu:
1. Bersifat daya tangkal, dimana sifat ini berupaya untuk menangkal
segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap
identitas, integritas, dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia
2. Bersifat pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam,
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
c. Ketahanan Asta Gatra dalam ketahanan Nasional Indonesia
Setiap negara memerlukan aspek-aspek kehidupan nasional, termasuk
Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain. Akan tetapi, aspek kehidupan nasional
ini berbeda-beda disetiap negara. Di Indonesia, aspek ketahanan nasional
disebut Asta Gatra atau delapan aspek. Asta Gatra dibedakan atas dua aspek,
yaitu aspek tri gatra yang meliputi tiga aspek alamiah dan aspek panca gatra
yang meliputi lima aspek sosial/kemasyarakatan.
1. Aspek Tri Gatra
a) Geografi: posisi Indonesia yang berada pada posisi silang dunia
sehingga menjadi sebuah wilayah yang sangat strategis. Ini
merupakan kekuatan bangsa Indonesia. Akan tetapi, dibalik
kekuatan ini, posisi Indonesia yang strategis mengandung
ATHG, salah satunya adalah rawan terhadap penjajahan dari
bangsa asing yang ingin menguasai wilayah Indonesia
b) Demografi: jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak
merupakan kekuatan bagi Indonesia karena Indonesia memiliki
jumlah tenaga kerja yang besar pula dan siap pakai. Akan tetapi,
dibalik kekuatan ini juga terselip ancaman, yaitu dapat berakibat
pada jumlah pengangguran yang banyak sehingga menyebabkan
terjadinya kerawanan sosial.
c) Sumber Kekayaan Alam:SDA Indonesia yang kaya merupakan
kekuatan bagi kita. Akan tetapi, disamping kekuatan ini terselip
juga ancaman,dimana sumber daya manusia masih terbilang
minim sehingga SDA yang ada tidak mampu dikelola secara
optimal, adil, selaras, serasi, dan seimbang. Akibatnya,SDA
Indonesia banyak dikelola oleh perusahaan asing
2. Aspek Panca Gatra
a) Ideologi
Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia
yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi pancasila
yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
menangkal pentrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa. Ancaman yang dihadapi oleh
ideologi bangsa Indonesia adalah ideologi liberalisme di selatan
dan ideologi komunisme di utara.
b) Politik
Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa
Indonesia yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengandung
kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan
aktif. Politik demokrasi pancasila yang dianut oleh Indonesia
berhadapan dengan politik demokrasi liberal di selatan dan
politik demokrasi rakyat /diktatur proletar di utara.
c) Ekonomi
Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian
bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan
pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Ancaman ekonomi Indonesia adalah ekonomi kapitalis diselatan
dan sosialis di utara.
d) Sosial dan budaya
Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial
budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan
pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
tuhan yang maha esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan serba selaras, serasi
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing
yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Ancaman yang
dialami di Indonesia adalah kehidupan sosial budaya Indonesia
berhadapan dengan kehidupan sosial budaya yang bersifat
individualisme di selatan dan kehidupan sosial budaya yang
bersifat sosialisme di utara.
e) Hankam (antara kekuatan maritim di selatan dan kkuatan
kontinental di utara)
Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman. Ancaman yang dihadapi oleh Indonesia adalah
kekuatan hankam kita berhadapan dengan hankam yang
memfokuskan pada kekuatan kontinental diutara dan hankam
yang lebih memfokuskan kekuatan maritim di selatan.

Aspek Asta Gatra merupakan kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yang harus dijaga dan dilestarikan agar terhindar dari berbagai macam ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang selalu menyertainya

Anda mungkin juga menyukai