Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI PKN

1. Pembagian wilayah NKRI


Sesuai UUD 1945 pasal 18 ayat 1, NKRI dibagi menjadi daerah-daerah provinsi yang
dibagi atas kabupaten atau kota dengan masing-masing pemimpinnya.
Pembagian di Indonesia di atur dalam Undang-Undang no 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
Pembagian wilayah di Indonesia dibagi dalam beberapa tingkat mulai dari provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa.

2. Makna warga Negara menurut UUD 1945


Pada pasal 26 UUD 1945, yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga Negara. Syarat-
syarat menjadi warga Negara ditetapkan dengan UU.

3. Makna penduduk menurut UU no 23 tahun 2006


Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.

4. Sikap warga Negara dalam menghadapi globalisasi


 Mencintai produk dalam negeri
 Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
 Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan
agama
 Meningkatkan daya potensi nasional
 Meningkatkan pengembangan usaha mikro

5. Dampak-dampak dari globalisasi


 Dampak Positif dari globalisasi adalah terjadinya perubahan tata nilai dan sikap,
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih
baik.
 Dampak Negatif dari globalisasi adalah pola hidup konsumtif, sikap
individualistic, gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan social.

6. Dampak-dampak dari kemajuan IPTEK


Apa saja dampak positif dari perkembangan iptek?
Adapun dampak positif perkembangan IPTEK adalah :
Memberikan berbagai kemudahan.
Mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan
ekonomi.
Menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat.
Peningkatan di bidang produksi.
Menambah pengetahuan dan wawasan.
7. Makna integrasi nasional
integrasi nasional adalah proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah
perbedaan. Jika dilihat dalam makna politis, integrasi nasional adalah sebuah penyatuan
berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang akan
membentuk sebuah identitas nasional.
8. Ancaman dan gangguan pertahanan Negara
Berikut ini ialah merupakan ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara
yang datang dari dalam negeri :
Masalah KKN.
Kesenjangan ekonomi masyarakat.
Kasus narkoba.
Upaya penggantian ideologi pancasila.
Makar atau penggulingan pemerintah.
Isu SARA.
Pemberontakan.
Persoalan daerah.
Berikut ini ialah merupakan ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara
yang datang dari luar negeri:
1. Terorisme internasional.
2. Kejahatan lintas negara.
3. Kegiatan imigran gelap.
4. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
5. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal
maupun pesawat non komersial.
6. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan informasi
rahasia militer.
7. Penjajahan oleh bangsa lain.
9. Upaya warga Negara dalam membela Negara
Bentuk-bentuk bela negara
Bentuk bela negara terbagi menjadi dua, yaitu:

Bentuk penyelenggaraan usaha bela negara


Wujud penyelenggaraan keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan negara bisa
dilakukan melalui:
Pendidikan kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib.
Pengabdian sesuai dengan profesi
Bentuk bela negara di lingkungan
Bentuk bela negara di lingkungan masyarakat
Beberapa bentuk bela negara di lingkungan sebagai berikut:

Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam


Ikut serta mengatasi kerusakan masal dan komukal
Keamanan rakyat yaitu berpartisipasi langsung di bidang keamanan.
Perlawanan rakyat yaitu bentuk partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan.
Pertahanan sipil yaitu kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok
10. Kewajiban warga Negara
Kewajiban warga negara Indonesia
Wajib menjunjung hukum serta pemeritahan.
Wajib ikut dan turut serta dalam usaha pertahanan serta keamanan negara.
Wajib menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) sesama manusia.
Wajib ikut dan turut serta dalam upaya pembelaan negara.
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Wajib membayar pajak tepat pada waktunya. Misalnya Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
Wajib menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya.
Wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
Wajib menaati peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Wajib menaati norma yang berlaku, misalnya norma kesopanan dan norma hukum.
Wajib menaati peraturan lalu lintas, misalnya menggunakan helm saat naik sepeda motor.
Wajib membayar sejumlah biaya setelah menggunakan fasilitas umum. Misalnya
membayar biaya jalan tol dan transportasi umum.
Wajib menghormati serta menjaga toleransi antar umat beragama agar persatuan
Indonesia tetap utuh.
Wajib menghormati hak hidup serta HAM setiap manusia dengan tidak membahayakan
hidup orang lain.
Wajib melakukan bela negara. Contohnya dengan penggunaan produk lokal Indonesia
serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
11. Nilsi-nilai dalam pancasila
Nilai Dasar
Nilai Dasar merupakan nilai yang sifatnya tidak akan berubah dari waktu ke waktu /
tetap. Nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945, yang kemudian bisa dijabarkan
menjadi Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis. Contoh dari Nilai Dasar ini adalah:
Ketuhanan
Kemanusiaan
Persatuan
Musyawarah
Keadilan

Nilai Instrumental
Nilai Instrumental adalah suatu nilai yang dapat diukur dan dapat diubah. Nilai
Instrumental ini merupakan jabaran dari Nilai Dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Tata
Urutan Perundang – Undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004.

Nilai Praksis
Nilai Praksis adalah suatu nilai yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Nilai Dasar
dan Nilai Instrumental. Nilai Praksis ini dilakukan dalam kehidupan sehari – hari kita,
namun karena penjabaran dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental, maka sifatnya Nilai
Praksis ini perwujudannya tidak boleh menimpang. Misalnya pada sila ke-3, kita harus
berperilaku menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan di Indonesia.
12. Pikiran pokok pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945

Dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung pokok-pokok pikiran yang merupakan falsafah
negara Indonesia Pancasila yaitu:

Ketuhanan Yang Maha Esa (sila I).


Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila II).
Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia berdasarkan persatuan
(sila III).
Negara yang berkedaulatan rakyat (sila IV).
Negara mewujudkan keadilan sosial (sila V)
13. Hubungan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan
Hubungan proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945 dapat dilihat
dari penyataan kemerdekaan yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan UUD 1945,
yaitu:

Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 berisi alas proklamasi kemerdekaan.
Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Pada alinea kedua berisi perjuangan untuk kemerdekaan. Diuraikan juga
kebanggaan dan kehormatan terhadap perjuangan dan adanya kesadaran bahwa keadaan
sekarang tidak bisa dipisahkan dari keadaan sebelumnya.
Pada alinea ketiga menjelasakan adanya motivasi moril dan motivasi material bangsa
Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
mempunyai korelasi jelas.
Yaitu mengandung arti bahwa sejak tanggal 17 Agustus 1945 secara resmi bangsa
dan negara Indonesia berdiri sendiri, terbebas dari belenggu penjajah bangsa asing.
Dengan demikian, sejak saat itu bangsa dan negara Indonesia tidak terikat oleh
pengaruh kekuasaan bangsa dan negara mana pun di dunia. Serta berkedudukan sederajat
dengan negara-negara di dunia.
14. Tugas lembaga peradilan
TUGAS POKOK
Sesuai dengan Pasal 50 BAB Kekuasaan Pengadilan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1986 tentang Peradilan Umum, Pengadilan Negeri Sambas mempunyai tugas dan
wewenang memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat pertama.
15. Penerapan sikap disiplin bagi siswa
16. Sikap anti korupsi
17. Penegakan HAM oleh pemerintah di Indonesia
Pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia
Pembentukan Instrumen HAM
Pembentukan Pengadilan HAM
18. Pengingkaran kewajiban warga Negara
Membuang sampah sembarangan
Tidak membayar pajak
Merusak fasilitas negara, contohnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak
jaringan telepon, dan lain-lain.
Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Tidak menaati hukum lalu lintas, contohnya tidak memakai helm saat berkendara, tetap
berkendara padahal tidak memiliki SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan
sebagainya.
19. Makna Bhinneka Tunggal Ika
Berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan
20. Nasionalisme warga Negara
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme di
mana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak
rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau
dan menjadi bahan-bahan tulisan.
21. Kesadaran berbangsa dan bernegara
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.
Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau
antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional
maupun internasional.
22. Pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan rakyat
Agar terlaksananya pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan rakyat, maka salah
satu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah melaksanakan program pro
kerakyatan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
23. Penyalahgunaan narkoba
Sanksi penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba akan terkena sanksi hukum, sanksi sosial dan sanksi moral.
Di Indonesia, penyalahgunaan narkoba akan mendapat sanksi hukum yang berdasarkan
Undang-undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009.
24. Pemerintahan daerah
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
25. Perwujudan dari pancasila sila ke 5
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
26. Good Govenance
Istilah good governance berasal dari dua kata yang diambil dari Bahasa Inggris, yaitu
good dan governance.
Good memiliki arti nilai yang menjunjung tinggi keinginan rakyat, kemandirian, aspek
fungsional, serta pemerintahan yang efektif dan efisien.
Sementara governance (tata pemerintahan) memiliki arti seluruh mekanisme, proses, dan
lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban, serta menjembatani perbedaan-
perbedaan di antara mereka.
27. Pemerintahan yang demokratis
Negara demokrasi mengutamakan kepentingan umum dari pada pribadi, artinya
demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana formulasi kebijakan, secara langsung
atau tidak ditentukan oleh suara mayoritas warga yang memiliki hak suara melalui wadah
pemilihan.
28. Kewenangan dari pemerintah pusat
Kewenangan Pemerintah Pusat mencakup kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan
bidang lain.
29. Ciri dari pemerintahan presidensil
Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu: Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala
pemerintahan sekaligus kepala negara. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat
berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan
perwakilan rakyat
30. Sikap dalam menghormati HAM
31. Kebebasan warga Negara di Negara demokrasi
32. Pengesahan mengenai peraturan daerah
Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Kepala Daerah
(gubernur atau bupati/wali kota) disadurkan dalam Undang-undang No 15 Tahun 2019
atas perubahan Undang-undang No 12 Tahun 2011. Peraturan Daerah terdiri atas:
Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Aceh,
Peraturan Daerah dikenal dengan istilah Qanun. Sementara di Provinsi Papua, dikenal
istilah Peraturan Daerah Khusus dan Peraturan Daerah Provinsi.
Pengertian peraturan daerah provinsi dapat ditemukan dalam pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan[1],
sebagai berikut:
Selanjutnya pengertian peraturan daerah kabupaten/kota disebutkan pula dalam pasal 1
angka 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan[2], sebagai berikut:
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama
Bupati/Wali kota.
33. Alat-alat pemersatu bangsa
alat pemersatu bangsa yang perlu untuk kita ketahui :

1. Pancasila, sebagai dasar falsafah Negara Indonesia.


2. UUD 1945, sebagai landasan konstitusi Negara Indonesia.
3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan Negara Indonesia.
4. Burung Garuda, sebagai lambang NKRI.
5. Bendera Merah Putih, sebagai bendera Indonesia.
6. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan Indonesia.
7. Indonesia Raya, sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
8. Konsep Wawasan Nusantara.
9. Kebudayaan Daerah sebagai Kebudayaan Nasional.
10. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
34. Prinsip otonomi seluas-luasnya
Prinsip otonomi seluas-luasnya, memberikan kesempatan kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri daerahnya sesuai dengan kearifan, inovasi, daya saing,
kreatifitas daerah, nilai dan tata kelola kehidupan bersama yang diyakini oleh masyarakat
di daerahnya.
35. Kekuasaan tertinggi di Indonesia
RAKYAT
36. Tugas pokok dari kepolisian
Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: a. memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat; b. menegakkan hukum; dan c. memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
37. Pasal 27 UUD 1945
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya". ... Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, "Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
38. Upaya siswa dalam menegakan nilai-nilai demokrasi
39. Ancaman-ancaman di bidang keamanan dan pertahanan
40. Pelaksanaan penegakan HAM di Indonesia
Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia dianggap kurang terlaksana dengan baik.
Kasuskasus yang terjadi di Indonesia seperti penanganan Aceh, Timor Timur, Maluku,
Poso, Papua,
Semanggi dan Tanjung Priok dianggap sebagai pelaksanaan perlindungan Hak Asasi
Manusia yang
belum berjalan.
Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dan
menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan penegakkan Hak Asasi Manusia,
pemerintah telah
melakukan langkah-langkah antara lain: (1) pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM)
berdasarkan Keputusan Presiden nomor 5 tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993, yang
kemudian
dikukuhkan lagi melalui undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia; (2)
41. Bentuk pengamalan alinea pertama pembukaan UUD 1945
sikap yang dapat ditunjukkan sebagai bentuk pengamalan alinea pertama pembukaan
UUD Negara RI tahun 1945 adalah rakyat Indonesia Menentang adanya penjajahan
dalam segala bentuk
42. Nilai praktis pancasila sila ke 2 dalam kehidupan sehari-hari
Sila kedua: memberikan sebuah perlakuan hukum yang sama serta adil untuk semua.
43. Hukum perdata dan pidana
Hukum Pidana sendiri bersifat sebagai ultimum remedium (upaya terakhir) untuk
menyelesaikan suatu perkara. ... Berbeda dengan hukum pidana, hukum perdata sendiri
bersifat privat, yang menitikberatkan dalam mengatur mengenai hubungan antara orang
perorangan, dengan kata lain menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
44. Contoh perilaku disiplin siswa
45. Kejahatan kemanusiaan
46. Hubungan diplomatic
47. Penegakan HAM
48. Pelanggaran HAM
49. Pengingkaran kewajiban warga Negara
50. Semangat nasionalisme
Semangat nasionalisme dan patriotisme adalah suatu sikap politik atau pemahaman dari
individu, kelompok dan masyarakat sebagai suatu bangsa yang memiliki keselarasan
kebudayaan dan wilayah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme
adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Patriotisme berasal dari kata “patriot dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau
jiwa kepahlawanan. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa
raga. Dengan demikian patriotisme dapat diartikan sikap rela berkorban untuk membela
bangsa dan negara dari gangguan dalam negeri maupun gangguan dari luar.
Kedua sikap tersebut saling berkaitan atau berhubungan, artinya kalau seseorang sudah
memiliki rasa nasionalisme secara otomatis individu, kelompok dan masyarakat akan
memiliki rasa patriotisme.

Anda mungkin juga menyukai