Anda di halaman 1dari 6

KISI-KISI PKN

1. Alat-alat pemersatu bangsa


Dasar negara Pancasila
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan
Bendera Merah Putih
Lagu kebangsaan Indonesia Raya
Lambang negara Burung Garuda
Lagu-lagu perjuangan

2. Syarat integrasi di suatu negara

 Setiap masyarakat setuju dengan aturan yang telah dibuat


 Setiap masyarakat sadar bahwa itu membutuhkan hubungan antara satu dengan yang lain
 Norma dan aturan merupakan pedoman bagi masyarakat dalam integrasi nasional

3. Dasar hukum bela negara

1. Undang-Undang No. 29 Tahun 1954 Tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat


UU ini merupakan UU pertama yang membahas mengenai peran serta rakyat dalam rangka bela
negara. UU No. 29 Tahun 1954 disahkan pada masa demokrasi parlementer dan di dalamnya
berisi mengenai kehormatan warga negara adalah dengan turut serta dalam upaya pertahanan
negara. maksud dari pertahanan negara adalah membela kemerdekaan negara dan daerahnya.
Selain itu, di dalam pasal 2 UU ini, disebutkan bahwa setiap warga negara tidak dapat
menghindar dari kewajiban pertahanan negara. kewajiban ini akan hilang apabila warga negara
sedang dihukum oleh negara karena kejahatannya, demikian isi pasal 3 UU No. 29 Tahun 1954.

2. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan Pokok Pertahanan dan


Keamanan Negara Republik Indonesia.
Dasar hukum bela negara yang paling gamblang dan paling kuat adalah UU No. 20 tahun 1982
ini. Di dalamnya dengan jelas disebutkan apa itu arti dari pertahanan keamanan negara, bela
negara, upaya bela negara, perlawanan rakyat semesta, sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta, dan lain sebagainya. Undang-undang ini juga mempertegas pentingnya peran rakyat di
dalam mempertahankan kedaulatan negara. pemerintah diwajibkan oleh undang-undang ini
untuk mendidik rakyatnya agar senantiasa siap melakukan upaya bela negara. Undang-undang
ini juga menjadikan aspek wawasan nusantara sebagai salah satu komponen penting di dalam
pendidikan pendahuluan bela negara. selain itu, tugas dan fungsi TNI Polri dalam hal bela negara
juga diatur di dalam Undang-Undang ini.
3. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999 Tentang Rakyat Terlatih
Dasar hukum bagi bela negara di Indonesia selanjutnya adalah UU No. 56 Tahun 1999. UU ini
mengatur secara lengkap mengenai rakyat terlatih. Rakyat terlatih merupakan unsur dasar dari
kekuatan pertahanan keamanan negara yang mampu melaksanakan fungsi ketertiban umum,
perlindungan rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan keamanan negara.

Secara lebih lanjut, undang-undang ini mengatur tentang pembentukan dan pembinaan rakyat
terlatih yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Rakyat terlatih yang dimaksud adalah
semua warga negara berusia 18-45 tahun yang sehat jasmani dan rohani, serta tidak dalam
keadaan hilang haknya untuk upaya bela negara. setelah selesai dibina, maka rakyat terlatih
diberi penugasan atas wewenang presiden. Apabila terjadi pelanggaran dalam hal bela negara,
terdapat pidana yang juga diatur di dalam undang-undang ini.

4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. VI Tahun 2000 Tentang Pemisahan


TNI dengan Polri
Sebelum adanya ketetapan MPR RI No. VI tahun 2000, terjadi bias kekuasaan dan wewenang di
dalam dunia pertahanan keamanan negara ini. TNI dan Polri menjadi satu di dalam wadah ABRI
(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). selain itu, terjadi pula Dwifungsi ABRI di dalam
dunia politik dan hankam sehingga dibentuklah suatu Tap MPR untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Tap MPR No. VI tahun 2000 ini menjadikan ABRI terbagi dua, yaitu TNI dan Polri.
Ditegaskan pula bahwa TNI ialah alat negara untuk pertahanan negara, sedangkan Polri adalah
alat negara untuk memelihara keamanan negara. Di dalam menjaga pertahanan dan keamanan
negara, TNI dan Polri harus saling bekerja sama dan saling membantu.

5. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. VII Tahun 2000 Tentang Peranan TNI
dan Polri
Sebagai bentuk tindak lanjut dari Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dan Polri,
MPR RI kembali mengesahkan suatu Tap yang berkaitan dengan Tap sebelumnya, yaitu Tap No.
VII tahun 2000 tentang peranan TNI dan Polri. Ketetapan MPR ini digunakan untuk menegaskan
pemisahan TNI dengan Polri. Dalam pasal 2 Tap ini, disebutkan tugas pokok TNI yaitu
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara, serta menyelenggarakan wajib negara bagi WNI. Di sisi lain, pada pasal 6 Tap ini
disebutkan bahwa Polri memiliki peranan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

6. Amandemen Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) sampai ayat (5)
dan Pasal 27 ayat (3)
Perubahan UUD NKRI 1945 pasal seperti tersebut di atas menghasilkan suatu ketentuan yang
harus diikuti atau hak dan kewajiban warga negara. secara khususnya, pasal 27 ayat (3) mengatur
mengenai kewajiban warga negara untuk berpartisipasi dalam upaya bela negara. sebagai
tambahan, di dalam pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) disebutkan bahwa warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan melalui sistem semesta. Ayat-ayat
selanjutnya menjadi dasar bagi peran TNI dan Polri dalam upaya pertahanan dan keamanan
negara.

7. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara


Undang-Undang ini mengatur lebih lanjut mengenai upaya bela negara dalam konteks terdapat
ancaman dari luar negeri yang mengancam kemerdekaan Indonesia. aktor utama dalam UU ini
adalah Tentara Nasional Indonesia. namun, tidak lupa warga negara juga dicantumkan dalam UU
ini karena ia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara. Penanggung jawab tertinggi dari pertahanan negara menurut
UU ini adalah presiden RI dengan memperhatikan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat.
Pembinaan kemampuan pertahanan, pengawasan, dan pembiayaan pertahanan negara juga diatur
dalam UU ini.

Uraian panjang di atas merupakan penjelasan secara rinci mengenai apa saja yang termasuk ke
dalam dasar hukum bela negara di indonesia. cukup panjang juga ya pembaca. Nah, setelah
membaca artikel ini, penulis berharap pembaca dapat memahami secara lebih baik mengenai apa
itu bela negara dan apa saja yang menjadi dasar hukumnya. Tak lupa, setiap upaya bela negara
merupakan kewajiban dari segenap rakyat negara Indonesia untuk melaksanakannya di dalam
setiap kesempatan. Apabila upaya bela negara ini tidak kita lakukan, maka pada akhirnya yang
akan menderita adalah diri kita sendiri, karena kita masih menjadi warga negara Indonesia.
demikian artikel ini penulis sampaikan, dan sampai jumpa pada kesempatan yang lain. semoga
sukses selalu bagi para pembaca.

4. Bentuk usaha pembelaan negara

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Wajib Militer

Pengabdian Sebagai Anggota TNI

 Pengabdian Profesi

Pengabdian Masyarakat

5. Ancaman kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi

 indonsesia akan kedtangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan
bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
 Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing ,seiring dengan smakin
mudhnya org asing menanamkan modalnya di Indonesia
 Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah menang.
 Sector-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka Panjang

6. Peran serta masyarakat mengatasi ancaman integrasi

1.Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan


sebagainya

2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya


3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional

4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara

7. Akibat pengaruh negative pengaruh globalisasi

 Pengurangan Tenaga Kerja


 Mengikis kebudayaan asli bangsa
 Kesenjangan social

8. Asas wawasan nusantara (hal 209)


9. Peranan siswadalam implementtasi wawasan nusantara

ewujudkan kepentingan nasional.

Memelihara dan memperbaiki demokrasi.

Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.

Menciptakan kerukunan umat beragama.

10. Menjaga komitmen persatuan

 Saling menghormati dan menghargai


 Menyebarkan pemikiran positif
 Menghindari pemberitaan palsu/hoax

11. Contoh ancaman paham ideologi,komunis dalam dimensi ideologi

 Peristiwa G30SPKI
 Gerakan terorisme
 Gerakan radikal

12. Bikin satu contoh kasus yang pernah terjadi di lingkungan ekolah yang dpt merugikan

persatuan dalam konteks wawasan nusantara


pembullyan

Anda mungkin juga menyukai