PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bela Negara ?
2. Bagaimana Peraturan Perundang-Undangan Tentang Bela Negara ?
3. Bagaimana Bentuk Keikutsertaan Warga Negara Dalam Bela Negara ?
4. Bagaimana Indonesia dan Peradaban Dunia ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian Bela Negara
2. Mahasiswa dapat mengetahui Peraturan Perundang-Undangan Tentang
Bela Negara
1
3. Mahasiswa dapat mengetahui Bentuk Keikutsertaan Warga Negara Dalam
Bela Negara
4. Mahasiswa dapat mengetahui Indonesia dan Peradaban Dunia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau
seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan
eksistensi negara tersebut.Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha
pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan
sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,
baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-
orang yang menyusun bangsa tersebut.Landasan konsep bela negara adalah
adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat
pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat
dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel,Iran)
dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat
(kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental
atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer,
biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali
dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang
Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara
yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang Kesadaran Bela Negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara
dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas,
dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik
sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan Negara.
3
· Unsur Dasar Bela Negara:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologiI negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara
· Contoh-Contoh Bela Negara :
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4
membela negara dalam bentuk fisik, ketika Indonesia dalam keadaan perang.
Namun dapat juga diartikan sebagai kewajiban menjaga ketertiban dan pertahanan
negara sebagai makna sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak
melakukan tindakan yang melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia.
3. Pasal 30 ayat 2
Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh
TNI dan Polri, sesuai dengan isinya,”Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI
dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Dengan demikian menurut pasal ini, kemanan dan perlindungan negara, termasuk
di dalamnya perlindungan terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI
dan Polri dengan dukungan rakyat. TNi dan Polri dalam tugasnya mengatasi
semua ancaman terhadap NKRI baik dari luar maupun dari dalam, ikut membantu
korban bencana alam, mengatasi keriminalitas, dan sebagainya. Rakyat sebagai
pendukung diharapkan ikut berpartisipasi dalam menjaga pertahanan dan
keamanan, dengan berlaku sesuai aturan, tidak melakukan tindakan kriminal, dan
tetap mejaga keutuhan negara Indonesia yang Bhinnneka tunggal Ika.
4. Pasal 30 ayat 3 UUD 1945
Berisikan tentang tugas Tentara Nasional Indonesia. Pasal ini berisi pemisahan
TNI dan Polri yang menyatakan bahwa.”Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, memelihara keutuhan, dan kedaulatan negara”. Secara
garis besar tugas TNI dalam hal ini adalah upaya menjaga keutuhan,
kemerdekaan, dan kedaulatan negara Republik Indonesia. Semua tugas tersebut
selanjutnya diatur oleh undang-undang.
5. Pasal 30 ayat 4 UUD 1945
Yang juga hasil amandemen merupakan pasal yang menjelaskan tugas
kepolisian dan wewenangnya. Pasal ini hanya terdapat dalam UUD 1945 hasil
amandemen dan berbunyi,”Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum”. Dalam hal ini
5
kepolisian yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan bertugas
melindunginya dari berbagai tindakan kejahatan. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Polri juga diatur selanjutnya oleh undang-undang.
6. Pasal 30 ayat 5 UUD 1945
Berisikan tentang kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan hubungan keduanya. pasal ini juga merupakan
hasil amandemen UUD 1945 masa reformasi, yang berbunyi, “Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara diatur oleh undang-
undang”.
Landasan Operasional
Landasan operasional adalah dasar hukum penyelenggaraan suatu kegiatan
dalam negara yang memuat aturannya secara lebih terperinci. Ini dilakukan agar
semua kegiatan penyelenggaraan negara lebih kuat secara hukum, termasuk dalam
hal bela negara. Beberapa landasan operasional bela negara, yaitu :
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiki manusia. Dan dalam UU ini
dijelaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban dalam
mebela negara sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Tap MPR No VI dan VII Tahun 2000 tentang TNI dan Polri
6
menjelaskan peranannya masing-masing, yang kemudian diatur lebih lanjut dalam
undang-undang.
7
Sebagai pelajar/mahasiswa, belajar tentang kewarganegaraan akan
mempersiapkan kita untuk mempertahankan NKRI. Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan & cinta tanah air. Pembentukan rasa kebangsaan & cinta tanah
air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan.
Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional &
internasional.
8
Beberapa profesi itu antara lain petugas PMI, paramedis, tim SAR, Polri, &
petugas bantuan sosial. Di samping itu, juga ada Linmas (Perlindungan
Masyarakat). Linmas merupakan organisasi perlindungan masyarakat secara suka
rela, yang berfungsi menanggulangi akibat bencana maupun memperkecil akibat
malapetaka yang menimbulkan kerugian jiwa & harta benda. Keanggotaan
Linmas itu merupakan salah satu wujud penyelenggaraan upaya bela negara.
Bela Negara dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu secara fisik dan nonfisik
1. Bela Negara secara Fisik
Bela Negara secara fisik, yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi
serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk
menghadapi ancaman dari luar. Keterlibatan warga Negara sipil dalam upaya
pertahanan Negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional setiap warga
Negara Indonesia. Bela Negara seperti itu diatur dalam UU No. 3 Tahun 2002 dan
sesuai doktrin sistem pertahanan keamanan rakyat (Sishankamrata) semesta,
dimana pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat terlatih, yang terdiri dari beberapa
unsur, seperti resimen mahasiswa (menwa), perlawanan rakyat (wanra),
pertahanan sipil (hansip), mitra babinsa, dan organisasi kemasyrakatan lainnya
Pada masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat
ini, justru kesadaran bela Negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai
9
potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik dari luar maupun dari
dalam. Bela Negara tidak selalu harus berarti “memanggul bedil menghadapi
musuh”. Ketertiban warga Negara sipil dalam bela Negara secara nonfisik dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi,
misalnya dengan cara berikut.
Sejarah dunia adalah sejarah umat manusia di seluruh dunia, di semua daerah
di Bumi, dirunut dari era Paleolitikum (zaman batu tua). Berbeda dengan sejarah
Bumi (yang mencakup sejarah geologis Bumi dan era sebelum keberadaan
manusia), sejarah dunia terdiri dari kajian rekam arkeologi dan catatan tertulis,
dari zaman kuno hingga saat ini. Pencatatan sejarah dimulai sejak aksara dan
sistem tulisan diciptakan, tetapi asal mula peradaban bertolak dari periode
sebelum penciptaan tulisan, atau zaman prasejarah. Prasejarah dimulai dari
Paleolitikum (zaman batu tua), diikuti dengan Neolitikum (zaman batu muda) dan
Revolusi Pertanian (antara 8000–5000 SM) di kawasan Hilal Subur. Revolusi
tersebut merupakan titik perubahan besar dalam sejarah umat manusia karena
10
sejak masa itu mereka telah mampu membudidayakan tumbuhan dan hewan.
Seiring dengan perkembangan pertanian, gaya hidup nomad berubah menjadi
gaya hidup menetap sebagai petani. Kemajuan pertanian mengakibatkan
pembagian strata pekerja dalam usaha panen. Strata pekerja menyebabkan
munculnya strata masyarakat dan perkembangan kota-kota. Banyak kota kuno
berkembang di tepi-tepi kumpulan air (danau dan sungai) yang dapat menyokong
kehidupan. Pada masa 3000 tahun sebelum Masehi, telah muncul peradaban di
lembah Mesopotamia (dataran di antara sungai Tigris dan Efrat) di Timur Tengah,
di tepi Sungai Nil, Mesir, dan di lembah Sungai Indus. Selain itu, peradaban juga
muncul di lembah Sungai Kuning. Di tempat-tempat perkembangan peradaban
kuno, pertumbuhan masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan penciptaan
aksara untuk mempermudah usaha administrasi dan niaga.
Peradaban Dunia
11
Kepercayaan mereka semakin berkembang bahkan mereka telah mengenal
kepercayaan yang bersifat animism dan dinamisme. Kebudayaannya terbuat dari
batu seperti beliung persegi, kapak lonjong, mata panah dari batu, gerabah dan
lain sebagainya. Mereka juga telah mengenal perhiasan yang terbuat dari batu.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik, namun masih banyak
memiliki kekurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis
mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca agara kelak penulis dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.
13