Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUR FADILAH RIZKY SUPRAMONO

NPM : 20036010016
PRODI : Teknik Mesin
Soal!
Carilah/Pilihlah sebuah undang-undang sebagai pelaksanaan dari salah satu pasal dalam UUD
NRI Tahun 1945 mengenai hak dan kewajiban. Identifiksi apa sajakah hak dan kewajiban negara
dan warga negara menurut undang-undang tersebut. Adakah keseimbangan pengaturan antara
hak dan kewajiban? Apa simpulan Anda mengenai hal tersebut?
Jawaban :
Hak dan kewajiban di bidang pertahanan dan keamanan diatur dalam UUD 1945 hasil
amandemen, yaitu diantaranya pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1). Pasal 27 ayat (3) yang
berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Sedangkan pasal 30 ayat (1) berbunyi, “Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara”.
Undang - Undang Dasar 1945 Bab XII yang berjudul "Pertahanan dan Keamanan
Negara". Dalam bab itu, Pasal 30 Ayat (1) menyebut tentang hak dan kewajiban tiap warga
negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Isi dari pasal ini menimbulkan
konsekuensi bahwa warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam menentukan kebijakan
tentang pembelaan negara melalui lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku

Maka keikut sertaan warga negara dalam upaya pertahanan dan keamanan negara disusun
dalam konsep bela negara, bela negara dalam konteks ini dapat dikategorikan dalam dua bentuk
yaitu secara fisik dan non-fisik, secara fisik adalah siap dan tanggap terhadap serangan atau
agresi musuh yang mengancam keselamatan negara, sedangkan secara non-fisik dapat diartikan
segala upaya yang dilakukan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara

TNI dan Polri berbeda dalam struktur organisasi, namun dalam menjalankan tugas dan
fungsi masing-masing keduanya bekerja sama dan saling mendukung dalam suatu "sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta". Pengaturan tentang sinkronisasi tugas pertahanan
negara (hanneg) dan keamanan negara (kamneg) itulah yang seyogianya ditata ulang melalui
undang-undang yang membangun adanya kesisteman yang baik dan benar.

Mencermati dengan saksama Bab XII Pasal 30 UUD 1945, tentang makna Pasal 30 serta
ayat-ayat yang terkandung di dalamnya secara utuh dan lengkap, termasuk kaitannya dengan
pasal-pasal lain dalam UUD 1945. Pertahanan dan keamanan negara yang dijiwai "sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta" adalah hal yang terlalu penting untuk dibahas hanya
di kalangan TNI dan Polri. Dalam negara demokrasi, kepedulian tentang pertahanan dan
keamanan negara dalam arti luas adalah hak dan kewajiban tiap warga negara, sebagaimana
tertuang dalam Ayat (1), Pasal 30 UUD 1945.
Syarat-syarat tentang pembelaan negara diatur dengan undang-undang. Jadi sudah pasti mau
tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, sebagai wujud cinta
tanah air dan bangsa.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat
berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud
perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling),


2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri,
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn,

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra, PMR dan PramukaSebagai warga


negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan
mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI /
Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan
dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.

sehubung dengan pentingnya hak dan kewajiban maka kita haruslah bisa mengedepankan
kewajiban selaku warga negara indonesia, setelah terpenuhi kewajiban kita selaku warga negara
kita boleh menuntut hak-hak kita sebagai warga negara indonesia.

Anda mungkin juga menyukai