Anda di halaman 1dari 12

Keterlibatan Warga Negara dalam Mempertahankan Kedaulatan Negara

Kelompok 14 :

202050463 / Siti Artika Maharani

202050465 / Marshanda Fransisca

202050466 / Tariska Melatiana

Muhammad Dahlan Surbakti, S.H., M.H.

Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas H, Kamis Pukul 07.30 WIB

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti, Grogol, Jakarta 2020


BAB I

ISI DAN PEMBAHASAN

I. Kedaulatan Negara
A. Pengertian Kedaulatan Negara
Kedaulatan negara adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki suatu negara
untuk menguasai wilayah pemerintahannya dan masyarakat. Kekuasaan
tersebut bersifat asli, permanen, tunggal, dan tidak terbatas.
Kedaulatan Negara adalah kedaulatan yang ada pada negara. Negaralah
yang menciptakan hukum, jadi segala sesuatu harus tunduk kepada negara.
Negara disini dianggap sebagai suatu keutuhan yang menciptakan
peraturan-peraturan hukum, jadi adanya hukum itu karena adanya negara
dan tiada satu hukumpun yang berlaku jika tidak dikehendaki oleh Negara.

B. Bentuk Kedaulatan Negara


Kedaulatan memiliki 2 bentuk yang memiliki sistem berbeda.
 Kedaulatan ke Dalam
Kedaulatan ke dalam yaitu negara atau pemerintah berhak mengatur
segala kepentingan rakyat atau negaranya melalui berbagai negara yang
dibentuk oleh negara tersebut.
 Kedaulatan ke Luar
Kedaulatan ke luar adalah pemerintah mempunyai kekuasaan yang
bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuatan lain selain
ketentuan yang sudah ditetapkan.

C. Sifat-Sifat Kedaulatan
Dalam sebuah kedaulatan ada beberapa sifat, yaitu:
 Permanen atau Tetap
Sifat permanen atau tetap artinya walau sebuah negara terjadi
reorganisasi dalam struktur, kedaulatan tidak akan berubah.
 Asli
Sifat kedaulatan asli mempunyai arti bahwa kedaulatan ini tidak berasal
dari kekuasaan lain yang lebih tinggi, yang artinya tidak ada yang
menciptakan kedaulatan itu karena ia terbentuk sendiri.
 Absolut
Absolut artinya dalam suatu negara tidak ada kekuasaan lain yang lebih
tinggi dari kedaulatan.
 Tidak dapat Terbagi-Bagi
Berarti bahwa suatu kedaulatan tidak boleh dibagi-bagi kepada beberapa
badan tertentu karena hal tersebut akan menimbulkan pluralisme atau
keadaan masyarakat majemuk dalam satu kedaulatan.
 Tidak Terbatas
Sifat kedaulatan tidak terbatas artinya kedaulatan itu meliputi setiap
orang dan suatu golongan yang berada dalam sebuah negara tanpa
kecuali.

II. Bela Negara


A. Pengertian Bela Negara
Bela negara ialah tekad, perilaku, serta juga sikap warga negara yang
dijalankan dengan secara menyeluruh, teratur serta terpadu dan juga dijiwai
oleh kecintaan pada NKRI menurut Pancasila serta juga Undang-Undang
Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup dari Bangsa serta Negara.
Dikutip dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Berdasarkan
kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan
pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Indonesia.

B. Pengertian Bela Negara Menurut Para Ahli


 Menurut Ahli Sutarman, 2011: 82
Bela negara terbagi menjadi dua macam yakni secara fisik dan nonfisik.
Bela negara fisik ialah bagi warga negara yang langsung maju ke dalam
perang dengan memanggul senjata di raganya. Sedangkan bela negara
nonfisik ialah bela negara yang dilakukan oleh warga negara yang tidak
langsung maju perang dengan angkat senjata, tetapi dilaksanakan dengan
melalui Pendidikan Kewarganegaraan serta pengabdian sesuai dengan
profesinya masing-masing.

 Menurut Ahli Sunarso, 2008: 42

Bela negara mengandung empat hal esensial yang harus dibela, yakni:

1. Kemerdekaan dan kedaulatan negara


2. Kesatuan dan persatuan bangsa
3. Keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional
4. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945

C. Nilai-Nilai Bela Negara


Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah,
 Nilai Cinta Tanah Air
Mengenal, memahami, dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah
dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan
mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada kemajuan
bangsa dan negara, menajaga nama baik bangsa Indonesia.
 Sadar akan Berbangsa dan Bernegara
Membina kerukunan dengan menjaga persatuan dan kesatuan dari
lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
pendidikan, maupun lingkungan kerja.
 Yakin Kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara
Memahami hakikat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai
pemersatu bangsa dan negara.
 Rela Berkorban
Bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemajuan
bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela
bangsa dan negara dari berbagai ancaman.
 Kemampuan secara Psikis dan Fisik
Secara psikis, yaitu memiliki sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.
Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan dan
keterampilan jasmani.
D. Konsep Dasar Bela Negara
Diketahui bahwa konsep bela negara yang lebih menitikberatkan pada
pemahaman nilai-nilai luhur pancasila terkait dengan karakter atau perilaku
dan penulis melihat kajian ini dalam dua sudut pandang yang berbeda
dituangkan dalam bentuk kebijkan penerapan bela negara dengan bersandar
pada peraturan perundang undangan melalui kebijakan tentang bela negara.
Konsep bela negara di Indonesia secara konstitusional, bela negara adalah
hak sekaligus kewajiban warga negara sebagaimana yang termaktub dalam
Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945, bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Konsep bela Negara sebagaimana menurut Kementerian Pertahanan
merupakan aktualisasi dari program revolusi mental dari Presiden Joko
Widodo untuk membentuk warga negara yang militan dalam membela
negara dari gangguan negara didominasi oleh apapun. Dengan komposisi
program bela teori kewarganegaraan dan Pancasila kurang lebih 80%,
sementara program fisik atau lapangan kurang lebih 20%. Dari perspektif
itulah peneliti memberikan saran bahwa sejak pendidikan dasar mulai
diajarkan terhadap nilai-nilai nasionalisme, dengan memasukkan pendidikan
bela negara sebagai mata pelajaran wajib pada setiap jenjang sekolah.
Sehingga sejak dini generasi muda sudah mulai mengenal bangsa serta
sudah terbentuk rasa memiliki dan kebanggaan terhadap bangsa yang di
wujudkan dalam beberapa program intrakurikuler.

E. Peraturan Perundang-Undangan tentang Bela Negara


Dasar hukum mengenai bela negara dapat ditemukan dalam perundang-
undangan, sebagai berikut:
 Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”
 Pasal 30 UUD 1945
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
Negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hokum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

F. Tujuan Bela Negara


Tujuan dari bela negara diantaranya sebagai berikut:
 Mempertahankan berlangsunnya kehidupan bangsa dan negara
 Menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara
 Melaksanakan nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
 Melestarikan budaya
 Melakukan perbuatan yang paling baik untuk bangsa dan negara

G. Fungsi Bela Negara


Terdapat beberapa fungsi bela negara diantaranya sebagai berikut :
 Sebagai penjaga keutuhan wilayah negara
 Sebagai pertahanan negara dari suatu ancaman
 Sebagai panggilan sejarah
 Sebagai kewajiban masing-masing warga negara
H. Manfaat Bela Negara
Manfaat dari bela negara yang bisa didapatkan diantaranya sebagai berikut :
 Terbentuknya perilaku yang jujur, tegas, tepat serta peduli terhadap
sesame
 Dapat menghilangkan sikap negatif seperti misalnya tidak disiplin, egois,
malas, boros serta apatis
 Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu didalam melakukan
aktivitas
 Lebih berbakti kepada agama, orang tua serta juga bangsa
 Terbentukny iman serta taqwa pada Agama yang dianut oleh tiap-tiap
individu
 Terlatihnya jiwa leadership didalam memimpin diri sendiri maupun juga
kelompok
 Penanaman rasa kecintaan terhadap bangsa serta patriotisme yang
sesuai dengan kemampuan diri
 Terbentuknya mental serta fisik yang tangguh
 Terbentuk jiwa kebersamaan dan juga solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
 Terbentuk sikap disiplin waktu, kegiatan serta juga pengaturan aktivitas
lain

I. Unsur Dasar Bela Negara


Didalam proses pembelaan bangsa itu terdapat hal yang menjadi unsur
penting, di antaranya sebagai berikut:
 Cinta tanah air
 Kesadaran berbangsa dan bernegara
 Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
 Rela berkorban untuk bangsa dan negara
 Memiliki kemampuan awal bela negara

J. Bentuk dan Wujud Bela Negara


Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warga negara untuk berkorban demi mempertahankan: kemerdekaan dan
kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Upaya Bela
Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI,
tetapi juga segenap warga negara yang sesuai kemampuan dan profesinya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha Bela Negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan
adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti.
Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan
kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua,
bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
Keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela Negara
diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
Indonesia secara sukarela dan secara wajib. Pengabdian sesuai profesi (UU
No.3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran
setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran Bela Negara
perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses
pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi
untuk mencintai tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Motivasi
setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia juga
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pengalaman sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan
sumber daya alam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, keadaan
penduduk yang besar, dan kemungkinan timbulnya bencana perang.
Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan
adanya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia, baik
yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang masing masing
dapat berdiri sendiri atau saling pengaruh mempengaruhi.
K. Ancaman-Ancaman dalam Pembelaan Negara
 Ancaman Dari Luar Negara
Dengan berakhirnya perang dingin pada awal tahun 1990-an, maka
ketegangan regional di dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara
khususnya dapat dinyatakan berkurang. Meskipun masih terdapat
potensi konflik khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, misalnya
sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di
Kawasan ini, masalah Timor Timur yang menyebabkan ketegangan
antara Indonesia dan Australia, dan sengketa Pulau Sipadan/Ligitan
antara Indonesia dan Malaysia, namun diperkirakan semua pihak yang
terkait tidak akan menyeslesaikan masalah tersebut melalui kekerasan
bersenjata. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangka
waktu pendek ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil.
Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya
menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi,
propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno
atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa
Indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak
budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah bentuk
“penjarahan” sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber
daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak
lingkungan atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang
dilakukan secara “legal” maupun yang dilakukan melalui kolusi dengan
pejabat pemerintah terkait sehingga menyebabkan kerugian bagi negara.
 Ancaman Dari Dalam Negara
Potensi ancaman yang dihadapi negara Republik Indonesia tampaknya
akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:
a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan
sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan
daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan
pelanggaran hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat
menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa.
c. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang
ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat
perjuangan bangsa Indonesia.
d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan
pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA.
e. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
BAB II

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Bela negara ialah tekad, perilaku, serta sikap warga negara yang
dijalankan dengan secara menyeluruh, teratur serta terpadu dan juga
dijiwai oleh kecintaan pada NKRI menurut Pancasila serta juga Undang-
Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup dari Bangsa
serta Negara.
 Keterlibatan warga negara dalam mempertahankan kedaulatan negara
adalah sebagai penjaga keutuhan wilayah negara dan pertahanan
negara dari suatu ancaman. Keterlibatan ini merupakan kewajiban setiap
warga negara.
 Ancaman bagi kedaulatan negara bisa datang dari dalam maupun luar,
keduanya sama-sama berbahaya bagi kedaulatan negara. Maka dari itu,
diperlukanlah adanya sikap bela negara untuk melindungi kedaulatan
negara.
B. Saran
 Mempertahankan kedaulatan negara merupakan hal yang penting bagi
suatu negara. Mengenalkan rasa bangga dan cinta tanah air kepada
generasi muda dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya
mempertahankan kedaulatan negara.
 Mengajarkan moral dan budaya kepada anak bangsa dapat mengurangi
potensi ancaman dari luar yang tampaknya menyerang melalui
disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang,
film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang
mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang pada
gilirannya dapat merusak budaya bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Bone.go.id.(2019, 20 Oktober).Pengertian Bela Negara.Diakses pada 8 Desember


2020, dari https://bone.go.id/2019/10/20/pengertian-bela-negara/

Kemhan.go.id.(2018, 28 Agustus).Bentuk dan Wujud Penerapan Sikap dan Perilaku


Bela Negara. Diakses pada 7 Desember 2020, dari
https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-sikap-
dan-perilaku-bela-negara.html

Pendidikan.co.id.(2020, 29 Oktober).Pengertian Bela Negara, Fungsi, Tujuan,


Manfaat, Unsur, dan Contohnya. Diakses pada 8 Desember 2020, dari
https://pendidikan.co.id/pengertian-bela-negara-fungsi-tujuan-manfaat-unsur-dan-
contohnya/

Purnama, Agus Tri, dkk.2014.Makalah Tentang Bela Negara.Pasuruan:SMKN1.


Diakses pada 7 Desember 2020, dari
https://www.slideshare.net/mobile/MuhaiminHidayatullahHidayatullah/ppkn-
43732133

Seputarpengertian.blogspot.com.(2016, 2 September).Pengertian Kedaulatan


Negara. Diakses pada 7 Desember 2020, dari
https://seputarpengertian.blogspot.com/2016/09/pengertian-kedaulatan-negara.html

Anda mungkin juga menyukai