Anda di halaman 1dari 3

BELA NEGARA

Minggu, 13 Juni 2021


10.49

Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27(3) UUD 1945 yang berbunyi
"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara."

Dalam penjelasan pasal 9(1), UU 3/2002 tentang Pertahanan Negara, upaya bela negara
didefinisikan sebagai "Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.

Berdasarkan pasal 1(11), UU 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara, bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku, serta tindakan warga
negara (pelaksanaan), baik secara perseorangan maupun kolektif (subjek) dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI (motif) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (landasan)
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan negara dari berbagai ancaman
(tujuan). (lebih mengacu pada UU ini)

Upaya bela negara yang ditunjukkan oleh setiap warga negara pada hakekatnya merupakan
bentuk kehormatan dan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, serta
rela mengorbankan berbagai kepentingan pribadi/golongan untuk mempertahankan kedaulatan
bangsa dan negaranya.

Dasar Hukum dan Peraturan


1. Tap MPR VI/1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan nasional
2. UU 29/1954 tentang pokok-pokok perlawanan rakyat
3. UU 20/1982 tentang ketentuan pokok hankam NRI (Diubah oleh UU 1/1998)
4. Amandemen UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27(3)
5. UU 56/1999 tentang rakyat terlatih
6. Tap MPR VI/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri
7. Tap MPR VII/2000 tentang peranan TNI dan Polri
8. UU 3/2002 tentang pertahanan negara
9. Permenhan 32/2016 tentang pedoman pembinaan kesadaran bela negara
10. UU 23/2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara

Berdasarkan Permenhan 32/2016, nilai-nilai dasar bela negara terdiri dari:


1. Cinta tanah air (memahami keberadaan Indonesia secara utuh)
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara (memahami nilai dalam konsepsi kebangsaan)
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara (memahami faktor yang memengaruhi
pengamalan nilai Pancasila)
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara ( memahami konsepsi jiwa, semangat, dan
nilai juang 45)
5. Memiliki kemampuan awal bela negara (melakukan bela negara sesuai profesi dan
kemampuan di lingkungan masing-masing)
6. Semangat mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur (tekad kebangsaan
yang dilandasi oleh tekad persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan cita-cita bersama)

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seluruh komponen suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut.

TWK Page 1
Tujuan pelaksanaan bela negara diIndonesia:
1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman,
tantangan, gangguan, dan hambatan.
2. Melestarikan budaya.
3. Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45.
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara untuk menjaga keutuhan wilayah negara.
5. Menjaga identitas dan integritas bagsa suatu negara.

Berdasarkan pasal 6 UU 23/2019, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara yang
diselenggarakan melalui:
1. Pendidikan kewarganegaraan yang dilakukan melalui pembinaan kesadaran bela negara
dalam 3 ruang lingkup, yaitu:
a. Pendidikan, dilakukan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
b. Masyarakat, ditujukan kepada warga yang meliputi tokoh masyarakat dan kader
organisasi.
c. Pekerjaan, ditujukan kepada warga negara yang bekerja pada lembaga negara,
TNI, kepolisian BUMN/D/S sesuai ketentuan perUUan.
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, hanya diberlakukan bagi warga yang telah
memenuhi persyaratan sebagai calon komponen cadangan, yaitu sebuah organisasi
militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan peran militer dengan karir
sipil.
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dapat dilakukan oleh warga
negara dengan mendaftar sebagai prajurit TNI dan lolos serangkaian seleksi.
4. Pengabdian sesuai dengan profesi, pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

Berdasarkan keputusan Presiden 28/2006 tentang hari bela negara, telah diputuskan bahwa
HBN diperingati setiap tanggal 19 Desember untuk memperingati dibentuknya pemerintahan
darurat RI dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan NKRI. Serta untuk mewujudkan
kesadaran dan menyatukan konsep pembelaan negara ditengah masyarakat, salah satunya
dengan penciptaan mars bela negara oleh musisi Indonesia, Dharma Oratmangun.

Integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa, yakni
bangsa Indonesia.
1. Integrasi nasional (politis), proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian membentuk identitas nasional. Contoh:
- Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
- Menjadi akrab karena sama-sama berasal dari Indonesia
- Membantu sekolah-sekolah terluar karena merupakan bagian dari Indonesia
- Pemerintah menjadi pendamai bagi kedua suku yang berperang agar Indonesia
tetap damai
2. Integrasi nasional (antropologis), proses penyesuaian berbagai unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga terjadi keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh:
- Hidup rukun dengan tetangga
- Perkawinan beda suku atau agama
- Belajar bahasa/kebiasaan budaya lain
Konsep integrasi nasional
1. Secara vertikal, mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat dan daerah.
2. Secara horizontal, mencakupbagaimana menyatukan rakyat Indonesia yang tingkat
kemajemukannya cukup tinggi (bagaimana membangun identitas kebangsaan yang
sama meskipun masyarakat memiliki jati diri, golongan, agama, etnis, dan faktor lain
yang berbeda.
Syarat integrasi nasional
1. Adanya kesadaran masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan agar dapat memenuhi

TWK Page 2
1. Adanya kesadaran masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan agar dapat memenuhi
kebutuhan
2. Anggota masyarakat sepakat tentang norma yang dijadikan pedoman
3. Adanya norma yang berlaku sebagai aturan dan pedoman dalam proses integrasi
masyarakat

Jenis-jenis Integrasi Nasional


1. Asimilasi, penggabungan 2/lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri khas kebudayaan
asli.
2. Akulturasi, penggabungan 2/lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas
kebudayaan asli.
3. Normatif, terjadi karena keberadaan norma yang berlaku dan mempersatukan
masyarakat.
4. Instrumental, terjadi dan tampak nyata sebagai akibat adanya keseragaman antar
individu (c/: keseragaman pakaian).
5. Ideologis, terjadi dan tampak nyata sebagai akibat adanya ikatan spiritual/ideologis yang
kuat tanpa paksaan.
6. Fungsional, terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di dalam
masyarakat.
7. Koersif, terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan.

TWK Page 3

Anda mungkin juga menyukai