Anda di halaman 1dari 8

MATERI PELATIHAN DESIGN GRATIS

MENGGUNAKAN PHOTOSHOP
BASIC DESAIN MENGGUNAKAN PHOTOSHOP

A. Pengenalan Tools-tools yang Sering Di Pakai Mendesain di Photoshop


Teman-teman, jadi di bawah ini saya bagikan beberapa tools-tools yang sering saya gunakan di
Photoshop. Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaan dari tools-tools di bawah ini, teman-
teman sudah bisa membuat suatu karya design yang berguna dan bermanfaat bagi masing-masing
kepentingan teman-teman, entah itu untuk di tempat bekerja, untuk karya sendiri, untuk social media
teman-teman ataupun untuk yang lainnya dan yang paling penting pastikan karya itu berguna dan
bermanfaat ya temen-temen.

1. Move Tool ( Shorcut V ) Digunakan untuk memindahkan objek atau layer dalam
dokumen.
2. Rectangular Marquee Tool ( Shorcut M ) Alat ini digunakan untuk membuat pemilihan
berbentuk persegi atau persegi panjang di dalam dokumen.
3. Lasso Tool ( Shorcut L ) Digunakan untuk membuat pemilihan bebas atau berbentuk
garis tangan.
4. Magic Wand Tool ( Shorcut W ) Memungkinkan Anda memilih area berdasarkan warna
dan kepadatan piksel yang serupa.
5. Quick Selection Tool ( Shorcut W ) Memungkinkan Anda dengan cepat memilih area
berdasarkan warna dan tekstur secara otomatis.
6. Brush Tool ( Shorcut B ) Alat untuk menggambar atau melukis pada dokumen dengan
berbagai opsi bentuk dan ukuran kuas.
7. Clone Stamp Tool ( Shorcut S ) Memungkinkan Anda menyalin area tertentu dari gambar
dan menggantikannya ke area lain.
8. Eraser Tool ( Shorcut E ) Menghapus bagian dari gambar atau layer yang dipilih.
9. Text ( Shorcut T ) Digunakan untuk menambahkan teks ke dalam gambar dengan
berbagai opsi gaya dan format teks.
10. Pen Tool ( Shorcut P ) Alat yang kuat untuk membuat jalur vektor dan seleksi.
11. Rectangle Tool ( Shorcut U ) Membuat bentuk persegi panjang atau persegi di dalam
dokumen.
12. Gradient Tool ( Shorcut G ) Digunakan untuk membuat efek gradasi warna pada gambar.
13. Spot Healing Brush Tool ( Shorcut J ) Memungkinkan Anda menghapus noda atau
imperfeksi kecil pada gambar dengan cepat.
14. Crop Tool ( Shorcut C ) Digunakan untuk memotong atau menyesuaikan ukuran gambar.
15. Slice Tool ( Shorcut C ) Digunakan untuk memotong gambar menjadi potongan-
potongan yang dapat dioptimalkan secara terpisah untuk web. (Catatan: Shortcut yang
disebutkan di sini untuk Crop Tool dan Slice Tool sama, sebaiknya dicek lagi.)

B. Layer dan Pengelolaannya


Mengelola layer itu penting ya temen-temen, menurut saya guna nya untuk mempermudah kita
dalam proses ketelitian kerja. Apalagi jika bahan-bahan seperti element-element, tulisan ataupun
gambar yang kita gunakan untuk membuat suatu design sudah terlalu banyak, maka pengelolaan layer
ini menjadi sangat penting.
1. Definisi Layer : lapisan terpisah dalam proyek Photoshop yang memungkinkan Temen-temen
menumpuk elemen desain satu di atas yang lain. Setiap layer dapat berisi gambar, teks, atau
elemen grafis lainnya.
2. Mengapa Layer Penting:
Keteraturan : Menggunakan layer memungkinkan Temen-temen mengatur elemen desain
dengan lebih terstruktur, seperti meletakkan latar belakang di layer bawah dan teks di layer
di atasnya.
Edit Tersendiri : Setiap layer dapat diedit secara terpisah, memudahkan untuk memodifikasi
atau memperbarui elemen tanpa memengaruhi bagian lain dari desain.
3. Pengelolaan Layer :
Panel Layer : Di sini kita akan belajar untuk menggunakan Panel Layer di Photoshop, tempat
di mana semua layer dalam proyek dapat dilihat, diorganisir, dan dimodifikasi.
Mengganti Nama Layer : Memberikan nama yang jelas kepada setiap layer membantu
memahami isinya, memudahkan navigasi, dan menghindari kebingungan.
Mengunci dan Menggabungkan Layer: Pengenalan konsep mengunci layer agar tidak sengaja
diubah, serta menggabungkan layer untuk mengurangi kerumitan proyek.
4. Penggunaan Layer dalam Praktik:
Layer Gambar : Bagaimana menambahkan dan mengatur gambar pada layer terpisah.
Layer Teks : Cara menambahkan teks ke dalam desain dan mengatur propertinya.
Layer Efek : Penggunaan efek seperti bayangan, glow, dan blending modes pada layer.

C. Fungsi dasar seperti membuat, membuka, dan menyimpan dokumen


1. Membuat Dokumen Baru:
- Tekan CTRL + N pada keyboard untuk membuat Dokumen / Canvas Baru.
- Memilih ukuran dan resolusi dokumen sesuai dengan kebutuhan proyek.

2. Menyimpan Dokumen
- Tekan CTRL + S atau CTRL + ALT + S secara Bersamaan dan pilih direktori folder
penyimpanannya.
- Memilih format file yang sesuai (misalnya, PSD untuk menyimpan pekerjaan dalam
format kerja Photoshop).

3. Format File dan Ekstensi:


- Format file yang biasa di gunakan atau di simpan yaitu PSD, JPEG dan PNG

CARA MEMBUAT DESAIN BANNER


A. Tujuan : Memandu peserta dalam membuat desain banner yang menarik dan efektif
B. Materi :
- Ukuran dan resolusi yang tepat untuk banner.
- Pemilihan tema dan warna yang sesuai.
- Pengaturan layout dan komposisi.
- Penambahan teks yang efektif.
- Integrasi gambar dan grafik.
C. Langkah :
1. Langkah 1: Membuat Dokumen Baru
- Buka Photoshop: Jalankan aplikasi Photoshop di komputer Anda.
- Pilih 'File' > 'New': Ini akan membuka jendela pembuatan dokumen baru.
- Atur Dimensi: Tentukan ukuran dokumen sesuai kebutuhan banner Anda (misalnya, 400
cm x 70 cm untuk banner horizontal).
- Pilih Resolusi dan Mode Warna: Gunakan resolusi yang memadai (biasanya 300 dpi) dan
mode warna RGB.

2. Langkah 2 : Menetapkan Latar Belakang


- Tambahkan Warna atau Gambar Latar Belakang
- Pilih alat 'Paint Bucket' atau 'Gradient Tool'.
- Atur warna latar belakang atau terapkan gradien.
- Atau Cari Background di internet

3. Langkah 3 : Menetapkan Tema dan Layout


Pilih Tema dan Warna Utama:
- Tentukan tema dan warna yang sesuai dengan pesan atau merek.
Atur Layout:
- Gunakan 'Guides' untuk membantu menetapkan batas dan elemen utama.

4. Langkah 4 : Tambahkan Teks


Gunakan Teks yang Menarik :
- Pilih alat 'Type' dan tambahkan teks untuk judul atau pesan utama.
- Atur jenis huruf, ukuran, dan warna teks.

5. Langkah 5 : Integrasi Gambar atau Grafik


Tambahkan Gambar atau Grafik :
- Gunakan alat 'Place' untuk menambahkan gambar atau grafik.
- Sesuaikan ukuran dan posisi dengan mengggunakan 'Transform' (Ctrl+T).

6. Langkah 6 : Efek dan Detail Tambahan


Berikan Efek:
- Gunakan 'Layer Styles' untuk menambahkan efek seperti bayangan, glow, atau gradient
overlay.
- Eksperimen dengan efek-efek ini untuk menambah dimensi visual.

7. Langkah 7 : Penyesuaian Akhir


Cek Keseimbangan dan Keselarasan :
- Pastikan semua elemen terlihat seimbang dan terorganisir.

8. Langkah 8 : Simpan Desain Anda


Pilih 'File' > 'Save As' dan simpan sebagai file PSD untuk menyimpan layer terpisah, serta
'File' > 'Export' > 'Quick Export as PNG' atau format lain untuk penggunaan online.
CARA MEMBUAT DESAIN FEED INSTAGRAM

A. Langkah 1: Membuat Dokumen Baru


1. Buka Photoshop: Mulai aplikasi Photoshop di komputer Anda.
2. Pilih 'File' > 'New': Ini membuka jendela pembuatan dokumen baru
3. Atur Dimensi Dokumen:
- Tentukan ukuran sesuai dengan feed media sosial yang akan Anda gunakan (misalnya,
1080 x 1080 piksel untuk Instagram).
- Pilih mode warna RGB dan resolusi 300 dpi.

B. Langkah 2: Menetapkan Tema dan Warna


1. Pilih Tema dan Palet Warna:
- Tentukan tema yang konsisten dengan merek atau pesan Anda.
- Atur palet warna yang sesuai dengan suasana atau estetika yang diinginkan.

C. Langkah 3: Desain Grid dan Keteraturan


1. Atur Grid:
- Gunakan 'View' > 'Show' > 'Grid' untuk menampilkan grid yang membantu menetapkan
keteraturan.
- Tentukan posisi dan ukuran elemen secara konsisten.

D. Langkah 4: Penggunaan Elemen Visual Kohesif


1. Gunakan Templat atau Elemen Bersifat Sama:
- Pilih elemen visual yang konsisten, seperti filter foto, gaya teks, atau ikon merek.
- Buat templat yang dapat digunakan kembali untuk menjaga kohesivitas.

E. Langkah 5: Penyusunan Konten dan Teks


1. Rencanakan Penyusunan Konten:
- Tentukan letak untuk foto, teks, dan elemen lainnya.
- Pertimbangkan ruang negatif untuk menjaga keseimbangan visual.

F. Langkah 6: Integrasi Logo dan Merek


1. Tambahkan Logo dan Identitas Merek:
- Integrasikan logo atau elemen merek ke dalam desain.
- Pastikan elemen ini mendukung keterbacaan dan kesan visual.

G. Langkah 7: Penyempurnaan dengan Filter dan Efek


1. Tambahkan Efek atau Filter:
- Gunakan 'Layer Styles' atau 'Filter' untuk memberikan sentuhan kreatif pada gambar atau
latar belakang.
- Pastikan efek yang digunakan mendukung suasana keseluruhan.

H. Langkah 8: Penyesuaian Akhir


1. Periksa dan Sesuaikan:
- Periksa apakah semua elemen terlihat seimbang dan kohesif.
- Sesuaikan elemen yang perlu diperbaiki atau disesuaikan.
I. Langkah 9: Simpan dan Bagikan
1. Simpan Desain:
- Pilih 'File' > 'Save As' dan simpan dalam format yang sesuai (misalnya, PNG untuk kualitas
gambar tinggi).

J. Bagikan ke Media Sosial:


- Jika desain sudah sesuai, bagikan ke media sosial atau simpan untuk digunakan nanti.
CARA MEMBUAT DESAIN FLYER/POSTER

A. Langkah 1: Membuat Dokumen Baru


1. Buka Photoshop: Mulai aplikasi Photoshop di komputer Anda.
2. Pilih 'File' > 'New': Ini membuka jendela pembuatan dokumen baru.
3. Atur Dimensi Dokumen:
- Tentukan ukuran sesuai dengan jenis flyer/poster yang Anda inginkan (misalnya, 8.5 x 11
inci untuk flyer).
- Pilih mode warna CMYK untuk hasil cetak yang optimal.

B. Langkah 2: Menetapkan Tujuan dan Pesan


1. Tentukan Tujuan Desain:
- Pahami tujuan flyer/poster, apakah untuk promosi acara, produk, atau informasi lainnya.
- Tetapkan pesan utama yang ingin disampaikan.

C. Langkah 3: Pemilihan Warna dan Gaya


1. Pilih Palet Warna:
- Tentukan palet warna yang sesuai dengan merek atau tema acara.
- Pastikan kontras yang mencolok antara elemen dan latar belakang.

D. Langkah 4: Tambahkan Foto atau Ilustrasi


1. Integrasi Gambar:
- Gunakan alat 'Place' untuk menambahkan foto atau ilustrasi.
- Sesuaikan ukuran dan posisi gambar sesuai kebutuhan.

E. Langkah 5: Tambahkan Foto atau Ilustrasi


1. Tambahkan Teks:
- Pilih alat 'Type' untuk menambahkan judul, subjudul, dan informasi lainnya.
- Sesuaikan jenis huruf, ukuran, dan warna teks agar sesuai dengan desain.

F. Langkah 6: Layout yang Menarik


1. Atur Layout:
- Susun elemen secara strategis untuk menarik perhatian pembaca.
- Gunakan grid atau panduan untuk menjaga keteraturan.

G. Langkah 7: Efek Visual dan Penekanan


1. Tambahkan Efek dan Penekanan:
- Berikan elemen-elemen khusus seperti bayangan, highlight, atau garis untuk
menonjolkan informasi penting.
- Pastikan ada hierarki visual dalam desain.

H. Langkah 8: Penyesuaian Warna dan Kontras


1. Atur Warna dan Kontras:
- Sesuaikan warna dan kontras untuk memastikan desain terlihat jelas dan menarik.
- Periksa keseimbangan antara elemen-elemen grafis dan latar belakang.
I. Langkah 9: Periksa Konsistensi dan Keselarasan
1. Periksa Konsistensi:
- Pastikan bahwa desain tetap konsisten dengan identitas merek atau tema acara.
- Cek keterbacaan dan keselarasan elemen.

J. Langkah 10: Simpan dan Cetak


1. Simpan Desain:
- Pilih 'File' > 'Save As' dan simpan dalam format yang sesuai (misalnya, PDF untuk hasil
cetak yang berkualitas).

K. Cetak atau Bagikan Digital:


- Cetak flyer/poster atau bagikan versi digitalnya sesuai kebutuhan.
ISTILAH UMUM DALAM DUNIA DESAIN GRAFIS

1. Layout: Tata letak elemen-elemen desain seperti teks, gambar, dan ruang negatif pada
sebuah halaman atau media.
2. Typography: Ilmu tentang pemilihan dan pengaturan huruf. Ini melibatkan pemilihan jenis
huruf, ukuran, ruang antar huruf, dan sebagainya.
3. Color Theory: Studi tentang kombinasi warna dan pengaruhnya terhadap persepsi visual.
Termasuk konsep seperti roda warna, harmoni warna, dan kontrast.
4. Hierarchy: Penataan elemen-elemen desain untuk menyoroti hierarki visual dan memandu
mata pemirsa melalui informasi dengan urutan yang diinginkan.
5. Whitespace (Ruang Negatif): Area kosong di sekitar elemen-elemen desain. Ini penting
untuk memberikan keseimbangan visual dan meningkatkan pemahaman konten.
6. Vector Graphics: Grafik yang dihasilkan oleh vektor matematika, yang memungkinkan
skalabilitas tanpa kehilangan kualitas. Adobe Illustrator adalah salah satu perangkat lunak
desain grafis yang sering digunakan untuk membuat vektor.
7. Raster Graphics: Gambar yang terdiri dari piksel atau titik-titik kecil. Format file JPEG dan
PNG adalah contoh gambar raster.
8. Resolution: Jumlah piksel dalam satu inci atau unit lainnya pada gambar. Resolusi yang
tinggi memberikan detail yang lebih baik, sedangkan resolusi yang rendah dapat
menyebabkan kehilangan detail.
9. DPI (Dots Per Inch): Jumlah titik cetak dalam satu inci. Ini seringkali penting dalam mencetak
gambar.
10. Pixel: Titik kecil yang membentuk gambar raster. Semakin banyak piksel, semakin tinggi
resolusi gambar.
11. Crop: Proses pemotongan bagian gambar yang tidak diinginkan untuk meningkatkan
komposisi atau fokus pada subjek utama.
12. Masking: Menyembunyikan atau membatasi sebagian dari sebuah objek atau gambar
menggunakan bentuk atau pola tertentu.
13. Mockup: Presentasi visual dari desain dalam konteks nyata, seperti produk atau lingkungan
pengguna.
14. Brand Identity: Keseluruhan tampilan dan persepsi merek, termasuk logo, warna, tipografi,
dan elemen desain lainnya.
15. Grid System: Sistem pengaturan yang terdiri dari baris dan kolom untuk membantu
penempatan dan penataan elemen-elemen desain.
16. Pixel Art: Gaya desain yang menggunakan piksel kecil untuk membuat gambar, umumnya
ditemukan dalam permainan video retro.
17. UI (User Interface) dan UX (User Experience): Terkait dengan desain antarmuka pengguna
dan pengalaman pengguna untuk aplikasi dan situs web.

Anda mungkin juga menyukai