Cerita Sederhanaku

My spirit life just for you
1
My Spirit Life
Just For You
Mataram, 10 November 2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyusun buku
ini dengan baik, dengan pendekatan iman dan taqwa, di dalam
kehidupan sehari-hari pengalaman umum dirasakan oleh semua orang
pada umunya di dunia ini.
Penyusun dan penerbit buku My spirit life just for you ini
untuk menciptakan rasa bersyukur, pantang menyerah dan terus
berusaha dalam segala sesuatu dengan tujuan yang baik.
Tiada gading yang tak retak atas segala kekurangan buku ini.
Kami mohon koreksi, saran, dan kritik dari segenap
pembaca.Mudah-mudahan buku ini bisa berkontrIbusi positif dalam
kehidupan ini.
3
Mataram, 10 November 2017
Penulis
(Saiful Hidayat)
Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti memiliki: pemikiran,
pengalaman, perilaku maupun tindakan yang berbeda dalam menjalani
kehidupannya.
Ada pula yang berpengalaman atau bernasib baik maupun bernasib buruk serta
kurang beruntung dalam menjalani hidupnya, tergantung pada dirinya pribadi
bagaimana membawa kehidupan itu sendiri maupun bersama orang lain.
Seperti yang kita ketahui bersama, di dunia yang terbilang sangat keras
dengan berbagai latar belakang masalah dan rintangan yang menjadi ujian bagi
setiap manusia. Namun, dapat kita lihat dan rasakan betapa sakit dan perihnya
jika kita terlahir dalam keadaan kurang normal atau gangguan pada fisik, pasti
kita akan : malu, jarang bergaul, putus asa, bahkan mampu membuat hati ini
besedih dan prustasi akan kekurangan yang kita miliki.
Bersyukurlah atas rahmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Karena, itu merupakan suatu anugrah yang sangat berharga dalam
4
hidup ini, bukan pula dengan kelebihan itu sendiri membuat kita menjadi
semakin sombong dan lupa dengan-Nya. Kita adalah manusia biasa, apa yang
bisa dibangga-banggakan pada diri kita yang lemah ini?
Tuhan Yang Maha Esa mengetahui : isi hati, perasaan, pikiran serta
tindakan atau perbuatan yang setiap manusia lakukan.
Aku merupakan seorang pemuda yang terlahir melalui sebuah perantara
cinta suci dari seorang Wanita yang bekerja sebagai Buruh Tani di sebuah
pelosok Desa di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat
dengan seorang Pria yang bekerja sebagai Pegawai PLN asal Kabupaten
Jember, Provinsi Jawa Timur.
Memiliki suatu impian yang tergores di atas kertas yang tertulis dengan
penuh perjuangan serta hasrat yang tertanamkan dalam batin ini, sebagaimana
impian itu terpendam sejak berusia tujuh tahun.
Namun hingga hari ini, aku masih belum bisa meraih itu semua karena
terbayang akan kesulitan dalam memperjuangkan semua mimpi – mimpi itu.
Begitu keras akan ujian dan masalah yang menjadi latar belakang sebuah
perjuangan yang sangat indah hari ini. Sehinga, dari perjuangan itu akan terukir
sejarah yang mampu menjadi pembelajaran untuk menjadi lebih baik dari hari-
hari sebelumnya.
Selanjutnya inilah cerita sederhanaku, di tanah kelahiran Pulau Lombok
Provinsi Nusa Tengara Barat.
5
*Masalah Hadiah Terindah*
Masalah dan kesulitan itu bukan untuk ditangisi, tapi untuk dihadapi dengan
kesabaran dan keyakinan bahwa kamu mampu melewatinya dengan perjuangan
yang maksimal, serta rajutan doa-doa terbaikmu.
6
Terbitnya matahari dari arah timur, sebagai sebuah pertanda isyarat cinta
untuk memulai melangkahkan kaki ini.
Menurutku masalah itu adalah awal dimana kamu dapat melihat siapa
dirimu, bagaimana kamu dan untuk apa kamu? Artinya, sebagaian besar
seseorang akan peduli jika kamu pernah peduli dengannya dan sebaliknya
seseorang tidak akan pernah peduli jika kamu tidak pernah peduli dengannya.
Tergantung bagaimana kamu dapat melakukan tindakan yang nyata dalam
menghadapi suatu masalah itu sendiri, dan bukan pula hanya dengan
mengandalkan ucapan yang hanya akan membuat kamu melakukan sebuah
kebohongan besar pada dirimu.
“Usaha tanpa doa itu kesombongan yang besar, dan sebaliknya doa tanpa usaha
itu artinya sebuah kebohongan yang besar”
Aku tahu, kamu belum paham dan mengerti apa yang tertera di atas,
tentunya kamu harus membacanya sampai dengan selesai. Sama dengan bekerja
itu harus tuntas, dan tidak bekerja setengah-tengah.
7
Menurut pendapatku, masalah itu unik dan aneh. Artinya yang terbilang
unik dan aneh itu aku sendiri yang tidak paham aturan dan hukum adat istiadat
yang berlaku di tanah kelahiranku sendiri. Sebaliknya, aku hanya paham arti
sebuah kenakalan yang ada dalam jiwa dan raga ini.
Jangan heran jika waktu aku berusia tujuh tahun, itu merupakan awal
kejayaan sebuah kenakalan yang aku ciptakan. Kenakalan yang tercipta itu
sepert: durhaka kepada kedua orang tua, jarang melaksanakan ibadah shalat
lima waktu, suka bakar kebun warga, pendendam dan bahkan membuat anak-
anak kecil menangis serta ketakutan yang dikarenakan pola tingkah laku yang
menjadi perilaku buruk saat itu.
Wajarlah jika aku nakal dan semakin nakal yang dikarenakan oleh latar
belakang masalah keluarga.
Ketika itu, aku begitu bingung kenapa di dalam keluargaku tidak pernah
terucap sepatah kata Ayah yang langsung terucap dari mulutku.
(Menundukan kepalaku untuk merenungkan itu semua)
Akhirnya, aku bertanya kepada Bunda tercinta: “Bunda dimana Ayah dan
bagaimana rupanya?”
Bunda menjawab: “Ayah pergi merantau ke Malaysia”. Jawaban yang
begitu singkat dari Bunda. Sehingga membuatku menjadi penasaran dengan
kondisi keluargaku. Ayah tak pernah pulang, apalagi ada kabar sedikit pun yang
terlintas di hasrat jiwaku.
8
Aku pun semakin dewasa sehingga ada rasa ingin tahu yang begitu besar,
sehingga membuat hati ini tidak pernah tenang akan kecemasan yang aku rasaan
saat ini. Pada akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada beberapa tetangga
terdekat mengenai dimana keberadaan ayah kandung yang begitu sangat aku
harapkan untuk bisa hadir bersama istri dan anaknya yang begitu cinta
dengannya.
Tetangga itu pun menceritakan tentang Ayah yang sebenarnya, dalam
ceritanya Ayah meninggalkanku ketika aku masih berusia tiga bulan di dalam
kandungan Bunda.
Dalam keadaanku yang masih berbentuk segumpal darah yang terus dijaga,
dirawat, dan diperjuangkan kesehatan serta keselamatannya sampai kelahiran
oleh malaikatku yang sangat aku cintai.
Jika kamu bertanya apakah perasaan hati ini sedih, emosional, dicampur
dengan rasa kecewa? Jawabannya: “Iya tentu saja” karena sempat pula aku
dikatakan anak haram.
Salah satu caraku dalam menghadapi masalah agar menjadi hadiah
terindah, yaitu berpikir bahwa dalam hidup ini bukan hanya diriku seorang yang
memiliki masalah. Tapi, semua orang dan bahkan ada yang lebih besar
masalahnya jika dibandingkan dengan masalah yang menimpaku saat ini.
Selanjutnya, masalah itu hanyalah sementara waktu saja dan begitu pula
dengan kebahagiaan itu pun hanya sementara saja. Apalagi bukti nyatanya
adalah kita di dunia hanya sementara waktu. Akhirnya kita semua akan
9
menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan tanah kelahiran yang
menjadi tempat berpijak hari ini.
Masalah bukan untuk diperangi, ditinggalkan maupun dikeroyok habis-
habisan oleh tindakan dan ucapan yang tak beratri. Karena rencana Tuhan Yang
Maha Esa sudah memiliki sekenario atau rencana yang indah untuk hambanya.
Dengan selalu berusaha mencari solusi yaitu : dengan usaha, doa, ikhtiar,
tawakal serta selalu istiqomah atas masalah yang sudah ditetapkan - Nya.
Seakan – akan tidak akan ada kesedihan yang tercermin pada diriku
walapun tenggelam dalam masalah. Sehinga dari masalah itu mampu
memberikan pelajaran untuk semakin bersyukur atas apa yang sudah menjadi
ketetapan Tuha Yang Maha Esa.
Keinginan dan harapan yang begitu besar mencari dimana keberadaan ayah
kandungku saat ini.
“Seseorang tidak dapat dikatakan dewasa jika hanya dilihat dari usianya saja,
namun juga dari seberapa banyak pengalamannya”
10
*Perjuanganku & Organisasiku*
Jangan terjebak dengan pikiran bodoh yang mengatakan segala sesuatu harus
dari nol. Jika Anda sudah mengetahui cara yang benar, maka langsung saja
lakukan cara tersebut yang bisa kita pelajari dari pengalaman kita sebelumnya.
11
Menjadi orang yang berguna dalam hidup ini memang pekejaan yang
sangat mulia, apalagi membahagiakan seseorang yang kitacintai yaitu kedua
orang tua, sahabat, dan maupun orang yang spesial di hati kita.
Hati ini seakan-akan tidak bisa diperbaiki lagi atas segala dosa dan
kesalahan yang pernah Aku lakukan, sehingga membuatku menjadi seseorang
yang tidak mengerti arti sebuah kehidupan.
Pada tahun 2011, Aku mulai mencari cara untuk bisa
mengurangi keburukan atas segala sesuatu yang membuat jiwa
dan raga ini yang masih belum jelas arah serta tujuannya.
Aku merupakan sosok seorang pemuda yang polos, jarang bergaul,
pendiam bahkan pendendam.
Seakan sangat sulit dan mustahil untuk bisa merubah semua itu dalam
waktu yang sangat cepat, begitu bingung, sedih, gelisah serta emosional melihat
kondisiku yang seperti ini.
(Air mata yang terus berlinang di pipiku)
12
Harapan yang begitu besar Aku tanamkan pada jiwa dan raga hari ini,
dengan harapan agar bisa menjadi manusia yang bisa berguna untuk orang
banyak di dunia ini.
Tahun terus berganti, namun masih belum bisa menjadi seseorang yang
berarti. Pada tahun 2012 ini, mencoba untuk mencari kehidupan yang berbeda
dalam sebuah situasi serta kondisi dalam membuka lembaran baru.
Pada akhirnya, aku mencoba membuka lembaran baru untuk
memberanikan diri di usia 14 tahun untuk mengikuti salah satu Organisasi
Gerakan Pramuka.
Namun, aku tidak yakin akan organisasi yangini bisa menjadikanku lebih
baik dari hari sebelumnya.
Berpikir dan bertanya-tanya pada diriku sendiri; “Apa yang bisa
didapatkan dalam Organisasi Gerakan Pramuka ini? palingan cuman buang-
buang waktu dan menghabiskan biaya saja”. Tidak lebih pemikiranku hanya
seperti itu yang hanya memikirkan kecemasan yang berlebihan.
Sekolah merupakan tempat dimana kita menjalankan kewajiban untuk
menuntut ilmu. Tepat dimana Aku sekolah hari ini, mengharuskan Siswa-siswi
mengikuti salah satu organisasi yang ada di sekolah.
(SMP Negeri 1 Montong Gading).
Awalnya aku sangat terpaksa mengikuti salah satu organisasi di sekolah,
karena jujur saja bahwa aku tidak suka berorganisasi.
(Aku memutuskan untuk memilih Organisasi Gerakan Pramuka)
13
Mengikuti Organisasi Gerakan Pramuka bagiku sangatlah membosankan,
hidupku sendiri tidak mengerti arti sebuah organisasi ini. Dengan terus
mengikuti organisasiwalapun dengan hati yang terpaksa.
Dengan perlahan-lahan mencoba membiasakan diri berusaha untuk bisa
merasa nyaman di Organisasi Gerakan Pramuka dengan hati yang ikhlas.
Rasa jenuh, sedih serta putus asa silih beganti menghampiri hidupku dalam
mengikuti organisasi.
Segala sesuatu akan datang pada waktu yang tepat, bukan pada waktu yang
cepat. Segala sesuatu butuh proses yang bertahap, bukan pula dengan cara yg
cepat (Instan). Prosesnya adalah berani mencoba dalam suatu hal yang positif
untuk memaksakan diri, maka kita kan bisa dan selanjutnya terbiasa dan
seterusnya akan menghasilkan suatu yang indah.
Dengan terus berusaha dan berdoa mulai lebih giat mengikuti latihan demi
latihan.Tidak pernah disangka-sangka maupun terlintas dalam pikiranku bahwa
Organisasi saat ini membuat jiwa dan ragaku terasa nyaman serta kebahagiaan
mulai menyelimuti hari-hariku.
Hari ini, aku berterus terang bahwa telah jatuh cinta dengan Organisasi
Gerakan Pramuka dan tidak akan kubiarkan lepas dan menjauh dari pandangan
mata hingga hatiku yang paling dalam.
Ketikaduduk dibangku Kelas 8 di SMP Negeri 1 Montong Gading, Aku
mulai dipercaya oleh teman-teman dan Pembina dalam Organisasi Gerakan
Pramuka sebagai seorang Pratama ( Pemimpin Regu Pertama ).
14
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan jalan serta petunjuk untuk menjadi seorang pemimpin yang lebih
baik dari hari-hari sebelumnya.
(Baghagia yang mendalam menyelimuti hati ini)
"Hari ini, aku hanya bisa berharap hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagaiman yang telah menjadi impian dan harapanku selama ini".
Dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakal serta selalu istiqomah untuk
memantaskan diri dalam menjalani kehidupan yang menjadi sebuah komitmen
menuju keberhasilan.
Berbagai pengalaman dan prestasi dalam Organisasi Gerakan Pramuka
mampu aku lakukan sehingga tidak disangka dengan spontan memberikan
perubahan yang baik pada diriku hari ini.
Sekarang, aku sadar bahwa Organisasi Gerakan Pramuka yang Allah
tunjukan sebagai prantara jalan hidup yang mampu membuatku menjadi
semakin lebih baik lagi.
Seperti, menjadi lebih rajin dalam menjalankan ibadah, berbakti kepada
kedua orang tua dan tentunya melalui pramuka mempunyai banyak teman dan
sahabat yang membuatku tidak lagi kesepian. Semua itu adalah ketetapan Allah
kepada manusia yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan.
Pengalaman serta prestasi yang pernah aku dapatkan selama mengikuti
pramuka yaitu: Aku terpilih sebagai panitia Perkemahan Tahun Baru Hijriah
15
(Permataruhi) pada tahun 2012 ketika masih duduk dibangku Kelas 8 di SMP
Negeri 1 Montong Gading.
Kegiatan Perkemahan tersebuat dilaksanakan Pada Tanggal 14 November
sampai dengan 15 November 2012 di Bumi Perkemahan SMA Negeri 1
Montong Gading.
Selanjutnya, aku terpilih sebagai peserta Jambore Ranting pada tahun 2013
yang dilaksanakan di Lapangan Umum Desa Montong Betok, Kecamatan
Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Dengan berbagai seleksi dalamperkemahan Jambore Ranting Aku terus
berusaha dan berdoa agar bisa menjadi yang terbaik dari yang baik agar terpilih
menjadi peserta Jambore Cabang yang akandi adakan oleh Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Lombok Timur.
Beberapa hari setelah mengikuti Jambore Ranting kami di sekolah di
informasikan siapa saja peserta yang terpilih menjadi Peserta Jambore Cabang.
Akhirnya, Akuterpilih sebagai Peserta Jambore Cabang serta di tunjuk langsung
oleh Pembina sebagai Ketua Regu (Regu Semut).
Peserta Jambore Cabang Antar Waktu dipilih dari berbagai Pangkalan di
Kecamatan Montong Gading. Hari dimana kami akan mempersiapkan Jambore
Cabang Antar Waktu dengan latihan yang maksimal.Latihan yang begitu keras,
disiplin dan tempaan yang kami alami bersama-sama.
Beberapa minggu kemudian, hari terakhir kami latihan untuk
memantapkan semua materi Kepramukaan.
16
Salah satunya yaitu Latihan Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB). Aku
menjadi seorang pemimpin regu yang terus salah dalam memberikan perintah
atau intruksi kepada anggota, sehingga mendapatkan tamparan dipipiku yang
cukup membuat air mata ini berjatuhan, yang dilakukan oleh Pembina yang
begitu sangat aku banggakan, terkadang sering kali mendapatkan hukuman
berupa bentakan dengan kata-kata yang keras berdengung ditelingaku.
(Putus asa dan air mata yang berjatuhan)
Aku seorang yang cengeng, dan tidak berdaya dengan masalah yang menimpa
hari ini.Sehingga keputusasaan menghampiriku serta tidak percaya diri lagi
menjadiseorang anggota pramuka, bahkan sempat untuk berhenti mengikuti
organisasi ini.
Namun, aku selalu ingat dengan komitmen yang begitu kuat dan teguh
yang tertanamkan dalam pendirianku dalam mengikuti Organisasi Gerakan
Pramuka.
Aku masih beruntung masih mempunyai pembina dan sahabat yang
memberikanku pandangan serta motivasi mengenai sosok seorang pramuka
sejati yang pantang menyerah dalam menghadapi masalah yang menimpanya,
dan seorang pemimpin harus bisa memegang teguh kepercayaan yang diberikan
oleh seseorang kepadanya dengan tanggung jawab yang besar.
“Semakin tinggi pangkat atau jabatan seseorang, maka akan semakin besar
pula tanggung jawabnya”
17
Aku memutuskan untuk tetap setia menjadi seorang tokoh anggota
pramuka sampai hari ini. Pada tanggal 21 Desember sampai dengan 23
Desember 2013 Jambore Cabang Antar Waktu dilaksanakan di Lapangan
Kapolsek Kecamatan Masbagik.
Dengan keseriusan dan ketekunan serta selalu berdoa meminta petunjuk
agar diberikan kemudahan kepada Allah SWT. Sehinggga tidak disangka Aku
mampu terpilih sebagai peseta yang berhasil menjadi perwakilan Kabupaten
Lombok Timur ke Jambore Daerah Antar Waktu.
Pada tanggal 26 Desember sampai dengan 30 Desember 2013 di Desa
Kombo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya menjadi peserta Perkemahan Wirakarya Nasional 2015 Se-
Indonesia sebagai perwakilan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Sukses butuh proses, karena proses tidak akan penah menghianati hasil.
Terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan, namunyakinlah Tuhan Yang
Maha Esa akan menggantikan dengan suatu hal yang lebih indah dari apa yang
kita harapkan. Karena perjuangan yang nyata tidak akan pernah menjadi
kebohongan pada diri kita sendiri.
Semakin kuat kita berjuang, semakin besar pula hasil yang akan kita
dapatkan, sebaliknya semakin lemah perjuangan yang kita lakukan, maka
semakin kecil pula apa yang akan kita dapatkan atau hasilkan.
18
Jadi, seperti pepatah Suku Sasakdi Pulau Lombok yang mengatakan bahwa
baik-buruk apa yang kita lakukan, itu yang akan kita peroleh. Selanjutnya
pilihan itu ada pada diri kita pribadi.
*Perjuanganku diatas Kertas Mimpi*
Meraih sukses seperti kita pergi ke sebuah tujuan. Kemana pun kita pergi, sejauh
apa pun kita, selalu diawali dengan satu langkah, kemudian dikuti oleh langkah-
langkah berikutnya. Kita tidak bisa hanya dengan mengejapkan mata, langsung
sampai kepada tujuan tersebut.Pepatah mengatakan, perjalanan 100 mil itu
dimulai dengan satu langkah.Lalu mengapa kita harus tergesa-gesa? Bukankah
sudah sunatullah segala sesuatu diraih dengan cara bertahap?
19
Pada hari ini, awal ketika aku mulai mencari jati diri yang sebenarnya,
berawal dari latar belakang dan permasalahan yang begitu suram sehingga
membuat batin ini terasa tidak berdaya lagi. Seperti ; Kenakalan, emosional
yang tinggi, durhaka kepada kedua orang tua dan bahkan dalam menjalankan
kewajiban sebagai Ummat Islam seringku tinggalkan, yaitu beribadah kepada
Allah SWT.
Padahal, Aku sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara waktu
saja. Hati ini, seakan-akan tidak bisa di perbaiki lagi atas segala dosa dan
kesalahan yang pernah terjadi, sehingga membuatku menjadi seorang yang tidak
mengerti apa arti sebuah kehidupan.
Menjadi sosok seorangpemuda yang polos, jarang bergaul dan begitu
pendiam bahkan pendendam yang seakan sangat sulit serta terasa begitu
mustahil untuk bisa merubah semuanya dalam waktu yang sangat cepat,
sehingga begitu bingung melihat kondisiku yang seperti ini.
(Air mata yang terus berlinang di pipiku)
Harapan yang begitu besar tertanamkan pada jiwa dan raga ini, untuk bisa
menjadi manusia yang lebih baik dari hari sebelumnya. Tahun terus berganti,
20
namun aku masih belum bisa menjadi seseorang yang berarti, akan tetapi segala
sesuatu itu akan datang pada waktu yang tepat, bukan pada waktu yang cepat,
segala sesuatu butuh proses yang bertahap, bukan pula dengan cara yang cepat
(Instan).
Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
jalan dan petunjuk untuk menjadi seorang manusia yang lebih baik dari hari
sebelumnya. Hari ini, aku hanya bisa berharap hanya kepada Allah SWT
sebagaimana yang telah menjadi impian dan harapanku selama ini.
Dengan doa, usaha, ikhtiar, tawakal serta selalu istiqomah untuk
memantaskan diri ini dalam menjalankan kehidupan yang menjadi sebuah
komitmen menuju keberhasilan. Sekarang, aku sadar bahwa yang Allah
tunjukansebuah jalan hidup yang lebih berarti.
Dengan tidak sadar, aku mampu merasakan energi yang begitu berbeda
dalam batin ini. Sehingga membuat perasaan ini terasa nyaman dan raga ini
tergerak untuk lebih rajin dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa, seperti: berbakti kepada kedua orang tua, serta rasa egois itu harus aku
singkirkan.
Pagi yang begitu terlihat indah oleh tatapan mata ini, akan cahaya matahari
yang menyambut langkah kaki penuh jejak perjuangan. Berjalan, menuju salah
satu tempat menjalankan kewajibanku yaitu menuntut ilmu di SMA Negeri 1
Montong Gading.
21
Aku memiliki suatu kebiasaan berangkat ke sekolah dengan mengandalkan
sepasang kaki untuk bisa sampai ke sekolah. Karena masih belum mampu
memiliki kendaraan sepeda motor seperti apa yang teman-teman miliki di
sekolah pada umumnya, terkadang hati ini merasa iri dengan mereka. Namun,
harus aku syukuri keadaan ini dengan penuh semangat dan tak kenal putus asa.
Berpikirlah bahwa hidup ini hanya sementara waktu dan bersyukurlah
bahwa sepasang kaki itu lebih berharga jika dibandingkan dengan kendaraan
sepeda motor. Semuanya diciptakan untuk berpasangan seperti kaki kiri dan
kanan, jika salah satu kaki aku hilang maka perjalanan tidak akan tulus dalam
perjalanan. Sebaliknya sebuah kendaraan sepeda motor tidak akan bisa berjalan
mulus tanpa seorang pengendara.
Karena terkadang, dengan apa yang kita miliki mampu membuat hati ini
menjadi sombong dan lupa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biarpun
harta berlimpah ruah, rumah bertingkat-tingkat dan mobil berjejeran di depan
rumah.
Namun, bayangkan ketika salah satu kaki kita tidak lengkap dan salah
satu mata pun tidak bisa melihat. Dalam keadaan kurang normal seperti itu,
semua harta yang begitu banyak akan menjadi sia-sia saja.
Dengan berjalan kaki dalam menempuh sebuah kewajiban menuntut ilmu
mampu memberikan kesadaran kepada aku betapa berharganya apa yang sudah
aku miliki seperti: pemikiran, perasaan, mata, hidung, mulut, telinga, tangan,
22
kaki dan sebagainya, itu semua hanyalah titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
yang harus kita jaga dengan yang tulus dan ikhlas.
Namun, berbeda dengan barang seperti: emas,uang, kendaraan sepeda
motor, mobil, rumah dan sebagainya. Itu semua memiliki harga masing-masing.
Dengan jarak sekitar satu kilo meter dari tempat tinggalku, itu pun bukan
menjadi penghambat mimpiku yang selama ini terpendam sejak berumur tujuh
tahun. Berjalan melewati pematang sawah yang begitu indah, yang masih
terendam embun pagi yang disambut oleh kicauan burung – burung yang
hinggap di pepohonan.
Terkadang, ketika hujan besar jalan yang biasa aku lewati berlumpur
sehingga membuat sepatu dan sekitarnya menjadi kotor. Akan tetapi, Aku harus
bisa menerjang hambatan yang sekecil itu agar bisa menjadi sejarah
pejuanganku dalam menuntut ilmu di sekolah tercinta yaitu SMA Negeri 1
Montong Gading. Perjalanan yang masih begitu panjang, usiaku semakin
beranjak dewasa ketika memasuki kelas 12 di sekolah yang merupakan rumah
kedua bagiku.
Timbullah sebuah pemikiran serta harapan untuk bisa membahagiakan
kedua orang tuaku, guruku, dan bahkan sahabatku dengan kata lain bisa berguna
untuk banyak orang. Pada hari ini, aku masih menjadi seorang pengemis atau
masih bergantung kepada Ibu di rumah, sehingga belum biasa melakukan itu
semua.
23
Dengan terus berusaha dan berdoa mencari solusi dari permasalahan yang
menjadi kendala dalam mewujudkan semua harapanku di atas kertas mimpi
yang sudah menjadi komitmen yang tersimpan dalam batin ini.
Dengan hati yang ikhlas disaat selesai sholat lima waktu, sholat dhuha
serta sholat tahajjud untuk meluangkan waktu berdoa dan meminta petunjuk
serta kemudahan kepada Allah SWT. Dengan usaha demi usaha yang terbaik
aku lakukan demi tercapainya sebuah kesuksesan.
Semangat dan selalu optimis atas apa yang Akulakukan ini akan sangat
bermanfaat untuk kedepannya. Dengan harapan mampu memberikan hadiah
terindah yaitu umrah untuk Bunda dan menjadi seorang Dosen, pengusaha yang
sukses, motivator dan menjadi seorang penulis ternama di Indonesia yang
tercinta. Aku sangat yakin dengan apayang menjadi impian ini dan kamu pula
harus yakin dan kita pasti bisa mewujudkannya.
Namun, satu hal yang sangat aku inginkan hari ini, yaitu bertemu dengan
Ayah kandung yang sangat saya cintai.
Ketika aku berumur tiga bulan dalam kandungan, Ayah pergi
meninggakan kami tanpa kabar sepatah kata apa pun yang engkau tinggalkan
untuk istri dan anakmu disini. Mata itu terus berderai air mata yang terus
mengalir tanpa bisa berhenti ketika mengingatmu, sampai kapan Ayah pergi
meninggalkan kami berdua?
Kemana sebenarnya Ayah pergi? kami berdua sangat sayang sama Ayah,
yang begitu sangat kami harapkan untuk bisa pulang dan berkumpul bersama
24
kami lagi. Sampai dengan sekarang, hingga usiaku yang sudah 21 tahun. Ayah
yang sangat aku harapkan kembali pulang untuk bisa menjadi dua malaikat serta
pahlawanku dalam menjalankan hidup ini. Akuhanya bisa bersabar dengan
lapang dada, tetap bersemangat, terus berpikir untuk mencari solusi dari
masalah ini, bukan pula dengan kesedihan yang berkepanjangan. Namun dengan
meminta petunjuk kepada Allah SWT.
Jangan pernah tanamkan rasa kecewa maupun dendam pada malaikat kita di
dunia ini atas kesalahan atapun kekeliruan yang dia lakukan pada diri kita,
karena sebaliknya dia sangat sayang dan cinta pada anaknya.
Karena di balik semua ini pasti akan ada hikmahnya dikemudian hari nanti,
dan akan menjadi sejarah hidup yang berharga. Berpikirlah bahwa semua
manusia memiliki masalah dan masih banyak yang lebih besar masalahnya jika
dibandingkan dengan kita saat ini.
Hari ini, aku masih belum bisa membahagiakan seorang Bunda yang
selama ini merawat dan membesarkanku. Beberapa minggu kemudian, waktu
sepertiga malam aku terbangun untuk shalat tahajjud serta berdoa kepada Allah
SWT.
“Ya Allah ampunilah dosa hambamu yang lemah ini, berikanlah hamba petujuk
serta kemudahan, sehingga hamba bisa membahagiakan Bunda hamba, Aamiin iya
rabbal alamin”
(Doanya yang diiringi dengan tangisan yang terus berlinang di mataku)
25
Aku tidak pernah menyangka jika ditawarkan untuk bekerja di SMP Negeri
1 Montong Gading sebagai penjaga kantin pada malam hari, merapikan barang,
membersihkan halaman kantin dan mencuci piring setiap pagi bekas makanan
Siswa-siswi di sekolah.
Padahal, sebentar lagi aku akan menempuh Ujian Nasional. Namun hanya
dengan cara yang sederhana ini berharap bisa mengurangi beban atau
tanggungan Bunda tercinta.
Terkadang, para siswa dengan spontan mengejek serta tertawa melihaku
ketika mencuci piring setiap pagi di sekolah tersebut. Namun, aku hanya bisa
membalas itu semua dengan senyuman dan mengucapkan terimakasih.
“Jangan pernah membalas keburukan seseorang dengan keburukan yang sama
dengan apa yang mereka perbuat pada kita, sebab apabila kita membalas dengan
keburukan yang sama, maka apa bedanya kita dengan mereka dan sebaliknya
balaslah dengan kebaikan”
Dengan modal percaya diri serta tidak mengenal rasa gengsi menjadi
seorang penjaga kantin untuk bisa mengais rizki. Satu bulan bekerja di sana, aku
mendapatkan imbalan dari hasil jerih payah sebesar 40.000,- perbulannya,
dengan wajah tersenyum dan ikhlas menerima imbalan tersebut. Kurang dari
tiga hari uang tersebut habis dan tidak cukup untuk biaya sekolah, orang tua
maupun keluarga.
Setelah itu, imbalan dibulan kedua sebesar 45.000,- itu pun masih belum
bisa memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuaku yaitu Ayah dan Bunda.
26
Beberapa hari setelah itu, di sekolah dengan spontan dipanggil oleh
Bapak Kepala Sekolah dan langsung bertanya kepadaku : “Apakah kamu masih
bekerja di SMP Negeri 1 Montong Gading?” Aku pun menjawab: “Iya Pak,
Aku masih bekerja disana”. Beberapa menit kemudian, ditawarkan untuk
bekerja di sekolah sendiri yaitu SMA Negeri 1 Montong Gading. Dengan
canggung aku menjawab pertanyaantersebut: “Iya aku setuju untuk bekerja
disekolah, namun terlebih dahulu harus meminta izin dan restu dari Bunda di
rumah”.
Bekerja di sekolah sendiri merupakan suatu yang sangat jarang tidak ada
satupun seorang siswa yang melakukan itu semua. Namun, aku dengan percaya
diri mampu mencoba untuk bekerja sambil sekolah dengan pekerjaan sebagai
pembersih toilet atau kamar mandi siswa-siswi, menjaga sekaligus berjualan di
koperasi siswa, membersihkan lingkungan sekolah dan membantu Bapak dan
Ibu Guru secara umum serta menjagga sekolah selama 24 jam. Dengan ucapan
rasa syukur Bunda pun setuju melihatku bekerja di sekolah walapun dengan
rasa terharu akan jauh dari anak satu-satunya.
Tiga bulan bekerja aku mendapatkan gaji sebesar 1.400.000,- sehingga bisa
digunakan untuk biaya sekolah, memberika sebagian rizki tersebut kepada
Bunda dan keluargaku. “Alhamdulillah aku sudah bisa mengurangi beban orang
tua”.
Selanjutnya gaji ke dua, sebesar 900.000,- dan aku sisakan uangnya
dengan harapan sebagai biaya kuliah nanti. Namun, Aku kurang yakin dengan
27
keadaan ekonomi keluarga yang tidak mampu, dengan selalu meminta doa
kepada Bunda tercinta agar saya bisa menggapai cita-cita yang sudah menjadi
komitmen dalam hidup ini.
Tujuh bulan bekerja di sekolah aku merasakan bagaimana perjuangan
Bundayang selama ini membesarkan dan membiayai sekolahku sampai hari ini.
“Rasa kebahagiaan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata adalah
ketika kita bisa membuat orang tua kita bangga akan keberhasilan anaknya”
“Tak perlu menjadi orang lain ketika ingin dipuja dan dipuji, karena yang
terpenting adalah ketika dirimu mampu menerima segala kekuranganmu dengan
lapang dada”
Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas dan bukan keikhlasan jika
masih merasakan sakit.
28
*Aneh Tapi Nyata*
Sementara saat ini orang lebih suka kepada hal yang instan, serba cepat
termasuk meraih sukses. Padahal justru dengan keinginan untuk mendapatkan
sesuatu yang instan, malah akan memperpanjang angan-angan. Hidupnya bukan
diisi dengan kerja keras untuk meraih sukses, tetapi diisi dengan mengkhayalkan
suatu cara yang bisa dilakukan dengan cepat. Jadi tidak ada cara meraih sukses
secara instan.
29
Pagi yang begitu indah mampu aku rasakan dalam hidup ini, menjadi
sebuah anugrah yang Tuhan berikan kepada setiap manusia di muka bumi.
Terkadang kita tak pernah menyadari bahwa setiap saat Tuhan selalu
memperhatikan serta menaburkan anugrah cinta kepada hambanya yang selalu
taat akan perintah-Nya. Yang tanpa kita sadari bahwa kita akan bangkit
memimta pertolongan serta petunjuk dari Tuhan Ynag Mah Esa ketika kita
terjatuh dan sebaliknya ketika kita berjaya akan sebuah keberhasilan, terkadang
kita lupa akan anugrah yang Tuhan berikan kepada kita.
Tertitipkan sebuah anugrah cinta itu kepada sosok malaikat sebagai
perantara yang begitu sangat bermakna dalam hidup ini, sosok itu adalah kedua
orang tua kita. Ayah dan Bunda yang selalu setia dalam memperjuangkan hidup
serta dalam pendidikan sampai dengan sekarang ini.
Aku merupakan sosok seorang yang sangat sederhana, Pada akhirnya,
aku pun mencoba mendaftarkan diri di Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN) dinyatakan tidak lulus dalam tes.
30
Namun,Akuakan terus berusaha dan tidak akan takut gagal, karena
kegagalan dan kesalahan bukan alasan untuk aku berhenti, tetapi sebagai pacuan
untuk berjuang lebih keras lagi. Tidak sampai disini perjunganku, dengan
percaya diri Akudaftar kuliah melalui jalur SNMPTN atau Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Mataram dengan pilihan
pertama jurusan Ilmu Hukum dan yang ke dua Pendidikan Sosiologiserta
mendaftar di BIDIKMISI atau Biaya Pendidikan Miskin dan Berprestasi.
Setelah beberapa minggu, pengumuman Calon Peserta SNMPTN dan
Alhamdulillah aku diterima di Fakultas Hukum Universitas Mataram. Dengan
sangat bahagia aku berlari ke arah lapangan sekolah dengan spontan bersujud
syukurdengan iringan deraian air mata karena bahagia yang seakan – akan
seperti mimpi dan tidak percaya dengan kelulusan ini. (Bergegas pulang ke
rumah untuk memberikan kabar gembira ini kepada Bunda)
Sesampainyadi rumah, Akubertemu dengan Bunda dan mengabarkan atas
kelulusanku di Perguruan Tinggi Negeri yaitu Fakultas Hukum Universitas
Mataram melalui jalur SNMPTN dan BIDIKMISI.
Setelah lama menjelaskan Bunda, dengan terharu Bunda bekatakepadaku :
“Anakku yang Bunda sangat cintai, mungkin jangan kuliah dulu soalnya Bunda
tidak mampu membiayai kuliahmu. Sepertisewa kos, makan sehari-hari dan
transportasi kesana”. Aku pun menjawab nasehat dari Bunda dengan iringan air
mata yang secara tiba-tiba menetes: “Bunda, aku hanya minta persetujuan dan
restu serta doa terbaik Bunda, yang insya Allah aku akan dibiayai oleh
31
Pemerintah melalui Biaya Pendidikan Miskin dan Berprestasi”. Akhirnya, tidak
lama kemudian Bunda pun setuju dengan apa yang sangat aku harapkan.
Perjalanan pertama pada tahun 2017, ketika itu aku akan mengikuti Ospek
atau yang dikenal dengan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru
(PKKMB). Hari dimana Saya akan pergi ke Universitas Mataram. Dengan doa
dan restu dari Ibu, Aku pun berangkat dengan membawa uang trasportasi
kendaraan umum sebesar 20.000,- pada saat itu, aku pun menunggu kendaraan
umum dari sore sampai adzan magrib. Namun, kendaraan yang diharapkan tidak
ada. Sehingga, aku putuskan untuk jalan kaki dari Kabupaten Lombok Timur
sampai dengan Kota Mataram dengan jarak 40 Km selama delapan jam
perjalanan hingga hari ini sudah mencapai 43 kali perjalananku pulang pergi
Lombok Timur menuju Kota Mataram atau sebaliknya dengan menggunakan
modal jalan kaki. Sebuah kata cinta untuk keluarga besar Bidikmisi: “Jangan
pikirkan apa yang Bidikmisi berikan pada kita, namun sebaliknya pikirkanlah apa
yang kita berikan kepada Bidikmisi”.
Tidak akan ada perjuangan yang akan sia-sia, jika kita selalu ingat kepada
Allah SWT dan Kedua orang tua.
“Cita-cita adalah tujuan hidup, hidup tanpa tujuan bagaikan mayat hidup”
Sudah tiga bulan lamanya menempuh kegiatan perkuliahan di Universitas
Mataram (UNRAM), dimana pada hari ini aku pulang ke kampung untuk
bertemu dengan keluarga yang di Desa Montong Betok, Kecamatan Montong
Gading, Kabupaten Lombok Timur.
32
Perjalanan ke dua, aku akan kembali menuju Kota Mataram yang dimana
aku tidak mempunyai kendaraan dalam menempuh perjalanan ke Kota
Mataram.
Bunda pun tidak mempunyai uang, sehingga mengambil keputusan untuk
berjalan kaki dari Praubanyar sampai Mataram karena tidak mempunyai biaya
transportasi. Berangkat dari rumah sekitar Pukul 16.24 Wita dengan terus
berjalan dengan kesungguhan, kegigihan dan semangat dalam meraih impianku
aku luangkan waktu untuk beristirahat disalah satu masjid serta menunggu
waktu sholatyang merupakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Dengan terus berdoa semoga diberikan petunjuk, kemudahan
sehingga bisa sampai tujuan dengan selamat.
Setelah beberapa jam, sampai di perbatasan antara Lombok
Timur dengan Lombok Tengah disanalah dengan spontan dilihat oleh adek
kelas yang sekolah di SMA Negeri 1 Montong Gading, Aku pun dengan
spontan ditanya olehnya:
Feri : “Kakak mau kemana sore gini jalan kaki?”
(Dengan rasa canggung Saya jawab pertanyaan darinya)
Aku : “Kakak mau ke Mataram, soalnya kakak kuliah di Universitas
Mataram.”
Feri : Nah, kebetulan adek mau ke Mataram ini, ayok kak sekalian kita sama-
sama ke Matatam? (Aku pun mau menerima ajakan darinya).Sampai di
33
Mataram Pukul 18.18 Wita dan aku melajutkan perjalanan ke Asrama Putra
Universitas Mataram.
Terkadang aku merasasangat iri melihat teman-temannya yang santai
menggunakan motorpribadinya. Tapi Aku harus bersyukur memiliki kendaraan
abadi yaitu sepasang kaki, dengan tetap semangat dan tidak mengenal putus asa
serta tak kenal rasa gengsi dalam menjalani hidup ini.
Perjalanan Ke Tiga, Senin 13 November 2017 Pukul 16.59 Wita, yang
dimana cuaca yang mendung dan hujan yang cukup besar. Hari ini Akuakan
kembali ke Asrama Universitas Mataram yang pada saat itu diantar dari rumah
sampai dengan praubanyar oleh sahabatku Alfin Sopian. “Terimakasih banyak
sahabatku yang telah meluangkan waktu untuk mengantarku sampai disini”.Dia
pun menjawab: “Iya sama-sama dan semoga selamat sampai tujuan”.
Aku pun melanjutkan perjalanannya dari praubanyar Pukul 17.23 Wita
dalam keadaan hujan yang gerimis. Namun aku terus melanjutkan
perjalanannya ke Kota Mataram.
Sesampainya di Desa Rarang tiba-riba seorang pemuda yang berasal dari
Lombok Tengah yang menghampiriku, Dia bertanya kepadaku: “Mau kemana
saudara?”
Aku : “Aku mau pergi ke Kota Mataram Kak”
(Memanggilku dengan sebutan saudara, dan bertanya kepadaku)
34
Pemuda : “Saudara sama siapa ke Mataram dalam keadaan hujan begini, kenapa
tidak menggunakan kendaraan sepeda motor saja?”
Aku: “Maaf kak, sejujurnya Aku tidak punya kendaraan sepeda motor, sehingga
membuat Aku jalan kaki ke Mataram, Aku kuat dan semangat
berjalan ke Mataram dengan bermodalkan tekat yang sangat kuat
Kak”
Beberapa menit kemudian, Aku diajak untuk berteduh disalah satu Pos
Kambling Desa Rarang, yang tidak lama kemudian Pemuda ini menyarikan aku
kendaraan umum hingga dia dapat.
Akhirnya, Pemuda itu menemukan kendaraan umum dan menyuruhku
naik serta memberikan uang sebesar 20.000,- sebagai ongkos ke Mataram. Aku
pun mengucapkan: “Terimakasih banyak semoga kakak sukses dan tetap dalam
lindungan Allah SWT, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh kak.
Pemuda : “ Wa'alaikumussalam warahmatulahi wabarakatuh”.
Pemuda yang berasal dari Lombok Tengah yang kuliah di Universitas
Hamzanuadi Pancor yang sangat peduli dan ikhlas dalam menolong kepada
sesamanya.
“Lakukanlah kebaikan, maka kebaikan itu akan datang kepadamu”
35
Aku diturunkan di Terminal Barateis, sehingga membuatku berjalan kaki
lagi sampai dengan Universitas Mataram. (Aku begitu sangat kelelahan yang
disertai dengan keringat yang bercucuran).
Perjalanan Ke Empat, Senin 27 November 2017 Pukul 18.28 Wita.
Ketika aku tidak lagi mempunyai uang untuk transportasi ke Mataram dan
memutuskan untuk meminjam uang disalah satu guru di SMA Negeri 1
Montong Gading yaitu seorang guru BP/BK.
Ketika itu Aku berangkat dari rumah yaitu Desa Montong Betok Kecamatan
Montong Gading menuju rumah Bapak guru yang berasal dari Dasan Tinggi
Desa Kotaraja Kecamatan Sikur dengan berjalan kaki menuju rumahnya selesai
sholat magrib sampai waktu shalat isya sampai disana. Uang yang aku pinjem
sebesar 100.000,- pada saat itu.
( Dengan spontan Gurunya bertanya )
Bapak Muchlis : “Kenapa kamu lama sekali? Bapak kira kamu sudah berangkat
ke Mataram, terus kamu sama siapa ke sini?.
Aku : “Maaf sebelumya pak guru menunggu sangat lama, karena aku ke sini
sendirian dengan jalan kaki. Sehingga baru sekarang
sampainya.
(Pulangnya, aku diantar oleh Pak Guru).
36
Sosol seorang Guru yang begitu sangat baik dan mengerti dengan
keadaanku saat ini dan aku melanjutkan perjalanan ke Mataram. Sampai di
Mataram sekitar Pukul 06.45 Wita.
Perjalanan ke lima, dari Universitas Mataram Menuju ke Lombok
Timur. Aku berniat pulang ketika selesai jam mata kuliah di kampus dengan
berjalan kaki, dengan modal pulang kampung sebesar 9.000,- yang berubah
menjadi 25.000,-
Ketika itu, aku sebelum berangkat menyempatkan diri untuk shalat
magrib di salah satu Masjid di Kota Mataram.Selesainya sholat aku menemukan
kakak tingkat di kampus.
Sehingga, aku pun di antar sampai Terminal Barateis, ditengah perjalanan
ketika lampu merah yang bermakna untuk berhenti. Pada waktu itu ada dua
anak kecil yang lagi mengamen di lampu lalu litas tersebut.Sehingga hati ini
terketuk hati ini untuk memberikan uang kepada dua orang anak itu sama-sama
2.000,- dengan hati yang sangat ikhlas.
Sesampainya di Terminal Baratais, aku dikasi uang sebesar 10.000,- sama
kakak tingkat tersebut dan uang aku menjadi 15.000,- dengan sangat terpaksa
aku menerima pemberian dari kakak tersebut.
Aku melanjutkan perjalanan, ditengah perjalanan sosok Seorang Bapak
yang seram dan jenggotan mengejarku.Sehingga membuatku sangat ketakutan
37
dengan bapak yang menghampiriku. Bapak itu bertanya: “Adek mau kemana?
ayok sama Bapak naik mobil teruk sampai Lombok Tengah?”
(Dengan perasaan bahagia Aku menaiki mobil teruk tersebut).
Selama perjalanan berbincang dengan Bapak tersebut yang tidak lama
kemudian, Bapak ini melihat kendaraan umum dan mengejarnya dan menyuruh
sopirnya berhenti. Akhirmya, pun aku disuruh menaiki kendaraan umum itu dan
bapak ini memberikan aku uang sebesar sebesar 10.000,- sehingga tidak ada
kata lain yang dapat terucap selain kata bersyukur kepada Allah SWT.
Sehingga, uang Saya menjadi 25.000,- Akhirnya aku bisa pulang ke rumah
dengan selamat.(Sekitar Pukul 22.43 Wita).
Menjadi orang yang berguna dalam hidup ini menjadi sebuah komitmen
serta tindakan yang sangat mulia, apalagi membahagiakan seseorang yang kita
sayang maupun cinta yaitu kedua orang tua, guru, sahabat, maupun semua orang
dalam kehidupan ini.
Masalah yang Aku hadapi dari usia tiga bulan dalam kandungan sampai
sekarang dengan usiaku 21 tahun, Aku berharap suatu hari nanti bisa bertemu
dengan Ayah yang meninggalkanku sejak belum lahir sampai dengan hari ini.
Cita-cita dan impian yang terpendam ini adalah ingin bertemu dengan
sosok Ayah yang inginku rasakan kehangatan dan kebersamaan sebuah keluarga
yang utuh. Selalu bersyukur dan menerima semua cobaan ini.
38
Dimana sekarang Saya sudah mengetahui asalAyahberasal dari
Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Wajar Akusangat ingin bertemu
dengannya.Aku mempunyai tekat yang begitu besar untuk bisa mencari hingga
bertemu dengan Ayah, dan berharap untuk menemuinya sehingga Aku bisa
diterima sebagai anaknya.
Selalu berdoa agar bisa dengan tepat dan cepat menemui Ayah agar bisa
mempunyai seorang ayah seperti anak-anak lain pada umumnya dan Aku akan
berusaha untuk bisa mempuyai uang untuk mencari Ayahku yang hilang.
"Jangan pernah bersedih dengan masalah yang sedang kita hadapi, karena
bukan hanya kita yang mempunyai masalah itu, namun sebaliknya semua orang
mempunyai masalah dan ada yang lebih berat cobaannya dibandingkan kita"
"Jadi jangan pernah jatuh karena masalah, akan tetapi kita harus
bersabar dan bersyukur atas apa yang telah di takdirkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
Seiring berjalannya waktu, aku sekarang bisa menghadapi semua
masalah yang sedang menimpaku dan sekarang Aku mampu dan bisa
melanjutkan pendidikan di Universitas Mataram.
Ekonomi bukan menjadi sebuah ukuran untuk aku bisa atau tidaknya
melanjutkan pendidikan dalam meraih kesuksesan. Semuanya bisa di selesaikan
dengan kemauan, motivasi yang kuat, karakter yang baik, prestasi, serta selalu
berusaha, ikhtiar dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dua semester
39
yang sudah aku lalui di Universitas Mataram membuatku semakin termotivasi
supaya lebih serius dan sungguh-sungguh dalam menjalankan
kewajiban menjadi seorang Mahasiswa yang berkarakter, selain
itu dia harus pandai dalam bergaul dalam kehidupan sehari-
hari.
Aktivitas selama menjadi Mahasiswa Universitas Mataram. Budaya bersih
yang aku terapkan di SMA Negeri 1 Montong Gading dan Organisasi Gerakan
Pramuka aku jadikan budaya di Fakultas Hukum guna menjadi Mahasiswa yang
berguna dan menjadi Agents Of Change dimasa sekarang dan masa depan nanti.
Budaya yang sederhana namun memberikan kenyamanan yang baik untuk kita
semua.
Aku tidak bisa berdiri, berjalan, maju, serta berperang dalam menjalani
hidup ini tanpa Bunda. Bunda yang selalu setia menjadi malaikat di dunia ini
dariAku belum lahir sampai dengan sekarang yang begitu sangat setia dalam
hidupku. Serta siapapun dan dimanapun sekarang yang mengenalku maupun
yang belum mengenalku Aku ucakan terimakasih atas waktunya di dunia ini.
“Jangan pernah melupakan dan selalu bersyukurlah hanya kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang maha pengasih lagi maha penyayang atas skenario indah yang
direncanakan-Nya”
40
“Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan bagi
mereka yang sering berusaha”
41
*Antara Hatiku dan Hatimu*
“Cinta sejati yang tulus akan mewujudkan sebuah perjuangan untuk memperbaiki
diri menjadi pribadi yang mulia, bukan hanya dengan kata-kata saja melainkan
dengan usaha serta tindakan yang maksimal”
42
Ketika aku mulai mengenal cinta dan perempuan, perempuan akan
terlihat indah dan menarik dari banyak sisi seperti: kecantikannya,
keanggunannya dan bahkan hatinya yang baik dan mulia.
Seperti yang kita ketahui bersama manusia itu memiliki akal pikiran dan
hawa nafsu pada setiap individu, sehingga pandangan kita pun juga berbeda-
beda dalam banyak hal seperti salah satunya menilai seseorang.
Samaseperti halnya aku, yang memiliki penilain, pemikiran dan sudut
pandang yang berbeda dengan individu lainnya.
Sangat rumit iya? untuk bisa mengartikan sebuah cinta itu, apalagi jatuh
cinta sama perempuan yang belum aku kenal sedikit pun dan itu menjadi suatu
keadaan yang sangat menakutkan bagiku.
Aku pun mencoba untuk mengartikan sebuah perasaan suka atau cinta:
"Cinta itu aku artikan sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki dan saling
pengertian.
Cinta itu sendiri tidak dapat dipaksakan, cinta itu hanya dapat berjalan
apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka
mementingkan diri pribadi."
Karena dalam berhubungan, bagiku pasangan kita pasti menginginkan
suatu perhatian lebih dan hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
43
Aku berusaha untuk bisa mendekati dan berkenalan langsung dengan
perempuan yang aku suka. Cukup aku mengagumimu dan mencintaimu dalam
diamku.
Namun, aku tidak tahu kenapa perasaan ini tidak bisa di sembunyikan
lagi terus menerus jika perasaan ini begini terus, maka tanggul bendungan hati
ini akan jebol dan hancur bahkan akan terhayut tidak berdaya. Maka rasa
gelisah pun akan terus menghantui hidupku.
Sejujurnya aku memiliki perasaan cinta kepada perempuan yang begitu
berbeda dari yang lainnya.
Jika cinta itu adalah anugrah yang Allah berikan kepadaku, aku berharap
dia adalah anugrah yang Allah berikan kepadaku menjadi amannah untuk
menjaga dan membahagiakannya. “Mencintaimu adalah sebuah keindahan dan
dicintaimu merupakan sebuah kebahagiaan”.
Perempuan yang selama ini membuat hatiku terombang ambing karena
pandangan pertama sehingga wajar jika aku seperti ini yang baru pertama
memulai lagi mengenal sosok perempuan yang membuatku terpana asmara
cinta.
Aku memiliki prinsip yang sangat kuat:" Sebelum sukses atau memiliki
pekerjaan, tidak akan pernah mengenal pacaran itu."Artinya aku harus sukses
dan punya pekerjaan untuk bisa membahagiakan Bunda dan selanjutnya
perempuan yang menjadi pasanganku nanti.
44
Setelah itu, aku berani menjalani hubungan yang serius dengan dia
setelah kesuksesan itu ada, bukan buang-buang waktu untuk pacaran.
Melainkan jika aku benar-benar cinta pada seorang perempuan akan aku datang
ke rumahnya langsung untuk bertemu dengan kedua orang tuanya dan meminta
restu untuk melamar serta menikahinya. Itulah yang dinamakan seorang laki-
laki sejati.
Karena aku ingin menjadi seorang laki-laki yang baik, bisa bertanggung
jawab dengan datang langsung ke rumah orang tuanya dan melamar anaknya.
Baru itu namanya laki-laki sejati bukan ketemuan di tempat yang tidak jelas dan
hanya memimbulkan fitnah dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang kita ketahui bersama, Patah hati merupakan sebuah
pengalaman yang sangat berat, mungkin nyaris serupa dengan kematian orang
yang disayangi. Adapun latar belakang budaya, pendidikan dan usia, kita pasti
merasakan seperti dunia runtuh ketika baru saja mengalami putus cinta.
Emosi kita bercampur tidak menentu, sedih, marah, merasa bersalah dan
penyesalan. Belum lagi rasa tak berdaya akan situasi ini yang semakin membuat
kita terpuruk.
Dalam kepanikan, kemungkinan besar kita telah melakukan hal-hal yang
menurut kita bisa memperbaiki situasi ini, seperti : menangis, mengemis pada
mantan Anda, bertanya apa salah Anda dan berjanji untuk berubah. Ketika dia
tetap pada keputusannya, Anda menjadi marah dan mungkin bersikap kasar
45
padanya.Akibatnya, dia semakin dingin dan malah seperti menjauhi Anda. Dan
sudah terlambat bagi Anda untuk menyesal.
Sobat, memaksakan perasaan dan kehendak Anda adalah sebuah kesalahan
fatal yang sering dilakukan oleh banyak laki-laki pada umunnya.
Bahkan hal seperti ini akan merusak hubungan Anda dengan dia sampai
titik yang tidak dapat diperbaiki, tapi itu juga akan menambah rasa sakit di hati
dan merusak diri Anda.
Tidak peduli apapun alasannya: ketidak cocokan, masalah keluarga, atau
karena orang ketiga; tidak peduli berapa lama hubungan Anda dengannya:
beberapa bulan saja, satu dua tahun atau lebih dari tujuh tahun; dan tidak peduli
siapa yang memutuskan hubungan tersebut: Anda atau si dia; putus cinta akan
selalu berakhir menyakitkan dan mempengaruhi hidup Anda.
Sejak kejadian tragis itu, Anda merasa bahwa diri Anda tidak akan pernah
utuh lagi seperti sebelumnya. Sebagian dari hati, jiwa dan hidup Anda rasanya
telah di renggut secara paksa, membuat Anda tidak bisa menjalani hari-hari
Anda seperti biasanya lagi.
Apakah dalam hari-hari belakangan ini Anda mengalami siklus seperti
berikut ini?
Setiap kali Anda bangun tidur, hal yang pertama terasa yaitu rasa kosong
dan kesepian karena telah kehilangan orang yang Anda sayangi.
Maskipun Anda tetap menjalankan aktivitas Anda sehari-hari seperti
sekolah, kuliah, bekerja dan bermain dengan teman – teman tapi Anda tidak
46
bisa berkonsentrasi 100% penuh. Di balik benak Anda selalu terbayang mantan
kekasih Anda.
Sepanjang hari Anda bagaikan seseorang yang hidup di dua tempat: dunia
nyata dimana Anda sudah tidak lagi memiliki si dia dan dua memori ketika
Anda masih bersama dengannya. Hobi dan hal-hal kesukaan Anda terasa tidak
menarik lagi bagi Anda.
Ketika Anda pergi ke tempat yang biasa dikunjungi berdua, atau meliahat
benda-benda yang berhubungan dengan mantan Anda, perasaan Anda langsung
tidak menentu.
Walapun temen – temen Anda berusaha menghibur Anda dan memberikan
masukan yang positif, namun yang ada dalam benak Anda adalah: "Tidak ada
orang yang mengerti apa yang aku alami".
Malam hari ketika Anda berada di rumah sendirian, yang Anda lakukan
adalah memikirkan kondisi patah hati Anda.Anda mengalami siklus emosi yang
berputar-putar kangen, sedih, kesepian dan penyesalan; lalu kecewa, marah,
merasa tidak adil dan benci pada si dia; dan berputar lagi kembali ke kangen
dan begitu seterusnya.Mungkin Anda menangis, mungkin juga tidak, tapi saat
akhirnya emosi Anda letih, Anda merasa mati rasa.
Anda tidur dengan perasaan hampa, dan bangun keesokan harinya hanya
untuk kembali ke siklus nomer satu di atas.
“Apakah Anda mengalami siklus di atas, aku beritahu pada Anda: Anda tidak
sendirian, sobat”.
47
BIODATA PENULIS
Nama : SAIFUL HIDAYAT
Tempat / tanggal lahir : Montong Betok, 20 Februari 1998
Alamat : Dusun Sundi, Desa Montong Betok, Kec.Montong
Gading Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan : a. Sekolah Dasar Negeri 1 Montong Betok,
b. SMP Negeri 1 Montong Gading
c. SMA Negeri 1 Montong Gading
d. Fakultas Hukum_Universitas Mataram
NO.HP/WA : 087763304110/085339037030
Facebook : Silaturahmi Menanti Senja
Instagram : saiful_hidayat200298
48
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
“Tua itu kepastian muda itu pilihan Jangan Siakan masa mudamu hanya untuk
menunggu masa tuamu”
Nantikan judul buku berikutnya, inilah beberapa tema buku yang
akan menjadi sebuah karya tulisan sederhanaku :
1. Silaturahmi Menanti Senja
2. Cintaku Bagaikan Menara Eiffel di Lombok
3. Menjemput Ayah Pulang
4. Cinta Tuhan di DIKSAR XXXI
5. Jejak 99 Langkah Kaki
Semoga apa yang menjadi impianku di atas, berjalan sesuai dengan
rencana serta diberikan kemudahan dalam berkarya menjadi seorang
penulis oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Lombok Timur, 09 Maret 2019
Penulis
49
(Saiful Hidayat)
50

Cerita Sederhanaku

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Cerita Sederhanaku

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

My spirit life just for you

Mataram, 10 November 2017

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyusun buku

ini dengan baik, dengan pendekatan iman dan taqwa, di dalam

kehidupan sehari-hari pengalaman umum dirasakan oleh semua orang

pada umunya di dunia ini.

untuk menciptakan rasa bersyukur, pantang menyerah dan terus

berusaha dalam segala sesuatu dengan tujuan yang baik.

Kami mohon koreksi, saran, dan kritik dari segenap

pembaca.Mudah-mudahan buku ini bisa berkontrIbusi positif dalam

Mataram, 10 November 2017

Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti memiliki: pemikiran,

pengalaman, perilaku maupun tindakan yang berbeda dalam menjalani

kurang beruntung dalam menjalani hidupnya, tergantung pada dirinya pribadi

bagaimana membawa kehidupan itu sendiri maupun bersama orang lain.

besedih dan prustasi akan kekurangan yang kita miliki.

bisa dibangga-banggakan pada diri kita yang lemah ini?

tindakan atau perbuatan yang setiap manusia lakukan.

Aku merupakan seorang pemuda yang terlahir melalui sebuah perantara

pelosok Desa di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jember, Provinsi Jawa Timur.

impian itu terpendam sejak berusia tujuh tahun.

terbayang akan kesulitan dalam memperjuangkan semua mimpi – mimpi itu.

Selanjutnya inilah cerita sederhanaku, di tanah kelahiran Pulau Lombok

Provinsi Nusa Tengara Barat.

*Masalah Hadiah Terindah*

kesabaran dan keyakinan bahwa kamu mampu melewatinya dengan perjuangan

yang maksimal, serta rajutan doa-doa terbaikmu.

untuk memulai melangkahkan kaki ini.

Tergantung bagaimana kamu dapat melakukan tindakan yang nyata dalam

mengandalkan ucapan yang hanya akan membuat kamu melakukan sebuah

kebohongan besar pada dirimu.

itu artinya sebuah kebohongan yang besar”

itu harus tuntas, dan tidak bekerja setengah-tengah.

sebuah kenakalan yang ada dalam jiwa dan raga ini.

menjadi perilaku buruk saat itu.

belakang masalah keluarga.

terucap sepatah kata Ayah yang langsung terucap dari mulutku.

(Menundukan kepalaku untuk merenungkan itu semua)

Bunda menjawab: “Ayah pergi merantau ke Malaysia”. Jawaban yang

begitu singkat dari Bunda. Sehingga membuatku menjadi penasaran dengan

terlintas di hasrat jiwaku.

Tetangga itu pun menceritakan tentang Ayah yang sebenarnya, dalam

dirawat, dan diperjuangkan kesehatan serta keselamatannya sampai kelahiran

oleh malaikatku yang sangat aku cintai.

dikatakan anak haram.

Salah satu caraku dalam menghadapi masalah agar menjadi hadiah

masalahnya jika dibandingkan dengan masalah yang menimpaku saat ini.

menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan tanah kelahiran yang

menjadi tempat berpijak hari ini.

Masalah bukan untuk diperangi, ditinggalkan maupun dikeroyok habis-

walapun tenggelam dalam masalah. Sehinga dari masalah itu mampu

ketetapan Tuha Yang Maha Esa.

kandungku saat ini.

namun juga dari seberapa banyak pengalamannya”

*Perjuanganku & Organisasiku*

sangat mulia, apalagi membahagiakan seseorang yang kitacintai yaitu kedua

kesalahan yang pernah Aku lakukan, sehingga membuatku menjadi seseorang

yang tidak mengerti arti sebuah kehidupan.

Pada tahun 2011, Aku mulai mencari cara untuk bisa

mengurangi keburukan atas segala sesuatu yang membuat jiwa

Aku merupakan sosok seorang pemuda yang polos, jarang bergaul,

Masalah Hadiah Terindah

Perjuanganku & Organisasiku