Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TRANSPORTASI DAN BANGUNAN AIR

Minimnya Pelayanan Transportasi Air


Kalimantan Tengah

DOSEN MATA KULIAH :

DEWANTORO, S.T., MT.


NIP. 19760502 200312 1 002

OLEH :

MUHAMMAD JAILANI
DAB 113 107

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN / PROGRAM TEKNIK SIPIL
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul Minimnya Pelayanan
Transportasi Air di Kalimantan Tengah

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Ir.


Desriantomi, MT. Selaku dosen koordinator mata kuliah Transportasi dan
Bangunan Air yang turut membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati dan menyadari akan segala
kekurangan dalam penyusunan laporan ini, saya mengharapkan berbagai
tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dimasa
mendatang.

Palangka Raya, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ..................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
BAB II TINJAUN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1. Pengertian Transfortasi ............................................................. 3
2.2. Unsur Pembentuk Transportasi ................................................ 3
2.3. Manfaat Transfortasi ................................................................ 4
2.4. Jenis-jenis Moda Transfortasi................................................... 5
BAB III TRANSPORTASI AIR DI KALIMANTAN TENGAH .............. 6
3.1 Karakteristik dan keunggulan ................................................... 6
3.2 Pelayanan Transportasi air ....................................................... 6
3.3 Keamanan Transportasi Air ...................................................... 7
3.4 Dukungan Sektor Angkutan Sungai Terhadap Laju Pertumbuhan
Ekonomi ................................................................................... 8
3.5 Pendangkalan Alur Transportasi Air ........................................ 9
3.6 Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Moda Transportasi
Air ............................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 11
4.1 Pengertian Transfortasi ............................................................. 11
4.2 Saran ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi sebagai urat nadi kehidupan sangat dituntut dalam


peranannya dalam roda pembangunan negara. Pada dasarnya fungsi dari
sistem transportasi beserta sarana dan fasilitasnya adalah sebagai elemen yang
menghubungkan titik-titik yang terpisah di dalam ruang dengan berbagai
mekanisme yang terdapat di dalamnya.
Provinsi Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di pulau Kalimantan. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983
km2. Kalimantan Tengah di lalu oleh beberapa sungai besar, diantaranya
adalah :
1. Sungai Barito ........................................................................ 900 Km
2. Sungai Kapuas ...................................................................... 600 Km
3. Sungai Kahayan .................................................................... 600 Km
4. Sungai Sebangau .................................................................. 200 Km
5. Sungai Katingan ................................................................... 650 Km
6. Sungai Mentaya ................................................................... 400 Km
7. Sungai Seruyan .................................................................... 350 Km
8. Sungai Kumai ....................................................................... 175 Km
9. Sungai Arut .......................................................................... 250 Km
10. Sungai Lamandau ................................................................ 300 Km
11. Sungai Jelai ......................................................................... 200 Km
Saat berbicara tentang prasarana tansportasi yang tersedia di provinsi
Kalimantan Tengah, untuk akses melalui darat ke daerah pedalaman terasa
begitu sulit untuk dilalui, karena medan yang terjal dan prasarana transportasi
darat yang masih belum memadai dan belum menjangkau sebagian besar
wilayah pedalaman Kalimantan Tangah.
Umumnya masyarakat Kalimantan Tengah menggunakan perahu
bermotor (longboat atau kelotok) sebagai alat transportasi air. Pemerintah
melalui dinas terkait telah banyak membangun dermaga guna menunjang

1
kebutuhan masyarakat akan transportasi air. Namun, bukan tanpa keluhan
dengan sudah adanya dermaga sebagai tempat bersandar perahu dan juga
sebagai tempat berkumpulnya para penumpang, yang paling sering
dikeluhkan adalah ketidak tepatan waktu berangkat, keamanan, dan
kenyamanan penumpang.
Berdasarkan permasalahan diatas tertarik bagi penulis untuk mengambil
Judul "Minimnya Pelayanan Transportasi Air Di Kalimantan Tengah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik dan keunggulan transportasi air di Kalimantan
Tengah ?
2. Siapa saja yang menjadi pengguna transportasi air di Kalimantan Tengah ?
3. Bagaimana prasarana dan sarana transportasi sungai di Kalimantan Tengah
?
4. Bagaimana pemeliharaan alur transportasi di Kalimantan Tengah?
5. Bagaimana perbaikan alur transportasi di Kalimantan Tengah?
6. Bagaimana perkembangan transportasi sungai dimasa yang akan datang ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah :


1. Mengetahui karakteristik dan keunggulan transportasi air di Kalimantan
Tengah pada Umumnya.
2. Mengetahui siapa saja yang menjadi pengguna transportasi air di
Kalimantan Tengah.
3. Mengetahui prasarana dan sarana transortasi sungai di Kalimantan Tengah.
4. Mengetahui perbaikan alur transportasi di Kalimantan Tengah.
5. Mengetahui perkembangan transfortasi sungai dimasa yang akan datang.

2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transportasi


Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans
berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau
membawa. Jadi transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti itu
merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong barang atau orang untuk
dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Menurut Setijowarno dan Frazila, (2001) transportasi berarti suatu
kegiatan untuk memindahkan sesuatu (orang dan atau barang) dari satu
tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa,
dan lain-lain).
Menurut Miro, (2005), Transportasi diartikan sebagai usaha
memindahkan, menggerakkan, mangangkut, atau mengalihkan suatu objek
dari suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian transportasi diatas, dapat ditarik
pengertian transportasi secara umum yaitu kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Jadi bisa
dikatakan kalau transportasi merupakan usaha mengangkut atau membawa
barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

2.2 Unsur Pembentuk Transportasi


Adapun unsur yang membentuk makna transportasi ialah :
1. Manusia yang membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat/sarana
4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi (pengelola transportasi)

3
Kelima unsur ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yang harus
dipertimbangkan dalam menelaah masalah transportasi. Dalam hubungan ini
perbaikan atau peningkatan transportasi terjadi bila terjadi perlakuan dan
perbaikan pada salah satu atau lebih unsur-unsur tersebut.

2.3 Manfaat Transportasi


Manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan
masyarakat yang dapat di kelompokan dalam :

1. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan
menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.

2. Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya :
a) Pelayanan untuk perorangan atau kelompok,

b) Pertukaran atau penyampaian informasi,

c) Perjalanan untuk bersantai,

d) Memendekkan jarak,

e) Memencarkan penduduk.

3. Manfaat Politis
Pengangkutan menciptakan persatuan dan kesatuan nasional yang
semakin kuat dan meniadakan isolasi.
Pengangkutan menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian
wilayah suatu negara.
Keamanan negara terhadap serangan dari luar negeri yang tidak
dikehendaki mungkin sekali tergantung pada pengangkutan yang efisien
yang memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan )
nasional, serta memungkinkan perpindahan pasukan-pasukan perang
selama masa perang.

4
Sistem pengangkutan yang efisien memungkinkan negara
memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah yang mengalami
bencana ke tempat yang lebih aman.

4. Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di Kota, Desa, atau Pedalaman.

2.4 Jenis-Jenis Moda Transportasi


Jenis Jenis Moda Transportasi
Moda Transportasi Darat
Moda Transportasi Laut
Moda Transportasi Udara
Moda Transportasi Kereta Api
Moda Transportasi Pipa

5
BAB III
TRANSFORTASI AIR DI KALIMANTAN TENGAH

3.1 Karakteristik Dan Keunggulan

Di Kalimantan Tengah, khususnya pada masyarakat pedalaman lebih


memilih moda transportasi air daripada moda transportasi lainnya. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Tarif yang relatif lebih murah. Saat menggunakan moda transportasi darat
untuk menuju beberapa daerah hulu kabupaten Seruyan, rute perjalanan
akan berubah menjadi lebih jauh, karena harus melewati beberapa Kota
Besar, sehingga akan memerlukan biaya yang lebih banyak. Dibandingkan
jika menggunakan moda tansportasi darat, perjalanan melalui sungai
menjadi lebih pendek.
2. Akses menuju beberapa daerah sangat sulit dijangkau bila menggunakan
transportasi darat. Sebagai contoh, dalam perjalan menuju desa-desa di
hulu sungai, bila masyarakat ingin menggunakan moda transportasi darat
maka akan dirasa sangat sulit karena medan yang sangat berat, apalagi
kalau sudah tiba musim penghujan. Untuk melakukan perjalan menuju
Desa tersebut juga tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat, karena
masih sempitnya jalan.
3. Jarak tempuh yang lebih dekat dengan menggunakan moda transportasi air.
Sebagai contoh, jika masyarakat ingin bepergian ke daerah hulu, jika
menggunakan jalur sungai maka akan lebih menghemat waktu.

3.2 Pelayanan Transportasi Air

Dengan tarif yang murah tentu saja masyarakat tidak bisa banyak
mengeluh dengan pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan
transportasi air. Hal ini bisa dilihat dari jadwal berangkat longboat atau
kelotok yang tidak selalu tepat waktu. Ketidaktepatan waktu berangakat ini
biasanya disebabkan oleh air sungai yang belum pasang, karena untuk menuju
beberapa daerah tertentu biasanya harus melewati anak sungai kecil yang
hanya bisa dilewati apabila air pasang. Selanjutnya yang menjadi
keterlambatan berangkat longboat atau kelotok ini adalah saat pengemudi

6
menunggu penumpang penuh. Hal-hal tersebut memang tidak dapat dihindari,
namun ironisnya dengan ketidaktepatan waktu berangkatnya longboat atau
kelotok, juga tidak tersedia tempat menunggu yang nyaman bagi penumpang.

Gambar 2.1 Kondisi Tempat Menungu Penumpang di Dermaga Putir Sikan


Puruk Cahu

3.3 Keamanan Moda Transfortasi Air

Selain pelayanan, masyarakat juga tentunya mengharapkan bisa


melakukan perjalanan dengan aman. Lantas apakah dengan menggunakan
moda transportasi ini masyarakat sudah merasa aman?. Rasanya belum bisa
dikatakan demikian, hal ini dikarenakan masih sering terlihat diatas longboat
atau kelotok masih dimuat barang-barang besar seperti lemari, bahkan sepeda
motor. Selain itu, terkadang juga terlihat penumpang yang sampai naik diatas
kelotok, juga jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dari longboat atau
kelotok ini.

Gambar 2.1 Berbagai macam barang diletakkan diatas longboat tanpa


pengamanan yang memadai

7
3.4 Dukungan Sektor Angkutan Sungai Terhadap Laju Pertumbuhan
Ekonomi

Aliran sungai yang berada di wilayah Kalimantan Tengah meliputi


Sungai Barito dengan panjang mencapai 900 Km, Sungai Katingan sepanjang
650 Km, Sungai Kahayan dan Kapuas masing-masing sepanjang + 600Km,
Sungai Mentaya 400 Km dan yang terpendek Sungai Seruyan.
Ditinjau berdasarkan kontribusi angkutan sungai, danau dan
penyebrangan terhadap nilai tambah sektor pengangkutan merupakan yang
terbesar dibandingkan sarana transportasi lainnya. Pada triwulan laporan
sektor ini mencatat bobot sebesar 3,44% dengan laju pertumbuhan sebesar
17,08% (yoy).

Gambar 3.3 Grafik Bobot Sektor Angkutan Sungai, Darat dan lainnya

Dukungan sektor angkutan sungai terhadap laju pertumbuhan ekonomi


daerah pada triwulan laporan tercatat sebesar 0,59% dari total sumbangan
sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 1,32% (yoy).
Perkembangan ini didukung pula oleh besarnya aktivitas bongkar muat di
dermaga yang tercatat meningkat. Aktivitas bongkar barang meningkat 6,29%
namun penumpang menurun tipis 0,24%. Sementara itu, aktivitas muat
barang dan penumpang masing-masing meningkat 8,65% dan 13,31%.
Keterkaitan sektor angkutan sungai terhadap laju investasi Kalimantan
Tengah yang ditunjukkan oleh nilai korelasinya tercatat sebesar 0,747.
Sementara itu, korelasi parsial dengan inflasi gabungan Kalimantan Tengah
tercatat sebesar 0,920. Berdasarkan nilai koefisien korelasi korelasi sektor

8
angkutan sungai terhadap investasi cukup rendah 3, sementara korelasi sektor
angkutan sungai terhadap inflasi tergolong tinggi. Namun demikian, masih
dibutuhkan model statistik seperti model regresi untuk mengukur pengaruh
sektor angkutan sungai terhadap perkembangan investasi dan inflasi di
Kalimantan Tengah.
Tabel 1.1 Bongkar muat barang di pelabuhan sungai

3.5 Pendangkalan Alur Transportasi Air


Selama triwulan I-2008 tercatat beberapa kali laporan pendangkalan
sungai yang berakibat gangguan distribusi barang. Laporan ini meliputi :
1. Semakin dangkal Sungai Barito pada beberapa titik yang berdampak pada
terhambatnya distribusi BBM karena kapal tanker Pertamina sulit masuk
dermaga.
2. Pendangkalan Sungai Mentaya (Sampit) menghambah distribusi barang
dan komoditas perkebunan. Pendangkalan ini terjadi pada beberapa titik dan
telah terjadi selama 2 tahun terakhir.
3. Pendangkalan di DAS Kumai menyebabkan sedikit terhambatnya distribusi
hasil kebun di Kotawaringin Barat.
4. Pendangkalan Sungai Kahayan, menghambat beberapa kapal bersandar di
Dermaga Rambang (Palangka Raya) sehingga menggangu distribusi barang
di Palangka Raya.
Berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan pemerintah daerah,
yaitu dengan menganggarkan pengerukan sungai-sungai tersebut diatas tahun
2009 seperti yang telah dilakukan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Timur

9
dengan bekerja sama dengan pelindo III selaku pengelola dermaga dan dinas
perhubungan.
Disamping itu, pemerintah daerah tengah menyiapkan rancangan
peraturan daerah sebagai pedoman pelaksanaan PP No. 82 tahun 1999 dan
Keputusan Menteri perhubungan KM 73 tahun 2004 tentang penyelenggaraan
angkutan sungai dan danau.

3.6 Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Moda Transportasi Air

Transportasi merupakan urat nadi pemerintahan, suatu daerah dapat


berkembang apabila system transportasinya berjalan lancar. Selain itu
transportasi juga dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat,
menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas dari potensi-potensi
sumber alam dan luas pasar. Sumber alam yang semula tidak termanfaatkan
akan terjangkau dan dapat diolah.
Prasarana transportasi berperan sebagai alat bantu untuk mengarahkan
pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau
barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh
suatu kawasan permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan pernah
ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana
transportasi. Hal senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran.
Suatu kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas
rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi.
Hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal
ini dibiarkan terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak
akan berkembang. Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah
menyediakan system prasarana transportasi dengan biaya minimal agar dapat
dilalui.
Di Provinsi Kalimantan Tenga, beberapa daerah yang dinilai sangat
berpotensi hanya dapat dijangkau menggunakan transportasi air atau sungai,
karena belum memadainya akses atau prasarana transportasi berupa jalan.
Untuk mengembangkan akses tansportasi darat perlu waktu dan perencanaan
yang cukup lama, sedangkan masyarakat tidak bisa terus-terusan
mengharapkan agar pemerintah segera menyediakan fasilitas berupa jalan ini.

10
Berdasarkan permasalahan ini harusnya pemerintah mampu memeberikan
solusi lain, diantaranya adalah membenahi pelayanan transportasi air atau
sungai.
Peran serta pemerintah sangat diharapkan dalam melakukan pembinaan
serta pengawasan kepada pihak-pihak yang menyediakan pelayanan
transportasi di Kalimantan Tengah agar lebih memperhatikan keamanan serta
pelayanannya kepada masyarakat. Karena Transportasi air masih sangat patut
untuk diperhitungkan, karena transportasi air merupakan jenis transportasi
dengan tarif terjangkau dan masih banyak diminati oleh masyarakat
Kalimantan Tengah pada umumnya.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan :


1. Pemilihan moda transportasi air oleh masyarakat Kalimantan Tengah
dikarenakan :
a. Tarif yang relatif lebih murah
b. Akses menuju beberapa daerah sangat sulit dijangkau bila
menggunakan transportasi darat.
c. Jarak tempuh yang lebih dekat dengan menggunakan moda
transportasi air.
2. Tarif yang relatif murah sedikit banyaknya juga berpengaruh pada
pelayanan yang diberikan. Sangat minim pelayanan yang diberikan oleh
penyedia jasa angkutan transportasi air, sehingga mengurangi rasa
nyaman para penumpang.
3. Selain minimnya pelayanan yang diberikan, keamanan pun dirasakan
sangat kurang bagi para pengguna moda transportasi air.
4. Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap layanan moda
transportasi air sangat berpengaruh terhadap perkembangan moda
tansportasi ini. Sehingga sangat diperlukan dukungan pemerintah agar
moda transportasi air bisa tetap menjadi pilihan bagi masyarakat
Kalimantan Tengah pada umunya.
4.2 Saran

Menurut penulis, masih banyak yang harus dibenahi untuk memberikan


pelayanan yang baik bagi para penumpang. Selain pelayanan penyedia jasa
angkutan air juga harus lebih memperhatikan segi keamanannya, karena hal
ini sangat berkaitan dengan kenyamanan saat perjalanan. Pemerintah juga
sangat diharapkan agar lebih memperhatikan moda transportasi air, mulai dari
penyuluhan kepada penyedia layanan tansportasi air, hingga penyediaan
tempat tunggu bagi penumpang yang menggunakan moda transportasi ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Iskandar, Hedjan Kenasin, B. Barzach, 2011, Suatu Pengantar:


Pelayaran Perairan Daaratan, Trasindo Gastama Media
NSW Government: Maritime, 2010, Boating Handbook 2010-2011 , Minister
for Ports and Waterways
Australian Standard, 2005, Guidelines for The Design of Maritime Strustures,
Australian Standard Committee CE-030, Maritime Structures
Kramidibrata, Soedjono, 2002, Perencanaan Pelabuhan, Penerbit ITB
Kementerian Lingkungan Hidup, 2006, Profil Danau Indonesia, Jakarta
Deliarnoor, N. A., 2008, Kebijakan pengelolaan pelabuhan khusus di sungai,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran,
Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai