Anda di halaman 1dari 163

MANAJEMEN

TRANSPORTASI

Disusun Oleh:
Dr. H. Abdul Karim, SE., MM
Lis Lesmini, SH., Msi
Desy Arum Sunarta, S.H., M.E
Ade Suparman, S.SI., M.Kom
Andi Ibrahim Yunus, S.T., M.T.
Khasanah, S.Pd., M.Kom., M.Pd
Devi Marlita, S.E, M.M
Dr. Herie Saksono, M.Si.
Nunut Asniar, SE.,ME
Tania Andari, S.E., M.Bus

Penerbit Yayasan
Cendikia Mulia Mandiri
MANAJEMEN TRANSPORTASI
Penulis:
Dr. H. Abdul Karim, SE., MM
Lis Lesmini, SH., Msi
Desy Arum Sunarta, S.H., M.E
Ade Suparman, S.SI., M.Kom
Andi Ibrahim Yunus, S.T., M.T.
Khasanah, S.Pd., M.Kom., M.Pd
Devi Marlita, S.E, M.M
Dr. Herie Saksono, M.Si.
Nunut Asniar, SE.,ME
Tania Andari, S.E., M.Bus

Editor & Desain Cover:


Indra Pradana Kusuma

Penerbit:
Yayasan Cendikia Mulia Mandiri

Redaksi:
Perumahan Cipta No.1
Kota Batam, 29444
Email: cendikiamuliamandiri@gmail.com

ISBN: 978-623-8157-13-6
Terbit: Februari 2023
IKAPI: 011/Kepri/2022
Exp. 31 Maret 2024

Ukuran:
x hal + 141 hal;
14,8cm x 21cm

Cetakan Pertama, 2023.


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Dilarang Keras Memperbanyak Karya Tulis Ini Dalam Bentuk Dan Dengan Cara Apapun
Tanpa Izin Tertulis Dari Penerbit
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis haturkan kepada


Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan karunia dan
berkah Nya sehingga penulis mampu merampungkan
karya ini tepat pada waktunya, sehingga penulis dapat
menghadirkannya dihadapan para pembaca. Kemudian,
tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., para sahabat,
dan ahli keluarganya yang mulia.
Transportasi memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Salah satu fungsi transportasi
adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari
satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutan
penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang
(personal place utility).Seseorang dapat mengadakan
perjalanan untuk kebutuhan pribadi atau untuk
keperluan usaha.1Selain itu transportasi juga
merupakan sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi
dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan
industrialisasi. Transportasi digolongkan ke dalam dua
kategori yaitu: pertama, pemindahan bahan-bahan dan
hasil-hasil produksi dengan menggunakan alat angkut.
Kedua, mengangkut penumpang dari suatu tempat ke
iii
tempat lain.2 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat
lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting
yaitu: pertama, pemindahan/pergerakan (movement),
kedua, secara fisik mengubah tempat dari barang dan
penumpang ke tempat lain.
Transportasi dapat digolongkan dalam dua bagian
yaitu: pertama, angkutan penumpang, untuk
pengangkutan penumpang digunakan mobil/kendaraan
pribadi dan alat angkut lainnya. Kedua, selain mobil
pribadi yang digunakan untuk mengangkut penumpang,
digunakan pula kendaraan untuk angkutan umum
seperti bis, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal
penyeberangan dan pelayaran Samudera Luar Negeri.
Dalam keperluan itulah, buku Manajemen
Transportasi ini sengaja penulis hadirkan untuk
pembaca. Tujuan buku ini adalah sebagai panduan bagi
setiap orang yang ingin mempelajari dan memperdalam
ilmu pengetahuan. Buku ini juga untuk memberikan
pencerahan kepada para pendidik, peserta didik, pelaku
pendidikan, pengelola lembaga pendidikan dan
masyarakat pada umumnya, dalam rangka menciptakan
generasi emas yang memiliki ilmu pengetahuan serta
wawasan yang luas.

iv
Penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga bagi semua pihak yang telah berpartisipasi.
Terakhir seperti kata pepatah bahwa” Tiada Gading Yang
Tak Retak” maka penulisan buku ini juga jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterima
kasih apabila ada saran dan masukkan yang dapat
diberikan guna menyempurnakan buku ini di kemudian
hari.

………, Januari 2023

Penulis

v
vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................ iii


DAFTAR ISI ......................................................................... vii
BAB I. HISTORIS TRANSPORTASI .................................. 1
1.1. Sejarah Transportasi ....................................................1
1.2. Pengertian Transportasi ............................................5
1.3. Fungsi Transportasi......................................................6
1.4. Klasifikasi Transportasi ..............................................7
BAB II KONSEP DASAR TRANSPORTASI .................... 11
2.1. Pengertian Transportasi ......................................... 11
2.2. Peranan Transportas ................................................ 14
BAB III TEKNOLOGI TRANSPORTASI SAAT INI ........ 19
3.1. Pendahuluan ................................................................. 19
3.2. Teknologi Transportasi saat ini ........................... 21
3.3. Sejarah Perkembangan Transportasi Online di
Indonesia ........................................................................ 24
BAB IV KOMPONEN TRANSPORTASI .......................... 29
4.1. Manusia Dan Barang ................................................. 31
4.2. Sarana Dan Prasarana Transportasi .................. 32
4.2.1. Prasarana Transportasi ................................. 32
4.2.2. Sarana Transportasi ........................................ 38
BAB V MODA TRANSPORTASI ....................................... 49
5.1. Pendahuluan ................................................................. 49
5.2. Pengertian ...................................................................... 51

vii
5.3. Transportasi ................................................................. 51
5.3.1. Unsur Transportasi ......................................... 52
5.3.2. Fungsi Transportasi ........................................ 52
5.3.3. Manfaat Transportasi..................................... 53
5.4. Pengertian Moda Transportasi............................ 56
5.5. Jenis-Jenis Moda Transportasi ............................. 57
5.5.1. Moda Transportasi Darat ............................. 57
5.5.2. Moda Transportasi Air................................... 60
5.5.3. Moda Transportasi Udara ............................ 63
BAB VI PERMINTAAN DAN PENAWARN
TRANSPORTASI .................................................................67
6.1. Transportasi dan distribusi fisik ...................... 72
6.1.1. Hinterland Dan Intermoda Transportasi....
................................................................................... 74
6.1.2. Lokasi Dan Transportasi............................... 76
6.1.3. Manajemen Angkutan/ Lalu Lintas ......... 77
6.1.4. Material handling dan transportasi ....... 79
6.1.5. Dokumen angkutan ......................................... 80
6.1.6. Transportasi barang dalam SCM .............. 82
6.1.7. Manfaat Transportasi Barang .................... 83
6.1.8. Pengaruh Transportasi Terhadap
Keputusan Pemasaran ................................... 84
6.1.9. Pengaruh Transportasi dalam Pertukaran
Barang.................................................................... 86
BAB VII PERENCANAAN TERANSPORTASI ................89
7.1. Latar Belakang. ............................................................ 89

viii
7.2. Tujuan Perencanaan Transportasi Perkotaan. ..
............................................................................................. 91
7.2.1. Tipe Lingkungan Jalan atau Penggunaan
Lahan Sisi Jalan. ................................................. 93
7.2.2. Volume Lalulintas. ............................................ 94
7.2.3. Kapasitas Jalan ................................................... 94
7.2.4. Hambatan Samping.......................................... 95
7.3. Transportasi Perkotaan. .......................................... 95
7.4. Pendekatan transportasi ...................................... 101
7.5. Pendekatan sistem untuk perencanaan
transportasi ................................................................ 103
7.5.1. Pengertian sistem .......................................... 104
7.5.2. Sistem transportasi makro ........................ 107
BAB VIII PENENTUAN MODA TRANSPORTASI ...... 113
8.1. Penentuan moda angkutan ................................. 113
8.2. Penentuan moda angkutan menurut kota ... 114
8.3. Penentuan Moda Angkutan Menurut Aspek
Prasarana ..................................................................... 115
8.4. Penentuan Moda Angkutan Umum Menurut
Pertimbangan Lainnya. ......................................... 116
BAB IX SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TRANSPORTASI .............................................................. 119
9.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
.......................................................................................... 119
9.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ........................ 121
9.3. Pegertian E-Ticketing ............................................ 122
9.4. Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Dalam Transportasi ................................................ 125
ix
BAB X. TRANSPORTASI DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DAERAH ........................................................ 131
10.1. Sebagai Sarana Aktivitas Ekonomi .............131
10.2. Kondisi Transportasi Publik Indonesia ....137
10.3. Kebutuhan Energi di Sektor Transportasi ......
......................................................................................143
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 147

x
BAB I.
HISTORIS TRANSPORTASI

1.1. Sejarah Transportasi


Perkembangan transportasi di dunia berjalan
dengan sangat perlahan, di mana terjadi perubahan
sedikit demi sedikit hingga akhirnya tercipta alat
transportasi darat, laut, dan udara seperti sekarang ini.
Sebelum alat transportasi ditemukan, manusia sejak
dahulu kala melakukan perjalanan dengan berjalan kaki,
baik dalam jarak jauh ataupun dekat. Sejarah
berkembangnya transportasi didunia dimulai sejak
ditemukannya roda pada sekitar 3300 SM. Pada masa itu,
roda masih terbuat dari kayu yang memiliki beban
sangat berat dan digunakan untuk menggulirkan kereta
troli atau kereta perang. Penemuan roda inilah yang
kemudian menjadi cikal bakal transportasi modern. Ada
beberapa sejarah pengembangan transportasi yaitu
sebagai berikut
1. Perkembangan Kapal

Manajemen Transportasi | 1
Perkembangan kapal yang dulu lebih dikenal
dengan sebutan perahu, sudah ditemukan sejak
masa Neolitikum, atau sekitar 10.000 tahun
lalu. Pada masa itu, bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat kapal masih dengan menggunakan
kayu, bambu, atau batang-batang papirus. Sebagai
alat penggeraknya, manusia saat itu masih
menggunakan dayung, yang dibantu dengan
dorongan angin melalui layar yang
dikibarkan. Selama berabad-abad ,kapal hanya
dipakai oleh manusia untuk mengarungi sungai atau
lautan. Namun, setelah mesin uap ditemukan oleh
James Watt sekitar tahun 1770-an, kapal mulai
mengalami perkembangan. Beberapa penelitian
kemudian mulai memunculkan kapal bermesin.
2. Transportasi Udara
Cikal bakal munculnya transportasi udara diawali
dengan adanya balon udara. Pada 1782, Joseph dan
Jacques Etienne untuk pertama kalinya berhasil
menerbangkan balon udara hingga ketinggian 300
meter. Setahun kemudian, Etienne mencoba
menaikkan bebek, domba, dan ayam ke balon udara
tersebut. Hebatnya, balon udara berhasil terbang
setinggi 500 meter. Sejak saat itu, balon udara mulai
digunakan untuk membawa manusia. Setelah balon

2 | Manajemen Transportasi
udara, tahun 1903 Orville dan Wilbur Wright
merancang sebuah pesawat terbang. Rancangan
pesawat itu dibuat hingga berkali-kali, sampai
akhirnya pesawat terbang mereka berhasil
mengangkut penumpang di dalamnya.
3. Mobil
Mobil Mobil pertama bertenaga mesin uap pertama
kali ditemukan oleh Nicolas J Cugnot di Birmingham,
Inggris, pada 1769. Masih di Birmingham, Inggris,
mobil tenaga bensin juga pertama kali dibuat pada
tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester.
Untuk di Indonesia sendiri kendaraan bermotor
pertama muncul tahun 1893.
4. Sepeda
Pada 1790, untuk pertama kalinya sepeda
ditemukan dan digunakan. Namun, pada saat itu,
pembuatan sepeda masih belum menggunakan besi.
Modelnya juga masih sangat primitif. Oleh karena
itu, pada 1818, Baron Karls Drais von Sauerbronn
menyempurnakan kendaraan roda dua
tersebut. Akan tetapi, model yang dikembangkan
oleh Baron masih belum terlihat jelas, antara sepeda
dan kereta kuda. Barulah pada 1839, seorang
pandai besi Kirkpatrick MacMillan membuat pedal
khusus untuk sepeda. Selain membuat pedal,

Manajemen Transportasi | 3
MacMillan juga membuat setang sepeda. Sejak itu,
perkembangan sepeda pun sudah jauh lebih
terlihat. Misalnya, mulai ditemukan karet sebagai
bahan baku ban, teknik penyambungan besi yang
jauh lebih bauk, pemasangan rem, perbandingan
gigi yang dapat diganti-ganti, rantai setang yang bisa
digerakan, dan banyka hal lainnya
5. Sepeda Motor
Sepeda Motor adalah kendaraan beroda dua yang
digerakkan oleh mesin. Pada 1868, perusahaan
Michaux ex Cie menjadi perusahaan pertama di
dunia yang memproduksi sepeda dalam skala
besar. Perusahaan ini juga lah yang mulai
mengembangkan mesin uap untuk dijadikan
sebagai tenaga penggerak sepeda. Namun, karena
masih belum berhasil, pengembangan dilanjutkan
oleh Edward Butler, seorang penemu asal
Inggris. Sejak penemuan tersebut, percobaan untuk
membuat motor dan mobil pun kian meluas. Salah
satunya dibuat oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm
Maybach dari Jerman.
6. Kereta Api Listrik
Kereta Api Listrik (KRL) pertama kali ditemukan
pada 1879 oleh Werner von Siemens. Di Indonesia
sendiri, KRL pertama kali dipergunakan untuk

4 | Manajemen Transportasi
menghubungkan Batavia dengan Jatinegara pada
tahun 1925. Pada masa itu, dibuat rangkaian kereta
rel listrik sebanyak dua buah yang dapat disambung
menjadi empat kereta, dibuat oleh Werkspoor dan
Heemaf Hengelo. Awalnya KRL dapat digunakan
dangan menggunakan sumber arus searah, namun
seiring berkembangnya teknologi mulai digunakan
sumber arus bolak-balik.

1.2. Pengertian Transportasi


Transportasi adalah pemindahan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lainnya atau dari
tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan
sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia, hewan
atau mesin. Hal ini sejak zaman dahulu merupakan
kegiatan sehari-hari yang penting dalam suatu
masyarakat (Sani, 2010).
Sementara itu, bagi masyarakat yang
berpindah-pindah tempat, kebutuhan
pengangkutan tak dapat diingkari. Mereka perlu
mencari ladang penghidupan yang baru karena
tempat yang lama dirasakan sudah tidak dapat
mencukupi kebutuhan hidup. Selama berpindah
dari suatu tempat ke tempat yang lain, mereka
mengangkut semua bekal dan perlengkapan yang

Manajemen Transportasi | 5
diperlukan. Dan karena kemampuan teknologinya
masih rendah, pengangkutan masarakat yang
berpindah-pindah ini hanya menggunakan
kekuatan jasmani semata.

1.3. Fungsi Transportasi


Alat transportasi memiliki beberapa fungsi utama
bagi manusia. Fungsi transportasi adalah sebagai
berikut:

1. Sebagai alat untuk memudahkan aktivitas


manusia sehari-hari.
2. Sebagai alat untuk mempercepat proses
pengangkutan orang dan/atau barang untuk
keperluan manusia.
3. Sebagai media yang dapat mendukung tumbuh
kembangnya pembangunan di bidang tertentu.
4. Sebagai media yang dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
nasional melalui usaha jasa transportasi.
5. Sebagai alat untuk mempercepat proses
pengangkutan orang dan/atau barang untuk
keperluan manusia.
6. Sebagai media yang dapat mendukung tumbuh
kembangnya pembangunan di bidang tertentu.

6 | Manajemen Transportasi
7. Sebagai media yang dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
nasional melalui usaha jasa transportasi.

1.4. Klasifikasi Transportasi


Transportasi dapat diklasifikasikan menurut
macam, moda dan jenisnya yang dapat ditinjau dari segi
barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu
berlangsung, dari sudut teknis serta alat angkutnya.
1. Dari segi barang yang di angkut
Dari segi barang yang di angkut, transportasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Angkutan penumpang (passanger)
b) Angkutan barang (goods)
c) Angkutan pos (mail)
2. Dari sudut geografis
Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dapat
dibagi sebagai berikut:
a) Angkutan antar benua, misalnya dari Asia ke
Eropa.
b) Angkutan antar kontinental, misalnya dari
Perancis ke Swiss.
c) Angkutan antar pulau, misalnya dari Sumatera
ke Jawa.

Manajemen Transportasi | 7
d) Angkutan antar kota, misalnya dari Bandung ke
Jakarta.
e) Angkutan antar daerah, misalnya dari Jawa
Barat ke Jawa Timur.
f) Angkutan di dalam kota seperti oplet dan bus di
kota-kota Pekanbaru, Medan, Jakarta,
Surabaya, dan seterusnya.

3. Dari sudut teknis dan alat pengangkutnya, maka


transportasi dapat pula dirinci menurut jenisnya
sebagai berikut:
a) Angkutan jalan raya atau higway
transportation atau road transportation,
seperti pengangkutan dengan menggunakan
truk, bus, dan sedan.
b) Pengangkutan rel (rail transportation), yaitu
angkutan kereta api, trem listrik dan
sebagainya. Pengangkutan jalan raya dan rel
kadang keduanya digabung dalam golongan
yang disebut land transportation (transportasi
darat).
c) Pengangkutan melalui air di pedalaman (inland
transportation), seperti pengangkutan sungai,
kanal, danau, dan sebagainya.

8 | Manajemen Transportasi
d) Pengangkutan pipa (pipe line transportation),
seperti transportasi untuk mengangkut atau
mengalirkan minyak tanah, bensin dan air
minum.
e) Pengangkutan laut atau samudera (ocean
transportation), yaitu angkutan dengan
menggunakan kapal laut yang mengarungi
samudera.
f) Pengangkutan udara (transportation by air
atau air transportation), yaitu pengangkutan
dengan menggunakan kapal terbang.

Manajemen Transportasi | 9
10 | Manajemen Transportasi
BAB II
KONSEP DASAR TRANSPORTASI

2.1. Pengertian Transportasi


Transportasi adalah pemindahan manusia atau
barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan dan
mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli
memiliki pandangannya masing-masing yang
mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu
dengan lainnya.
Transportasi adalah pemindahan manusia atau
barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan dan
mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli
memiliki pandangannya masing-masing yang
mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu
dengan lainnya.

Manajemen Transportasi | 11
Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan
usaha memindahkan, mengerakkan, mengangkut, atau
mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat
lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan
tertentu. Sedangkan menurut Nasution (2008) adalah
sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Jadi pengertian tranportasi berarti
sebuah proses, yakni proses pemindahan, proses
pergerakan, proses mengangkut, dan mengalihkan di
mana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan
akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses
perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
Menurut Nasution (2008) terdapat unsur-unsur
pengangkutan/transportasi meliputi atas:
1. Ada muatan yang diangkut
2. Tersedia kenderaan sebagai alat angkutannya
3. Jalanan/jalur yang dapat dilalui
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan
5. Tersedianya sumber daya manusia dan organisasi
atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut

Masing-masing unsur tersebut tidak bisa hadir dan


beroperasi sendiri-sendiri, kesemuanya harus

12 | Manajemen Transportasi
terintegrasi secara serentak. Seandainya ada salah satu
saja komponen tidak hadir, maka alat pendukung proses
perpindahan (system transportasi) tidak dapat bekerja
atau berfungsi. Transportasi bukan hanya usaha berupa
gerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan gerakan secara statis akan tetapi
transportasi akan mengalami perkembangan dan
kemajuan dari waktu ke waktu baik sarana dan
prasaranannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Transportasi merupakan salah satu fasilitas bagi
suatu daerah untuk maju dan berkembang serta
transportasi dapat meningkatkan aksesibilitas atau
hubungan suatu daerah karena aksesibilitas sering
dikaitkan dengan daerah. Untuk membangun suatu
pedesaan keberadaan prasarana dan sarana
transportasi tidak dapat terpisahkan dalam suatu
program pembangunan. Kelangsungan proses produksi
yang efesien, investasi dan perkembangan teknologi
serta terciptanya pasar dan nilai selalu didukung oleh
system transportasi yang baik. Transportasi faktor yang
sangat penting dan strategis untuk dikembangkan,
diantaranya adalah untuk melayani angkutan barang
dan manusia dari satu daerah ke daerah lainnya dan
menunjang pengembangan kegiatan-kegiatan sektor

Manajemen Transportasi | 13
lain untuk meningkatkan pembangunan nasional di
Indonesia.

2.2. Peranan Transportas


Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus
menggunakan sumber daya alam yang menyediakan
makanan dan minuman, pakaian, dan perumahan
sebagai tempat tinggal dengan harapan untuk
mendapatkan penghidupan yang layak dan nyaman
serta tenteram. Akan tetapi, keberadaan sumber daya
alam di permukaan bumi tidak merata karena keadaan
alam itu sendiri. Tidak ada satu wilayah di dunia ini yang
dalam memenuhi kebutuhan akan sumber daya alam di
wilayahnya berasal hanya dari wilayah itu sendiri,
dengan demikian manusia harus melakukan
transportasi dengan melintasi berbagai kondisi alam.
Transportasi yang baik akan berperan penting
dalam perkembangan wilayah terutama dalam
aksesibilitas, adapun yang dimaksud dengan
aksesibilitas adalah kemudahan dan kemampuan suatu
wilayah atau ruang untuk diakses atau dijangkau oleh
pihak dari luar daerah tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung. Mudahnya suatu lokasi
dihubungkan dengan lokasi lainnya lewat jaringan
transportasi yang ada, berupa prasarana jalan dan alat

14 | Manajemen Transportasi
angkut yang bergerak diatasnya. Pembangunan
pedesaan semakin lambat dan terhambat karena
kurangnya sarana transportasi yang ada (Margaretta,
2000).
Menurut Kadir (2006) pada jurnal perencanaan dan
pengembangan wilayah wahana hijau, peran dan
pentingnya transportasi dalam pembangunan ekonomi
yang utama adalah tersedianya barang, stabilisasi dan
penyamaan harga, penurunan harga, meningkatnya nilai
tanah, terjadinya spesialisasi antar wilayah,
berkembangnya usaha skala kecil, terjadinya urbanisasi
dan konsentrasi penduduk. Dampak negatif
perkembangan transportasi antara lain : bahaya atas
kehancuran umat manusia, hilangnya sifat-sifat
individual dan kelompok, tingginya frekuensi dan
intensitas kecelakaan, makin meningkatnya urbanisasi,
kepadatan dan konsentrasi penduduk dan tersingkirnya
industri kerajinan rumah tangga.
Tujuan transportasi dalam mendukung
perkembangan ekonomi nasional antara lain :
1. Meningkatkan pendapatan nasional disertai
dengan distribusi yang merata antara penduduk.
2. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan
jasa yang dapat dihasilkan pada konsumen,
industri, dan pemerintah.

Manajemen Transportasi | 15
3. Mengembangkan industri nasional yang dapat
menghasilkan devisa serta mensuplai pasaran
dalam negeri.
4. Menciptakan dan memelihara tingkatan
kesempatan kerja bagi masyarakat.

Menurut Salim (2000) transportasi bermanfaat bagi


masyarakat, dalam arti hasil-hasil produksi dan bahan-
bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada
perusahaan industri. Selain itu transportasi
melaksanakan penyebaran penduduk dan pemerataan
pembangunan. Penyebaran penduduk ke seluruh
pelosok tanah air di Indonesia menggunakan berbagai
jenis moda transportasi. Sementara menurut Daljoeni
(2003) tentang peran transportasi dalam
menghubungkan bahan baku ke konsumen :
‘Pengangkutan berperan penting untuk saling
menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah
produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman
sebagai tempat tinggal konsumen’
Pengangkutan merupakan pendukung pergerakan
manusia untuk melintasi ruang dan waktu di permukaan
bumi ini, dimana kondisi permukaan bumi yang
berbeda-beda karena faktor-faktor geografi sehingga
dapat menjadi faktor pembatas satu daerah dengan

16 | Manajemen Transportasi
daerah lainnya, untuk menghubungkan dan mengurangi
perbedaan tersebut dibutuhkan satu faktor lain yang
menjembatani keterbatasan ruang gerak manusia yaitu
transportasi, untuk mendukung transportasi
dibutuhkan alat angkut berupa kenderaan, sehingga
perusahaan otomotif dapat memproduksi berbagai jenis
kenderaan.
Sumber daya yang merata dan saling melengkapi
memerlukan adanya transportasi yang baik sebagai alat
angkut dan penggerak kehidupan manusia. Hal ini dapat
kita lihat dari pendapat Warpani (1990) pengangkutan
diperlukan karena sumber-sumber kebutuhan manusia
disuatu daerah tidak terdapat di setiap tempat.
Disamping itu sumber daya yang dibutuhkan harus
melalui tahapan produksi, di mana lokasinya tidak selalu
terdapat ditempat manusia sebagai konsumen.
Menurut Nasution (2008) peranan pengangkutan
mencakup bidang yang luas di dalam kehidupan manusia
yang meliputi atas berbagai aspek, seperti aspek sosial
dan budaya, aspek politis dan pertahanan, aspek hukum,
aspek teknik, dan aspek ekonomi.
Kegiatan transportasi tidak terlepas dari biaya
pengangkutan, yang dalam pengangkutan barang dan
manusia atau penumpang sering disebut ongkos.
Kegiatan transportasi merupakan bergerak dibidang

Manajemen Transportasi | 17
jasa dengan menggunakan supir dan peralatan lainnya
serta bahan bakar minyak sebagai bahan bakar untuk
menggerakkan alat transportasi, sehingga biaya
transportasi sangat tergantung pada harga bahan bakar
minyak, apalagi pada saat ini harga bahan bakar minyak
terus mengalami kenaikan. Untuk menghemat biaya
transportasi, khususnya transportasi darat dapat
dilakukan dengan memperhatikan kondisi jalan dan
ketersediaan berbagai jenis dan jumlah angkutan umum
yang disesuaikan dengan jarak tempuh sehingga dapat
mempermudah penduduk dalam melakukan segala
aktivitas.

18 | Manajemen Transportasi
BAB III
TEKNOLOGI TRANSPORTASI SAAT INI

3.1. Pendahuluan
Teknologi mengalami perkembangan setiap saat,
tidak terkecuali teknologi transportasi. Hingga sekarang
perkembangan baik dari segi upaya untuk meningkatkan
efektivitas maupun efisiensi keberadaannya bagi
kebutuhan manusia. Melalui perkembangan teknologi,
memberikan kemudahan bagi manusia dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Transportasi umum atau transportasi publik
sebagai layanan angkutan penumpang bersama yang
tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum,
namun tidak dapat diakses tanpa adanya pemesanan
secara mandiri. Sebagian besar dari sistem transportasi
umum berjalan sesuai rute yang tetap dengan titik
pemberhentian dan jadwal yang telah diatur
sebelumnya.
Ada jenis transportasi umum lain yang bersifat
lebih privat dan tidak membutuhkan tempat
pemberhentian khusus yaitu taksi dan ojek. Titik
pengantaran ditentukan oleh penumpang tetapi titik
Manajemen Transportasi | 19
penjemputan masih berada pada lokasi tertentu sesuai
tempat mangkal kendaraan.
Perkembangan dalam transportasi memudahkan
masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan jasa
transportasi umum. Masyarakat kini dapat
menggunakan jasa transportasi umum dimana dan
kapan pun mereka inginkan. Masyarakat sudah mulai
beralih menggunakan jasa transportasi umum. Jasa
transportasi online adalah industri yang populer
sekarang ini(1).
Dilihat dari segi geografis negara Indonesia,
terdapat beberapa tantangan yang dihadapi untuk
perkembangan teknologi transportasi. Selain itu,
terdapatnya pengaruh-pengaruh budaya dari luar juga
memberikan pengaruh percepatan perkembangan
teknologi.
Sejalan dengan perkembagan teknologi yang
mengikuti tren serta sebagai upaya kemudahan juga
harus memperhatikan kondisi. Secara menyuluruh
kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan konsumen.(2) Mengingat bahwa keadaan
geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan
menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, masyarakat juga
harus menyesuaikan agar dapat menjadi tepat guna.

20 | Manajemen Transportasi
3.2. Teknologi Transportasi saat ini
Melalui masa revolusi Industri 4.0 menjadi awal
mula perkembangan dan kemajuan teknologi secara
pesat. Selain itu, berbagai macam pengembangan
melalui inovasi mulai muncul. Salah satunya adalah
perkembangan di Industri transportasi online yang
mengalami peningkatan(3).
Kemajuan teknologi Informasi saat ini telah
memasuki peradaban baru ditandai dengan transportasi
yang berbasis aplikasi. Hal ini menjadi pengubah dari
kebiasaan masyarakat di bidang transportasi(4).
Tingkat mobilitas yang semakin tinggi
menimbulkan sebuah kebutuhan akan transportasi
umum yang bisa berjalan lebih privat dan fleksibel.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan jaringan
digital, maka perkembangan jasa transportasi juga
mengalami perubahan. Beberapa tahun terakhir telah
memunculkan jasa transportasi berbasis aplikasi online
yang dilengkapi dengan fitur Global Positioning System
(GPS) untuk memberikan informasi keberadaan
pengemudi dan pengguna dengan rute terdekat(5).
Transportasi Online
Teknologi komunikasi yang berkembang seiring
berjalannya waktu juga mempengaruhi perkembangan
teknologi transportasi. Perubahan sosial masyarakat

Manajemen Transportasi | 21
cukup dipengaruhi dari adanya perubahan ini.
Kemunculan bisnis-bisnis yang memanfaatkan teknologi
pada transportasi mulai bertambah dan berkembang
pesat. Salah satu penggunaan teknologi pada
transportasi adalah ojek online(6).
Produk layanan yang lahir dari hasil sentuhan
teknologi dalam kajian ini transportasi online yang
diprakarsai oleh perusahaan aplikasi berbasis teknologi
dibidang transportasi sebagaimana maksud dan tujuan
yang dibangun dalam rangka mengakomodasi
aksesibilitas bagi masyarakat.
Sentuhan teknologi informasi memudahkan
berbagai hal yang dulunya sulit untuk dimanfaatkan
menjadi sebuah kemudahan bagi manusia dalam
memanfaatkan banyak hal yang dibutuhkan dalam
kegiatan kesehariannya. Keterkaitan manusia dengan
kebutuhan yang dapat lebih memudahkan pencapaian
tujuannya tersebut diprakarsai oleh sentuhan teknologi
dalam sebuah produk yang dulunya sulit untuk
dimanfaatkan, akibat sifat keterbatasan yang dirasakan
tanpa peran sistem
Keberadaan transportasi online menjadi sebuah
solusi untuk berbagai kekhawatiran atau permasalahan
transportasi masyarakat. Melalui penggunaan teknologi
yang tepat guna pada ojek online menjadi solusi yang

22 | Manajemen Transportasi
aman. Melalui penggabungan layanan transportasi
disertai dengan penggunaan teknologi menjadi
kemudahan masyarakat. Kemudahan-kemudahan yang
dihadirkan berupa kemudahan pemesanan, biaya, lokasi
serta identifikasi driver.
Transportasi online muncul di tengah kondisi
sistem transportasi di Indonesia yang belum tertata
dengan baik(7). Beberapa perusahaan besar berlomba
untuk membentuk perusahaan transportasi berbasis
aplikasi online, beberapa di antaranya adalah Gojek,
Grab maupun Uber.
Bagi sebagian orang transportasi online
merupakan solusi atas sistem transportasi yang masih
buruk, namun di sisi lain merupakan masalah bagi
orang-orang yang menggantungkan hidup dari jasa
transportasi yang tidak mengandalkan teknologi.
Transportasi online menawarkan kemudahan, biaya
yang lebih murah, kenyamanan dan keamanan yang
lebih terjamin, maka tidak mengherankan jika banyak
orang yang beralih dari moda transportasi konvensional
ke moda transportasi online.

Manajemen Transportasi | 23
3.3. Sejarah Perkembangan Transportasi Online di
Indonesia
Uber dan GrabTaxi memasuki Indonesia pada
akhir tahun 2014 yang merupakan awal mula dari
layanan transportasi onlie. Meskipun awalnya belum ada
pertanda bahwa bisnis ini akan melejit dan memiliki
peminat yang banyak(7).
Diawal tahun 2015, kemunculan aplikasi GO-EK
menjadi salah satu bisnis yang populer di Indonesia.
Perkembangan dari GO-JEK berlangsung pesat yang
awalnya merupakan sebuah aplikasi mobile kini menjadi
besar. Selain itu, perkembangan ini juga diikuti oleh
perusahaan GrabTaxi serta GrabBike.
Kehadiran Go-jek memicu pro dan kontra,
memunculkan dukungan sekaligus demo. Namun Go-jek
terus berkembang, karena kehadiran Go-jek seolah
menjawab kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi
yang mampu memberikan value lebih. Upaya
memberikan value lebih bahwa kegiatan pemasaran
berkaitan erat dengan upaya menciptakan dan
memberikan nilai (value) pada pelanggan (5).
Perkembangan layanan transportasi online di
tahun 2016 mengalami persaingan yang sengit antara
GO-JEK dan GRAB. Persaingan dari segi pengembangan
aplikasi layanan yang tidak hanya dari segi transportasi

24 | Manajemen Transportasi
tetapi juga pelayanan lainnya. Bentuk pelayanan lain
yang diberikan seperti layanan kemudahan pemesanan
makanan maupun kemudahan metode pembayaran.
Pemanfaatan teknologi disegala aspek mulai
diterapkan tanpa batas penerapannya, manusia saat ini
terus mencoba berkarya untuk menemukan sebuah
bentuk baru kegiatan yang biasanya dilakukan secara
konvensional menjadi sebuah tindakan
mengkolaborasikan kegiatan yang dapat pula
diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi sistem
elektronik(8).
Perusahaan transportasi dengan sentuhan
teknologi mengubah modal usaha menjadi lebih minim
namun lebih efektif. Kini berkat sentuhan teknologi
membuat kepastian mendapatkan kendaraan umum
menjadi lebih jelas dari segi waktu. ketersediaan, dan
harga sesuai dengan keinginan masyarakat yang
terakomodir akibat keluhan atau kesulitan masyarakat
mendapatkan kendaraan umum.
Kini, alat transportasi umum masyarakat dari
model angkutan kota, taksi, dan ojek konvensional
berubah setelah mengkolaborasikannya dengan sistem
elektronik, maka di Indonesia dikenal dengan Gojek,
Grab, dan Uber. Sistem transportasi berbasis online ini
telah digunakan oleh masyarakat perkotaan telah

Manajemen Transportasi | 25
meyebar secara cepat diberbagai wilayah perkotaan
diseluruh Indonesia.
Go-Jek, Grab dan Uber disebut sebagai tiga
perusahaan startup transportasi online yang sangat
berpengaruh saat ini. Dikatakan startup karena mereka
menjalankan core business-nya dengan menggunakan
inovasi tehnologi dan memecahkan masalah di
masyarakat. Sehingga memiliki sifat disruptif didalam
sebuah pasar/industry yang sudah ada atau bahkan
menciptakan industry baru. Ketiga perusahaan ini
bersaing cukup ketat.
Melihat perkembangan transportasi online
luar dan merek lokal lama yang sangat fantastis,
para merek lokal baru tetap berupaya mencari peluang
untuk dapat tetap bersaiang, tumbuh dan survive di
tengah persaingan dengan para pemain besar. Salah satu
peluangnya adalah menguasai market spesifik atau niche
market yang belum sempat terpikirkan ataupun belum
difokuskan oleh para pemain besar. Para pemain baru
dapat berfokus menjadi local champion di daerahnya
masing-masing mengingat para pemain besar saat ini
lebih banyak sibuk bersaing dan memberikan subsidi di
ibukota. Sehingga banyak user dan driver didaerah
sudah tidak lagi mendapatkan subsidi besar.

26 | Manajemen Transportasi
Kemajuan teknologi di bidang transportasi,
menjadi kebenaran sosial budaya yang terjadi di
masyarakat, bahwa saat ini internet sangat
mempengaruhi warga masyarakat dalam menjalani
aktivitas di masyarakat. Banyaknya pengguna ponsel
pintar atau smartphone, baik pada sistem android
ataupun iOS membuat masyarakat menjadi
ketergantungan pada smartphone dan internet.
Kesempatan tersebut yang membuat pengagas bidang
usaha Ojek online (Gojek) memperkenalkan ojek
berbasis aplikasi online. Fenomena transportasi online
saat ini sedang ramai diperbincangkan, karena
pemesanan berbasis aplikasi yang mudah di unduh oleh
pengguna smartphone baik sistem android ataupun iOS.
Pemesanan melalui aplikasi yang sederhana membuat
Ojek online diterima dengan cepat di kalangan
masyarakat, serta berbagai macam pilihan layanan yang
diberikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang jasa

Manajemen Transportasi | 27
28 | Manajemen Transportasi
BAB IV
KOMPONEN TRANSPORTASI

Fungsi komponen-komponen transportasi ialah


sedemikian sehingga dapat memindahkan suatu benda.
Obyek yang akan dipindahkan mungkin mencakup
benda tak bernyawa seperti sumber alam, hasil produksi
pabrik, bahan makanan, dan benda hidup seperti
manusia, binatang dan tanaman. Dengan kekecualian
manusia dan binatang, benda-benda alamiah lainnya
tidak dapat berpindah dengan sendirinya. Mereka
membutuhkan teknologi transpor yang cocok untuk itu.
Walaupun manusia dan binatang dapat bergerak, namun
kapasitasnya terbatas, terutama dalam kecepatan
perjalanan dan jarak yang dapat ditempuh sebelum
terpaksa beristirahat. Maka kapasitas ini harus dapat
ditambah, bahkan
untuk perjalanan biasa pun seperti perjalanan ke
tempat kerja. Manusia, barang, beserta sarana dan
prasarananya merupakan bagian dari komponen
transportasi harus dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:

Manajemen Transportasi | 29
1. Membuat suatu objek menjadi mudah diangkut
dan dapat diangkut tanpa menimbulkan
kerusakan. Sebagai contoh: Suatu hasil produksi
tidak dapat diangkut hanya dengan
menggulingkan, menyeret atau mengapungkan
tetapi harus dapat diangkut dengan cara yang
tertentu yang tepat, supaya tidak rusak.
2. Menyediakan kontrol dari gerakan yang terjadi
dengan pemakaian gaya secukupnya untuk dapat
mempercepat atau memperlambat obyek
tersebut, mengatasi hambatan-hambatan yang
biasa terjadi dan mengarahkan obyek tersebut
tanpa kerusakan. Kontrol gerakan tadi disebut
lokomosi (locomotion). Dalam hal ini dapat
dilakukan dengan pemakaian gaya-gaya mekanis
yang bekerja pada obyek tadi, menggerakkannya
melalui jalur tertentu, selain melindunginya.
Pemakaian gaya ini harus dapat dikontrol
sehingga objek dapat bergerak tanpa.
menyinggung obyek lain yang mungkin ada
dijalur jalan yang sama, yang dapat
menyebabkan kerusakan yang potensial.
3. Melindungi obyek dari kerusakan dan
kehancuran yang dapat terjadi sebagai akibat
samping dari pergerakan tadi. Ini terutama

30 | Manajemen Transportasi
penting bagi benda hidup atau bahan makanan,
dimana pemeliharaan berupa temperatur
lingkungan yang tepat, tekanan, kelembaban dan
sebagainya memegang peranan yang penting
dalam mempertahankan nilai benda tersebut.

4.1. Manusia Dan Barang


Ditinjau dari segi terminologinya, sistem
transportasi dari wilayah adalah suatu sistem
pergerakan manusia dan barang dari suatu zona asal dan
zona tujuan dalam wilayah yang bersangkutan.
Pergerakan yang dimaksud dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai sarana atau moda dengan
menggunakan berbagai sumber tenaga dan dilakukan
untuk keperluan tertentu.
Sistem transportasi adalah suatu produk sistem
perjalanan (trip) dari tempat asal ke tempat tujuan.
Skala pergerakan bisa mencapai ribuan orang atau
ribuan ton barang yang melakukan pergerakan secara
bersamaan. Pergerakan tersebut akan menggunakan
prasarana dan sarana yang ada dengan implikasi dimana
dari pergerakan yang dilakukan secara massal dan
bersamaan dalam suatu kurun tertentu akan terbentuk
suatu aliran (flow). hiburan.

Manajemen Transportasi | 31
4.2. Sarana Dan Prasarana Transportasi
4.2.1. Prasarana Transportasi
Prasarana adalah barang atau benda tidak
bergerak yang dapat menunjang atau mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Jalan dan
jembatan adalah prasaranan transportasi darat
yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan merupakan
prasarana yang sangat penting sebagai penunjang
transportasi, dimana jalan merupakan wahana
tempat terjadinya gerakan transportasi sehingga
terjalin hubungan antara satu daerah dengan
daerah lain, hal ini dikatakan oleh Morlok (1998)
yang menyatakan bahwa pengertian jalan adalah
salah satu ruang dimana gerakan transportasi
dapat terjadi.
Jalan merupakan suatu kebutuhan yang
paling esensial dalam transportasi. Tanpa adanya
jalan tak mungkin disediakan jasa transportasi
bagi pemakainya. Jalan ditujukan dan disediakan
sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak
dari suatu tempat asal ke tempat tujuannya. Unsur
jalan dapat berupa jalan raya, jalan kereta api,
jalan air, dan jalan udara. Menurut Kadir (2006)

32 | Manajemen Transportasi
jalan dapat diklasifikasi kan menurut jalan alam
(natural) dan jalan buatan (artificial). Jalan alam
merupakan pemberian alam dan karenanya
tersedia bagi setiap orang tanpa (atau hampir
tidak) adanya suatu beban ongkos bagi
pemakainya. Seperti jalan setapak, sungai, danau,
dan jalan udara. Sedangkan jalan buatan adalah
jalan yang di bangun melalui usaha manusia secara
sadar dengan sejumlah dana investasi bagi
pembiayaan tertentu untuk membuat
konstruksinya dan pemeliharaannya.
Ketentuan lebih jauh seperti diamanatkan
oleh landasan hukum, seperti tercantum pada
Peraturan Pemerintah, No. 34, Tahun 2006,
tentang jalan dimana pasal 102 menyatakan
bahwa jalan umum bisa dioperasikan manakala
setelah ditetapkan memenuhi persyaratan layak
fungsi secara teknis dan administrative sesuai
dengan pedoman teknis yang ditetapkan oleh
menteri terkait (Kusnandar, 2009). Jalan memiliki
faktor pendorong atau pendukung dengan standar
atau kemampuan jalan menahan angkutan,
kontruksi dan jenis jalan sehingga dapat diketahui
jenis angkuatan yang dapat dan tidak dapat
melewati jalan tersebut agar tidak terjadi

Manajemen Transportasi | 33
kerusakan atau kecelakaan sehingga gerakan
transportasi dapat berjalan dengan lancar.
Nasution (2008) mengatakan, salah satu
faktor pendorong dan pendukung dengan standar
atau kemampuan jalan dalam menahan angkutan
yang melintasnya. Menurut UU No. 1980 standar
jalan baik tersebut didasarkan pada kelas dan
permukaannya. Berdasarkan kelas jalan
dibedakan atas :
1. Jalan kelas satu dengan daya dukung maksimal
sepuluh ton dan lebar rata-rata tujuh meter.
2. Jalan kelas dua dengan daya dukung atau
kapasitas maksimal tujuh ton dan lebar rata-rata
lima meter.
3. Jalan kelas tiga dengan daya dukung maksimal
lima ton dan lebar rata-rata empat meter.
4. Jalan kelas empat dengan daya dukung maksimal
tiga ton dan lebar rata-rata tiga meter

Menurut Soemargono (1992), jalan menurut


permukaannya ditentukan oleh bahan-bahan yang
dipergunakan serta teknik-teknik yang digunakan
atau ditetapkan dalam pekerjaannya sehingga
dibedakan atas:

34 | Manajemen Transportasi
1. Jalan berkonstruksi aspal yaitu jalan yang
lapisan bawahnya diperkeras atau dipadatkan
dengan beberapa lapisan batu, kerikil, dan tanah
pasir sebagai lapisan penutup permukaan jalan
dipergunakan aspal beton yang diproses melalui
ketel dan tungku pemasak aspal.
2. Jalan berkonstruksi batu yaitu jalan yang hanya
dibuat dari atau diperkeras dengan batu kerikil.
3. Jalan tanah yaitu jalan yang belum pernah di
tingkatkan dan hanya terdiri tanah saja.
Jalan tanah yaitu jalan yang belum pernah di
tingkatkan dan hanya terdiri tanah saja.
1. Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan
umum utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,
kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk yang
membatasi secara efesien.
2. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani
angkutan menuju /keluar ke suatu tempat
dengan ciri perjalanan jarak sedang dengan
kecepatan yang sedang dan jumlah jalan masuk
yang dibatasi.
3. Jalan lokal yaitu jalan yang melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat
dengan kecepatan rata-rata rendah atau lambat
dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Manajemen Transportasi | 35
4. Jalan akses yaitu melayani angkutan pedesaan,
dengan ciri-ciri: perjalanan jarak sangat dekat,
kecepatan sangat lamban, dan banyak jalan
masuk persimpangan.
5. Jalan Setapak yaitu melayani perjalanan kaki,
sepeda dan sepeda motor, serta umumnya belum
beraspal.

Menurut Lemhmnas (1997), tersedianya


prasarana jalan yang semakin baik dan luas akan
memperlancar arus pengangkutan manusia dan
barang serta memberikan manfaat yang sangat
besar bagi kesejahteraan penduduk. Maka dengan
demikian prasarana jalan yang baik dan lancar
akan menunjang kelancaran arus pengangkutan
manusia, barang dan jasa serta melancarakan
hubungan antar kota dengan desa dan sebaliknya,
dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat yang nantinya akan lebih
mensejahterakan kehidupan penduduk.
Dalam melancarkan hubungan antar-
daerah, antar-desa, dan kota diperlukan perbaikan
jalan baik jumlah maupun luasnya serta
kualitasnya. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Bintarto (1984), yakni

36 | Manajemen Transportasi
Perluasan jalur-jalur jalan yang menghubungkan
desa dengan kota dan perkembangan di bidang
transportasi sangat
berperan dalam meningkatkan frekuensi
hubungan desa antar kota. Secara umum
kelancaran transportasi sangat dibutuhkan untuk:
1. Memajukan daerah terpencil
2. Melancarkan pemasaran hasil pertanian,
perkebunan, pertambangan industri dan sumber
daya alam lainnya.
3. Mendukung jalannya pemerintahan di daerah
4. Mendukung perkembangan pendidikan,
pariwisata dan kebudayaan
5. Perbaikan tingkat kesehatan masyarakat.
6. Menjaga kesatuan dan kedaulatan bangsa
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
8. Membuka daerah-daerah yang baru

Dengan begitu pentingnya manfaat


transportasi bagi kehidupan manusia,
memerlukan perhatian yang serius secara
kontiniu dari pemerintah dengan melakukan
pembangunan transporatsi antar wilayah yang
nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat

Manajemen Transportasi | 37
dalam meningkatkan kesejahteraan terutama
yang berada di daerah-daerah.

4.2.2. Sarana Transportasi


Sarana adalah barang atau benda bergerak
yang dapat dipakai sebagai alat dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Menurut
Miro (2008) masyarakat pelaku perjalanan
(konsumen jasa transportasi) dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu :
1. Golongan Paksawan (Captive) merupakan
jumlah terbesar di Negara berkembang, yaitu
golongan masyarakat yang terpaksa
menggunakan angkutan umum karena
ketiadaan mobil pribadi. Mereka secara
ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan
menengah ke bawah (miskin atau ekonomi
lemah).
2. Golongan Pilihwan (Choice), merupakan
jumlah terbanyak di Negara-negara maju,
yaitu golongan masyarakat yang mempunyai
kemudahan (akses) ke kenderaan pribadi dan
dapat memilih untuk menggunakan angkutan
umum atau angkutan pribadi. Mereka secara

38 | Manajemen Transportasi
ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan
menengah ke atas (kaya atau ekonomi kuat)

Menurut Miro 2008 secara umum, ada dua


kelompok besar moda transportasi yaitu :
1. Kenderaan Pribadi (Private Transportation),
yaitu : Moda transportasi yang dikhususkan buat
pribadi seseorang dan seseorang itu bebas
memakainya ke mana saja, di mana saja dan
kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga dia
tidak me makainya sama sekali (mobilnya
disimpan di garasi).
2. Kenderaan Umum (Public Transportation),
yaitu: Moda transportasi yang diperuntukkan
buat bersama (orang banyak), kepentingan
bersama, menerima pelayanan bersama,
mempunyai arah dan titik tujuan yang sama,
serta terikat dengan peraturan trayek yang
sudah ditentukan dan jadwal yang sudah
ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus
wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan-
ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini
sudah mereka pilih.

Manajemen Transportasi | 39
Angkutan umum merupakan sarana angkutan
untuk masyarakat kecil dan menengah supaya dapat
melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan
fungsinya dalam masyarakat.\ Warpani (1990),
menyatakan bahwa angkutan umum penumpang adalah
angkutan penumpang yang dilakukan dengan system
sewa atau membayar. Menurut Bangun (1998),
pengertian angkutan umum (public transport) adalah
semua jenis model transportasi yang supply untuk
kebutuhan mobilitas pergerakan barang dan orang, demi
kepentingan masyarakat atau umum dalam memenuhi
kebutuhannya, jenis angkutan berdasarkan
peruntukannya terdiri dari angkutan umum dan
angkutan penumpang, masing-masing dengan jenis
kenderaan dan fasilitas yang berbeda.

Angkutan jalan adalah kenderaan yang


diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan
jalan ini di antaranya adalah :
1. Truk adalah kenderaan bermotor yang beroda
empat atau lebih yang mengangkut barang dengan
kapasitas lebih dari satu ton.
2. Pickup adalah kenderaan bermotor yang berdoa
empat yang mengankut barang dengan kapasitas
muatan kurang dari satu ton.

40 | Manajemen Transportasi
3. Bus merupakan setiap kenderaan bermotor yang
dilengkapi lebih dari delapan tempat duduk tidak
termasuk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
bagasi.
4. Mobil penumpang adalah setiap kenderaan
bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya
delapan tempat duduk tidak termasuk tempat
duduk pengemudi, baik dengan atau tanpa bagasi.
5. Becak merupakan kenderaan bermotor beroda tiga
dengan tempat duduk penumpang di samping
pengemudi.
6. Ojek adalah kenderaan bermotor beroda dua.

Fungsi sarana transportasi adalah untuk


mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat
ke tempat lain, kebutuhan akan angkutan tergantung
fungsi bagi kegunaan seseorang (personal place utility),
maka bermunculan bermacam-macam kenderaan
sebagai alat angkut. Harga barang dan jasa pada
hakekatnya dipengaruhi oleh permintaan akan barang
dan jumlah barang tersedia (demand and supply). Biaya
angkutan merupakan unsur penting dalam produksi
barang yang merupakan faktor pendorong bagi produksi
barang.

Manajemen Transportasi | 41
Jumlah kapasitas tersedia dibandingkan dengan
kebutuhan terbatas, di samping itu permintaan terhadap
jasa transportasi. Permintaan akan jasa transportasi
diturunkan dari keinginan untuk mengikuti kegiatan
yang berada diluar tempat tinggal mereka, dan dalam
kasus untuk mengikuti kegiatan yang berada diluar
tempat tinggal mereka, dan dalam kasus untuk gerakan
barang dari tempat dimana barang itu diambil, atau
dibuat ketempat dimana dikonsumsi (Morlok, 1998).
Menurut Nasution (2008) faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan jasa angkutan adalah
sebagai berikut :
1. Harga jasa angkutan - Harga jasa transportasi
melingkupi banyak macam biaya, dan bukan
sekedar biaya jasa angkutan saja. Namun demikian
sekadar untuk menyederhanakan pemikiran dan
analisis, anggap saja bahwa tarif jasa angkutan
hanya mencerminkan imbalan balas jasa terhadap
pengangkutan agar dapat melihat kepekaan
permintaan jasa angkutan terhadap perubahan
harga/tariff
2. Tingkat pendapatan - Apabila tingkat pendapatan
pemakai jasa transportasi makin meningkat, maka
permintaan jasa transportasi makin meningkat

42 | Manajemen Transportasi
pula karena kebutuhan melakukan perjalanan
makin meningkat.
3. Citra atau image terhadap perusahaan atau moda
transportasi tertentu - Apabila suatu perusahaan
angkutan atau moda angkutan tertentu senantiasa
memberikan kualitas pelayanan yang dapat
memberi kepuasan kepada pemakai jasa
transportasi, maka konsumen tersebut menjadi
pelanggan yang setia. Dengan kualitas pelayanan
yang prima, akan dapat meningkat citra
perusahaan kepada para pelanggannya.

Sedangkan menurut Salim (2000), untuk


mengetahui jumlah permintaan akan jasa angkutan
transportasi, perlu diketahui jumlah permintaan akan
jasa-jasa transportasi yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan jumlah penduduk di suatu daerah,
propinsi dan Negara akan menimbulkan pengaruh
terhadap jumlah penggunaan jasa angkutan
transportasi yang dibutuhkan (pertanian,
perdagangan, perindustrian dan sebagainya).
2. Pembangunan Daerah, dalam pemerataan
pembangunan dan penyebaran penduduk di
daerah, transportasi merupakan penunjang dalam
hal tersebut.

Manajemen Transportasi | 43
3. Pemasaran Hasil Pertanian, hasil-hasil pertanian
yang akan dipasarkan harus didukung oleh
transportasi yang memadai, untuk melancarkan
pemasaran hasil-hasil pertanian.
4. Industrialisasi, pembangunan industri akan
membawa pengaruh terhadap penggunaan dan
jenis jasa-jasa transportasi.
5. Transmigrasi dan Penyebaran Penduduk,
penyebaran penduduk di Indonesia merupakan
salah satu faktor yang menentukan banyaknya
jumlah jasa angkutan yang dibutuhkan disetiap
daerah di Indonesia yang harus dipenuhi oleh
perusahaan pengangkutan.
6. Analisa dan proyeksi akan permintaan jasa
transportasi adalah untuk memenuhi permintaan
akan jasa-jasa transportasi yang baik dan terarah,
agar dapat memenuhi kebutuhan akan jasa
angkutan yang diperlukan oleh masyarakat yang
menggunakan jasa angkutan.

Mobilitas penduduk yang terjadi di suatu wilayah


secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan
jaringan transportasi sebagai pengangkutan, dan untuk
kelancaran arus pengangkutan tidak lepas dari
prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Untuk

44 | Manajemen Transportasi
mendukung semua hal tersebut memerlukan
pembangunan yang terpadu dan terarah.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
melakukan berbagai aktivitas, baik fisik maupun psikhis
guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya
secara maksimal, yang kita ketahui berupa produksi,
distribusi dan konsumsi yang merupakan kegiatan inti
makhluk sosial. Salah satu rangkaian aktivitas itu berupa
kegiatan menggunakan moda transportasi sebagai salah
satu kebutuhan yang cukup penting untuk menunjang
kelancaran dalam bertansaksi ekonomi. Jika dilihat dari
segi sosial dan budaya, transportasi berguna sebagai
sarana untuk berhubungan dan saling mengunjungi
sesama makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Sementara, bila dilihat dari sudut pandang politik dan
pertahanan, alat transportasi dapat memperkokoh
persatuan dan kesatuan, keandalan sistem dan sarana
berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik suatu
negara melalu aparat keamanan dan memberi rasa aman
dan tentram.
Dari semua kegunaan transportasi di atas tentu
sangat dibutuhkan suatu pengaturan, pengawasan dan
pengorganisasian yang apik dari suatu institusi agar man
faat dari moda transportasi tersebut bisa tetap
dipertahankan dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan

Manajemen Transportasi | 45
pengguna, maka dari itu perlu adanya manajemen
transportasi di suatu wilayah yang pasti memiliki
mobilitas ekonomi yang beragam. Kegiatan transportasi
bukan, suatu tujuan melainkan mekanisme untuk
mencapai tujuan.
Menurut Setijowarno dan Frazila (2001),
pergerakan orang dan barang dari suatu tempat ke
tempat lainnya mengikuti 3 (tiga) kondisi yaitu :
1. Pelengkap, relatif menarik antara dua atau lebih
tujuan
2. Keinginan untuk mengatasi jarak, dimana sebagai
perpindahan yang diukur dalam kerangka waktu
dan uang yang dibutuhkan untuk mengatasi jarak
dan teknologi terbaik untuk mencapainya
3. Kesempatan intervensi berkompetisi di antara
beberapa lokasi untuk memenuhi kebutuhan dan
penyediaan. Untuk mencapai pergerakan yang
cepat, aman, nyaman dan sesuai dengan
kebutuhan akan kapasitas angkut maka
diperlukan suatu fasilitas atau prasarana yang
mendukung pergerakan tersebut. Penyediaan
fasilitas untuk mendukung dari pergerakan
tersebut menyesuaikan dengan jenis moda yang
digunakan.

46 | Manajemen Transportasi
Pemilihan moda transportasi tergantung dan
ditentukan dari beberapa faktor yang ada antara lain:
1. Segi pelayanan
2. Keandalan
3. Keandalan dalam bergerak
4. Keperluan
5. Keselamatan dalam perjalanan
6. Fleksibilitas
7. Biaya
8. Tingkat Polusi
9. Jarak Tempuh
10. Penggunaan bahan bakar
11. Kecepatan gerak

Masing-masing moda transportasi menurut


Setijowarno dan Frazila (2001), memiliki ciri-ciri
operasional yang berlainan yaitu dalam hal :
1. Kecepatan, menunjukkan beberapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk bergerak antara dua lokasi
2. Tersedianya pelayanan (availability of services),
menyangkut kemampuan untuk
menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi
3. Pengoperasian yang diandalkan (dependability of
operations), menunjukkan perbedaan-perbedaan

Manajemen Transportasi | 47
yang terjadi antara kenyataan dan jadwal yang
ditentukan
4. Kemampuan (capability), merupakan kemampuan
untuk dapat menangani segala bentuk dan
keperluan akan angkutan
5. Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau
hubungan yang dijadwalkan

48 | Manajemen Transportasi
BAB V
MODA TRANSPORTASI

5.1. Pendahuluan
Moda transportasi merupakan istilah untuk
menyatakan alat angkut yang digunakan untuk
berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda
yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat
dikelompokkan atas moda yang berjalan di darat,
berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda
yang terbang di udara. Moda yang di darat juga masih
bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta api,
dan moda pipa (Wikibuku bahasa Indonesia. 2022).
Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar
dengan 17 ribuan pulau hanya bisa terhubungkan
dengan baik dengan sistem transportasi multi moda,
tidak ada satu moda pun yang bisa berdiri sendiri,
melainkan saling membutuhkan. Masing-masing moda
mempunyai keunggulan dibidangnya masing-masing.
Pemerintah berfungsi untuk mengembangkan keseluruh
moda tersebut dalam rangka menciptakan sistem
transportasi yang efisien, efektif, dan dapat digunakan
secara aman dalam menempuh perjalanan dengan cepat

Manajemen Transportasi | 49
dan lancar (Admin, 2022 dan Wikibuku bahasa
Indonesia. 2022).
Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda
transportasi yang terlibat saling berhubungan terangkai
dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas). Masing-
masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis
yang berbeda dan pemanfaatannya disesuaikan dengan
kondisi geografis daerah layanan (Admin, 2022 dan
Wikibuku bahasa Indonesia. 2022).
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah
tatanan transportasi yang terorganisasi secara
kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi
kereta api, transportasi sungai, danau, dan
penyeberangan, transportasi laut serta transportasi
pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan
prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan
dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi
yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan
orang dan atau barang, yang terus berkembang secara
dinamis (Admin, 2022 dan Wikibuku bahasa Indonesia.
2022).

50 | Manajemen Transportasi
5.2. Pengertian
Moda adalah bentuk atau jenis (tentang
transportasi) (KBBI, 2012b).
Transportasi adalah pengangkutan barang oleh
berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan
teknologi. Arti lainnya dari transportasi adalah perihal
(seluk-beluk) transpor (KBBI, 2012a).

5.3. Transportasi
Morlok (1978) mendefinisikan transportasi
sebagai “suatu kegiatan, sistem, atau hal yang sedang
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya”. Sistem lebih spesifik, transportasi didefinisikan
sebagai “kegiatan pemindahan orang dan barang dari
suatu tempat ke tempat lainnya” (Andi Ibrahim Yunus,
65:2023).
Transportasi manusia atau barang biasanya
bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu
permintaan akan jasa transportasi dapat disebut sebagai
permintaan turunan (derived demand) yang timbul
akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa
lainnya. Dengan demikian permintaan akan transportasi
baru akan ada apabila terdapat factor- faktor
pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak

Manajemen Transportasi | 51
berdiri sendiri, melainkan tersembunyi dibalik
kepentingan yang lain (Edward K. Morlok, 1984).

5.3.1. Unsur Transportasi


Ada 5 (lima) unsur pokok transportasi,
diantaranya:
1. Manusia, yang membutuhkan transportasi.
2. Barang, yang dibutuhkan manusia.
3. Kendaraan, sebagai sarana transportasi.
4. Jalan, sebagai prasarana transportasi.
5. Organisasi, sebagai pengelola transportasi
Parta (Ibeng, 2023 dan Zaenuddin, 2022).

Sebagian besar kegiatan atau aktivitas


manusia sehari-hari itu berhubungan dengan
penggunaan alat transportasi. Dengan alat
pengangkutan itu maka manusia akan lebih mudah
untuk berpindah tempat atau juga memindahkan
barang ke tujuan tertentu (Parta Ibeng, 2023).

5.3.2. Fungsi Transportasi


Alat transportasi ini memiliki beberapa fungsi
utama bagi manusia. Di bawah ini merupakan
beberapa fungsi transportasi diantaranya sebagai
berikut:

52 | Manajemen Transportasi
1. Sebagai alat untuk memudahkan kegiatan
manusia sehari-hari.
2. Sebagai alat untuk membantu
melancarkan proses perpindahan arus
manusia dan atau barang keperluan
manusia ke berbagai wilayah.
3. Sebagai media yang dapat membantu
menunjang pertumbuhan dan
perkembangan pembangunan di daerah
tertentu.
4. Sebagai media yang dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
nasional melalui bisnis jasa transportasi
(Auto2000, 2021 dan Parta Ibeng, 2023).

Fungsi transportasi ini sudah dapat dirasakan


dengan memperhatikan wilayah sekitar. Ketika
pembangunan di suatu wilayah semakin maju, itu
berarti ada dukungan transportasi yang semakin
baik (Auto2000, 2021).

5.3.3. Manfaat Transportasi


Secara umum, manfaat transportasi ini dapat
dibagi menjadi empat (4). Beberapa manfaat
transportasi ini diantaranya sebagai berikut:

Manajemen Transportasi | 53
1. Manfaat Bagi Ekonomi
Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar
kegiatan atau aktivitas ekonomi yang
dilakukan oleh manusia itu membutuhkan
transportasi dalam memindahkan manusia,
hewan, serta barang.
Artinya, Tiap-tiap transaksi ekonomi yang
terjadi itu melibatkan bisnis jasa angkutan.
Tanpa adanya jasa transportasi tersebut
maka kegiatan atau aktivitas ekonomi itu
akan berjalan sangat lambat, atau juga bahkan
bisa jadi lumpuh.
2. Manfaat Bagi Sosial
Manusia ini merupakan mahluk sosial yang
selalu membutuhkan antara satu sama
lainnya. Dengan adanya transportasi ini maka
akan memudahkan didalam berinteraksi satu
sama lain.
Adapun manfaat transportasi bagi sosial
diantaranya sebagai berikut ;
a. Mempercepat proses perpindahan
manusia dari 1 (satu) tempat ke tempat
lainnya.
b. Memudahkan pada proses pertukaran
informasi dari tiap-tiap daerah.

54 | Manajemen Transportasi
c. Menjadi sarana pelayanan bagi seluruh
masyarakat, baik itu perorangan atau juga
kelompok.
d. Membuka peluang bisnis pada bidang jasa
angkutan atau juga perjalanan.
3. Manfaat untuk Kewilayahan
Indonesia sendiri terdiri dari banyak pulau
sehingga dari hal tersebut dibutuhkanlah alat
transportasi supaya dapat menjangkau tiap-
tiap daerah di negara ini. Itulah sebabnya
mengapa pembangunan prasarana guna
transportasi (jalan raya serta tol laut)
tersebut sangat dibutuhkan supaya daerah-
daerah yang berada di pedalaman juga dapat
dijangkau dengan mudah sehingga dari hal
tersebut proses pemenuhan berbagai
kebutuhan pada daerah iut juga dapat
dilakukan dengan cepat.
4. Manfaat Secara Politis
Transportasi ini juga memiliki manfaat secara
politis, khususnya di Indonesia. Dibawah ini
merupakan beberapa manfaat transportasi
secara politis diantaranya sebagai berikut ;
a. Mempersatukan tiap-tiap wilayah
Indonesia.

Manajemen Transportasi | 55
b. Meningkatkan keamanan negara
Indonesia.
c. Memudahkan didalam perluasan
pelayanan bagi masyarakat.
d. Memudahkan dalam mengakses tempat-
tempat tertentu, termasuk pada saat
terjadi bencana.

5.4. Pengertian Moda Transportasi


Moda Transportasi ialah sebutan bagi orang-orang
gunakan buat menyatakan alat angkut buat berpindah
berasal suatu daerah ke daerah yang lain. Moda inilah
yang nanti akan membantu kita buat mempermudah
pada beranjak kemana saja (Admin, 2022).
Pengelompokan ini juga memperhatikan medium
(kawasan berjalan) serta kecenderungan karakteristik
fisik berasal bermacam-macamberagam moda. Moda
Transportasi ini memiliki beberapa jenis, dari moda
yang berkiprah pada darat, moda yang berkecimpung di
bahari atau perairan, dan moda yang berkecimpung di
udara juga ada. Pengelompokan ini tidak hanya di darat,
bahari, dan udara saja, akan tetepi masih terdapat jua
asal turunan dari pengelompokan-pengelompokan
diatas (Admin, 2022).

56 | Manajemen Transportasi
5.5. Jenis-Jenis Moda Transportasi
5.5.1. Moda Transportasi Darat
Transportasi darat ini merupakan semua
moda transportasi yang beroperasi untuk
mengangkut orang, hewan, dan barang melalui
darat, bawah tanah (subway), atau melayang
(flyover).
Transportasi darat mempunyai beberapa
karakteristik, dan kelebihan, serta kekurangan
(Admin, 2022).
a. Karakteristik transportasi darat.
Adapun beberapa karakteristik transportasi
darat, berupa:
1) Melayani secara door to door.
2) Mudah dikembangkan.
3) Memberikan kebebasan buat pengendara.
4) Biaya operasional terjangkau (Admin,
2022).
b. Kelebihan transportasi darat.
Adapun beberapa keuntungan transportasi
darat, berupa:
1) Mudah menyampaikan pelayanan dan
sangat memungkinkan untuk mengubah
tujuan atau tempat yang akan dituju.

Manajemen Transportasi | 57
2) Mampu mencapai tempat yang ingin dituju
secara mudah.
3) Memungkinkan digunakan sebagai alat
pengangkutan barang yang tidak terlalu
besar dan berat.
4) Dapat mempersingkat waktu bepergian
dengan menggunakan jalan lain.
5) Dapat dipergunakan untuk penyampaian
informasi (Admin, 2022).
c. Kekurangan transportasi darat.
1) Memerlukan pemeliharaan secara rutin.
2) Memungkinkan keterlambatan.
3) Sangat sering terjadi penundaan.
4) Memungkinkan terjadi kemacetan,
kecelakaan, dan kebisingan.
5) Menimbulkan polusi yang banyak (Admin,
2022).
d. Jenis moda transportasi darat.
Moda transportasi darat terdiri dari 4 (empat)
jenis, yaitu:
1) Transportasi jalan raya.
Adapun unsur transportasi ini, berupa
lintasan jalan sebagai prasarana
transportasi dan kendaraan sebagai
sarana transportasi. Jenis moda

58 | Manajemen Transportasi
transportasi ini paling banyak digunakan,
karena mampu membeli, memiliki, dan
mempergunakannya. Jenis moda
transportasi yang sering digunakan
berupa kendaraan roda dua dan roda
empat (Admin, 2022).
2) Transportasi Jalan Rel
Transportasi jalan rel umumnya
menggunakan media rel sebagai lintasan
untuk berjalan. Jenis moda transportasi
yang sering digunakan berupa kereta api.
Transportasi ini menggunakan bahan
bakar disel dan listrik sebagai daya untuk
menggerakan kendaraan. Transportasi
jalan rel terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu:
lintasan rel, sebagai prasarana
transportasi; stasiun, sebagai tempat
pemberhentian untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang atau barang; dan
kereta, sebagai sarana transportasi untuk
memuat penumpang atau barang (Admin,
2022).
3) Transportasi Pipa
Transportasi pipa umumnya digunakan PT
atau perusahaan untuk keperluan yang

Manajemen Transportasi | 59
berhubungan dengan sumber daya alam,
untuk mengangkut barang berupa benda
cair (air dan minyak), gas, dan barang
lainnya. Lintasan pipa sebagai prasarana
transportasi dapat dipasang di bawah
tanah mengikuti jalan raya (Admin, 2022).
4) Tranportasi Gantung
Transportasi gantung umumnya
digunakan untuk saran wisata, tidak
dipergunakan untuk transportasi sehari-
hari. Transportasi gantung paling banyak
dipergunakan di negara maju. Hal ini
terjadi sebab di negara maju mereka tidak
mempunyai tempat tinggal yang terlalu
besar (Admin, 2022).
Transportasi gantung memiliki gerbong
pengangkut sebagai sarana transportasi
dan lintasan kabel baja sebagai prasarana
Transportasi (Admin, 2022).

5.5.2. Moda Transportasi Air


Transportasi darat ini merupakan semua
moda transportasi yang beroperasi untuk
mengangkut orang, hewan, dan barang melalui laut,
sungai, atau kanal.

60 | Manajemen Transportasi
Transportasi ini umumnya bergerak di laut
atau sungai yang bersifat alami, atau buatan
manusia berupa kanal. Moda transportasi air
umumnya dipergunakan untuk menyeberangi laut
atau sungai yang tidak mampu manusia
melewatinya. Transportasi selain dipergunakan
untuk mengangkut orang atau barang bisa
dipergunakan untuk tujuan pariwisata (Admin,
2022).
Pelabuhan artinya prasarana yang digunakan
menjadi kawasan untuk berlabuhnya kapal dan
daerah buat insan serta barang menunggu atau bisa
pula buat hal-hal lainya. Moda tranportasi air ini
bersifat hanya buat peralihan, maka pelabuhan
wajib mampu digunakan buat menghubungkan
transportasi darat, serta harus dilengkapi
menggunakan banyak sekali beragam kemudahan
dan ketenangan jua.
Transportasi air mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan (Admin, 2022).
a. Kelebihan transportasi air.
Adapun beberapa kelebihan transportasi air,
berupa:
1) Harganya lebih murah.
2) Lintasanya bersifat alami.

Manajemen Transportasi | 61
3) Dapat menggunakan lintasan berbeda.
4) Menimbulkan polusi yang sedikit.
5) Dapat menjadi alat transportasi,
tergantung pada bentuk, ukuran, dan
penggunaanya.
6) Dapat digunakan sebagai pengangkutan
penumpang dan barang.
7) Dapat digunakan perahu dayung yang
sederhana.
8) Dapat dipergunakan untuk usaha
angkutan ukuran besar.
9) Dapat digunakan sebagai kapal laut.
b. Kekurangan transportasi air.
Adapun beberapa kekurangan transportasi
air, berupa:
1) Tidak sesuai untuk mengangkut barang
yang cepat sekali rusak atau membusuk.
2) Tidak sesuai digunakan untuk keperluan
jarak dekat.
3) Rutenya tidak fleksibel.
4) Pembangunan prasarana kanal yang
memerlukan biaya mahal (Admin, 2022).

62 | Manajemen Transportasi
Kapal laut terdiri dari 3 (tiga) jenis, antara
lain:
1) Kapal berukuran kecil, dapat digunakan
untuk pesiar.
2) Kapal dagang, biasanya dipergunakan
untuk pengangkutan penumpang dan
barang.
3) Kapal penolong, digunakan sebagai kapal
spesifik, misalnya: kapal keruk, kapal
patroli, dan kapal pemandu.

Umumnya transportasi air bersifat regional,


tetapi ada yang bersifat internasional.
Moda transportasi air yang dipergunakan
sebagai kapal pengangkut barang memegang
peranan penting untuk menekan biaya transportasi,
dan mampu mengangkut barang dalam jumlah
besar (Admin, 2022).

5.5.3. Moda Transportasi Udara


Transportasi darat ini merupakan semua
moda transportasi yang beroperasi untuk
mengangkut orang, hewan, dan barang melalui
udara.

Manajemen Transportasi | 63
Moda transportasi udara memiliki
karakteristik yang sangat berbeda yaitu perjalanan
sangat cepat dan dapat menjangkau seluruh wilayah
yang tidak dapat dijangkau oleh jenis transportasi
yang lain. Hal ini disebabkan karena moda
transportasi ini menggunakan lintasan
penerbangan ruang angkasa. Lintasan ini
ditentukan oleh batas ketinggian, kerendahan, dan
lebar bidang datarnya, sehingga dapat membentuk
lintasan bertingkat, dan sejajar di angkasa (Admin,
2022).
Moda transportasi udara mempunyai bandar
udara atau pelabuhan yang dikhususkan untuk
penerbangan. Bandar udara adalah terminal
angkutan yang didalamnya terdapat sarana dan
prasarana pendukung, Sebab itu, bandar udara
merupakan salah satu dari beberapa kemudahan
transportasi yang diperoleh untuk dipergunakan
(Admin, 2022).
Moda jenis ini memerlukan pengawasan
untuk konvoi lalu lintas udara sebagai akibatnya
menghindari kecelakaan udara, pengawasan ini
diatur pada 2 (dua) peraturan, yaitu VFR (Visual
Flight Rule) dan IFR (Instrument Flight Rule)
(Admin, 2022).

64 | Manajemen Transportasi
Transportasi udara mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan (Admin, 2022).
a. Kelebihan transportasi udara.
Adapun beberapa kelebihan transportasi
udara, berupa:
1) Cepat dan efisien pergerakannya.
2) Sesuai untuk mengangkut barang yang
cepat sekali membusuk dan barang
penting lainnya.
3) Dapat digunakan untuk mencapai daerah
yang tak mampu dijangkau dengan
transportasi lainnya.
4) memungkinkan untuk beranjak bebas
serta tanpa hambatan (Admin, 2022).
b. Kekurangan transportasi udara
Adapun beberapa kekurangan transportasi
udara, berupa:
1) Biayanya mahal.
2) Sangat berpengaruh terhadap cuaca.
3) Pemeliharaanya sangay mahal.
4) Pesawat yang besar tidak dapat
menggunakan bandara yang kecil, dan
tidak dapat juga untuk wilayah yang tidak
mempunyai bandara.

Manajemen Transportasi | 65
5) suara yang disebabkan sangat bising dan
polusi yang tinggi (Admin, 2022).

66 | Manajemen Transportasi
BAB VI
PERMINTAAN DAN PENAWARN
TRANSPORTASI

Indonesia merupakan negara kepulauan yang


memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah
735.355 mil persegi. Indonesia menempati peringkat
keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia
(sekitar 220 juta jiwa). Bisa dibayangkan, tanpa sarana
transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan
(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial,
budaya, dan sebagainya.
Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi
merupakan tulang punggung perekonomian nasional,
regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi
memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan
transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan
keterpaduan jaringan. Sarana transportasi yang ada di
darat, laut, maupun udara memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi

Manajemen Transportasi | 67
antara daerah satu dengan daerah lain. Distribusi
barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah
dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat
menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan
berbagai wilayah di Indonesia.
Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu
dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil
produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang
ada. Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi
(economy of scope), dan keterkaitan
(interconnectedness) harus tetap menjadi pertimbangan
dalam pengembangan transportasi dalam kerangka
desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap
didengungkan akhir-akhir ini. Ada satu kata kunci ini di
sini, yaitu integrasi, di mana berbagai pelayanan
transportasi harus ditata sedemikian rupa sehingga
saling terintegrasi, misalnya truk pengangkut kontainer,
kereta api pengangkut barang, pelabuhan peti kemas,
dan angkutan laut peti kemas, semuanya harus
terintegrasi dan memungkinkan sistem transfer yang
terus menerus (seamless)
Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan
komoditas harus dapat dipenuhi oleh sistem
transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta

68 | Manajemen Transportasi
pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien.
angkutan udara, darat, dan laut harus saling terintegrasi
dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu
menunjang pembangunan nasional. Transportasi jika
ditilik dari sisi sosial lebih merupakan proses afiliasi
budaya di mana ketika seseorang melakukan
transportasi dan berpindah menuju daerah lain maka
orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam
bingkai kemajemukan Indonesia.
Di samping itu sudut pandang sosial juga
mendeskripsikan bahwa transportasi dan pola-pola
transportasi yang terbentuk juga merupakan
perwujudan dari sifat manusia. Contohnya, pola
pergerakan transportasi penduduk akan terjadi secara
massal dan masif ketika mendekati hari raya. Hal ini
menunjukkan perwujudan sifat manusia yang memiliki
tendesi untuk kembali ke kampung halaman setelah
lama tinggal di perantauan. Pada umumnya
perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-
negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah
masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada.

Manajemen Transportasi | 69
Kebanyakan dari Negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang
integral dari pembangunan perekonomian.
Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan,
bandara, dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi
berganda (multiplier effect) yang cukup besar, baik
dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam
memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian
lokal dan regional.
Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata
rantai jaringan distribusi barang dan penumpang telah
berkembang sangat dinamis serta berperan dalam
menunjang pembangunan politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun pertahanan keamanan. Pertumbuhan
sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi
secara langsung sehingga transportasi mempunyai
peranan yang penting dan strategis. Keberhasilan sektor
transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam
menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi
nasional, regional dan lokal, stabilitas politik termasuk
mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang
diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi
antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas
keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.

70 | Manajemen Transportasi
Secara umum, transportasi dibedakan dalam
beberapa jenis yaitu:
1. Transportasi udara
2. Transportasi laut
3. Transportasi darat

Rustian Kamaludin (1986), manfaat dari adanya


transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Nilai guna tempat (Place Utility)
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi
atau nilai guna dari suatu barang atau komoditi
yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu
tempat ke tempat lainnya yang mempunyai nilai
kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah
dimana barang tersebut mempunyai nilai
kegunaan yang lebih besara yang biasanya
diukur dengan uang (interens of money)
2. Nilai guna waktu (Time Utility)
Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan menyediakan
barang-barang, tidak hanya dimana mereka
membutuhkan, tetapi dimana mereka perlukan.

Manajemen Transportasi | 71
6.1. Transportasi dan distribusi fisik
Pengertian Transportasi secara umum adalah
rangkaian kegiatan memindahkan/ mengangkut barang
dari produsen sampai kepada konsumen dengan
menggunakan salah satu moda transportasi, yang dapat
meliputi moda transportasi darat, laut/ sungai maupun
udara. Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen
sampai kepada konsumen lazim disebut rantai
transportasi (chain of transportation).
Tiap sektor disebut mata rantai (link) yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi. Kelancaran dan
kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata rantai
yang terlemah dari rangkaian kegiatan transportasi
tersebut, sampai pada mata rantai yang terkuat.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri
karena produsen mempunyai kepentingan agar
barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat
waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang
dalam kondisi baik.
Di Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti
mencakup sama dengan pengertian distribusi dalam
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10 tahun
1988 tanggal 26 Februari 1988 tentang Jasa pengurusan
Transportasi , pasal 1 berbunyi : ‘yang dimaksud dengan
jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding)

72 | Manajemen Transportasi
dalam keputusan ini adalah usaha yang ditunjukan
untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk
mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi
terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang
melalui transportasi darat, laut, dan udara yang dapat
mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,
pengepakan, penundaan, pengukuran, penimbangan,
pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan
dokumen, perhitungan biaya angkut, klaim, asuransi atas
pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya
biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang
barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh
yang berhak menerimanya’.
Transaksi perdagangan adalah proses pemindahan
barang dari penjual kepada pembeli dengan pembayaran
yang dilakukan pembeli kepada penjual. Beralih atau
perpindahan barang dagangan tersebut dapat terjadi
melalui :
1. Dari gudang (stock) yang dimiliki penjual,
menuju gudang/tempat yang ditunjukan oleh
pembeli
2. Dari pabrik di mana barang tersebut diproduksi
menuju gudang/tempat yang ditunjuk oleh
pembeli

Manajemen Transportasi | 73
3. Dari gudang/daerah pertanian atau perkebunan
dimana barang (hasil pertanian) tersebut
dihasilkan
4. Dari lokasi pertambangan (barang tambang)
menuju gudang/tempat pabrik di mana hasil
tambang tersebut dibutuhkan jadi bahan baku

6.1.1. Hinterland Dan Intermoda


Transportasi
Hinterland adalah daerah belakang suatu
pelabuhan. Luas suatu hinterland relatif dan
tidak mengenal batas administratif suatu daerah,
provinsi atau batas suatu negara tergantung
kepada ada atau tidaknya pelabuhan yang
berdekatan dengan daerah tersebut. Intermoda
Transportasi adalah Pengangkutan barang atau
penumpang dari tempat asal sampai ketempat
tujuan dengan menggunakan lebih dari satu
moda transport tanpa terputus dalam arti biaya,
pengurusan adminisratif, dokumentasi dan
adanya satu pihak yang bertanggung jawab
sebagai pengangkut.
Pelayanan intermoda transportasi disebut
pula pelayanan dari pintu ke pintu (door to door

74 | Manajemen Transportasi
service). Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan
dalam hal intermoda transportasi, yaitu :
1. Aspek teknis - Secara teknis harus ada
hubungan tiap moda dengan fasilitas yang
digunakan untuk menangani jenis barang
atau kemasan yang dibawa.
2. Aspek dokumentasi/file - Hanya ada satu
macam dokumen pengangkutan yaitu yang
dikeluarkan oleh yang bertindak sebagai
pengangkut.
3. Aspek tanggungjawab (liability) - Dalam
pelaksanaan intermoda transportasion
hanya satu pihak yang bertanggung jawab
terhadap terselenggaranya transportasi.

Dari segi nasional ada beberapa faktor


yang harus diciptakan agar intermoda
transportation ini berhasil mencapai tujuannya :
1. Prasarana dan sarana transportasi dan
komunikasi yang baik, dari/ke hinterland.
2. Peraturan perundang undangan yang
mendukung yang menyangkut dokumen
pengangkutan, prosedur bea cukai,
pertanggungan jawab pengangkutan

Manajemen Transportasi | 75
(liability) termasuk terminal operator
liability.
3. Keserasian hubungan antarmoda baik
secara teknis maupun sistem operasi 4.
Tersedianya informasi yang akurat
tentang kegiatan transportasi.

6.1.2. Lokasi Dan Transportasi


Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penentuan lokasi
industri/pabrik adalah tersedianya jasa
pengangkutan. Transportasi merupakan faktor
yang penting diperhatikan, karena aktivitas
pengangkutan meliputi mengangkut
memindahkan sampai ke tempat tujuan yang
membutuhkan biaya pula. Sebaiknya
pabrik/industri didirikan di daerah yang
mempunyai fasilitas pengangkutan, seperti
tersedianya jalan-jalan, kendaraan ke pabrik,
dekat dengan stasiun kereta api atau pelabuhan,
sehingga pabrik tersebut mudah dihubungi.
Dalam analisis lebih lanjut untuk
menentukan lokasi industri/ pabrik, sebagai
patokan utama ialah biaya transportasi.

76 | Manajemen Transportasi
Penentuan lokasi perusahaan dapat ditempatkan
pada lokasi yaitu :
1. Terpusat pada sumber bahan baku
2. Dipusatkan dekat pasar.
3. Ditempatkan pada sumber daya manusia.
4. Penempatan di mana saja, setiap lokasi
sama yang disebut junction yaitu jarak
antara ketempat sumber bahan baku pasar
dan SDM sama

6.1.3. Manajemen Angkutan/ Lalu Lintas


Traffic dapat didefinisikan pengangkutan
penumpang dan muatan dengan alat angkutan
dari suatu tempat ke tempat lain. Angkutan
penumpang (passanger traffic) angkutan
penumpang dapat dilihat dari beberapa segi
yaitu :
1. Pengangkutan penumpang antarkota
dengan kendaraan.
2. Alat pengangkutan yang digunakan adalah
bus, mobil, sedan, angkutan kereta api,
angkutan menggunakan kapal laut dan
pengangkutan dengan pesawat udara.
3. Selain itu pengangkutan penumpang
penyebaran secara geografis yaitu

Manajemen Transportasi | 77
transmigrasi, angkutan turis dalam negeri
dan luar negeri ke daerah daerah.
Angkutan muatan (barang), jumlah
muatan yang diangkut untuk antar-kota
menggunakan berbagai bagai jenis moda
transportasi antara lain menggunakan kereta
api, truk, container (sistem peti kemas), kapal,
dan tongkang yang ditarik oleh tugboat. Barang-
barang umum yang diangkut dalam jumlah besar
atau partai kecil. Distribusi pengangkutan
barang barang berbeda menurut volume yang
diangkut, pengiriman barang dalam jumlah besar
maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang
diangkut pun berbeda.
Untuk pengangkutan domestik dan
perdagangan internasional ada pola tertentu
yang digunakan untuk lalu lintas muatan
(barang). Arus barang dan lembaga penyalur
komoditi yang dimanfaatkan dalam rangka
pengiriman barang melalui pengangkutan perlu
di analisis mengenai lalu lintas muatan (traffic).

Analisis Traffic
Tujuan dari analisis traffic ini adalah :

78 | Manajemen Transportasi
1. Untuk menentukan tempat pemasaran dan
pemanfaatan angkutan yang tersedia.
2. Bahan pertimbangan untuk pelayanan,
bagi sumber pendapatan dan tarif
angkutan.
3. Menentukan pengaruh dari persaingan
sempurna, dalam mengangkut barang
barang serta pertimbangan untuk
penentuan tarif jasa angkutan.
4. Untuk mengembangkan pasar baru serta
penemuan sumber sumber bahan baku.

6.1.4. Material handling dan transportasi


Pengertian material handling merupakan
kegiatan mengangkat, mengangkut, dan
meletakkan bahan-bahan dan barang-barang
dengan menggunakan alat transportasi. Dalam
material handling yang harus diperhatikan
adalah peralatan (alat angkut) yang digunakan
alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan utama
dari material handling ialah memindahkan
barang dari satu titik ke titik lain dengan biaya
minimum tanpa ada pengulangan (delay) untuk
pengangkutan tersebut

Manajemen Transportasi | 79
Adapun jenis alat material handling yang
digunakan terdiri dari :
1. Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam
pabrik untuk proses produksi.
2. Derek (crane)
3. Forklift
4. Kereta Api
5. Truk
6. Container (transtanier)
7. Chasis/Trailer
8. Top Loader

Sejalan dengan kemajuan teknologi


angkutan dewasa ini untuk pengiriman barang
banyak digunakan peti kemas (container)
terutama pelay

6.1.5. Dokumen angkutan


Dalam pengiriman barang dibutuhkan
beberapa dokumen dalam pengangkutan yang
disebut transportation ducuments. Di bawah ini
diberikan beberapa contoh dokumen dalam
transportasi
Dokumen pengiriman barang - Suatu
perusahaan ekspedisi yang melaksanakan

80 | Manajemen Transportasi
pengiriman barang menggunakan shipment
document sebagai bukti bagi penerima barang
nantinya, bahwa barang barang tersebut telah
diangkut oleh perusahaan ekspedisi.
Surat muatan (bill of loading) - Di dalam
bill of loading diadakan kontrak barangbarang
yang diangkut, hal mana sipengirim barang akan
menyerahkan kepada sipenerima atas dasar
perjanjian yang telah dibuat. Ada pun tujuan
daripada bill of lading ialah :
a) Si penerima akan menerima barang dalam
kondisi baik.
b) Pengangkutan berdasar isi kontrak yang
telah dibuat.
c) Semua transaksi dalam pengangkutan
dijelaskan dalam perjanjian.

Dokumen bagi manajemen - Ada beberapa


jenis manajemen dokumen yaitu :
a) Kontrak. Dalam kontrak dijelaskan jangka
waktu, dan asal/tujuan pengiriman
barang.
b) Tarif. Untuk angkutan harus jelas tarif yang
dihitung untuk pengangkutan tersebut.

Manajemen Transportasi | 81
c) Polis asuransi. Selama dalam perjalanan
barang barang yang diangkut
diasuransikan terdiri dari : Asuransi atas
kerugian barang dan asuransi atas
kerusakan barang barang
d) Biaya biaya/cost. Dalam pengangkutan
yang diperhitungkan adalah biaya uang
tambang.
e) Cif (cost insurance and freight). Selama
dalam pengangkutan yang diperhitungkan
adalah biaya, asuransi dan uang tambang.
f) Franco gudang. Artinya si pengirim/si
penjual barang hanya bertanggung jawab
atas barang sampai masuk ke dalam
gudang.
g) Manifest, yaitu surat muatan yang dibawa
oleh nahkoda kapal memuat seluruh
barang barang dan penumpang yang
diangkut.

6.1.6. Transportasi barang dalam SCM


Kegiatan proses
perpindahan,pergerakkan,pengangkutan dan
pengalihan barang atau muatan yang
memerlukan alat dan peralatan pendukung yang

82 | Manajemen Transportasi
sesuai untuk menjamin kelancaran operasional
dan ketepatan waktu suplai.

6.1.7. Manfaat Transportasi Barang


1) Transportasi barang berpengaruh atas
ketersediaan bahan baku dan barang jadi.
2) Transportasi barang memungkinkan
bahan baku pabrik pembuat untuk proses
produksi dan barang jadi di distributor dan
retailer untuk penjualan selalu tersedia
tepat waktu.
3) Transportasi barang berpengaruh atas
biaya produksi dan penentuan harga
barang.
4) Transportasi barang berpengaruh atas
stabilitas harga pasar. Sistem Transportasi
yang efisien dan cepat akan menjamin
stabilitas harga pasar.
5) Transportasi barang berpengaruh atas
daya saing perusahaan. Bila biaya
transportasi rendah maka harga jual
barang menjadi murah,sehingga
perusahaan dapat meningkatkan daya
saing.

Manajemen Transportasi | 83
6.1.8. Pengaruh Transportasi Terhadap
Keputusan Pemasaran
1) Produk - Setiap produk pasti
membutuhkan pengaturan dalam
pembuatannya. Tingkat kemudahan atau
kesulitan dalam pengakutan produk yang
disebabkan karena bentuk barang, biaya
transportasi, ketersediaan peralatan
transportasi, dan kapasitas dari barang
tersebut untuk memindahkan produk akan
mempengaruhi banyak hal dari keputusan
pembuatan produk.
2) Harga - Transportasi adalah biaya variabel
sehingga ada pengaruh yang nyata pada
harga. Hal inimenyebabkan perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap barang
yang diproduksi dan jasayang digunakan,
sehingga dapat menutupi biaya dan
menghasilkan keuntungan. Ketidak
efisiensi dan biaya yang berlebih akibat
kesalahan transportasi akan
mengakibatkan naiknyaharga.
3) Pasar yang Dituju – Di mana seharusnya
produk dipasarkan atau dijual?
Kemampuan menjual jasa pada berbagai

84 | Manajemen Transportasi
macam pasar dipengaruhi banyak factor
termasuk di dalamnya
ketersediaantransportasi yang cukup
memadai, biaya transportasi dan
kemampuan alat transportasi tersebut
mengantar barang tepat waktu.
4) Pembelian - Apa yang dibeli dapat dengan
mudah dicerminkan oleh alat angkutnya.
Ketersediaan,kemampuan, dan biaya
transportasi terhadap produk baik itu
berupa bahan baku, onderdil, komponen
produk atau barang jadi sangat
mempengaruhi terhadap apa, kapan, dan
dimana produk tersebut dibeli.
5) Fasilitas Lokasi Transportasi adalah salah
satu dari banyak factor yang harus
dipertimbangkan ketikamembuat
keputusan tentang lokasi. Ketersediaan
dan kemampuan transportasi serta biaya
yangditimbulkannya akan mempengaruhi
pemilihan pabrik, gudang, dan lokasi
pedagang eceran sampai konsumen

Manajemen Transportasi | 85
6.1.9. Pengaruh Transportasi dalam
Pertukaran Barang
1. Transaksi dagang dua kelompok penjual
dan pembeli sangat membutuhkan jasa
transportasi.
2. Persediaan barang yang berbeda-beda di
pasar dapat disamakan.
3. Perpindahan barang dari satu tempat yang
mempunyai persediaan tempat yang lebih
banyak ke tempat yang kurang dapat
menyamakan harga barang.
4. Adanya persediaan yg luas, persaingan yg
meningkat sehingga harga bertahan pada
posisi yang wajar.
5. Memudahkan spesialisasi kegiatan
ekonomi.
6. Pertukaran barang antar kelompok
menimbulkan komunikasi dalam kontak
dagang

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Jasa Transportasi pada Pemilihan Moda
1) Sifat-sifat dari Muatan - Barang dengan
nilai yang tinggi dan volume yang sedikit
user akan memilih moda transportasi

86 | Manajemen Transportasi
udara sedangkan barang dengan nilai
rendah dan volume yang barang user
cenderung akan memilih moda
transportasi laut.
2) Biaya Transportasi - Makin rendah biaya
transportasi maka makin besar pemilihan
dan permintaan jasa transportasi.
3) Tarif Transportasi - Tarif dari berbagai
moda transportasi dari tempat asal dan
tempat tujuan yang sama akan
mempengaruhi pemilihan moda
transportasi. Contoh perjalanan jakarta-
surabaya dapat memilih moda kereta api,
bus, pesawat, dan kapal laut
4) Pendapatan Pemakai Jasa - Bila
pendapatan naik maka makin banyak jasa
transportasi yang di minta/dibeli oleh
user.
5) Kecepatan angkutan - Kecepatan moda
transportasi sangat mempengaruhi akan
pemilihan jasa bagi yang memiliki waktu
lebih sedikit (buru-buru) maka pemilihan
akan jatuh pada moda transportasi
udara/pesawat dan bagi yang ingin

Manajemen Transportasi | 87
bersantai biasanya memilih transportasi
lain.

Faktor-faktor Penyebab Rendahnya


Kualitas Transportasi di Indonesia
1) Sarana dan prasarana lalu lintas masih
terbatas.
2) Manajemen lalu lintas belum berfungsi
secara optimal.
3) Kurangnya pengawasan dari pemerintah
atau pihak yang berkewajiban.
4) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
ikut menjaga fasilitas sarana dan
prasarana transportasi.
5) Kurangnya disiplin masyarakat.

88 | Manajemen Transportasi
BAB VII
PERENCANAAN TERANSPORTASI

7.1. Latar Belakang.


Pergerakan, pemindahan atau pengangkutan orang
atau barang dari satu tempat ke tempat lain dimana
ditempat lain orang atau barang tersebut
keberadaannya lebih bermanfaat, untuk beberapa
tujuan/keperluan. Kegiatan ini kita kenal dengan nama
Transportasi. Empat pokok unsur transportasi adalah :
a. Orang (Pengguna Transportasi)
b. Barang (benda yang dibutuhkan manusia)
c. Kendaraan (sarana transportasi) dan,
d. Jalan (pra sarana transportasi)

Bertambahnya jumlah penduduk dan luas kota


menyebabkan jumlah kebutuhan akan transportasi juga
meningkat. Sedangkan sistem lalu lintas mendekati
jenuh, sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas
berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang
berarti pula bertambahnya waktu dan biaya perjalanan
di dalam sistem lalu lintas tersebut. Unsur tersebut
saling dibutuhkan dalam proses transportasi yang baik.
Transportasi yang baik sangat dibutuhkan dalan wilayah
Manajemen Transportasi | 89
perkotaan karena sangat penting sebagai urat nadi
dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
Transportasi dikatakan baik jika dari segi
keselamatan, aksesibilitas yang tinggi, kapasitas
mencukupi, teratur, lancar, tepat waktu, nyaman,
ekonomis, aman, tertib, rendah polusi, dan beban
masyarakat rendah.
Untuk wilayah perkotaan, transportasi memegang
peranan yang cukup menentukan. Suatu kota yang baik
dapat ditandai, antara lain dengan melihat kondisi
transportasinya. Transportasi yang baik, aman, dan
lancar selain mencerminkan keteraturan kota, juga
memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian
kota.
Kerap permasalahan transportasi terjadi di
perkotaan sehingga menjadi pekerjaan rumah yang
harus di tanggulangi salah satunya kemacetan lalu lintas
yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan
perjalanan, rendahnya disiplin berlalu lintas, banyaknya
penggunaan kendaraan pribadi, dan ketidak konsistenan
pengembangan tata guna lahan. Kemacetan tersebut
memberikan dampak pada kondisi lingkungan yaitu
polusi kendaraan bermotor dimana masih banyak
penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan

90 | Manajemen Transportasi
dan kurangnya perawatan kendaraan bermotor.
Akibatnya bukan hanya pengguna jalan yang
mengeluarkan biaya operasi kendaraan yang tinggi, akan
tetapi lingkungan sekitar mendapat akibat dari polusi
tersebut. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
perencanaan transportasi yang baik, yang dimulai dari
perencanaan tataguna lahan yang konsisten,
merencanakan pusat-pusat bangkitan dan tarikan yang
teratur, perencanaan prasarana dan sarana transportasi
dengan memperhatikan pusat bangkitan dan tarikan,
menyediakan angkutan umum yang nyaman, aman dan
murah. Sehingga akan terwujud suatu sistem
transportasi yang efisien, aman dan lancar.
Disisi lain dalam melakukan perencanaan
transportasi ini membutuhkan biaya yang tinggi untuk
survey lapangan. Biaya yang tinggi ini menjadi salah satu
permasalahan dalam perencanaan transportasi.

7.2. Tujuan Perencanaan Transportasi Perkotaan.


Tujuan dasar perencanaan transportasi
adalah memperkirakan jumlah serta kebutuhan akan
transportasi pada masa mendatang atau pada tahun
rencana yang akan digunakan untuk berbagai kebijakan
investasi perencanaan transportasi, sedangkan
perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan

Manajemen Transportasi | 91
kebutuhan prasarana transportasi seperti jalan,
terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk
mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan
lancar serta berwawasan lingkungan.
Maka tujuan utama dari perencanaan transportasi
adalah agar transportasi efektif dan efisien. Sedangkan
untuk tujuan secara spesifik adalah :
(1) Mencegah masalah yang diduga akan terjadi
pada masa yang akan datang
(2) Mencari solusi untuk berbagai masalah
transportasi
(3) Melayani kebutuhan tranportasi seoptimum
mungkin
(4) Mempersiapkan tindakan/ kebijakan untuk
permasalahan pada masa akan datang.

Menurut Pignataro, dalam (Tamin, 2000)


menyatakan perencanaan transportasi merupakan
suatu proses transportasi yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan sistem transportasi
yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau
berpindah tempat dengan aman dan murah.
Proses perencanaan transportasi diawali dengan
identifikasi awal kenapa perencanaan diperlukan,
dilanjutkan dengan pengumpulan informasi mengenai

92 | Manajemen Transportasi
pola perjalanan melalui survai asal tujuan beserta
pengumpulan data sekunder, modelling dan dilanjutkan
dengan membuat perkiraan permintaan dimasa yang
akan datang. Sedangkan data yang dibutuhkan untuk
pengembangan perencanaan transportasi pada suatu
wilayah adalah data citra satelit, data kependudukan,
dan data sarana prasarana daerah.
Kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan
tersendatnya lalu lintas yang ditandai dengan
menurunnya kecepatan perjalanan dari kecepatan yang
seharusnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas. Kemacetan lalu lintas bisa disebabkan oleh
beberapa aspek. Ada beberapa aspek penting yang
mempengaruhi kemacetan lalu lintas, yaitu:

7.2.1. Tipe Lingkungan Jalan atau


Penggunaan Lahan Sisi Jalan.
Menurut Munawir (2004) tipe lingkungan
dan penggunaan lahan sisi jalan terbagi menjadi
2 (dua) yaitu:
1) Komersial, yaitu penggunaan lahan untuk
kegiatan komersial (misal: pasar,
pertokoan, perkantoran) dengan akses
samping jalan langsung untuk kendaraan
dan pejalan kaki.

Manajemen Transportasi | 93
2) Pemukiman, yaitu penggunaan lahan
untuk pemukiman dengan akses samping
jalan langsung untuk kendaraan dan
pejalan kaki.

7.2.2. Volume Lalulintas.


Menurut Silva Sukirman (1994) Volume
lalu lintas adalah jumlah dari arus lalu lintas yang
menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi
satu titik pengamatan dalam satuan waktu (hari,
jam, menit).

7.2.3. Kapasitas Jalan


Kapasitas jalan dapat diartikan sebagai
kemampuan ruas jalan untuk menampung arus
atau volume lalu lintas dalam satuan waktu
tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan
yang melewati potongan jalan tertentu dalam
satu jam (kend/jam), atau dengan
mempertimbangkan berbagai jenis kendaraan
yang melalui suatu jalan digunakan satuan mobil
penumpang sebagai satuan kendaraan dalam
perhitungan kapasitas maka kapasitas
menggunakan satuan satuan mobil penumpang
per jam (smp/jam).

94 | Manajemen Transportasi
7.2.4. Hambatan Samping
Menurut Dirjen Bina Marga (1997)
hambatan samping adalah dampak terhadap
kinerja dari aktivitas samping segmen jalan,
hambatan samping tersebut antara lain adalah
pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain
parkir atau berhenti, kendaraan masuk atau
keluar sisi jalan, dan kendaraan lambat seperti
becak dan kereta kuda.
Kemajuan teknologi menuntut kesadaran
dan kedisiplinan pengguna jalan, untuk itu guna
mendukung implementasi keberhasilan
perencanaan transportasi perkotaan, alangkah
baiknya jika kendaraan dengan kategori
kendaraan lambat sebaiknya tidak beroperasi di
perkotaan.

7.3. Transportasi Perkotaan.


Beberapa model transportasi yang ada di Indonesia,
diantaranya adalah :
1. Sepeda.
2. Delman,
salah satu transportasi tradisional yang sudah
ada sejak dulu.

Manajemen Transportasi | 95
3. Sepeda Motor.
4. Becak.
5. Bajaj.
6. Mobil.
7. Bus.
8. Truk.
9. dan banyak lagi lainnya.

Sektor transportasi merupakan salah satu sektor


yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi
yang menyeluruh. Perkembangan sektor transportasi
akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan
pembangunan ekonomi yang berjalan. Namun demikian
sektor ini dikenal pula sebagai salah satu sektor yang
dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dalam
cakupan spasial dan temporal yang besar. Transportasi
sebagai salah satu sektor kegiatan perkotaan,
merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas
udara perkotaan. Perkembangan perkotaan berjalan
secara dinamik, mengikuti perkembangan sosial-
ekonomi perkotaan itu sendiri. Dengan semakin
berkembangnya perkotaan dalam hal wilayah spasial
(ruang) dan aktivitas ekonominya, akan semakin besar
pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke
atmosfer perkotaan. Dampak ini akan semakin terasa di

96 | Manajemen Transportasi
daerah-daerah pusat kegiatan kota. Transportasi yang
berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi /
dampak terhadap lingkungan yang mungkin timbul,
terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga
aspek utama yang menentukan intensitas dampak
terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara dan
kebisingan, dan penggunaan energi di daerah perkotaan
(Moestikahadi 2000), yaitu: a. Aspek perencanaan
transportasi (barang dan manusia). b. Aspek rekayasa
transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi,
sarana jalan, sistem lalu lintas, dan faktor transportasi
lainnya. c. Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan
bakar) alat transportasi. Sistem transportasi di
perkotaan adalah faktor utama yang menentukan pola
ruang (spatial pattern), derajat kesemrawutan, dan
tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah
perkotaan. Menurut Dimyati dan Dimyati (1996, hlm.
129).
model transportasi memiliki ciri-ciri khusus
sebagai berikut :
1) Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan
tertentu.
2) Kuantitas komoditas atau barang yang
didistribusikan dari setiap sumber dan yang
diminta oleh tujuan, besarnya tertentu.

Manajemen Transportasi | 97
Model perencanaan transportasi merujuk kepada
4 (empat) tahapan-tahapan yang merupakan pilihan
konsep pemodelan paling sering digunakan dalam
berbagai studi transportasi di Indonesia, karena selain
kemudahannya juga kemampuannya dalam
menggambarkan berbagai interaksi antara sistem
transportasi dan tata ruang di wilayah studi.
Secara umum model ini merupakan gabungan dari
beberapa seri submodel yang masing-masing harus
dilakukan secara berurutan, yakni: bangkitan
perjalanan, sebaran perjalanan, pemilihan moda, dan
pemilihan rute..
Pendekatan model dimulai dengan menetapkan
sistem zona dan jaringan jalan, termasuk di dalamnya
adalah karakteristik populasi yang ada di setiap zona.
Dengan menggunakan informasi dari data tersebut
kemudian diestimasi total perjalanan yang dibangkitkan
dan/ atau yang ditarik oleh suatu zona tertentu (trip
ends). atau disebut dengan proses bangkitan perjalanan
(trip generation). Tahap ini akan menghasilkan
persamaan trip generation yang menghubungkan
jumlah perjalanan dengan karakteristik populasi serta
pola dan intensitas tata guna lahan di zona yang
bersangkutan.

98 | Manajemen Transportasi
Selanjutnya diprediksi dari/ kemana tujuan
perjalanan yang dibangkitkan atau yang ditarik oleh
suatu zona tertentu atau disebut tahap distribusi
perjalanan (trip distribution). Dalam tahap ini akan
dihasilkan matriks asal-tujuan (MAT).
Pada tahap pemilihan moda (modal split) MAT
tersebut kemudian dialokasikan sesuai dengan moda
transportasi yang digunakan para pelaku perjalanan
untuk mencapai tujuan perjalanannya. Dalam tahap ini
dihasilkan MAT per moda. Terakhir, pada tahap
pembebanan (trip assignment) MAT didistribusikan ke
ruas-ruas jalan yang tersedia di dalam jaringan jalan
sesuai dengan kinerja rute yang ada. Tahap ini
menghasilkan estimasi arus lalu lintas di setiap ruas
jalan yang akan menjadi dasar dalam melakukan analisis
kinerja. Dengan melihat proses di atas maka secara garis
besar proses analisis transportasi jalan terdiri atas
beberapa kegiatan utama, yaitu: penetapan wilayah
studi, analisis sistem jaringan, analisis kebutuhan
pergerakan, dan analisis sistem pergerakan.
Dengan meningkatnya urbanisasi, jumlah penduduk
di perkotaan bertambah, yang berarti penggunaan
kendaraan bermotor bertambah, dan berakibat dengan
kemacetan lalu lintas, sehingga perlu dibangun lebih
banyak jalan. Akibat meningkatnya jumlah penduduk di

Manajemen Transportasi | 99
perkotaan, maka luas kota berkembang, sehingga jarak
perjalanan juga bertambah. Smeed (1967) mengatakan,
bahwa jarak perjalanan rata-rata berbanding lurus
dengan akar kuadrat dari luas kota. Apabila jumlah
orang yang melakukan perjalanan meningkat 100 kali,
maka luas jalan yang dibutuhkan untuk tiap orang akan
meningkat kira-kira 12 kali. Jadi dengan bertumbuhnya
kota, diperlukan pula pembangunan lebih banyak jalan
untuk kendaraan bermotor. Namun demikian harus ada
batasannya, karena tidak mungkin semua lahan harus
dijadikan jalan, di samping bertambah banyaknya
kendaraan di jalan ditambah dengan kemacetan yang
terjadi, akan meningkatkan kebisingan dan pencemaran
udara akibat gas buang kendaraan bermotor yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan manusiaMasalah
transportasi di perkotaan dalam kaitannya dengan
lingkungan memerlukan usaha untuk mengatasinya
secara terencana dan terpadu. Meningkatkan kapasitas
ruas-ruas jalan di perkotaan tidak dengan sendirinya
menguntungkan keberlanjutan lingkungan.
Meningkatnya kapasitas jalan akan memacu
pertumbuhan lalu lintas, yang berakibat meningkatnya
penggunaan bahan bakar dan pencemaran udara serta
kebisingan. Sebaliknya jika penambahan kapasitas jalan
dilakukan sebagai bagian dari rencana pelebaran untuk

100 | Manajemen Transportasi


memperkuat hirarki jalan, maka keuntungan dari
pengalihan lalu lintas menjauhi lingkungan permukiman
kepada ruas jalan yang telah diperlebar, dapat terjadi
tanpa mengakibatkan pertumbuhan lalu lintas lebih
jauh.

7.4. Pendekatan transportasi


Tujuan dasar para perencana transportasi adalah
memperkirakan jumlah serta lokasi kebutuhan akan
transportasi (misalnya menentukan total pergerakan,
baik untuk angkutan umum maupun angkutan pribadi)
pada masa mendatang atau pada tahun rencana yang
akan digunakan untuk berbagai kebijakan investasi
perencanaan transportasi. Agar lebih terarah dan jelas,
penjelasan berikut akan diarahkan pada perencanaan
transportasi di daerah perkotaan.
Terdapat beberapa skala atau periode waktu dalam
perencanaan sistem transportasi perkotaan, yaitu: skala
panjang, menengah, dan pendek. Jangka waktu
perencanaan bisa sangat lama (misalnya 25 tahun) yang
biasanya digunakan untuk perencanaan strategi
pembangunan kota berjangka panjang. Strategi ini akan
sangat dipengaruhi oleh perencanaan tata guna lahan
dan perkiraan arus lalulintas dalam perencanaan ini
biasanya dikategorikan berdasarkan moda dan rute.

Manajemen Transportasi | 101


Kajian tersebut biasa dilakukan untuk merencanakan
kota baru.
Terdapat beberapa skala atau periode waktu dalam
perencanaan sistem transportasi perkotaan, yaitu: skala
panjang, menengah, dan pendek. Jangka waktu
perencanaan bisa sangat lama (misalnya 25 tahun) yang
biasanya digunakan untuk perencanaan strategi
pembangunan kota berjangka panjang. Strategi ini akan
sangat dipengaruhi oleh perencanaan tata guna lahan
dan perkiraan arus lalulintas dalam perencanaan ini
biasanya dikategorikan berdasarkan moda dan rute.
Kajian tersebut biasa dilakukan untuk merencanakan
kota baru.
Di antara kedua kajian tersebut terdapat kajian
transportasi berskala menengah dengan umur
perencanaan sekitar 10−20 tahun di masa mendatang.
Kajian semacam ini telah dimulai sejak tahun 1950-an di
Amerika Serikat, dilakukan minimal sekali pada hampir
semua kota besar di Amerika Serikat dan di beberapa
negara dunia ketiga. Di Indonesia, yaitu di DKI-Jakarta,
Surabaya, Bandung, dan Medan telah pula dilakukan
kajian semacam itu pada waktu 10 tahun belakangan ini.
Teori, model, dan metode yang digunakan dalam
kajian transportasi berskala menengah merupakan topik
utama buku ini. Buku ini menjelaskan hubungan dalam

102 | Manajemen Transportasi


bentuk kuantitatif (model matematis) yang dapat
digunakan untuk memperkirakan besarnya kebutuhan
akan transportasi sebagai akibat adanya kegiatan yang
dilakukan pada tata guna lahan. Hubungan dan model
yang dikembangkan digunakan untuk lebih memahami
hubungan yang terjadi dalam suatu kota, yaitu antara
tata guna lahan (kegiatan), transportasi (jaringan), dan
lalulintas (pergerakan). Model tersebut harus dengan
mudah dapat dimodifikasi dan diperbaiki secara terus
menerus. Hal ini sering dilakukan oleh pemerintah untuk
meramalkan arus lalulintas yang nantinya menjadi dasar
perencanaan investasi untuk suatu fasilitas transportasi
yang baru.

7.5. Pendekatan sistem untuk perencanaan


transportasi
Pendekatan sistem adalah pendekatan umum untuk
suatu perencanaan atau teknik dengan menganalisis
semua faktor yang berhubungan dengan permasalahan
yang ada. Contohnya, kemacetan lokal yang disebabkan
oleh penyempitan lebar jalan dapat dipecahkan dengan
melakukan perbaikan secara lokal. Akan tetapi, hal ini
mungkin menyebabkan permasalahan berikutnya yang
timbul di tempat lain.

Manajemen Transportasi | 103


Pendekatan sistem akan dapat mengaitkan
permasalahan yang ada, misalnya apakah permasalahan
tersebut disebabkan karena terlalu banyaknya lalulintas
di daerah tersebut? Jika memang demikian, pertanyaan
berikutnya adalah mengapa lalulintas tersebut terlalu
banyak? Jawabannya mungkin karena terlalu banyak
kantor yang sangat berdekatan letaknya, atau mungkin
juga karena ruang gerak yang sangat sempit bagi
pergerakan lalulintas. Pemecahannya dapat berupa
manajemen lalulintas secara lokal, pembangunan jalan
baru, peningkatan pelayanan angkutan umum, atau
perencanaan tata guna lahan yang baru. Pendekatan
sistem mencoba menghasilkan pemecahan yang ‘terbaik’
dari beberapa alternatif pemecahan yang ada, tentunya
dengan batasan tertentu (waktu dan biaya).

7.5.1. Pengertian sistem


Sistem adalah gabungan beberapa
komponen atau objek yang saling berkaitan.
Dalam setiap organisasi sistem, perubahan pada
satu komponen dapat menyebabkan perubahan
pada komponen lainnya. Dalam sistem mekanis,
komponen berhubungan secara ‘mekanis’,
misalnya komponen dalam mesin mobil. Dalam
sistem ‘tidakmekanis’, misalnya dalam interaksi

104 | Manajemen Transportasi


sistem tata guna lahan dengan sistem jaringan
transportasi, komponen yang ada tidak dapat
berhubungan secara mekanis, akan tetapi
perubahan pada salah satu komponen (sistem
‘kegiatan’) dapat menyebabkan perubahan pada
komponen lainnya (sistem ‘jaringan’ dan sistem
‘pergerakan’). Pada dasarnya, prinsip sistem
‘mekanis’ sama saja dengan sistem ‘tidak-
mekanis’.
beberapa komponen penting yang saling
berhubungan dalam perencanaan transportasi,
yang biasanya dikenal dengan proses
perencanaan. Tampak bahwa proses
perencanaan sebenarnya merupakan proses
berdaur dan tidak pernah berhenti. Perubahan
dalam suatu komponen pasti mengakibatkan
perubahan pada komponen lainnya. Tahap awal
proses perencanaan adalah perumusan atau
kristalisasi sasaran, tujuan, dan target, termasuk
mengidentifikasi permasalahan dan kendala
yang ada.
Proses selanjutnya adalah mengumpulkan
data untuk melihat kondisi yang ada dan hal ini
sangat diperlukan untuk mengembangkan
metode kuantitatif yang akan dipilih yang tentu

Manajemen Transportasi | 105


harus sesuai dengan sistem yang ada. Proses
peramalan sangat dibutuhkan untuk melihat
perkiraan situasi pada masa mendatang dan
merumuskan beberapa alternatif pemecahan
masalah, termasuk standar perencanaan yang
diteruskan dengan proses pemilihan alternatif
terbaik. Untuk itu diperlukan suatu metode atau
teknik penilaian yang cocok dalam proses
pemilihan alternatif terbaik tersebut.

Setelah alternatif terbaik didapatkan,


dilakukan proses perancangan yang diteruskan
dengan proses pelaksanaan. Setelah proses
pelaksanaan, perlu dilakukan proses
pengawasan dan evaluasi untuk melihat apakah

106 | Manajemen Transportasi


tujuan perencanaan yang telah dirumuskan pada
tahap awal telah tercapai. Jika tidak, mungkin
perlu diubah rumusan tujuan dan sasaran yang
ada yang secara otomatis pasti mempengaruhi
proses perencanaan berikutnya. Proses daur
tersebut terus berlangsung dan tidak pernah
berhenti.

7.5.2. Sistem transportasi makro


Untuk lebih memahami dan mendapatkan
alternatif pemecahan masalah yang terbaik,
perlu dilakukan pendekatan secara sistem −
sistem transportasi dijelaskan dalam bentuk
sistem transportasi makro yang terdiri dari
beberapa sistem transportasi mikro. Sistem
transportasi secara menyeluruh (makro) dapat
dipecahkan menjadi beberapa sistem yang lebih
kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait

Manajemen Transportasi | 107


dan saling mempengaruhi.

Sistem transportasi mikro tersebut terdiri


dari:
a) sistem kegiatan
b) sistem jaringan prasarana transportasi
c) sistem pergerakan lalulintas
d) sistem kelembagaan

Seperti kita ketahui, pergerakan lalulintas


timbul karena adanya proses pemenuhan
kebutuhan. Kita perlu bergerak karena
kebutuhan kita tidak bisa dipenuhi di tempat kita
berada. Setiap tata guna lahan atau sistem
kegiatan (sistem mikro yang pertama)
mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan

108 | Manajemen Transportasi


membangkitkan pergerakan dan akan menarik
pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
Sistem tersebut merupakan sistem pola
kegiatan tata guna lahan yang terdiri dari sistem
pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan
lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini
membutuhkan pergerakan sebagai alat
pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan
setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh tata
guna lahan tersebut. Besarnya pergerakan
sangat berkaitan erat dengan jenis dan intensitas
kegiatan yang dilakukan.
Pergerakan yang berupa pergerakan
manusia dan/atau barang tersebut jelas
membutuhkan moda transportasi (sarana) dan
media (prasarana) tempat moda transportasi
tersebut bergerak. Prasarana transportasi yang
diperlukan merupakan sistem mikro yang kedua
yang biasa dikenal dengan sistem jaringan yang
meliputi sistem jaringan jalan raya, kereta api,
terminal bus dan kereta api, bandara, dan
pelabuhan laut.
Interaksi antara sistem kegiatan dan
sistem jaringan ini menghasilkan pergerakan

Manajemen Transportasi | 109


manusia dan/atau barang dalam bentuk
pergerakan kendaraan dan/atau orang (pejalan
kaki). Suatu sistem mikro yang ketiga atau sistem
pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah,
handal, dan sesuai dengan lingkungannya dapat
tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh
sistem rekayasa dan manajemen lalulintas yang
baik. Permasalahan kemacetan yang sering
terjadi di kota besar di Indonesia biasanya timbul
karena kebutuhan akan transportasi lebih besar
daripada prasarana transportasi yang tersedia,
atau prasarana tersebut tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Sistem kegiatan, sistem jaringan, dan
sistem pergerakan akan saling mempengaruhi
Perubahan pada sistem kegiatan jelas akan
mempengaruhi sistem jaringan melalui
perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem
pergerakan. Begitu juga perubahan pada sistem
jaringan akan dapat mempengaruhi sistem
kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan
aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut.
Perubahan pada sistem kegiatan jelas akan
mempengaruhi sistem jaringan melalui
perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem

110 | Manajemen Transportasi


pergerakan. Begitu juga perubahan pada sistem
jaringan akan dapat mempengaruhi sistem
kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan
aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut.
Sesuai dengan GBHN 1993, dalam usaha
untuk menjamin terwujudnya sistem pergerakan
yang aman, nyaman, lancar, murah, handal, dan
sesuai dengan lingkungannya, maka dalam
sistem transportasi makro terdapat sistem mikro
tambahan lainnya yang disebut sistem
kelembagaan yang meliputi individu, kelompok,
lembaga, dan instansi pemerintah serta swasta
yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung dalam setiap sistem mikro tersebut. Di
Indonesia, sistem kelembagaan yang berkaitan
dengan masalah transportasi secara umum
adalah sebagai berikut.
• Sistem kegiatan
Bappenas, Bappeda Tingkat I dan II, Bangda,
Pemda
• Sistem jaringan
Departemen Perhubungan (Darat, Laut,
Udara), Bina Marga
• Sistem pergerakan
DLLAJ, Organda, Polantas, masyarakat

Manajemen Transportasi | 111


Bappenas, Bappeda, Bangda, dan Pemda
memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan sistem kegiatan melalui kebijakan
baik yang berskala wilayah, regional, maupun
sektoral. Kebijakan sistem jaringan secara umum
ditentukan oleh Departemen Perhubungan baik
darat, laut, maupun udara serta Departemen PU
melalui Direktorat Jenderal Bina Marga. Sistem
pergerakan ditentukan oleh DLLAJ, Organda,
Polantas dan masyarakat sebagai pemakai jalan.
Kebijakan yang diambil tentunya dapat
dilaksanakan dengan baik melalui peraturan
yang secara tidak langsung juga memerlukan
sistem penegakan hukum yang baik pula. Jadi,
secara umum dapat dikatakan bahwa
pemerintah, swasta, dan masyarakat berperan
dalam mengatasi masalah sistem transportasi
ini, terutama masalah kemacetan.

112 | Manajemen Transportasi


BAB VIII
PENENTUAN MODA TRANSPORTASI

8.1. Penentuan moda angkutan


Pemilihan moda angkutan jalan yang akan
dioperasikan untuk melayani trayek yang direncanakan
merupakan proses yang harus melibatkan pertimbangan
: jumlah permintaan angkutan, kondisi pasokan
prasarana (jalan dan terminal), dan kemampuan
masyarakat untuk membayar tariff yang ditawarkan tiap
moda. Jadi pada dasarnya pertimbangan pemilihan
meliputi aspek teknis sarana sarana dan prasarana,
aspek efisiensi pengoperasian system dan aspek sosio-
ekonomi. Uraian penjelasan pada bab VII berupa materi
ringkasan kepada mahasiswa mengadakan berdasarkan
jarak layanan, ukuran kota dan aspek prasarana.
Tabel dibawah ini merupakan contoh penugasan
kepada mahasiswa dalam menentukan jenis kendaraan
yang dapat melayani tiap trayek. Adapun penugasan
yang kedua seperti pada tabel berikutnya merupakan
materi yang terkait dengan penentuan moda angkutan
menurut ukuran kota, sedangan penugasan ketiga yaitu

Manajemen Transportasi | 113


penentuan moda angkutan prasarana menurut aspek

8.2. Penentuan moda angkutan menurut kota


Butir latihan di atas mengasumsikan semua kota
berukuran sama, yaitu kota besar. Pada kenyataanya,
ukuran kota di Indonesia bervariasi. Untuk itu mdoa
angkutan yang dipilih untuk melayani trayek-trayek
tersebut pun dapat disesuaikan menurut ukuran
kotanya.

114 | Manajemen Transportasi


8.3. Penentuan Moda Angkutan Menurut Aspek
Prasarana
Aspek prasarana jalan jelas menentukan jenis alat
angkutan yang dipilih, oleh karena tiap moda angkutan
mempunyai dimensi dan karakteristik operasi yang
berbeda.

Manajemen Transportasi | 115


8.4. Penentuan Moda Angkutan Umum Menurut
Pertimbangan Lainnya.
Pertimbangan pemilihan moda angkutan
sebenarnya tidak sederhana sebagaimana butir-butir di
atas.Pertimbangan-pertimbangan efisiensi, aspek teknis
prasrana dan sarana, faktor lingkungan, dan
sosioekonomi masyarakat terutama kemampuan daya
beli masyarakat, serta karaktertistik dari permintaannya
harus dikaji secara mendalam. Namun demikian pokok-
pokok dalam latihan kita dalam bab ini memberikan

116 | Manajemen Transportasi


panduan awal di dalam menentukan moda angkutan
yang akan dialokasikan pada trayek-trayek yang
direncanakan.
Pada tahap awal pemilihan moda angkutan harus
disesuaikan dengan jenis dan jarak layanan trayek yang
direncanakan. Ukuran kotapun mempengaruhi
penentuan moda angkutan yang dipilih, di samping
aspek prasarana jalan yang akan mendukung
pelaksanaan operasi trayek tersebut. Secara lebih
komprehensifm pemilihan alatangkut harus dikaji
secara detail menyangkut aspek teknis sarana dan
sarana, efisiensi system, lingkungan hidup, serta aspek
sosio-ekonomi masyarakat.

Manajemen Transportasi | 117


118 | Manajemen Transportasi
BAB IX
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TRANSPORTASI

9.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )


Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang bertalian dengan
otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Secara umum sistem informasi Manajemen
didefenisikan sebagai serangkaian sub sistem informasi
yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
Manajemen Transportasi | 119
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga
menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya
dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah
ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi
formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi
menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem
utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa
yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia
dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan
ouput dari model matematika. Output informasi
digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam
perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah
memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai
dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi
model matematika.

120 | Manajemen Transportasi


perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab
untuk penjualan tiket untuk aktivitas dapat
meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua promoters
yang mendaftar akan disetujui oleh administrator
sebelum mereka dapat mulai menjual tiket sehingga
hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka
yang utama Acara akan diizinkan untuk
mempromosikan acara itu.

9.2. Konsep Dasar Sistem Informasi


Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen
atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai
berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja
dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi
di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan
oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut:

Manajemen Transportasi | 121


“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal
(tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di
dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari
transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
elemen atau komponennya dalam mendefinisikan
sistem, masih menurut Neuschel, adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch


dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.”

9.3. Pegertian E-Ticketing


E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu
cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari
aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus

122 | Manajemen Transportasi


mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun
paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem
komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-
Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt
yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam
bandara di Indonesia yang masih mengharuskan
penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan.
E-ticketing adalah peluang untuk meminimalkan
biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang.
E-ticketing mengurangi biaya proses tiket,
menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan
fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam
membuat perubahan-perubahan dalam jadwal
perjalanan. Sistem E-ticketing ini memudahkan orang
untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari
satu situs internet. Tiket dapat dibeli dengan cara ini
dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. E-
ticketing ini juga dapat mengurangi resiko
ketinggalannya ticket, hilangnya ticket atau rusak nya
ticket.
Manfaat dari system E-ticketing :

Manajemen Transportasi | 123


1. Mengurangi biaya yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli.
Menghilangkan atau mengurangi memerlukan
tiket untuk stok, amplop dan pos.
2. Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket.
3. E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi
menghilangkan kemungkinan palsu dan
duplikat tiket.
4. Pembeli senang menjadi mampu mencetak tiket
mereka segera. Tidak perlu menunggu surat
atau menunggu di baris di acara tersebut.
Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik
mereka segera setelah mereka membelinya. Hal
ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah
menit terakhir atau menit terakhir keputusan.
5. E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan
informasi seperti peta jalan, arah, dan lain
informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
6. E-Tiket menyediakan kemampuan unik
periklanan. Meningkatkan pendapatan
perusahaan anda dengan menawarkan ruang
iklan pada web Anda tiket

124 | Manajemen Transportasi


9.4. Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam
Transportasi
Sistem informasi Manajemen adalah sebagai suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama.
Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas
organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di
masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus dan ouput dari model matematika.
Output informasi digunakan oleh manajer maupun non
manajer dalam perusahaan saat mereka membuat
keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM
adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang
diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa
faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan,
antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan
dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya
dengan munculnya peraturan dari pemerintah.

Manajemen Transportasi | 125


Pengembangan SIM canggih berbasis komputer
memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi
dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi
dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang
gagal membangun SIM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk
keikutsertaan para manajer dalam merancang
sistem, mengendalikan upaya pengembangan
sistem dan memotivasi seluruh personil yang
terlibat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup


realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam
merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan
serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik
manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan
akan memberikan keuntungan dan uang.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah
memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai

126 | Manajemen Transportasi


dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi
model matematika.
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari
peran aktif dari semua sektor terutama sektor
transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan
darat yang harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh
wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan suatu
penanganan khusus dalammeningkatkan kualitas
pelayanan transportasi darat yang aman, selamat,
mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam skala
nasional merupakan pekerjaan yang kompleks.
Pekerjaan ini harus memperhitungan berbagai sub
modal transportasi darat baik umum maupun pribadi,
berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat
meningkatkan beban transportasi darat seperti
angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana
alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu
lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan
metropolitan), perkembangan sarana-prasarana
transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak
lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa
angkutan darat. Dalam penyelenggaraan transportasi
darat, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap
permasalahan dapat diatasi secara cepat dan

Manajemen Transportasi | 127


semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus
didukung dengan sistem teknologi informasi untuk
transportasi darat yang handal, yang mampu saling
mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya.
Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten
dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely Available).
Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal
tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi informasi yang
didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber
daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi
informasi. Dalam perencanaan pembangunan
transportasi darat, pemanfaatan data base dengan
menggunakanteknologi informasi berbasis GIS
(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada
tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu
lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi
Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area
Traffic Control System/Integrated Traffic Control
System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan
ditingkat regional dan nasional pengembangan
Transportation Management Centre (TMC) merupakan
salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi
yang dapat dikembangkan. Selain daripada itu dalam
rangka melayani kebutuhan informasi transportasi darat

128 | Manajemen Transportasi


bagi masyarakat dan penerapan e-governance
penggunaan website, call centre, sms centre merupakan
media informasi yang efektif dan effisien sedangkan
untuk kelancaran dan kemudahan pelayanan
transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang
akan menjadi suatu kebutuhan.

Manajemen Transportasi | 129


130 | Manajemen Transportasi
BAB X.
TRANSPORTASI DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DAERAH

10.1. Sebagai Sarana Aktivitas Ekonomi


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
tansportasi merupakan proses perpindahan barang,
manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan
tersebut terdapat suatu proses di mana seseorang akan
melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu contoh yang
paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa
berangkat menuju kampus menggunakan sarana
transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa
menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi
pada saat mahasiswa membayar ongkos kepada kernet.
Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan
turut menumpang bus dengan menawarkan barang
daganganya. Ketika itu kembali lagi terjadi aktivitas
ekonomi pada saat mahasiswa tersebut membeli barang
dagangan pedagang tersebut.
kan sarana penunjang bagi aktivitas ekonomi.
Dalam era otonomi daerah saat ini, transportasi
memegang peranan penting bagi kelancaran

Manajemen Transportasi | 131


pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Perubahan
sistem dari sentralisasi menjadi desentralisasi
membawa angin segar bagi daerah agar sebisa mungkin
dapat mendayagunakan kemampuan dan potensi
daerahnya untuk kelangsungan pembangunan.
Distribusi barang dan jasa yang baik dan lancar
menuntut keberadaan sarana dan prasarana
transportasi yang memadai agar distribusi mampu
mengcover seluruh lingkup daerah tersebut.
Sebagai contoh adalah Provinsi Papua. Sejak
pemberlakuan otonomi daerah, Provinsi Papua dituntut
untuk lebih mandiri dalam pembangunan daerahnya dan
pembangunan daerah Papua akan berjalan lancar jika
distribusi barang, jasa, maupun manusia (dalam hal ini
adalah tenaga ahli) berjalan sebagaimana mestinya.
Namun demikian perbedaan spasial yang ada antara
kota-kota besar di Papua dan daerah pedalaman
memberikan hambatan cukup besar dalam proses
distribusi. Perbedaan spasial di samping menyajikan
keberagaman sumber daya antar-daerah juga
memberikan hambatan spasial yang tidak ringan baik itu
dikarenakan oleh perbedaan topografi, perbedaan
kultur, dan sebagainya.
Selama ini distribusi barang dan jasa yang mampu
mengcover seluruh wilayah Papua cukup mengandalkan

132 | Manajemen Transportasi


sarana transportasi udara berupa penerbangan perintis.
Melalui penerbangan perintis, kebutuhan akan distribusi
barang dan jasa dapat tercover, mengingat hambatan
spasial yang tidak dapat diatasi oleh sarana transportasi
darat. Namun, selama ini titik pusat penerbangan
perintis di Papua hanya terdapat di kota-kota besar
seperti Jayapura, Merauke, Manokwari, Sorong, dan
Biak. Di samping itu armada penerbangan perintis yang
terdapat di Papua masih belum memadai untuk
mengcover seluruh distribusi barang agar lebih cepat
dan memiliki kuantitas yang besar.
Kendala tersebut disebabkan pesawat transport
yang selama ini melayani rute penerbangan perintis
tersebut masih berupa pesawat baling-baling berbadan
kecil di samping kondisi bandara yang belum mampu
didarati pesawat sekelas Boeing 737. Sehingga sampai
saat ini pembangunan di Papua belum berjalan secara
optimal. Era otonomi daerah juga memberikan
kesempatan bagi tiap-tiap daerah untuk memekarkan
diri. Hal tersebut menyebabkan banyak wilayah mulai
dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, sampai
desa yang ingin melepaskan diri dari struktur lama
karena merasa mampu mandiri untuk berdiri sebagai
provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, sampai desa
yang baru.

Manajemen Transportasi | 133


Belitung. Provinsi baru penghasil timah ini memiliki
modal lebih dari cukup untuk berdiri sebagai provinsi.
Namun demikian hambatan spasial berupa kondisi fisik
provinsi tersebut yang berupa kepulauan dengan dua
pulau terbesar yaitu Bangka dan Belitung cukup
memberikan permasalahan bagi distribusi
pembangunan. Pengadaan dan optimalisasi armada
transportasi baik armada laut maupun udara akan
memudahkan distribusi barang dan jasa bagi provinsi
baru tersebut. Dengan mengandalkan sarana
transportasi laut yang memiliki jumlah armada yang
belum memadai, nampaknya Provinsi Bangka-Belitung
patut memikirkan optimalisasi sarana transportasi yang
ada maupun memikirkan jalur transportasi udara agar
mampu melancarkan distribusi pembangunan.
Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan
bahwa transportasi memegang peranan vital bagi
pembangunan ekonomi daerah. Melalui tersedianya
sarana dan prasarana yang baik maka distribusi barang,
jasa, maupun manusia akan mampu berjalan lebih
lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar sehingga
pembangunan di daerah bisa berjalan dengan mulus.
Transportasi Publik, Kondisi Sosial Masyarakat, dan
Pengaruhnya Terhadap Perekonomian

134 | Manajemen Transportasi


Dalam banyak kasus di lapangan dapat kita amati
bahwa secara tidak langsung transportasi
mencerminkan kondisi sosial suatu masyarakat. Pola
pergerakan transportasi manusia juga merupakan salah
satu cerminan kondisi sosial suatu masyarakat. Dalam
waktu-waktu tertentu terkadang sejumlah besar
penduduk melakukan pergerakan secara bersamaan,
secara masif dengan menggunakan sarana transportasi
publik. Tentunya pergerakan penduduk ini akan
berimplikasi pada perekonomian pula. Salah satu contoh
dari kasus tersebut adalah fenomena mudik Lebaran.
Terdapat suatu fenomena menarik di masyarakat
yang bisa disaksikan setiap tahun menjelang Idul Fitri
atau Lebaran. Sebagian masyarakat daerah yang
kebetulan bekerja di kota-kota besar menjalankan ritual
tahunan berupa mudik ke tempat asalnya. Kerinduan
terhadap daerah tempat dilahirkan dan dibesarkan,
keinginan bersilaturahmi serta berkumpul bersama
saudara dan handai taulan, serta motivasi lain semisal
ingin menunjukkan keberhasilan hidup di kota, menjadi
faktor pendorong dan alasan bagi warga masyarakat
untuk pulang kampung.
Peristiwa itu seharusnya bisa ditangkap oleh
pemerintah daerah untuk membantu pengembangan
ekonomi kabupaten atau kota. Meskipun masa tinggal

Manajemen Transportasi | 135


para pemudik di daerah asalnya tidak terlalu lama, hal
itu tetap berdampak terhadap perekonomian daerah.
Biasanya beberapa pemerintah daerah sudah
menyiapkan acara penyambutan secara khusus
terhadap para pemudik tersebut. Pola semacam itu bisa
dikembangkan sehingga akhirnya timbul sinergi antara
pemudik, kota besar, dan perekonomian daerah asal
mereka.
Aktivitas mudik, terutama pada saat Lebaran di
samping Natal dan Tahun Baru, merupakan perhelatan
akbar tahunan yang diselenggarakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Bukan hanya pelaku mudik yang
harus bekerja keras demi mewujudkan keinginan
mereka, namun pemerintah dituntut pula berpartisipasi
aktif dalam kegiatan tersebut. Penyediaan sarana
transportasi publik yang cukup, nyaman, dan memadai
merupakan sebagian kecil tugas pemerintah yang
dilakukan setiap tahun. Secara nasional diperkirakan
ada sekitar 13,5 juta pemudik yang kembali ke daerah
asalnya setiap tahun.
Meski bersifat temporer, perpindahan penduduk
dalam jumlah besar itu tentu berdampak secara ekonomi
baik terhadap kota tempat bekerja maupun
daerahdaerah yang dilalui dan dituju. Umumnya kaum
pekerja yang ingin mudik harus mengumpulkan dan

136 | Manajemen Transportasi


mempersiapkan dana jauh-jauh hari. Tidak berlebihan
jika dikatakan mereka setahun penuh bekerja dan
mengumpulkan uang dengan salah satu motivasinya
agar bisa berlebaran di kampung halaman. Perlu
dicermati adalah apabila kegiatan mudik dikalkulasi
secara ekonomi maka akan ditemukan fakta bahwa
aktivitas tersebut melibatkan perputaran uang tidak
sedikit. Memang belum ada penelitian dan perhitungan
komprehensif mengenai masalah itu, namun diduga
perputaran uang yang terkait secara langsung atau tidak
langsung dengan kegiatan mudik bisa triliunan rupiah.
Fenomena ekonomi semacam itu menjadi bahan
perdebatan antara pelaku, ekonomi, dan pemerintah.
Ada yang beranggapan mudik adalah pemborosan dan
merupakan aktivitas yang bersifat counter productive.
Secara ekonomi hal itu terkait dengan pemahaman
mengenai konsep opportunity cost, yaitu uang yang
sudah dipakai untuk satu kegiatan tidak akan bisa
dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

10.2. Kondisi Transportasi Publik Indonesia


Setelah membahas pengaruh mudik lebaran dan
aktivitas ekonomi ada baiknya kita mengakaji kondisi
sarana transportasi publik yang selama ini
menghubungkan seluruh daerah di Indonesia dan

Manajemen Transportasi | 137


menjadi pendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Secara garis besar kondisi sarana dan prasarana
transportasi publik di Indonesia masih belum
dioptimalkan. Hal tersebut dapat dievaluasi secara
sederhana melalui pengamatan di lapangan. Dalam
bahasa keseharian, terdapat empat hal yang kita bisa
jadikan tolok ukur dalam melakukan evaluasi sederhana
kondisi transportasi kita, yaitu: keselamatan, keamanan,
keterjangkauan, dan kenyamanan (keempat hal ini
selanjutnya disebut dengan 4K)
1. Aspek pertama dan utama adalah masalah
keselamatan. Hal ini tidak bisa ditawar karena
kita semua tentunya tidak menginginkan
musibah menimpa diri kita. Berbagai data
kecelakaan (Jasa Raharja, kepolisian,
Departemen Perhubungan) yang selalu berbeda
menunjukkan bahwa angka korban kecelakaan
meninggal dunia dan luka cukup
mencengangkan, yaitu mencapai sekitar 80
orang/hari.
2. Aspek kedua adalah keamanan. Berbagai survei
transportasi, baik di perkotaan maupun
antarkota dan desa memperlihatkan bahwa para
penumpang umumnya masih menempatkan
aspek ini ke dalam dua hal utama dalam

138 | Manajemen Transportasi


melakukan perjalanan. Wawancara sederhana
dengan para pemudik Lebaran lalu dari berbagai
modal angkutan menunjukkan bahwa keamanan
merupakan salah satu faktor yang sangat
dipertimbangkan oleh para pemudik. Kenyataan
ini konsisten dengan berbagai kajian bahwa
faktor keamanan sangat memengaruhi
keputusan seseorang dalam menentukan jenis
kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan
kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran,
dan lain-lain.
3. Aspek ketiga adalah masalah keterjangkauan.
Seseorang memilih alat angkut tentunya
berdasarkan anggaran di kantong masing-
masing. Ada yang bisa naik kapal terbang atau
naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,
kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang
lainnya. Pemerintah terlihat telah berupaya
maksimal untuk mengatur tarif sehingga aspek
keterjangkauan ini tidak menyusahkan rakyat
banyak. Pelayanan angkutan kelas ekonomi,
yang sering kali dianggap sebagai kewajiban
pelayanan umum, telah dicoba untuk diatur
sehingga masyarakat berpenghasilan rendah
dapat memiliki berbagai aksesibilitas dalam

Manajemen Transportasi | 139


aktivitas kesehariannya. Fenomena low cost
carrier atau kapal terbang yang terjangkau
menyebabkan sebagian pemudik angkutan laut
berpindah naik kapal terbang. Bandara menjadi
semakin ramai dan bahkan overcrowded
sehingga masalah 4K juga sekarang menular di
angkutan udara. Di angkutan darat, tekanan
terhadap kereta api tidak sedramatis dulu
karena sekarang banyak alternatif bagi pemudik,
misalnya bis yang jumlahnya cukup banyak,
mobil carteran, dan bahkan sepeda motor yang
semakin menjadi favorit di kalangan tertentu
karna keterjangkauannya.
4. Aspek kenyamanan. Dalam suasana di mana
pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada
permintaan (demand), maka aspek ini
tampaknya harus agak ditoleransi oleh para
penumpang angkutan umum, utamanya yang
berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya
menjadi aspek luxury bagi sebagian besar
pengguna transportasi di Indonesia. Dari mulai
mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak
bermotor, sepeda motor, hingga kendaraan
mewah, tidak akan terlepas dari aspek

140 | Manajemen Transportasi


ketidaknyamanan, tentunya dengan derajat yang
berbeda-beda.

Bagi mereka yang berpenghasilan rendah, aspek


survival akan lebih mengemuka dalam melakukan
perjalanan. Sedangkan bagi mereka yang berpenghasilan
menengah ke atas, perjalanan pada waktu, ruang, dan
moda yang sama (kendaraan pribadi) biasanya akan
menyebabkan kemacetan dan berujung pada ketidak
nyamanan. Seperti yang telah dijelaskan dalam bagian
sebelumnya transportasi memberikan kontribusi yang
cukup signifikan dalam perdagangan. Kelancaran dan
ketepatan waktu pengiriman barang baik itu untuk
ekspor maupun impor menjadi harga mutlak dalam
perdagangan internasional.
Indonesia sebagai negara yang melakukan
perdagangan dengan negara lain tentunya patut
memperhatikan fakta tersebut. Selama ini arus barang
dan jasa yang masuk menuju Indonesia didominasi oleh
jalur udara dan perairan, mengingat kondisi Indonesia
berupa negara kepulauan sehingga arus barang dan jasa
yang masuk melalui Indonesia terbatas di Kalimantan
(Malaysia Serawak), dan Papua (Papua New Guinea).
Jalur perairan didominasi oleh kapal-kapal kargo dan
tanker besar yang memasok barang baik keluar maupun

Manajemen Transportasi | 141


masuk dari pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia.
Kebanyakan dari kapal-kapal tersebut datang melalui
Selat Malaka menuju Singapura dan berlabuh di
pelabuhan utama Jawa. Jalur udara merupakan jalur
yang lebih fleksibel dalam mengcover seluruh wilayah
Indonesia, namun kapasitas angkutnya lebih terbatas
dibandingkan dengan kap
Dalam aplikasinya di lapangan, kebanyakan
hambatan dalam pendistribusian barang melalui
perairan adalah faktor regulasi yang rumit dan pungutan
liar. Akibatnya banyak pengiriman barang yang tertunda
akibat waktu pengurusan izin. Disamping itu masalah
keamanan juga menjadi isu yang penting. Selama ini
kawasan selat Malaka masih disatroni oleh kawanan
perompak yang kebanyakan bersembunyi di daerah
Sungai Musi Palembang. Hambatan fisik berupa kondisi
cuaca juga berpengaruh, namun semenjak ditemukanya
peralatan navigasi perairan modern hambatan ini dapat
dieliminir.
Hambatan dalam pendistribusian barang maupun
jasa melalui udara kembali tidak lepas dari prosedur
imigrasi dan pungutan liar sehingga arus distribusi
cenderung melambat. Namun demikian jalur udara
merupakan jalur distribusi yang permasalahnya tidak
serumit jalur distribusi perairan dan elatif aman

142 | Manajemen Transportasi


sehingga kerap dijadikan sarana bagi penyelundup
untuk menyelundupkan barang baik keluar maupun
masuk menuju Indonesia. Hambatan-hambatan tersebut
terkadang juga terkadang datang dari negara lain.
Contohnya adalah masalah embargo ekonomi. Melalui
embargo ekonomi negara lain dapat menutup hubungan
dagang dan berakibat pada instabilitas pemasukan
negara dari perdagangan
Berbagai permasalahan dalam transportasi barang
dan jasa baik dari luar negeri maupun dalam negeri
dapat mengurangi volume perdagangan nasional. Hal
tersebut dapat menciptakan penurunan volume dagang
dan investasi. Pemerintah sudah sepatutnya
memberikan perhatian yang cukup dalam menangani
permasalahan-permasalahan tersebut untuk
meningkatkan pemasukan Negara yang berguna bagi
pembangunan.

10.3. Kebutuhan Energi di Sektor Transportasi


Proyeksi kebutuhan energi untuk sektor
transportasi termasuk di dalamnya subsektor
transportasi darat, udara, air dan kereta api. Kebutuhan
energi yang terbesar didominasi oleh angkutan darat
sebesar 80 % dari total kebutuhan. Transportasi darat
diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.2 % per tahun

Manajemen Transportasi | 143


sedangkan untuk transportasi air dan udara naik
masing-masing sebesar 7.1 % dan 6.6% pertahun.
Transportasi air yang tumbuh paling cepat hanya
mempunyai pangsa 14 % sedangkan transportasi udara
dengan pangsa 9 % pada yang tumbuh sebesar 6.5 % per
tahun. Pangsa konsumsi energi listrik ini masih sangat
kecil yaitu sebesar 0.2 % pada tahun 2021 atau sebesar
5 PJ/tahun.
Berdasarkan skenario DNC dapat dihitung emisi
polutan yang ditimbulkan oleh penggunaan energi di
sektor transportasi berdasarkan koefisien emisi
kendaraan bermotor. Untuk menentukan koefisien emisi
dilakukan pengambilan sampel gas buang kendaraan
bermotor pada saat diam. Dilakukan juga observasi
dengan menggunakan kamera video pada berbagai jenis
kondisi lalu lintas. Pengambilan sampel dilakukan pada
350 kendaraan secara random di berbagai tempat di
Jakarta. Dengan tambahan informasi dari literatur dan
dengan menggunakan data hasil pengukuran dapat
ditentukan koefisien emisi. Yang termasuk dalam
perhitungan ini adalah emisi NO2, SO2, SPM dan VHC
untuk wilayah Jawa.
Beberapa kebijaksanaan pemerintah yang telah
dilaksanaan untuk mengurangi emisi polutan dan
diversifikasi penggunaan energi di sektor transportasi

144 | Manajemen Transportasi


ditunjukkan pada Tabel 2. Bensin yang saat ini beredar
yaitu Premium RON 92, Premix RON 94, Premium TT dan
Super TT. Dengan adanya bensin tanpa Pb ini maka
terbuka peluang untuk pemasangan katalitik konverter
yang dapat mengurangi emisi polutan dari gas buang
kendaraan bermotor. Sedangkan penggunaan
kendaraan berbahan bakar gas (CNG maupun LPG)
disamping akan mengurangi emisi juga untuk
menunjang program diversifikasi.
Pada skenario ERC pengurangan emisi ditekankan
pada penggunaan katalitik konverter pada kendaraan
berbahan bakar bensin dan penggunaan mesin diesel
yang beremisi rendah. Dengan skenario ERC dapat
mengurangi emisi rata-rata sebesar 85 % bila
dibandingkan dengan skenario DNC. Pengurangan emisi
SO2, NO2, VHC dan SPM pada tahun 2021 di Jawa
masing-masing adalah sebesar 0.07 juta ton per tahun,
0.65 juta ton per tahun, 0.20 juta ton per tahun dan 0.01
juta ton per tahun. Pengurangan terbesar emisi NO2 dan
VHC karena penggunaan katalitik konverter.

Manajemen Transportasi | 145


146 | Manajemen Transportasi
DAFTAR PUSTAKA

Achua, C., & Lussier, R. N. (2010). Effective leadership.


Cengage Learning.

Admin. (2022). Pengertian Moda Transportasi dan


Jenisnya. Medan: Universitas Medan Area.
Anonim. 2004. Jakarta memerlukan Sistem Transportasi
yang Berkelanjutan.
http://www.pelangi.or.id/news.php?hid=46. (21
November 2010)

Anonim. 2010. Manajemen lalu lintas/Prinsip transportasi


yang_berkelanjutan.http://id.wikibooks.org/wiki/
Manajemen_lalu_lintas/Prinsip_transportasi_
yang_berkelanjutan. (18 November 2010)

Auto2000. (2021). Pengertian, Jenis, dan Fungsi


Transportasi.

Azizah, L. (2022). 25 Macam Alat Transportasi Darat,


Laut, dan Udara. Gramedia Blog.

Blunden, W.R., The Land-Use/Transport System:


Analysis and Synthesis, Oxford, 1971 (Pergamon
Press) 3. Bruton, M.J., Introduction to
Transportation Planning (2nd editon), Lon- don,
1975 (Hutchinson

Darat tahun 1993. 25. Pengantar Teknik dan


Perancangan Transportasi, Edward K. Marlok.
26. Merencanakan Sistem Perangkutan,
Suwardjoko Warpani, Penerbit ITB.

Manajemen Transportasi | 147


Davidson, K.B., A Flow Travel-Time Relationship for Use
in Transport Planning Proc. Australian Road
Research, Vol. 3, Part 1, 1966.
Dial, R.B., A Probanilistic Multipath Assigment Wich
Obviates Path Enumeration Transportation
Research, Vol. 5 pp. 83-11, 1971
Dikun, S. (1999), Pokok-pokok Pikiran Arah Kebijakan
Transportasi Perkotaan, Seminar MTI, Transport
2000 Forum, Jakarta

Drs. H.A. Abbas Salim. SE. Manajemen Transportasi. PT.


Rajasa Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Edward, K. Morlok. Pengantar Teknik Dan Perencanaan


Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta. 1988.

Environmentally Sustainable Development


Transportation, Water and Urban Development
Departement. Sutainable Transport: Priorities
for Policy Reform, The World Bank
Heriyanto. 2010. Kenyamanan Transportasi
Publik.http://www.espira.tv/ news/kenyamanan-
transportasi-publik. ( 21 November 2010)

Ibeng, P. (2023). Pengertian Transportasi, Unsur, Fungsi,


Manfaat, Jenisnya. Pendidikan.Co.Id.
Isnaeni, M., Lubis, HAS (2000), Efek Lingkungan Interaksi
Transportasi dan Tata Ruang Kota, Simposium III
FSTPT, Yogyakarta

Jurusan Teknik Sipil ITB - HED JICA, Prasarana


Transportasi, Kursus Singkat Transportasi
Perkotaan, Bandung, 1992.

148 | Manajemen Transportasi


Jurusan Teknik Sipil ITB HED JICA, Kebutuhan
Transportasi, Kursus
Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta;
Ghalia Indonesia.

KBBI. (2012a). 3 Arti Kata Transportasi di Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI). Lektur.ID.

KBBI. (2012b). Arti Kata Moda di Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI). Lektur.ID.

Morlok. E. K. (1984). Pengantar Teknik dan Perencanaan


Transportasi. Cetakan Pertama. Penerbit
Erlangga.
Munawar, Ahmad. 2007. Pengembangan Transportasi Yang
Berkelanjutan.
http://munawar.staff.ugm.ac.id/wp-
content/pidato-pengukuhan.pdf. (18 November
2010)

Nasution, A. 1996. Menajemen Transportasi. Jakarta :


Ghalia Indonesia.

Nasution, H.M.N. ”Manajemen Jasa Transportasi” Jakarta:


Ghalia Indonesia, 1996

Nugroho, Lanugranto. 2008. Konsumen dan jasa


transportasi.http://etd.
eprints.ums.ac.id/4164/1/C100040073.pdf. (21
November 2010)

Salim, H.A. Abbas, 1995, Manajemen Transportasi. PT.


Raja Grafindo
Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada

Manajemen Transportasi | 149


Singkat Transportasi Perkotaan, Bandung, 1992. 24.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan, Departemen Perhubungan Direktorat
Perhubungan
Sjafruddin, A., Lubis, HAS, Widodo, P.(2000), Sistem
Transportasi Berkelanjutan dan Masalah Dampak
Lingkungan Transportasi Perkotaan, Simposium
Nasiona Sjafruddin, A., Lubis, HAS, Widodo,
P.(2000), Sistem Transportasi Berkelanjutan dan
Masalah Dampak Lingkungan Transportasi
Perkotaan, Simposium Nasiona

Sjafruddin, A., Tumewu, W.(2000), Kebijakan Angkutan


Perkotaan, Masalah dan Prospek
Penanggulangannya, Seminar Nasional Unika
St.Thomas

Tentang Lalau Lintas dan Angkutan Jalan. Yayasan


Telapak, 1993.
Ulimaz, Mega. 2010. Transportasi Publik Berkelanjutan di
Curitiba.http://
eghaulimaz.files.wordpress.com/2010/11/best-
practice2.docx. (21November 2010)

Umar, Fitrawan. 2009. Green Transport : Upaya


Mewujudkan Transportasi Yang Ramah
Lingkungan.http://fitrawanumar.blogspot.com/20
09/12/green-transport-upaya-mewujudkan.html.
(18 November 2010)

Urban Transport Problem and Solution in Developing


Countries in The 21 Century, Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta 1992. 28.

150 | Manajemen Transportasi


Transport Planning for Third World Cities.
Edited by: Harry T. Dimitron

Warpani, Suwardjoko, 1990. Merencanakan Sistem


Pengangkutan, ITB, Bandung
Widiantono, Doni. 2010. Green Transport: Upaya
Mewujudkan Transportasi yang Ramah
Lingkungan.http://bulletin.penataanruang.net/.../
Topik%20Lain%20
Green%20Transport%20edited%201.160509.pdf.
(18 November 2010)

Wikibuku bahasa Indonesia. 2022. Moda


Transportasi/Ragam moda transportasi. Wiki
Buku Buku Bebas
Wolfgang S. Homburger, Transportation and Traffic
Engineering Handbook, Institute of
Transportation Engineers, Prentice-Hall,
EnglewoodCliffs, New Jersey, 1982. 25.
Suwardjoko Warpani, Merencanakan Sistem
Perangkutan, Penerbit ITB, Bandung, 1990

Yunus, A.I. (2023). Manajemen Destinasi Wisata.


Manajemen Sistem Transportasi Pariwisata.
Cetakan Pertama. Padang: PT. Global Eksekutif
Teknologi.
Zaenuddin. (2022). Pengertian Transportasi, Ciri,
Fungsi, Manfaat, & Jenis-Jenis
Transportasi. Artikelsiana.

Manajemen Transportasi | 151

Anda mungkin juga menyukai