Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Logistik dan Manajemen Rantai
Pasok, yang dibimbing oleh: Ade Momon S., S.T., M.T., dan Kiky Andriawan, S.T.
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Transportasi dalam Rantai Pasok dan
Logistik. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Logistik
dan Manajemen Rantai Pasok.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan pembuatan makalah ini, dan
terutama kepada yang terhormat :
1. Ade Momon S., S.T., M.T., selaku dosen dan pembimbing mata kuliah Logistik dan
Manajemen Rantai Pasok.
2. Kiki Andriawan, S.T., selaku asisten dosen mata kuliah Logistik dan Manajemen Rantai
Pasok.
3. Rekan-rekan jurusan Teknik Industri angkatan 2015 dan angkatan 2014.
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa moral ataupun materil dalam
proses penyelesaian makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala
bantuan yang telah diberikan. Serta penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis sendiri, umumnya bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
3.3.5 Air Freight ............................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................. 11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Dalam konteks rantai
pasok, transportasi berperan penting karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan
dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan dengan
sukses memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat.
Dalam 50 tahun terakhir, di sektor logistik telah tersedia banyak pilihan jenis atau
moda transportasi untuk mendukung aktivitas kunci dalam manajemen rantai pasok perusahaan.
Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam keputusan manajemen transportasi, baik
dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, maupun pilihan tingkat
pelayanan yang diberikan.
1
5. Apa saja Moda Transportasi dalam Logistik ?
6. Apa yang dimaksud dengan Transportasi Intermoda ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber bacaan (referensi) bagi para akademisi yang sedang menjalani
pendidikan.
2. Sebagai pemahaman mengenai Transportasi dalam Logistik dan Rantai Pasok.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transportasi
Kata Transportasi berasal dari kata latin Transportare. Trans berarti seberang atau
sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah
mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Transportasi ialah usaha pemindahan orang atau baran dari lokasi asal (origin) ke
lokasi tujuan (destination) untuk keperluan tertentu dan dengan menggunakan alat tertentu pula.
2.2 Logistik
Rantai Pasok merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi
dan jasanya kepada para pelanggannya.
Rantai ini juga merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan
dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran
barang tersebut. Rantai Pasok juga dapat dikatakan sebagai logistics network, dengan pemain
utama adalah :
1. Suppliers
2. Manufacturer
3. Distribution
4. Retail Outlets
5. Customers
3
BAB III
PEMBAHASAN
Aktivitas transportasi mengacu pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain
dalam rantai pasokan. Kebutuhan akan pentingnya transportasi telah berkembang dengan
meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan serta pertumbuhan e-commerce.
Transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah dilihat sebagai kegiatan utama
logistik. Pelanggan akan dengan mudah melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi
lain baik menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara.
Aktivitas transportasi akan mengkonsumsi sumber daya keuangan, waktu, dan sumber
daya lingkungan. Selain itu, dalam konteks manajemen berbasis aktivitas (value-based
management), aktivitas transportasi termasuk aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Mengapa? Aktivitas transportasi berakibat pada peningkatan sediaan barang dalam transit (in-
transit inventory). Sistem logistik yang efektif dan efisien harus dapat mengurangi in-transit
inventory ini seminimal mungkin. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan dapat
dilakukan perbaikan secara signifikan dalam akses in-transit inventory dan status kedatangan
kiriman barang secara akurat baik lokasi maupun waktu pengirimannya (delivery time).
4
Aktivitas transportasi juga akan mengkonsumsi sumber daya keuangan. Biaya
transportasi terjadi karena penggunaan tenaga sopir (driver labor), konsumsi bahan bakar
minyak (fuel), pemeliharaan kendaraan, modal yang diinvestasikan dalam kendaraan dan
peralatan, dan kegiatan administrasi. Selain konsumsi sumber daya keuangan, risiko
kehilangan dan kerusakan produk selama aktivitas transportasi juga dapat menimbulkan biaya
atau kerugian yang signifikan.
Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang dilihat dari
fungsi transportasi adalah penyimpanan produk. Transportasi berperan dalam penyimpanan
produk, terutama penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan. Fungsi
penyimpanan sementara ini lebih ekonomis dilakukan dalam kegiatan transportasi, terutama
untuk pemenuhan sedian barang-barang yang terjawal dengan waktu pengiriman dalam
beberapa hari. Biaya-biaya yang mungkin terjadi seperti biaya muat barang (loading),
pergudangan, dan bongkar barang (unloading) dari penyimpanan sementara produk mungkin
lebih besar bila dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk
penyimpanan sementara.
5
Gambar 3.1 Pihak-pihak dalam Sistem Transportasi
6
Carrier membuat keputusan investasi yang terkait dengan kebutuhan bisnis dan
operasional transportasi, seperti truck, pesawat udara, kapal, lokomotif, dan lain-lain, dan
menyelenggarakan bisnis transportasi dengan biaya operasional yang efisien untuk
memaksimalkan tingkat pengembalian atas aset yang telah diinvestasikan.
Hampir semua infrastruktur transportasi dimiliki dan dikelola sebagai barang atau
layanan publik. Untuk itu, kebijakan transportasi diarahkan untuk menciptakan
lingkungan usaha yang fair dan kompetitif, mencegah monopoli, keseimbangan
lingkungan dan hemat energi.
ICT diperlukan untuk menyediakan informasi yang akurat dan real-time antara
pelanggan dan pemasok atau antara pengirim dan penerima. Perkembangan ICT
transportasi mencakup aplikasi Transportation Management System (TMS) dan Fleet
Management System (FMS) yang berbasis web atau cloud.
Berbagai moda transportasi dapat digunakan, mulai dari transportasi darat (inland
transportation) yang menggunakan transportasi jalan raya (rail road) dan kereta api (railway),
transportasi laut (sea freight), transportasi udara (air freight), dan penggunaan pipa (pipeline).
7
3.3.1 Kereta Api
Moda kereta api tepat untuk transportasi barang-barang yang memerlukan kapasitas
besar, berat, densitas tinggi, dan jarak jauh. Kelemahan moda kereta api terletak pada
kekakuan dalam pengaturan lokasi asal dan tujuan, waktu muat dan bongkar barang, dan
waktu singgah.
3.3.2 Truck
Bisnis transportasi truk terdiri dari dua segmen utama, yaitu TL (truckload) dan
LTL (less-than-truckload). Untuk jarak jauh, trucking lebih mahal dari kereta api, tapi
menawarkan keuntungan fleksibilitas pengiriman door-to-door dan waktu pengiriman
yang lebih pendek. Selain itu, trucking tidak memerlukan transfer antar pickup dan
pengiriman.
3.3.3 Pipeline
8
pengiriman global. Selain itu, kemacetan akses ke pelabuhan telah menjadi masalah
besar.
Speed 3 2 4 5 1
Availabilty 2 1 4 5 3
Dependability 3 2 4 1 5
Capability 2 3 1 5 4
Frequency 4 2 5 1 3
Total nilai 14 10 18 17 16
Peringkat 2 1 4 5 3
Selain moda transportai seperti yang telah dibahas di atas, pilihan lain transportasi
barang menggunakan jasa pos dan kurir (package carriers).
Perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan
USPS, yang mengantarkan paket dengan berat kurang dari 30 kilogram. Perusahaan jasa pos
dan kurir menggunakan transportasi udara, truk, dan kereta api untuk mengangkut paket.
Layanan utama yang mereka tawarkan ke pengirim adalah pengiriman cepat dan dapat
diandalkan. Pengirim menggunakan operator paket untuk pengiriman barang dengan volume
kecil dan waktu yang sensitif. Package carriers juga menyediakan layanan bernilai tambah
lainnya yang memungkinkan pengirim untuk mempercepat aliran persediaan dan melacak
9
status pesanan. Dengan melacak status pesanan, pengirim dapat secara proaktif
menginformasikan kepada pelanggan tentang status paket mereka.
Isu-isu kunci dalam industri ini termasuk lokasi dan kapasitas titik transfer serta
kemampuan informasi untuk memudahkan dan aliran jejak lacak paket. Untuk pengiriman
akhir ke pelanggan, pertimbangan penting adalah penjadwalan dan routing truk pengiriman.
3.5 Intermoda
Transportasi intermoda adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk
memindahkan kiriman ke tujuan. Masalah-masalah utama dalam industri intermodal
melibatkan pertukaran informasi untuk memfasilitasi transfer pengiriman antara moda
transportasi yang berbeda karena transfer ini sering melibatkan penundaan yang cukup, dan
mengorbankan kinerja waktu pengiriman.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Transportasi ialah usaha pemindahan orang atau baran dari lokasi asal (origin) ke lokasi
tujuan (destination) untuk keperluan tertentu dan dengan menggunakan alat tertentu
pula.
2. Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari
tempat dan waktu yang telah direncanakan.
3. Rantai Pasok merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi
dan jasanya kepada para pelanggannya.
4. Pihak yang terlibat dalam Transportasi antara lain:
a. Pengirim (shipper) dan Penerima (receiver)
b. Perusahaan Penyedia Jasa Transportasi (carrier dan agent)
c. Pemerintah (government)
d. Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
e. Masyarakat (public)
5. Moda dalam Transportasi antara lain:
a. Kereta Api
b. Truck
c. Pipeline
d. Sea Freight
e. Air Freight
6. Transportasi intermoda adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk
memindahkan kiriman ke tujuan.
4.2 Saran
1. Karena pembahasan pada Transportasi termasuk banyak, maka bagi para akademisi
yang sedang menjalani pendidikan dan ingin lebih tau banyak hal tentang Transportasi,
11
haruslah bekerja keras dalam memahami konsepnya, khususnya dalam penerapannya di
dalam Logistik dan Rantai Pasok
2. Bagi pembimbing atau pengajar mata kuliah Logistik dan Manajemen Rantai Pasok,
makalah ini dapat diajarkan kepada para mahasiswa/i karena Transportasi termasuk ke
dalam materi mata kuliah Logistik dan Manajemen Rantai Pasok.
12
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Harry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
Irawan, Purna A. 2008. Diktat Manajemen Rantai Pasokan. Jakarta: Fakultas Teknik,
Universitas Tarumanagara.
www.supplychainindonesia.com/artikel/Transportasi_dalam_Supply_Chain_Management.pdf
(diakses pada hari Minggu, tanggal 27 November 2016, pukul 14:38 WIB)
13