Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TERMINAL SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI


Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Rekayasa
Transportasi

Dosen pengampu :
Diana Rendrarini, S.E., S.T., M.T.

Disusun oleh :

Fuad Sindu Putra Septyawan


2252010087

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TERMINAL SEBAGAI PRASARANA TRANSPORTASI” . Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Dasar Rekayasa Transportasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung serta
membantu menyusun makalah ini. Khususnya kepada Bapak/Ibu dosen Universitas Merdeka
yang senantiasa memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Madiun, 27 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah...................................................................................................2
1.4 Tujuan...................................................................................................................2
1.5 Manfaat..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
2.1. Pengertian dan Fungsi Terminal..........................................................................4
2.1. Pengertian Terminal........................................................................................4
2.1.2. Fungsi Terminal...........................................................................................5
2.2. Kebutuhan Fasilitas Terminal..............................................................................9
2.3. Pelayanan Terminal ..........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
3.1. Kesimpulan........................................................................................................13
3.2. Saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Terminal Giwangan….………………..............................................................


11 Gambar 2.2.1 Terminal
Purbaya………... .............................................................................. 11
Gambar 2.2.2 Terminal Penumpang .................................................................................... 12
Gambar 2.2.3 Terminal Barang/Cargo... .................................................................................
12
Gambar 2.2.4 Terminal Khusus…………… ..........................................................................
13
Gambar 2.2.5 Terminal Truk……... ........................................................................................
14
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terminal merupakan tempat sekumpulan bus atau angkot mengawali dan
mengakhiri lintasan operasionalnya. Dengan mengacu pada definisi tersebut, maka pada
bangunan terminal penumpang dapat mengakhiri perjalanannya, atau memulai
perjalananya atau juga dapat menyambung perjalanannya dengan mengganti (transfer)
lintasan bus lainnya. Di lain pihak, bagi pengemudi bus, bangunan terminal adalah
tempat untuk memulai perjalanannya, mengakhiri perjalannya dan juga sebagai tempat
bagi kendaraan beristirahat sejenak, yang selanjutnya dapat digunakan juga kesempatan
tersebut untuk perawatan ringan ataupun pengecekan mesin.

Ditinjau dari sistem jaringan rute secara keseluruhan, maka terminal bus
merupakan simpul utama dalam jaringan yang dalam jaringan ini sekumpulan lintasan
rute bertemu. Dengan demikian terminal bus merupakan komponen utama dari jaringan
yang mempunyai peran yang cukup signifikan. Kelancaran yang ada pada terminal akan
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas sistem angkutan umum secara keseluruhan.

Calo adalah perantara yang pada umumnya bersifat negatif. Mereka


menggunakan kesempitan orang menjadi suatu kesempatan untuk mendapatkan uang.
Calo juga identik dengan preman atau penguasa daerah tertentu yang juga ikut menjaga
keamanan di suatu asongan biasa menjajakan dagangannya di sekitar terminal dan di
dalam bus-bus. Mereka selalu berupaya untuk menarik pembeli agar membeli
dagangannya yang kadang juga suka terlihat agak memaksa. Sopir adalah para
pengemudi bus atau angkot yang selalu terlihat di lingkungan terminal. Kondektur
adalah orang yang membantu sopir untuk menarik penumpang ke dalam angkot atau bus.
Selain itu juga membantu sopir meminta tarif kepada penumpang. tempat. Pedagang
1

1.2 Batasan Masalah


Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini ada 4 hal.

1. Tuturan para calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur yang tidak mengandung
ketidaksantunan;

2. Bahasa yang tidak sepantasnya diucapkan oleh calo, pedagang asongan, sopir, dan
kondektur;

3. Calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur yang dituju adalah yang ada di
terminal angkot/bus dan;

4. Penyimpangan-penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh calo,


pedagang asongan, sopir, dan kondektur di terminal angkot/bus.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana realisasi ketidaksantunan berbahasa di lingkungan terminal?

2. Bagaimanakah wujud bahasa yang tidak santun yang diucapkan oleh calo, pedagang
asongan, sopir, dan kondektur?

3. Bagaimana penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh calo, pedagang


asongan, sopir, dan kondektur?

1.4 Tujuan
Ada 3 tujuan penelitian yang ingin dicapai.

1. Untuk mendeskripsikan ketidaksantunan berbahasa oleh para calo, pedagang


asongan, sopir, dan kondektur di lingkungan terminal.

2. Untuk mencari tahu bahasa yang digunakan oleh calo, pedagang asongan, sopir, dan
kondektur di lingkungan terminal.
2

3. Untuk mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesopanan


yang diucapkan oleh para calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur di
lingkungan terminal.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sada yang bersifatteoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terutama dalam bidang


Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya bagi pembaca dan pecinta sastra.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca dan penikmat sastra.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan penelitian-


penelitian lain yang telah ada sebelumnya khususnya dalam menganalisis
kesantunan berbahasa.

b. Bagi mahasiswa Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Penelitian ini dapat digunakan mahasiswa untuk memotivasi atau gagasan


baru yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang, demi
kemajuan diri mahasiswa dan jurusan.

c. Bagi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra
Indonesia di sekolah sebagai materi ajar khususnya materi kesantunan
berbahasa.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terminal


Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama
sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ketujuan akhir suatu perjalanan, juga
sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
angkutan penumpang dan barang, disamping itu juga berfungsi untuk melancarkan arus
angkutan penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996).

Gambar 2.1.1 Terminal Giwangan tampak depan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang


Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal adalah pangkalan kendaraan
bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,
menaikkan dan menurunkan orang dan atau barang, serta perpindahan moda angkutan.
Terminal terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu berupa:
1. Terminal penumpang,
2. Terminal barang.
4
2.2 Fungsi Terminal
Terminal penumpang berfungsi untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan,
menaikkan dan menurunkan orang, serta perpindahan moda angkutan yang terpadu dan
pengawasan angkutan. Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokan
dalam 3 (tiga) tipe yaitu berupa:
1. Terminal penumpang tipe A,
2. Terminal penumpang tipe B, dan
3. Terminal penumpang tipe C.

Gambar 2.2.1 Terminal Purbaya


fungsi terminal pada dasarnya dapat dilihat dari 3 (tiga) unsur terkait terminal, yaitu berupa:
1. Penumpang
Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan
perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda yang lain, tempat tersedianya
fasilitas-fasilitas dan informasi (pelataran, teluk, ruang tunggu, papan informasi, toilet,
kios-kios, loket, fasilitas parkir dari kendaraan pribadi dan lain-lain).
2. Pemerintah
Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas,
untuk menata lalu lintas dan menghindari kemacetan, sebagai sumber pemungutan
retribusi dan sebagai pengendali arus angkutan umum.
3. Operator Angkutan Umum
Fungsi terminal bagi operator angkutan umum adalah untuk pengaturan pelayanan
operasi angkutan umum, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak angkutan
umum dan fasilitas pangkalan.

5
Menurut Departemen Perhubungan (1996), terminal dapat dibedakan berdasarkan jenis
angkutan yang digunakan, yaitu berupa:
1. Terminal Penumpang
Terminal penumpang adalah terminal untuk menaikkan dan atau menurunkan
penumpang.

Gambar 2.2.1 Terminal Penumpang

2. Terminal Barang/Cargo

Terminal barang/cargo adalah terminal untuk perpindahan (bongkar muat) barang dari
moda transport yang satu ke moda transport yang lainnya.
Gambar 2.2.2 Terminal Barang/Cargo

6
3. Terminal Khusus
Terminal khusus adalah terminal yang dipengaruhi oleh sifat-sifat barang yang diangkut.

Gambar 2.2.3 Terminal Khusus

4. Terminal Truk
Terminal truk adalah terminal yang sesuai dengan kebutuhannya, dinyatakan dengan
jumlah truk yang dapat diparkir atau menunggu dalam satuan waktu.
Gambar 2.2.4 Terminal Truk Sisemut

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang


Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal penumpang tipe A merupakan

terminal yang fungsi utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas
negara dan atau angkutan antarkota antarprovinsi, dipadukan dengan pelayanan angkutan
antarkota dalam provinsi, angkutan perkotaan dan atau angkutan perdesaan.

7
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Tentang Pedoman Teknis Kriteria
Penetapan Kelas Terminal Penumpang Tipe A Tahun 2017, fasilitas terminal penumpang
terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu berupa:

1. Fasilitas utama
Fasilitas utama terdiri atas:
a. Jalur keberangkatan kendaraan dan jalur kedatangan kendaraan,
b. Ruang tunggu penumpang, pengantar dan atau penjemput,
c. Tempat parkir kendaraan,
d. Fasilitas pengelolaan lingkungan hidup,
e. Perlengkapan jalan,
f. Fasilitas penggunaan teknologi,
g. Media infomasi,
h. Penanganan pengemudi,
i. Pelayanan pengguna terminal dari perusahaan bus (customer service),
j. Fasilitas pengawasan keselamatan,
k. Jalur kedatangan penumpang,
l. Ruang tunggu keberangkatan,
m. Ruang pembelian tiket,
n. Ruang pembelian tiket untuk bersama,
o. Outlet pembelian tiket secara online,
p. Pusat informasi,
q. Layanan bagasi,
r. Ruang penitipan barang,
s. Tempat berkumpul darurat,
t. Jalur evakuasi bencana dalam terminal.

8
2. Fasilitas penunjang Fasilitas penunjang terdiri atas:
a. Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau menyusui,
b. Keamanan,
c. Pelayanan keamanan,
d. Istirahat awak kendaraan,
e. Ramp check,
f. Bengkel yang diperuntukan bagi operasional bus,
g. Kesehatan,
h. Tempat transit penumpang,
i. Alat pemadam kebakaran,
j. Toilet,
k. Fasilitas park and ride,
l. Tempat istirahat awak kendaraan,
m. Pereduksi pencemaran udara dan kebisingan,
n. Pemantau kualitas udara dan gas buang,
o. Kebersihan, perawatan terminal dan janitor,
p. Perbaikan ringan kendaraan,
q. Perdagangan, pertokoan dan kantin pengemudi,
r. Area merokok,
s. Restoran,
t. Anjungan tunai mandiri,
u. Pengantar barang,
v. Telekomunikasi dan area dengan jaringan internet,
w. Penginapan,
x. Ruang anak-anak
y. Media pengaduan layanan, dan aa. Fasilitas umum lainnya sesuai dengan kebutuhan.

2.3 Kebutuhan Fasilitas-Fasilitas Terminal


Adapun kebutuhan luas fasilitas dalam terminal angkutan umum berdasarkan
Departemen Perhubungan (1996) dapat dilihat pada Tabel 2.1

9
Tabel 2.1 Kebutuhan Luas Fasilitas dalam Terminal Angkutan Umum Tipe A
No.. Jenis Fasilitas Tipe A (m²)
1 Ruang parkir AKAP 1.120
2 Ruang parkir AKDP 540
3 Ruang parkir Angkutan Kota 800
4 Ruang parkir Angkutan Desa 900
5 Ruang parkir Angkutan Pribadi 600
6 Ruang service 500
7 Pompa Bensin 500
8 Sirkulasi kendaraan 1.960
9 Bengkel 150
10 Ruang istirahat 50
11 Gudang 25
12 Ruang parkir cadangan 1.980
13 Ruang tunggu 2.625
14 Sirkulasi orang 1.050
15 Kamar mandi 72
16 Kios 1.575
17 Mushola 72
18 Ruang administrasi 78
19 Ruang pengawas 23
20 Loket 3
21 Peron 4
22 Retribusi 6
23 Ruang informasi 12
24 Ruang P3K 45
25 Ruang perkantoran 150
26 Ruang luar/penghijauan 6.653

Pada penelitian ini, studi preseden untuk melihat potensi penerapan pelayanan Terminal
Purabaya di Terminal Cicaheum berdasarkan tingkat pelayanan, menggunakan standar
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk mengetahui fasilitas utama dan penunjang apa saja
yang harus terdapat pada terminal penumpang tipe A, selain itu menggunakan standar
Departemen Perhubungan (1996) untuk mengetahui kebutuhan luas fasilitas dalam terminal
angkutan umum tipe A.

2.4 Pelayanan Terminal


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, penyelenggara terminal penumpang wajib memberikan
pelayanan jasa terminal sesuai dengan standar tingkat pelayanan minimal. Standar tingkat
pelayanan terminal penumpang yaitu berupa:

10
1. Pelayanan fasilitas utama dan fasilitas penunjang sesuai dengan tipe dan kelas
terminal, dan
2. Standar operasional prosedur pelayanan terminal.

Adapun klasifikasi terminal menurut beberapa kriteria berdasarkan Departemen Perhubungan


(1996) yaitu berupa:

1. Klasifikasi Terminal Berdasarkan Jenis Angkutan


Ada 4 (empat) jenis terminal dapat dibedakan berdasarkan jenis angkutan yang digunakan,
yaitu berupa:
a.Terminal penumpang adalah terminal untuk menaikkan dan menurunkan dan atau
menurunkan penumpang,
b. Terminal barang/kargo adalah terminal untuk perpindahan (bongkar muat)
barang dari moda transport yang satu ke moda transport yang lainnya,
c.Terminal khusus adalah terminal yang dipengaruhi oleh sifat-sifat barang yang
diangkut,
d. Terminal truk adalah terminal yang sesuai dengan kebutuhannya, dinyatakan
dengan jumlah truk yang dapat diparkir atau menunggu dalam satuan waktu.
2. Klasifikasi Terminal Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Ada 3 (tiga) jenis terminal dapat dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya, yaitu
berupa:
a.Terminal utama yaitu 50-100 kendaraan/jam,
b. Terminal madya yaitu 25-50 kendaraan/jam,
c.Terminal cabang yaitu <25 kendaraan/jam.
3. Klasifikasi Terminal Berdasarkan Ruang Terminal
Ada 3 (tiga) jenis ciri-ciri terminal berdasarkan kebutukan ruang, yaitu berupa:
a.Terminal utama yaitu ± 5 ha untuk di Pulau Jawa dan Sumatra, 3 ha untuk di
Pulau lainnya,
b. Terminal madya yaitu ± 3 ha untuk di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 ha
untuk di pulau lainnya,
c.Terminal cabang yaitu tergantung kebutuhan.

11
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang
Terminal Transportasi Jalan, terminal penumpang terdiri dari 2 (dua) jenis tipe yaitu berupa:
1. Terminal Penumpang Tipe A
Terminal penumpang tipe A melayani kendaraan umum untuk Angkutan Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) dan atau Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan.

2. Terminal Penumpang Tipe B


Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan Kota
Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan.

3. Terminal Penumpang Tipe C


Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk Angkutan Kota
dan Angkutan Perdesaan.
Adapun karakteristik terminal menurut kelas terminal berdasarkan Departemen Perhubungan
(1996) dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Karakteristik Terminal Penumpang Menurut Kelas Terminal


No.. Kriteria Terminal Tipe A Terminal Tipe B Angdes/Angkot
1 Jaringan Trayek AKAP + Tipe B AKDP + Tipe C Jl.
Kolektor/Lokal
Sekunder
2 Lokasi Jl. Arteri Primer Jl. Arteri/Kolektor Minimal III B
Primer
3 Kelas Jalan Minimal III A Minimal III B -
4 Jarak Minimal Antar 2 Minimal 20 km Minimal 15 km Sesuai
(dua) Terminal Permintaan
5 Luas Lahan Minimal 5 ha Minimal 3 ha Sesuai
Kebutuhan
6 Akses Keluar Masuk Minimal 100 m Minimal 50 m
Terminal
Dalam penelitian ini, kesesuaian Terminal Cicaheum sebagai terminal tipe A dilihat dengan
membandingkan karakteristik yang dimiliki Terminal Cicaheum dengan standar karakteristik
terminal penumpang menurut kelas terminal tipe A, yaitu dilihat dari kriteria jaringan trayek,
lokasi, kelas jalan, jarak minimal antar 2 (dua) terminal, luas lahan, dan akses keluar masuk
terminal.

12
BAB III
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Terminal merupakan salah satu komponen penting dalam sistem transportasi wilayah

maupun perkotaan yang berperan sebagai titik penumpang dan barang masuk dan keluar dari

suatu system, Terminal Penumpang Tipe C yang fasilitas memenuhi standar pelayanan

terminal, sirkulasi kenderaan dan tempat parkir yang teratur serta dapat mengakomodasi

seluruh aktivitas yang ada.


Terminal Penumpang Tipe C Adalah Terminal penumpang atau prasarana transportasi jalan

untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan antar moda serta

mengatur kedatangan dan pemberangkatan kenderaan angkutan pedesaan.

Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang

menjadi objek utama untuk diolah. Pada masa arsitektur modern lebih memikirkan

bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik,

maka pada bangunan terminal akan di aplikasikan façade yang memakai material moderen

masa kini dengan penerapan pada bentuk estetika bangunan terminal.

Konsep bentuk bangunan di ambil dengan olahan bentuk dasar kotak karena

mempunyai karakteristik kesan kaku, kesan statis, kesan stabil, kesan monoton dan kesan

pasif. Untuk tampilan bentuk dasar kotak mempunyai karakter luas seimbang sama sehingga

di ambil sebagai bentuk dasar konsep bangunan mobil mikrolet di ambil sebagai analogi

bagian tampak bangunan.

13

Konsep bentuk bangunan di ambil dengan olahan bentuk dasar kotak karena

mempunyai karakteristik kesan kaku, kesan statis, kesan stabil, kesan monoton dan kesan

pasif. Untuk tampilan bentuk dasar kotak mempunyai karakter luas seimbang sama sehingga

di ambil sebagai bentuk dasar konsep bangunan mobil mikrolet di ambil sebagai analogi

bagian tampak bangunan.

Pada konsep struktur dan material bangunan terminal ini menggunakan truktur bawah

Sub Structure (pondasi penerus dan pondasi telapak), Struktur Tengah Main Strukture (kolom
dan balok), dab Struktur Atas Upper Strukture (atap) dengan material menggunakan lantai

keramik, kaca, dan baja ringan.

6.2. Saran

Pemeliharaan fasilitas penunjang terminal menumpang harus di perhatikan agar tidak

berubah fungsi.

a. Pos Jaga
b. Parkir Umum
c. Parkir Angkutan Umum (mikrolet)
d. Jalur Kedatangan
e. Jalur Keberangkatan (selter)
f. Ruang Informasi
g. Café
h. Kios
i. Masjid
j. Klinik Kesehatan
k. Kantor Pengelola
l. Tempat Cuci Angkutan Umum (mikrolet)
m. Bengkel dan Gudang

14

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, 1996, “Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib”, Direktorat
Jenderal Perhubungan, Jakarta.

Andi, Darma M. 2012 “Konsep Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern”
(http://b4nd1t30.blogspot.com/2012/04/karakteristik-arsitektur-modernfalling.html)
Diakses 9 Maret 2019

Dinas Perhubungan Kota Gorontalo. 2018. Pehubungan Darat tahun 2018. Gorontalo.
Dinas Perhubungan Republik Indonesia, 1995 “Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor 31 Tahun 1995, Tentang Terminal Transportasi
Jalan”.(http://hubdat.dephub.go.id/km/tahun-1995/144-km-31-tahun-1995-ttgterminal-
transportasi-jalan/download) Diakses 7 Agustus 2019

Dinas Perhubungan Kota Surabaya (https://terminalbenowo.wordpress.com/).


Diakses 20 Maret 2019.

Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2006. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Terminal
Pada Dinas Perhubungan Kota.(https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/per wali_140.pdf).
Diakses 22 Maret 2019.

Hoobs, FD., 1995 Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

Terminal Bus Purabaya. (http://www.purabayabusterminal.com) Diakses 9 Maret 2019.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencenakan Sistem Peangkutan. Bandung : Penerbit ITB

Neufert, Ernst and Peter Neufert. 1936. Architects’ Data Third Edition. Chichester : John
Wiley & Sons, Inc

15

Anda mungkin juga menyukai