Dosen pengampu :
Diana Rendrarini, S.E., S.T., M.T.
Disusun oleh :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TERMINAL SEBAGAI PRASARANA TRANSPORTASI” . Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Dasar Rekayasa Transportasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung serta
membantu menyusun makalah ini. Khususnya kepada Bapak/Ibu dosen Universitas Merdeka
yang senantiasa memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah...................................................................................................2
1.4 Tujuan...................................................................................................................2
1.5 Manfaat..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
2.1. Pengertian dan Fungsi Terminal..........................................................................4
2.1. Pengertian Terminal........................................................................................4
2.1.2. Fungsi Terminal...........................................................................................5
2.2. Kebutuhan Fasilitas Terminal..............................................................................9
2.3. Pelayanan Terminal ..........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
3.1. Kesimpulan........................................................................................................13
3.2. Saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Ditinjau dari sistem jaringan rute secara keseluruhan, maka terminal bus
merupakan simpul utama dalam jaringan yang dalam jaringan ini sekumpulan lintasan
rute bertemu. Dengan demikian terminal bus merupakan komponen utama dari jaringan
yang mempunyai peran yang cukup signifikan. Kelancaran yang ada pada terminal akan
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas sistem angkutan umum secara keseluruhan.
1. Tuturan para calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur yang tidak mengandung
ketidaksantunan;
2. Bahasa yang tidak sepantasnya diucapkan oleh calo, pedagang asongan, sopir, dan
kondektur;
3. Calo, pedagang asongan, sopir, dan kondektur yang dituju adalah yang ada di
terminal angkot/bus dan;
2. Bagaimanakah wujud bahasa yang tidak santun yang diucapkan oleh calo, pedagang
asongan, sopir, dan kondektur?
1.4 Tujuan
Ada 3 tujuan penelitian yang ingin dicapai.
2. Untuk mencari tahu bahasa yang digunakan oleh calo, pedagang asongan, sopir, dan
kondektur di lingkungan terminal.
2
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra
Indonesia di sekolah sebagai materi ajar khususnya materi kesantunan
berbahasa.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
5
Menurut Departemen Perhubungan (1996), terminal dapat dibedakan berdasarkan jenis
angkutan yang digunakan, yaitu berupa:
1. Terminal Penumpang
Terminal penumpang adalah terminal untuk menaikkan dan atau menurunkan
penumpang.
2. Terminal Barang/Cargo
Terminal barang/cargo adalah terminal untuk perpindahan (bongkar muat) barang dari
moda transport yang satu ke moda transport yang lainnya.
Gambar 2.2.2 Terminal Barang/Cargo
6
3. Terminal Khusus
Terminal khusus adalah terminal yang dipengaruhi oleh sifat-sifat barang yang diangkut.
4. Terminal Truk
Terminal truk adalah terminal yang sesuai dengan kebutuhannya, dinyatakan dengan
jumlah truk yang dapat diparkir atau menunggu dalam satuan waktu.
Gambar 2.2.4 Terminal Truk Sisemut
terminal yang fungsi utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas
negara dan atau angkutan antarkota antarprovinsi, dipadukan dengan pelayanan angkutan
antarkota dalam provinsi, angkutan perkotaan dan atau angkutan perdesaan.
7
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Tentang Pedoman Teknis Kriteria
Penetapan Kelas Terminal Penumpang Tipe A Tahun 2017, fasilitas terminal penumpang
terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu berupa:
1. Fasilitas utama
Fasilitas utama terdiri atas:
a. Jalur keberangkatan kendaraan dan jalur kedatangan kendaraan,
b. Ruang tunggu penumpang, pengantar dan atau penjemput,
c. Tempat parkir kendaraan,
d. Fasilitas pengelolaan lingkungan hidup,
e. Perlengkapan jalan,
f. Fasilitas penggunaan teknologi,
g. Media infomasi,
h. Penanganan pengemudi,
i. Pelayanan pengguna terminal dari perusahaan bus (customer service),
j. Fasilitas pengawasan keselamatan,
k. Jalur kedatangan penumpang,
l. Ruang tunggu keberangkatan,
m. Ruang pembelian tiket,
n. Ruang pembelian tiket untuk bersama,
o. Outlet pembelian tiket secara online,
p. Pusat informasi,
q. Layanan bagasi,
r. Ruang penitipan barang,
s. Tempat berkumpul darurat,
t. Jalur evakuasi bencana dalam terminal.
8
2. Fasilitas penunjang Fasilitas penunjang terdiri atas:
a. Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau menyusui,
b. Keamanan,
c. Pelayanan keamanan,
d. Istirahat awak kendaraan,
e. Ramp check,
f. Bengkel yang diperuntukan bagi operasional bus,
g. Kesehatan,
h. Tempat transit penumpang,
i. Alat pemadam kebakaran,
j. Toilet,
k. Fasilitas park and ride,
l. Tempat istirahat awak kendaraan,
m. Pereduksi pencemaran udara dan kebisingan,
n. Pemantau kualitas udara dan gas buang,
o. Kebersihan, perawatan terminal dan janitor,
p. Perbaikan ringan kendaraan,
q. Perdagangan, pertokoan dan kantin pengemudi,
r. Area merokok,
s. Restoran,
t. Anjungan tunai mandiri,
u. Pengantar barang,
v. Telekomunikasi dan area dengan jaringan internet,
w. Penginapan,
x. Ruang anak-anak
y. Media pengaduan layanan, dan aa. Fasilitas umum lainnya sesuai dengan kebutuhan.
9
Tabel 2.1 Kebutuhan Luas Fasilitas dalam Terminal Angkutan Umum Tipe A
No.. Jenis Fasilitas Tipe A (m²)
1 Ruang parkir AKAP 1.120
2 Ruang parkir AKDP 540
3 Ruang parkir Angkutan Kota 800
4 Ruang parkir Angkutan Desa 900
5 Ruang parkir Angkutan Pribadi 600
6 Ruang service 500
7 Pompa Bensin 500
8 Sirkulasi kendaraan 1.960
9 Bengkel 150
10 Ruang istirahat 50
11 Gudang 25
12 Ruang parkir cadangan 1.980
13 Ruang tunggu 2.625
14 Sirkulasi orang 1.050
15 Kamar mandi 72
16 Kios 1.575
17 Mushola 72
18 Ruang administrasi 78
19 Ruang pengawas 23
20 Loket 3
21 Peron 4
22 Retribusi 6
23 Ruang informasi 12
24 Ruang P3K 45
25 Ruang perkantoran 150
26 Ruang luar/penghijauan 6.653
Pada penelitian ini, studi preseden untuk melihat potensi penerapan pelayanan Terminal
Purabaya di Terminal Cicaheum berdasarkan tingkat pelayanan, menggunakan standar
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk mengetahui fasilitas utama dan penunjang apa saja
yang harus terdapat pada terminal penumpang tipe A, selain itu menggunakan standar
Departemen Perhubungan (1996) untuk mengetahui kebutuhan luas fasilitas dalam terminal
angkutan umum tipe A.
10
1. Pelayanan fasilitas utama dan fasilitas penunjang sesuai dengan tipe dan kelas
terminal, dan
2. Standar operasional prosedur pelayanan terminal.
11
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang
Terminal Transportasi Jalan, terminal penumpang terdiri dari 2 (dua) jenis tipe yaitu berupa:
1. Terminal Penumpang Tipe A
Terminal penumpang tipe A melayani kendaraan umum untuk Angkutan Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) dan atau Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan.
12
BAB III
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Terminal merupakan salah satu komponen penting dalam sistem transportasi wilayah
maupun perkotaan yang berperan sebagai titik penumpang dan barang masuk dan keluar dari
suatu system, Terminal Penumpang Tipe C yang fasilitas memenuhi standar pelayanan
terminal, sirkulasi kenderaan dan tempat parkir yang teratur serta dapat mengakomodasi
untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan antar moda serta
Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Pada masa arsitektur modern lebih memikirkan
bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik,
maka pada bangunan terminal akan di aplikasikan façade yang memakai material moderen
Konsep bentuk bangunan di ambil dengan olahan bentuk dasar kotak karena
mempunyai karakteristik kesan kaku, kesan statis, kesan stabil, kesan monoton dan kesan
pasif. Untuk tampilan bentuk dasar kotak mempunyai karakter luas seimbang sama sehingga
di ambil sebagai bentuk dasar konsep bangunan mobil mikrolet di ambil sebagai analogi
13
Konsep bentuk bangunan di ambil dengan olahan bentuk dasar kotak karena
mempunyai karakteristik kesan kaku, kesan statis, kesan stabil, kesan monoton dan kesan
pasif. Untuk tampilan bentuk dasar kotak mempunyai karakter luas seimbang sama sehingga
di ambil sebagai bentuk dasar konsep bangunan mobil mikrolet di ambil sebagai analogi
Pada konsep struktur dan material bangunan terminal ini menggunakan truktur bawah
Sub Structure (pondasi penerus dan pondasi telapak), Struktur Tengah Main Strukture (kolom
dan balok), dab Struktur Atas Upper Strukture (atap) dengan material menggunakan lantai
6.2. Saran
berubah fungsi.
a. Pos Jaga
b. Parkir Umum
c. Parkir Angkutan Umum (mikrolet)
d. Jalur Kedatangan
e. Jalur Keberangkatan (selter)
f. Ruang Informasi
g. Café
h. Kios
i. Masjid
j. Klinik Kesehatan
k. Kantor Pengelola
l. Tempat Cuci Angkutan Umum (mikrolet)
m. Bengkel dan Gudang
14
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, 1996, “Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib”, Direktorat
Jenderal Perhubungan, Jakarta.
Andi, Darma M. 2012 “Konsep Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern”
(http://b4nd1t30.blogspot.com/2012/04/karakteristik-arsitektur-modernfalling.html)
Diakses 9 Maret 2019
Dinas Perhubungan Kota Gorontalo. 2018. Pehubungan Darat tahun 2018. Gorontalo.
Dinas Perhubungan Republik Indonesia, 1995 “Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor 31 Tahun 1995, Tentang Terminal Transportasi
Jalan”.(http://hubdat.dephub.go.id/km/tahun-1995/144-km-31-tahun-1995-ttgterminal-
transportasi-jalan/download) Diakses 7 Agustus 2019
Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2006. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Terminal
Pada Dinas Perhubungan Kota.(https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/per wali_140.pdf).
Diakses 22 Maret 2019.
Hoobs, FD., 1995 Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Neufert, Ernst and Peter Neufert. 1936. Architects’ Data Third Edition. Chichester : John
Wiley & Sons, Inc
15