Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK

MATA KULIAH RISET OPERASI

Model Transportasi Dalam Meminimalkan Biaya Transportasi


Dengan Solusi Optimal MODI, Permasalahan Ketidakseimbangan,
Degerasi dan Redundansi

Disusun oleh Kelompok 3


Meida Kurota Akyuni (11170920000001)
Rizki Titiyano Jala Dara (11170920000091)
(11170920000091)
Rantri Rahmawati
Rahmawati (11170920000099)
(11170920000099)
Aghnia Laksmi Budianti (11170920000103)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................


.................................... ...................................................... ............... 1

DAFTAR ISI ...........................................................................


...................... ..................................................... .......................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................


......................................................................................................
..................................................... ....... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................... .................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................
.................... .................................................... ................................. 4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Metode Transportasi ..................................................


....................................................................................................
.................................................. 5
2.2 Langkah-langkah Metode Transportasi ...............................................
.......................................................................
........................ 5
2.3 Metode Transportasi menggunakan solusi optimal ..................................................... 7
2.3.1 Metode Modified Distribution (MODI) ........................................ ........................ 7
2.3.2 Contoh soal menggunakan
menggunaka n solusi optimal MODI dengan solusi awal VAM ....... 8
2.4 Ketidakseimbangan antara kebutuhan (permintaan) dan kapasitas ........................... 11
2.4.1 Contoh soal ketidakseimbangan antara permintaan dan kapasitas ...................... 13
2.5 Degenerasi dan Redundansi
Redund ansi ......................................................................................
.................................... .................................................. 19
2.5.1 Degenerasi ................................................. ..................................................... ..... 19
2.5.2 Redundansi .............................................................................................
....................................... ...................................................... ............. 21

BAB III : KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... ...................... 23

DAFTAR PUSTAKA  ..............................................................................


 ........................ ...................................................... ...................... 24

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan transportasi merupakan persoalan linear programming. Bahkan aplikasi dari


teknik linear programming pertama kali ialah dalam merumuskan persoalan transportasi dan
memecahkannya. Persoalan trasnportasi yang dasar pada mulanya dikembangkan oleh F. L
Hitchcock pada tahun 1941 dalam studinya yang berjudul : The distribution of a product from
several sources to numerous locations. Ini merupakan gizi dari persoalan transportasi yaitu
mengangkut sejenis produk tertentu katakana beras, minyak goreng, telur, tekstil, pupuk dan
 berbagai jenis produk lainnya dari beberapa daerah asal (pusat produksi, depot minyak dan
gudang barang) ke beberapa daerah tujuan (pasar, tempat proyek, tempat pemukiman, daerah
transmigrasi), pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa agar jumlah biaya transportasi
minimum.

Dilihat dari namanya, metode transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya


 pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber ke berbagai
daerah tujuan. Tiga hal penting yang harus diingat dari penjelasan diatas, komoditas tunggal,
daerah sumber (asal) lebih dari satu dan daerah tujuan juga lebih dari satu. Dimana untuk
menawarkan produk yang menarik dengan tingkat harga yang bersaing, setiap perusahaan
harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk
maupun standar yang sudah ditetapkan. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya tersebut
adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses
 produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang optimal
dalam hal ini dapat dicapai melalui penggunaan metode transportasi.

Metode transportasi selain dapat memindahkan suatu produk dari suatu tempat ke tempat
lainnya, metode ini juga dapat digunakan untuk menemukan biaya distribusi yang paling
minimal bagi perusahaan. Kegiatan transportasi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan, karena dengan penerapan metode
transportasi yang baik maka suatu perusahaan dapat menyampaikan produk kepada seluruh

3
konsumen sasarannya secara tepat dan juga perusahaan dapat menentukan biaya
distribusinya yang paling minimal sehingga dapat menciptakan efisiensi biaya distribusi pada
 perusahaan.

Meskipun demikian, metode transportasi tidak hanya berguna untuk optimasi


 pengangkutan komoditas (barang) dari daerah sumber menuju daerah tujuan. Metode
transportasi juga dapat digunakan untuk perencanaan produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode transportasi ?
2. Bagaimana cara menggunakan metode solusi optimal MODI ?
3. Bagaimana penerapan pengujian metode MODI dalam sebuah studi kasus ?
4. Bagaimana penerapan apabila terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan
kapasitas dalam metode transportasi ?
5. Bagaimana apabila penyelesaian dari solusi awal mengalami degenerasi dan
redudansi untuk diuji lebih lanjut ke solusi optimal ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami mengenai pengertian dari metode transportasi
2. Memahami mengenai solusi optimal MODI dalam metode transportasi
3. Memahami mengenai ketidakseimbangan antara kebutuhan (permintaan) dan
kapasitas
4. Memahami mengenai degenerasi dan redudansi dalam metode trasnportasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Trasnportasi

Metode transportasi merupakan salah satu teknik manajemen dalam mendistribusikan


 produk dari gudang ke tempat yang dituju. Metode transportasi sangat dibutuhkan oleh
 perusahaan yang melakukan kegiatan pengiriman barang dalam usahanya. Dengan adanya
metode transportasi, perusahaan akan lebih efektif dalam kegiatan pendistribusian
 produknya.

Adapun data yang dibutuhkan dalam metode transortasi adalah :

1. Level supply pada setiap daerah sumber dan level permintaan pada setiap daerah tujuan
untuk kasus pendistribusian barang, jumlah produksi dan jumlah permintaan (kapasitas
inventory) pada kasus perencanaan produksi.
2. Biaya transportasi per unit komoditas dari setiap daerah sumber menu ju berbagai daerah
tujuan pada kasus pendistribusian, biaya produksi dan Inventory per unit pada kasus
 perencanaan produksi.

Banyak kelebihan yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan metode transportasi
yang tepat, diantaranya adalah berguna dalam kelancaran pendistribusian atau pengalokasian
 produk dari sumber ke tempat yang dituju dan menekan total biaya transportasi. Oleh sebab
itu, metode transportasi sangat berguna bagi pendistribusian barang yang efektif dan efisien.
Persoalan yang sering muncul dalam metode transportasi adalah penentuan sejumlah sumber
dan sejumlah tujuan tertentu, menentukan besarnya kuantitas barang yang dikirim atau
diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan sesuai dengan permintaan dan kapasitas sumber,
serta menentukan besarnya biaya transportasi dari suatu sumber ke suatu tujuan.

2.2 Langkah-langkah Metode Transportasi

Menurut Siswanto (2006) : “model transportasi pada saat dikenali pertama kali,
diselesaikan secara manual dengan menggunakan alogaritma yang dikenal sebagai

5
Dari/Ke Jakarta Bandung Surabaya Kapasitas Selisih
Baris
Bangka X 125 1000 152 250 140 1250 15 12 12 140

Belitung X 169 X 174 750 133 750 36 41 - -

Batam 1500 131 X 193 250 181 1750 50 12 12 181

Perimintaan 1500 1000 1250


Selisih 6 22 7
Kolom
- 22 7
41 41
- - 41

Adapun biaya transportasi dengan menggunakan solusi awal VAM, sebesar :

Dari Ke Jumlah Biaya per unit Biaya (Rp)


Bangka Bandung 1000 152.000 152.000.000
Bangka Surabaya 250 140.000 35.000.000
Belitung Surabaya 750 133.000 99.750.000
Batam Jakarta 1500 131.000 196.500.000
Batam Surabaya 250 181.000 45.250.000
Total biaya 528.500.000

Berikut ini merupakan table transportasi akhir dengan menggunakan metode VAM, untuk
memastikan apakah biaya tersebut telah menghasilkan biaya transportasi minimum maka
akan dilakukan pengujian solusi optimal dengan menggunakan metode MODI.

Syarat : (3+3)-1 = 5 sel (memenuhi syarat)

9
Pengujian Menggunakan MODI :

Tujuan Jakarta Bandung Surabaya Kapasitas


Sumber
Bangka X 125 1000 152 250 140 1250
Belitung X 169 X 174 750 133 750
Batam 1500 131 X 193 250 181 1750
Permintaan 1500 1000 1250 3750
a. Pengisian nilai indeks pertama kali dilakukan pada baris pertama, yaitu baris Bangka
dengan nilai 0. Pengisian berikutnya menggunakan rumus Ri + Kj = Cij
 b. Mengisi nilai indeks Bandung.

Ri + Kj = Cij  0 + K2 = 152  K2 = 152

c. Mengisi nilai indeks Surabaya

Ri + Kj = Cij  0 + K3 = 140  K3 = 140

d. Mengisi nilai indeks Batam dengan bantuan kolom Surabaya.

Ri + Kj = Cij  R3 + 140 = 181  R3 = 41

e. Mengisi nilai indeks Jakarta dengan bantuan baris Batam.

Ri + Kj = Cij  41 + K1 = 131  K1 = 90

Seluruh nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom seperti yang tertera
dibawah ini :

Tujuan Jakarta = 90 Bandung = Surabaya = Kapasitas


Sumber 152 140
Bangka = 0 X 125 1000 152 250 140 1250
Belitung = -7 X 169 X 174 750 133 750
Batam = 41 1500 131 X 193 250 181 1750
Permintaan 1500 1000 1250 3750
Selanjutnya menghitung nilai pada sel-sel yang kosong dengan menggunakan rumus :

10
lij = Cij  –  Ri  –  Kj

 Bang-J = 125-0-90 = 35
 Bel-J = 169-(-7)-90 = 86
 Bel-B = 174-(-7)-152 =29
 Bat-B = 193-41-152 = 0

Kesimpulan : karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negatif (penghematan
 biaya), maka proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke d aerah pemasaran
menurut metode VAM yang diuji dengan metode MODI dan biaya transportasinya adalah :

Dari Ke Jumlah Biaya per unit Biaya (Rp)


Bangka Bandung 1000 152.000 152.000.000
Bangka Surabaya 250 140.000 35.000.000
Belitung Surabaya 750 133.000 99.750.000
Batam Jakarta 1500 131.000 196.500.000
Batam Surabaya 250 181.000 45.250.000
Total biaya 528.500.000

Kesimpulan : adapun total biaya dari solusi awal menggunakan metode biaya dan diuji
kembali dengan solusi optimal menggunakan metode MODI, menghasilkan total biaya
yang sama sebesar Rp528.500.000. Artinya biaya transportasi pada solusi awal VAM sudah
minimal.

2.4 Ketidakseimbangan Antara Kebutuhan (Permintaan) Dan Kapasitas

Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kapasitas dapat terjadi dalam metode


transportasi, untuk itu diperlukan variabel dummy pada baris atau kolom yang mengalami
kekurangan unit tersebut.

Contoh :

a. Kekurangan unit di kolom :

11
BAB III

KESIMPULAN

Metode transportasi menggunakan solusi optimal merupakan metode yang digunakan


untuk menguji solusi awal yang telah dilakukan sebelumnya, Hal ini dikarenakan solusi awal
 belum menjamin biaya transportasi telah optimal, untuk itu diperlukan pengujian lebih lanjut
dengan menggunakan solusi optimal. Salah satunya dengan menggunakan metode MODI
dikatakan telah optimal apabila sudah tidak ada lagi penghematan biaya (tanda negatif) pada
 proses eksekusi menggunakan metode-metode tersebut.

Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kapasitas dapat terjadi dalam metode


transportasi, untuk itu diperlukan variabel dummy pada baris atau kolom yang mengalami
kekurangan unit tersebut.

Degenerasi yaitu dimana jumlah sel yang terisi kurang dari persyaratan (m+n) –  1, maka
 pada salah satu sel yang kosong harus ditambahkan nilai epsilon. Sedangkan redundansi yaitu
 jumlah sel yang terisi melebihi dari persyaratan maka terjadi penggabungan dua sel atau lebih
menjadi satu sel.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sarjono, Haryadi. Meminimalkan Total Cost Pada PT. Sinto Putra Mandiri Menggunakan
Metode Transportasi. Bandung. 2009.

Sarjono, Haryadi. Aplikasi Riset Operasi. Salemba Empat. Jakarta. 2010.

Wijaya, Andi. Pengantar Riset Operasi Edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta 2013.

24

Anda mungkin juga menyukai