56MAKALAH
BANKING & NON BANKING
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Jefrianto (202121012)
2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pegadaian
2.1 Definisi Pegadaian..............................................................................................6
2. 1. 1 Status Hukum Pegadaian........................................................................6
2. 1. 2 Tujuan Pegadaian....................................................................................7
2. 1. 3 Sumber dana Pegadaian..........................................................................7
2. 1. 4 Kegiatan Usaha Pegadaian......................................................................7
2. 1. 5 Barang Jaminan Pegadaian.....................................................................8
2.2 Sejarah Pegadaian...............................................................................................8
2.3 Produk Pegadaian................................................................................................10
2. 3. 1 Produk Pembiayaan................................................................................10
(a) Pegadaian Konvensional...................................................................10
(b) Pegadaian Syariah.............................................................................11
2. 3. 2 Produk Emas...........................................................................................11
2.4 Mekanisme Pinjaman..........................................................................................12
2.5 Study Kasus........................................................................................................13
B. Dana Pensiun
2.6 Definisi Dana Pensiun.........................................................................................14
2.7 Tujuan Dana Pensiun..........................................................................................14
2.8 Manfaat Dana Pensiun........................................................................................15
2.9 Sistem Pembayaran Dana Pensiun......................................................................16
2.10 Peraturan Dana Pensiun......................................................................................17
2.11 Jenis Program Pensiun........................................................................................19
2.12 Program Pensiun dengan Iuran dan Tanpa Iuran................................................23
2.13 Jenis Kelembagaan Dana Pensiun......................................................................24
2.14 Metode Pembiayaan Program Pensiun...............................................................25
2.15 Manajemen Kekayaan Pensiun...........................................................................27
2
2.16 Studi Kasus.........................................................................................................29
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
A. Pegadaian
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Status Hukum Pegadaian
2. Untuk mengetahui Cara Kepengurusan dan Pengawasan Pegadaian
3. Untuk mengetahui Tujuan dari Pegadaian
4. Untuk mengetahui Kegiatan Usaha Pegadaian
B. Dana Pensiun
1. Untuk mengetahui pengertian dari Dana Pensiun
2. Untuk mengetahui tujuan dari Dana Pensiun
3. Untuk mengetahui manfaat dari Dana Pensiun
4. Untuk mengetahui Sistem Pembayaran manfaat Pensiun
5. Untuk mengetahui Asas Dana Pensiun
6. Untuk mengetahui Peraturan Dana Pensiun
7. Untuk mengetahui Jenis Program Pensiun
8. Untuk mengetahui Program Pensiun dengan Iuran dan Tanpa Iuran
9. Untuk mengetahui Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
10. Untuk mengetahui Penyelenggaraan Program Pensiun
11. Untuk mengetahui Metode Pembiayaan Program Pensiun
12. Untuk mengetahui Manajemen Kekayaan Pensiun
13. Untuk mengetahui Peran Dana Pensiun
14. Untuk mengetahui Pengaturan Dana Pensiun Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegadaian
2.1 Definisi Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga perkreditan dengan sistem gadai. Menurut Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150, disebutkan bahwa gadai adalah suatu hak
yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak
diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lainatas namanya, dan
yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya; dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan
untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.
2. 1. 2 Tujuan Pegadaian
Menurut Siamat (2005 : 745), sifat usaha pegadaian pada prinsipnya
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan. Oleh karena itu Pegadaian bertujuan untuk :
6
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
2. Mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
3. Membantu masyarakat golongan bawah untuk mengatasi kesulitan dana.
4. Meningkatakan kesejahteraan masyarakat.
5. Melaksanakan dan menunjang program Pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan nasional.
7
4. Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan dalam
bidang bisnis properti seperti dalam pembangunan gedung kantor dan pertokoan
dengan sitem Build Operat and Transfer (BOT).
5. Kredit pegawai yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai yang berpenghasilan
tetap.
- Era Kolonial
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank
van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai,
lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816),
Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat
8
("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut berdampak buruk pemegang lisensi
menjalankan praktik rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi
"pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar
pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan
menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan
penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia - Belanda
menerapkan apa yang disebut dengan "cultuur stelsel" di mana dalam kajian tentang
pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri
oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian yang terletak
di jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang dan kantor pusat
Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang
terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi
Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’,
Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San
dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
- Era Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan Pegadaian sempat
pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang kian memanas. Agresi
Militer Belanda II memaksa kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca
perang kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian
9
dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa
kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan
selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum).
Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi
Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2011 yang
ditandatangani pada 13 Desember 2011. Namun, perubahan tersebut efektif setelah
anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.
2. 3. 1 Produk Pembiayaan
10
Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB
sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. KREASI merupakan
solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah dan
murah.
4. Kredit (pinjaman) angsuran bulanan dengan sistem FIDUSIA yang
diperuntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instansi yang telah memiliki
penghasilan tetap. KAGUM dapat diperoleh di perusahaan atau instansi yang
telah menjalin kerjasama dengan Pegadaian KAGUM dapat digunakan untuk
usaha maupun non-usaha, seperti: membiayai berbagai kegunaan seperti
membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah, biaya pengobatan,
pernikahan dan lainnya. KAGUM merupakan solusi pembiayaan yang cepat
dan tepat bagi karyawan.
2. 3. 1 Produk Emas
11
2. Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan
fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.
2.4 Mekanisme Pinjaman
Nilai Taksiran
Jumlah Pinjaman
Terdakwa juga dihukum untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 2,2 miliar. Jika
terdakwa tidak membayar setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap, harta benda
milik terdakwa disita. Jika harta benda tidak mencukupi, terdakwa akan dibui. Jika
tidak mencukupi uang pengganti, maka dipidana selama 2 tahun 6 bulan," kata hakim.
Majelis hakim menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal
3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Terdakwa dinilai tidak mendukung
program pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi.
Diketahui, putusan majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum.
Pada tuntutannya, jaksa meminta majelis menghukum terdakwa 6 tahun 6 bulan dan
denda Rp 100 juta subsider 3 bulan penjara. Terdakwa juga diminta membayar uang
pengganti Rp 2,2 miliar akibat perbuatannya melakukan korupsi uang PT Pegadaian.
Sebagaimana diketahui, terdakwa Wardhiana mengakui menggunakan uang PT
Pegadaian Syariah untuk foya-foya hingga bermain Bitcoin. Pencairan uang PT
Pegadaian dilakukan dengan cara memalsukan pembuatan, penerbitan, dan pencairan
dokumen pengajuan pegadaian.
13
Jaminan yang digunakan terdakwa adalah barang-barang palsu. Perhiasan yang
dijaminkan di PT Pegadaian ia peroleh dari membeli secara online.
B. Dana Pensiun
2.6 Definisi Dana Pensiun
Menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa Dana
Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Menurut Siamat (2005: 704), Dana Pensiun merupakan
lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun, yang dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan karyawan suatu perusahaan,terutama yang telah pensiun.
Penyelenggaraan program pensiun tersebut dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau
diserahkan kepada lembaga -lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan
program pensiun, misalnya bank-bank umum atau perusahaan asuransi jiwa.
1. Pemberi kerja, tujuan mengadakan suatu program pensiun bagi perusahaan atau
pemberi kerja adalah sebagai berikut:
a. Kewajiban moral
Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada
karyawan pada saat mencapai usia pensiun
b. Loyalitas
Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan mempunyai
loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan
c. Kompetisi pasar tenaga kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi
yang diberikan kepada karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing
dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional
di pasaran tenaga kerja.
14
2. Karyawan, tujuan pengadaan suatu program pensiun bagi karyawan atau peserta
antara lain adalah:
a. Rasa aman terhadap masa yang akan datang, dalam arti tetap memiliki
penghasilan pada saat mencapai usia pensiun
b. Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi,
meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun/ berhenti bekerja.
15
3. Pensiun Ditunda (Deffered Retiremet)
Pengertian pensiun ditunda sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (13) UU No.11
Tahun 1992 adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja
sebelum mencapai usia pensiun normal yang ditunda pembayarannya sampai pada
saat peserta pensiun sesuai dengan peraturan dana pensiun.Selanjutnya menurut
ketentuan ini peserta dana pensiun yang mengikuti program pensiun manfaat pasti,
apabila berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan minimal 3 tahun dan
belum mencapai usia pensiun dipercepat, berhak menerima pensiun ditunda yang
besarnya sama dengan jumlah yang dihitung berdasarkan rumus pensiun bagi
kepesertaannya sampai pada saat pemberhentian. Sedangkan bagi peserta dana
pensiun yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, apabila berhenti
bekerja setelah memiliki masa kepesertaan minimal 3 tahun dan belum mencapai usia
pensiun dipercepat, berhak atas jumlah iurannya sendiri dan iuran pemberi kerja
beserta hasil pengembangannya yang harus dipergunakan untuk memperoleh pensiun
ditunda.
Sulit untuk menentukan cara mana yang lebih baik dari kedua cara pembayaran
manfaat tersebut, karena hal ini tergantung dari keinginan penerima manfaat tersebut
Dalam keadaan inflasi misalnya, orang lebih cenderung memilih pembayaran manfaat
dengan cara sekaligus karena nilai uang yang diterima sekarang tentunya lebih tinggi
16
daripada waktu yang akan datang. Selain itu, manfaat yang diterima secara lump sum
dapat dipakai untuk melakukan suatu usaha yang memberikan hasil secara kontinu. Hal
ini akan berlaku apabila setiap orang bertindak sebagaimana asumsi tersebut. Namun,
tidak semua orang dapat berbuat demikian. Bahkan dalam banyak hal, pembayaran
secara lump sum oleh yang bersangkutan mungkin akan habis dikonsumsi, dan apabila
bekas karyawan, dalam hal ini penerima manfaat, tidak dapat mengelola manfaat
dimaksud, maka untuk masa yang akan datang, yang bersangkutan akan mengalami
kesulitan keuangan.Dengan demikian, dana pensiun tidak lagi sesuai dengan tujuan
pembentukannya sebagai jaminan hari tua. Selain itu, bila kita lihat dari persepsi
makro,pemberian manfaat secara sekaligus akan mempercepat tingkat inflasi karena
sirkulasi uang akan bertambah dan kemungkinan akan dikonsumsi dengan segera,
sehingga tidak ada sisa sedikit pun untuk investasi. Karena pertimbangan-pertimbangan
tersebut banyak perusahaan, baik swasta maupun milik negara termasuk pemerintah,
memberikan manfaat kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun dengan jalan
menggunakan system pembayaran secara berkala (anuitas). Kebijakan semacam ini juga
diberlakukan di Indonesia sesuai UU No. 11 Tahun 1992.
Sebagai ilustrasi, ketentuan-ketentuan pokok yang diatur dalam suatu peraturan dana
pensiun antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
17
1. Dasar Pensiun
Untuk menghitung besarnya manfaat pensiun, gaji yang berhak diterima oleh
karyawan (peserta) setiap bulan ditetapkan sebagai penghasilan dasar pension.
3. Iuran Pensiun
Ketentuan iuran pensiun dalam peraturan dana pensiun diatur sebagai berikut:
a. Setiap karyawan peserta wajib membayar iuran 5% dari penghasilan dasar
pensiun setiap bulan.
b. Perusahaan membayar iuran sebesar 5% dari total gaji karyawan, ditambah
dengan iuran untuk mengatur dana yang seharusnya tersedia (initial liability).
Besarnya iuran pemberi kerja tersebut dapat pula ditentukan berdasarkan
perhitungan aktuaris.
c. Iuran dari karyawan dan pemberi kerja sudah harus disetorkan kepada Dana
Pensiun selambat-lambatnya, misalnya tanggal 15 bulan berikutnya.
18
a. Peserta yang berhenti bekerja atau meninggal dunia sebelum mencapai usia
pensiun dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 5 (lima)tahun berhak atas
iurannya sendiri ditambah bunga dan dapat dibayarkan sekaligus.
b. Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun dengan memiliki
masa kepesertaan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berhak atas iurannya sendiri
dan iuran perusahaan, ditambah bunga.
d. Flat Benefit
Manfaat pensiun dengan program flat benefit didasarkan atas jumlah uang
tertentu, untuk setiap masa kerja atau lebih, ditetapkan manfaat nilai pensiun
untuk semua karyawan yang pensiun setelah memenuhi kerja minimum. Program
pensiun dengan flat benefit ini biasanya dianut sebagai hasil negosiasi pemberi
kerja dengan karyawan atau serikat pekerja, di mana dasar pensiun ditetapkan
dengan system bertingkat atas dasar besar kecilnya gaji karyawan yang
bersangkutan. Kelebihan formula ini adalah lebih sederhana dan mudah
dimengerti, terutama oleh karyawan. Namun, konsep tersebut mengabaikan
20
perbedaan-perbedaan besarnya gaji dan masa kerja masing-masing karyawan.
Program pensiun manfaat pasti atau defined benefit plan memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
21
b. Profit Sharing Plan
Profit Sharing Plan adalah program pensiun yang sumber pembiayaan atau
iuran berasal dari presentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan sebelum pajak. Oleh karena iuran diambil dari laba perusahaan,
maka jumlahnya aian senantiasa berubah-ubah setiap tahun tergantug dari laba
yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan. Total iuran tahunan pemberi
kerja menurut program pensiun profit sharing ini biasanya dikaitkan dengan
laba perusahaan, dengan formula:
c. Saving Plan
Program penisun dengan saving plan adalah program pensiun yang pada
prinsipnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan money purchase plan.
Perbedaannya terletak dalam hal iuran seluruhnya, dimana dalam program
pensiun dengan saving plan. Karyawanlah yang menentukan jumlah iuran
tersebut. Program pensiun iuran pasti atau benefit contribution pension plan
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
22
2.12 Program Pensiun dengan Iuran dan Tanpa Iuran
Menurut Siamat (2005 :715), program pensiun dengan iuran (contributory)
adalah program pensiun dimana karyawan atau perkerja atau pemberi kerja diwajibkan
membayar sejumlah iuran tertentu program pensiun. Di negara maju, pembentukan
program pensiun biasanya dilakukan dengan negoisasi dengan pihak wakil pekerja,
terutama apabila serikat pekerja di perusahaan tersebut telah berjalan dan berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan program pensiun tanpa iuran (non-contributory
pension plan ) adalah penyelenggaraan program pensiun dimana seluruh biaya program
ditanggung oleh pemberi kerja.
Umumnya, program pensiun dilakukan dengan cara contributory. Namun
akhir-akhir ini terutama di negara-negara maju Kanada misalnya, timbul suatu
kecenderungan diaman sektor-sektor swasta menyelenggarakan program pensiun dengan
tidak mewajibkan pekerja membayar sejumlah iuran atau noncontributory pension plan.
Kelebihan dan kelemahan yang diperoleh dari dari kedua bentuk
penyelenggaraan program pensiun tersebut.
1. Kelebihan contributory pension plan:
a. Secara teoritis, program ini akan mengurangi biaya pemberi kerja
dengan jumlah benefit yang sama dibandingkan dengan non-
contributory pansion plan.
b. Iuran karyawan merupakan pengurangan pajak .
c. Karyawan akan ebih berkepentingan dan menghargai program pensiun
apabila ikut membayar iuran.
d. Apabila karyawan berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun,
mereka akan memperoleh kembali akumulasi iuran ditambah hasil
pengembangannya.
24
b. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan) Yaitu program
pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya ditempatkan pada rekening masing-
masing peserta sebagai manfaat pensiun.
25
Sedangkan kelebihannya adalah pemberi kerja tidak diharuskan
menginvestasikan dana dalam suatu dana pensiun atau perusahaan asuransi jiwa.
Beberapa program pensiun pemerintahan atau lembaga semi pemerintahan yang
menggunakan metode pay as you go tetap memelihara cadangan atau pendanaan yang
jumlahnya tidak ditetapkan secara akuratis, meskipun sebenarnya tidak diharuskan,
misalnya Canada Pension Plan dan Qubec Pension Plan. Ciri-ciri metode pay as you go
antara lain.
a. Tidak terdapat ketentuan mengenai besarnya manfaat pension.
b. Manfaat tidak ditetapkan dan belum dijanjikan.
c. Pensiun merupakan bagian kecil dalam kaitannya dengan kegiatan usaha.
2. Funding System
Funding system adalah metode pemupukan dana yang bersumber dari peserta dan
pemberi kerja. Metode ini merupakan metode yang relatif baik daripada sistem pay as
you go yang telah dijelaskan diatas. Dengan cara ini penghimpunan dana dilakukan agar
dapat dipai untuk dapat dipakai untuk pembayaran manfaat pada masa yang akan datang.
Sumber pendanaan ini diperoleh dari setiap karyawan atau peserta program
pensiun maupun pemberi kerja dan biasanya dilakukan sejak saat karyawan menjadi
peserta, yang umumnya pada saat karyawan dimaksud telah diangkat sebagai karyawan
tetap pada suatu perusahaan.
Metode pendanaan pada dasarnya dapat dibedakan dalam bentuk single premium
funding dan level premium funding.
26
b. Level Premium Funding
Metode level pemium adalah metode pendanaan yang dirancang untuk
menghindari kenaikan baiaya pensiun, yang terjadi pada saat usia peserta 21
semakin bertambah dan pada saat kenaikan gaji. Untuk itu, perlu penetapan
tingkat premi tahunan (yang dinyatakan dalam rupiah per pegawai atau
sebagai presentase tertentu dari penggajian) yang apabila dibayarkan setiap
tahun mendatang akan memberikan seluruh manfaat yang akan datang. Oleh
karena itu, biaya untuk seorang peserta cenderung untuk menjadi lebih tinggi
apabila usia peserta lebih muda dan lebih rendah apabila umur peserta lebih
tua, dibandingkan denga single premium funding. System level premium
funding ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1) Pembayaran iuran dilakukan secara berangsur angsur atau dicicil selama
karyawan masih aktif kerja.
2) Karyawan mendapatkan perlindugan yang lebih baik, karena apabila
pemberi kerja sewaktu-waktu bangkrut, misalnya atau terpaksa berhenti
beroperasi, karyawan akan tetap menerima manfaat karena dana memang
telah dihimpun sejak karyawan mulai bekerja.
3) Memiliki dampa terhadap ekonomi makro karena dana yang dhimpun
dapat diinvestasikan kembali sebagai biaya pembangunan nasional.
b. Risiko
Unsur kedua kebijakan investasi adalah penentuan jumlah risiko portofolio
yang bersedia diterima oleh sponsor program pensiun. Risiko yang berkaitan
dengan portofolio saham biasa, umunya dipandang sebagai suatu variasi dari
keuntungan sebenarnya terhadap keuntungan yang diperkirakan. Varian
keuntungan tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, misalnya resesi
dan inflasi yang dapat menyebabkan keuntunagan yang tidak diperkirakan
pada keseluruhan saham biasa atau terhadap perusahaan secara individu
28
c. Kebutuhan likuiditas
Pada prinsipnya program dana pensiun membutuhkan likuiditas relatif lebih
kecil, yang dapat dipenuhi dari pengelolaan kas dana pension.
d. Diversifikasi
Diversifikasi pada dasarnya merupakan metode untuk mencapai sasaran
penting manajemen portofolio, seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu
tingkat keuntungan yang diinginkan, menjaga berkurangnya dana dari risiko
investasi dan memenuhi kebutuhan likuiditas. Diversifikasi portofolio dapat
dilakukan antara lain dengan menggunakan misalnya jenis kekayaan, sektor
dan kualitas peringkat aset yang akan dijadikan sebagai instrumen investasi.
3. Jenis-jenis Investasi
Pada prinsipnya dana pensiun dapat melakukan investasi dalam berbagai
bentuk. Namun, kebebasan investasi dana pensiun biasanya tetap dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga pengawas. Portofolio investasi dana pensiun
umumnya didominasi dalam bentuk saham, obligasi, jangka menengah-panjang,
instrumen pasar uang, kontrak anuitas grup, dan jenis investasi konvensional lainya.
Porsi yang relatif lebih kecil diinvestasikan dalam real estate, mortgage, surat-surat
berharga asing, dan instrumen investasi baru yang dapat menawarkan prospek yang lebih
tinggi daripada keuntungan rata-rata. Dana pensiun indonesia belum diperkenankan
melakukan investasi dalam suratsurat berharga yang di terbitkan di luar negeri (Siamat,
2005 :723).
Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta serta
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menangkap terpidana
kasus korupsi dana pensiun PT Pertamina, Bety, Selasa (2/3/2021) malam.
29
Ia merupakan Komisaris Utama PT Sinergi Millenium Sekuritas, eks PT Millenial
Danatama Sekuritas.
Ashari mengatakan, Bety secara sah dan meyakinkan dinyatakan telah melakukan tindak
pidana korupsi secara bersama-sama berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 2496
K/Pid.Sus/2020 tanggal 9 September 2020.
Bety disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Ayat (1) UU Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Dia dijatuhi hukuman pidana penjara selama lima tahun dan pidana denda sebesar Rp 200
juta.
Apabila pidana denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan
selama enam bulan.
"Selain pidana pokok, terpidana juga dijatuhi pidana tambahan berupa pembayaran uang
pengganti sebesar Rp 777.331.421," ujar Ashari.
Ashari menyatakan, rencananya Rabu ini, Bety dieksekusi di Lapas Perempuan Klas IIA
Pondok Bambu Jakarta Timur oleh jaksa pada Kejari Jakarta Pusat.
30
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian materi yang telah dijelaskan diatas, maka makalah ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dana pensiun merupakan lembaga atau badan yang mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan para karyawan perusahaan yang telah
pensiun.
2. Tujuan penyelenggaraan pensiun adalah:
a. Bagi pemberi kerja yaitu kewajiban moral, loyalitas, kompetensi pasar tenaga
kerja.
b. Bagi karyawan rasa aman terhadap masa yang akan datang
3. Manfaat pensiun adalah manfaat normal, pensiun dipercepat, pensiun ditunda dan
pensiun cacat.
4. Sistem pembayaran manfaat pensiun kepada karyawan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu pembayran secara sekaligus (lump sum) dan pembayran secara berkala
(annuity)
5. Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan UU No. 11 Tahun 1992 didasarkan
pada asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan hukum pendirinya, asa
penyelenggaraan dalam sistem pendanaan, asas pembinaan dan pengawasan, asas
penundaan manfaat, asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana
pensiun.
6. Hal penting yang umumnya diatur didalam suatu peraturan pensiun meliputi siapa
yang berhak menjadi peserta, manfaat apa saja yang akan diberikan dan dalam bentuk
apa, kapan dapat dinikmatinya dan berapa besar manfaat yang dijanjikan kepada
peserta, sumber pembiayaan.
7. Program pensiun yang umumnya dipakai diperusahaan swasta dan perusahaan milik
Negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis yaitu Program
Pensiun Manfaat Pasti dan Program Pensiun Iuran Pasti.
8. Program pensiun dalam prinsipnya bisa diselenggarakn dengan bentuk contribury atau
non contribury.
9. Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 11 Tahun
1992, dapat dibatasi dalam dua jenis yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan.
31
10. Penyelenggaraan program pensiun bagi karyawan dapat dilakukan dengan cara
membentuk badan hukum dana pensiun pemberi kerja dan mengikutsertakan
karyawan pada dana pensiun lembaga keuangan.
11. Metode pembiayaan program pensiun yaitu pay as you gi dan funding system
12. Kekayaan dana pensiuan dan kemampuannya unutk meningkatkan penghasilan
investasi dimasa yang akan datang merupakan sumber utama terjaminnya pembayran
manfaat pensiun.
13. Dana pensiun diharapkan dapat berperan secara aktif dalam pembangunan sebagai
salah satu lembaga keunagan penghimpunan dana sekaligus membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomu dan penyedia lapangan kerja.
14. Dalam penjelasan UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa
dalam rangka upaya memelihara kesinambungan, penghasilan pada hari tua perlu
mendapat perhatian dan penanganan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna.
15. Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang
secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan lembaga keunagan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atsa dasar hukum gadai.
16. Perum pegadaian dipimpin oleh dewan direksi, yang terdiri atas direktur utama dan 3
direktur dibantu dengan unit-unit pendukung lainnya.
17. Perum pegadaian bertujuna untuk turut melaksanakn dan menunjang
pelaksanaankebijaksaan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan
nasional berupa penyaluran uang pinjaman.
18. Kegiatan operasional yang dilakukan perum pegadaian meliputi menyalurkan uang
pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai, menerima jasa taksiran,
menerima jasa titipan, bekerja sama dengan pihak ketiga.
19. Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pegadaian adalah barang
bergerak.
20. Sumber pendanaan perum pegadaian berasal dari modal sendiri, penyertaan modal
pemerintah, jaminan jangka pendek dari perbankan, pinjaman jangka panjang dari
KLBI, dari masyarakat melalui penerbitan obligasi.
21. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh perum pegadaian kepada masyarakat adalah
pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai, penaksiran nilai barang, penitipan
barang dan jasa lain.
32
22. Proses peminjaman pegadaian yang didasarkan pada hukum gadai adalah penyaluran
dan penggolongan uang pinjaman, penaksiran, prosedur pemberian dan pelunasan
pinjaman.
23. Manfaat pegadaian dapat dilihat dair sisi nasabah dan perum pegadaian yaitu:
a. Bagi nasabah
i. Ketersediaan dana dengan prosedut yang relative lebih sederhana dan
dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan
kredit perbankan.
ii. Penaksiran nilai suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan
dapat dipercaya.
iii. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
b. Bagi Perum Pegadaian
i. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah yang telah memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian.
ii. Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara
dalma bidang pembiayaan beurpa pemberian bantuan kepada
masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relative sederhana.
33
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, T & Triandaru, S. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi Kedua.
Jakarta : Salemba Empat.
Siamat, D. 2005. Manajemen Lembaga Keunagan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi
kelima. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi Tesis,
Desertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi kelima. Malmah :
Universitas Negeri Malang.
UU RI No. 11 Tahun 1992 Tentanf Dana Pensiun (online). (www. Sjdih. Depkeu. Go. Id).
Diakses 20 November 2022.
UU RI No. 36 Tahun 2008 tnetnag perubahan keempat atas undang-undang Nomor 7 tahun
1983 pajak penghasilan. (online). (ketentuan.pajak.go.id) diakses 20 November 2022.
34