Anda di halaman 1dari 17

PERAN PEGADAIAN SYARIAH INDRAMAYU DI MASA PANDEMI COVID 19

INSTITUSI EKONOMI ISLAM

Makalah ini Disusun dan Diajukan sebagai Tugas Terstruktur

Dosen : Prof. Dr. Hj. Ida Rosnidah, SE., MM., Ak., CA.

Disusun oleh :

Ade Afifah Nurjanah 20086050001

Ekonomi Syariah / Semester 2

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI SYARIAH

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN AJARAN 2020 / 2021

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon


Telp : (0231) 481264 Fax : (0231) 489926
Pendahuluan

Islam membolehkan pinjam-meminjam, baik melalui individu maupun lembaga


keuangan. Salah satu lembaga itu berupa Lembaga Keuangan Syariah (LKS), baik
lembaga bank maupun non-bank. Salah satu produk lembaga keuangan syariah adalah
pembiayaan, di mana dalam hukum Islam kepentingan kreditur sangat diperhatikan,
jangan sampai dirugikan. Karenanya, dibolehkan meminta barang dari debitur sebagai
jaminan hutangnya. Dalam dunia finansial, barang jaminan ini biasa dikenal dengan
objek kolateral atau barang gadai dalam gadai syariah.

Gadai sebagai salah satu kategori dari perjanjian utang-piutang, untuk suatu
kepercayaan dari kreditur, debitur menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap
hutangnya itu. Barang jaminan tetap milik penggadai, namun dikuasai penerima gadai.
Praktik seperti ini telah ada sejak zaman Rasulullah SAW, dan Rasul pernah
melakukannya.

Telah meriwayatkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali dan Ali bin Khasyram
berkata: Keduanya mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus bin A‟masy dari Ibrahim
dari Aswad dari „Aisyah berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW membeli makanan dari
seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya (H.R. Muslim).

Transaksi emas yang terjadi saat ini selain untuk kegiatan investasi juga
digunakan sebagai sarana pembiayaan atau pemberian pinjaman. Saat ini seseorang dapat
dengan mudah memperoleh uang tunai dengan mengagunkan barang berharganya
termasuk emas sebagai jaminan melalui sistem gadai. Produk gadai emas benar-benar
menjadi motor penggerak lembaga keuangan syariah.

Gadai syariah merupakan produk jasa gadai yang berlandaskan prinsip syariah
dimana nasabah tidak dikenakan bunga atas pinjaman yang diperoleh. Dalam transaksi
gadai syariah (rahn) uang atau dana yang dipinjamkan berbentuk pertolongan yang tidak
mengharapkan tambahan atas hutang tersebut. Perbedaan mendasar antara gadai
konvensional dan gadai syariah terletak pada implementasi bunga. Untuk menghindari
adanya unsur riba pada gadai syariah dalam usahanya pembentukan laba, maka gadai
syariah menggunakan meknisme yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti
melalui akad qardhul hasan, akad mudharabah, akad ijarah, akad rahn, akad ba‟i
muqayyadah, dan akad musyarakah.1

Jika dilihat dari pengertian rahn dalam hukum Islam, maka dapat dikatakan
bahwa rahn dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong dan tidak untuk
mencari keuntungan. Tujuan adanya gadai (rahn) ini adalah untuk pencegahan, terutama
ketika seseorang menemukan situasi yang tidak terduga seperti kematian dan kecelakaan
dimana mereka membutuhkan uang tunai yang cepat dan untuk memenuhi kebutuhan

1
Sofi‟i, Imam, Analisis Transaksi Gadai emas dalam Perspektif Islam, Banten: Universitas Pamulang

2
transaksi seseorang. Misalnya, ketersediaan gadai tentu membantu pedagang kecil untuk
memenuhi kebutuhan modal kerjanya untuk kelangsungan bisnisnya.

Ekonomi dan keuangan sosial islam berperan penting pada saat pandemi covid-19
sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, umat Islam dapat memberikan
peran terbaiknya melalui berbagai bentuk atau model philanthropy dalam Ekonomi dan
Keuangan Syariah, khususnya dalam masa pandemi covid-19. Peran ini diharapkan dapat
mengatasi guncangan ekonomi yang terjadi dan seluruh masyarakat, khususnya umat
muslim, dapat ikut serta berkontribusi dalam memulihkan guncangan tersebut. Akibat
covid-19 berbagai sektor mengalami stagnan atau bahkan kemunduran karena berbagai
planning untuk kemajuan dan pengembangan harus diberhentikan atau ditiadakan.
Khususnya sektor ekonomi yang menjadi sorotan. Pelaku-pelaku ekonom akan bereaksi
dengan melakukan penyesuaian terhadap berbagai aspek kegiatan ekonomi. Tindakan
penyesuaian berhubungan dengan seberapa besar daya tahan ekonomi terhadap gangguan
tersebut melalui respon yang diberikan dan kebijakan yang dibuat untuk mengatasi
dampaknya.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin mengetahui sejauh mana pegadaian


syariah di Indramayu bersinergi dalam industry lembaga keuangan syariah. Maka dari
itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan melakukan penelitian di
Pegadaian Syariah Cabang Indramayu untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan
Pegadaian Syariah Cabang Indramayu serta dimasa pandemi covid-19.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pegadaian syariah?
2. Bagaimana dasar hukum gadai?
3. Bagaimana ketentuan gadai syariah?

Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pegadaian syariah
2. Untuk mengetahui dasar hukum gadai syariah
3. Untuk mengetahui ketentuan gadai syariah

3
Kerangka Berpikir

Peran Pegadaian Syariah Indramayu di Masa Pandemi Covid 19

a. Ketentuan gadai syariah


b. Peran pegadaian syariah di masa pandemi covid 19

Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Observasi, dokumentasi, Reduksi, penyajian data,


wawancara penelitian/verifikasi kesimpulan

Kesimpulan

Kegunaan Penelitian
Hasil dari latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah dipaparkan
di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
a. Bagi mahasiswa
1) Meningkatkan pengetahuan secara teoritis mengenai Pegadaian Syariah
2) Menambah pengetahuan dan informasi secara mendalam dengan studi kasus yang
ada
b. Bagi Perusahaan atau subjek penelitian
Sebagai informasi bagi para nasabah dalam memilih produk di Pegadaian
Syariah Kantor Cabang Indramayu.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Untuk civitas akademik dapat mengambil manfaat dari hasil penelitian ini dan
dapat sebagai bahan acuan pembelajaran dan referensi untuk penelitian yang sejenis
di masa yang akan datang.

4
Objek Penelitian

Nama Perusahaan Pegadaian Syariah

Alamat Karanganyar - Indramayu


Home Page www.pegadaiansyariah.co.id

Bidang Usaha Jasa Kredit Gadai


Narasumber Kepala Cabang Pegadaian Syariah Indramayu

Landasan Teori

A. Pengertian Gadai Syariah

Menurut Adiwarman A. Karim bahwa akad adalah kontrak antara dua belah pihak
yang mengikat dan saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terkait untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
Dalam akad, tindakan dan kondisinya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik. Jika
salah satu atau kedua belah pihak yang terikat dalam kontrak itu dan tidak dapat
memenuhi kewajibannya, maka salah satu pihak yang melanggar kontrak tersebut
menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam akad.

Transaksi gadai dalam fikih Islam disebut al-rahn, yakni suatu jenis perjanjian
untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan utang. Pengertian al-rahn dalam
bahasa Arab adalah ats-tsubût wa ad-dawâm yang berarti‚ tetap dan "kekal”. Pengertian
tersebut merupakan yang tercakup dalam kata al-habs, yang berarti menahan. Kata ini
merupakan makna yang bersifat materiil. Karena itu, secara bahasa al-rahn berarti
"menjadikan suatu barang yang bersifat materi sebagai pengikat”.2

Gadai emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasaan secara
fisik atas harta/barang berharga (berupa emas) dari nasabah (al- râhin) kepada
bank/pegadaian (al-murtahin) untuk dikelola dengan prinsip al-rahn yaitu sebagai
jaminan (a1-marhûn bih) atas peminjam (al-marhûn) yang diberikan
nasabah/peminjaman tersebut.

Gadai syariah sering diidentikkan dengan rahn yang secara bahasa diartikan al-
tsubut wa al-dawam (tetap dan kekal) sebagian Ulama Luhgat memberi arti al-hab
(tertahan).3 Sedangkan definisi al-rahn menurut istilah yaitu menjadikan suatu benda
yang mempunyai nilai harta dalam pandangan syar‟a untuk kepercayaan suatu utang,
sehingga memungkinkan mengambil seluruh atau sebagaian utang dari benda itu.4

2
Hadi, A. Chairul, Menimbang Gadai Emas sebagai Instrumen Investasi Syariah, Jakarta: UIN Jakarta, 2012.
3
Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung : CV. Diponegoro, 2003
4
Sofiyanah, Ghufran, Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah, Jakarta : RENAISAN Anggota IKAPI,
2005.
5
Istilah rahn menurut Imam Ibnu Mandur diartikan apa-apa yang diberikan
sebagai jaminan atas suatu manfaat barang yang diagunkan. Dari kalangan Ulama
Mazhab Maliki mendefinisikan rahn sebagai “harta yang dijadikan pemiliknya sebagai
jaminan hutang yang bersifat mengikat“, ulama Mazhab Hanafi mendefinisikannya
dengan “menjadikan suatu barang sebagai jaminan terhadap hak (piutang) yang mungkin
dijadikan sebagai pembayar hak tersebut, baik seluruhnya maupun sebagiannya“. Ulama
Syafii dan Hambali dalam mengartikan rahn dalam arti akad yakni menjadikan materi
(barang) sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan pembayar utang apabila orang
yang berhutang tidak bisa membayar hutangnya.

Semakin besar minat masyarakat akan pembiayaan gadai syariah. Oleh karena itu,
diperlukan pengawasan terhadap penerapan dan pelaksanaan produk pembiayaan ini agar
masyarakat yang telah menggunakan produk tersebut semakin yakin dengan prinsip
syariah yang telah dijelaskan dan untuk masyarakat yang belum memanfaatkan produk
pembiayaan menjadi yakin dan tertarik dengan produk tersebut.5

Rahn adalah salah satu jenis transaksi tabarru‟ karena apa yang diberikan rahin
(pemilik barang) untuk murtahin (pemegang barang) bukan atas imbalan akan sesuatu, ia
termasuk transaksi (uqud) „ainiyah, di mana tidak dianggap sempurna kecuali sudah
diterima „ain al­ma„qud. Akad (transaksi) jenis ini ada lima, yaitu: hibah, i‟arah, ida‟,
qard, dan rahn. Akan tetapi menjadi haram hukumnya bagi orang yang memegang
jaminan tersebut menikmati keuntungan dari jaminan yang dipegangnya itu dengan cara
apapun, karena hak dan pemegang jaminan itu adalah memiliki, bukan menggunakannya.
Seorang murtahin tidak berkuasa untuk meminjamkan atau menyewakannya, atau
memperbolehkan orang lain untuk mempergunakannya, karena pemegang jaminan itu
tidak boleh mengeluarkan barang jaminan tersebut karena haknya hanya sebagai pemilik
jaminan. Barang jaminan baru bisa dijual/dihargai apabila dalam waktu yang disetujui
kedua belah pihak, yaitu ketika hutang tidak bisa dilunasi oleh debitur. Oleh karena itu,
hak kreditur hanya terkait dengan barang jaminan, apabila debitur tidak mampu melunasi
utangnya. Secara praktis dasar legalisasi rahn adalah sebagai solusi terhadap sebagian
orang-orang yang kekurangan dana (defisit unit) dalam memenuhi kebutuhan hidup,
sementara ada pihak-pihak yang mempunyai surplus dana, sedangkan secara by nature
ada kecenderungan dari pihak yang memiliki surplus dana berkeberatan dan tidak mau
meminjamkan uang tanpa ada jaminan (with- out re ceiving the pledge), karenanya Allah
memahami kondisi tersebut untuk kemudian menjustifkasi praktek rahn sebagai solusi
alternative terhadap kesulitan (masyaqqah) seseorang untuk memenuhi kebutuhannya,
baik untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun produktif. Menurut hukum perdata,
antara gadai dan rahn dalam hukum Islam ada persamaan dan perbedaan.

5
Romadhan, Khairul Arief, Muhammad Fahmi Rois, Gadai Beragunan Emas dalam Hukum Ekonomi Syariah
di Indonesia, Semarang: Universitas Diponegoro, 2018

6
Persamaan rahn dan gadai Perbedaan rahn dan gadai

1. Hak gadai berlaku atas 1. Rahn dalam hukum Islam


pinjaman uang dilakukan secara suka rela atas
2. Adanya agunan sebagai dasar tolong menolong tanpa
jaminan utang mencari keuntungan,
sedangkan gadai menurut hu-
3. Tidak boleh mengambil kum perdata, disamping
manfaat dan barang yang berprinsip tolong menolong
digadaikan juga menarik keuntungan
4. Biaya barang yang melalui bunga atau sewa
digadaikan ditanggung oleh modal yang ditetapkan.
pemberi gadai 2. Dalam hukum perdata, hak
5. Apabila batas waktu gadai hanya berlaku pada
pinjaman uang telah habis, benda yang bergerak;
barang yang digadaikan boleh sedangkan dalam hukum
dijual atau dilelang Islam rahn berlaku pada
seluruh harta, baik yang
bergerak maupun yang tidak
bergerak.
3. Dalam rahn menurut
hukum Islam tidak ada istilah
”bunga uang”.

Akad gadai (rahn) menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syari‟ah yang terdapat
dalam pasal 372 ayat 1 dan 2, akad gadai (rahn) terdiri dari unsur penerima gadai,
pemberi gadai, harta gadai, utang, dan akad. Akad dalam gadai (rahn) harus dinyatakan
oleh para pihak dengan cara lisan, tulisan, atau isyarat.

B. Dasar Hukum Gadai


Landasan konsep pegadaian syariah juga mengacu kepada syariah Islam yang
bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW. Adapun landasan dalam QS A1-
Baqarah ayat 283:

                

                 

  

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
7
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa di masa Rasulullah SAW, ada seorang
sahabat menggadaikan kambingnya. Saat itu Rasul ditanya bolehkah kambing nya
diperah. Nabi mengizinkan, sekadar untuk menutupi biaya pemeliharaannya. Artinya,
Nabi mengizinkan kita boleh mengambil keuntungan dan barang yang digadaikan
sekadar untuk menutupi biaya pemeliharaan. Ketentuan ini tentunya sepanjang
memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat yang ditentukan oleh syariat.6
“Aisyah berkata bahwa Rasul bersabda: Rasulullah SAW membeli makanan dan
seorang yahudi dan meminjamkan kepadanya baju besi“. (HR. Bukhari dan Muslim)
“Dan Abu Hurairah RA. Nabi SAW bersabda: Tidak terlepas kepemilikan barang gadai
dan pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung
risikonya”. (HR Asy -Syafii, al Daraquthni dan Ibnu Majah)
“Nabi Bersabda: Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan
menanggung biayanya dan bintang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya
dengan menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan dan memerah susu
wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan “. (HR Jamaah, kecuali Muslim
dan An-Nasai)
“Dari Abi Hurainah RA. Rasulullah SAW bersabda: Apabila ada ternak digadai kan,
maka punggungnya boleh dinaiki (oleh yang menerima gadaz), karena ia telah
mengeluarkan biaya (menjaga) nya. Apabila ternak itu digadaikan, maka air susunya
yang deras boleh diminum (oleh orang yang menenima gadai) karena ia telah
mengeluarkan biaya (menjaga) nya. Kepada orang yang naik dan minum, maka ia harus
mengeluarkan biaya (perawatan) nya”. (HR Jemaah kecuali Muslim dan Nasai-Bukhari)
C. Ketentuan Gadai
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26
Juni 2002 yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai
jaminan hutang dalam bentuk rahn diperbolehkan dengan ketentuan sebagai berikut7:
a. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan manhun (barang)
sampai semua hutang radhin (yang menyerahkan barang) dilunasi
b. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik ráhin. Pada prinsipnya marhun tidak
boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali seizin rahin, dengan tidak mengurangi
nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan
perawatannya.

6
Suryani, Eli, Pegadaian Syariah, Vol. 10, No.1, Januari-Juni 2009
7
Ibid
8
c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi kewajiban rahin,
namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan
penyimpanan tetap menjadi ke wajiban rahin.
d. Besar biaya administrasi dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan
berdasarkan jumlah pinjaman.
e. Penjualan marhun
1) Apabila jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan ráhin untuk segera
melunasi utangnya
2) Apabila rahin tetap tidak melunasi utangnya, maka marhun dijual
paksa/dieksekusi
3) Hasil Penjualan marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan
dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan
4) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya menjadi
kewajiban rahin
D. Produk Pegadaian Syariah8
1. Produk Rahn:
a. Gadai emas syariah
Pembiayaan Gadai Emas dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat kebutuhan
dana cepat yang sesuai syariah. Cepat prosesnya, aman penyimpanannya. Barang
Jaminan berupa emas perhiasaan, emas batangan, berlian, smartphone, laptop,
barang elektronik lainnya, sepeda motor, mobil atau barang bergerak lainnya.
Persyaratan: foto copy KTP atau Kartu Identitas resmi lainnya, memiliki
marhun (barang jaminan), untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan
STNK asli, nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR).
b. Pembiayaan porsi haji
Pegadaian Syariah pembiayaan porsi haji adalah pembiayaan untuk
mendapatkan porsi ibadah haji secara syariah dengan proses mudah, cepat dan aman.
Persyaratan: memenuhi syarat sebagai pendaftar haji, foto copy KTP, foto copy
KK, dan jaminan Emas Batangan (LM) minimal 3,5 gram atau emas perhiasan
berkadar minimal 70 % dengan berat sekitar 7 gram.
c. Gadai emas angsuran syariah
Gadai emas angsuran syariah adalah produk pegadaian untuk memberikan
pinjaman dana tunai dengan jaminan perhiasan (emas dan berlian). Pinjaman dapat
diangsur melalui proses yang mudah dan sesuai syariah. Persyaratan: foto copy
KTP/SIM/Paspor, menyerahkan jaminan berupa emas dan atau berlian terikat
perhiasan emas, menandatangani akad.

8
www.pegadaiansyariah.com

9
d. Rahn hasan
Rahn hasan merupakan rahn dengan tarif mu'nah pemeliharaan sebesar 0%,
berjangka waktu (tenor) 60 (enam puluh) hari, dan berlaku untuk besaran marhun
bih (uang pinjaman) golongan A. Persyaratan: foto copy KTP/Paspor,
menyerahkan jaminan (emas, elektronik atau kendaraan bermotor, untuk
jaminan kendaraan beserta STNK dan BKPB nya, menandatangani akad.
e. Rahn fleksi
Rahn Fleksi adalah pemberian pinjaman dengan jaminan barang bergerak
sesuai syariah, plafon pinjaman tinggi dan ongkos titip harian. Persyaratan: foto
copy KTP/Paspor, menyerahkan jaminan (marhun emas, elektronik atau
kendaraan bermotor, untuk jaminan kendaraan dengan STNK dan BPKB nya,
menandatangani akad.
f. Rahn bisnis
Rahn bisnis adalah produk Pegadaian untuk memberikan pinjaman dana tunai
kepada pemilik usaha dengan jaminan emas (batangan atau perhiasan). Persyaratan:
foto copy KTP/Paspor, menyerahkan jaminan berupa emas
(batangan/perhiasan), menandatangani akad.

2. Produk Non Rahn (Mikro)


a. Cicil kendaraan
Pegadaian Syariah cicil kendaraan adalah pemberian pinjaman berprinsip
syariah kepada pengusaha mikro/kecil, karyawan internal dan eksternal serta
profesional, guna pembelian kendaraan bermotor. Persyaratan: pegawai tetap suatu
instansi pemerintah/swasta minimal telah bekerja selama 2 tahun, melampirkan
kelengkapan: foto copy KTP (suami/isteri), foto copy kartu keluarga, Foto copy SK
pengangkatan sebagai pegawai / karyawan tetap, rekomendasi atasan langsung, slip
gaji 2 bulan terakhir, mengisi dan menandatangani form aplikasi AMANAH,
membayar uang muka yang disepakati minimal 10 % untuk motor dan minimal 20
% untuk mobil, menandatangani akad AMANAH.
b. Pinjaman usaha syariah
Arrum BPKB adalah pembiayaan syariah untuk pengembangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) dengan jaminan BPKB Kendaraan Bermotor.
Persyaratan: memiliki usaha mikro/kecil yang memenuhi kriteria kelayakan serta
berjalan lebih dari satu tahun dan menjalankan usahanya secara sah secara syariat
islam dan perundang-undangan RI, fotocopy KTP, kartu keluarga dan surat nikah
dengan menunjukan aslinya, menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan
bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan faktur pembelian).
c. Gadai sertifikat
Pembiayaan Pegadaian Syariah bersertifikat merupakan pembiayaan berbasis
syariah yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan tetap/rutin, pengusaha
mikro/kecil dan petani dengan jaminan sertifikat tanah dan HGB. Persyaratan
nasabah: KTP, KK, PBB, IMB untuk UP lebih dari 50 juta, surat keterangan usaha
untuk pelaku usaha. Usia minimal rahin 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 65

10
tahun saat kredit berakhir. Untuk petani, telah bertani minimal 2 (dua) tahun dan
memperoleh penghasilan rutin. Untuk pengusaha mikro, usahanya telah berjalan
lebih dari 1 (satu) tahun dan menjalankan usahanya secara syariat dan sah secara
hukum. Untuk karyawan, minimal 0 (nol) tahun untuk internal Pegadaian dan
minimal 1 (satu) tahun untuk eksternal, surat keterangan sebagai karyawan dan surat
izin atasan langsung untuk TNI/POLRI. Pensiunan, memiliki penghasilan rutin
setiap bulan dari instansi tempat bekerja sebelumnya. Profesional formal, memiliki
izin praktek kerja dan telah berjalan minimal 1 (satu) tahun, contoh: dokter,
pengacara, profesional non formal, tinggal dirumah milik sendiri (SHM/SHGB) dan
telah berjalan minimal 2 (dua) tahun, contoh: driver gojek/grab. Sedangkan
persyaratan jaminan: jika jaminan berupa tanah produktif (pertanian, perkebunan
atau peternakan). Tanah produktif yang tidak berada pada struktur tanah yang sulit
dijangkau, status tanah tidak terblokir/bermasalah, status tanah tidak menjadi
jaminan pinjaman/tidak diikat hak tanggungan oleh pihak lain. Lokasi tanah boleh
berbeda dari tempat tinggal nasabah selama masih berada dalam naungan satu kantor
wilayah yang sama. Jika jaminan berupa tanah dan bangunan tempat tinggal/tempat
usaha: memiliki IMB untuk pinjaman lebih dari 50 juta. Bukti bayar PBB tahun
terakhir. Lebar jalan dimuka minimal dapat dimasuki oleh kendaraan roda dua. Jarak
minimal 20 (dua puluh) meter dari SUTET, bukan daerah banjir dalam 2 (dua) tahun
terakhir, bukan jalur hijau, tidak dalam sengketa hukum. Lokasi tanah boleh berbeda
dari tempat tinggal nasabah selama masih berada dalam naungan satu kantor area
yang sama.

3. Investasi:
a. Cicil emas syariah
Layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau
angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. Cicil emas syariah
dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang aman untuk mewujudkan kebutuhan
masa depan, seperti menunaikan ibadah haji, mempersiapkan biaya pendidikan anak,
memiliki rumah idaman serta kendaraan pribadi.
b. Tabungan emas
Tabungan emas Pegadaian adalah layanan penitipan saldo emas yang
memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas. Produk tabungan emas Pegadaian
memungkinkan nasabah melakukan investasi emas secara mudah, murah, aman dan
terpercaya. Persyaratan: mengisi formulir pengajuan, membawa KTP, membayar
biaya materai Rp 6.000, administrasi Rp 10.000, pengelolaan rekening Rp 30.000,
membeli emas mulai dari 0,01 gram, menandatangani buku rekening.

4. Produk lainnya
a. Pegadaian remittance
Jasa kirim dan terima uang adalah layanan pengiriman dan penerimaan uang
dari dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan beberapa Perusahaan Remitansi
berskala Internasional. Syarat bagi nasabah pengirim uang melalui Pegadaian:

11
mengisi dan melengkapi form pengiriman uang, membawa Kartu Tanda Pengenal
(KTP/SIM/PASPORT). Syarat bagi nasabah penerima uang melalui Pegadaian:
mengisi dan melengkapi form penerimaan uang, membawa Nomor Kontrol Kiriman
Uang, PIN, Kode Transfer, atau MTCN, membawa Kartu Tanda Pengenal
(KTP/SIM/PASPORT)

b. Multi pembayaran online


Jasa pembayaran online merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan
bulanan, pembelian pulsa, pembelian tiket, pembayaran finance, pembayaran premi
BPJS, dan lain-lain. Persyaratan: nasabah cukup datang ke outlet Pegadaian di
seluruh Indonesia Membawa dan menyerahkan nomor pelanggan untuk tagihan
listrik, telepon, pulsa ponsel, PDAM, tiket kereta api, dan lain sebagainya.

Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, proses dan makna dari perspektif
subjek yang lebih ditonjolkan atau dapat disebut sebagai penelitian kualitatif deskriptif9.
Menurut Denzin dan Licoln, kualitatif menyiratkan pada penekanan proses dan makna
yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas,
atau frekuensinya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sumber
data primer yaitu sebuah informasi yang didapat secara langsung oleh peneliti terkait
dengan variabel penelitian, seperti responden dan sumber data sekunder yaitu informasi
yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, seperti dokumentasi perusahaan10
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan observasi,
dokumentasi, wawancara. Salah satu teknik untuk pemeriksaan keabsahan data adalah
dengan triangulasi.
Menurut Merriam, Marshall dan Rossman bahwa dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dan anlisis data harus berlangsung secara serempak (simultaneously).
Teknis analisis data menurut Miles dan Huberman ada tiga macam teknik analisis data
kualitatif diantaranya reduksi data, penyajian data, penelitian/verifikasi kesimpulan.
Konklusi / Kesimpulan berdasarkan teori yang ada lalu dibandingkan dengan realita di
lapangan.

Hasil dan Pembahasan


Pegadaian syariah sebagai suatu solusi yang muncul di tengah kegelisahan
masyarakat terhadap praktik-praktik penipuan yang berkedok jasa, dan dilatarbelakangi
atas berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada lembaga masyarakat yang
berorientasi pada penawaran jasa. Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan
pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan. Berbagai macam produk yang ditawarkan oleh pegadaian syariah

9
Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 2011
10
Sekaran, Uma, Roger Bougie, Metode Penelitian untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2017
12
seperti Arrum Haji, Arrum BPKB, Amannah, Multi Pembayaran Online, dan lain
sebagainya. Dengan adanya berbagai macam produk yang ditawarkan pegadaian syariah
ini sangat membantu masyarakat terutama masyarakat golongan menengah ke bawah
yang membutuhkan pinjaman11. Pegadaian Syariah dilindungi oleh OJK dan sudah ada
fatwa DSN MUI yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yaitu K.H.
Muhammad Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah PT.
Pegadaian (Persero) dan Dr. H.M. Asrorun Ni'am Sholeh, MA sebagai anggota Dewan
Pengawas Syariah PT. Pegadaian (Persero).
Menurut Bapak Sobirin selaku Kepala Cabang Pegadaian Syariah di Indramayu
menerangkan bahwa Pegadaian Syariah ada di Indramayu dari tahun 2008 yang semula
bertempat di dalam Pasar Baru Karanganyar kini pindah tidak jauh dari Pasar Baru yaitu
di Ruko Perumahan yang bertempat di jalan Karanganyar Indramayu.
Di Pegadaian secara global semua barang bergerak yg bernilai yang mempunyai
milik bisa digadaikan. Kalau syariah semua barang bisa digadaikan cuma tergantung
pada tempat penyimpanan misalnya mau gadaikan motor / mobil mau disimpan dimana.
Karena kita untuk menyimpan barang perlu ada standar SOP tempat penyimpanan. Kalau
tempat penyimpanannya tidak mempunyai standar ya tidak boleh dipaksakan. Semuanya
wewenang cabang. Kalau di Pegadaian Syariah di Indramayu karena tempat
penyimpanannya standar kalau tempat luas ketebatalan tembok berapa, kalau
penyimpanan elektronik tidak lembab. Di Pegadaian Syariah Indramayu ada yang
menggadaikan laptop. Kalau motor ngga ada tempatnya, jadi menyesuaikan saja.
Produk pegadaian syariah sebenarnya banyak ada 21 produk cuma yang ada
disini berjalan disini (Pegadaian Syariah Indramayu) ada 8:
1. Rahn
2. Gadai
3. Arum emas
4. Arum mikro (BPKB)
5. Amanah (Ppembiayaan sepeda motor)
6. RTT (jaminan sertifikat)
7. Arum haji muliya (pembelian LM batangan dengan kredit cicilan), mulia dengan
banding yg ada jaminan / asuransi)
8. Mengirim uang lewat Dana/linkaja, bayar listrik

Bapak Sobirin menuturkan yg ngga ada di Pegadaian Syariah Indramayu seperti arum
safar, gadai saham. Beberapa produk yang paling banyak diminati adalah gadai, rahn.
Semua emas bisa digadaikan.

Mekanisme persyaratan tergantung produknya berbeda-beda. Kalau gadai emas


ini cuma ktp sama barangnya nanti ditandatangani. Kalau yg BPKB nanti foto copy KTP,

11
Ulfa, Maria, Analisis Kewenangan Gadai Syariah Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/
Pojk.05/2016 Tentang Usaha Pegadaian, UIN Yogyakarta, 2019.

13
STNK, dan lainnya. Kalau menggadaikan pakai SK di Pegadaian Syariah Indramayu
belum bisa, saham juga belum.

Promo produk:
1. Semarak Arrum Haji Ramadhan 1442 H
Program pemberian free administrasi bagi nasabah yang bertransaksi Produk
Pembiayaan Porsi Haji yang diberikan dalam bentuk tunai sejumlah Rp 270.000,-
(dua ratus tujuh puluh ribu rupiah). Syarat & ketentuan: nasabah akad produk
Pembiayaan Porsi Haji, berlaku di seluruh outlet Pegadaian di seluruh Indonesia, tidak
berlaku double promo. Periode Promo 13 April 2021 - 31 Mei 2021
2. Pegadaian Amanah (Cashback Ramadhan Berkah 1442 H)
Program pemberian cashback dalam bentuk tabungan emas atau Multi
Payment Online bagi yang melakukan closing pada produk Pegadaian Syariah cicil
kendaraan dengan persyaratan berlaku, dengan besaran cashback berdasarkan tiering
yang sesuai dengan ketentuan program ini. Syarat & ketentuan: nasabah akad produk
cicil kendaraan, berlaku di seluruh outlet Pegadaian di seluruh Indonesia, tidak
berlaku double program . Periode Promo: 01 April 2021 - 31 Mei 2021.
3. Program ARRUM (Ar Rahn dan Arrum Emas)
Program pemberian souvenir berupa sembako dengan kearifan lokal yang
diperuntukkan untuk new customer dengan ketentuan berlaku. Syarat & ketentuan:
diperuntukkan new customer, nasabah produk Rahn (Gadai syariah) dan Arrum Emas,
berlaku di seluruh outlet Pegadaian Syariah, promo tidak berlaku double promo.
Periode Promo 13 April 2021 - 30 Mei 2021.

Kalau di Pegadaian Syariah Indramayu banyak promonya seperti haji bebas


administrasi Rp 270.000, kalau nasabah baru belum pernah gadai nanti dapat minyak
goreng. Produk arum haji itu pakai akad rahn pegadaian memberikan pinjaman sebesar
Rp 25.000.000 untuk nasabah daftar haji biar dapat kursi haji nanti yang Rp 25.000.000
bisa diangsur 2 tahun sampai 5 tahun.

Perbedaan pegadaian syariah dan konvensional itu hanya di akadnya saja, teknis
sama persyaratannya sama. Tapi akad itu penting. Kalau di pegadaian syariah itu ada
fatwanya DSN MUI. Insyallah sesuai syariah.

Kalau ada nasabah yang sudah jatuh tempo tapi dari nasabah belum bisa melunasi
mencicil maka langkah dari pegadaian nasabah bisa memperpanjang. Kalau gadai jangka
waktunya 4 bulan. Nasabah dapat membayar mu‟nah (biaya sewa dan biaya
pemeliharaan barang gadai yang disimpan di pegadaian). Kalau tidak bisa diperpanjang
terpaksa kami lelang tapi sebelum di lelang pun pihak pegadaian syariah harus
menghubungi nasabah, kirim surat, telfon, sms karena itu alternatif terakhir terpaksa
karena kita juga ada ketentuan SOP harus diproses jadi tidak bisa ditunda-tunda. Kalau
harga barang yang dilelang harganya lebih tinggi maka barang yang dilelang menutupi
pinjaman nutupin mu‟nahnya sama pajak lelangnya lalu sisanya dikembaliin ke nasabah
tapi kita kasih waktu setahun untuk mengambil. Kalau sampai satu tahun tidak diambil

14
nanti masuk ke dana kebajikan atau dan sosial. Kalau rugi ditanggung perusahaan karena
harga emas naik turun.

Secara data-data kemarin sejak pandemi naik 20% yang produk gadai tapi untuk
produk mikro yang berbasis angsuran itu turun karena terdampak covid. Strategi dan
optimalisasi menarik nasabah / promosinya sebelum pandemi biasanya kita ada tim
pemasar dulu kita sering mengadakan seminar atau sering datang ke komunitas atau
datang ke perkumpulan, pengajian, arisan, mendatangi toko masyarakat kita nawarin
produk.

Pegadaian syariah ada digital mobile namanya pegadaian syariah digital. Disitu
juga banyak produk-produk pengetahuan, bisa transaksi jual-beli emas, cuma nanti
sistemnya transfer bisa lewat ATM, internet banking, nanti kena biaya admin, bayar
angsuran. Nanti di pegadaian syariah digital kelihatan saldonya berapa, mau nabung
sekian dapat berapa gram, bayar bisa transfer lewat ATM, internet banking dikasih
waktu 3 jam. Bayar angsuran bisa melalui pegadaian syariah digital dengan memasukan
nomor akadnya, bisa bayar angsuran orang lain juga dengan memasukan nomor akad.
Nanti bisa bayar transfer bisa lewat ATM, internet banking ada biaya admin nya dan
dikasih tenggang waktu transfer selama 3 jam.

Keterangan Jadwal Operasional

Normal Senin s/d jumat pukul 07.30 Sabtu sampai jam 12.00 WIB
WIB sampai pukul 15.00
WIB

Pandemi Senin s/d jumat pukul 09.00 Sabtu sampai jam 12.00 WIB
WIB sampai pukul 14.00
WIB

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

Ulama Syafii dan Hambali dalam mengartikan rahn dalam arti akad yakni menjadikan
materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan pembayar utang apabila orang
yang berhutang tidak bisa membayar hutangnya.

Landasan konsep pegadaian syariah juga mengacu kepada syariah Islam yang
bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW. Adapun landasan dalam QS A1-Baqarah
ayat 283. Syarat menggadaikan yaitu: murtahin (penerima barang), marhun, biaya
administrasi dan penyimpanan marhun.

Macam produk Pegadaian Syariah dengan akad rahn: gadai emas syariah,
pembiayaan porsi haji, gadai emas angsuran syariah, rahn hasan, rahn fleksi, rahn bisnis.

15
Sedangkan produk non rahn (mikro) meliputi cicil kendaraan, pinjaman usaha syariah, gadai
sertifikat. Produk investasi yaitu cicil emas syariah, tabungan emas. Dan produk lainnya
meliputi pegadaian remittance dan multi pembayaran online. Akan tetapi di pegadaian
syariah Indramayu hanya ada 8 produk yang berjalan meliputi rahn, gadai, arum emas, arum
mikro (BPKB), amanah (pembiayaan sepeda motor), RTT (jaminan sertifikat), arum haji
muliya (pembelian LM batangan dengan kredit cicilan), mulia dengan banding yg ada
jaminan / asuransi dan mengirim uang lewat aplikasi Dana/linkaja, juga untuk bayar listrik.
Hal itu dikarenakan ada berapa produk yang standar SOP di Pegadaian Syariah Indramayu
belum bisa memenuhinya. Akan tetapi perkembangan peranan pegadaian syariah di
indramayu sangat berpengaruh. Hal ini ditandai dengan kenaikan pada produk gadai sebesar
20% pada masa pandemi covid-19, tetapi untuk produk pembiayaan UMKM mengalami
penurunan karena faktor guncangan ekonomi saat covid-19. Adanya penurunan ini tidak
menjadi masalah, bahkan pegadaian syariah indramayu tetap melakukan optimalisasi dan
strategi untuk produk-produk yang ada, seperti adanya promo-promo untuk menarik nasabah.
Dengan adanya pegadaian syariah digital dapat menjadi point tambah untuk pegadaian
syariah dengan melakukan transaksi membeli emas, membayar angsuran atau lainnya dengan
mudah dan praktis tanpa harus ke tempat.

Daftar Pustaka

Sofi‟i, Imam. Analisis Transaksi Gadai emas dalam Perspektif Islam. Banten: Universitas
Pamulang

Hadi, A. Chairul. 2012. Menimbang Gadai Emas sebagai Instrumen Investasi Syariah.
Jakarta: UIN Jakarta

Departemen Agama RI. 2003. Al Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung : CV. Diponegoro

Sofiyanah, Ghufran. 2005. Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah, Jakarta :


RENAISAN Anggota IKAPI

Romadhan, Khairul Arief, Muhammad Fahmi Rois. 2018. Gadai Beragunan Emas dalam
Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro

Suryani, Eli. Pegadaian Syariah. Vol. 10, No.1, Januari-Juni 2009

Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju

Sekaran, Uma, Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Ulfa, Maria. 2019. Analisis Kewenangan Gadai Syariah Menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 31/ Pojk.05/2016 Tentang Usaha Pegadaian. UIN Yogyakarta

www.pegadaiansyariah.com

16
Panduan wawancara:

1. Pegadaian Syariah di Indramayu berdiri pada tahun berapa?


2. Dimana alamat Pegadaian Syariah di Indramayu?
3. Apa saja produk Pegadaian Syariah di Indramayu?
4. Apakah di Pegadaian Syariah di Indramayu dapat menggadaikan mobil/motor atau
barang elektronik?
5. Produk apa yang paling banyak diminati di Pegadaian Syariah di Indramayu?
6. Bagaimana jika nasabah yang sudah jatuh tempo tetapi nasabah belum bisa melunasi
atau mencicil iuran?
7. Bagaimana persyaratan melakukan gadai di Pegadaian Syariah di Indramayu ?
8. Apa perbedaan Pegadaian Syariah dan Konvensional?
9. Adakah promo di Pegadaian Syariah?
10. Apa startegi dan optimalisasi yang dilakukan Pegadaian Syariah di Indramayu untuk
meningkatkan nasabah?
11. Dimasa pandemi covid 19 di Pegadaian Syariah Indramayu apakah mengalami
peningkatan atau bahkan penurunan nasabah yang melakukan gadai?
12. Apakah Pegadaian Syariah mempunyai digital mobile?

Lampiran

17

Anda mungkin juga menyukai