Anda di halaman 1dari 25

PENGGUNAAN METODE SIMPLEKS DALAM OPTIMALISASI

KEUNTUNGAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MKPK

Dosen pengampu:
Izra Berakon, M.Sc.
19900927 201801 1 001

Penyusun:
Irfan Radityo 18108030040
Devy Midayatus Shofa 19108030075
Riski Sumarnah 19108030056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2021
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Penggunaan Metode Simpleks dalam
Optimalisasi Keuntungan” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode kuantitatif Pengambilan Keputusan.
Tak lupa pula penyusun mengahanturkan shalawat beserta salam
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al- Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Pada
kesempatan ini kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan dan
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, penyusun mengucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 25 September 2021

Penulis

2
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................5
BAB II....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Definisi Metode Simpleks.............................................................................6
B. Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Simpleks.........................................6
C. Penyimpangan-Penyimpangan dari Bentuk Standard dalam Metode Simpleks.
13
D. Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Simpleks Menggunakan Software
POM-QM...........................................................................................................18
BAB III.................................................................................................................20
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................20
A. Kesimpulan...............................................................................................20
B. Saran.......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22

3
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring perkembangan zaman serta kemajuan teknologi, persaingan
dalam usaha bisnis kian hari kian ketat. Selain banyaknya unit usaha yang pada
kemudian hari dapat disebut underdog (unit usaha yang tak diperkirakan akan
merusak dominasi unit usaha yang telah mapan), juga disebabkan unit usaha
yang telah mapan mengalami kemunduran bahkan menyerah pada keadaan
(Kasali, 2017).
Ruminta (2014) menjabarkan beberapa variable atau batasan-batasan
yang dihadapi oleh suatu unit usaha berkaitan dengan:
a. Bahan mentah,
b. Uang,
c. Waktu,
d. Tenaga kerja.
Karena semakin banyaknya variable yang mempengaruhi
keberlangsungan suatu unit usaha maka dibutuhkan suatu perhitungan yang
dapat memperkirakan keuntungan maksimal dan biaya yang minimal. Dalam
dunia ekonomi, masalah tersebut dapat dipecahkan melalui kajian optimalisasi.
Dalam optimalisasi ini, dalam memperkirakan keuntungan atau biaya dapat
menggunakan metode simpleks. Metode simpleks merupakan metode yang
menggunakan perhitungan berulang-ulang pertidaksamaan matematika serta
variable hingga menemukan titik optimal (Sriwidadi dan Agustina, 2013).
Penerjemahan mengenai kendala-kendala atau batasan-batasan yang
terdapat di dalam linear programming dinamakan model matematika dan
merupakan hal pertama dalam penyelesaian linear programming. Model
matematika dikatakan baik apabila didalam model tersebut hanya memuat
bagian yang diperlukan saja (Sessu, 2014).
Dari penjabaran diatas, peneliti tertarik mengenai keterbatasan-
keterbatasan atau kendala dalam optimalisasi keuntungan dalam unit usaha
dengan judul penelitian Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi
Keuntungan.

4
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode simpleks ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam perhitungan metode simpleks ?
3. Apa saja penyimpangan-penyimpangan dari bentuk standard dalam
metode simpleks ?
4. Bagaimana langkah-langkah metode simpleks menggunakan aplikasi
POM-QM ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui metode simpleks.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah optimalisasi dalam metode simpleks.
3. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan dari bentuk standard
dalam metode simpleks.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah metode simpleks menggunakan
aplikasi POM-QM.

5
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Metode Simpleks


Dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan alokasi sumber
daya yang ada dapat menggunakan metode simpleks. Metode simpleks
merupakan metode yang mengukur atau mencari nilai optimal dari linear
programming yang melibatkan lebih dari dua variable serta banyak batasan-
batasan atau pembatas.
Metode simpleks merupakan lompatan besar dalam dunia algoritma
komputer khususnya dalam dunia riset bisnis. George Dantzig merupakan tokoh
yang menemukan penyelesaian menggunakan program linear pada tahun 1947.
Dalam perkembangannya, bidang bisnis khususnya analisis alokasi sumber daya
merupakan bidang yang banyak menggunakan linear programming (Agustini,
2009). Keputusan-keputusan optimalisasi dapat dijawab menggunakan linear
programming dengan melihat constrains tertentu dalam bentuk pertidaksamaan
linear (Jhingan, 2014).
Simpleks merupakan suatu metode untuk menentukan penyelesaian
dasar yang memungkinkan atas suatu sistem persamaan dan pengujian.
Metode ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan persamasalahan linear
programming dengan kombinasi tiga atau lebih variabel.

B. Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Simpleks


Berikut adalah langkah-langkah serta penjelasan penyelesaian persoalan
yang dapat diformulasikan dalam bentuk standar. Karena bentuk ini paling
mudah diselesaikan (Subagyo, 2018). Contoh soal:
Perusahaan tas “SUKA TAS” membuat 2 model tas. Model pertama
merek I1, dengan bahan dari canvas, dan model kedua merek I2 dengan
bahan dari kulit. Untuk membuat tas-tas itu perusahaan memiliki 3
mesin. Mesin 1 khusus membuat model dari canvas, mesin 2 khusus
membuat model dari kulit dan mesin 3 membuat bagian seleting tas dan
melakukan assembling seleting pada model tas. Setiap lusin tas merek I1
mula-mula mesin 1 melakukan penggerjaan selama 2 jam, kemudian
diproses di mesin 3 selama 6 jam. Sedangkan untuk tas merek I2
pertama-tama mesin 2 melakukan penggerjaan selama 3 jam kemudian
diproses di mesin 3 selama 5 jam. Setiap mesin memiliki batas maksimal

6
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

beroperasi selama satu hari, mesin 1 beroperasi maksimal 8 jam perhari,


mesin 2 beroperasi maksimal 15 jam perhari, dan mesin 3 beroperasi
maksimal 30 jam perhari.Sumbangan terhadap laba untuk setiap lusin
tas merek I1 adalah Rp 30.000,00 sedangkan merek I2 adalah Rp
50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya tas
merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba?
Penyelesaian Soal:
1. Mengubah Fungsi Tujuan dan Batasan-batasan.
Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit, artinya semua 𝐶𝑗 𝑋𝑖𝑗 kita
geser ke kiri. Pada soal di atas dapat kita lihat fungsi tujuannya adalah:

𝑍 = 3𝑋1 + 5𝑋2 diubah menjadi 𝑍 − 3𝑋1 − 5𝑋2 = 0.

Pada bentuk standar semua batasan mempunyai tanda ≤.


Ketidaksamaan itulah yang harus diubah menjadi kesamaan (=). Caranya
dengan menambah slack variable. Kapasitas yang kemudian disebut batasan
dapat diwakili dengan slack variable.Karena fungsi tujuan tadi hanya
terdapat dua variabel yaitu 𝑋1 dan 𝑋2, maka variabel slack dimulai dari 𝑋3, 𝑋4
dan seterusnya. Pada referensi lain variabel slack diberi huruf lain seperti 𝑆1,
𝑆2 … dan seterusnya.
Variabel slack dimasukan pada fungsi batasan seperti berikut ini:
(1) 2𝑋1 ≤ 8 menjadi 2𝑋1 + 𝑋3 = 8
(2) 3𝑋2 ≤ 15 menjadi 3𝑋2 + 𝑋4 = 15
(3) 6𝑋1 + 5𝑋2 ≤ 30 menjadi 6𝑋1 + 5𝑋2 + 𝑋5 = 30
Berdasarkan perubahan persamaan fungsi batasan di atas setelah
ditambah variabel slack maka dapat disusun formulasinya sebagai berikut:
Fungsi Tujuan : Maksimumkan 𝑍 − 3𝑋1 − 5𝑋2
Fungsi Batasan :
(1) 2𝑋1 + 𝑋3 = 8
(2) 3𝑋2 + 𝑋4 = 15
(3) 6𝑋1 + 5𝑋2 + 𝑋5 = 30

2. Menyusun Persamaan dari Fungsi Tujuan dan Fungsi Batasan /


Kendala di Dalam Table.

Variabel Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai
Dasar Kendala
(Basis) (NK)

7
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

𝑥3 0 2 0 1 0 0 8

𝑥4 0 0 3 0 1 0 15

𝑥5 0 6 5 0 0 1 30

Tabel 1.1 cara fungsi tujuan dan fungsi batasan/kendala

3. Memilih Kolom Kunci.


Kolom kunci adalah dasar yang harus ditentukan untuk mengubah table
di atas. Kolom kunci di dapat dari baris Z terkecil atau nilai negatif terbesar.
Dalam hal ini kolom 𝑋2 yang memiliki nilai baris persamaan tujuan yang
terkecil yaitu -5. Berikan tanda pada kolom 𝑋2.
Perlu di ingat jika pada table tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi
tujuan, maka table itu sudah optimal dan tidak bisa dioptimalkan lagi.
KK (Kolom Kunci)

Variabel Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai Keterangan


Dasar Kendala
(Basis) (NK)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0 0

𝑥3 0 2 0 1 0 0 8 NK/KK
8/0 = ∞

𝑥4 0 0 3 0 1 0 15 NK/KK 15/3
=5

𝑥5 0 6 5 0 0 1 30 NK/KK 30/5
=6

Tabel 1.2 cara memilih kolom kunci

4. Memilih Baris Kunci dan Elemen Kunci.


Baris kunci adalah dasar untuk menentukan sebuah iterasi. Oleh karena
itu kita dapat mencari indeks tiap-tiap baris dengan cara membagi nilai-nilai
pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.
8
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Kita telah menghitung indeks pada keterangan table di atas. Untuk baris
batasan 1 besarnya indeks adalah 8/0 = ∞, baris batasan ke dua adalah
15/3 = 5, dan baris batasan ketiga adalah 30/5 = 6.
Selanjutnya pilihkan baris yang mempunyai indeks dengan hasil positif
terkecil. Berilah tanda pada baris kunci tersebut dan juga termasuk dalam
baris kunci disebut angka kunci. Berdasarkan tabel yang di dapat maka nilai
positif terkecil dari perhitungan indeks adalah 5.
Variabel Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai
Dasar Kendala
(Basis) (NK)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

𝑥3 0 2 0 1 0 0 8

𝑥4 0 0 3 0 1 0 15

𝑥5 0 6 5 0 0 1 30

Tabel 1.3 cara Memilih Baris Kunci dan Elemen Kunci


Elemen Kunci, Perpotongan Sel NK dengan Kolom Kunci. Perpotongan
NK dan KK adalah elemen kunci, yang digunakan untuk mengganti Variabel
Slack pada Baris Kunci Baru.

5. Mengubah Nilai-Nilai Baris Kunci.


Kita dapat mengubah nilai baris kunci dengan cara nilai baris kunci
dibagi dengan elemen kunci, seperti 0/3 = 0 ; 3/3 = 1 ; 0/3 = 0 ; 1/3 = 1/3
; 0 ; 15/3 = 5 (terlihat pada tabel 1.4). langkah selanjutnya variable dasar
pada baris itu diganti dengan variable yang terdapat dibagian atas kolom
kunci (𝑋2).
Variabel Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai
Dasar Kendala
(Basis) (NK)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

𝑥3 0 2 0 1 0 0 8

𝑥4 0 0 3 0 1 0 15

𝑥5 0 6 5 0 0 1 30

9
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Z 1

𝑋3 0

𝑋2 0 0/3= 3/3= 0/3= 1/3 0/3= 15/3=


0 1 0 0 5

𝑋5 0
Tabel 1.4 cara mengubah nilai nilai baris kunci

6. Mengubah Nilai-Nilai Selain pada Baris Kunci untuk Membuat Tabel Literasi.
Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:

Baris baru = Baris lama – (Koefisien pada kolom kunci) x Nilai baru baris
kunci

Untuk data di atas, nilai baris pertama (Z) sebagai berikut:

[-3 -5 0 0 0, 0]
(-5) [0 1 0 1/3 0 5] (-)

Nilai = [-3 0 0 5/3 0, 5]


Baru
Baris baru = Baris lama – (Koefisien pada kolom kunci) x Nilai baru baris
kunci = (-3)-(-5)x0= -3
Baris ke-2 (batasan 1)

[2 0 1 0 0, 8]
0 [0 1 0 1/3 0 5] (-)

Nilai = [2 0 1 0 0, 8]
Baru
Baris ke-4 (batasan 3)

10
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

[6
5
0
0
1,
30]

5
[0
1
0
1/3
0
5]
(-)
Nilai Baru
=
[6
0
0
-5/3
1,
5]

Setelah kita mencari nilai-nilai baru pada tabel di atas, maka terlihat
hasilnya dan dapat disusun pada tabel berikut, yaitu tabel pertama adalah
nilai lama dan tabel kedua adalah nilai baru.

Variabel
Dasar (Basis)
Z
𝑋1
𝑋2
𝑋3
𝑋4
𝑋5
11
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Nilai Kendal a

(NK)

Z
1
-3
-5
0
0
0
0

𝑋3
0
2
0
1
0
0
8

𝑋4
0
0
3
0
1
0
15

𝑋5
0

12
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

6
5
0
0
1
30

Z
1
-3
0
0
5/3
0
25

𝑋3
0
2
0
1
0
0
8

𝑋2
0
0
1
0
1/3
0
5

𝑋5

13
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

0
6
0
0
-5/3
1
5

Tabel 1.5 tabel baru

7. Melanjutkan Perbaikan-Perbaikan / Perubahan-Perubahan.


Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai dari langkah 3 dampai
langkah ke-6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah nilainya.
Perubahan baru akan berhenti jika setelah pada baris pertama (fungsi
tujuan) tidak ada yang bernilai negatif. Karena pada iterasi pertama baris Z
masih ada yang bernilai negatif hal itu menunjukan bahwa belum optimal.
Maka harus dilakukan percobaan tabel iterasi selanjutnya.
Variabel Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai Kendal a
Dasar (NK)
(Basis)

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25

𝑋3 0 2 0 1 0 0 8 8/2 = 4

𝑋2 0 0 1 0 1/3 0 5

𝑋5 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6 = 5/6


Minimum

Z 1

Tabel 1.7 tabel literasi

Nilai baru baris-baris lain kecuali baris kunci sebagai berikut: Baris ke-1
[-3 0 0 5/3 0, 25]

14
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

(- 3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)

Nilai = [0 0 0 5/6 1/2, 27 1]


Baru 2
Baris ke-2
[2 0 1 0 0, 8]
2 [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)

Nilai = [0 0 1 5/9 -1/3, 6 1]


Baru 3
Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0
Jika hasil perubahan di atas kita masukan ke tabel bagian bawah maka
tabelnya menjadi sebagai berikut:
Variabel Dasar Z 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 Nilai
(Basis) Kendala
(NK)

Z 1 0 0 0 5/6 ½ 27 1
2
𝑋3 0 0 0 1 5/9 -1/3 1
6
3
𝑋2 0 0 1 0 1/3 0 5

𝑋1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Tabel 1.7 cara mendapatkan hasil akhir perbaikan/perubahan tabel


Berdasarkan tabel di atas, pada baris pertama (Z) sudah tidak terdapat
nilai yang negatif, maka tabel tersebut sudah tidak dapat dioptimalkan lagi.
Dengan demikian tabel tersebut dapat dikatakan sudah optimal.

8. Membuat Kesimpulan.
Dapat disimpulkan dari NK (Nilai Kanan) yaitu:
X1 = 5/6, sehingga 𝐼1 = 5/6 lusin per hari
X2 = 5, sehingga 𝐼2 = 5 lusin perhari
Z maksimum = 271/2 artinya laba yang akan diperoleh = Rp
275.000 per hari.

15
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

C. Penyimpangan-Penyimpangan dari Bentuk Standard dalam Metode


Simpleks.
1. Batasan dengan tanda ”sama dengan (=)”
Jika dalam suatu batasan mempunyai tanda =, maka langkah pertama
yang harus kita lakukan adalah merubah tanda pertidaksamaan menjadi
persamaan. Misalnya pada batasan ke-3 dari contoh di atas (6X1- 5X2 ≤
30) diubah menjadi 6X1-5X2 = 30, kemudian ditambahkan variabel slack
(sudah dijelaskan di awal).
Jika tanda fungsi kendalanya sama dengan, contoh 6X 1+ 5X2 = 30
maka perlu kita tambahkan variabel buatan ( artificial variable)
dilambangkan dengan “M”. dinamakan dengan aerificial karena tidak
memiliki arti nyata artinya iterasi-iterasi metode simpleks akan secara
otomatis menjadikan variabel artificial tidak muncul lagi (bernilai nol) yaitu
apabila persoalan semula yang telah terselesaikan. Bilangan M bernilai tak
terhingga, sehingga:
Nilai Z maksimum dapat diperoleh jika nilai X 5 = 0. Jika diubah
menjadi fungsi implisit maka persamaan tujuan menjadi: Z – 3X 1 - 5X2 +
MX5 = 0
Persamaan tujuan tidak memungkinkan penggunaan metode simpleks
tabel karena nilai setiap variable dasar pada persamaan harus sebesar 0,
padahal X5 merupakan basic variable. Oleh karena itu diubah dengan cara
menguranginya dengan M dikalikan dengan baris batasan yang
bersangkutan. Sebagai contoh:
[ -3 -5 0 0 M, 0 ]
-M [ 6 5 0 0 1, 30 ] (-)
[(-6M-3) (-5M-5) 0 0 0, -30M ]
Kemudian fungsi tujuan yang telah diubah dimasukan kedalam tabel,
sebagai berikut:
Variabel Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar

Z 1 -6M- 3 -5M-5 0 0 0 -30M


X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15

16
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

X5 0 6 5 0 0 1 30

Z 1 3 -5M-5 3M+3/2 0 0 -6M+12

X1 0 1 0 1/2 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 15

X5 0 0 5 -3 0 1 6

Z 1 0 0 -3/2 0 M+1 18

X1 0 1 0 -1/2 0 0 4

X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 19/3

6/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5

Z 1 0 0 0 5/6 M+1/2 271/2


X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3


X2 0 0 1 0 1/3 0 5

Tabel 1.8 cara Memilih penyimpangan metode simplek

Kolom yang terpilih sebagai kunci pada tabel adalh kolom X1, karena
-6M-3 lebih negatif (bilangan absolutnya lebih besar) dari 15-5, sebab M
adalah bilangan yang besar sekali.

2. Minimasi
Jika fungsi tujuan adalah minimisasi maka harus diubah menjadi
maksimisasi agar sesuai dengan bentuk standar. Caranya dengan mengganti
tanda positif dan negative pada fungsi tujuan. Sebagai contoh:
Minimumkan Z=3X1 + 5X2 diubah menjadi Maksimumkan (-Z)= -3X1 - 5X2.

17
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

3. Fungsi pembatas bertanda ≥


Bila suatu fungsi pembatas bertanda ≥, maka harus diubah menjadi ≤
yang akhirnya menjadi = dan dapat diselesaikan dengan metode simpleks.
Sebagai contoh:
6X1 + 5X2 ≥ 30 dikalikan (-1) menjadi
-6X1 - 5X2 ≤ -30 ditambah variable X5
-6X1 – 5X2 + X5 = -30
Batasan semula bertanda ≥ kemudian diubah menjadi ≤ dengan jalan
mengubah tanda tiap-tiap kooefisien dari positif menjadi negatif (atau
sebaliknya). Akibatnya nilai sebelah kanan persamaan menjadi negatif (-30).
Hal ini harus diubah lagi agar dapat diselesaikan dan akan dibahas
dibagian berikutnya. Variable X5 bertanda positif karena semua koefisien
bertanda negatif. Hal ini sering disebut juga dengan surplus variable.

4. Bagian kanan bertanda negatif


Jika bagian kanan suatu persamaan bertanda negatif maka harus
diubah menjadi positif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah
tanda positif negatif dari tiap-tiap koefisien, kemudian ditambah dengan
variable buatan. contoh:
-6X1 - 5X2 + X5 = -30 dikalikan (-1) 6X1 + 5X2 – X5 = 30
Persamaan tersebut sudah bertanda kesamaan dan bagian kanan
bertanda positif, tetapi slack variable (X5) bertanda negatif. Hal ini tidak
memungkinkan penyelesaian menggunakan metode simpleks. Oleh karena
itu harus ditambah dengan satu variable buatan (artificial variable) X6, yang
akan menjadi variable dasar dalam tabel permulaan, sehingga membentuk
persamaan sebagai berikut:
6X1 + 5X2 – X5 + X6 = 30
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jika terdapat variable buatan
harus ditambahkan nilai M pada fungsi tujuan, dan mengubahnya agar nilai
variable dasar pada fungsi tujuan sebesar 0. Prosedur untuk memperoleh
bentuk terakhir dari batasan yang bertanda ≥ dapat di ringkas menjadi:
6X1 + 5X2 ≥ 30
6X1 + 5X2 – X5 = 30
6X1 + 5X2 – X5 + X6 = 30
Dalam hal ini X5 disebut juga sebagai surplus variabel, karena
mengurangi kelebihan dari bagian kiri persamaan di atas bagian kanan

18
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

persamaan, sehingga bisa diperoleh tanda kesamaan (=).

5. Bila minimum nilai Xj boleh bernilai negatif


Pada bentuk standar, nilai Xj harus selalu positif (dengan batasan X j ≥
0). Tetapi kadang-kadang suatu masalah dapat menghasilkan formulasi
linear programming yang memungkinkan nilai Xj negatif. Andaikata batasan
X1 ≥ 0 dalam contoh pada bentuk standar di depan diubah menjadi X 1 ≥
-10 (nilai X1 minimum sebesar -10), maka formulasinya menjadi sebagai
berikut:
Fungsi tujuan: Memaksimumkan Z = 3X1 + 5X2 Batasan-batasan:
2X1 ≤ 8
3X2 ≤ 15
6X1 + 5X2 ≤ 30 X1 ≥ -10; X2 ≥ 0
Pemecahan dari bentuk standar mengharuskan nilai X j ≥ 0, pada hal
batasan ke-4 menyebutkan nilai X1 ≥ -10. Oleh karena itu, harus
disesuaikan dengan memakai variabel baru X 1 yang besarnya = X1 + 10,
sehingga nilai X1 = X1’ – 10
Kemudian, bila setiap X1 pada persamaan-persamaan di atas diganti
dengan X1 – 10; hasilnya sebagai berikut:
Maksimumkan Z = 3 (X1 – 10) + 5X2 Batasan-batasan:

1. 2 (X1’ – 10) ≤ 8
3X2 ≤ 15

2. 6 (X1’ – 10) + 5X2 ≤ 30

3. (X1’ – 10) ≥ -10; X2 ≥ 0


Persamaan di atas kemudian diubah atau disederhanakan supaya
menyerupai bentuk standar, dan dapat diselesaikan dengan linear
programming, sebagai berikut:
Batasan-batasan:
1. 2X1’ = 28
3X2 ≤ 15

2. 6X1’ + 5X2 ≥ 90

3. X1’ ≥ 0; X2 ≥ 0

6. Bila nilai Xj boleh bernilai


19
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Kalau hasil linear programming memungkinkan nilai Xj positif maupun


negatif dan tidak ada batasan negatif tertentu (negatif berapa pun
’- ”
dimungkinkan) maka nilai Xj diubah menjadi Xj Xj , dengan ketentuan
sebagai berikut:

X1’ = mewakili nilai positif dari Xj Xj” = mewakili nilai negative dari Xj

Persamaan di depan diubah ke dalam bentuk yang dapat diselesaikan


dengan linear programming sebagai berikut:
Mula-mula
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 Batasan-batasan:
1. 2X1 ≤ 8
3X2 ≤ 15
2. 6X1 + 5X2 ≤ 30
3. X2 ≥ 0 (hanya X2 saja)

dengan mengganti X1 menjadi (X1’ – X j”), maka akan menjadi:


Maksimumkan Z = 3(X1’1– X ”) + 5X2
Batasan-batasan:
1. 2(X1 1’ – X ”) ≤ 8
2. 3X2 ≤ 15

3. 6(X1’ – X ”) + 5X2 ≤ 30
1

4. X1’ ≥ 0; X1” ≥ 0; X2 ≥ 0
Penyederhanaan menjadi bentuk yang dapat diselesaikan
dengan linear programming, menghasilkan:
Maksimumkan Z = 3X1’ – 3X1” + 5X2 Batasan-batasan:

1. 2X1’ – 2X1” ≤8
2. 3X2 ≤ 15

3. 6X1’ – 6X1” + 5X2 ≤ 30

4. X1’ ≥ 0; X1” ≥ 0; X2 ≥ 0

20
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

D. Langkah-Langkah Penyelesaian Metode Simpleks Menggunakan Software


POM-QM.
Urutan dalam pengerjaan Linear Programming dengan Metode Simpleks
menggunakan Software POMQM adlah sebagai berikut (Rusidarma, 2018) :
Pertama-tama pastikan telah mengunduh dan install software POM-QM.
Kemudian buka POM-QM dan pilih Modul. Langkah ketiga pilih linear
programming kemudian pilih New. Setelah laman New terbuka, isi Number of
Constraints, Number of Variable, dan juga jangan lupa ganti nama sesuai fungsi
kendala. Kemudian klik ok. Setelah itu masukan maximize sesuai dengan fungsi
tujuan, masukan bedasarkan fungsi kendala masing-masing, masukan
bedasarkan jumlah yang tersedia. Langkah terakhir adalah pilih Solve dan hasil
perhitungan bedasarkan data yang telah diimput akan keluar.

Gambar 1.1 Cara menggunakan POM-QM

Gambar 1.2 Maximize dalam software POM-QM

21
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Permasalahan yang dihadapi oleh unit usaha dalam permasalahan
keterbatasan sumberdaya adalah mengenai optimalisasi. Optimalisasi memiliki
akar kata optimal yang berarti terbaik atau paling menguntungkan. Dalam arti
ini, pemangku kepentingan dalam perusahaan harus dapat memilih opsi-opsi
mana yang dapat memberikan pendapatan yang besar dengan sumber daya
yang terbatas.
Dalam ilmu ekonomi, permasalahan mengenai menentukan optimalisasi
22
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

dapat diselesaikan dengan metode simpleks. Metode simpleks merupakan


metode yang menggunakan perhitungan berulang-ulang pertidaksamaan
matematika serta variable hingga menemukan titik optimal. Metode simpleks
pertama kali diperkenalkan oleh George Dantzig pada 1947.
Dalam menyelesaikan metode simpleks terdapat beberapa urutan
pengerjaannya. Langkah pertama adalah mengubah fungsi tujuan dan Batasan-
batasan. Langkah kedua, menyusun persamaan dari fungsi tujuan dan fungsi
Batasan. Langkah ketiga, memilih kolom kunci. Langkah keempat, memilih baris
kunci dan elemen kunci. Langkah kelima, mengubah nilai-nilai baris kunci.
Langkah keenam, mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci untuk membuat
table literasi. Langkah ketujuh, melanjutkan perubahan-perubahan. Langkah
kedelapan, membuat kesimpulan.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang disokong oleh
pengembangan algoritma pada perangkat elektronik, saat ini dalam
menyelesaikan permasalahan metode simpleks adapat menggunakan software
POM-QM pada laptop ataupun desktop. Langkah-langkah pengerjaan pada
software tersebut pastikan sudah mengunduh serta memasangnya pada laptop
ataupun desktop. Langkah selanjutnya adalah masuk ke software POM-QM
kemudian klik Linear Programming. Setelah muncul, klik New kemudian isi
Number of Constraints dan Number of Variable. Kemudian ganti nama sesuai
fungsi kendala kemudian klik Ok. Langkah-langkah selanjutnya adalah
memasukan Maximize sesuai dengan fungsi tujuan , fungsi kendala masing-
masing serta jumlah yang tersedia kemudian klik Solve. Setelah itu akan
muncul hasil perhitungannya. Hasil perhitungan menggunakan manual ataupun
menggunakan software hasilnya akan sama saja dan jika ada perbedaan
terletak pada pecahan decimal serta pembulatannya.

B. Saran
Dari makalah ini dapat diberikan beberapa saran, yaitu:
1. Dalam menghitung mengenai permasalahan optimalisasi yang dihadapi
dapat menggunakan metode simpleks.
2. Dengan seiring perkembangan teknologi dan penggunaan algoritma dalam
perangkat laptop ataupun desktop maka muncul berbagai software
pendukung seperti POM-QM. Apabila menginginkan hasil yang lebih cepat
daripada menghitung manual dapat menggunakan software tersebut. Hasil
yang didapat antara perhitungan manual ataupun dengan software akan
sama saja.

23
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

DAFTAR PUSTAKA
Astuti,dkk. 2013. Penerapan model linear goal programming untuk optimasi
perencanaan produksi, dalam Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Pendidikan Sains VIII, UKSW Salatiga, Vol. 4, No. 1. Diunduh pada 20
September 2021.
Jhingan, M.L. 2014. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan . Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Kasali, Rhenald. 2017. Distruption. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rusidarma Putra, Arta. 2018 Riset Operasional Dengan POM-QM for Windows .
Desanta Multivistama, n.d.
Sessu, A. 2014. Pengantar Matematika Ekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sriwidadi, dan Agustina. 2013. Analisis Optimalisasi Produksi dengan Linear

24
Penggunaan Metode Simpleks dalam Optimalisasi Keuntungan

Programming Melalui Metode Simpleks. dalam Binus Business Review,


Vol. 4, No. 2. Diunduh pada 20 September 2021.
Subagyo,dkk. 2018. Dasar-Dasar Operations Research 2nd edition. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai