Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENALAN DAN PERKEMBANAGAN TEKNOLOGI


TRANSPORTASI
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa
Tranportasi
Yang diampu oleh Whendy Trissan, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh :
SYANIA SYIFA FAUZIAH
(1503619036)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM KAMPUS MERDEKA (UNIVERSITSAS NEGERI JAKARTA-
UNIVERSITAS NEGERI PALANGKARAYA)
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGENALAN DAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI”. Shalawat beserta salam
tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman dari jaman kegelapan hingga menjadi terang benderang
seperti saat ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Rekayasa


Transportasi pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Palangkaraya. Penulis sangat mengucapkan banyak
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Whendy Trissan, S.T., M.Sc.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Rekayasa Transportasi yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini berlangsung.

Penulis sangat menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan serta


kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh kerena itu penulis mengharapkan
kritik serta saran dari Bapak Whendy Trissan, S.T., M.Sc. dan para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 23 Juni 2021

Syania Syifa Fauziah

i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi................................................ 3

2.2 Peroblematika Perkembangan Teknologi Transportsai .................................... 5

2.3 Kebijakan Strategi Permasalahan Perkembangan Teknologi Transportasi…....6

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9

3.2 Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan kebutuhan primer ke-dua setelah kebutuhan


ekonomi di masyarakat. Peran transportasi pada perkembangan wilayah membawa
dampak yang luar biasa terutama pada hubungan antar wilayah atau aksebilitas.
Teknologi transportasi dalam perkembangannya telah mengubah hampir seluruh
wajah dunia, sehingga terjadi perubahan dari kota tradisional menuju kota yang
modern. Dapat ditarik kesimpulan bahwa transportasi dapat mengembangkan
kemajuan wilayah dan dijadikan sebagai kebutuhan yang tidak bisa diabaikan
lagi.1 Teknologi transportasi merupakan perkembangan lebih lanjut dari pilihan
orang untuk mempermudah pergerakan dalam memenuhi segala kebutuhan
hidupnya. Perkembangan transportasi yang pesat merupakan sumbangan bagi
kualitas kehidupan manusia di masyarakat.

Terdapat beberapa hal yang menjadi masalah dari munculnya


perkembangan pesat transportasi di beberapa daerah, permasalahan ini dilihat dari
pertumbuhan populasi dimana tingkat angka kelahiran semakin besar daripada
angka kematian serta tingkat urbanisasi pola dari desa ke kota yang semakin
meningkat. Dan fakta diperkuat dengan prediksi jumlah penduduk pada tauhn
2030 akan mencapai 300 juta. Pertumbuhan populasi yang terus meningkat ini
akan berbanding lurus dengan budaya konsumerisme terhadap penggunaan
transportasi yang dapat mencapai 12% tiap tahunnya.2

Oleh karena adanya perkembangan teknologi trasnportasi yang tidak


mungkin berhenti masyarakat harus menyesuaikan teknologi transportasi dengan
kondisi geografis agar teknologi tersebut menjadi tepat guna.

1
Rudi Azis, S.T., M.Si dan Asrul, S.T., Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hal. 1-5
2
Syardianto, “Transportasi Indonesia melalui Smart Commute Development”
(https://www.itb.ac.id/news/5060.xhtml, diakses pada tanggal 23 Juni 2021 pukul 19:23)

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian mengenai perkembangan teknologi
transportasi, maka dapat diperoleh permasalahan berikut ini :
1. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi transportasi?
2. Bagaimana problematika perkembangan teknologi tranportasi?
3. Bagaimana kebijakan dan strategi terhadap permasalahan
perkembangan teknologi transportasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis di atas, berikut ini tujuan
penulisan makalah :
1. Menjelaskan sejarah perkembangan teknologi transportasi
2. Mengetahui problematika perkembangan teknologi tranportasi
3. Mengetahui kebijakan dan strategi terhadap permasalahan
perkembangan teknologi transportasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi
Transportasi merupakan salah satu penunjang dalam kehidupan
sehari hari, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di mana transportasi
dapat mempermudah perjalanan menuju ke suatu tempat yang akan dituju.
Dalam perkembangannya, transportasi dari masa ke masa terus bergerak
perlahan. Bahkan terus berevolusi secara sedikit demi sedikit. Dahulu,
moda transportasi dibantu dengan pemanfaatan hewan untuk perjalanan di
darat dan penggunaan rakit untuk peralanan yang melintas sungai (Aswari
et al., n.d.).
Perkembangan transportasi setelah zaman industrialisasi berjalan
sangat cepat, inovasi berkembang sangat cepat demikian juga penggunaan
transportasi berjalan dengan sangat cepat, dimulai dengan penerapan
mesin uap untuk angkutan kereta api dan kapal laut, kemudian disusul
dengan ditemukannya mesin dengan pembakaran dalam(Oktarina, 2018).
Penemuan selanjutnya yang sangat mempengaruhi sistem transportasi
adalah dengan dikembangkannya mesin turbin gas, yang kemudian,
menjadi turbo jet yang digunakan pada pesawat terbang, di transportai laut
penemuan yang spektakuler adalah dengan pengembangan bahan bakar
nuklir, banyak digunakan untuk kapal selam.
Yang menjadi prinsip dasar terjadinya perkembangan teknologi
transportasi adalah usaha peningkatan kinerja pergerakan penumpang dan
barang dengan berpacu pada indicator jenis dan karakteristik teknologi
transportasi dalam hal ini tingkat pelayanan dan operasi sistem dan
kompleksnya permasalahan. Hal tersebut didapatkan dari keterbatasan
kapasitas jarak tempuh, dan kecepatan pergerakan serta kenyamanannya.
Maka dari itu disusun konsep perbaikan dan pengembangan teknologi
transportasi.
Dalam perkembangannya selain untuk mengatasi masalah di atas
teknologi transportasi dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya
sehingga dapat menekan biaya transportasi. Keberadaan teknologi

3
4

transportasi mempemudah mobilitas manusia dalam melaksanakan


berbagai kegiatan. Teknologi transportasi hingga saat ini terus mengalami
perkembangan dalam segi efektivitas dan efesiensi sesuai dengan
kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis dna pengaruh budaya luar.
Kondisi geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan dengan banyak
gunung memberi tantangan tersendiri bagi perkembangan teknologi
transportasi.
2.2.1 Transportasi Darat
Dalam buku sejarah perkeretaapian Indonesia (1997) karya
Tim Telaga Bakti Nusantara, pada tahun 1871, pemerintah colonial
Belanda membangun jalur kereta api yang menghubungkan
Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Pembangunan jalur kereta
api tersebut dilakukan oleh perusahaan kereta api swasta
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM). Pada
awalnya, pembangunan jalur kereta api di Indonesia bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pengiriman hasil
pertanian dari pedalaman menuju ke pelabuhan. Pada
perkembangan berikutnya, perusahaan kereta api Belanda
mengunakan kereta api sebagai alat transportasi massal masyarakat
pribumu Indonesia (Skripsi et al., 1942). Selain para pengusaha
perkebunan dan orang Eropa, masyarakat pribumi pun menyambut
gembira kehadiran sarana transportasi kereta api. Masyarakat
tertarik untuk menggunkan kereta api karena beberapa faktor.
Pertama, kereta api adalah sarana transportasi baru dan modern,
sehingga banyak orang yang ingin mencobanya. Kedua, harga
karcis terjangkau untuk semua lapisan masyarakat. Ketiga,
kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan, maka banyak orang
asing yang memanfaatkan transportasi kereta api sekaligus
berwisata panorama alam. Keempat, daerah tutujan dapat dicapai
dalam waktu singkat.
5

2.2.2 Transportasi Air


Perkembangan teknologi laut di Indonesia telah ada pada
masa kerajaan Hindu-Buddha. Pada sekitar abad ke-8 Masehi,
kerajaan Mataram Kuno telah menggunakan teknologi perahu
bercadik sebagai alat transportasi air. Kemajuan teknologi
transportasi air Indonesia juga dapat dilihat dalam jejak kerajaan
Sriwijaya. Dalam kerajaannya Sriwijaya merupakan kerajaan
maritim terbedar di Asia Tenggara dengan armada laut yang kuat.
Teknologi transportasi air di Indonesia semakin
berkembang pada masa colonial. Bangsa barat seperti Portugis,
Belanda dan Inggris mengenalkan teknologi perkapalan yang
mampu mengarungi samudra. Pada akhir abad ke-19 Masehi,
Belanda juga mengenalkan teknologi kapal uap sebagai alat
transportasi massa di Indonesia.
2.2.3 Transportasi Udara
Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia tidak
dapat dilepaskan dari peran Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko
Supomo. Mereka berhasil menerbangkan pesawat kursi tunggal
yang dinamakan dengan ‘Si Kumbang’
Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia semakin
pesat dengan diresmikannya Industry Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN). IPTN berhasil membuat pesawat pertama yang dinamakan
dengan NC-212.
2.1 Problematika Perkembangan Teknologi Transportasi
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa kondisi penggunaan
kendaraan transportasi yang berlebihan menimbulkan kemacetan terutama
pada jam sibuk, kondisi dimana pegawai negeri maupun swasta, anak
sekolahan, pekerja wiraswasta dan berbagai elemen masyarakat
berbondong-bondong menuju dari satu tempat ke tempat lain dengan
kendaraan yang akan menimbulkan intensitas yang berlebih, jalan raya
dipadati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat bahkan menumpuk
di jalan tanpa ada pergerakan.
6

Kondisi tersebut tidaklah berhenti di satu titik. Tantangan negeri


ini akan mengacu pada penggunaan bahan bakar kendaraan. Fakta
mengatakan di Indonesia sector transportasi merupakan konsumen Bahan
Bakat Minyak (BBM) terbesar jika dibandingkan dengan sektor lainnya
seperti sector industry, rumah tangga ataupun transportasi non darat.
Angka menunjukan proporsi transportasi mengkonsumsi BBM paling
besar yaitu sekitar 48% dari konsumsi nasional. Dari diagram sebesar
100% untuk sector transportasi, konsumsi BBM digunakan untuk
angkutan jalan sebesar 88%.
Pemakaian BBM untuk moda transportasi angkutan jalan hampir
50% dikonsumsi oleh mobil pribadi dan sepeda motor, diikuti oleh
angkutan barang. Peningkatan pemilikan terhadap kendaraan meningkat
akan berbanding lurus terhadap konsumsi bahan bakar. Jelas dikatakan,
bahwa efek ini akan mengarah pada kurangnya ketersediaan bahan bakar.
Kondisi ini terus diperkuat dan memburuk jika pemakaian bahan bakar
berlebihan akan mengarah pada gangguan kesehatan masyarakat.
Pasalnya, emisi gas buang dari kendaraan bermotor dapat mengancam
kesehatan masyarakat dan lingkungan terutama timbulnya penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Hal lain yang menjadi permasalahan transportasi pada skala makro


yaitu terjadinya ketidak efisienan sistem transportasi antara lain
disebabkan oleh tidak adanya integrasi yang baik antara sub-sistemnya.
Kebutuhan akan transportasi 2 merupakan kebutuhan turunan (derived
demand), dimana pergerakan yang terjadi merupakan akibat dari adanya
pergerakan untuk memenuhi kebutuhan yang timbul akibat adanya
pemisahan lokasi aktivitas. Dengan demikian, sistem kegiatan (land use)
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perencanaan transportasi.
Pemisahan aktivitas membutuhkan pelayanan jaringan (network) jalan,
yang selanjutnya menimbulkan adanya pergerakan lalu lintas (traffic).
Sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem pergerakan (traffic)
merupakan tiga sub-sistem yang saling terkait yang perlu dikendalikan dan
diselaraskan guna menunjang terciptanya sistem transportasi yang baik.
7

Munculnya suatu demand baru akan tingkat pelayanan transportasi perlu


diantisipasi agar tercipta keseimbangan suatu sistem supply demand
transportasi. Peningkatan demand jika tidak diantisipasi maka bisa terjadi
masalah transportasi berupa kemacetan. Masalah kemacetan ini dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan suatu kota. Kebutuhan jasa
transportasi dari waktu ke waktu terus meningkat sejalan dengan tuntutan
perkembangan pembangunan dan lingkungan strategis, sehingga
kemampuan antisipasi terhadap permintaan jasa transportasi juga perlu
terus dibenahi.

2.2 Kebijakan dan Strategi Penanganan Perkembangan Teknologi


Transportasi
Berdasarkan program dan kebijakan pemerintah penataan
transportasi perekonomian di Indonesia, telah dikatakan bahwa dalam
menangani permasalahan transportasi ini dilakukan beberapa strategi
diantara melalui 3 program (avoid, shift, dan improve). Avoid yang
berarti kurangi perjalanan jauh menggunakan transportasi terutama moda
transportasi pribadi, Shift yang berarti mengganti yaitu pindah pada moda
transportasi angkutan umum, dan Improve mengembangkan dan
meningkatkan fasilitas pelayanan publik.
Dalam menangani permasalahan ini, dilakukan program kebijakan
angkutan umum. Peningkatan penggunaan angkutan umum akan mengarah
pada pengembangan sistem angkutan yang modern dan tarif yang
terjangkau. Program ini diarahakan agar mampu memberikan pelayanan
setara dengan angkutan pribadi. Integrasi efektif antar moda angkutan,
sistem informasi penumpang yang baik pada semua tingkat perjalanan,
penerapan sistem tiket yang komprehensif, armada angkutan umum yang
selalu diperbaikki, memenuhi persyaratan kenyamanan, dan keselamatan,
manajemen operasional yang mampu meningkatkan keteraturan,
mekanisme waktu perjalanan yang singkat dan efesien, diharapkan melalui
kebijakan angkutan umum tersebut dapat menangani masalah penggunaan
kendaraan pribadi berlebih dan mengurangi kemacetan jalan.
8

Hermanto menuturkan melalui program yang akan direncanakan


kedepannya di Indonesia akan dicanangkan angkutan sejenis Trem (kereta
yang memiliki rel khusus di dalam kota), Kereta Rel Listrik (KRL),
Kereta Rel Diesel (KRD), Light Rail Transit (LRT), dan Mass Rapid
Transit (MRT) . Untuk program LRT akan di rencanakan di Palembang
dan Jabodetabek, Trem berada di surabaya dan untuk MRT berada
dikawasan bandara dan daerah sekitar Jakarta. Harapannya dengan solusi
kebijakan dan strategi angkutan umum ini dapat mengurangi kemacetan
sehingga masyarakat dapat beralih mengurangi penggunaan transportasi
pribadi dan juga akan mengurangi penggunaan bahan bakar serta emisi gas
buang dapat di minimalisir. Karena solusi ini bekerja bukan karena
sistemnya melainkan karena elemen masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berkat
kehadiran ilmuwan dan orang-orang penting di bumi ini untuk
menciptakan teknologi alat transportasi baru menggunakan mesin,
sehingga manusia tidak perlu melakukan hal yang tidak sewajarnya
kepada makhluk hidup lain seperti hewan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan
pembahasan di atas adalah untuk dilakukan kesadaran aktif masyarakat
dikarenakan sering terjadi perubahan baik yang bersifat peningkatan
maupun pengembangan sistem jaringan transportasi, dan bagi
pemerintah dapat mendukung kegiatan yang mampu mengurangi
kendaraan pribadi, serta untuk masyarakat perlu mengerti dalam
pembangunan infrastruktur transportasi yang sudah meningkat setiap
tahunnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Antari, R. D. (2019). PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI MELALUI METODE
DEMONSTRASI DENGAN MEDIA MINIATUR 3 DIMENSI PADA SISWA
KELAS IV SEMESTER II MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK PABELAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI.

Aswari, A., Hukum, F., & Indonesia, U. M. (n.d.). Menyembuhkan atau semakin
melukai: perkembangan teknologi transportasi umum jalan raya.

Hamdah, S. (2018). PENGARUH MODEL COURSE REVIEW HORAY


TERHADAP HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGENAL The effect of the
Course Review Horay model on the learning. 10(1), 29–42.

Oktarina, T. (2018). Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Penerapan


Teknologi Transportasi online pada Masyarakat Kota Palembang. 44–56.

Skripsi, A., Darat, P. T., Ekonomi, K. S., & Kota, P. (1942). PERKEMBANGAN
TRANSPORTASI DARAT DI SUKABUMI Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Sosial Ekonomi dan Perkembangan Kota Tahun 1881-1942. 1–14.

Rudi Azis, S.T., M.Si dan Asrul, S.T., Pengantar Sistem dan Perencanaan
Transportasi (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hal. 1-5

Syardianto, “Transportasi Indonesia melalui Smart Commute


Development”(https://www.itb.ac.id/news/5060.xhtml, diakses pada tanggal
23 Juni 2021 pukul 19:23)

Anda mungkin juga menyukai