Anda di halaman 1dari 13

PERAN TRANSPORTASI DALAM PERTUMBUHAN SUATU

WILAYAH

DOSEN: Dr. NICO DJAJASINGA

Dibuat oleh:

EMIRNA HARDINA (1901126)

TRANSDAR 3.10

D-IV TRANSPORTASI DARAT

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD

2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Peran
Transportasi Dalam Pertumbuhan Suatu Wilayah”. Dan tak lupa kepada Nabi
Muhamamad SAW yang selalu menjadi panutan, teladan, dan sumber inspirasi
bagi penulis. Tugas ini merupakan tugas individu yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Metodologi Penelitian, Bapak Dr. Nico Djajasinga.

Penulis telah berusaha menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya.


Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas selanjutnya dengan lebih baik dan sempurna. Terima Kasih

Wassalamualaikum wr.wb

Bekasi, 29 Maret 2022

Penulis

EMIRNA HARDINA

NOTAR : 19.01.126

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian........................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGUJIAN
HIPOTESIS..............................................................................................................6
2.1 Transportasi dan Pertumbuhan Suatu Wilayah.........................................6
2.2 Transportasi Sebagai Ukuran Interaksi antar Wilayah..............................7
2.3 Peran Transportasi Dalam Pertumbuhan Suatu Wilayah..........................8
2.4 Hal yang Menghambat Serta Solusinya Terkait Peran Transportasi
Dalam Pertumbuhan Suatu Wilayah....................................................................9
2.5 Kerangka Berpikir...................................................................................10
2.6 Hipotesis..................................................................................................11
BAB III PROSEDUR PENELITIAN....................................................................12
3.1 Metode Penelitian....................................................................................12
3.2 Teknik Analisis Data...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi berasal dari kata Latin, yaitu transportare, di mana trans
berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa.
Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau
suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha
dan kegiatan pengangkutan barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke
tempat lain.
Transportasi merupakan faktor penting dalam kehidupan bernegara dan
dalam memajukan kesatuan dan persatuan bangsa. Pembangunan di sektor
transportasi berfungsi sebagai penunjang pembangunan sektor lainnya untuk
mencapai tujuan dalam pembangunan nasional di seluruh wilayah, termasuk di
perkotaan maupun di perdesaan. Sistem transportasi digunakan untuk
meningkatkan mobilitas manusia dan sumber daya lain sehingga dapat medukung
pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Melalui transportasi diharapkan dapat
menghilangkan keterisolasian dan memberi stimulan bagi pembangunan di semua
bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata
disemua daerah.
Transportasi memegang peranan penting bagi suatu wilayah di negara
berkembang, karena menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari akan barang dan jasa, serta meningkatkan kehidupan sosial
ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, jasa masyarakat dan lokasi tertentu,
serta peluang baru merupakan kebutuhan yang penting selama proses
pembangunan. Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi
masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya pembangunan di kawasan
yang memiliki potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan
ekonomi di masyarakat ini akan berkembang jika tersedia infrastruktur dan
transportasi yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses

4
interaksi antar daerah hingga ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta
pemerataan pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peran transportasi dalam pertumbuhan suatu wilayah?
2. Hal-hal apa saja yang dapat menghambat peran transportasi dalam
pertumbuhan suatu wilayah?
3. Apa saja solusi untuk mengatasi hal-hal yang dapat menghambat peran
transportasi dalam pertumbuhan suatu wilayah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran transportasi dalam pertumbuhan suatu wilayah.
2. Menjelaskan hal-hal yang dapat menghambat peran transportasi dalam
pertumbuhan suatu wilayah.
3. Memberikan solusi untuk mengatasi hal-hal yang dapat menghambat
peran transportasi dalam pertumbuhan suatu wilayah.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi suatu
wilayah terkait pentingnya peranan dari sektor transportasi terhadap
pertumbuhan wilayah.

5
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGUJIAN


HIPOTESIS

2.1 Transportasi dan Pertumbuhan Suatu Wilayah


Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia,
mobilitas produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi
mobilitas yang dilakukan maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih
singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan memindahkannya dari
tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi dimana
manfaatnya menjadi lebih besar. Adanya peningkatan produktivitas masyarakat
disebabkan sektor transportasi yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem
transportasi negara maju telah terintegrasi dengan berbagai aspek pendukung
perekonomian lainnya, sehingga sangat mendukung dalam setiap aktivitas yang
mereka lakukan. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya
interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar sehingga menghilangkan
keterisolasian yang ada.
Pengembangan jasa transportasi dilakukan karena adanya permintaan dari
sektor-sektor lain, yang merupakan derived demand atau permintaan yang
diturunkan dari sektor lain, untuk melayani pengembangan wilayah. Jasa
transportasi sangat penting untuk melayani pengembangan wilayah. Pelayanan
transportasi yang efektif dan efisien harus ditata dan diorganisasikan dalam
Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS).
Pertumbuhan wilayah diorganisasikan dalam sistem perwilayahan, yang
terdiri dari Satuan-satuan Wilayah Pembangunan (SWP), yang masing-masing
memiliki pusat-pusatnya yang tersusun secara hirarkis. Masing-masing pusat
tersebut memiliki wilayah pengaruh dan antar pusat dihubungkan oleh jaringan
transportasi. Hubungan transportasi dan pengembangan wilayah bersifat interaktif
dua arah dan saling menunjang.

6
Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi ke seluruh bagian
wilayah akan mendorong pengembangan dan peningkatan berbagai sektor,
meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan per kapita serta kesejahteraan
masyarakat. Fasilitas transportasi merupakan leading sector atau sektor pendahulu
yang berfungsi strategis, mendorong pengembangan produksi komoditas unggulan
dan sektor unggulan berbasis pendekatan keunggulan komparatif.
Kemajuan transportasi masa depan memperlihatkan peningkatan
kecepatan, perbesaran kapasitas muat, jaringan prasarana transportasi yang
menjangkau ke seluruh bagian wilayah dan antar wilayah, aksesibilitas dan
mobilitas manusia dan barang meningkat, yang pada akhirnya memberikan
kontribusi yang positif terhadap pengembangan wilayah.

2.2 Transportasi Sebagai Ukuran Interaksi antar Wilayah


Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu
melalui jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama
lain dengan suatu jaringan dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan
jalan, yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi merupakan
hal yang penting dalam suatu sistem, karena tanpa transportasi perhubungan
antara satu tempat dengan tempat lain tidak terwujud secara baik (Bintarto, 1982).
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin
pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa.
Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan
sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah.
Wilayah dengan kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan dari
berbagai jenis transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk menghubungkan
dua lokasi yang berbeda yang terpisah oleh jarak yang tidak efisien jika ditempuh
dengan jalan kaki atau tanpa alat. Sehingga sistem transportasi dalam hal ini
berperan menjadi penghubung antar lokasi yang jauh dan digunakan untuk
memindahkan orang atau barang secara lebih cepat dan efisien sehingga nilai
ekonominya mengalami peningkatan. Sistem transportasi yang baik akan

7
membuka isolasi antar wilayah sehingga memudahkan terjadinya interaksi antara
penduduk lokal dengan dunia luar.
Transportasi, sebagaimana disebutkan sebelumnya, berfungsi sebagai
jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen dan meniadakan
jarak diantara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan sebagai jarak waktu
maupun jarak geografis. Jarak waktu timbul karena barang yang dihasilkan hari
ini mungkin belum dapat dipergunakan hingga besok. Jarak atau kesenjangan
waktu ini dijembatani melalui proses penyimpanan barang (pergudangan) dengan
teknik tertentu untuk mencegah kerusakan barang tersebut.

2.3 Peran Transportasi Dalam Pertumbuhan Suatu Wilayah


Pentingnya peran transportasi bagi pengembangan wilayah perkotaan
dapat dilihat dari yang terjadi di daerah ibukota Jakarta, daerah ibukota
mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan adanya sarana dan prasarana
transportasi yang memadai. Kemajuan yang sangat pesat ini memberikan beban
yang sangat berat terhadap daya dukung lingkungan. Perkembangan ini juga
didukung dengan adanya jalan tol untuk mempermudah mobilisasi penduduk
antar wilayah. Keadaan ini dibarengi dengan perkembangan kawasan industri
yang memunculkan fenomena perkembangan kota baru/pemukiman berskala
besar, seiring dengan berkembangnya kawasan industri.
Pembangunan kota baru bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perumahan
dan berbagai fasilitas penunjang, serta aktivitas kawasan industri sebagai basis
ekonomi kota baru. Akibat pembangunan jalan tol ini, muncul beberapa kota baru.
Mengacu pada tujuan di atas, maka tujuan dari studi ini adalah untuk mengukur
dampak perkembangan sistem transportasi pada setiap kota baru, dan untuk
menghitung tingkat ketergantungan penduduk kota baru terhadap keuangan
pemerintah daerah. Jalan tol dan fasilitasnya merupakan prasarana (infrastructure)
transportasi darat yang merupakan jalan bebas hambatan (uninterrupted) dan bagi
lalulintas kendaraan dikenakan bayaran (charge) langsung bagi pengguna sesuai
dengan tarif yang telah ditentukan. Pengembangan jalan tol bermanfaat sebagai
pemicu pengembangan suatu wilayah sekitar karena accesbility yang semakin
tinggi dan penghematan biaya perjalanan (general cost) bagi pelaku perjalanan.

8
Dalam hal ini, pemerintah sebagai regulator yang membawa
kepentingan masyarakat umum untuk tujuan pengembangan wilayah.
Pemerintah (dalam hal ini Pemerintah Kota/Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Provinsi) berkepentingan dalam hal pengaruh pengadaan jalan tol
terhadap pengembangan lingkungan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin baik suatu jaringan transportasi, maka
aksesibilitasnya juga semakin baik sehingga kegiatan ekonomi juga mengalami
pertumbuhan.

2.4 Hal yang Menghambat Serta Solusinya Terkait Peran Transportasi


Dalam Pertumbuhan Suatu Wilayah

Salah satu faktor penghambat peran transporatsi dalam pertumbuhan suatu


wilayah yaitu kendala dan tantangan dalam mengembangkan infrastruktur
transportasi. Tantangan di sektor infrastruktur semakin meningkat karena
beberapa alasan, seperti pertumbuhan ekonomi dan peningkatan persaingan global
yang mendorong pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur, namun untuk
mencapai langkah-langkah yang diperlukan hampir mustahil. Pertumbuhan
penduduk, dikombinasikan dengan meningkatnya urbanisme dan pendapatan yang
tinggi, secara drastis meningkatkan kebutuhan infrastruktur. Pada saat yang sama,
biaya pembangunan infrastruktur meningkat drastis. Di sisi lain, pemerintah harus
menghadapi penuaan dan memburuknya infrastruktur akibat buruknya
perencanaan dalam pembangunan infrastruktur. Infrastruktur juga menghadapi
ancaman,misalnya keamanan yang lebih dibutuhkan untuk meningkatkan
keselamatan publik dan perlindungan terhadap serangan teroris. Meningkatnya
persyaratan keamanan, dikombinasikan dengan masalah lingkungan, membuat
pembangunan infrastruktur dituntut untuk lebih canggih.
Untuk mengatasi berbagai faktor yang menghambat peranan transportasi
dalam pertumbuhan suatu wilayah, yaitu dengan cara:
1. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi pembangunan
dan pengembangan sarana/prasarana yang sangat bermanfaat untuk

9
menopang dan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat
baik tingkat nasional maupun regional.
2. Mengkoordinasikan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dengan
lembaga terkait, mengambil keputusan bersama terkait kepentingan rakyat
dengan pertimbangan dari masing-masing lembaga. Dengan demikian,
pembangunan yang dilakukan akan menjadi lebih kaya sudut pandang dari
lembaga-lembaga yang terkait. Dan juga merawat infrastruktur yang sudah
ada, jika infrastruktur terjaga dan terawat, maka infrastruktur tersebut bisa
digunakan untuk kepentingan umum lebih lama, dimana hal ini akan
menjadi lebih hemat bagi pengeluaran negara yang akan berujung pada
kebijakan perekonomian yang lebih baik demi tercapainya tujuan
kebijakan publik di bidang perekonomian.
3. Penataan jaringan transportasi yang disusun dan dikelola melalui
manejemen terpadu dengan pendekatan RTRW/RTRK oleh provinsi dan
kabupaten kota di wilayah provinsi, sedangkan pemerintah pusat, dalam
hal ini dapertemen perhubungan dan dapertemen pekerjaan umum, dalam
sistem perencanaan nasional dibidang transportasi dan
pembangunan/pemeliharaan jalan dan jembat untuk penghubung antar
wilayah provinsi.
4. Pemanfaatan dana yang bersumber dari pajak kendaraan bermotor dan
balik nama kendaraan bermotor, baik dari provinsi maupun kabupaten/kota
diarahkan untuk pembangunan, pemeliharaan, dan penataan
sarana/prasarana transportasi sesuai dengan kewenangan otonominya yang
mendukung pembangunan pelaku ekonomi yang berbasis transportasi dan
pelayanan kepada publik.
5. Dalam menyusun perencanaan transportasi darat, hendaknya tetap
memperhatikan faktor tata guna lahan/jalan yang berkaitan dengan akses
jaringan, lokasi/tempat tujuan perjalanan, distribusi perjalanan penentuan
alternative moda/jenis angkutan, pengaturan alternatif rute lalu lintas
transportasi, dan arus pada jaringan transportasi.

10
2.5 kerangka berpikir

Faktor pertumbuhan
wilayah

Pertumbuhan Urbanisme Pendapatan


populasi meningkat tinggi

Pembangunan & pengembangan


saarana/prasana

Pemeliharaan Penataan Pemanfaatan


infrastruktur jaringan trayek dana dari pajak
kendaraan

2.6 Hipotesis
Dari perumusan masalah yang terjadi maka didapatkan hipotesa sebagai berikut:
1. Sektor transportasi memiliki peranan yang sangat penting terhadap
pertumbuhan wilayah.
2. Pertumbuhan populasi, urbanisme yang meningkat, dan pendapatan yang
tinggi akan mempengaruhi pembangunan dan pengembangan
sarana/prasarana transportasi.
3. Pemeliharaan infrastruktur, penataan jaringan trayek, dan pemanfaatan
dana dari pajak kendaraan akan mendukung peningkatan pertumbuhan
ekonomi masyarakat.

11
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur
atau kepustakaan yang merupakan proses pengumpulan data dari berbagai macam
sumber literasi seperti dari website, perpustakaan online, buku, dan jurnal yang
membahas terkait peran transportasi dalam pertumbuhan suatu wilayah.
Deskriptif kualitatif merupakan metode yang bersifat untuk
mendeskripsikan suatu realitas dan sosial secara kompleks. Sehingga dengan
menggunakan metode ini, dapat mengulas lebih dalam terkait permasalahan yang
sedang terjadi agar dapat menemukan titik terang dari peristiwa tersebut. Metode
ini berfokus terhadap pola tanya jawab yang berisi 5w+1h (what, where, when,
why, who, dan how) untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan lebih
mendalam.

3.2 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis yang telah dikembangkan yaitu analisis menggunakan metode deskriptif.
Dimana metode ini dapat dilakukan dengan cara menjelaskan sebuah fakta yang
telah terjadi kemudian dianalisis, namun hal ini juga tidak serta merta
menguraikan tetapi juga dengan memberikan penjelasan dan pemahaman yang
secukupnya dan mudah dipahami.
Karakteristik yang paling utama dari penelitian yang bersifat kualitatif
adalah berasal dari bagaimana latar belakang dan fakta yang terjadi di tengah
masyarakat dengan menggunakan metode yang berupa wawancara atau terjun
langsung di tempat kejadian peristiwa. Teori ini dicipatakan berdasarkan data dan
fakta dengan menyajikan dan menganalisis datanya dilakukan secara naratif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Meningkatkan Ekonomi dan Mobilitas Masyarakat dengan


Membangun Infrastruktur Transportasi. https://biz.kompas.com (diakses
29 Maret 2022)

Bintarto. 1982. Pengantar Geografi Pembangunan. Yogyakarta. PT. PB


Kedaulatan Rakyat.

Hurst, E. 1974. Transportation Geography: Comments and Readings. New York,


United States. McGraw-Hill, Inc.

Kadir, Abdul. 2006. Transportasi: peran dan dampaknya dalam pertumbuhan


ekonomi nasional. Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah,1,3.

13

Anda mungkin juga menyukai