Anda di halaman 1dari 11

Sistem Transportasi Laut

Pertemuan 1 :
Sistem Transportasi Nasional

Dosen Pengampu :
Muhammad Iqbal, ST, MT

Departemen Teknik Perkapalan


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
2018
1. Sistem Transportasi Nasional
Konten

1. Keterpaduan Jaringan Transportasi


• Pengertian Sistem Transportasi Nasional
• Implementasi SISTRANAS :
a) TATRANAS
b) TATRAWIL
c) TATRALOK
2. Kesisteman
3. Transportasi Nasional dan Multimoda
4. Asas Cabotage
5. Latihan
1. Sistem Transportasi Nasional
1.1. Keterpaduan Jaringan Transportasi

• UU No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran : “ Kepelabuhanan adalah satu sub sistem dari
sistem pelayaran”.
• Sedangkan pelayaran atau angkutan di perairan adalah sub sistem dari Sistem Transportasi
Nasional (SISTRANAS).
• Permenhub No. KM. 49 Tahun 2005 :
Sistranas adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman
terdiri dari transportasi jalan, kereta api, sungai & danau, penyebrangan, laut, udara dan
pipa yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana
Kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dkungan perangkat lunak dan perangkat pikir
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien
Berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang yang terus berkembang secara
dinamis
• SISTRANAS secara teknis merpakan kebijakan atau regulasi dari pemerintah untuk menata
transportasi nasional
Yang tersusun dalam pola, strata dan zona
Yang mampu mendorong pertumbuhan serta pengebangan di berbagai sektor, terutama
perekonomian dan perdagangan.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.1. Keterpaduan Jaringan Transportasi

Implementasi SISTRANAS :

1. TATRANAS (Tataran Transportasi Nasional), skala nasional


Disusun oleh pemerintah pusat
Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rencana Tata Ruang
Pulau (RTRP).
Sebagai pedoman pengembangan jaringan pelayanan berbagai transportasi yang
memfasilitasi perpindahan orang dan atau barang antar simpul, atau kota nasional ke luar
negeri atau sebaliknya.
Simpul transportasi nasional adalah simpul yang melayani pergerakan yang bersifat
nasional / antar provinsi / antar negara
Kota nasional adalah kota-kota : 1) pusat pemerintahan, 2) pintu gerbang nasional, 3) Pusat
kegiatan ekonomi nasional, dan 4) kota yang memiliki dampak strategis terhadap kegiatan
nasional.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.1. Keterpaduan Jaringan Transportasi

Implementasi SISTRANAS :

2. TATRAWIL (Tataran Transportasi Wilayah), skala provinsi


Disusun oleh Pemerintah Provinsi
Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Rencana Tata Ruang
Pulau (RTRP).
Sebagai pedoman pengembangan jaringan pelayanan berbagai transportasi yang
memfasilitasi perpindahan orang dan atau barang antar simpul / kota wilayah, dan dari
simpul / kota wilayah ke simpul/kota atau sebaliknya.
Simpul transportasi wilayah adalah simpul yang melayani pergerakan yang bersifat wilayah
atau antar kabupaten/kota dan regional.
Kota wilayah adalah kota-kota yang : 1) memiliki keterkaitan dengan beberapa kabupaten
dalam 1 provinsi, 2) gerbang wilayah, 3) pusat kegiatan ekonomi wilayah, 4) memiliki
dampak strategis terhadap pengembangan wilayah provinsi.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.1. Keterpaduan Jaringan Transportasi

Implementasi SISTRANAS :

3. TATRALOK (Tataran Transportasi Lokal), skala lokal


Disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Tata Ruang Wilayah
Kab/Kota.
Sebagai pedoman pengembangan jaringan pelayanan berbagai transportasi yang
memfasilitasi perpindahan orang dan atau barang antar simpul / kota nasional terdekat
atau sebaliknya dalam kawasan perkotaan/perdesaan.
Simpul transportasi lokal adalah simpul yang melayani pergerakan yang bersifat lokal atau
dalam kabupaten/kota serta kecamatan/perdesaan.
Kota lokal adalah kota-kota yang memiliki dampak strategis terhadap pengembangan
kabupaten/kota.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.1. Keterpaduan Jaringan Transportasi

• SISTRANAS ditetapkan melalui ketentuan hieraki :


a. TATRANAS ditetapkan melalui Peraturan Menteri
b. TATRAWIL ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi/ Per-Gub
c. TATRALOK ditetapkan melalui Peraturan Daerah kabupaten/Kota setelah
dikonsultasikan kepada gubernur.

• Untuk perwujudan keterpaduan perencanaan transportasi, diperlukan pola perencanaan


antar moda transportasi secara sistemik.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.2. Kesisteman

• Kesisteman dalam SISTRANAS terdiri atas semua komponen-komponen multistrata dan


multi sektoral dalam arti terpadu yang tidak dapat ditawar/direduksi.
• Sistem sebagai konsep merupakan keterpaduan dari tatanan transportasi udara, laut dan
darat untuk tujuan yang sama yakni mendistribusikan barang atau angkut penumpang dari
suatu tempat ke tempat lainnya.
• Elemen-elemen yang tergabung hingga membentuk sistem tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan saling terkait bahkan saling ketergantungan satu sama lain.
• Dengan pendekatan kesisteman pemerhati dapat mengidentifikasi apakah SISTRANAS
dalam operasionalnya menghadapi masalah seperti :
a) Apakah sistem tidak mencapai tujuan yang ditetapkan ?
b) Apakah sistem tak memberi hasil yang telah diprediksi ?
c) Apakah sistem tak beroperasi sebagaimana yang semula dikehendaki ?
1. Sistem Transportasi Nasional
1.3. Transportasi Nasional Dan Multimoda

• Pembangunan ekonomi suatu negara sangat tergantung pada keandalan sistem


transportasinya dalam :
a) penyediaan bahan baku pangan/industri,
b) stabilitas harga bahan pangan /industri ,
c) mempersingkat hubungan antara konsumen dengan produsen.
• Transportasi multimoda menurut UU no. 17 tahun 2008 tentang pelayaran:
Angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 moda angkutan yang berbeda atas
dasar 1 kontrak yang menggunakan dokumen angkutan multimoda dari suatu tempat
(diterimanya barang) ke tempat lain (diserahkannya barang).
• Angkutan multimoda tidak terbatas pada pengankutan barang domestik saja.
Pengangkutan barang antar negarapun termasuk katagori ini asalkan melibatkan minimal 2
moda trnasportasi dan masih dalam 1 kontrak.
1. Sistem Transportasi Nasional
1.4. Asas Cabotage

Asas Cabotage diatur secara normatif sebagai berikut :


• PP No. 82 Tahun 1999 :
Penyelenggaraan angkutan laut dalam negeri dilakukan a) perusahaan angkutan laut nasional b)
dengan kapal berbendera indonesia c) untuk menghubungkan pelabuhan antar pulau /lepas pantai
di perairan Indonesia
• Inpres No. 5 Tahun 2005 :
Menetapkan asas cabotage secara konsekuen dan merumuskan kebijakan serta mengambil
langkah-langah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan masing-masing guna
memberdayakan industri pelayaran nasional
• Peraturan bersama Menteri Perdagangan dan Perhbungan tentang pengangkutan barang/muatan
impor milik pemerintah oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional No. 20/M-DAG/PER/4/2006 dan
No, KM. 19 Tahun 2006 :
“ Pengangkutan barang/muatan impor milik pemerintah yang pengadaannya dilakukan oleh
importir wajib menggunakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh perusahaan
angkutan nasional”.
• UU no. 17 Tahun 2008 :
1. Angkutan dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional, bendera dan awak
kapal indonesia
2. kapal asing dilarang mengangkut penumpang/ barang di perairan indonesia
1. Sistem Transportasi Nasional
1.5. Latihan

1. Bagaimana emerintah mermuskan keterpaduan jaringan transportasi ?


2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS) ?
3. Sebutkan Implementasi SISTRANAS ?
4. Pembangunan ekonomi suatu negara sangat tergantung pada keandalan sistem
transportasinya dalam 3 hal. Sebutkan !
5. Apa yang dimaksud dengan Transportasi multimoda menurut UU no. 17 tahun 2008
tentang pelayaran ?
6. Mengapa angkutan multimoda merupaka pilihan sistem transportasi internasional yang
praktis ?
7. Jelaskan pengetian asas cabotage menurut anda !

Anda mungkin juga menyukai