DISUSUN OLEH :
ACHMAD SUDARMANSYAH (11318011)
AULIA AFIFAH Y. (11318014)
BINTANG REYFASYA (11318016)
DAUD ANGGARA S. (11318017)
INDAH PURNAMASARI (11318001)
KEVIN YOGA SAF PANGESTU (11318015)
LATAR BELAKANG
Transportasi darat merupakan suatu penunjang dalam perkembangan ekonomi negara, sebagai
prasarana (infrastruktur) system transportasi yaitu komponen yang berbentuk fasilitas fisik yang
bersifat tetap yang menjadi media untuk menjalani, memulai atau mengakhiri pergerakan pindah
seperti jalan raya, rel, air (sungai, danau dan laut), udara, terminal bus, stasiun kereta api,
pelabuhan, bandar udara dan sebagainya.
Ruang lingkup pengangkutan darat itu sepanjang dan selebar negara, maksudnya adalah ruang
lingkupnya sama dengan ruang lingkup negara, sedangkan angkutan itu sendiri dapat dilakukan
dengan jenis-jenis angkutan. Untuk dapat berjalannya dengan baik proses pengangkutan sangat
dibutuhkan dukungan infrastruktur yang baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Beberapa sarana prasarana hal yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan yang baik
dalam pengangkutan yaitu :
1. Jalan
2. Terminal atau stasiun
3. Kendaraan
4. Unsur tenaga penggerak atau unsur non fisik, yaitu pengemudi.
Berarti di sini terdapat dua sub-komponen prasarana transponasi sesuai dengan manfaat media
yang sudah diutarakan di atas yaitu :
PEMBAHASAN
1.2 Kebijakan
Kebijakan-kebijakan yang meliputi transportasi darat diantaranya adalah.
1. UU Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
berbunyi “Bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam
mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan
kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.” (Kemlu)
2. UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 5 Tentang Peran Jalan yang berbunyi “Jalan sebagai bagian
prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya,
lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.”
3. UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 5 Tentang Jalan yang berbunyi “Bahwa jalan sebagai salah
satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah
negara, dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.” (Jogloabang)
4. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 5 : Merupakan satu kesatuan
sistem jaringan jalan.
Dari gambar diatas menjelaskan, bagimana peta tersebut menghubungkan dan mengikat
seluruh Wilayah Republik Indonesia.
1.3 Klasifikasi Moda
1. Geografis Fisik
2. Geografis Administratif
Penyediaan armada dan fasilitas atau prasarana untuk mendukung pergerakan dapat
disesuaikan dengan jenis moda yang digunakan. Jenis moda dan angkutan umum penumpang
yang ada dalam transportasi darat yaitu :
1.4 Pengelola
1.4.1 Balai Pengelola Transportasi Darat
Kedudukan
Balai Pengelola Transportasi Darat yang selanjutnya dalam Peraturan Menteri ini
disebut BPTD merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Darat. BPTD dipimpin oleh Kepala.
Tipologi
Tipologi BPTD terdiri atas :
1. BPTD Tipe A BPTD yang melaksanakan pengelolaan transportasi darat pada
wilayah dengan karakteristik daratan yang terdapat pelayanan transportasi jalan,
serta pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan komersial dan perintis;
2. BPTD Tipe B. BPTD yang melaksanakan pengelolaan transportasi darat pada
wilayah dengan karakteristik daratan yang terdapat pelayanan transportasi jalan,
serta pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan perintis;
3. BPTD Tipe C. BPTD yang melaksanakan pengelolaan transportasi darat pada
wilayah dengan karakteristik kepulauan yang terdapat pelayanan transportasi
jalan, serta pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan komersial dan perintis.
Tugas dan Fungsi
1. Tugas dan Fungsi BPTD Tipe A
BPTD Tipe A, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan lalu lintas dan
angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan serta penyelenggara pelabuhan
penyeberangan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial dan pelabuhan
yang belum diusahakan secara komersial.
2. Tugas dan Fungsi BPTD Tipe B
BPTD Tipe B, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan lalu lintas dan
angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan serta penyelenggara pelabuhan
penyeberangan pada pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial.
3. Tugas dan Fungsi BPTD Tipe C
BPTD TipeC, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan lalu lintas dan
angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan, serta penyelenggara pelabuhan
penyeberangan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial dan pelabuhan
yang belum diusahakan secara komersial.
Struktur Organisasi
Balai Pengelola Transportasi Darat Tipe A
Struktur Organisasi
Balai Pengelola Transportasi Darat Tipe B
Struktur Organisasi
Balai Pengelola Transportasi Darat Tipe C
BAB III
KESIMPULAN
Daftar Pustaka