Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI

DOSEN

ELVI SYAMSUIR, ST MT

Disusun oleh :

Kelompok I

Anggota :

1. AMMAR LAKSAMANA BADRI 201011038


2. ARIJALUL KHAIR
3. TARA ELVINA SARI
4. RATIH AZANI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PAYAKUMBUH
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
ini.Pada makalah ini kami akan membahas mengenai kontruksi dinding dan
tangga.
Makalah ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca.

Payakumbuh,27 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................

C. Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Sistim Transportasi...................................................................................

B. Sejarah Transportasi.................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................

Kesimpulan....................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistim transportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistim,
yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel
lain dalam tatanan yang terstruktur, serta transportasi, yakni kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dari dua
pengertian di atas, sistim transportasi dapat diartikan sebagai bantuk keterkaitan
dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.

Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan,


berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit, yang sebenarnya
diawali dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithic.
Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kakijuga dibantu dengan
pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh
manusia [1] dan penggunaan rakit di sungai.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system transportasi?
2. Jelaskan tentang perkembangan sejarah transportasi?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistim tranportasi
2. Mengetahui tentang sejarah transportasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Tranporstasi

Secara umum, transportasi dibedakan dalam beberpa jenis yaitu:

- Transportasi udara

- Transportasi laut

- Transportasi darat

Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang


(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam
transportasi terdapat dua unsur penting yaitu:

1.Pemindahan/pergerakan.

2.Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.

Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :

1) Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat angkut

2)Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986), bahwa
transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan
pemindahan barang –barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Selain itu menurut Rustian Kamaludin (1986),

5
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

1.Nilai guna tempat (Place Utility)

Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang
atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat
lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah
dimanabarang tersebut mempunyainilai kegunaan yang lebih besara yang
biasanya diukur dengan uang (interens of money)

2.Nilai guna waktu (Time Utility)

Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan


menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan, tetapi
dimana mereka perlukan.

Dalam sistim transportasi terdapat 2 (dua) aspek yang sangat penting, yakni
aspek sarana dan aspek prasarana. Aspek sarana berhubungan dengan jenis atau
piranti yang digunakan dalam hal pergerakan manusia dan barang, seperti mobil,
kapal, kereta api (KA), dan pesawat terbang. Aspek sarana ini juga sering disebut
dengan moda atau jenis angkutan. Aspek prasarana berhubungan dengan wadah
atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana, seperti jalan raya, jalan
rel, dermaga, terminal, bandara, dan stasiun kereta api.

Dalam hal pergerakan barang, transportasi diperlukan karena sumber


kebutuhan manusia tidak terdapat di sembarang tempat. Selain itu, sumber yang
masih berbahan baku harus diproses melalui tahapan Dasar Dasar Rekayasa
TTraTraTransportasi Transportasi 3 produksi yang lokasinya juga tidak selalu
ada di lokasi manusia sebagai konsumennya. Kesenjangan antara jarak lokasi
sumber, lokasi produksi dan lokasi konsumsi inilah yang melahirkan adanya
kebutuhan transportasi, dalam hal ini transportasi barang atau logistik. Karena
itu dalam sistim transportasi juga terdapat 5 (lima) unsur pokok, yaitu :
1. Orang yang membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat angkut.
4. Jalan sebagai prasarana angkutan.
5. Organisasi yaitu pengelola angkutan.

6
Pada umumnya jenissarana atau jenis/moda angkutan dapat digolongkan
sebagai berikut ini:

1. Udara, dengan moda pesawat dan prasarana bandara.

2. Air, dengan moda kapal dan prasarana dermaga, serta pelabuhan.

3. Darat.

a. Jalan Raya : mobil, bus, sepeda motor.

b. Jalan Rel : kereta api.

c. Lain-lain : kabel, pipa

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan moda angkutan dapat dibagi 3


(tiga) faktor, yaitu : 1) Karakteristik pelaku perjalanan, meliputi: pemilihan kendaraan,
pendapatan dan tingkat sosial.

2) Karakteristik perjalanan, meliputi: tujuan, waktu dan jarak

3) Karakteristik fasilitas transportasi

 Secara kuantitatif, meliputi waktu tunggu, waktu yang diperlukan untuk


mengakses pada moda transportasi lainnya, tarif dan ketersediaan tempat parkir.

 Secara kualitatif, meliputi kenyamanan, kepercayaan dan keamanan.

7
B. Sejarah Transportasi
Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun
sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu
barang.
Perkembangan transportasi setelah zaman industrialisasi berjalan dengan
sangat cepat, inovasi berkembang sangat cepat demikian juga penggunaan
transportasi berjalan dengan sangat cepat, dimulai dengan penerapan mesin uap
untuk angkutan kereta api dan kapal laut, kemudian disusul dengan
ditemukannya mesin dengan pembakaran dalam. Penemuan Bens membuat
kendaraan produksi pertama pada tahun 1885selanjutnya yang sangat
mempengaruhi sistem transportasi adalah dengan dikembangkannya mesin
turbin gas, yang kemudian menjadi turbo jet yang digunakan pada pesawat
terbang. Di transportasi laut penemuan yang spectakuler adalah dengan
pengembangan bahan bakar nulir, banyak digunakan untuk kapal selam. Pada
Tabel berikut ditunjukkan perkembangan sistem transportasi .

a. Sejarah kndaraan bermotor di Indonesia

Kendaraan bermotor pertama hadir di Indonesia (Hindia Belanda) tahun


1893. Orang pertama yang memiliki kendaraan bermotor di Indonesia adalah
orang Inggris, John C Potter, yang bekerja sebagai Masinis Pertama di Pabrik
Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur. Potter memesan langsung sepeda
motornya ke pabriknya, Hildebrand undWolfmuller, di Muenchen, Jerman.
Potter pun satu-satunya orang yang menggunakan kendaraan bermotor di
Indonesia pada saat itu. Industri otomotif Indonesia dimulai tahun 1920 ketika
General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan Chevrolet di Tanjoeng Priok
(halaman 89), lalu pada tahun 1955, Pemerintah Indonesia mendatangkan mobil
dari luar negeri untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika di
Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 18-24 April. Mobil-mobil itu adalah
Plymouth Belvedere, Opel Kapitan, dan Opel Kadett. Toyota Kijang bak terbuka
dipamerkan di paviliun Toyota di arena Jakarta Fair pada tahun 1975, dan
Toyota Kijang generasi pertama diluncurkan tahun 1977, bertahan hingga empat
tahun. Pada tahun 1981, lahir pula Toyota Kijang generasi kedua, dan pada
tahun 1986 lahir Toyota Kijang generasi ketiga, sedangkan Toyota Kijang
generasi keempat muncul tahun 1996.

b. Sejarah angkutan jalan raya

Jalan raya telah ada sejak peradaban manusia  Di awali dengan pergerakan
manusia dengan berjalan kaki  jalan setapak  Kemudian dengan bantuan
tenaga hewan seperti kuda, unta, sapi  jalan mulai dibuat rata.

I. Peradaban Cina

8
Salah satu jalan pertama dan yang sangat terkenal adalah jalan sutra (2600 SM)

II. Kerajaan Persia

Sutera yang dibeli dari cina kemudian dijual lagi ke Eropa melalui prasarana
darat

III. Inggris raya (2500 SM)

Konstruksi jalan yang melalui daerah berlumpur dan terbuat dari kayu
gelondongan telah dibuat antara Somerset dan Glastonbury

 Eropa

Di negara dataran rendah ditemukan jalan yang terbuat dari gelondongan kayu,
termasuk di daerah Swiss dan Hongaria

 India

Awal kebudayaan india bermula di lembah Indus tahun 1922 dengan ditemukan
konstruksi jalan yang terbuat dari batu bata dan memiliki sistem drainase air.

 Mesopotamia dan mesir Sekitar 1100 SM,

tentara Siria membangun jalan baru melalui pegunungan . Jalan yang terbuat dari
aspal dan batu bata telah ditemukan di Nineveh dan babylon. Bangsa Mesir
membangun jalan untuk mengangkut bongkahan batu untuk membangun
piramida

c. Sejarah Penerbangan di Indonesia

Pesawat terbang jenis Antoinette diangkut ke Surabaya menggunakan


kapal laut. 18 Maret 1911 Gijs Kuller (orang Belanda) mendemonstrasikan
pesawat tersebut terbang di Pasar Turi Surabaya, menjadi penerbangan pesawat
bermotor pertama di Indonesia. Demonstrasinya dilanjutkan ke Semarang,
Yogya dan Medan. Beberapa waktu kemudian Batavia dan Solo menyusul.

Jan Hilgers (Orang Belanda keturunan Indonesia) mendemonstrasikan


pesawat Fokker Skin terbang di Surabaya. P.A Koezminski (orang Rusia) juga
mendemonstrasikan pesawat Bleriot XIa terbang di Batavia. Keduanya
melanjutkan demonstrasi di Semarang. Beberapa penerbangannnya tidak mulus,
tidak cocok dgn iklim tropis di Indonesia:

Melihat adanya prospek yang baik bagi penerbangan sipil maupun


militer di Indonesia, maka pada tanggal 1 Oktober 1924 sebuah pesawat jenis
Fokker F-7 milik maskapai penerbangan Belanda mencoba melakukan
penerbangan dari Bandara Schippol Amsterdam ke Batavia (sekarang Jakarta).

9
Penerbangan yang penuh petualangan tersebut membutuhkan waktu selama 55
hari dengan berhenti di 19 kota untuk dapat sampai di Batavia dan berhasil
mendarat di Cililitan yang sekarang dikenal dengan Bandar Udara Halim
Perdanakusuma. Pada tanggal 1 November 1928 di Belanda telah berdiri sebuah
perusahaanpatungan KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtvaart
Maatschappij) yang terbentuk atas kejasama Deli Maatschappij, Nederlandsch
Handel Maatschappij, KLM, Pemerintah Hindia Belanda dan perusahaan-
perusahaan dagang lainnya yang mempunyai kepentingan di Indonesia. Dengan
mengoperasikan pesawat jenis Fokker-F7/3B, KNILM membuka rute
penerbangan tetap Batavia-bandung sekali seminggu dan selanjutnya membuka
rute BataviaSurabaya (pp) dengan transit di Semarang sekali setiap hari. Setelah
perusahaan ini mampu mengoperasikan pesawat udara yang lebih besar seperti
Fokker-F 12 dan DC-3 Dakota, rute penerbangan pun bertambah yaitu Batavia-
Palembang-Pekanbaru-Medan bahkan sampai ke Singapura seminggu sekali.
Dengan suksesnya penerbangan pertama Belanda ke Jakarta, masih diperlukan
lima tahun lagi untuk dapat memulai penerbangan berjadwal. Penerbangan
tersebut dilakukan oleh perusahaan penerbangan KLM (Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij) menggunakan pesawat Fokker F-78 bermesin tiga yang dipakai
untuk mengangkut kantong surat. Kemudian pada tahun 1931 jenis pesawat
yang dipakai diganti dengan jenis Fokker-12 dan Fokker-18 yang dilengkapi
dengan kursi agar dapat mengangkut penumpang.

Pada tanggal 25 Desember 1949, Dr. Konijnenburg, mewakili KLM


menghadap dan melapor kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bahwa KLM
Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta presiden memberi nama bagi
perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke
Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden
Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa
Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman
kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven
uw eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan
sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu") Maka pada tanggal 28
Desember 1949, terjadi penerbangan bersejarah pesawat DC-3 dengan registrasi
PK-DPD milik KLM Interinsulair yang membawa Presiden Soekarno dari
Yogyakarta ke Kemayoran,Jakarta untuk pelantikan sebagai Presiden Republik
Indonesia Serikat (RIS) dengan logo dan nama baru, Garuda Indonesian
Airways, pemberian Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan
pertama ini.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1.Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat


aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.

2.Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah
yang lain.

3.Kebanyakan dari negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan


bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Ada baiknya pemerintah
memperhatikan hal tersebut

11
DAFTAR PUSTAKA

Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta; Ghalia Indonesia.

LABEL:Transportasi 36

https://id.m.wikibooks.org/

Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.
Bali: Udayana University Press

Nasucha, Yakub. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Media Perkasa.

12

Anda mungkin juga menyukai