DOSEN
ELVI SYAMSUIR, ST MT
Disusun oleh :
Kelompok I
Anggota :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
ini.Pada makalah ini kami akan membahas mengenai kontruksi dinding dan
tangga.
Makalah ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Sistim Transportasi...................................................................................
B. Sejarah Transportasi.................................................................................
Kesimpulan....................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistim transportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistim,
yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel
lain dalam tatanan yang terstruktur, serta transportasi, yakni kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dari dua
pengertian di atas, sistim transportasi dapat diartikan sebagai bantuk keterkaitan
dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system transportasi?
2. Jelaskan tentang perkembangan sejarah transportasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistim tranportasi
2. Mengetahui tentang sejarah transportasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Tranporstasi
- Transportasi udara
- Transportasi laut
- Transportasi darat
1.Pemindahan/pergerakan.
2.Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986), bahwa
transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan
pemindahan barang –barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
5
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang
atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat
lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah
dimanabarang tersebut mempunyainilai kegunaan yang lebih besara yang
biasanya diukur dengan uang (interens of money)
Dalam sistim transportasi terdapat 2 (dua) aspek yang sangat penting, yakni
aspek sarana dan aspek prasarana. Aspek sarana berhubungan dengan jenis atau
piranti yang digunakan dalam hal pergerakan manusia dan barang, seperti mobil,
kapal, kereta api (KA), dan pesawat terbang. Aspek sarana ini juga sering disebut
dengan moda atau jenis angkutan. Aspek prasarana berhubungan dengan wadah
atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana, seperti jalan raya, jalan
rel, dermaga, terminal, bandara, dan stasiun kereta api.
6
Pada umumnya jenissarana atau jenis/moda angkutan dapat digolongkan
sebagai berikut ini:
3. Darat.
7
B. Sejarah Transportasi
Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun
sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu
barang.
Perkembangan transportasi setelah zaman industrialisasi berjalan dengan
sangat cepat, inovasi berkembang sangat cepat demikian juga penggunaan
transportasi berjalan dengan sangat cepat, dimulai dengan penerapan mesin uap
untuk angkutan kereta api dan kapal laut, kemudian disusul dengan
ditemukannya mesin dengan pembakaran dalam. Penemuan Bens membuat
kendaraan produksi pertama pada tahun 1885selanjutnya yang sangat
mempengaruhi sistem transportasi adalah dengan dikembangkannya mesin
turbin gas, yang kemudian menjadi turbo jet yang digunakan pada pesawat
terbang. Di transportasi laut penemuan yang spectakuler adalah dengan
pengembangan bahan bakar nulir, banyak digunakan untuk kapal selam. Pada
Tabel berikut ditunjukkan perkembangan sistem transportasi .
Jalan raya telah ada sejak peradaban manusia Di awali dengan pergerakan
manusia dengan berjalan kaki jalan setapak Kemudian dengan bantuan
tenaga hewan seperti kuda, unta, sapi jalan mulai dibuat rata.
I. Peradaban Cina
8
Salah satu jalan pertama dan yang sangat terkenal adalah jalan sutra (2600 SM)
Sutera yang dibeli dari cina kemudian dijual lagi ke Eropa melalui prasarana
darat
Konstruksi jalan yang melalui daerah berlumpur dan terbuat dari kayu
gelondongan telah dibuat antara Somerset dan Glastonbury
Eropa
Di negara dataran rendah ditemukan jalan yang terbuat dari gelondongan kayu,
termasuk di daerah Swiss dan Hongaria
India
Awal kebudayaan india bermula di lembah Indus tahun 1922 dengan ditemukan
konstruksi jalan yang terbuat dari batu bata dan memiliki sistem drainase air.
tentara Siria membangun jalan baru melalui pegunungan . Jalan yang terbuat dari
aspal dan batu bata telah ditemukan di Nineveh dan babylon. Bangsa Mesir
membangun jalan untuk mengangkut bongkahan batu untuk membangun
piramida
9
Penerbangan yang penuh petualangan tersebut membutuhkan waktu selama 55
hari dengan berhenti di 19 kota untuk dapat sampai di Batavia dan berhasil
mendarat di Cililitan yang sekarang dikenal dengan Bandar Udara Halim
Perdanakusuma. Pada tanggal 1 November 1928 di Belanda telah berdiri sebuah
perusahaanpatungan KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtvaart
Maatschappij) yang terbentuk atas kejasama Deli Maatschappij, Nederlandsch
Handel Maatschappij, KLM, Pemerintah Hindia Belanda dan perusahaan-
perusahaan dagang lainnya yang mempunyai kepentingan di Indonesia. Dengan
mengoperasikan pesawat jenis Fokker-F7/3B, KNILM membuka rute
penerbangan tetap Batavia-bandung sekali seminggu dan selanjutnya membuka
rute BataviaSurabaya (pp) dengan transit di Semarang sekali setiap hari. Setelah
perusahaan ini mampu mengoperasikan pesawat udara yang lebih besar seperti
Fokker-F 12 dan DC-3 Dakota, rute penerbangan pun bertambah yaitu Batavia-
Palembang-Pekanbaru-Medan bahkan sampai ke Singapura seminggu sekali.
Dengan suksesnya penerbangan pertama Belanda ke Jakarta, masih diperlukan
lima tahun lagi untuk dapat memulai penerbangan berjadwal. Penerbangan
tersebut dilakukan oleh perusahaan penerbangan KLM (Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij) menggunakan pesawat Fokker F-78 bermesin tiga yang dipakai
untuk mengangkut kantong surat. Kemudian pada tahun 1931 jenis pesawat
yang dipakai diganti dengan jenis Fokker-12 dan Fokker-18 yang dilengkapi
dengan kursi agar dapat mengangkut penumpang.
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
2.Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital
dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah
yang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.
LABEL:Transportasi 36
https://id.m.wikibooks.org/
Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.
Bali: Udayana University Press
Nasucha, Yakub. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Media Perkasa.
12