Anda di halaman 1dari 15

KATA PANGATAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
Ia berikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan memicu penelitian yang lebih mendalam. Kami sadar bahwa dalam proses
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Meureubo, Desember 2021

i
Daftar isi

KATA PANGATAR .......................................................................................................................................i


Daftar isi ................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan .......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Transportasi ...........................................................................................................3
2.2 Sejarah Perkembangan Transportasi Umum ...........................................................................3
2.3 Moda transportasi ....................................................................................................................5
2.3.1 Transportasi udara ...........................................................................................................5
2.3.2 Transportasi darat ............................................................................................................6
2.3.3 Transportasi air ................................................................................................................9
2.3 Pentingnya Transportasi umum ...............................................................................................9
2.4 Dampak Positif Transportasi ....................................................................................................9
2.5 Dampak Negatif Transportasi................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
3.2 Saran...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia selalu melakukan perpindahan dalam hidupnya atau dapat kita sebut transportasi.
Transportasi dilakukan dari suatu tempat ke tepat lain. Manusia melakukan transportasi untuk
memenuhi kebutuhannya ditempat yang berbeda.
Dalam bertransportasi manusia menggunakan berbagai berbagai kendaraan baik itu milik
pribadi, ataupun kendaraan umum. Sayangnya keadaan kendaraan ini masih bisa disebut tidak
layak pakai khususnya pada kendaraan umum. Daya beli masyarakat yang terus meningkat
membuat jumlah kendaraan pribadi juga terus bertambah.
Beberapa kebijakan pemerintah sudah dibuat hanya saja pelaksanaannya yang kurang
serius. Seperti pada perawatan kendaraan umum baik itu bis, angkutan kota, juga tempat
pemberentian seperti terminal maupun halte. Harus ada beberapa dari kendaraan yang harus
diganti dan ada beberapa yang harus dilakukan pengecekan ulang.
Beberapa kota di Indonesia memiliki masalah yang mirip terhadap angkutan umumnya,
khususnya kota Denpasar yaitu, minimnya minat masyarakat Denpasar untuk menggunakan
fasilitas angkutan umum untuk berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya dan atau
memindahkan barang, dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Permasalahan yang ada inilah yang mendorong saya untuk menyusun makalah ini.
Melalui makalah ini diharapkan dapat mewakili berbagai pandangan untuk mencari kesalahan
dari setiap individu dan apa yang harus dibenahi khususnya permasalahan angkutan umum
yang ada di kota Denpasar. Sebagai upaya untuk ikut berperan membantu, mengurangi
permasalahan yang ada. Demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini diberikan rumusan masalah agar jelas dan tercapainya batasan
permasalahan yang diinginkan diantaranya yaitu:
a. Apa definisi dari Transportasi?
b. Mengapa manusia membutuhkan transportasi khususnya transportasi umum ?
c. Apa dampak positif dan negatif dari Transportasi umum ?
d. Bagaimanakah solusi untuk angkutan umum kedepannya ?

1
1.3 Tujuan Pembahasan
a. Memperkenalkan transportasi umum secara lebih luas kepada khalayak
b. Mengubah perlahan cara pandang masyarakt tentang transportasi umum

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transportasi


Secara garis besar pengertian transportasi adalah perpindahan barang atau orang dari asal
ke tujuan. Sementara menurut pendapat beberapa ahli transportasi adalah memindahkan atau
mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain (Marlok, 1981), perpindahan barang
atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan produk yang digerakkan atau
dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau menginginkan (Bowersox, 1981). Sementara
undang-undang yang mengatur tentang transportasi adalah Undang-undang No. 14 Tahun
1992. Seperti yang kita ketahui untuk melakukan perpindahan barang atau orang diperlukan
sebuah alat atau biasa kita kenal dengan modal atau alat transportasi. kita mengetahui modal
transportasi ada 3 yaitu darat, laut dan udara. Darat mencakup transportasi jalan raya dan rel
kereta. Laut mencakup trasportasi yang ada dilaut dan di sungai. Udara mencakup transportasi
udara meliputi fix wings dan rotarry wings.
Transportasi darat berupa bis, motor, angkot, mobil pribadi, kereta barang, kereta umum,
dll. Transportasi Laut meliputi Kapal Laut, speed boat, dsb. Transportasi Udara meliputi
Helikopter, Pesawat Tempur dan Komersil.
Sementara untuk transportasi umum lebih kepada penggunaan untuk khalayak ramai dimana
semua warga negara bisa menggunakan fasilitas ini.

2.2 Sejarah Perkembangan Transportasi Umum


Sarana angkutan sejak jaman dulu telah diciptakan manusia mulai dari yang paling
sederhana berupa alat angkut yang digerakkan oleh manusia dan hewan maupun dengan
menggunakan alat penggerak yang lebih modern berupa mesin uap, sampai pada akhirnya
manusia dapat menciptakan alat angkutan dengan menggunakan alat penggerak berupa mesin
yang lebih canggih. Tujuan manusia menciptakan sarana transportasi atau alat angkutan tiada
lain adalah untuk memudahkan dan membantu pergerakan baik orang maupun barang dari
satu tempat ke tempat lain. Sarana transportasi ada dilatarbelakangi oleh adanya kepentingan
manusia untuk lebih cepat dan efisien dalam melakukan pergerakan serta menjadi satu
kebutuhan dalam melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain.

Setelah terciptanya sarana transportasi, maka mulai dipikirkan oleh manusia bagaimana
agar sarana transportasi atau angkutan ini selain dinikmati untuk kepentingan perjalanan
3
pribadi, juga dapat dijadikan sarana pengangkutan untuk orang lain, dan terjadilah pemikiran
– pemikiran komersial untuk mencari keuntungan dalam penciptaan kendaraan atau angkutan
yang bisa mengangkut lebih dari satu atau dua orang.

Angkutan berarti pemindahan orang dan atau barang dari satu titik ke titik lain dengan
menggunakan kendaraan. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Perkembangan
angkutan umum memiliki sejarah yang panjang, mulai dari penciptaan sarana angkutannnya
yang hanya dipergunakan untuk kepentingan perjalanan dekat sampai pada penciptaan
angkutan atau kendaraan yang berkapasitas lebih banyak dan dapat dipergunanakan untuk
menempuh jarak perjalanan jauh yang lebih cepat. Awal pemikiran adanya penyediaan
pengangkutan umum khususnya angklutan darat sebenarnya telah dimulai sekitar 300 tahun
yang lalu, ketika Pascal (Perancis) mulai mengoperasikan gerbong untuk penumpang yang
ditarik kuda di Kota Paris pada tahun 1662. Pada awalnya, penyediaan kereta ini tidak
dipungut biaya, namun pada perkembangannya kemudian mulai dikenakan biaya.

Revolusi industri yang berkembang di Eropa (Perancis dan Inggris) telah membuat
perkembangan kota yang sedemikian pesat, yang memunculkan adanya pemisahan zona
industri (tempat bekerja) dan zona permukiman (rumah), sehingga timbul apa yang disebut
dengan fenomena urban sprawl, yakni fenomena bergeraknya area permukiman kelas
menengah ke atas ke daerah sub-urban, menjauhi kawasan CBD (Central Business District)
yang terjadi di Inggris pada tahun 1750. Fenomena lain adalah adanya arus commuting atau
komuter. Jam puncak (peak hour) juga timbul akibat adanya penumpukan arus pagi
(berangkat untuk bekerja) dan arus sore (pulang), dan timbulnya efek-efek kongesti, seperti
kemacetan dan kesemrawutan. Inggris mulai mengenalkan sistem transportasi massa
pertamanya, yakni dengan munculnya Omni Bus oleh George Shillibeer di kota London pada
1829. Omni Bus adalah kendaraan mirip gerbong beroda besar dengan pintu masuk di
belakang.

Jumlah kursinya 18 hingga 20 yang ditata sejajar dan berhadap-hadapan. Model Omni
Bus ini kemudian menyebar ke kota besar lain, seperti New York dan Paris pada tahun 1830-
an. Pada tahun yang sama, George Stephenson meluncurkan kereta api uap yang pertama di
Inggris dengan rute Liverpool – Manchester. Perkembangan omni bus berikutnya adalah omni
bus susun (double decker). Omni bus inilah embrio pertama lahirnya bus bermotor seperti
yang dikenal sekarang.

4
Setelah era omni bus, sisitim pengangkutan umum berkembang memasuki zamanya
angkutan jalan rel disekitar tahun 1830 samapi dengan tahun 1920. Kemudian mulai tahun
1920 sampai sekarang sistim pengangkutan umum berkembang memasuki zamannya Bus,
Trolley, Kereta Kabel dan angkutan – angkutan umum darat lainnya yang lebih modern.

Alat transportasi yang dirancang untuk penyewaan publik adalah setua feri pertama, dan
angkutan umum paling awal adalah transportasi air: di darat orang berjalan (kadang dalam
kelompok dan pada ziarah, seperti dicatat dalam sumber seperti Alkitab dan The Canterbury
Tales) atau (setidaknya di Eurasia dan Afrika) mengendarai hewan tertentu. Feri muncul
dalam Mitologi Yunani mayat di Yunani kuno dikubur dengan koin di bawah lidah mereka
untuk membayar Kharon feri untuk membawa mereka ke Hades.

Beberapa bentuk bersejarah dari transportasi umum termasuk kereta pos, perjalanan rute
tetap antara penginapan pelatihan, dan perahu kuda membawa penumpang berbayar, yang
merupakan fitur dari terusan Eropa dari awal abad ke-17 mereka. Terusan itu sendiri sebagai
bentuk infrastruktur berasal dari zaman dahulu masyarakat Mesir kuno menggunakan terusan
untuk membawa barang melewati air terjun Aswan dan Tiongkok juga membangun terusan
untuk transportasi air sejauh periode Negara Perang yang dimulai pada abad ke-5 SM.
Apakah terusan-terusan itu digunakan untuk transportasi umum yang disewa masih belum
diketahui. Terusan Besar di Tiongkok (dimulai pada 486 SM) digunakan terutama untuk
pengiriman biji-bijian.

Omnibus, sistem angkutan umum terorganisasi pertama di suatu kota, tampaknya berasal
dari Paris, Prancis, pada tahun 1662, meskipun layanan tersebut gagal beberapa bulan setelah
pendirinya, Blaise Pascal, meninggal pada Agustus 1662; Omnibus selanjutnya dikenal telah
muncul di Nantes, Prancis, pada tahun 1826. Omnibus diperkenalkan ke London pada bulan
Juli 1829.

2.3 Moda transportasi

2.3.1 Transportasi udara

Sebuah maskapai penerbangan menyediakan layanan terjadwal dengan pesawat terbang


antara bandar udara. Perjalanan udara memiliki kecepatan yang tinggi, namun menimbulkan
banyak waktu tunggu sebelum dan sesudah perjalanan, dan oleh karenanya sering kali hanya
layak dilakukan dalam jarak yang lebih jauh atau di daerah-daerah di mana kurangnya
infrastruktur darat sehingga membuat moda transportasi lain tidak mungkin dijadikan sebagai

5
pilihan. Maskapai penerbangan semak bekerja lebih mirip dengan pemberhentian bus; sebuah
pesawat menunggu penumpang dan lepas landas saat pesawat sudah penuh.

2.3.2 Transportasi darat

Layanan bus menggunakan bus di jalan-jalan konvensional untuk membawa


penumpang banyak dalam perjalanan yang memiliki jarak pendek. Bus beroperasi dengan
kapasitas rendah (dibandingkan dengan trem atau kereta), dan dapat beroperasi di jalan-jalan
konvensional, dengan bus yang relatif murah berhenti untuk melayani penumpang. Oleh
karenanya bus merupakan transportasi umum yang digunakan di kota kecil dan kawasan
perkotaan besar, di daerah pedesaan juga dilengkapi layanan shuttle untuk menuju kota-kota
besar.

Bus rapid transit adalah istilah yang ambigu yang digunakan untuk bus yang beroperasi
pada jalur rel. Bus listrik adalah bus berbasis tenaga listrik yang menggunakan kawat diatas
kereta untuk mendapatkan daya untuk traksi.

a. Transportasi berbasis rel (kereta)

Angkutan kereta api berpenumpang adalah angkutan penumpang melalui kendaraan


roda yang dirancang khusus untuk berjalan di jalur kereta api. Kereta memungkinkan
memuat pemumpang berkapasitas tinggi untuk menempuh jarak yang pendek atau
panjang, namun membutuhkan rel, sinyal, infrastruktur dan stasiun yang akan dibangun
dan dipelihara. Kereta transit perkotaan terdiri dari trem, kereta cepat, kereta
komuter, monorel dan kereta gantung.

Kereta komuter merupakan bagian dari transportasi publik di wilayah perkotaan, tetapi
memberikan layanan yang lebih cepat untuk pinggiran kota dan kota-kota tetangga dan
desa. Kereta berhenti di semua stasiun, yang berada di sana untuk melayani penumpang
di pusat pinggiran kota atau kota kecil. Stasiun sering dikombinasikan dengan shuttle
bus atau sistem parkir dan menumpang di setiap stasiun. Frekuensi kereta ini
memungkinkan hingga beberapa kali per jam, dan sistem rel komuter dapat berupa bagian
dari kereta nasional, atau dioperasikan oleh agen transit lokal.

Kereta api antarkota adalah layanan penumpang jarak jauh yang menghubungkan
beberapa wilayah perkotaan. Mereka memiliki beberapa stasiun pemberhentian, dan
bertujuan pada kecepatan rata-rata tinggi, biasanya hanya membuat satu dari beberapa
pemberhentian per kota. Layanan ini mungkin juga dapat bersifat internasional,

6
menghubungkan kota antarnegara. Di Indonesia, PT Kereta Api
Indonesia mengoperasikan layanan antarkota di banyak kota, terutama di Pulau Jawa.
Kereta antarkota melayani beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Medan, Padang, dan Palembang. Di wilayah
metropolitan Jakarta (atau Jabodetabek), KRL Jabotabek mengoperasikan kereta
antarkota dan komuter.

Kereta cepat adalah kereta penumpang yang beroperasi lebih cepat secara signifikan
dari rel-konvensional, biasanya setidaknya berkecepatan 200 kilometer per jam
(120 mph). Sistem yang paling dominan telah dibangun di Eropa dan Jepang, dan
dibandingkan dengan perjalanan udara, menawarkan perjalanan kereta jarak jauh secepat
layanan udara, memiliki harga yang lebih rendah untuk bersaing lebih efektif dan
menggunakan listrik bukan pembakaran.

b. Trem dan kereta ringan

Trem adalah kendaraan kereta yang berjalan di jalan-jalan kota atau pada lintasan
khusus. Mereka memiliki kapasitas yang lebih tinggi daripada bus, tetapi harus mengikuti
infrastruktur khusus dengan rel dan kabel di atas atau di bawah lintasan, membatasi
fleksibilitasnya.

Kereta api ringan adalah pengembangan (dan penggunaan) modern dari trem, dengan
infrastruktur tepat-arah yang tidak dibagi dengan lalu lintas lainnya, (terkadang) akses
bebas langkah dan peningkatan kecepatan. Jalur kereta api ringan, dengan demikian, pada
dasarnya adalah kereta antarkota yang dimodernisasi.

c. Angkutan cepat

Sebuah sistem kereta transit cepat (atau disebut pula metro, kereta bawah
tanah atau subway) beroperasi di daerah perkotaan dengan kapasitas dan frekuensi yang
tinggi, serta pemisahan kelas dari lalu lintas lainnya.

Sistem ini mampu mengangkut banyak penumpang dengan cepat dalam jarak pendek
dengan sedikit penggunaan lahan. Variasi angkutan cepat termasuk penggerak
orang, metro ringan berskala kecil dan hibrida kereta api komuter S-Bahn. Lebih dari 160
kota memiliki sistem angkutan cepat, dengan total lebih dari 8000 km (4971 mi) lintasan
dan 7,000 stasiun. Dua puluh lima kota memiliki sistem yang sedang dibangun.

7
d. Sepeda motor dan ojek

Di Filipina dan di tempat lain, sepeda motor digunakan sebagai angkutan umum.
Sepeda motor dapat digunakan secara tunggal atau dengan sespan terpasang, yang
terakhir sering disebut sebagai "becak". Mereka juga dapat disewa untuk perjalanan
pribadi, seperti taksi, atau digunakan untuk perjalanan bersama, dengan rute yang
ditetapkan, seperti bus.

Di Indonesia, angkutan bermoda sepeda motor lebih dikenal sebagai ojek. Ojek (atau
ojeg) adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau
sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaannya
tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Penumpang biasanya
satu orang namun terkadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar-
menawar dengan sopirnya terlebih dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan
yang diinginkan penumpangnya.

e. Becak dan becak otomatis

Becak adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia
dan juga di sebagian negara Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang
dan seorang pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan nafkah yang paling mudah, sehingga jumlah pengemudi becak didaerah
yang angka penganggurannya tinggi akan menjadi sangat tinggi.

Becak otomatis membawa orang dan barang di banyak negara berkembang. Juga
dikenal sebagai kendaraan roda tiga, Samosa, Tempo, Tuk-Tuk, becak, bajaj, rickshaw,
taksi motor, babytaxi atau lapa dalam bahasa populer, mereka adalah versi bermotor dari
becak tradisional yang ditarik atau becak roda. Mereka adalah bentuk penting bagi
transportasi perkotaan, baik sebagai kendaraan untuk disewa serta untuk penggunaan
pribadi, di banyak negara berkembang, dan bentuk transportasi baru di banyak negara-
negara Timur.

f. Taksi

Taksi adalah jenis kendaraan untuk disewa dengan sopir, yang digunakan oleh seorang
penumpang tunggal atau sekelompok kecil penumpang. Sebuah taksi mengantarkan
penumpang ke lokasi pilihan mereka. Dalam mode angkutan umum, lokasi penangkutan
dan penurunan penumpang ditentukan oleh penyedia layanan, bukan oleh penumpang,
meskipun permintaan transportasi responsif dan saham taksi memberikan modus
bus/taksi hibrida.
8
2.3.3 Transportasi air

a. Kapal feri

Feri adalah perahu atau kapal, digunakan untuk membawa (atau menyeberangkan)
penumpang, dan terkadang kendaraan mereka, melewati perairan. Sebuah penumpang feri
dengan berhenti banyak kadang disebut taksi air. Feri membentuk bagian dari sistem
transportasi umum di wilayah pesisir pulau, memungkinkan perjalanan langsung antara
satu titik dengan ongkos yang jauh lebih rendah dibandingkan membangun jembatan atau
terowongan, meskipun pada kecepatan yang lebih rendah. Kapal penghubung jarak jauh
berskala besar (jarak jauh seperti di perairan Laut Mediterania) juga dapat disebut sebagai
kapal feri.

b. Kapal laut

Kapal laut, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti
halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi
perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut
kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.

2.3 Pentingnya Transportasi umum


Indonesia terdiri atas 34 provinsi dan 17.508 pulau yang merupakan 7 pulau besar dan
sisanya pulau kecil dan dihuni oleh 238 juta penduduk. Antar pulau di Indonesia dipisahkan
oleh laut dan untuk satu daerah dengan daerah yang lain dipisahkan oleh jarak yang besar.
Untuk menyatukan perbedaan jarak dan menghubungkan daerah yang satu dengan yang
lainnya itulah maka manusia melakukan suatu aktivitas yang dinamakan transportasi.
Transportasi disuatu negara sangatlah penting, guna mendistribusikan barang-barang
serta mengantar orang-orang berpergian. Karena begitu pentingnya transportasi sudah
seharusnya kita berpikir bagaimana agar transportasi itu berjalan efisen dan maksimal saat
pelaksanaannya. Pastinya transportasi melibatkan banyak pihak yang semua terjadi saling
mempengaruhi satu sama lain. Bilamana keadaan transportasi itu disepelekan semisal kualitas
kendaraan oleh suatu pihak maka akan berimbas kepada pihak lain.

2.4 Dampak Positif Transportasi


Transportasi sudah terjadi sejak lama, dan sudah banyak sekali manfaat yang diberikan
oleh transportasi diantaranyan manfaat secara umum adalah :

9
a. Membantu kita dalam melakukan aktivitas
b. Seiring perkembangan teknologi, alat transportasipun semakin canggih seperti kereta
cepat sehingga kitapun bisa mempersingkat waktu saat bertransportasi.
c. Kita mampu melaksanakan suatu perjalanan yang dulu dianggap tidak mungkin
seperti perjalanan ke luar angkasa.
d. Melalui transportasi kita bisa mengetahui perkembangan daerah diluar kita.

2.5 Dampak Negatif Transportasi


Dalam suatu hal pastilah memberikan dampak positif dan negatif. Transportasi juga bisa
memberikan dampak negatif apabila kita menyepelekan beberapa hal seperti pembaruan alat
transportasi, perawatan alat transportasi, dan fasilitas yang ada dalam transportasi. Beberapa
hal diantaranya:
a. Kecelakaan lalu lintas. Hal ini sering terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti
ketidaklayakkan alat kendraan, jalan raya, juga kesadaran diri pengguna. Dari hari
kehari angka kecelakaan terus bertambah. Dapat disimpulkan bahwa perlu ada
perubahan kesadaran dari tiap-tiap pihak.
b. Karena kurangnya kualitas alat transportasi umum menyebabkan banyaknya orang
beralih ke alat transportsi pribadi menyebabkan jalan yang semakin padat, juga
kenaikan tingkat polutan.
c. Karena jalan yang semakin padat maka lambat laun juga akan menyebabkan jalan
menjadi cepat rusak dan justru akan berpengaruh balik kepada mobil atau alat
angkutan umum lainnya.
d. Meningkatnya jumlah alat transportasi menyebabkan meningkatnya kebutuhan
pasokan bbm yang pada artinya mengurangi cadangan minyak dunia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Angkutan umum sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, angkutan umum
dapat mengurai kemacetan. Mempercepat waktu perjalan dan angkutan umum berguna untuk
mengatasi permasalahan banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan
kepadatan lalu lintas.

3.2 Saran
Masyarakat perlu mengerti dalam pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia yang
sudah meningkat setiap tahunnya, serta membantu dalam pemahaman dengan adanya alat
Angkutan umum dengan tujuan dan manfaat bagi masyarakat.

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat. Apabila ada saran dan
kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohondapat dimaafkan dam memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi_umum

https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/21/152002869/perkembangan-teknologi-
transportasi-di-indonesia

"public transport". English Oxford Living Dictionaries (dalam bahasa Inggris). Oxford
University Press. Diakses tanggal 30 Januari 2018. Buses, trains, and other forms of
transport that are available to the public, charge set fares, and run on fixed routes.

"public transport in British". Collins English Dictionary (dalam bahasa Inggris).


HarperCollins. Diakses tanggal 30 Januari 2018. a system of buses, trains, etc, running on
fixed routes, on which the public may travel

Joseph L. Schofer. "Mass transit". Encyclopædia Britannica (dalam bahasa Inggris).


Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 30 Januari 2018. Mass transit, also called mass
transportation, or public transportation, the movement of people within urban areas using
group travel technologies such as buses and trains.

McLeod, Sam (2017). "Urban Public Transport: Planning Principles and Emerging
Practice". Journal of Planning Literature. 32(3): 223–239 – via SAGE.

"Rail integrated communities in Tokyo" (dalam bahasa Inggris). JTLU.org.

"Lessons from Japanese Experiences of Roles of Public and Private Sectors in Urban
Transport" (dalam bahasa Inggris). Japan Railway & Transport Review. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2017-10-26. Diakses tanggal 2018-12-02.

Needham, Joseph (1986). Science and Civilization in China: Volume 4, Physics and Physical
Technology, Part 3, Civil Engineering and Nautics (dalam bahasa Inggris). Taipei: Caves
Books, Ltd. ISBN 0-521-07060-0.

"10 août 1826: Premiers omnibus à Nantes". Herodote.net (dalam bahasa Prancis). Diakses
tanggal 13 Juni 2008.
12
"The London Omnibus". Knowledgeoflondon.com (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 21 Oktober 2011.

"KAIST Online Electric Vehicle" (dalam bahasa Inggris). Gizmag.com. Diakses tanggal 21
Oktober 2011.

By Eli (26 Mei 2010). "High Speed Train VS Airplane" (dalam bahasa Inggris). Tech the
Future. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 21 Oktober 2011.

"Rapid transit" (dalam bahasa Inggris). Merriam-Webster. Diakses tanggal 27


Februari 2008.; "Metro" (dalam bahasa Inggris). International Association of Public
Transport. Diakses tanggal 27 Februari 2008.

"Glossary of Transit Terminology" (dalam bahasa Inggris). American Public Transportation


Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 27
Februari 2008.

"10 août 1826: Premiers omnibus à Nantes". Herodote.net (dalam bahasa Prancis). Diakses
tanggal 13 Juni 2008.

"The London Omnibus". Knowledgeoflondon.com (dalam bahasa Inggris). Diakses


tanggal 21 Oktober 2011.

"KAIST Online Electric Vehicle" (dalam bahasa Inggris). Gizmag.com. Diakses tanggal 21
Oktober 2011.

By Eli (26 Mei 2010). "High Speed Train VS Airplane" (dalam bahasa Inggris). Tech the
Future. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 21 Oktober 2011.

"Rapid transit" (dalam bahasa Inggris). Merriam-Webster. Diakses tanggal 27


Februari 2008.; "Metro" (dalam bahasa Inggris). International Association of Public
Transport. Diakses tanggal 27 Februari 2008.

"Glossary of Transit Terminology" (dalam bahasa Inggris). American Public Transportation


Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 27
Februari 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai